s2 Teo.kontemporer 2017

PROGRAM PASCASARJANA STRATUM STRATUM DUA (S2) MAGISTER TEOLOGI (M.TH.)

BAHAN KULIAH TEOLOGI TEOLOGI KONTEMP KONTEMPORER ORER

DOSEN PENGAMPU: PDT. DR. KELOSO

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS BANJARMASIN 2017 0

PROGRAM MAGISTER TEOLOGI (M.TH)

TEOLOGI KONTEMPORER Dosen Peng!"# $ P%&. D'. Keoso ===========================================================================

DESKRIPSI Matakuliah Mataku liah ini akan akan mempelajar mempelajarii beberap beberapa a pemikira pemikiran n teologi teologi kontempo kontemporer rer yang yang muncul muncul dan berkem berkembang bang di di Eropa, Eropa, Amerika Amerika,, Afrika, Afrika, dan Asia Asia pada abad XX dan abad XXI XXI dalam upaya membangun pemikiran teologi yang kontekstual kontekstual di Indonesia (alimantan! (alimantan! pada masa kini"

KOMPETENSI #etelah #etelah mengiku$ mengiku$ perkulia perkuliahan han %eologi ont ontempor emporer er ini, ini, mahas mahasis&a is&a diharapk diharapkan an mampu menjela menjelaska skan n beberapa beberapa pemikira pemikiran n teologi teologi konte kontemore morerr yang muncul muncul dan berkem' berkem' bang di Eropa, Amerika, Amerika, Afrika, dan Asia pada pada abad XX dan d an abad XXI serta mampu mengana' lisis dan mengkri$sinya mengkri$sinya dalam rangka membangun pemikiran teologi yang kontekstua kontekstuall di Indonesia (alimantan! (alimantan! pada masa kini"

ORGANISASI MATERI erkuliahan %eologi ontemporer ini akan dijabarkan ke dalam )0 pokok bahasan di luar %ugas untuk E*aluasi Akhir #emester" e')0 pokok tersebut adalah + ()! Menjelaskan berbagai konteks konteks munculnya munculnya sejumlah pemikiran pemikiran teologi teologi pada abad XX dan XXI" (! Menjelaskan pemikiran teologi yang yang dimunculkan dimunculkan dan dan dikembangkan dikembangkan oleh arl -arth (.! Menjelaskan pemikiran teologi yang dimunculkan dan dikembangkan dikembangkan oleh /ietrich /ietrich -onhoefer (! Menjelaskan pemikiran teologi yang dimunculkan dan dikembangkan dikembangkan oleh 1udolf arl -ultmann (2! Menjelaskan pemikiran teologi yang yang dimunculkan dimunculkan dan dan dikembangkan dikembangkan oleh 3" 1ichard 4iebuhr (5! Menjelaskan pemikiran teologi yang yang dimunculkan dimunculkan dan dan dikembangkan dikembangkan oleh 6usta*o 6usta*o 6u$erre7 (8! Menjelask Menjelaskan an &arna &arna teologi teologi yang disebut disebut dengan dengan #osial #osial 6ospel (9! Menjelask Menjelaskan an &arna &arna teologi yang yang disebut disebut dengan dengan :undamentali :undamentalisme sme (;! Menjelaskan &arna teologi teologi yang disebut disebut %eologi %eologi #ukses atau %eologi %eologi emakmuran emakmuran ()0! Menjelaskan &arna teologi yang disebut %eologi %eologi Minjung ())! Menjelaskan &arna teologi yang #piritualitas
1. MATER MATERIB IBAH AHAN AN BA*AA BA*AAN N )

Materi atau -ahan -acaan yang digunakan untuk mendukung perkuliahan ini adalah buku'buku yang sudah diterbitkan secara resmi dan sejumlah bahan peneli$an yang belum diterbitkan diterbitkan serta sejumlah catatan lepas dari para tokoh masyarakat masyarakat adat" -eberapa Materi> -ahan -acaan tersebut adalah+ -uku egangan ?tama+ #mit #mith, h, /a*id /a*id " A Handbook of Contemporary Theology: Tracing Tracing Trends & Discerning Direcon in Todays Theological !anscape " 6rand 1apids, Michigan+ -aker -ooks, 000"

-uku'buku endukung + )"

Amal Amalad ados oss, s, Mich Michae ael" l" Teologi "embebasan Asia (terj"!" Asia (terj"!" @ogyakarta+ ustaka elajar, 000"

"

-ana -ana&i &irratma, tma, ""-"" (ed" (ed"!" !" Aspek Aspek#Aspek #Aspek Teologi Teologi $osial: %rik $osial dari 'abi#nabi (srael%) @ogyakarta+ anisius, );99"

."

-arr, ames" *undamentalisme (terj"!" akarta+ akarta+ - 6unung Mulia, 000"

"

-arth, a arl" Church Dogmacs: +ol)((() The Doctrine of Creaon , - (trans"!" Edinburgh+ %B%
2"

-arth, a arl" Church Dogmacs: +ol) (+) The Doctrine of .econciliaon " Edinburgh+ %B%
5"

-erkou&er, 6"<" The Triumph of /race in the Theology of arl 0arth " 6rand 1apids, Michigan+ Cm"-" Eerdmans Eerdmans ublishing
8"

-onhoef oefer, er, /ietrich" Creao Creaon n and *all: *all: A Theolo Theologic gical al (nte (nterpr rpret etao aon n of /e /enes nesis is -#1" -#1 " ondon+ #
9"

-oen -oenho hoef efer er,, /iet /ietri rich ch"" !e2ers from "rison" "rison" ondon+ #
;"

-oen -oenho hoef efer er,, /ie /ieDc Dch" h" !e2ers and "apers from "rison" "rison " 4e& @ork+ McMillan, );8)"

)0" -oenho -oenhoef efer er,, /ieDch /ieDch"" Christology (trans (trans by" by" ohn -o&den!" ondon+


0" 0" (tu> " #ala$ga+ I41I'@-#, );9." .9" .9" #ugi #ugiha hart rto, o, I" -amb -amban ang" g" "ostmodernisme: Tantangan 0agi *ilsafat " @ogyakarta+ anisius, );;5" .;" #ugirt #ugirthar haraja ajah, h, 1#" 1#" 5ajah ?esus di Asia (terj"!" akarta+ akarta+ - 6unung Mulia, 00)" 0" 0" #ury #urya& a&as asit ita" a" Teologi "embebasan /usta9o /uerre@"@ogyakarta+ /uerre@ "@ogyakarta+ endela, 00)" )" )" %ill %illic ich, h, aul aul"" The "rotestan 3ra (trans"!" 3ra (trans"!" ondon+ hoeniF -ooks, );28" " %illi %illich, ch, aul" aul" o* o*e, e, "o7er and 4usce" 4usce" 4e& @ork+ Fford ?ni*ersity ress, );50" ." ." %ill %illic ich, h, aul aul"" $ystemac Theology "
" %sing, Anna o&enhaupt" Di 0a7ah 0ayang#0ayang .atu (ntan: "roses Marjinalisasi pada Masyarakat Terasing" akarta+ @ayasan bor Indonesia, );;9" 2" Gahanian, 6abriel" The Death of /od: The Culture of =ur "ost#Chrisan 3ra " 4e& @ork+ 6eorge -ra7iler, );5)" 5" @ong'-ok, im" (ed"!" Minjung Theology: "eople as the $ubject of History " #ingapore+ <
oooooooooooooooooooooooo000000000000ooooooooooooooooooooooooo

Tugas Final : -

Makalah akhir berteologi bebas, mengacu pada bahan'bahan perkuliahan dan literasi yang

-

ada>memungkinkan" penyerahan a7al DesemberB /ari bahan ajar, silahkan pilih yang paling menari > paling aktual aling mendukung untuk penulisan %esis

-



PERTEMUAN I

+MENJELASKAN BERBAGAI KONTEKS M,N*,LN-A SEJ,MLAH PEMIKIRAN TEOLOGI KONTEMPORER PADA ABAD  DAN I/

A. PERKEMBANGAN TEOLOGI DALAM KERANGKA SEJARAH PERKEMBANGAN KEB,DA-A AN DAN PERGESERAN PARADIGMA ILM, DAN PARADIGMA TEOLOGI. Is$lah %eologi (%heologia! berasal dari kata @unani Theos yang berar$ Allah dan !ogos yg berar$ ilmu, pikiran, perkataan, percakapan" %eologi secara sederhana dimenger$ sebagai ilmu (logia! tentang Allah (Theos!" #ebagai ilmu, maka %eologi mengandung di dalamnya unsur'unsur metodis, sis$ma$s dan koheren dalam memahami Allah" /ikaitkan dengan proses dalam berteologi, di dalamnya dijumpai sejumlah unsur pen$ng+ manusia beriman yang berteologi J perkembangan dan perubahan dunia disebab' kan oleh perkembangan ilmu pengetahuan manusia J sejumlah temuan dan rumusan yang disumbangkan oleh berbagai disiplin ilmu dalam merespons se$ap perkembangan dan perubahan dunia yang terjadi J hakekat diri manusia sendiri yang selalu membutuhkan perubahan di dalam menggapai tujuan hidupnya"

