SATUAN ACARA PENYULUHAN TB PARU DI RUANG 29 RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
OLEH TIM PKRS
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG 2013
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN TB PARU di RUANG 29 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Oleh: PSIK A BRAWIJAYA Mona Novita T Rizna Oktria Ryan Priambodo Sirli Mardianna
Mengetahui,
Kepala Ruang
Perseptor Klinik,
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul
: Tb Paru
Sasaran
: Pasien, Keluarga pasien
Tempat
: Ruang 29 RSSA Malang
Hari/Tanggal
: Jumat, 16 Agustus 2013
Alokasi Waktu
: 30 menit
Media/Sarana
: Power point
Metode
: Ceramah dan Tanya Jawab
A. Tujuan instruksional 1. Tujuan Umum Setelah
mengikuti
penyuluhan
selama
30
menit
peserta
mampu
mengetahui dan memahami tentang tb paru. 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:
Mengetahui pengertian tb paru
Mengetahui hal yang menyebabkan tb paru
Mengetahui cara penularan tb paru
Mengetahui tanda dan gejala tb paru
Mengetahui dan menyebutkan pemeriksaan yang dilakukan pada tb paru
Mengerti dan memahami penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada tb paru
B. Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian tb paru 2. Faktor penyebab tb paru 3. Cara penularan tb paru 4. Tanda dan gejala tb paru 5. Pemeriksaan pada tb paru 6. Penatalaksanaan yang dilakukan pada klien dengan tb paru
C. Kegiatan Penyuluhan Tahap Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Waktu Kegiatan Perawat 5 1. Memberi salam menit 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan pokok materi yang akan disampaikan 4. Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang tb paru 15 Menjelaskan materi: menit 1. Pengertian tb paru 2. Faktor penyebab tb paru 3. Cara penularan tb paru 4. Tanda dan gejala tb paru 5. Pemeriksaan pada tb paru 6. Penatalaksanaan yang dilakukan pada klien dengan tb paru 10 1. Penegasan materi menit 2. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya 3. Meminta peserta untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan singkat menggunakan bahasa peserta sendiri 4. Memberikan pertanyaan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan 5. Menutup acara dan mengucapkan salam
Kegiatan Klien 1. Menjawab salam 2. Mendengarkan dan memperhatikan 3. Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan memperhatikan
1. Mengajukan pertanyaan 2. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh 3. Membalas salam
Metode Ceramah dan Tanya Jawab
Media -
Ceramah dan Tanya Jawab
PPT
Tanya Jawab
D. Evaluasi 1. Evaluasi Terstruktur
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
Audien hadir di ruang penyuluhan di ruang 29 RSSA
Jumlah audien yang datang minimal 7 orang
Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan digunakan
Kesiapan audien meliputi kesiapan menerima penyuluhan
2. Proses
Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
Peserta
mendengarkan
berkonsentrasi
terhadap
ceramah materi
yang
dengan
baik
dan
sangat
disampaikan
oleh
pemberi
penyuluhan. Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan
menerima penjelasan dari penyaji. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan
selesai dilaksanakan.
Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan penyuluhan berlangsung
3. Hasil
Pre penyuluhan 25% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji sebelum penyaji menyampaikan materi penyuluhan.
Post penyuluhan Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi: a. Penyebab tb paru b. Tanda dan gejala tb paru c. Cara penularan tb paru d. Penatalaksanaan tb paru
E. Media Power point, leaflet
F. Materi (terlampir)
MATERI
DEFINISI Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam saluran nafas. Digolongkan sebagai penyakit yang menular dan negara kita termasuk no 5 terbesar didunia setelah China, India, Afrika Selatan dan Nigeria. ETIOLOGI Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis yang dapat menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. CARA PENULARAN TB PARU Saat seseorang dengn TB paru bersin, batuk, atau berbicara, maka secara tidak sengaja keluarlah droplet nuclei dan jatuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya. Akibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang panas, droplet tersebut menguap. Menguapnya droplet bateri ke udara dibantu dengan adanya gerakan angin membuat bakteri tuberculosis yang terkandung dalam droplet nuclei terbang ke udara. Apabila bakteri terhirup oleh orang sehat, maka orang itu berpotensi terkena infeksi bakteri TB. Bakteri yang terhisap akan melewati saluran pernapasan dan masuk hingga alveoli paru. Titik dimana bakteri berimplantasi, bakteri akan menggandaan diri. TANDA DAN GEJALA 1. Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga minggu atau lebih. 2. Dahak bercampur darah/batuk darah 3. Sesak napas dan rasa nyeri di dada 4. Demam/ meriang labih dari sebulan 5. Badan lemah dan lesu 6. Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan 7. Berkeringat pada malam hari PEMERIKSAAN YANG PERLU DILAKUKAN 1. Pemeriksaan dahak (tes BTA) 2. Uji tuberculin
3. Pemeriksaan radiologis ( foto rontgen thorax)
PENATALAKSANAAN/ PENGOBATAN TB PARU Zain (2001) membagi penatalaksanaan tuberculosis paru menjadi tiga bagian yaitu pencegahan, pengobatan, dan penemuan penderita. Pencegahan tuberculosis paru 1. Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan penderita Tb paru BTA positif. 2. Mass chest X-ray 3. Vaksinasi BCG 4. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi pada masyarakat terakait penyakit tb. Pengobatan Tb Paru Tujuan pengobatan tb paru selain untuk mengobati juga untuk mencegah kematian, kekambuhan, resistensi terhadap OAT (Obat Anti Tb), serta memutuskan rantai penularan. Pengobatan TB terbagi menjadi 2 fase yaiitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri atas obat utama (Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, Streptomisin, dan Etambutol) serta obat tambahan.