BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan yang pada akhirnya bermuara pada perkembangan Indeks Pembangunan Pe mbangunan Manusia (IPM), artinya keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik mayarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dibidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Keadaan lingkungan baik fisik, biologis, maupun sosial mempunyai peran penting terhadap kejadian gangguan kesehatan masyarakat (otoatmodjo, !""#). Manusia memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungan dalam hal ini menitiberatkan pada interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Kejadian penyakit merupakan hasil hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki atau mengandung potensi bahaya yang menimbulkan gangguan kesehatan, salah satunya adalah penyakit yang menimbulkan gangguan kesehatan, salah satunya adalah penyakit yang ditularkan melalui $ektor. Me%abahnya penyakit yang disebabkan oleh $ektor diakibatkan kondisi lingkungan yang buruk. Kondisi faktor lingkuangan fisik seperti adanya perubahan iklim, pen&ahayaan yang kurang, kelembaban yang tinggi, kondisi lingkungan lingkungan di sekitar rumah yang buruk menyebabkan perkembangbiakan $ektor se makin meningkat, salah satunya adalah penyakit demam &hikungunya. 'elain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah %ilayah Indonesia dan penderitanya semakin banyak, masyarakat diresahkan dengan mun&ulnya mun&ulnya kembali kasus demam &hikungunya. Demam &hikungunya banyak ditemukan di daerahdaerah beriklim tropis dan subtropis. Penyaki ini tidak menimbulkan kerugian karena akan menurunkan produkti$itas indi$idu (nies, !""*).
1
+hikungunya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh $irus &hikungunya (+IK-) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Ades aegypti dan Aedes albopictus. Lingkungan fisik berupa iklim akan mempengaruhi populasi $ektor, selain itu faktor biologi seperti keberadaan tanaman di sekitar rumah dapat menjadi tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak. Kejadian luar biasa (KL) &hikungunya pernah terjadi di ata$ia dan Kairo pada tahun /001. Pada tahun /1!2, masyarakat +uba pertama kali menyebut &hikungunya dengan istilah dengue. lasannya karena infeksi &hikungunya sangat mirip dengan dengue. arulah pada t ahun /13#, istilah &hikungunya mulai digunakan untuk menamai $irus yang pertamakali diisolasi dari serum darah penderita. 'ejak tahun /13! sampai sekarang $irus &hikungunya telah tersebar luas di daerah frika dan menyebar ke merika dan sia. 'ejak 4ahun /"35 $irus &hikungunya menjadi endemis di sia 4enggara termasuk Indonesia. KL &hikungunya dilaporkan pertama kali di Indonesia pada tahun /10# di 'amarinda Pro$insi Kalimantan 4imur dan DKI 6akarta. Dari 4ahun !""" !""0 di Indonesia terjadi KL &hikungunya pada hampir di semua Pro$insi dengan /2./*1 kasus tanpa kematian. Pada tahun !""1 diketahui jumlah kejadian &hikungunya di 6a%a arat sekitar !.031 kasus, dan 6a%a 4engah 3."13 kasus (7idyanto 8 + 9 +e&ep 4, !"/#). B. Rumusan Masalah /. pa yang dimaksud dengan &hikungunya : !. agaimana etiologi dari penyakit &hikungunya : #. agaimana siklus hidup $irus pemba%a &hikungunya : 5. agaimana &ara penuluran $irus tersebut : 3. pa saja manifestasi klinis terkait dengan &hikungunya : *. pa saja pemeriksaan laboratorium yang mungkin dapat dilakukan : 0. agaimana upaya pre$entif yang dapat dilakukan guna menanggulangi
&hikungunya : 2. agaimana terapi pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit &hikungunya: C. Tujuan /. 4ujuan ;mum Mampu memberikan pengetahuan dan informasi kesehatan terhadap
mahasis%a kesehatan, mahasis%a non kesehatan, masyarakat umum ataupun
2