1. Se' ! "343'n "e!5en 4e5#%6n /alam paparan pendahuluannya mengenai kebudayaan, eursen menegaskan adanya pergeseran dalam memahami kebudayaan" ini kebudayaan lebih dipahami sebagai manifestasi kehidupan se$ap orang dan se$ap kelompok orang'orang" -erlainan dengan he&an'he&an maka manusia $dak hidup begitu saja di tengah'tengah alam, melainkan selalu mengubah alam tersebut" Itulah sebabnya $dak terdapat manusia'manusia yang semata'mata terbenam dalam alam sekitarnya" ebudayaan melipu$ segala perbuatan manusia dalam menghaya$ kehidupan dan kema$annya" /ari gambaran tersebut tampak bah&a kini kebudayaan dipahami lebih dinamis" ebudayaan bukan lagi pertama'tama sebuah koleksi barang'barang kebudayaan, melain'kan dihubungkan dgn kegiatan atau ak$*itas manusia dalam membuat berbagai peralatan kebudayaan baru dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya di tengah'tengah perubahan dunia yang terus'menerus berlangsung" /alam kebudayaan memang terkandung KtradisiK yang diterjemahkan sebagai pe&arisan atau penerusan norma' norma, adat'is$adat, kaidah'kaidah yang sudah ada sebelumnya" 4amun demikian, KtradisiK tersebut bukan sesuatu yang $dak dapat diubah" %radisi justru dipadukan dengan beraneka ragam perbuatan manusia yang diangkat dalam keseluruhannya untuk selanjutnya menjadi sebuah tradisi yang baru" Itu sebabnya kebudayaan merupakan cerita tentang perubahan' perubahan+ ri&ayat manusia yang selalu memberu &ujud baru kepada pola'pola kebudayaan yang sudah ada"

2

@ang kita perlukan dalam memahami kebudayaan adalah sebuah gambar mengenai kebudayaan yang sekaligus juga merupakan sebuah peta sehingga kita dapat menggam' barkan perkembangan dari 7aman dahulu ke hari depan" erkembangan kebudayaan tersebut tampak dalam bagan $ga tahap kebudayaan, yaitu+ tahap mis, ontologis dan fungsional " (1) T" mits adalah tahap yang menggambarkan sikap manusia yang mera' sakan dirinya terkepung oleh kekuatan'kekuatan gaib sekitarnya, yaitu kekuasaan de&a'de&i alam raya atau kekuatan kesuburan, seper$ dipentaskan di dalam mitologi'mitologi yang dinamakan bangsa'bangsa primi$f" /i dalam kebudayaan modern pun, sebenarnya sikap mi$s tersebut masih ada" (2) T" onologis adalah tahap yang menggambarkan sikap manusia yang $dak hidup lagi dalam kepungan kekuasaan mi$s, melainkan secara bebas ingin meneli$ segala hal" Manusia mengambil jarak terhadap segala sesuatu yang dulu dirasakan sebagai kepungan" Ia mulai menyusun suatu ajaran atau teori mengenai hakikat dasar segala sesuatu (ontologi! dan mengenai segala sesuatu yang menurut rinciannya dengan menggunakan sistem Llsafat atau pengetahuan tertentu" Mengabaikan bahkan mengkri$k jaman mi$s" () ,n &" fungsional , adalah tahap yang menggambarkan sikap dan alam pikiran manusia modern" Ia $dak lagi begitu terpesona oleh lingkungannya (sikap mi$s! dan $dak lagi dengan sikap dingin meng'ambil jarak terhadap objek peneli$annya (sikap ontologis!, melainkan ingin mengadakan relasi'relasi baru atau suatu kebertautan yang baru terhadap segala sesuatu dalam lingkungannya" /i dalamnya manusia mencoba mencari jalan'jalan baru mengenai masalah'masalah lama, dan bagaimana sebetulnya sedang berusaha menyusun suatu polici baru mengenai kebudayaan" /i sini kita berbicara mengenai strategi kebudayaan" /i dalamnya manusia selalu berusaha untuk menemukan ja&aban'ja&aban tepat dan mengambil sikap yang paling dapat dipertanggungja&abkan terhadap kekuasaan'kekuasaan di sekitarnya, seper$ lingkup ilahi J norma'norma kesulisaan J dan struktur'struktur sosial"

1. A! "343'n !38s sd abad pertengahanB /alam memahami alam pikiran mi$s, kadang disalahpahami oleh karena kecendru' ngan jatuh ke dalam bahaya roman$sme atau rasionalisme" -ahaya roman$sme adalah rasa kagum dari 7aman roman$k yang mende&akan kemurnian hidup manusia dengan segala kesederhanaan dan kesahajaannya, seolah'olah tak tersentuh sedikit pun oleh unsur'unsur kebudayaan di 7aman modern" #ementara bahaya rasionalisme adalah memandang rendah terhadap kebu'dayaan mi$s, seolah'olah alam pikiran mi$s itu prim$f belaka, dan $dak mengandung kaidah'kaidah ilmiah yang menjadi landasan rasionalisme" Mitos pada dasarnya adalah suatu bakat manusia&i" /i dalam dunia mi$s sesung' guhnya terkandung suatu sifat manusia&i yang umum" #ekalipun bentuk kebudayaan dan cara memanfaatkan barang'barang lain dari pada dunia modern, namun dalam mitos pun kita menemukan bagaimana manusia menyusun suatu strategi dan mengatur hubungan antara daya'daya kekuatan alam dan dirinya" Melalui bahasa mi$s manusia menyusun suatu kaidah'kaidah sakral untuk mengatur pola hubungan antara sesama manusia dan antara manusia dengan semua unsur yang ada di luar dirinya" Mitos pada dasarnya ialah sebuah cerita yang memberikan pedoman dan arah tertentu kepada kelompok masyarakat yang menganutnya, baik yang dituangkan dalam tuturan maupun yang diungkap melalui tari' tarian atau peragaan lainnya" In$ cerita dari mitos adalah lambang'lambang yang mencetuskan pengalaman manusia purba+ lambang kebaikan dan kejahatan, hidup dan 5

kema$an, dosa dan penyucian, perka&inan dan kesuburan, Lrdaus dan akhirat, dll" Mitos mengatasi makna cerita dalam ar$ kata modern, isinya lebih padat dari pada semacam rangkaian peris$&a'peris$&a yang menggetarkan" Mitos memberikan arah kepada kelakuan manusia dan merupakan semacam pedoman untuk kebijaksanaan manusia" Melalui mitos, manusia dapat turut serta mengambil bagian dalam kejadian'kejadian sekitarnya dan dapat menanggapi daya'daya kekuatan alam" Memperha$kan penger$an mitos tersebut, di dalam alam pikiran mi$s dijumpai beberapa makna mitos" Perama, mitos bermakna untuk menyadarkan manusia bah&a ada kekuatan'kekuatan ajaib mengitari dirinya" Mitos $dak memberikan bahan informasi mengenai kekuatan'kekuatan ajaib tersebut, melainkan membantu manusia agar sadar menghaya$ daya'daya tersebut sebagai suatu kekuatan yang mempengaruhi dan menguasai alam semesta dan kehidupan manusia" Memalui mitos, manusia dipandu untuk ambil bagian di dalam kekuatan'kekuatan tersebut sehingga ambil bagian pula di dalam mengatur pergerakan dunia" Kedua, sejalan dengan maknanya yang pertama, mitos berfungsi untuk memberi jaminan bagi masa kini" Melalui cerita'cerita atau peragaan'peragaan dalam mengungkapkan mitos, KpengalamanK masa lalu atau pengalaman di dalam alam keilahian diperagakan untuk meyakinkan manusia bah&a hal'hal tersebut akan bisa diulang kembali dalam pengalaman masa kini" /emikian, misalnya, cerita'cerita dan simbol'simbol mitologis membuka kesempatan guna menyambung kehidupan dan menjamin kesuburan berkaitan dengan beraneka ragam peris$&a dalam perjalanan hidup manusia" Ketga, mitos berfungsi sebagai pengantara antara manusia dengan kekuatan'kekuatan alam" Melalui mitos manusia memperoleh keterangan'keterangan tentang terjadinya dunia, hubungan dengan kekuatan yang ilahi, asal mula kejahatan, dll" /alam hal relasi antara manusia dengan dunia sekitar, pada alam pikiran mi$s $dak ada garis pemisah yang jelas antara manusia dengan dunianya, antara objek dan subjek" Manusia diresapi oleh pengaruh dari sukunya dan alam sekitarnya"/alam lingkup kekuatan tersebut manusia mencapai iden$tas dirinya" Manusia $dak mempunyai iden$tas pada dirinya sendiri, ia baru menjadi seseorang dalam ruang sosio'mi$s tersebut" 3al yang sama juga, bah&a garis pemisah antara dunia ba$n dan dunia lahir belum kelihatan dengan tegas dan jelas" /emikian pula batas'batas badan pun dalam kaitan dengan alam sekitar, sering kurang jelas" -atas'batas badan kita $dak berhen$ pada kulit badan kita, melainkan sampai alam tumbuh'tumbuhan sebagai bagian dari unsur kejasmaniahan manusia" Manusia dan alam saling meresapi dan karenanya manusia dan yang ilahi saling melebur" %okoh'tokoh dari alam keilahian menampakkan apa yang boleh dan $dak boleh mereka me&ujudkan norma' norma untuk memberi nilai'nilai transenden dalam rangka mengatur kehidupan manusia dan masyarakat" 4ilai'nilai atau norma'norma tersebut selanjutnya menjadi bagaikan polisi yang mengatur lalu'lintas kehidupan manusia" /alam masyarakat yang ber'ada pada alam pikiran mi$s, nilai'nilai atau norma'norma tersebut memiliki kekuatan dan daya berlaku yang sangat kuat dan sulit berubah" /alam mendukungnya, muncullah konsep magi yang dipandang datang dari dunia keilahian"
8

