PAKET PENYULUHAN Persiapan pre operasi
Program Profesi Keperawatan Universitas Brawijaya Malang 2!"
#AP Persiapan $perasi Pokok Bahasan
: Persiapan Operasi
Sasaran
: Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
Tempat
: Ruang Dahlia
Hari/Tanggal
: Jumat, 2 !o"em#er 2$%
&aktu
: '$ menit
Pen(uluh
: )ahasis*a PS+ -.B
A% Lata Latarr Bela Bela&a &ang ng )anu )anusia sia perna pernah h meras merasak akan an sakit, sakit, #aik #aik itu pen(a pen(akit kit ringa ringan n ataup ataupun un pen(akit (ang parah Pen(akit (ang parah mem#utuhkan pera*at dan terapi pengo#atan (ang #aik Pada pen(akit0pen(akit tertentu seperti 1ppendisitis, terap terapii (ang (ang #aik #aik adala adalah h pem#ed pem#edaha ahan n disam disampi ping ng pera* pera*ata atan n dan dan terapi terapi pengo#ata pengo#atan n Operasi Operasi atau pem#eda pem#edahan han merupaka merupakan n suatu langkah langkah (ang (ang sangat sangat pentin penting g untuk untuk dilak dilakuka ukan n apa#i apa#ila la tindak tindakan an pem#e pem#edah dahan an terse# terse#ut ut merupakan satu0satun(a jalan keluar #agi pasien 344end(, 2$$56 Salah satu la(anan (ang ada di Rumah Sakit adalah la(anan pengo#atan melalui melalui operasi operasi Operasi Operasi merupaka merupakan n tindakan tindakan pengo#at pengo#atan an (ang (ang #an(ak #an(ak menim# menim#ulk ulkan an ke7ema ke7emasan san e7ema e7emasan san terjad terjadii ketika ketika seseor seseoran ang g merasa merasa teran7am #aik 4isik maupun psikologis misaln(a harga diri dan identitas diri Brunner 8 Suddart, 2$$6 e#an(akan orang akan merasa 7emas ketika di"onis harus menjalani operasi meskipun itu han(a operasi ke7il Se#a# menurut pemahaman a*am operasi #erarti ada #agian tu#uh (ang akan disa(at, di#uka sampai ke dalam dalamn(a Oleh se#a# itu, se#agian orang pasti akan merasa 7emas ketika harus harus menung menunggu gu tinda tindakan kan medis medis terse# terse#ut ut &ala &alaupu upun n demik demikia ian, n, se#uah se#uah operasi pada dasarn(a dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan )isaln(a, jika tumor ganas di#iarkan #ersarang di tu#uh seseorang, maka dapat dipastikan kisah hidupn(a #akal #erakhir, operasi dapat menjadi menjadi salah salah satu solusi solusi !amun, !amun, jika tidak dipertim dipertim#ang #angkan kan se7ara se7ara tepat dan penuh perhitungan, tindakan medis terse#ut dapat #erakhir dengan kerugian di pihak pasien usma*an, 2$6 Operasi dapat menim#ulkan respon (ang #er#eda #agi setiap pasien hal ini #eralasan karena status kesehatan, kondisi akut atau kronis dan prognosa
pen(akit, serta pengalaman tindakan operasi pasien juga #er#eda sehingga respon pasien juga #er#eda dan dapat ditunjukan melalui #e#erapa 7ara (aitu: 7emas, marah, #ingung, menolak, dan mengajukan #an(ak pertan(aan Ta(lor, 99'6 Pasien pra operasi juga dapat mengalami #er#agai ketakutan, terutama ketakutan terhadap anestesi, n(eri, sesuatu (ang #uruk akan terjadi dan kematian, rasa takut/kha*atir, an7aman lain terhadap 7itra tu#uh dapat tim#ul karena ketidak tahuan pasien Selain ketakutan0ketakutan di atas pasien sering mengalami kekha*atiran masalah 4inansial, tanggung ja*a# terhadap keluarga dan ke*aji#an dalam pekerjaan (ang ditinggalkan selama operasi Hal terse#ut dapat men(e#a#akan ketidaktenangan atau ke7emasan pada pasien Smilter 8 Bare, 99;6 Ban(ak pasien merasa tidak dapat mengeksperesikan ketakutann(a, meskipun
demikian
penting
untuk
mengenali
tanda0tanda
lain
dari
ke7emasan (ang meliputi pu7at (ang #erle#ihan, pergerakan mata (ang 7epat, #erkeringat, tremor tangan, postur kaku, agresi4, #i7ara #erle#ihan serta tidak melihat langsung ke arah (ang #er#i7ara 1ttree, 2$$$6 e7emasan merupakan respon umum (ang sering mun7ul pada indi"idu (ang mengalami sakit dan takut (ang terus0menerus tim#ul Perasaan ini tim#ul aki#at an7aman terhadap diri sendiri, identitas diri dan harga diri 1n7aman (ang dirasakan pasien (ang menderita sakit antara lain karena anggota tu#uhn(a mengalami kerusakan aki#at sakit, penurunan 4ungsi tu#uh aki#at sakit Tamsuri, 2$$;6
operasi
merupakan
jalan
ter#aik
untuk
mengatasi
masalah