pemba&a makalah ini, mengenai penyakit &hikungunya yang lebih spesifik, guna meningkatkan derajat kesehatan indi$idu umum. !. 4ujuan Khusus a. Mengetahui definisi dari &hikungunya itu sendiri. b. Memahami &hikungunya, le%at penjelasan etiologi &hikungunya. &. Mengetahui siklus hidup $irus pemba%a &hikungunya. d. Mengetahui &ara penularan $irus penyebab &hikungunya. e. Mengetahui manifestasi klinis &hikungunya. f. Mengetahui pemeriksaan laboratorium &hikungunya. g. Memahami upaya pen&egahan &hikungunya. h. Mengetahui dan memahami pengobatan terhadap &hikungunya. D. Manfaat /. Dapat dijadikan sarana informasi pendidikan kesehatan terhadap
mayarakat umum yang belum mengetahui &hikungunya. !. Mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemba&a makalah terkait &hikunganya, baik itu etiologi, &ara penularan $irus &hikungunya, pen&egahan, pengobatan dan sebagainya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Defns Istilah &hikungunya berasal dari bahasa suku '%ahili yaitu suku yang
bermukim di daratan tinggi Makonde Pro$insi e%ala 4an
3
B. Et!l!g -irus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes ini, akan berkembang biak
di dalam tubuh manusia. -irus menyerang semua usia, baik anakanak maupun de%asa di daerah endemis. 'e&ara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari (6udar%anto 7, !""0). -irus &hikungunya termasuk kelompok $irus = uang mempunyai selubung dan merupakan anggota > goup A? athropode bone viruses ( flavivirus) dalam genus alphavirus dan family Togaviridae. -irus &hikungunya dengan mikrskop elektron menunjukkan gambaran $irion simteris kasar atau polygonal dengan diameter 5"53 nm dengan inti berdiamater !3#" nm (7idyanto 8 + 9 +e&ep 4, !"/#). C. Sklus H"u# 'iklus hidup nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus termasuk
metamorphosis sempurna yang dapat dibagi menjadi 5 tahap yaitu telur, lar$a (jentik), kepompong (pupa), dan nyamuk. 4elur Aedes a%alnya ber%arna putih kemudian berubah %arna hitam dan berbentuk bulat pan&ung. 4elur Aedes dapat bertahan beberapa bulan pada kondisi kering pada %aktu dan intensitas yang ber$ariasi. 4elur Aedes mem membutuhkan media air bersih yang tidak mengalir (stagnan) tanpa dihuni spesies lain untuk dapat berkembang menjadi lar$a. 4elur akan menetas menjadi lar$a dalam /! hari setelah telur terendam air. Lar$a Aedes memiliki sifon yang pendek dan hanya memiiki sepasang sisir sub$ental yang jaraknya tidak lebih dari
1 4
bagian pangkal
sifon. ;mur lar$a adalah sekitar 01 hari untuk kemudian berubah menjadi pupa yang merupakan fase akhir siklus hidup nyamuk dalam media air. Pupa biasanya mengapung pada permukaan air di sudut atau tepi tempat perindukan untuk keperluan bernafasnya. ;mur pupa adalah !5 hari untuk kemudian berubah menjadi nyamuk. yamuk Aedes aegypti memiliki &iri khas ber%arna putih keperakan berbentuk lira (lengkung) pada kedua sisi skumtum (punggung). 'edangkan pada kedua sisi skutum Aedes albopictus hanya membentuk sebuah garis. 'usunan $ena sayap sempit dan hampir seluruhnya hitam
4
ke&uali pada bagian pangkal sayap. 'eluruh segmen abdomen ber%arna belang hitam putih membentuk titik yang merun&ing. ;mur nyamuk betina !# bulan. yamuk dapat bertahan hidup lebih lama sampai ! bulan jika berada ditempat dengan suhu !2o+ dengan kelembaban udara sebesar 2"@ (7idyanto 8 + 9 +e&ep 4, !"/#). D. Cara Penularan -irus ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti betina yang telah terinfeksi. yamuk tersebut dapat terin$eksi $irus &hikungunya melalui dua &ara yaitu sebelumnya pernah menggigit manusia yang sedang mengalami $iremia yaitu ! hari sebelum demam sampai 3 hari setelah demam timbul. -irus &hikungunya ditemukan dalam kelenjar tubuh nyamuk seperti saluran pen&ernaan, o$ari, jaringan saraf, kemudian berpundah kerongga tubuh lainnya dan masuk ke kelenjar ludah nyamuk. -irus yang berada dalam kelenjar ludah memerlukan %aktu selama 2/" hari (eAtrinsi& in&ubation period) sebelum dapat ditularkan kembali melalui gigitan selanjutnya ke tubuh manusia. -irus akan masuk ke tubuh manusia saat nyamuk menghisap darah manusia. -irus &hikungunya dalam tubuh manusia dapat berkembang biak di jaringan kulit, kemudian menyebar ke hari, persendian, darah, dan sistem saraf pusat (''P). -irus yang telah masuk ke dalam tubuh manusia memerlukan masa inkubasi selama 50 hari sebelum menimbulkan gejala (7idyanto 8 + 9 +e&ep 4, !"/#). E. Manfestas $lns Penyakit &hikungunya memunyai manifestasi klinis yang menyerupai
infeksi $irus dengue, dengan symptom dan gejala B panas mendadak, mengeluh nyeri sendi yang sangat dan pada kulit tubuhnya dapat ditemukan ber&ak merah (makulo papular) dan pemeriksaan darah tepi menunjukan leukosit yang menurun (+hin, !""*). +hikungunya merupakan infeksi $iral akut dengan onset mendadak. Masa inkubasinya berkisar antara !/! hari, namun pada umumnya sesuai penjelasan sebelumnya yaitu sekitar 50 hari. Manifestasi klinis berlangsung selama #/" hari yang ditandai dengan demam, nyeri sendi (artalgia), nyeri
5
otot (myalgia), ber&ak kemerahan pada kulit, sakit kepala, kejang dan penurunan kesadaran serta infeksi saluran pernafasan. yeri sendi merupakan keluhan pertama yang mun&ul sebelum timbul demam. yeri sendi dapat ringan (arthralgia) sampai berat menyerupai artritis rheumathoid yang dapat bertahan selama beberapa minggu. yeri yang sering dikeluhkan penderita terutama terjadi di sendi pergelangan kaki, tangan, siku, jari, lutut, serta pinggul. 'etelah nyeri sendi, dapat pula terjadi nyeri otot. yeri otot terutama terjadi pada otot penyangga berat badan seperti bagian leher, daerah bahu dan anggota gerak. Demam terjadi pada fase akut selama !# hari, setelah itu akan terjadi penurunan suhu tubuh selama /! hari. Kemudian terjadi peningkatan suhu tubuh kembali dan membentuk kur$a ‘sadle back fever’ (bifasik) yang dapat disertai dengan menggigil dan muka kemerahan (flushed fa&e). eberapa penderita dapat mengeluh nyeri di belakang bola mata disertai kemerahan (konjungtival invection). Pada hari pertama atau lebih sering terjadi pada hari ke 53 demam, ber&ak kemerahan pada kulit dapat mun&ul. er&ak kemerahan dapat berbentuk makulopapular ($iral rash) atau sentrifungal yang mengarah ke anggota gerak, telapak tangan dan telapak kaki. er&ak kemerahan dapat terjadi di daerah muka, badan, tangan dan kaki. 'elain gejala tersebut, gejala lain yang terkadang dapat mun&ul adalah kolaps pembuluh darah kapiler dan pembesaran kelenjar getah bening. 'elain itu penderita juga dapat mengeluh sakit kepala, mual, muntah dan sakit perut (7idyanto 8 + 9 +e&ep 4, !"/#). %. Pemerksaan La&!rat!rum '. Isolasi -irus Isolasi $irus &hikungunya didasarkan pada inokulasi spesimen
biologis dari nyamuk atau dari manusia (serum) se&ara in$itro dengan menggunakan kultur jaringan sel $ero, K!/, eLa sel dan sel +*C#*. Isolasi $irus juga dapat dilakukan se&ara in $i$o dengan menggunakan anak men&it yang masih menyusui ( suckling mice). 6enis untuk isolasi $irus &hikungunya adalah serum pada masa akut "* hari, tetapi ada beberapa literatur menyebutkan bisa sampai 2 hari. 'pesimen yang berasal dari nyamuk juga dapat digunakan untuk bahan isolasi $irus. 'emua spesimen
6
biologis untuk isolasi $irus harus diproses se&epatnya. pabila memang perlu ditunda maksimal penundaan adalah 52 jam dengan disimpan pada suhu !2o +. !. Deteksi -iral = Deteksi $iral = $irus &hikungunya dapat dilakukan pada saat penderita (2 hari). Deteksi $iral = juga dapat menggunakan spesimen biologis dan nyamuk ($ektor). Deteksi $iral = didasarkan pada gen 'P/ atau E/* saat ini telah dikembangkan bebagai ma&am teknik deteksi $iral = $irus &hikungunya yaitu se&ara =4P+= (=e$erse 4rans&iptase Polymerase +hain =ea&tuon) dan =eal 4ime P+=. #. 'erologi (Deteksi IgM dan atau IgF) Infeksi &hikungunya juga dapat dideteksi se&ara serologi dengan mendeteksi anti&hi&k berupa IgM atau IgF. 'ampai saat ini telah banyak dikembangkan teknik diagnostik untuk mendeteksi &hikungunya se&ara serologi diantaranya aemaglutination, Complement Fiation Test (+84), !mmuno flourescent assay (I8), dan plaGue "eduction #eutrali$ation Testing (P=4). ntibodi IgM dapat di deteksi dari hari ke5 infeksi sampai beberapa minggu %aktu lamanya. ntibodi IgF dapat dideteksi mulai hari ke/3 sampai beberapa tahun lamanya (7idyanto 8 + 9 +e&ep 4, !"/#). (. Pen)egahan Pen&egahan dapat dilakukan dengan mengendalikan nyamuk Aedes
aegypti dan Ae. Albopictus si pemba%a $irus, untuk memutuskan rantai penularan. Karena $ektor &hikungunya sama dengan demam berdarah dengue, maka upaya pen&egahan ini berlaku juga untuk men&egah penularan demam berdarah. Pen&egahan yang murah dan efektif untuk membrantas nyamuk ini adalah dengan &ara #M yaitu menguras, menyikat dan menutup tempat tempat penampungan air bersih, bak mandi, $as bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, karena nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi de%asa dalam kurun %aktu 0/" hari. alaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari bendabenda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan. Pintu dan jendela sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan
7
pen&ahayaan yang sehat. Dengan demikian, ter&ipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut (Laras K, et al .,!""3). ;paya pen&egahan difokuskan pada pemberantasan sa rang nyamuk (P') penular dengan membasmi jentik nyamuk penular di tempat perindukannya. 4ujuannya untuk men&egah dan membatasi penularan &hikungunya dengan mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopicus. dapun upaya yang dapat dilakukan adalah dengan &araB /. Promosi Kesehatan Kegiatan promosi kesehatan diharapkan menajdi strategi yang komprehensif untuk men&iptakan perubahan perilaku. Kegiatan promosi kesehatan yang dapat dilakukan meliputiB a. d$okasi Kesehatan Kegiatan ad$okasi kesehatan merupakan upaya sistematis untuk mempengaruhi pimpinan, pembuat atau penentu kebijakan, dan pera n penting lainnya. asil yang diharapkan melalui ad$okasi kesehatan antara lain adanya dukungan politis dalam bentuk kebijakan atau keputusan serta terbentuknya forum komunikasi lembaga lintas sektoral atau lintas program. b. ina 'uasana Kegiatan bina suasana bertujuan untuk men&iptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong indi$idu anggota masyarakat untuk mau melakukan penanggulangan &hikungunya. Metode yang dilakukan meliputi orientasi, pelatihan, kunjungan lapangan, dialog, loka karya atau seminar sampai khotbah di tempat peribadatan. &. Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan sebagai upaya menumbuhkan kesadaran dan kemampuan indi$idu, keluarga, dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuannya sebagai aspek perubahan perilaku. asil yang diharapkan adalah tumbuhnya kepedulian masyarakat dan meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengendalian &hikungunya. d. Kemitraan Kegiatan kemitraan merupakan upaya per&epatan, efektifitas, dan efisiensi melalui hubungan berbagai pihak dalam pengendalian &hikungunya. Komponen yang dapat terlibatkan dalam kemitraan adal ah komponen masyarakat, unsur pemeritahan, lembaga per%akilan rakyat,
8
perguruan tinggi, media massa, lembaga penyandang dana, dan juga pihak s%asta. !. Kimia%i +ara kimia%i dilakukan dengan menggunakan insektisida pembasmi jentik atau lar$asida. Proses pemberantasan dilakukan dengan menaburkan bubuk lar$asida atau dikenal dengan lar$asidasi. +ara ini dilakukan pada %adah yang tidak dapat dibersihkan atau dikuras. 'elain itu, lar$asidasi juga dapat dilakukan pada daerah yang sulit air. 7adah yang telah berisi lar$asidasi tidak boleh dikuras selama !# bulan. Kegiatan lar$asidasi dapat dilakukan se&ara selektif maupun massal. Lar$asidasi selektif dilakukan di luar rumah pada seluruh rumah dan bangunan di desa atau kelurahan endemis denan penaburan bubuk lar$asidasi pada tempat penampungan air (4P) yang ditemukan jentik nyamuk. 4ujuannya adalah sebagai upaya s%eeping hasil penggerakan masyarakat dalam P'. Kegiatan ini dilakukan # bulan sekali atau 5 kali dalam setahun. Pelaksana kegiatan adalah kader yang telah dilatih oleh petugas puskesmas. 