K/alam keseluruhan kepercayaan aharingan, mythologi mengambil peranan yang amat pen$ng" en$ng, karena padanyalah hampir segala sikap dan pandangan hidup aharingan mengambil dasarnya" Mythologi memberi pedoman bagaimana suatu ritus harus dilakukan, memberi petunjuk tentang apa yang seseorang harus lakukan dalam keadaan'keadaan tertentuK"

1.5 A! "343'n on&oog3s alau dalam alam pikiran mi$s, manusia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan alam sekitarnya, maka dalam alam pikiran ontologis manusia mengambil jarak dari seluruh unsur alam yang mengitari dirinya" adang'kadang manusia tampil sebagai penonton terhadap hidupnya sendiri, dengan demikian ia berusaha memperoleh penger$an mengenai daya'daya kekuatan yang menggerakkan alam dan manusia" %erjadi pergeseran cara berpikir dari alam mi$s ke alam logis, &alaupun pada tahap ini manusia $dak berpikir hanya secara logis atau menggunakan akal'budi semata, melainkan etap melibatkan emosi'emosi, harapan sosial dan keyakinan keagamaan yang $dak selalu logis" Memang di dalam tahap ini manusia sudah mengajukan pertanyaan'pertanyaan terhadap alam pikiran mi$s, dalam rangka membebaskan diri dari KperbudakanK mi$s untuk mendapatkan harga dirinya sebagai manusia" Manusia menempatkan diri berhadapan dengan dan lepas dari segala peris$&a, agar dengan demikian ia dapat meninjau semuanya itu"
yang lain dan seterusnya hingga akhirnya mansia sampai pada #ebab ertama" /alam hal ini alam pikiran ontologis menyediakan pengetahuan mengenai #ebab ertama tentang asal usul sesuatu yang akan sangat bermanfaat dalam rangka manusia membangun peradaban hidupnya" /alam hal hubungan antara manusia dengan dunia sekitarnya, manusia telah men' coba untuk mengambil atau membangun jarak" Manusia bertanya+ dunia ini sebetulnya apa, ia bertanya mengenai hakikat barang'barang, hukum'hukum alam, sebab musabab, bahkan mengenai idea'idea tentang adanya %uhan" Manusia melukiskan dan membeberkan, ia mencari deLnisi'deLnisi dan dengan $ndakan sadar menjadikan barang'barang yang sedang diselidikinya sebagai objek" Manusia menentukan iden$tas sesuatu yang ada di luar dirinya dan menentukan gambaran tentang iden$tas dirinya sendiri" Melalui $ndakan mengiden$' Lkasi tersebut, manusia menempatkan dunia di luar dirinya ke dalam suatu perspek$f tertentu, sehingga membangun iden$tas mannusia yang sudah memiliki kedudukan tertentu di dalam alam raya" /alam kaitan dengan yang ilahi, manusia mengambil jarak dengan penuh rasa hormat agar lebih mudah dapat memberi penger$an'penger$an kepada yang ilahi tersebut" ada saat yang sama, manusia yang berpikiran ontologis mencoba menem'patkan berbagai unsur di dalam alam raya pada kedudukan dirinya sendiri yang dipisahkan daru unsur'unsur lainnya secara substansial" ada saat yang sama juga berupaya melihat keterkaitan antar unsur alam semesta tersebut dengan substansinya masing'masing dalam membangun alam semesta sebagai keseluruhan" /i sini alam pikiran ontologis menunjukkan pergeserannya mendeka$ alam pikiran fungsional"

1.9 A! "343'n :#ngs3on. ata KfungsiK hendak menunjukkan pengaruh sesuatu terhadap sesuatu yang lain" /alam hal ini sesuatu hendak dipahami dalam kaitan dengan pengaruhnya terhadap hal'hal lain yang ada di sekitar dirinya" /alam alam pikiran fungsional ada upaya pembebasan yang manusia lakukan dalam memahami sesuatu sekaligus mencari hubungan'hubungan antar semua bidang, sehingga ar$ sebuah kata atau perbuatan maupun barang dipandang menurut peran atau fungsi yang dimainkan dalam keseluruhan pertautan yang saling berketergantungan" #egala sesuatru $dak memiliki ar$ apabila terpisah dari dunia sekitarnya" /alam sifat fungsional yang demikian, maka adanya ketegangan menjadi ciri khasnya, dan dalam ketegangan tersebut manusia menemukan eksistensinya" @ang menjadi ukuran atau kriteria ialah sejauh mana seseorang terlibat dalam salah satu hubungan atau relasi" #ikap eksistensialis merupakan ciri khas bagi tahap fungsional ini+ manusia mencari relasi'relasi, keterkaitan sebagai gan$ bagi jarak dan pengetahuan objek$f" /alam kaitan ini norma'norma situasional dan kontekstual menjadi pen$ng" enghargaan terhadap nilai'nilai atau norma' norma, $dak terletak pada kekunoannya, melainkan pada kegunaannya pada siatuasi konkrit yang terus berkembang yang dengannya menusia membangun suatu hubungan yang dinamis namun harmonis dengan berbagai hal yang ada di luar dirinya" #eiring dengan perkembangan alam berpikir pada tahap fungsional, beberapa aspek pen$ng perlu diketengahkan" Perama, dengan memperha$kan perkembangan kebudayaan menggambarkan bagaimana manusia mencari hubungan yang paling tepat terhadap daya' daya kekuatan sekitarnya, maka aspek pertama kebudayaan dalam alam pikiran fungsional adalah menggambarkan bagaimana manusia ingin memperlihatkan daya'daya kekuatan di sekitar dirinya atau bagaimana menjadikan semua itu sesuatu yang dapat dialami" Ar$nya ;

adanya sesuatu ialah cara sesuatu itu dialami dan diintegrasikan dalam hidup kita" Memahami ar$ dan makna sesuatu berar$ bah&a ar$ tersebut dapat dinyatakan dalam praktek" /emikianlah, misalnya kesenian, bukan sekedar menampilkan apa yang sudah ada untuk diperagakan ulang, melainkan suatu cara este$ka secara fungsional dalam menghaya$ dan mengekspresikan kenyataan" Kedua, aspek kebudayaan pada alam pikiran fungsional ialah bagaimana memberi dasar kepada masa kini dalam rangka perkembangan ke depan" -ila pada 7aman mi$s, misalnya, daya kekuatan adikodra$ yang terpancar dari peris$&a yang terjadi dahulu kalau menjadi jaminan suksesnya perbuatan'perbuatan masa ini, maka dalam pikiran fungsional sebuah situasi baru dapat dibenarkan dan memperoleh peneguhan atau jaminan apabila keadaan tersebut dapat dihaya$ oleh manusia dan $dak mengatasi daya kemampuannya, serta manusia dapat memberi ar$ kepada situasi'situasi konkrit tersebut dan selanjutnya menumbuhkan mo$*asi'mo$*asi baru yang jauh mengatasi sebuah situasi tertentu itu"

