SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik.
”Pendidikan Kesehatan Lingkungan di Rumah”
2. Tuj Tujuan uan Instr Instruk uksio sional nal Umum Umum
Setela Setelah h dilakuk dilakukan an penyuluh penyuluhan an (healt (health h educati education) on),, dihara diharapkan pkan keluar keluarga ga mampu mampu menjelaskan kesehatan lingkungan terutama lingkungan rumah
3. Tuj Tujuan uan Instr Instruk uksio sional nal Kh Khusu ususs
Setelah dilakukan penyuluhan (health education), keluarga mampu menyebutkan : a. Cara Cara pemb pembua uanga ngan n tinja tinja yang yang seha sehat. t. b. Cara Cara pembu pembuanga angan n sampa sampah h yang yang benar benar c. Syar Syarat at ruma rumah h yan yang g seha sehat. t.
4. Sasaran
Keluarga Tn. John dan anak – anaknya (4 orang).
5. Mate Materi ri : (te (terl rlam ampi pir) r)
a. Pemb Pembua uanga ngan n tinj tinjaa yang yang seha sehat. t. b. b. Pemb Pembua uanga ngan n sampah sampah yan yang g benar benar c. Peru Peruma maha han n yang yang seh sehat at..
6. Metode :
Ceramah dan tanya jawab
7. Str Strate ategi gi Pemb Pembela elajar jaran an :
Dibuat berdasarkan masing – masing materi penyuluhan.
a.
1.
Pembuangan Sampah
Fase/Waktu Pembukaan (10 menit)
2.
Pengembang
1.
Kegiatan Kader/Penyuluh Menyampaikan salam pembukaan
Kegiatan keluarga Memperhatikan
2.
Mereview ma masalah yang di dihadapi
Reinforcement
1.
Menj Menjel elas aska kan n kepa kepada da kelu keluar arga ga peng penger erti tian an
Memperhatikan
sampah
menanyakan
an (15 menit)
2.
Menjelaskan kepada keluarga cara
kurang jelas
dan hal
yang
pembuangan sampah 3.
Menjelaskan
kepada
keluarga
penyakit yang disebabkan oleh sampah 4.
Menganjurkan kepada keluarga untuk memulai kebersihan lingkungan rumah
3.
Penutup
1.
(20 menit)
Memberikan pendapat dan menyatakan kesediaan Memperhatikan
Menyampaikan kesimpulan tentang materi yang disampaikan
2.
Evaluasi kepada keluarga tentang masalah sampah
3.
Menjawab pertanyaan yang diajukan
Ucapan terima kasih dan salam penutup
b.
Cara pembuangan tinja yang sehat
Fase/Waktu Pembukaan (10 menit)
Pengembangan
Kegiatan Kader/Penyuluh 1. Menyampaikan salam pembukaan
Kegiatan keluarga Memperhatikan
2. Mereview masalah yang dihadapi
Reinforcement
1. Menjelaskan kepada keluarga penyakit akibat
Memperhatikan
(15 menit)
tinja dibuang sembarangan
menanyakan
2. Menjelaskan kepada keluarga syarat – syarat
dan hal
yang
kurang jelas
kakus yang baik 3. Menjelaskan kepada keluarga ciri kakus yang digunakan secara baik 4. Menganjurkan
Penutup
1.
(20 menit)
3.
1.
untuk
memulai membuat sendiri kakus
Memberikan pendapat dan
Menyampaikan kesimpulan tentang materi
menyatakan kesediaan Memperhatikan
Evaluasi kepada keluarga tentang masalah
Menjawab pertanyaan yang
kakus
diajukan
Ucapan terima kasih dan salam penutup
Syarat rumah yang sehat
Fase/Waktu Pembukaan (10 menit)
2.
keluarga
yang disampaikan 2.
c.