Se#enarn(a, operasi tidak lagi menjadi hal (ang menakutkan apalagi jika dikaitkan dengan rasa sakit Pasaln(a menjelang operasi pasien akan ter#e#as dari rasa sakit
aki#at kerja o#at0o#at
anestesi
perkem#angan ke4armasian terutama dengan 4ormula (ang di#erikan oleh dokter anestesi, akan memperkuat ke(akinan kalau pasien mendapatkan in4ormasi tam#ahan dari orang lain (ang pernah menjalani operasi (ang sama Jika dengan semua itu kekha*atiran masih juga men(elimuti tentu dokter #edah dapat menjadi tumpuan untuk #ertan(a usma*an, 2$6
1da sejumlah laporan mengenai in4ormasi #agi pasien #ah*a #an(ak pasien (ang merasa tidak pernah menerima 7ukup in4ormasi ita ketahui #enar
#ah*a
emampuan
perasaan untuk
7emas
menghalangi
in4ormasi
mengurangi perasaan 7emas
dalam
(ang
#aru
diri pasien
merupakan keterampilan (ang perlu dimiliki oleh dokter agar pasien mempun(ai ke(akinan melalui pen(ampaian in4ormasi (ang #aik mengenai apa (ang terjadi pada diri mereka Roper, 2$$26 )aka dari perlu adan(a pen(ampaian in4ormasi tentang pre operasi kepada klien dan keluarga untuk menurunkan ke7emasan klien melalui kegiatan pen(uluhan tentang persiapan klien pre operasi
B% T'j'an intr'&sional 2
Tujuan umum
Setelah mengikuti pen(uluhan tentang persiapan operasi
selama '$ menit
diharapkan klien dan keluarga mengetahui tentang hal0hal (ang harus dilakukan se#elum operasi 22
Tujuan khusus
Setelah mendapat pen(uluhan tentang persiapan operasi, diharapkan i#u dapat memahami tentang : 22
Pengertian pre operasi
222
4aktor resiko terhadap pem#edahan
22%
gam#aran pasien preoperati4
225
persiapan 4isik klien pre operasi
22;
persiapan penunjang klien pre operasi
22=
in4orm 7onsent klien pre operasi
22>
persiapan mental/ psikis klien pre operasi
(% #') po&o& )a*asan '
Pengertian pre operasi
'2
4aktor resiko terhadap pem#edahan
''
gam#aran pasien preoperati4
'%
persiapan 4isik klien pre operasi
'5
persiapan penunjang klien pre operasi
';
in4orm 7onsent klien pre operasi
'=
persiapan mental/ psikis klien pre operasi
#asaran
Sasaran pen(uluhuan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
+% Meto,e )etode (ang digunakan saat pen(uluhan adalah 7eramah dan tan(a ja*a#
E% Me,ia )edia (ang digunakan saat pen(uluhan adalah lea4let
-% Kegiatan Belajar Mengajar Ta*ap Pem#ukaan
.a&t' 5 menit
•
Kegiatan Peny'l'*an )em#uka dengan salam
•
)emperkenalkan diri
•
)enjelaskan
•
Kegiatan peserta )endengarkan
•
)emperhatikan
•
)enja*a#
maksud
Meto,e
Me,ia 0
?ea4let
pertan(aan
dan tujuan pen(uluhan •
ontrak *aktu
•
)enggali pengetahuan peserta
se#elum
dilakukan pen(uluhan Pen(ajian
5 menit
•
)enjelaskan tentang:
•
)endengarkan
•
)em#erikan
,Tan(a
Pengertian pre
operasi
tanggapan
2
4aktor resiko
pertan(aan
terhadap pem#edahan
mengenai hal (ang
'
kurang dimengerti
gam#aran
pasien preoperati4 %
persiapan 4isik
klien pre operasi 5
persiapan
penunjang
klien
pre
operasi ;
in4orm 7onsent
klien pre operasi =
persiapan
mental/ psikis klien pre operasi •
dan ja*a#
)em#eri
kesempatan
untuk #ertan(a/diskusi tentang pen(uluhan
materi
Penutup
$ menit
•
)enggali pengetahuan peserta
setelah
dilakukan pen(uluhan •
•
)en(impulkan
hasil
•
)enja*a#
pertan(aan
,Tan(a
)em#erikan
ja*a#
tanggapan #alik
kegiatan pen(uluhan •
)enutup
dengan
salam /% Eval'asi a Proses
:
0
Jumlah peserta pen(uluhan minimal $ peserta
0
)edia (ang digunakan adalah lea4let
0
&aktu pen(uluhan adalah '$ menit
0
Persiapan pen(uluhan dilakukan #e#erapa hari se#elum kegiatan pen(uluhan
0
Pem#i7ara diharapkan menguasai materi dengan #aik
0
Tidak ada peserta (ang meninggalkan ruangan saat kegiatan pen(uluhan #erlangsung
0
Peserta akti4 dan antusias dalam mengikuti kegiatan pen(uluhan
# Hasil Setelah
: mengikuti
kegiatan
pen(uluhan
peserta
diharapkan
memahami
Pengertian pre operasi, 4aktor resiko terhadap pem#edahan, gam#aran pasien preoperati"e, persiapan 4isik klien pre operasi , persiapan penunjang klien pre operasi,in4orm 7onsent klien pre operasi, persiapan mental/ psikis klien pre operasi Setelah mengikuti kegiatan pen(uluhan diharapkan menam#ah tingkat pengetahuan klien dan keluarga, dan tingkat ke7emasan klien menurun
H% Materi 0lampiran !1
% +aftar P'sta&a 0lampiran 21
?ampiran
?ea4let
Materi Peny'l'*an
1
PR3 OP3R1T+-