/an aspek yang ketga, adalah peranan pengetahuan, yakni kecendrungan manusia untuk menambah pengetahuan yang sudah ia miliki terutama dalam rangka pergeseran pengetahuan dari teori ke praktek" /alam upaya menambah pengetahuan tersebut, bagi alam pikiran fungsional, kebenaran yang tertutup dapat dibuka dan diubah, orang dapat menyusun peraturan'peraturan baru, ia dapat menyusun sebuah sistem yang baru" rang memilih sistem dan menyusun peraturan yang paling cocok untuk mencapai sesuatu tujuan+ kebenaran'kebenaran matema$s dijadikan fungsional" erkembangan kebudayaan dalam alam pikiran fungsional membangun bentuk hubungan tertentu antara manusia dengan dunianya" alau dalam alam pikiran mi$s, manusia belum menjadi seorang pribadi yang utuh melainkan bagian dari dunia sekitarnya dan dalam alam pikiran ontologis manusia berada pada posisi berhadap'hadapan dengan jarak yang jelas antara manusia dengan dunia sekitarnya, maka dalam alam pikiran fungsional hal yang ditekankan adalah relasi atau hubungan antara manusia dengan dunianya" 3ubungan antara manusia dengan dunia dibangun dalam suatu relasi yang baru, ar$nya iden$tas manusia $dak dipandang lagi sebagai sesuatu yang terisolir, melainkan sebagai suatu iden$tas yang hanya dapat berada dan berkembang dalam relasi'relasi dengan sesuatu yang lain dalam dunia sekitarnya" Manusia sebagai subjek $dak lagi terkurung dalam isolemennya, melainkan sekaligus ambil bagian dalam keseluruhan objek yang menjadi perha$annya" 3al ini berar$ lenyaplah pemisahan yang ketat antara dunia luar dan dunia ba$n dalam diri manusia" engalaman yang paling ba$niah pun yang memang $dak tampak bagi sesama kita memperoleh sifat dan &arnanya sendiri melalui keseluruhan hidup yang manusia jalani dalm perjumpaannya dengan dunia sekitarnya" %ransen'densi bukan lagi sesuatu yang ada di KatasK sana, melainkan suatu dimensi yang selalu tampak dalam hidup manusia sehari'hari" -ahkan eksistensi dari @ang %ransenden turut ditentukan oleh bentuk hubungan yang manusia bagun dengan'4ya melalui berbagai pola hidup ba$niah yang termanifestasikan dalam hubungan antara manusia dengan dunia lain di sekitar dirinya" ebudayaan yang dihasilkan dari alam pikiran fungsional mengandung bahaya yang disebut baha&a operasionalisme" /alam dunia mi$s rasa degan terhadap daya'daya kekuatan gaib dapat beralih menjadi suatu usaha menguasai dunia secara otonom melalui mantera'mantera dan upacara'upacara sehingga hubungan dengan kekuatan'kekuatan tadi justru diputuskan" /alam dunia ontologis, melalui faham substansialisme yang menempat' kan segala sesuatu sendiri'sendiri terlepas dari yang lain, padahal $dak ada sesuatu pun )0

menjadi ada ke$ka ia lepas dari sesuatu yang ada di sekitar dirinya" /alam alam pikiran fungsional dijumpai bahaya operasionalisme, yaitu menjadikan segala sesuatu untuk keper' luan pribadi manusia melulu dan keberadaanya sejauh memiliki relasi fungsional dengan diri manusia dan mampu dideLnisikan oleh manusia" Adanya sesuatu yang lain pada dirinya ( an sich! menjadi terabaikan" #esuatu itu diakui dan diterima keberadaannya hanya sejauh sesuatu itu dapat dialami oleh manusia" Eksistensi an sich dari sesuatu yang transenden dibatasi sejauh mampu dijangkau oleh konsepsi'konsepsi yang dapat dialami oleh manusia dalam perjumpaannya dengan keberadaan yang lain yang sudah lebih dahulu dipahami sebatas konsepsi operasional saja"

2. Pe'gese'n P'%3g! I!#$ Pe'3o%e P'Mo%e'n ;; < Pe'3o%e Mo%e'n ;; < Pe'3o%e Ps9Mo%e'n (Pos&Mo%e'n) Ilmu atau Ilmu engetahuan dapat dideLnisikan sebagai suatu keseluruhan pengeta# huan objekf dan bertalian yang diperoleh secara metodis6 sistemas dan kris6 dan yang dimaksudkan untuk menemukan keterangan yang umum berlaku untuk bidang atau segi tertentu dari kenyataan" alau dikatakan objektf , hendak menegaskan bah&a pengetahuan yang dirumuskan terhadap suatu kenyataan harus dirumuskan seobjek$f mungkin dengan kenyataan yang sebenarnya dari suatu kenyataan yang menjadi objek pengetahuan tersebut" Agar pengetahuan objek$f tersebut bisa dihasilkan, ia ditemukan melalui suatu penyelidikan yang meodis (menurut jalan'jalan tertentu! untuk selanjutnya dibuat menjadi sistema$s (disusun secara teratur!" #ementara di dalam proses tersebut perlu dilakukan secara krits, baik terhadap anggapan yang ada pada diri sendiri, pandangan yang sudah disediakan oleh orang lain, dan terhadap se$ap rumusan baru yang sudah berhasil disusun" /alam hal ini, maka Ilmu engetahuan selalu berada dalam keadaan kri$s" enyataan objek$f yang diseli' diki secara metodis dan kri$s tersebut selanjutnya dirumuskan menjadi sebuah pengetahuan yang keseluruhan pengeahuan terhadap unsur'unsurnya berada dalam saling berkaitan antara satu dengan yang lain" eseluruhan pengetahuan yang dirumuskan tersebut baru memuaskan sebagai ilmu ke$ka ia menyediakan keterangan yang berlaku umum untuk kese' luruhan penyelidikan, dengan tetap menyadari bah&a objek penyelidikan tersebut hanya mampu menjangkau bidang aau segi erenu dari kenyataan" /i dalam perkembangan sejarah peradaban manusia, khususnya perkembangan Ilmu engetahuan, terjadi sejumlah pergeseran dalam memahami suatu kenyataan" #ecara umum hal tersebut tampak dalam pergeseran paradigma (cara mmemandang atau memahami suatu kenyataan! dari periode pra'modern, menuju periode modern, dan selanjutnya melangkah menuju periode pasca'modern"

P% "e'3o%e "'!o%e'n, beberapa ciri umum perkembangan ilmu pengetahuan tampak dlm beberapa hal, yakni+ berbagai kenyataan pada umumnya didasarkan ke dalam mitologi'mitologi tertentu J pengetahuan terhadap suatu kenyataan bersifat dangkal dan sendiri'sendiri tanpa selalu memiliki keterkaitan dengan kenyataan lainnya J unsur subjek$f sangat kuat dalam memahami se$ap kenyataan" P% "e'3o%e !o%e'n, beberapa ciri umum perkembangan ilmu pengetahuan tampak dalam beberapa hal, yakni+ segala hal yang bersifat mitologis diejek dan di$nggalkan J dasar kebenaran terhadap se$ap kenyataan adalah rasionalitas J terjadi pemisahan dan pengelompokkan secara tajam antar berbagai bidang>disiplin ilmu pengetahuan" P% "e'3o%e "s9!o%e'n, beberapa ciri umum perkembangan ilmu pengetahuan tampak dalam beberapa hal, yakni+ terjadi re#9ie7 secara kri$s terhadap berbagai mitologi ))

yang ada yang menyebabkan ada mitologi yang dibuang'di$nggalkan, namun ada pula mitologi yang dipertahankan &alaupun dengan cara paham yang baru J rasionalitas diterima secara kri$s dan curiga, karena pada kenyataannya rasionalitas telah menghantar peradaban manusia kepada keadaan yang lebih buruk dari sebelumnya J terjadi terobosan yang tak terbendung antar berbagai disiplin ilmu yang pada gilirannya menyebabkan batas'batas antar disiplin ilmu menjadi sangat $pis, malah dalam hal'hal tertentu berada dalam keadaan tumpang $ndih" eriode perkembangan ilmu pengetahuan tersebut menurut urut'urutan sejarah memang terjadi secara bertahap (pra'modern sebelum abad'abad )>). M, modern sejak abad )>). J a&al abad 0'an, pasca'modern sejak pertengahan abad ke'0 hingga saat ini!" 4amun demikian, cara berpikir $dak bisa dipahami menurut urut'urutan sejarah tersebut" 3al tersebut tampak dalam beberapa kasus, seper$+ cara berpikir mitologis terjadi bukan hanya pada masa pra'modern, namun juga di era modern dan pasca'modern J cara berpikir modern bukan baru muncul pada era modern, melainkan sudah terjadi di era pra'modern"

. Pe'gese'n P'%3g! I!# Teoog3 $ Pe'3o%e P'A4%e!34 ;; < Pe'3o%e A4%e!34 ;; < Pe'3o%e A4%e!34 Kon&e4s&#. aradigma %eologi juga mengalami pergeseran dan perkembangan sesuai dengan pergeseran dan perkembangan yang terjadi di dalam dunia Ilmu engetahuan, sebagaimana tampak pada era pra'akademik, era akademik, dan era akademik'kontekstual" 4amun demikian, untuk pemetaan sejarah, mengalami perbedaan dan pergeseran antara perkembangan pemikiran yang terjadi pada dunia ilmu pengetahuan dengan pemikiran yang terjadi pada dunia teologi" ). hingga a&al abad ke'0, sementara era akademik dalam dunia teologi sudah dimulai sejak abad'abad permulaan hingga a&al abad ke'0" 3al ini terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan dan Llsafat, dalam banyak hal, berakar dan merupakan respons terhadap pemikiran teologi yang sudah ada atau sedang berkembang" :ilsafat -arat, misalnya, berakar pada peradaban @unani N 1oma&i N risten"

P% e' "'4%e!34, teologi berakar di dalam mitologi'mitologi dan selanjutnya bermuara pula dalam bentuk mitologi'mitologi" ada era pra'akademik ini, ada saatnya suatu mitologi semata'mata sebuah mitologis tanpa dapat dibuk$kan di dalam realitas, namun ada saatnya suatu mitologis merupakan upaya mengungkapkan realitas" /alam kaitan ini, maka tugas ilmu teologi adalah KmenerjemahkanO mitologi'mitologi yang ada untuk menemukan realitas yang hendak diungkapkannya dan pesan yang hendak disampaikannya kepada manusia di dalam realitas kehidupannya sehari'hari" -anyak ceritera dalam Alkitab , merupakan contoh yang baik untuk menggambarkan teologi era pra'akademik ini" P% e' 4%e!34 , teologi berakar di atas rasionalitas dan beberapa aliran Llsafat yang mendasarkan pemikirannya pada rasionalitas" :ilsafat @unani yang sudah mulai berkembang sejak sekitar abad ke'5 #M, menyediakan pemikiran'pemikiran yang rasional dalam memahami berbagai gejala yang ada" #eiring dengan perkembangan ekristenan ke luar batas'batas ales$na, masuk ke ka&asan 3ellenisme pada masa rasul aulus (sekitar pertengahan abad I!, nilai'nilai Llsafat @unani turut andil dalam proses berteologi" 3al tersebut semakin nyata dalam #ejarah /ogma pada abad II J G, sebagaimana tampak pada per$kaian tentang kemanusiaan'keallahan @esus, mengenai ajaran %ritunggal, dll" #alah satu contoh paling kuat pengaruh rasio untuk dunia teologi, tampak dalam program demitolo' )

gisasi oleh 1udolf arl -ultmann pada abad ke'0" ada era akademik ini juga, terjadi pengelompokkan secara tegas dan pemisahan secara tajam antar berbagai bidang ilmu teologi, mis+ antara teologi prak$ka dengan biblika, antara biblika dengan sistema$ka, antara sistema$ka dengan prak$ka, dll"

P% e' 4%e!34 4on&e4s&# , teologi dipahami secara kontekstual" %asik &aktu la' hirnya kesadaran terhadap perlunya pendekatan secara kontekstual dalam berteologi, biasa' nya ditanggalkan pada a&al paroh kedua abad ke'0 (sekitar tahun );50>);80!" /i dalam pendekatan secara kontekstual, sebuah upaya berteologi dilakukan dengan memperha$kan secara bersungguh'sungguh nilai'nilai KteologiO yang sudah di tempat'lokus di mana proses berteologi berlangsung" /alam kaitan ini, kita berbicara mengenai kerygma Alkitab dan %radisi 6ereja sebagai teks, dan nilai'nilai budaya'agama lokal dengan berbagai perubahan sosial yang terjadi sebagai konteks" -erteologi secara kontekstual adalah proses berteologi yang dilakukan dengan melibatkan keempat konteks secara bersama'sama, yakni+ kerygma Alkitab J %radisi 6ereja J nilai budaya'agama lokal J dan perubahan'perubahan sosial yang sedang berlangsung"

=. Keses#3n %n Ke&egngn P'%3g! I!# %n P'%3g! Teoog3 "% Be5e'" Pe'3o%e Pe'gese'n P'%3g! #eiring dengan pergeseran dalam paradigma Ilmu dan paradigma %eologi tersebut, terjadi pula pergeseran bentuk hubungan yang terbangun antara keduanya" P% e' "' !o%e'n atau pra'akademik, %eologi bersama'sama dengan Llsafat @unani dan kebudayaan 1oma&i menjadi salah satu landasan pen$ng bagi perkembangan Ilmu engetahuan" 3al ini seiring dengan sifat mitologis yang dijumpai di dalam keduanya" /alam hal ini, ada kecendrungan kuat Ilmu berlandaskan dan justru meneguhkan %eologi" 4amun perlu pula diingat, bah&a persesuaian tersebut $dak berjalan sejajar dengan peralihan periode pra' modern>akademik kepada periode modern>akademik" Akar ketegangan hubungan antara Ilmu dengan %eologi sudah dimulai sejak lahirnya :ilsafat pada sekitar abad ke'5 #M", &alaupun ketegangan tersebut belum secara terbuka dan frontal"

Se3'3ng %engn se!43n 4#& pengaruh pemikiran :ilsafat yang merambah dunia %eologi dan Ilmu engetahuan, ketegangan yang semakin terbuka dan frontal antara %eologi dengan Ilmu semakin tampak" /ikaitkan dengan :ilsafat, bentuk hubungan yg terjadi antara %eologi dengan :ilsafat, sangat tergantung pada siapa Llsuf dan apa aliran Llsafat yang menjadi acuan" #ementara dikaitkan dengan Ilmu engetahuan, seiring dengan dominasi akal budi atau rasio, terjadi ketegangan yang sangat terbuka dan frontal" endekatan Ilmu engetahuan terhadap %eologi selalu penuh curiga'menaLkkan'menyingkirkan, sehingga hubungan antara Ilmu dan %eologi terbangun dalam pertentangan" -agi umat manusia, ia dipaksakan untuk berada pada posisi INI aau ITU " enyataan yang paling parah dari perkembangan Ilmu engetahuan pada era modern>akademik ini adalah hancurnya peradaban dan nilai'nilai kemanusian oleh beberapa kali erang /unia, dan hancurnya lingkungan hidup akibat kemajuan I%E dan barang'barang yang dihasilkannya" ada era "s9!o%e'n4%e!344on&e4s&# , seiring dengan terjadinya re#9ie7 terhadap semua hasil Ilmu engetahuan, hal yang sama juga terjadi dalam rangka hubungan antara Ilmu dan %eologi" /alam banyak hal, pendekatan Ilmu terhadap berbagai realitas bersifat kri$s dan terbuka terhada pernyataan'pernyataan %eologi" ada saat yang sama, %eologi pun semakin krea$f memanfaatkan temuan'temuan Ilmu engetahuan dalam rang' ).

ka merumuskan %eologi yang rele*an dan kontekstual" edua bidang ini, %eologi dan Ilmu, sama'sama membangun &ajah baru dalam sikap kri$s'konstruk$f'transforma$f"

B. KONTEKS M,N*,LN-A PEMIKIRAN TEOLOGI ABAD KE20. #ituasi umum di Eropa pada abad ke')9, ke');, hingga abad ke'0 yang kemudian merambah ke Amerika adalah kuatnya ide'ide encerahan atau 1enaissance yang sudah dimulai pada abad'abad sebelumnya" /ilihat dari deLnisinya, kata PrenaissanceP menyirat' kan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan" eriode yang dikenal sebagai renai' ssance dipandang sebagai sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban @unani dan 1oma&i (yang dianggap sebagai PklasikP! ke$ka keduanya mengalami masa keemasan" :aktanya, sekalipun semasa 1enaissance banyak orang membaca kesusasteraan klasik dan memper$mbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan maupun penciptaan" ?ni*ersitas tumbuh menjamur di seantro Eropa, dan penyebaran gagasan $ba'$ba muncul serempak"

A5% Ren3sns (-ahasa erancis+ .enaissance -ahasa Italia+ .inascimento ar$ haraLah+ kelahiran kembali! adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke') hingga abad ke')8, bermula di Italia pada akhir Abad ertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa" 6erakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber' sumber klasik, tumbuhnya panutan pada #ri aus dan segala sesuatu yang anggun, per' kembangan gaya perspek$f dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan" 6erakan encerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang $nggi dalam berbagai macam hal! seper$ eonardo da Ginci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan K1enaissance MenO" 1enai' sans pertama kali diperkenalkan di Eropa -arat, di ka&asan Italia" encerahan adalah gerakan dalam kebudayaan Eropa -arat yang menuntut kebebasan untuk meneli$ dan menilai segala sesuatu, termasuk agama, dengan akal budi manusia dan berdasarkan pengamatan manusia sendiri" #alah satu buah dari gerakan encerahan adalah 1asionalisme yang menekankan pada pen$ngnya rasio atau akal budi manusia" encerahan juga memba&a perkembangan ilmu'ilmu pengetahuan dalam berba' gai bidang" enekanan pada pengamatan mendorong untuk meneli$ bermacam'macam gejala alam dan mencari penjelasan untuk segala sesuatu" arena pengetahuan makin banyak, banyak gejala yang dahulu diang'gap muji7at, dapat dijelaskan sebagai gejala alamiah" ada saat yang sama, akibat dari gerakan encerahan tersebut adalah toleransi di bidang agama dan kebebasan beragama semakin besar" /alam gerakan encerahan, agama'agama dilihat se'bagai ungkapan'ungkapan agama alamiah, yang dimiliki se$ap orang dalam ha$ nuraninya" arena itu suatu agama atau 6ereja $dak bisa menuntut ketaatan mutlak karena memiliki kebenaran mutlak" agi pula agama dianggap perkara ha$ nurani orang perseorangan yang $dak dapat dipaksakan oleh gereja maupun pemerintah" /engan demikian ditanamkanlah benih untuk suatu negara sekuler, yang memisahkan 6ereja dari negara dan mengakui kebebasan se$ap &arga negara untuk menganut agama menurut pilihannya" )

?ntuk dunia teologi, gerakan encerahan tersebut menghasilkan metode tafsir yang sangat menekankan pen$ngnya akal budi dengan metode historis kris$s dengan berbagai produk metode berteologi yang menekankan akal budi manusia dan pen$ngnya suatu ru' musan teologi dapat dijelaskan menurut akal budi" /i tengah situasi seper$ ini, pergerakan di dalam 6ereja atau gerakan reformasi berjalan" Mar$n uther dan ohn
*. KONTEKS M,N*,LN-A PEMIKIRAN TEOLOGI ABAD KE21. #ituasi pada umumnya pada abad a&al abad ke') adalah sebagaimana gambaran situasi akhir dunia sebagaimana sudah digambarkan di atas" Era sejarah dunia secara umum, )2

sejak sekitar tahun )950'an hingga );80'an adalah era yang disebut 7aman Modern" -erikut' nya, sejak sekitar tahun );80'an (pertengahan kedua abad ke'0! hingga memasuki abad ke' ) adalah era yang disebut dengan era ostmodern"

1. L3'n6 Pos&!o%e'n ostmodernisme lahir di #t" ouis, Missouri, )2 uli );8" e$ka pertama kali didiri' kan, proyek rumah ruiQIgoe di #t" ouis dianggap sebagai lambang arsitektur modern" la berdiri sebagai gambaran modernisme, yang menggunakan teknologi untuk menciptakan masyarakat utopia demi kesejahteraan manusia" %etapi para penghu'ninya menghancurkan bangunan itu dengan sengaja" emerintah mencurahkan banyak dana untuk mereno*asi bangunan tsb" Akhirnya, setelah menghabiskan jutaan dollar, pemerintah menyerah" ada sore hari di bulan uli );8, bangunan itu diledakkan dengan dinamit" Menurut
2. De>n3s3 %n 93'3 #&! Pos&!o%e'n In$nya, teori peran, pernyataan'harapan, dan posmodernisme memberikan ilustrasi perspek$f struktural dalam hal bagaimana harapan'harapan masyarakat mempengaruhi perilaku sosial indi*idu" #esuai dengan perspek$f ini, struktur pola sosial interaksi yang sedang terjadi dalam sebagian masyarakat" /alam pandangan ini, indi*idu mempunyai peran yang pasif dalam menentukan perilakunya" Indi*idu ber$ndak karena ada kekuatan struktur sosial yang menekannya" Menurut auline 1osenau ();;! mendeLnisikan ostmodern secara gamblang dalam is$lah yang berla&anan antara lain+ Perama, postmodernisme merupakan kri$k atas masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janji'janjinya" uga postmodern cende' rung mengkri$k segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas" @aitu pada akumulasi pengalaman peradaban -arat adalah industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat" 4amun mereka meragukan prioritas'prioritas modern seper$ karier, jabatan, tanggung ja&ab personal, birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, humanisme, egalitarianisme, peneli$an objek$f, kriteria e*aluasi, prosedur netral, peratur'an impersonal dan rasionalitas" )5

Kedua, teori$si postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan pandangan dunia (&orld *ie&!, metanarasi, totalitas, dan sebagainya" #eper$ -audrillard ();;0+8! yang memahami gerakan atau impulsi yang besar, dengan kekuatan posi$f, efek$f dan atrak$f mereka (modernis! telah sirna" ostmodernis biasanya mengisi kehidupan dengan penjelasan yang sangat terbatas atau sama sekali $dak ada penjelasan" Ketga, pemikir postmodern cenderung menggembor'gemborkan fenomena besar pramodern seper$ emosi, perasaan, intuisi, reReksi, spekulasi, pengalaman personal, kebia' saan, kekerasan, metaLsika, tradisi, kosmologi, magis, mitos, sen$men keagamaan, dan pengalaman mis$k" #eper$ yang terlihat, dalam hal ini ean -audrillard ();99! benar, teru' tama pemikirannya tentang pertukaran simbolis (symbolic eFchange!" Keempa , teori$si postmodern menolak kecenderungan modern yang meletakkan batas'batas antara hal'hal tertentu seper$ disiplin akademis, budaya dan kehidupan, Lksi dan teori, image dan realitas" ajian sebagian besar pemikir postmodern cenderung mengembangkan satu atau lebih batas tersebut dan menyarankan bah&a yang lain mungkin melakukan hal yang sama"
/ari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat dipahami bah&a teori$si post' modern mena&arkan intermediasi dari determinasi, perbedaan (di*ersity! daripada persa' tuan (unity!, perbedaan daripada sintesis dan kompleksitas daripada simplikasi" #ecara lebih umum, -auman ();;+.)! menetapkan kebudayaan postmodern antara lain+ pluralis$s, berjalan di ba&ah perubahan yang konstan, kurang dalam segi otoritas yang mengikat seca' ra uni*ersal, melibatkan sebuah $ngkatan hierarkis, merujuk pada poli*alensi tafsiran, dido' minasi oleh media dan pesan'pesannya, kurang dalam hal kenyataan mutlak karena segala yang ada adalah tanda'tanda, dan didominasi oleh pemirsa" ebih lanjut -auman ();;+;9! menjelaskan bah&a postmodernitas berar$ pembebasan yang pas$ dari kecenderungan modern khusus untuk mengatasi ambi*alensi dari mempropagandakan kejelasan tunggal akan keseragaman

. Pos&!o%e'n !e'#"4n 4'384 &e'%" Mo%e'n3s!e ata PpostmodernP mencakup lebih dari sekedar suasana intelektual" enolakan postmodernisme terhadap rasionalitas ter&ujud dalam banyak dimensi dari masyarakat kini" ostmoderisme menunjuk kepada suasana intelektual dan sederetan &ujud kebudayaan yang meragukan ide'ide, prinsip'prinsip dan nilai'nilai yang dianut oleh modernisme" -uk$' buk$ a&al dari etos postmodernisme bersifat nega$f" Etos tersebut merupakan penolakan terhadap pola pikir encerahan yang melahirkan modernisme" esadaran postmodern telah melenyapkan op$misme PkemajuanP (progress! dari encerahan" ostmodern $dak mau mengambil sikap op$misme dari masa lalu" Mereka menumbuhkan sikap pesimisme" ?ntuk pertama kalinya, anak'anak pada masa kini berbeda keyakinan dengan orang tuanya" Mereka $dak percaya bah&a dunia akan menjadi lebih baik" /ari lubang yang besar di lapisan 7on sampai kepada kekerasan antar remaja, mereka menyaksikan permasalahan semakin besar" Mereka $dak lagi percaya kalau manusia dapat menyelesaikan masalahnya )8

dan kehidupan mereka akan lebih baik daripada orangtua mereka" 6enerasi postmodern yakin bah&a hidup di muka bumi bersifat ra&an" Mereka melihat bah&a model Pmanusia menguasai alamP dari :rancis -acon harus segera digan$kan dengan sikap koopera$f dengan alam" Masa depan umat manusia sedang di persimpangan jalan" emahaman modern menghubungkan kebenaran dengan rasio sehingga rasio dan logika menjadi tolok ukur kebenaran" aum postmodern meragukan konsep kebenaran uni*ersal yang dibuk$kan melalui usaha'usaha rasio" Mereka $dak mau menjadi rasio sebagai tolok ukur kebenaran" ostmodern mencari sesuatu yang lebih $nggi daripada rasio" Mereka menemukan cara'cara nonrasial untuk mencari pengetahuan, yaitu+ melalui emosi dan intuisi" einginan mencari model koopera$f dan penghargaan kepada cara nonrasional menciptakan sebuah dimensi holis$k bagi kaum postmodern" ostmodern dengan holisme' nya menolak cita'cita encerahan, indi*idu yang $dak berperasaan, otonom, dan rasional" rang'orang postmodern $dak berusaha menjadi indi*idu'indi*idu yang mengatur dirinya secara penuh, tetapi menjadi pribadi'pribadi PseutuhnyaP" arena se$ap orang selalu termasuk dalam konteks komunitas tertentu, maka memahami kebenaran haruslah bersama'sama" eyakinan dan pemahaman kita akan kebe' naran, berakar kepada komunitas dimana kita berada" Mereka menolak konsep encerahan yang uni*ersal, supra'kultur, dan permanen" Mereka lebih suka melihat kebenaran sebagai ekspresi dari komunitas tertentu" Mereka yakin bah&a kebenaran adalah aturan'aturan dasar yang bertujuan bagi kesejahteraan diri dan komunitas bersama' sama" /alam penger'$an ini, kebenaran postmodern berhubungan dengan komunitas" arena ada banyak komu'nitas, pas$ ada kebenaran yang berbeda'beda" -anyak kaum postmodern percaya bah&a keanekaragaman kebenaran ini dapat hidup berdampingan bersama'sama" esadaran post' modern menganut sikap rela$*isme dan pluralisme" #ebaliknya postmodernisme menekan' kan kelompok" aum postmodern hidup dalam kelompok'kelompok sosial yang memadai, dengan bahasa, keyakinan, dan nilai'nilainya tersendiri" arena itu ke$ka kaum postmodern memikirkan tentang kebenaran" Mereka $dak terlalu memen$ngkan pemikiran yang sistema$s atau logis" Apa yang dahulu dianggap $dak cocok, kaum postmodern dengan tenang menga&inkannya" Mereka mengkombinasikan sistem'sistem kepercayaan yang dulu dianggap saling berbenturan, Misalnya, seorang risten postmodern percaya kepada doktrin'doktrin gereja sekaligus juga percaya kepada ajaran non'risten seper$ reinkarnasi" rang'orang postmodern $dak merasa perlu mem'buk$kan diri mereka benar dan orang lain salah" -agi mereka, masalah keyakinan>keper'cayaan adalah masalah konteks sosial" Mereka menyimpulkan,PApa yang benar untuk kami, mungkin saja salah bagi Anda,P dan PApa yang salah bagi kami, mungkin saja benar atau cocok dalam konteks anda"P

=. Pos&!o%e'n %n go53ss3 3n:o'!s3 Antara tahun );50 dan );;0, postmodernisme muncul sebagai sebuah fenomena kebudayaan" MengapaS %ransisi ini tampak dengan perubahan'perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada paruh kedua dari abad ke'0" :aktor pencetus terbesar adalah lahirnya era informasi" enyebaran postmodernisme sejajar dan bergantung kepada transisi ke era informasi" #ebaliknya era postmodern mengarahkan fokus kepada informasi" ita sedang menyaksikan sebuah transisi dari masyarakat industri ke masyarakat informasi" Era informasi bukan hanya mengubah pekerjaan kita tetapi juga menghubungkan seluruh belahan dunia" )9

Masyarakat informasi berfungsi berdasarkan jaringan komunikasi yang melipu$ seluruh muka bumi" ELsiensi sistem tersebut sangat mengejutkan" ada masa lalu, informasi $dak secepat perjalanan manusia" %etapi sekarang informasi dapat mengalir ke seluruh dunia secepat cahaya" @ang lebih mengagumkan lagi adalah kemampuan era postmodern untuk mendapatkan informasi dari mana saja secara cepat" Munculnya masyarakat informasi memberikan dasar berpijak bagi etos postmodern" 3idup di desa global menyadarkan penduduknya mengenai keanekaragaman budaya di bumi ini" esadaran ini memaksa kita mengadopsi pola pikir pluralisme" ola pikir ini bukan hanya bersikap toleran kepada kelompok lain, tetapi ia menegaskan dan merayakan keane' karagaman" erayaan keanekaragaman budaya menuntut gaya baru ' eklek$sisme ' gaya postmodernitas" Masyarakat informasi telah menyaksikan perubahan besar dari poduksi massal kepada produksi segmen" roduksi barang'barang yang sama telah berubah menjadi produksi barang'barang yang beraneka ragam" ita berada pada Pbudaya citarasaP yang mena&arkan berbagai macam gaya yang $dak ada habisnya"

?. Pos&!o%e'n %n :eno!en 4#&#'

);

PERTEMUAN II

+MENJELASKAN PEMIKIRAN TEOLOGI -ANG DIM,N*,LKAN DAN DIKEMBANGKAN OLEH KARL BARTH/

K' B'& dilahirkan pada tanggal )0 Mei, )995 di -asel, #&it7erland" Ia adalah putra seorang pendeta 1eformed di #&iss" ada usia delapan belas tahun, -arth memulai studi teologinya di erman, dan akhirnya ia studi di -ern, -erlin, %ubingen dan Marburg di ba&ah pengajaran teolog liberal yang terkenal seper$ Adolph *on 3arnack dan Cilhelm 3errmann" Meskipun -arth $dak didukung oleh ayahnya, ia tertarik pada pengajaran 3arnack dan secara khusus menjadi tertarik pada teologi pengalaman dari #chleiermacher -arth mulai pelayanan sebagai pendetanya di #&it7er' land pada tahun );0;" Ia melayani gereja 1eformed di #afen&il dari tahun );)) sampai );)" ada tahun );), -arth diundang untuk melayani sebagai dosen teologi 1eformed di ?ni*ersitas 6oDngen" /i tempat itu -arth mengajar bukan hanya tentang tradisi 1eformed, tetapi juga memberikan eksposisi kitab'kitab di Alkitab" /ari tahun );2 sampai );.0, -arth mengajar di Munster, di mana ia juga mulai menulis kedua belas ilid Church Dogmacs'nya yang terkenal itu" -arth mengajar di -onn dari );.0 sampai );.2, tetapi ke$ka ia menolak untuk se$a pada 3itler, ia dipaksa untuk berlari dari erman" la kembali ke -asel dan mengajar teologi pada uni*ersitas itu, di mana ia mengajar sampai pensiun pada tahun );5"

1. Kon&e4s 4e%3'n K' B'& -arth muncul ke$ka iberalisme sangat kuat mempengaruhi peradaban Eropa, termasuk dalam dunia teologi" -arth menemukan bah&a pendidikannya dalam liberalisme telah mendidiknya untuk berkhotbah sesuai dengan penalaran dan pengalaman, tetapi bukan dari :irman Allah yang berotoritas" erang /unia I menjadikan permasalahannya menjadi lebih kompleks" -arth menyadari kesempitan dari natur berita liberal yang $dak dapat melayani jemaatnya yang tengah mengalami penderitaan pada &aktu itu" eris$&a' peris$&a itu mendorongnya untuk mempelajari Alkitab dan studi tentang para 1eformator, termasuk (nstutes dari
Allah di dalam ristus" -arth berusaha untuk membuat teologi berpusat pada Allah, bukan berpusat pada manusia" -arth termasuk pencetus 4eo'ortodoksi" Is$lah neo-orodoksi berar$ Portodoksi yang baruP namun demikian, meskipun hal itu adalah baru, hal itu bukan ortodoksi" 4eo' ortodoksi merupakan suatu reaksi terhadap kegagalan dari liberalisme" %erjadinya / I men' demonstrasikan kekeliruan teologis dari liberalisme dengan menyangkali dosa dan mene' guhkan bah&a pada dasarnya manusia itu baik" K' B'& ()995');59!, berusaha untuk menemukan kebenaran pada saat ia meninggalkan pengajaran liberalnya dan menyerahkan dirinya untuk mempelajari itab #uci dengan serius" ublikasi Commentaryon the 3pistle to the .omans dari -arth pada tahun );); diper$mbangkan sebagai permulaan dari neo'orto' doksi, dan pemutusan dengan liberalisme" 4amun demikian, neo'ortodoksi memiliki keraga' man opini'opini teologis yang luas" 4eo'ortodoksi yang dimulai setelah / I, memiliki &arna'&arni pengajaran yang cukup luas dan beragam" elahiran dari neo'ortodoksi secara umum berkaitan dengan publi' kasi dari tafsiran 1oma arl -arth yang terbit tahun ););" -arth telah dididik di ba&ah pengaruh para teolog liberal di erman, tetapi kemudian menemukan bah&a berita liberal' nya $dak rele*an bagi jemaat yang menderita karena perang" -arth kembali mempelajari dan memperha$kan itab #uci dengan serius" ada &aktu yang sama Emil -runner, pelopor lain dari neo'ortodoksi, mulai menulis dan mengajar" #ementara ada beberapa perbedaan di antara keduanya, mereka memimpin teologi di Eropa dan Amerika pada neo'ortodoksi" #ebelum arl -art muncul, ada tokoh neo'ortodoksi lain yang bisa dianggap sebagai KpendahuluO -arth, yaitu #oren ierkegaard" So'en K3e'4eg'% ()9).')922!, seorang Llsuf dan teolog /enmark memba&a penekanan pada pengalaman dalam teologi yang kemudian dikembangkan oleh teolog'teolog neo'ortodoksi" ierkegaard menentang ortodoksi yang kaku dari orang'orang sebangsanya yang memberikan penekanan *erbal pada kredo'kredo dan yang membuat seseorang secara otoma$s menjadi orang risten karena mereka adalah anggota dari gereja negara" ierkegaard mengajarkan bah&a kehidupan bukan hanya seka' dar mempercayai doktrin'doktrin, tetapi juga melipu$ pengalaman dan komitmen" -erbeda dengan penekanan liberal akan imanensi dari Allah, ierkegaard mengajarkan transendensi dari Allah dan bah&a adalah sukar untuk manusia mengenal Allah" Manusia harus mela' kukan Ploncatan imanP untuk menemukan Allah" %eologi ierkegaard (juga dikenal sebagai Pteologi keputusasaanP! menandai kelahiran dari eksistensialisme, penekanan pada pengala' man pribadi sebagai standar dari realitas"