kepada
Pengembangan
1
Kegiatan Kader/Penyuluh Menyampaikan salam pembukaan
2
Mereview masalah yang dihadapi
Reinforcement
1
Menjelaskan
Memperhatikan
kepada
keluarga
Kegiatan keluarga Memperhatikan
dan
(15 menit)
pengertian rumah sehat 2
menanyakan
hal
yang
Menjelaskan kepada keluarga letak kurang jelas
rumah yang baik 3
Menjelaskan
kepada
keluarga
tentang tata ruang dan ventilaisi rumah yang baik 4
Menjelaskan
kepada
keluarga
tentang lantai dan dinding rumah yang baik 5 3. Penutup (20 menit)
Menganjurkan
kepada
Memberikan pendapat dan menyatakan kesediaan
keluarga
untuk memulai kebersihan lingkungan rumah 1 Menyampaikan kesimpulan tentang
Memperhatikan
materi yang disampaikan 2
Evaluasi kepada k eluarga t entang
masalah rumah yang sehat 3
Menjawab pertanyaan yang diajukan
Ucapan terima kasih dan salam
penutup
Surabaya, 13 Maret 2001
Kelompok IX
Lampiran : Materi Penyuluhan 1.
PEMBUANGAN TINJA : KAKUS
Orang yang terkena diare, kolera dan infeksi cacing biasanya mendapatkan infeksi ini melalui tinja, seperti halnya sampah tinja juga mengundang kedatangan lalat, dan hewan lainnya. Lalat yang hinggap di atas tinja yang mengandung kuman – kuman dapat menularkannya lewat makanan yang dihinggapinya. Bila orang berak di dekat sungai atau sumber air lainnya maka air tersebut akan tercemar. Guna mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh tinja, maka orang seharusnya tidak membuang tinja di tempat – tempat yang mudah disentuh manusia, lalat, burung dan binatang lainnya. Itulah sebabnya setiap keluarga harus mempunyai kakus atau WC untuk keperluan masing – masing keluarga. Syarat – syarat kakus yang benar : 1. Terletak di dataran rendah dan jarak kurang lebih 20 meter dari sumber air (sungai, sumur, mata air, danau, kolam dan sebagainya). 2. Tandon penampung tinja sedalam kurang lebih 1 meter. 3. Mempunyai penutup yang terbuat dari bahan yang kuat seperti beton atau kayu, dan penutup ini mempunyai lubang yang memungkinkan tinja dan air dapat melewatinya ke bawah secara mudah. 4. Mempuyai dinding dan atap yang terbuat daari bahan yang mudah didapatkan, murah dan mudah pula diperbaiki. 5. Dijaga kebersihannya, sediakan ember dan sapu dalam kakus. Ciri – ciri sebuah kakus yang digunakan secara baik : 1. Semua anggota keluarga menggunakannya. 2. Kebersihan selalu dijaga yaitu lantai dan dinding penutup kakusnya selalu dicuci setiap kali dipakai. 3. Lubang kakus selalu ditutup bila kakus tersebut sedang tidak digunakan. 4. Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan diri selalu tersedia setiap saat, misalnya air, tissue, sabun dan gayung. 5. Tandon kakus dapat dikosongkan bila tinja di dalamnya sudah penuh atau tandon berikutnya dapat dibuat bila tandon pertama penuh.
Lampiran : Materi Penyuluhan 2
PEMBUANGAN SAMPAH YANG BENAR
Setiap rumah tangga menghasilkan sampah yang berasal dari memasak, sisa makanan, menyapu, membersihkan dan hasil kerja lainnya. Bila berceceran begitu saja maka mendatangkan bahaya. Penyakit – penyakit yang disebabkan oleh sampah.
Sampah berceceran merangsang tikus, lalat, kecoak dan binatang lainnya untuk mendatangi, padahal binatang – binatang itu membawa bibit penyakit yang ditularkan kepada manusia. Bila mencemari sungai, danau, sumur, atau mata air maka bila meminum air tersebut bisa terjadi diare. Bila anak – anak yang mempunyai luka – luka pada bagian tubuhnya dan sedang bermain – main sampah maka dapat saja makin parah terinfeksi. Menimbun sampah dalam lubang tanah.