Pengertian Operasi merupakan tindakan pem#edahan pada suatu #agian tu#uh Smelter and Bare, 2$$26 Preoperati4 adalah 4ase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi atau pem#edahan di#uat dan #erakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi Smelter and Bare, 2$$2 6
2
Tipe Pem#edahan
a )enurut 4ungsin(a tujuann(a6, Potter 8 Perr( 2$$5 6 mem#agi menjadi: 6
Diagnostik
: #iopsi, laparotomi eksplorasi
26
urati4 a#lati46: tumor, appendiktom
'6
Reparati4
%6
Rekonstrukti4 : mamoplasti, per#aikan *ajah
56
Paliati4 : menghilangkan n(eri,
;6
Transplantasi : penanaman organ tu#uh untuk menggantikan organ
: memper#aiki luka multiple
atau struktur tu#uh (ang mal4ungsi 7angkok ginjal, kornea6 Sedangkan Smelter and Bare 2$$ 6, mem#agi operasi menurut tingkat urgensi dan luas atau tingkat resiko #
)enurut tingkat urgensin(a :
6
edaruratan
lien mem#utuhkan perhatian dengan segera, gangguan (ang diaki#atkann(a diperkirakan dapat mengan7am ji*a kematian atau ke7a7atan 4isik6, tidak dapat ditunda 26
.rgen
lien mem#utuhkan perhatian segera, dilaksanakan dalam 2% @ '$ jam '6
Diperlukan
lien harus menjalani pem#edahan, diren7anakan dalam #e#erapa minggu atau #ulan %6
3lekti4
lien harus dioperasi ketika diperlukan, tidak terlalu mem#aha(akan jika tidak dilakukan
56
Pilihan
eputusan operasi atau tidakn(a tergantung kepada klien pilihan pri#adi klien6
7
)enurut ?uas atau Tingkat Resiko :
6
)a(or
Operasi (ang meli#atkan organ tu#uh se7ara luas dan mempun(ai tingkat resiko (ang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien 26
)inor
Operasi pada se#agian ke7il dari tu#uh (ang mempun(ai resiko komplikasi le#ih ke7il di#andingkan dengan operasi ma(or
'
-aktor resiko terhadap pem#edahan menurut Potter 8 Perr( 2$$5 6
antara lain : a
.sia
Pasien dengan usia (ang terlalu muda #a(i/anak0anak6 dan usia lanjut mempun(ai resiko le#ih #esar Hal ini diaki#atkan 7adangan 4isiologis pada usia tua sudah sangat menurun, sedangkan pada #a(i dan anak0anak dise#a#kan oleh karena #elum matur0n(a semua 4ungsi organ # !utrisi ondisi malnutrisi dan o#esitas/kegemukan le#ih #eresiko terhadap pem#edahan di#andingakan dengan orang normal dengan gii #aik terutama pada 4ase pen(em#uhan Pada orang malnutrisi maka orang terse#ut mengalami de4isiensi nutrisi (ang sangat diperlukan untuk proses pen(em#uhan luka !utrisi0nutrisi terse#ut antara lain adalah protein, kalori, air, "itamin <, "itamin B kompleks, "itamin 1, Aitamin , at #esi dan seng diperlukan untuk sintesis protein6 Pada pasien (ang mengalami o#esitas Selama pem#edahan jaringan lemak, terutama sekali sangat rentan terhadap in4eksi Selain itu, o#esitas meningkatkan permasalahan teknik dan mekanik Oleh karenan(a de4isiensi dan in4eksi luka, umum terjadi Pasien o#es sering sulit dira*at karena tam#ahan #erat #adan pasien #erna4as tidak optimal saat #er#aring miring dan karenan(a mudah mengalami hipo"entilasi dan komplikasi pulmonari pas7a operati4 Selain itu, distensi a#domen, 4le#itis dan kardio"askuler, endokrin, hepatik dan pen(akit #iliari terjadi le#ih sering pada pasien o#esitas
7
Pen(akit ronis
Pada pasien (ang menderita pen(akit kardio"askuler, dia#etes, PPO) Pen(akit Paru O#struksi )enahun6, dan insu4isiensi ginjal menjadi le#ih sukar terkait dengan pemakaian energi kalori untuk pen(em#uhan primer Dan juga pada pen(akit ini #an(ak masalah sistemik (ang mengganggu sehingga komplikasi pem#edahan maupun pas7a pem#edahan sangat tinggi etidaksempurnaan respon neuroendokrin pada pasien (ang mengalami gangguan 4ungsi endokrin, seperti dia#etes mellitus (ang tidak terkontrol, #aha(a utama (ang mengan7am hidup pasien saat dilakukan pem#edahan adalah terjadin(a hipoglikemia (ang mungkin terjadi selama pem#iusan aki#at agen anestesi, atau juga aki#at masukan kar#ohidrat (ang tidak adekuat pas7a operasi atau pem#erian insulin (ang #erle#ihan Baha(a lain (ang mengan7am adalah asidosis atau glukosuria Pasien (ang mendapat terapi kortikosteroid #eresiko mengalami insu4isinsi adrenal Penggunaan o#at0o#atan kortikosteroid harus sepengetahuan dokter anestesi dan dokter #edah
d )erokok Pasien dengan ri*a(at merokok #iasan(a akan mengalami gangguan "askuler, terutama terjadi arterosklerosis pem#uluh darah, (ang akan meningkatkan tekanan darah sistemik
e
1lkohol dan o#at0o#atan
+ndi"idu dengan ri*a(at alkoholik kronik seringkali menderita malnutrisi dan masalah0masalah sistemik, seperti gangguan ginjal dan hepar (ang akan meningkatkan resiko pem#edahan
% Cam#aran pasien preoperati4 Tindakan pem#edahan merupakan an7aman potensial maupun aktual pada integritas seseorang (ang dapat mem#angkitkan reaksi stres 4isiologis maupun psikologis )enurut ?ong B< 2$$6, pasien preoperasi akan mengalami reaksi emosional #erupa ke7emasan Ber#agai alasan (ang dapat men(e#a#kan ketakutan/ke7emasan pasien dalam menghadapi pem#edahan antara lain : a
Takut n(eri setelah pem#edahan
#
Takut terjadi peru#ahan 4isik, menjadi #uruk rupa dan tidak #er4ungsi
normal #od( image6 7
Takut keganasan #ila diagnosa (ang ditegakkan #elum pasti6
d
Takut/7emas mengalami kondisi (ang sama dengan orang lain (ang
mempun(ai pen(akit (ang sama e
Takut/ngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pem#edahan dan
petugas 4
Takut mati saat di#ius/tidak sadar lagi
g
Takut operasi gagal
etakutan dan ke7emasan (ang mungkin dialami pasien dapat mempengaruhi respon 4isiologis tu#uh (ang ditandai dengan adan(a peru#ahan0peru#ahan 4isik seperti : meningkatn(a 4rekuensi nadi dan perna4asan, gerakan0gerakan tangan (ang tidak terkontrol, telapak tangan (ang lem#a#, gelisah, menan(akan pertan(aan (ang sama #erulang kali, sulit tidur, dan sering #erkemih
Persiapan (ang #aik selama periode operasi mem#antu menurunkan resiko operasi
dan
meningkatkan
pemulihan
pas7a
#edah
Tujuan
tindakan
kepera*atan preoperasi menurut ?u7kman dan Sorensen 99' 6, dimaksudkan untuk ke#aikan #agi pasien dan keluargan(a (ang meliputi : a
)enunjukkan rasa takut dan 7emasn(a hilang atau #erkurang #aik
ungkapan se7ara "er#al maupun ekspresi muka6 #
Dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan mo#ilisasi (ang dilakukan
setelah tindakan operasi 7
Terpelihara keseim#angan 7airan, elektrolit dan nutrisi
d
Tidak terjadi "omitus karena aspirasi selama pasien dalam pengaruh
anestesi e
Tidak ada atau #erkurangn(a kemungkinan terjadi in4eksi setelah
tindakan operasi 4
)endapatkan istirahat (ang 7ukup
g
)enjelaskan tentang prosedur operasi , jad*al operasi serta menanda
tangani in4orm 7onsent h
ondisi 4isikn(a dapat dideteksi selama operasi #erlangsung
5
Persiapan lien di .nit Pera*atan
a Persiapan -isik Persiapan 4isik pre operasi (ang dialami oleh pasien di#agi dalam 2 tahapan, (aitu persiapan di unit pera*atan dan persiapan di ruang operasi Ber#agai persiapan 4isik (ang harus dilakukan terhadap pasien se#elum operasi menurut Brunner 8 Suddarth 2$$2 6, antara lain :
6 Status kesehatan 4isik se7ara umum Se#elum
dilakukan
pem#edahan,
penting
dilakukan
pemeriksaan
status
kesehatan se7ara umum, meliputi identitas klien, ri*a(at pen(akit seperti kesehatan masa lalu, ri*a(at kesehatan keluarga, pemeriksaan 4isik lengkap, antara lain status hemodinamika, status kardio"askuler, status perna4asan, 4ungsi ginjal dan hepatik, 4ungsi endokrin, 4ungsi imunologi, dan lain0lain Selain itu pasien harus istirahat (ang 7ukup, karena dengan istirahat dan tidur (ang 7ukup pasien tidak akan mengalami stres 4isik, tu#uh le#ih rileks sehingga #agi pasien (ang memiliki ri*a(at hipertensi, tekanan darahn(a dapat sta#il dan #agi pasien *anita tidak akan memi7u terjadin(a haid le#ih a*al
26 Status !utrisi e#utuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi #adan dan #erat #adan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah al#umin dan glo#ulin6 dan keseim#angan nitrogen Segala #entuk de4isiensi nutrisi harus dikoreksi se#elum pem#edahan untuk mem#erikan protein (ang 7ukup untuk per#aikan jaringan ondisi gii #uruk dapat mengaki#atkan pasien mengalami #er#agai komplikasi pas7a operasi dan mengaki#atkan pasien menjadi le#ih lama dira*at di rumah sakit omplikasi (ang paling sering terjadi adalah in4eksi pas7a operasi, dehisiensi terlepasn(a jahitan sehingga luka tidak #isa men(atu6, demam dan pen(em#uhan luka (ang lama Pada kondisi (ang serius pasien dapat mengalami sepsis (ang #isa mengaki#atkan kematian
'6 eseim#angan 7airan dan elektrolit Balan7e 7airan perlu diperhatikan dalam kaitann(a dengan input dan output 7airan Demikaian juga kadar elektrolit serum harus #erada dalam rentang normal adar elektrolit (ang #iasan(a dilakukan pemeriksaan di antaran(a
adalah kadar natrium serum normal : '5 0%5 mmol/l6, kadar kalium serum normal : ',5 @ 5 mmol/l6 dan kadar kreatinin serum $,=$ @ ,5$ mg/dl6 eseim#angan 7airan dan elektrolit terkait erat dengan 4ungsi ginjal Dimana ginjal #er4ungsi mengatur mekanisme asam #asa dan ekskresi meta#olit o#at0 o#atan anastesi Jika 4ungsi ginjal #aik maka operasi dapat dilakukan dengan #aik !amun jika ginjal mengalami gangguan seperti oliguri/anuria, insu4isiensi renal akut, dan ne4ritis akut, maka operasi harus ditunda menunggu per#aikan 4ungsi ginjal, ke7uali pada kasus0kasus (ang mengan7am ji*a
%6 e#ersihan lam#ung dan kolon ?am#ung dan kolon harus di#ersihkan terle#ih dahulu +nter"ensi kepera*atan (ang #isa di#erikan diantaran(a adalah pasien dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan lam#ung dan kolon dengan tindakan enema/la"ement ?aman(a puasa #erkisar antara = sampai > jam #iasan(a puasa dilakukan mulai pukul 2%$$ &+B6 Tujuan dari pengosongan lam#ung dan kolon adalah untuk menghindari aspirasi masukn(a 7airan lam#ung ke paru0paru6 dan menghindari kontaminasi 4eses ke area pem#edahan sehingga menghindarkan terjadin(a in4eksi pas7a pem#edahan husus pada pasien (ang mem#utuhkan operasi <+TO segera6, seperti pada pasien ke7elakaan lalu lintas, maka pengosongan lam#ung dapat dilakukan dengan 7ara pemasangan !CT naso gastri7 tu#e6
56 Pen7ukuran daerah operasi Pen7ukuran pada daerah operasi ditujukan untuk menghindari terjadin(a in4eksi pada daerah (ang dilakukan pem#edahan karena ram#ut (ang tidak di7ukur dapat menjadi tempat #ersem#un(i kuman dan juga mengganggu/mengham#at proses pen(em#uhan dan pera*atan luka )eskipun demikian ada #e#erapa kondisi tertentu (ang tidak memerlukan pen7ukuran se#elum operasi, misaln(a pada pasien luka in7isi pada lengan Tindakan pen7ukuran s7heren6 harus dilakukan dengan hati0hati jangan sampai menim#ulkan luka pada daerah (ang di7ukur Sering kali pasien di#erikan kesempatan untuk men7ukur sendiri agar pasien merasa le#ih n(aman Daerah (ang dilakukan pen7ukuran tergantung pada jenis operasi dan daerah (ang akan dioperasi Biasan(a daerah sekitar alat kelamin pu#is6 dilakukan pen7ukuran jika (ang dilakukan operasi pada daerah sekitar perut dan paha )isaln(a : apendiktomi, herniotomi, uretrolithiasis, operasi pemasangan plate
pada 4raktur 4emur, dan hemmoroidektomi Selain terkait daerah pem#edahan, pen7ukuran pada lengan juga dilakukan pada pemasangan in4us se#elum pem#edahan
;6 Personal H(gine e#ersihan tu#uh pasien sangat penting untuk persiapan operasi karena tu#uh (ang kotor dapat merupakan sum#er kuman dan dapat mengaki#atkan in4eksi pada daerah (ang dioperasi Pada pasien (ang kondisi 4isikn(a kuat dianjurkan untuk mandi sendiri dan mem#ersihkan daerah operasi dengan le#ih seksama Se#alikn(a jika pasien tidak mampu memenuhi ke#utuhan personal h(giene se7ara mandiri maka pera*at akan mem#erikan #antuan pemenuhan ke#utuhan personal h(giene
=6 Pengosongan kandung kemih Pengosongan kandung kemih dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter Selain untuk pengongan isi #ladder tindakan kateterisasi juga diperlukan untuk mengo#ser"asi #alan7e 7airan
>6 ?atihan Pra Operasi Ber#agai latihan sangat diperlukan pada pasien se#elum operasi, hal ini sangat penting se#agai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pas7a operasi, seperti : n(eri daerah operasi, #atuk dan #an(ak lendir pada tenggorokan
?atihan (ang di#erikan pada pasien se#elum operasi antara lain:
a6 ?atihan !a4as Dalam ?atihan na4as dalam sangat #erman4aat #agi pasien untuk mengurangi n(eri setelah operasi dan dapat mem#antu pasien relaksasi sehingga pasien le#ih mampu #eradaptasi dengan n(eri dan dapat meningkatkan kualitas tidur Selain itu teknik ini juga dapat meningkatkan "entilasi paru dan oksigenasi darah setelah anastesi umum Dengan melakukan latihan tarik na4as dalam se7ara e4ekti4 dan #enar maka pasien dapat segera mempraktekkan hal ini segera setelah operasi sesuai dengan kondisi dan ke#utuhan pasien ?atihan na4as dalam dapat dilakukan dengan 7ara se#agai #erikut : Pasien tidur dengan posisi
