K3 pekerjaan atap 1.Sebelum memakai peralatan pelindung jatuh, pekerja yang memakainya harus memeriksanya untuk memastikan alat tersebut tidak mempunyai CACAT. 2.Sebelum seorang pekerja diizinkan untuk bekerja di suatu area di mana ada risiko jatuh, pekerja yang bersangkutan harus diajari dalam sistim perlindungan jatuh dengan menggunakan APD yang sesuai. sesuai. 3.Alat pengait pada alat pelindung jatuh harus diletakkan lebih tinggi dari pinggang , untuk mengurangi besarnya hentakkan saat terjatuh. 4.Untuk menuju ketempat kerja yang tinggi supaya menggunakan menggunakan alat bantu naik seperti tangga yang standar , scafolding / perancah . 5.Pada saat penggunaan tangga harus diperhatikan sudut kemiringan tangga dan usahakan posisi tangga stabil, bila perlu tangga diikat supaya tidak mudah goyang dan berdiri dengan kokoh . eralatan Bekerja di Atas Ketinggian : Scaffolding, Boom Lift/Main Lift e.g JLG 450A SWL 220 Kg, Tangga, Gondola, Main Cage with Crane, Scissor Lift dll. Persyaratan Ketika akan bekerja di Atas Ketinggian : 1) Pekerja harus dalam kondisi fit sebelum melakukan kegiatan bekerja di atas ketinggian dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis 2) Semua pekerja sebelum melakukan kegiatan kegiatan bekerja di atas atas ketinggian harus sudah mendapat pelatihan “Bekerja di Ketinggian” 3) Prosedure kerja aman (JSEA) harus dibuat oleh semua pekerja yang terlibat dalam bekerja di ketinggian & semua pekerja p ekerja yang harus berpartisipasi dalam rumusan JSEA. 4) Semua peralatan Penahan dan Pencegah Jatuh serta Peralatan Pendukung harus dalam kondisi baik baik dan sudah diinspeksi diinspeksi sebelum digunakan digunakan 5) Semua peralatan pendukung (EWP, Scaffold, Ladders, dll) sesuai dengan persyaratan standard, dan dididirikan atau dioperasikan oleh orang yang berkompeten Gangguan Kesehatan ketika bekerja di atas ketinggian : Hipoksia (Hypokxia), Dekompresi, Bends, Chokes,Sinusitis Kronik, Gangguan Penglihatan, Barodontalgia, gangguan proses mental dan pisikologi
Berikut adalah faktor faktor umum yang berkontribusi pada risiko seseorang terjatuh dari atas ketinggian : a) People (Manusia)--- Kurang Pengetahuan, Keahlian dan kemampuan terbatas, Kondisi tidak fit untuk bekerja, lelah, mengambil jalan pintas, berprilaku tidak aman. b) Environment (Lingkungan)----Kondisi cuaca, permukaan licin dan berserakan dan tidak bersih, jenis pekerjaan berpindah -pindah, kondisi peralatan dan perlengkapan mekanik dsb. C) Equipment (Peralatan) + Procedure (Prosedur) + Organization (Organisasi) --Peralatan Pencegah , penahan jatuh serta serta pendukung Tidak Standart Standart dan kondisi tidaka man untuk digunakan, Kesalahan Penggunaan alat/ Ketidaksesuaian pengunaanAlat, Tid ak adanya prosedur baik SOP atau PI, JSEA dan penilaian risiko, Tidakdisosialisasikannya SOP atau PI, JSEA dan penilaian risiko, Tidak tersedianya / tidakmemiliki kecukupan pengawas yang handal , Tidak tersedianya pelatihan untuk parapekerja dan tidak memiliki departemen pelatiha n, Kurangnya finansial dalammendukung program pelatihan / p roses pembelian barang d an peralatan –
Apakah seseorang bisa terjatuh ketika bekerja diatas ? Jawab : Disini saya akan menjawab dengan menggunakan 3 Pendekatan sistem yang digunakan a) Seseorang ketika bekerja diatas ketinggian boleh jatuh asalkan tidak terhempas pada permukaan/ Lantai kerja ini yang saya sebut dengan Fall Arrest System/ Sistem Penahan Jatuh sistem kendali yang biasa digunakan ( Full Body Harness, Safety Nets, Catch Platform). dan perlu diperhatikan potential risk lainnya dari sistem ini seperti Pudullum effect/ Efek ayun apabila pemilihan spot different pada anchorage pointnya tidak tepat b) Seseorang sama sekali tidak boleh jatuh artinya sebelum pekerja tersebut mencapai ke titik jatuh (Edge Fall Point ) maka pekerja tersebut sudah dicegah ini yang saya sebut dengan Fall Restraint System/ Sistem Pencegah Jatuh, sistem kendali yang digunakan biasanya ( Handrail, Warning Line System, Safety watcher, Full Body Harness dengan One Single Lanyard, Penggunaan sistem Rigid Track / Wire Rope Traditional system, Roof Brackets and Slide Guards). Pencegahan jatuh tidak hanya mencegah kematian tetapi juga cidera serius dari ri siko jatuh dari atas ketinggian. C) Positioning System Devices merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung tubuh anda dan biasanya terlihat perbedaaan posisi dari D-ring atau Dorsal D yaitu kalo untuk Fall Arrest System/ Sistem Penahan Jatuh/ Restraint System/ Sistem Pencegah Jatuh posisi D-ring berada di Back on the Neck / Bagian Belakang leher sedangkan di Positioning System Devices berada di in front your bod y dibagian depan tubuh biasanya sistem ini digunakan untuk di pekerjaan di bagian vertical kolom. Alat yang biasa digunakan adalah Ascender dan descender IDP 20, Rope Grab & Life Line)
Teknik pemasangan
Adapun persyaratan teknis pemasangan atap baja ringan adalah sebagai berikut :
Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, serta terpasang tegak lurus terhadap ringbalk. Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kuda-kuda adalah rata. Sisi miring atap rata. Tidak ada kerusakan pada coating . Tidak terjadi deformasi akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan
Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomor urutan. Ketika memasang, pastikan posisi kiri dan kanan kuda-kuda tidak terbalik (bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter). Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring balok (menggunakan benang dan lot). Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L, menggunakan 4 buah screw 12 –14 x 20 HEX. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
pemasangan atap baja ringan
Memasang balok nok. Memasang bracing sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang diatas top-chord dan di bawah reng. Memasang reng dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah. Memasang outrigger . Memasang ceiling battens pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan discrew (jarak antar masing-masing adalah 120 cm). Fungsi ceiling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda.. Untuk pertemuan ceiling battens dengan ring balok diberi bantalan bracket yang diikat memakai 2 buah dynabolt . Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya.