: Kurangnya informasi mengenai penyakit Chikungunya di RW 12 Desa Sukawana, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat
Pokok Bahasan
: Penyakit Demam dan Nyeri Sendi
Sub Pokok Bahasan
: Chikungunya
Sasaran
: Masyarakat RW 12 Desa Sukawana, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat
Tempat
: Kantor RW 12
Tanggal
: 10 Desember 2013
Waktu
: 25 Menit
Penyuluh
: Kelompok 4
A. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah mengikuti program penyuluhan selama 1 x 25 menit warga RW 12 dapat
memahami
tentang
chikungunya
dan
cara
pencegahan
dan
penanggulangan chikungunya secara benar. 2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 25 menit diharapkan salah satu dari warga dapat : a. Menjelaskan pengertian Chikungunya dengan baik b. Menyebutkan penyebab terjadinya Chikungunya tanpa melihat leaflet c. Menjelaskan kembali tanda dan gejala penyakit Chikungunya dengan benar tanpa melihat leaflet d. Menyebutkan Faktor resiko dari chikungunya
e. Menjelaskan mekanisme penularan Chikungunya tanpa melihat leaflet f.
Menyebutkan cara pencegahan penyakit Chikungunya
g. Menjelaskan cara penanganan penyakit Chikungunya
D. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi E. Sarana dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Leaflet 2. Sumber Departemen Kesehatan RI. 1992, “Pedoman Pengendalian Demam Chikungunya”. Dirjen P3M. Jakarta.
Lampiran
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Chikungunya adalah sejenis virus yaitu alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Penyakit ini menyebabkan demam dan nyeri sendi, namun tidak menyebabkan kematian. B. Etiologi
Virus Chikungunya adalah Arthopod borne virus yang ditransmisikan oleh beberapa spesies nyamuk. Hasil uji Hemaglutinasi Inhibisi dan uji Komplemen Fiksasi, virus ini termasuk genus alphavirus ( “Group A” Arthropod -borne viruses) dan famili Togaviridae. Sedangkan DBD disebabkan oleh “Group B” arthrophod-borne viruses (flavivirus). C. Tanda dan Gejala Chikungunya
Demam
Biasanya demam tinggi, timbul mendadak disertai menggigil dan muka kemerahan. Panas tinggi selama 2-4 hari kemudian kembali normal.
Sakit persendian Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering muncul sebelum timbul demam dan bermanifestasi berat, nyeri tak terperi, sehingga kadan g penderita merasa lumpuh sebelum berobat.
Nyeri otot Nyeri pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah bahu. Kadang terjadi pembengkakan otot sekitar kaki.
Bercak kemerahan (ruam) pada kulit Terjadi pada hari pertama demam, tapi lebih sering hari ke 4-5. Lokasi
daerah muka, badan, tangan dan kaki. Kadang ditemukan perdarahan pada gusi.
Sakit kepala, merupakan keluhan yang sering ditemui.
Kejang dan penurunan kesadaran Biasanya pada anak karena panas yang terlalu tinggi.
D. Faktor Resiko
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan dalam penularan penyakit Chikungunya, yaitu: manusia, virus dan vektor perantara. Beberapa faktor penyebab timbulnya KLB demam Chikungunya adalah: 1. Perpindahan penduduk dari daerah terinfeksi 2. Sanitasi lingkungan yang buruk. 3. Berkembangnya penyebaran dan kepadatan nyamuk (sanitasi lingkungan yang buruk) E. Mekanisme Penularan
Virus Chikungunya ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes SPP Nyamuk lain mungkin bisa berperan sebagai vektor namun perlu penelitian lebih lanjut. Nyamuk Aedes tersebut dapat mengandung virus Chikungunya pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum demam sampai 5 hari setelah demam timbul. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya. Di tubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 4-7 hari (intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan penyakit.
F. Pencegahan
Membasmi nyamuk pembawa virus. Nyamuk ini senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Nyamuk ini juga senamg hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Selain itu juga menyenangi tempat gelap dan pengap. Bisa juga dilakukan dengan 3M PLUS, yaitu: 1. Menguras 2. Menutup 3. Mengubur + Memberikan bubuk abate atau memelihara ikan pemakan jentik. G. Penanganan
1. Simtomatis
Antipiretik : Parasetamol atau asetaminofen (untuk meredakan demam)
Analgetik : Ibuprofen, naproxen dan obat Anti-inflamasi Non Steroid
(AINS)
lainnya
persendian/athralgia/arthritis)
(untuk
meredakan
nyeri
Catatan: Aspirin (Asam Asetil Salisilat) tidak dianjurkan karena adanya resiko perdarahan pada sejumlah penderita dan resiko timbulnya Reye’s syndrome pada anak-anak dibawah 12 tahun. 2. Suportif
Tirah baring (bedrest ), batasi pergerakkan
Minum banyak untuk mengganti kehilangan cairan tubuh akibat muntah, keringat dan lain-lain.