duduk atau setengah duduk semi4o*ler6 dengan lutut ditekuk dan perut tidak #oleh tegang ?etakkan tangan di atas perut, hirup udara se#an(ak0#an(akn(a dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut tertutup rapat Tahan na4as #e#erapa saat '05 detik6 kemudian se7ara perlahan0lahan, udara dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut ?akukan hal ini #erulang kali 5 kali6 ?akukan latihan dua kali sehari praopearti4
#6 ?atihan Batuk 34ekti4 ?atihan #atuk e4ekti4 juga sangat diperlukan #agi klien terutama klien (ang mengalami operasi dengan anstesi general arena pasien akan mengalami pemasangan alat #antu na4as selama dalam kondisi teranestesi Sehingga ketika sadar pasien akan mengalami rasa tidak n(aman pada tenggorokan Dengan terasa #an(ak lendir kental di tenggorokan ?atihan #atuk e4ekti4 sangat #erman4aat #agi pasien setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret terse#ut Pasien dapat dilatih melakukan teknik #atuk e4ekti4 dengan 7ara :
Pasien 7ondong ke depan dari posisi semi4o*ler, jalinkan jari0jari tangan dan letakkan melintang di atas in7isi se#agai #e#at ketika #atuk emudian pasien na4as dalam seperti 7ara na4as dalam '05 kali6 Segera lakukan #atuk spontan, pastikan rongga perna4asan ter#uka dan tidak han(a #atuk dengan mengandalkan kekuatan tenggorokan saja karena #isa terjadi luka pada tenggorokan Hal ini #isa menim#ulkan ketidakn(amanan, namun tidak #er#aha(a terhadap in7isi .langi lagi sesuai ke#utuhan Jika selama #atuk daerah operasi terasa n(eri, pasien #isa menam#ahkan dengan menggunakan #antal ke7il atau gulungan handuk (ang lem#ut untuk menahan daerah operasi dengan hati0hati sehingga dapat mengurangi gun7angan tu#uh saat #atuk
76 ?atihan Cerak Sendi ?atihan gerak sendi merupakan hal sangat penting #agi pasien sehingga setelah operasi, pasien dapat segera melakukan #er#agai pergerakan (ang diperlukan untuk memper7epat proses pen(em#uhan Pasien/keluarga pasien seringkali mempun(ai pandangan (ang keliru tentang pergerakan pasien setelah
operasi Ban(ak pasien (ang
tidak
#erani
menggerakkan tu#uh karena takut jahitan operasi so#ek atau takut luka
operasin(a lama sem#uh Pandangan seperti ini jelas keliru karena justru jika pasien selesai operasi dan segera #ergerak maka pasien akan le#ih 7epat merangsang usus peristaltik usus6
sehingga pasien akan le#ih
7epat
kentut/4latus euntungan lain adalah menghindarkan penumpukan lendir pada saluran perna4asan dan terhindar dari kontraktur sendi dan terjadin(a deku#itus Tujuan lainn(a adalah memperlan7ar sirkulasi untuk men7egah stasis "ena dan menunjang 4ungsi perna4asan optimal +nter"ensi ditujukan pada peru#ahan posisi tu#uh dan juga Range o4 )otion RO)6 ?atihan perpindahan posisi dan RO) ini pada a*aln(a dilakukan se7ara pasi4 namun kemudian seiring dengan #ertam#ahn(a kekuatan tonus otot maka pasien diminta melakukan se7ara mandiri Status kesehatan 4isik merupakan 4aktor (ang sangat penting #agi pasien (ang akan mengalami pem#edahan, keadaan umum (ang #aik akan mendukung dan mempengaruhi proses pen(em#uhan Se#alikn(a, #er#agai kondisi 4isiologis dapat mempengaruhi proses pem#edahan Demikian juga 4aktor usia/penuaan dapat mengaki#atkan komplikasi dan merupakan 4aktor resiko pem#edahan Oleh karena itu sangatlah penting untuk mempersiapkan 4isik pasien se#elum dilakukan pem#edahan/operasi
# Persiapan Penunjang Persiapan penunjang merupakan #agian (ang tidak dapat dipisahkan dari tindakan pem#edahan Tanpa adan(a hasil pemeriksaan penunjang, maka dokter #edah tidak mungkin #isa menentukan tindakan operasi (ang harus dilakukan pada pasien
Pemeriksaan
penunjang
(ang dimaksud adalah #er#agai
pemeriksaan radiologi, la#oratorium maupun pemeriksaan lain seperti 3
.ntuk itu dokter anestesi juga memerlukan #er#agai ma7am pemeriksaan la#oratorium terutama pemeriksaan masa perdarahan #ledding time6 dan masa pem#ekuan 7lotting time6 darah pasien, elektrolit serum, Hemoglo#in, protein darah, dan hasil pemeriksaan radiologi #erupa 4oto thoraks dan 3C Ber#agai jenis pemeriksaan penunjang (ang sering dilakukan pada pasien se#elum operasi tidak semua jenis pemeriksaan dilakukan terhadap pasien, namun tergantung pada jenis pen(akit dan operasi (ang dijalani oleh pasien6
Pemeriksaan penunjang (ang dilakukan pada pasien preoperasi antara lain :
6
Pemeriksaan Radiologi dan diagnostik, seperti : -oto thoraks, a#domen,
4oto tulang daerah 4raktur6, .SC .ltra Sono Cra4i6,
26
Pemeriksaan ?a#oratorium, #erupa pemeriksaan darah : hemoglo#in,
angka leukosit, lim4osit, ?3D laju enap darah6, jumlah trom#osit, protein total al#umin dan glo#ulin6, elektrolit kalium, natrium, dan 7hlorida6,
'6
Biopsi, (aitu tindakan se#elum operasi #erupa pengam#ilan #ahan
jaringan tu#uh untuk memastikan pen(akit pasien se#elum operasi Biopsi #iasan(a dilakukan untuk memastikan apakah ada tumor ganas/jinak atau han(a #erupa in4eksi kronis saja
%6
Pemeriksaan adar Cula Darah CD6
56
Pemeriksaan CD dilakukan untuk mengetahui apakah kadar gula darah
pasien dalan rentang normal atau tidak .ji CD #iasan(a dilakukan dengan puasa $ jam puasa jam $ malam dan diam#il darahn(a jam > pagi6 dan juga dilakukan pemeriksaan CD 2 jam PP post prandial6
7
Pemeriksaan Status 1nestesi
Pemeriksaaan keselamatan
status selama
4isik
untuk
dilakukan
pem#edahan
pem#iusan
Se#elum
dilakukan
ditujukan
untuk
anestesi
demi
kepentingan pem#edahan, pasien akan mengalami pemeriksaan status 4isik (ang diperlukan untuk menilai sejauh mana resiko pem#iusan terhadap diri pasien Pemeriksaan (ang #iasa digunakan adalah pemeriksaan dengan menggunakan metode 1S1 1meri7an So7iet( o4 1nasthesiologist6 Pemeriksaan ini dilakukan karena o#at dan teknik anastesi pada umumn(a akan mengganggu 4ungsi perna4asan, peredaran darah dan sistem sara4
d +n4ormed
surat
pern(ataan
persetujuan
dilakukan
tindakan
medis
pem#edahan dan anestesi6 )eskipun mengandung resiko tinggi tetapi seringkali tindakan operasi tidak dapat dihindari dan merupakan satu0satun(a pilihan #agi pasien Dan dalam kondisi n(ata, tidak semua tindakan operasi mengaki#atkan komplikasi (ang #erle#ihan #agi klien Bahkan seringkali pasien dapat pulang kem#ali ke rumah dalam keadaan sehat tanpa komplikasi atau resiko apapun segera setelah mengalami operasi Tentun(a hal ini terkait dengan #er#agai 4aktor seperti: kondisi nutrisi pasien (ang #aik, 7ukup istirahat, kepatuhan terhadap pengo#atan, kerjasama (ang #aik dengan pera*at dan tim selama dalam pera*atan +n4ormed
apapun
tindakan
(ang
dilakukan
pada
pasien
terkait
dengan
pem#edahan, keluarga mengetahui man4aat dan tujuan serta segala resiko dan konsekuensin(a Pasien maupun keluargan(a se#elum menandatangani surat pern(ataan terse#ut akan mendapatkan in4ormasi (ang detail terkait dengan segala ma7am prosedur pemeriksaan, pem#edahan serta pem#iusan (ang akan dijalani
Jika
petugas
#elum
menjelaskan
se7ara
detail,
maka
pihak
pasien/keluargan(a #erhak untuk menan(akan kem#ali sampai #etul0#etul paham Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena jika tidak maka pen(esalan akan dialami oleh pasien/keluarga setelah tindakan operasi (ang dilakukan tern(ata tidak sesuai dengan gam#aran keluarga
e
Persiapan )ental/Psikis
Persiapan mental merupakan hal (ang tidak kalah pentingn(a dalam proses persiapan operasi karena mental pasien (ang tidak siap atau la#il dapat #erpengaruh terhadap kondisi 4isikn(a )asalah mental (ang #iasa mun7ul pada pasien preoperasi adalah ke7emasan )aka pera*at harus mengatasi permasalahan (ang sedang dihadapi klien Pera*at perlu mengkaji mekanisme koping (ang #iasa digunakan oleh pasien dalam menghadapi stres Disamping itu pera*at perlu mengkaji hal0hal (ang #isa digunakan untuk mem#antu pasien dalam menghadapi masalah ketakutan dan ke7emasan preoperasi, seperti adan(a orang terdekat, tingkat perkem#angan pasien, 4aktor pendukung/support s(stem .ntuk mengurangi / mengatasi ke7emasan pasien, pera*at dapat menan(akan hal0hal (ang terkait dengan persiapan operasi, antara lain : Pengalaman operasi se#elumn(a, Persepsi pasien dan keluarga tentang tujuan/alasan tindakan operasi, Pengetahuan pasien dan keluarga tentang persiapan operasi #aik 4isik maupun penunjang, Pengetahuan pasien dan keluarga tentang situasi/kondisi kamar operasi dan