'edangkan lar$asidasi massal merupakan penaburan bubuk lar$asidasi serentak di semua 4P pada %ilayah yang terdapat jentik nyamuk maupun tidak. Kegiatan ini hanya dilakukan di lokasi terjadinya KL &hikungunya. 4erdapat ! jenis lar$asidasi yang biasa digunakan, yaitu temephos / @ dan inse&t gro%th regulators (IF=s). 8ormulasi yang digunakan pada temephos /@ adalah granules ( sand granules). Dosis yang digunakan adalah / ppm atau /" gram atau H / sendok makan untuk /"" liter air. Dosis ini efektif digunakan selama 2 /! minggu atau !# bulan. 'edangkan penggunaan IF=s mampu menghalangi proses chitin synTesis selama masa jentik berganti kulit sehingaa menga&aukan perubahan pupa menjadi nyamuk de%asa. #. iologi Pen&egahan dengan &ara biologis ditunjukan langsung pada jentik nyamuk namun umumnya hanya terbatas pada sasaran berskala ke&il. Pen&gahan dilakukan dengan memelihara ikan pemakan jentik atau dengan bakteri. Ikan yang biasa dipelihara adalah ikan lar$a$orus (&ambusia affinis' (oecilia reticulate dan ikan adu). 'edangkan bakteri yang dinilai
9
efektif adalah acillus thuringeinsis serotype /5 (t. /5) dan acillus sphaericus (s) yang memproduksi endotoksin. 5. 8isik Pen&egahan fisik yang dilakukan dikenal dengan kegiatan # M plus yaituB a. Menguras dan menyikat 4P seminggu sejali (M/) b. Menutup rapat 4P (M!) &. Mengubur atau menyingkirakn barangbarang bekas yang dapat menampung air hujan (M#) 'elain itu ditambah dengan &ara lain sepertiB a. Mengganti air $as bunga, tempat minum burung atau tempat sejenis seminggu sekali. b. Mmemperbaiki saluran air tidak lan&ar atau rusak. &. Menutup lubang atau potongan bambu atau pohon d. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau 4P e. Memasang ka%at kasa f. Menghindari kebiasaan menggantung di dalam kamar g. Mengupayakan pen&ahayaan dan $entilasi yang memadai h. Menggunakan kelambu. i. Menggunakan obat anti nyamuk j. Memasang o$itrap 3. Perlindungan Diri Pelindung diri dapat digunakan meliputi pakaian, obat nyamuk semprot maupun oles (7idyanto 8 + 9 +e&ep 4, !"/#). H. Peng!&atan Karena $aksin untuk pen&egahan ataupun obat khusus untuk
&hikungunya belum ada, maka penanganannya &ukup dengan minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit. 'elain itu yang penting adalah &ukup istirahat, minum dan makan makanan bergi
10
konsumsi buah dan jus segar serta $itamin. 'elain itu juga dianjurkan untuk memperbanyak minum untuk mengatasi kebutuhan &airan yang meningkat saat terjadi demam (7idoyono, !""2).
BAB III PENUTUP
A. $esm#ulan +hikungunya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
$irus &hikungunya (+IK-) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai $ektor utama dan Aedes albopictus sebagai $ektor potensial. -irus &hikungunya termasuk kelompok $irus = uang
11
mempunyai selubung dan merupakan anggota > goup A? athropode bone viruses ( flavivirus) dalam genus alphavirus dan family Togaviridae. -irus &hikungunya dengan mikrskop elektron menunjukkan gambaran $irion simteris kasar atau polygonal dengan diameter 5"53 nm dengan inti berdiamater !3#" nm. -irus akan masuk ke tubuh manusia saat nyamuk menghisap darah manusia. -irus &hikungunya dalam tubuh manusia dapat berkembang biak di jaringan kulit, kemudian menyebar ke hari, persendian, darah, dan sistem saraf pusat (''P). -irus yang telah masuk ke dalam tubuh manusia memerlukan masa inkubasi selama 50 hari sebelum menimbulkan gejala. Pen&egahan dapat dilakukan dengan mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan Ae. Albopictus si pemba%a $irus, untuk memutuskan rantai penularan. Penanganan &ukup dengan minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit. 'elain itu yang penting adalah &ukup istirahat, minum dan makan makanan bergi
bahan ba&aan saja, melainkan ada langkah konkrit dalam pembrantasan &hikungunya dan peningkatan kesehatan yang lebih aktual serta tidak sekedar diu&apkan tetapi harus diimplementasikan.
12