SATUAN ACARA PENYULUHAN
Program Studi : D-III Kebidanan Poltekkes Jakarta III Topik
: Tanda Bahaya kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Sasaran
: Kader
Jam
: 08.00 s/d 09.00
Hari/tanggal
: Rabu, 22 Maret 2017
Waktu
: 60 menit
Tempat
: Aula Puskesmas Kecamatan Pulogadung
A. Latar Belakang Persalinan merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat dalam kehidupan wanita. Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi psikologis ibu bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Setidaknya ada dua pilihan tempat bersalin yaitu di rumah Ibu atau di unit pelayanan kesehatan (Rohmah, 2010). Persalinan difasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-waktu terjadi komplikasi persalinan. Minimal di fasilitas kesehatan seperti puskesmas yang mampu memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi dasar (PONED).
B. Tujuan Setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya bersalinan oleh tenaga kesehatan diharapkan audiens dapat mengetahui dan memahami pentingnya bersalin ke tenaga kesehatan. Pada akhir pertemuan, peserta mampu: 1. Memahami dan menjelaskan kembali tentang Persalinan, tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya persalinan.
2. Memahami manfaat dari pentingnya bersalin oleh tenaga kesehatan.
C. Materi Terlampir
D. Metode Tanya Jawab dan Ceramah
E. Media Infokus, Laptop Materi dengan Power Point Leaflet untuk audience
F. Penutup Pengertian persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
G. Kegiatan No
Materi
Kegiatan
1.
Pembukaan (5 menit)
a. Membuka
pertemuan
dengan
mengucapkan salam b. Menjelaskan tujuan umum dan khusus pertemuan kali ini
c. Menyampaikan waktu atau kontak waktu yang
akan
digunakan
dan
mendiskusikannya dengan peserta pada pertemuan kali ini d. Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang akan disampaikan pada hari ini 2.
Proses (15 menit)
Isi Materi Penyuluhan -
Menjelaskan
tentang
pengertian
tentang
tanda-tanda
persalinan -
Menjelaskan persalinan.
-
Menjelaskan tentang tanda bahaya persalinan
-
Menjelaskan
tentang
pentingnya
bersalin oleh tenaga kesehatan 3.
Evaluasi (8 menit)
-
Menyimpukan isi penyuluhan
-
Memberikan
kesempatan
kepada
peserta untuk bertanya -
Memberikan
kesempatan
kepada
peserta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan -
Peserta mengerti seluruh materi yang telah disampaikan.
4.
Penutup (2 menit)
-
Penyuluh mengucapkan terima kasih atas segala perhatian peserta.
-
Penyuluh mengucapkan salam penutup.
H. Pengesahan
Jakarta, 23 Maret 2017 Mahasiswa,
(
)
Mengetahui, Pembimbing Institusi
(
Pembimbing Penyuluhan
)
(
)
PERSALINAN TENAGA KESEHATAN
Apa itu persalinan ?
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam keharmonisan untuk melahirkan bayi. Apa itu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan?
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti : bidan, dokter,dan tenaga para medis lainnya Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan? Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke
Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang
aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Apa tanda-tanda persalinan?
Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat.
Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
Keluar cairan ketuban yangberwarna jernih kekuningan dari jalan lahir.
Merasa seperti mau buang airbesar.
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah: Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter) Tetap tenang dan tidak bingung ataupun panik Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
Apa tanda-tanda bahaya persalinan?
Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir.
Tidak kuat mengejan .
Mengalami kejang-kejang.
Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
Air ketuban keruh dan berbau.
Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
Keluar darah banyak setelah bayi lahir.
Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa ke bidan/dokter.
Apa peran kader dalam membina rumah tangga agar melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan?
Melakukan pendataan jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerjanya dengan memberi tanda seperti menempelkan stiker.
Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannyadi bidan/dokter.
Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan,misalnya melalui penyuluhan kelompok di po syandu, arisan,pengajian, dan kunjungan rumah.
Bersama tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung keselamatan ibu dan bayi seperti dana sosial bersalin, tabungan ibu bersalin, ambulans desa, calon donordarah, warga dan suami Siap Antar Jaga, dan sebagainya.
Menganjurkan ibu dan bayinya untuk memeriksakan kesehatan ke bidan/dokter selama masa nifas (40 harisetelah melahirkan) sedikitnya tiga kali pada minggu pertama,ketiga, dan keenam setelah melahirkan.
Menganjurkan ibu ikut keluarga berencana setelah melahirkan.
Menganjurkan ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) sajasampai bayi berumur 6 bulan (ASI Eksklusif).