satuan acara peyuluhan ANEMIA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. PENGANTAR
Bidang studi : AsuhanKebidanan Komunitas
Topik : Anemia pada Remaja
Sasaran : Remaja Wanita Perumahan
Jam : 15.00
Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2015
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai kelurahan
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan remaja dapat mendeteksi anemia pada remaja.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, Ibu-ibudapat menjelaskan kembali tentang :
1. Pengertian anemia
2. Penyebab anemia
3. Klasifikasi anemia
4. Tanda dan akibat anemia pada remaja
5. Kriteria anemia
6. Penanggulangan anemia
7. Pengobatan anemia
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. SAP
2. Leaflet
3. Power Point
F. METODE
1. Penyuluhan
2. Peragaan/simulasi
3. Tanya jawab, diskusi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
5 menit
Pembukaan :
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan penyuluhaan
d. Menyebut materi/pokok bahasan yang ingin disampaikan
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
2.
15 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi :
a. Pengertian anemia
b. Penyebab anemia
c. Klasifikasi anemia
d. Tanda dan akibat anemia pada remaja
e. Kriteria anemia
f. Penanggulangan anemia
g. Pengobatan anemia
Menyimak dan memperhatikan materi yang disampaikan
3.
5 menit
Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya.
- Memberikan pujian atas keberhasilan ibu menjelaskan pertanyaan dan memperbaiki kesalahan.
Merespon dan bertanya
Merespon dan menjelaskan
4.
5 menit
Penutup :
1. Menyimpulkan materi yang telah di sampaikan.
2. Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada responden.
3. Mengucapkan salam.
Menyimak
Menjawab salam
H. EVALUASI
Metode evaluasi : Memberikan pertanyaan
Jenis pertanyaan : Lisan
PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing PKL
Maria Alia Rahayu, S.SiT
Karawang, 04 April 2015
Pemberi materi penyuluan
(...............................................)
NPM. 13 4117 0106 .......
LAMPIRAN MATERI
ANEMIA PADA REMAJA
A. Pengertian
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cell (hematokrit) per 100 ml darah.
B. Penyebab Umum dari Anemia:
1. Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti :
Perdarahan Akut (mendadak), Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan, Pecah pembuluh darah,perdarahan Kronik (menahun), Perdarahan menstruasi yang sangat banyak, serta hemofilia.
2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah seperti:
Defesiensi zat besi,defesiensi vitamin B12, defesiensi asam folat,dan Penyakit kronik.
3. Gangguan produksi sel darah merah seperti:
Ketidak sanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel- sel darah.
C. Klasifikasi Anemia
1. Berdasarkan Morfologinya
a. Anemia Defisiensi Zat besi
Adalah Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya persediaan besi untk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) sehngga pembentukan hemoglobin berkurang.
b. Anemia Penyakit Kronik
Adalah anemia pada penyakit ini merupakan jenis anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi yang dapat ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat.
2. Anemia Makrositik
a. Defisiensi vitamin B12
Adalah Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
b. Defisiensi Asam folat
Adalah bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA. Jumlah asam folat dalam tubuh berkisar 6-10 mg, dengan kebutuhan perhari 50mg. Asam folat dapat diperoleh dari hati, ginjal, sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri diserap dalam duodenum dan yeyenum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan folat, persediaan folat biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan.
D. Tanda dan Akibat Anemia
1. Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni:
a. Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L).
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat.
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
d. Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
2. Akibat dari penyakit anemia pada remaja
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d. Mengakibatkan muka pucat.
E. Kriteria Anemia
Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun 1968.Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan kriteria sebagai berikut:
No
Jenis kelamin/ usia
Kadar hemoglobin
1
Laki-laki
Hb <13gr/dl
2
Perempuan dewasa tidak hamil
Hb <12gr/dl
3
Perempuan
Hb <11gr/dl
4
Anak usia 6-14 tahun
Hb <12gr/dl
5
Anak usia 6 bulan-6 tahun
Hb <11gr/dl
F. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang cukup secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.
G. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:
1. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali suntikan seumur hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini. Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini . Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
4. Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang jika sumsum tulang Anda berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda mungkin perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda dan memberikan kesempatan sumsum tulang ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi lagi.
5. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang.
6. Anemias hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari obat-obatan tertentu, mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan Anda, yang dapat menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan kekebalan atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel darah merah.
7. Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP ANEMIA)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP ANEMIA)
Tema : Anemia (kurang darah)
A. Sub Pokok Bahasan
Pengertian Anemia
Gejala Anemia
Penyebab Anemia
Pencegahan Anemia
Hari/ Tanggal : Senin/10 Oktober 2011
Waktu : 07.00 wita
Penyaji : Mahasiswa STIKES Mega Buana Palopo
Sasaran : Masyarakat terutama ibu – ibu hamil
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Kesehatan tentang anemia diharapkan masyarakat dapat mengetahui cara mengatasi terjadinya anemia
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia :
a. Masyarakat dapat mengetahui apa pengertian dari anemia
b. Masyarakat dapat mengetahui penyebab terjadinya anemia
c. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala dari anemia
d. Masyarakat mengetahui akibat dari anemia
e. Masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya anemia
f. Masyarakat mengetahui bahaya anemia terhadap ibu dan bayi
B. GARIS BESAR MATERI
Pengertian Anemia
Gejala pada Anemia
Penyebab Anemia
Pencegahan Anemia
Pengobatan Anemia
C. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Dikusi
D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Penyaji :Mastura. Adama
Notulen :Ria. T
Moderator : Hilaluddin Rasyid Burna
E. MEDIA
Leaflet
LCD
Laptop
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
No.
Komunikator
Komunikan
1
Pre Interaksi
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjawab salam
2
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhan.
Mendengarkan
3
Apersepsi dengan menanyakan gejala dan pengetahuan keluarga mengenai penyakit ANEMIA.
Mendengarkan dan Menjawab
4
Isi
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, penyebab, bahaya tanda dan gejala serta pencegahan anemia.
Mendengarkan
5
Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Mengajukan pertanyaan
6
Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi.
Menjawab
7
Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhan.
Mendengarkan
8
Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam.
Menjawab salam
G. EVALUASI
1. Pertanyaan : "Apa pantangan pada prnderita anemia, dan bagaimana pemulihan anemia itu senderi?"
Jawaban :" Pada penderita anemia yang perlu dilakukan adalah mengurangi aktivitasnya karna saat dia lelah yg dibutuhkan istirahat dan yang penting adalah nutrisi dan zat besi yg terdapat pada daging, udang, telur,dan ikan. Makanan tersebut mengandung zat besi yg dibutuhkan tubuh
2. Pertanyaan : " mengapa kebanyakan wanita yang terkena penyakit anemia ''
Jawabannya: karena pada dasarnya wanita banyak mengalami hal – hal yang dapat menimbulkan anemia. Seperti haid, dan hamil…
H. REFERENSI
- http://drhennyzainal.wordpress.com/2009/11/21/anemia-defisiensi-fe-sering-terjadi-pada-anak-asi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
- http://dimasmis.blogspot.com/2008/08/anemia-kekurangan-zat-besi-pencegahan.html
- http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/sap-anemia-satuan-acara-penyuluhan-pada.html
LAMPIRAN
PEMBAHASAN/ MATERI
1. Pengertian
Anemia/kurang darah adalah keadaan dimana darah merah (Hemoglobin/ Hb) kurang dari normal (normal 12-13 gr%). Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam sel-sel darah merah, yaitu kurang dari 11 gr %
2. Penyebab Anemia
Kurang nutrisi / kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terutama yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
Penyakit kronis
Kurang zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa tumbuh kembang (untuk laki-laki sampai dengan usia 20 tahun, untuk perempuan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit infeksi
Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang berlebihan, sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing.
Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3. Tanda dan Gejala Anemia
Perasaan Mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5 L)
Sering Mengantuk
Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/ perubahan posisi
Pucat pada wajah, telapak tangan, kuku, dan selaput dalam kelopak mata serta bibir
Sering Pusing/ sakit kepala.
4. Akibat Anemia
a. Gangguan/ hambatan pada pertumbuhan badan dan perkembangan otak
b. Kecerdasan dan prestasi belajar menurun
c. Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar
d. Produktivitas dan aktivitas menurun
e. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.
5. Cara Mencegah Anemia
Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun singkong, kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe.
Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh tidak kemasukan cacing
Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga makanan yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
6. Bahaya Anemia Bagi Ibu dan Bayi
1. Bagi Ibu :
Melemahkan ibu, hingga mudah sakit
Bila anemia berat (Hb < 8 gr %) dapat terjadi payah jantung, keguguran, bayi lahir sebelum waktunya
Mungkin pula terjadi perdarahan waktu melahirkan, hingga mebahayakan jiwa ibu.
Bagi Bayi :
Pertumbuhan janin mungkin terganggu sehingga bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) dan perkembangan otaknya mungkin terganggu
7. Pengobatan
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang menimbulkannya. Suatu contoh jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan darah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia terjadi karena dalam konsumsi makanan tanpa kandungan zat besi maka pengobatannya adalah megubah diet makananan menjadi kaya akan zat besi.
a. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD).
b. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
7. Kesimpulan
Untuk mencegah terjadinya anemia di anjurkan bagi kita untuk dapat mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, memelihara kebersihan diri agar kita tidak terkena penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang bisa mengakibatkan menurunnya hemoglobin dalam darah serta memeriksakan diri ke pelayan kesehatan terdekat, apakah kita mengalami anemia atau tidak, maka dengan mengetahuinya kita bisa mencegah dan mengobatinya.