1. Terletak di luar daerah pemukiman dan kurang lebih 20 meter dari rumah terdekat. 2. Letaknya di dataran rendah bukan di bukit. 3. Kurang lebih 10 meter dari sumur, sungai, atau mata air. 4. Terdapat pagar di sekelilingnya. 5. Yakinkan sampah itu benar – benar dibuang atau dikumpulkan dalam sebuah lubang. 6. Jika penuh ditutup dengan tanah setinggi 2 – 3 cm. Bila tidak ada lubang sampah
1. Bicarakan bersama masyarakat. 2. Bila orang –orang membuang sampah di dekat sungai, sumur, atau mata air atau dibuang ke parit kemudian mengalir ke dalam sungai maka perlu dibicarakan bersama tokoh masyarakat dan pemuka masyarakat. Saran lain :
1. Timbunlah sampah dalam lubang yang berjarak cukup aman dari pemukiman penduduk. 2. Bakarlah tiap minggu sekali. 3. Sampah dari tumbuh – tumbuhan ditimbun terpisah dengan sampah lain (bila mungkin campurlah sampah itu dengan tanah agar menjadi kompos).
Lampiran : Materi Penyuluhan 3
Perumahan Yang Sehat
Rumah adalah pusat kehidupan keluarga. Rumah yang memenuhi syarat – syaraat kesehatan justeru menguntungkan kesehatan orang yang bersangkutan. Sebuah rumah sehat tidak harus merupakan rumah yang besar. Rumah tradisional acap kali dapat memenuhi selera orang – orang serta kegiatan yang mereka lakukan justeru biasanya lebih cocok dengan cuaca setempat. Letak Rumah
Letak rumah yang didirikan amat penting artinya bagi kesehatan. Misalnya tidak didirikan di dekat sampah – sampah yang dikumpulkan atau yang dibuang di situ. Paparan sinar matahari juga perlu diperhatikan. Secara umum : 1.
Dekat dengan air bersih.
2.
Jarak kurang lebih 100 meter dari tempat pembuangan sampah.
3.
Dekat sarana pembersihan
4.
Di tempat di mana air hujan dan air kotor tidak menggenang.
Ruangan
Cukup luas untuk ditempati. Tata ruang
Disediakan cara tersendiri untuk membuang air limbah atau mungkin untuk menyirami tanaman – tanaman di kebun. Sampah padat dibuang dengan cara khusus. Binatang piaraan dikandangkan. Pagar rumah untuk mencegah masuknya binatang dari luar. Ventilasi
Rumah sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar udara segar dapat masuk ke dalam rumah secara bebas. Pintu dan jendela dalam posisi yang tepat. Jadi secara umum, rumah yang sehat adalah mempunyai : 1. Ruangan yang cukup sehingga penghuninya tidak terlalu padat, terutama saat mereka sedang tidur. 2. Pelindung terhadap binatang – binatang buas dan menempatkan binatang – binatang piaraan ke dalam kandang khusus sekurang – kurangnya 10 meter dari rumah. 3. Mempunyai tempat untuk mandi dan mencuci pakaian serta alat – alat rumah tangga lainnya dengan limbah rumah tangga yang digunakan untuk menyirami tanaman di halaman atau di kebun. 4. Mempunyai tempat khusus untuk menyimpan makanan dan minuman yang
dapat diraih secara mudah, namun juga cukup aman dari gangguan debu, tikus, serangga serta binatang lainnya. 5. Tempat khusus untuk memasak yang menyediakan lubang atau saluran pembuangan asap di atap rumah. Hal ini perlu agar dapat memperkecil bahaya kebakaran terutama bagi anak – anak. 6. Jendela yang memungkinkan udara segar masuk ke dalam ruangan sehingga udara kotor atau asap yang berada di dalam rumah segera terbawa keluar. 7. Tempat – tempat terlindung guna menyimpan barang – barang atau apapun yang sekiranya tidak perlu diambil atau dilihat anak – anak.
Lantai dan dinding harus aman
1. Lantai yang terbuat dari kayu, bambu, ubin, plester atau lainnya sehingga orang yang berjalan di atasnya tidak seperti berjalan di atas tanah terbuka dan mudah dibersihkan. 2. Dinding rumah dengan permukaan lembut dan datar serta tidak ada lubang – lubang atau pecah – pecah sehingga mudah dibersihkan.