petugas kamar operasi, Pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur pre, intra, post operasi6, Pengetahuan tentang latihan0latihan (ang harus dilakukan se#elum operasi dan harus dijalankan setalah operasi, seperti : latihan na4as dalam, #atuk e4ekti4, RO), dll Persiapan mental (ang kurang memadai dapat mempengaruhi pengam#ilan keputusan pasien dan keluargan(a Sehingga tidak jarang pasien menolak operasi (ang se#elumn(a telah disetujui dan #iasan(a pasien pulang tanpa operasi dan #e#erapa hari kemudian datang lagi ke rumah sakit setalah merasa sudah siap dan hal ini #erarti telah menunda operasi (ang mestin(a sudah dilakukan #e#erapa hari/minggu (ang lalu
Oleh karena itu persiapan mental pasien menjadi hal (ang penting untuk diperhatikan dan didukung oleh keluarga/orang terdekat pasien Persiapan mental dapat dilakukan dengan #antuan keluarga dan pera*at ehadiran dan
keterli#atan keluarga sangat mendukung persiapan mental pasien eluarga han(a perlu mendampingi pasien se#elum operasi, mem#erikan doa dan dukungan pasien dengan kata0kata (ang menenangkan hati pasien dan meneguhkan keputusan pasien untuk menjalani operasi
Peranan pera*at dalam mem#erikan dukungan mental menurut Ta(lor 99= 6, dapat dilakukan dengan #er#agai 7ara:
6
)em#antu pasien mengetahui tentang tindakan0tindakan (ang dialami
pasien se#elum operasi, mem#erikan in4ormasi pada pasien tentang *aktu operasi, hal0hal (ang akan dialami oleh pasien selama proses operasi, menunjukkan tempat kamar operasi, dll Dengan mengetahui #er#agai in4ormasi selama operasi maka diharapkan pasien mejadi le#ih siap menghadapi operasi, meskipun demikian ada keluarga (ang tidak menghendaki pasien mengetahui tentang #er#agai hal (ang terkait dengan operasi (ang akan dialami pasien 26
)em#erikan
penjelasan
terle#ih
dahulu
se#elum
setiap
tindakan
persiapan operasi sesuai dengan tingkat perkem#angan Cunakan #ahasa (ang sederhana dan jelas )isaln(a: jika pasien harus puasa, pera*at akan menjelaskan kapan mulai puasa dan samapai kapan, man4aatn(a untuk apa, dan jika diam#il darahn(a, pasien perlu di#erikan penjelasan tujuan dari pemeriksaan darah (ang dilakukan, dll Diharapkan dengan pem#erian in4ormasi (ang lengkap, ke7emasan (ang dialami oleh pasien akan dapat diturunkan dan mempersiapkan mental pasien dengan #aik '6
)em#eri kesempatan pada pasien dan keluargan(a untuk menan(akan
tentang segala prosedur (ang ada Dan mem#eri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk #erdoa #ersama0sama se#elum pasien di antar ke kamar operasi %6
)engoreksi pengertian (ang salah tentang tindakan pem#edahan dan
hal0hal lain karena pengertian (ang salah akan menim#ulkan ke7emasan pada pasien 56
ola#orasi dengan dokter terkait dengan pem#erian o#at pre medikasi,
seperti "alium dan diaepam ta#let se#elum pasien tidur untuk menurunkan ke7emasan dan pasien dapat tidur sehingga ke#utuhan istirahatn(a terpenuhi Pada saat pasien telah #erada di ruang serah terima pasien di kamar operasi, petugas kesehatan di situ akan memperkenalkan diri sehingga mem#uat pasien
merasa le#ih tenang .ntuk mem#erikan ketenangan pada pasien, keluarga juga di#erikan kesempatn untuk mengantar pasien sampai ke #atas kamar operasi dan diperkenankan untuk menunggu di ruang tunggu (ang terletak di depan kamar operasi
4
O#at0O#atan Premedikasi
Se#elum operasi dilakukan pada esok harin(a Pasien akan di#erikan o#at0 o#atan premedikasi untuk mem#erikan kesempatan pasien mendapatkan *aktu istirahat (ang 7ukup O#at0o#atan premedikasi (ang di#erikan #iasan(a adalah "alium atau diaepam 1nti#iotik pro4ilaksis #iasan(a di#erikan se#elum pasien dioperasi 1nti#iotik pro4ilaksis (ang di#erikan dengan tujuan untuk men7egah terjadin(a in4eksi selama tindakan operasi, anti#iotika pro4ilaksis #iasan(a di#erikan 02 jam, se#elum operasi dimulai dan dilanjutkan pas7a 20 '
kali Sjamsuhida(at dan Dejong, 2$$% 6
#edah
+aftar p'sta&a
Brunner 8 Sudarth 2$$2 epera*atan )edikal Bedah 3C< : Jakarta Cruendemann 2$$5 Buku 1jar epera*atan Perioperati"e Aol 2, ed Bahasa +ndonesia Jakarta : 3C< )i7hael 99% Penuntun praktis anestesi 1lih #ahasa, 3ditor, De"i Jakarta: 3C< Da"id, <995 Buku 1jar Bedah Jakarta : 3C<