K' B'& mengiku$ ierkegaard dalam mengakui ketrasen' denan Allah dan menekankan pengalaman beragama" -arth mengajarkan bah&a Allah $dak dapat diketahui secara objek$f karena la adalah transenden la harus diketahui secara sub'jek$f melalui pengalaman" E!3 B'#nne' ()99;');55! dikenal de'ngan penekanannya pada ristologi, di mana ia menentang panda'ngan liberal akan ristus dan mengajarkan perjumpaan secara pri'badi merupakan keharusan untuk mengenal Allah" /ari pengajar'annya muncul sebutan Pteologi krisisP, karena Allah berjumpa dengan manusia dalam suatu krisis" Re3no% N3e5#' ()9;');8)!, sebagai pendeta para buruh di &ilayah /etroit, mengonsentrasikan diri pada e$ka sosial" R#%o: B#&!nn ()99');85! menyangkali bah&a Alkitab patut dipercaya, ia mengusulkan bah&a hal itu telah dipengaruhi )

oleh pandangan'pandangan dari gereja, jadi bukan benar'benar pengajaran tentang Allah dan ristus" emikirannya telah mempengaruhi banyak teolog, sehingga pandangan itu yang disebut -ultmannisme telah menjadi sinonim dengan bentuk par$kular dari neo'ortodoksi" In$ utama dari neo'ortodoksi adalah sebagai berikut+ Alkitab bukan &ahyu, tetapi kesaksian dari &ahyu, dan hal itu $dak sama secara objek$f dengan :irman Allah, dan bah&a &ahyu Allah bukan dalam perkataan" @esus ristus adalah sentral dari &ahyu Allah+ manusia berjumpa dengan Allah dalam pengalaman perjumpaan dengan @esus ristus" eris$&a' peris$&a dari itab #uci, seper$ kebangkitan ristus, diis$lahkan geschichte, PceritaP, sebagai kontras dengan historie, PsejarahP" /eschichte menunjuk pada ketransen'denan, kebenaran berdasarkan pengalaman akan Allah yang $dak dipengaruhi oleh kebe'naran atau kekeliruan yang merupakan karakteris$k dari par$kular historie yang terikat dengan bumi" Historie secara historis dapat di*eriLkasi, karena itu, le*el yang lebih rendah dari itab #uci di mana kesalahan'kesalahan dapat dan telah ditemukan" /eschichte secara historis $dak dapat di*eriLkasi dan, karena itu, le*el yang lebih $nggi dari itab #uci di mana kesalahan' kesalahan $dak dapat ditemukan" arena itu, $daklah pen$ng apakah cerita'cerita di Alkitab itu benar'benar terjadi dalam ruang dan &aktu fakta bah&a banyak catatan Alkitab adalah PmiteP $dak mempengaruhi ar$nya yang lebih $nggi dan keabsahannya" Allah adalah transenden, Pyang sama sekali lainP" erbedaan yang tajam ada antara manusia dan Allah manusia dapat bersekutu dengan Allah hanya melalui suatu Ploncatan imanP"

2. Pen%e4&n 5e'&eoog3 K' B'& endekatan berteologi -arth yang kemudian menjadi ciri umum pendekatan berteologi 4eo'ortodoksi dikenal sebagai Teolo# gi Dialekk (menjelaskan relasi antara Allah dan manusia yang di' pertentangkan!" -agi -arth, kita hanya dapat mengenal Allah dalam kedua'gandaan'4ya, yaitu suatu dua'ganda yang bersifat dialek$s" ebenaran Allah $dak bisa dijelaskan hanya dalam bentuk'bentuk posi$f atau yang meneguhkan, melainkan juga harus dalam bentukl nega$f" #e$ap kali membuat suatu pernyataan posi$f tentang Allah harus segera diiku$ dengan pernyataan yang bersifat nega$f" Misal' nya, ke$ka kita secara posi$f mengatakan bah&a Allah telah me' nyatakan diri sehingga menjadi sangat dekat dengan kita manusia, harus segera diiku$ oleh penegasan bah&a Allah itu sesungguhnya juga adalah Allah yang menyembunyikan diri dan amat jauh serta $dak terjangkau oleh manusia" Atau secara sederhana bisa ditegaskan+ Allah itu adalah yang sangat dekat dengan kita sebagai Allah yang imanen, sekaligus adalah Allah yang sangat jauh sebagai Allah yang transenden" endekatan berteologi -arth juga disebut dengan Teologi risis (mengindikasikan bah&a seseorang sampai pada pengalaman bersama Allah melalui situasi krisis!" erkataan KkrisisO di sini $dak dipahami secara dunia&i dan menunjuk kepada suatu keadaan krisis yang terjadi di dalam dunia ini" ata KkrisisO perlu dipahami secara teologis, yaitu menunjuk pada penyataan atau pe&ahyuan Ilahi itu sendiri sebagai suatu krisis" e$ka dikatakan bah'&a Allah menyatakan diri, maka hal itu merupakan sebuah krisis bagi dunia" /ari Allah yang keadaan'4ya sama sekali berbeda dari manusia, ke$ka menyatakan diri kepada manusia akan mendatangkan suatu krisis bagi manusia, suatu yang mengejutkan, mengelisahkan atau mengancam" e$ka Allah menyatakan diri kepada manusia menuntut manusia yang sama 

sekali berbeda adri Allah untuk segera memberi suatu tanggapan agar manusia menja'di berada dalam keselarasan dengan kehendak Allah dengan pe&ahyuan'4ya itu" rinsip %eologi /ialek$s dan %eologi risis tersebut, berlaku pula dalam rangka -arth mempelajari itab #uci" #ebutan neo'ortodoksi berkaitan dengan Portodoksi baruP yang mengimplikasikan kembalinya pada kepercayaan risten ortodoksi setelah hampir dua abad berlangsungnya liberalisme" /alam apa yang disebut neo'ortodoksi ada $ndakan memperla' kukan Alkitab lebih serius daripada liberalisme yang berkembang kala itu, &alaupun tetap mempertahankan beberapa hal yang menjadi dasar liberalisme" Meskipun ari -arth kembali untuk mempelajari Alkitab, namun ia $dak mensejajar' kan Alkitab dengan :irman Allah" -arth menolak pemahaman tentang suatu tulisan :irman yang tanpa salah" -agi -arth para penulis itab #uci hanya sekadar berkaitan pada pengala' man mereka berkaitan dengan &ahyu Allah" /alam membaca catatan mereka, seseorang juga dapat mengalami &ahyu Allah" ada saat itu, itab #uci menjadi :irman Allah bagi orang tersebut" -arth memperlakukan Alkitab dengan serius" Ia menulis /ogma$cs'nya dengan menggunakan Alkitab, bukan Llsafat liberal, sebagai dasarnya" 4amun demikian, ia $dak percaya bah&a kebenaran dapat dinyatakan dalam proposisi doktrinal" ebenaran'kebenaran adalah perjumpaan melalui pernyataan Allah sendiri di dalam ristus" -arth mengkategorikan :irman Allah ke dalam $ga &ilayah, (1) @3'!n 6ng %36#4n@ adalah Allah menyatakan diri'4ya sendiri dengan berbicara pada para rasul dan para nabi" (2) @3'!n 6ng &e'&#3s@ adalah deposit &ahyu yang dibuat oleh manusia" arena manusia yang menulis Alkitab, maka hal itu $dak dapat disejajarkan dengan :irman Allah" ( ) @3'!n 6ng %34o&54n@ adalah proklamasi dari :irman" ada &aktu anugerah Allah memasuki seseorang, maka Alkitab menjadi :irman Allah" -arth menolak keabsahan dari &ahyu umum dalam alam, dengan menyatakan bah&a &ahyu umum dalam alam semesta ini $dak dapat menyatakan Allah kepada manusia" -agi -arth, peris$&a pe&ahyuan adalah @esus ristus, meskipun Allah %ritunggal adalah keseluruhan subjek dari pe&ahyuan" Allah -apa melalui ketetapan kekal'4ya memutuskan untuk menyatakan diri'4ya di dalam ristus" utra Allah menjalankan ketetapan ini, dan 1oh udus menuntaskan &ahyu Allah ini dengan memampukan manusia untuk berpegang padanya" e&ahyuan terus terjadi sampai sekarang, dalam ar$ bah&a pe&ahyuan itu adalah kedatangan :irman Allah pada manusia, dan Allah datang pada manusia dalam :irman itu" ebih lanjut, hal itu dapat disebut pe&ahyuan, hanya apabila hal itu dikenali dan diterima oleh manusia" 4amun demikian, -arth menghilangkan ide apa pun tentang pe&ahyuan progresif" e&ahyuan hanya dimungkinkan melalui rekonsiliasi di dalam ristus" Melalui pe&ahyuan Allah yang terjadi di dalam ristus, dan hal itu berlanjut pada saat seseorang mengalami :irman yang dinyatakan oleh Allah" :irman Allah di sini dipahami terutama sebagai Kperis$&aO"

. Teoog3 B'& &en&ng So&e'3oog3C K'3s&oog3C %n E4es3oog3. Ada banyak tema teologi yang dirumuskan oleh arl -arth" /i sini diketengahkan beberapa pokok saja dari berbagai pokok ajaran -arth, khususnya berkaitan dengan pokok teologi tentang #oteriologi, ristologi dan Eklesiologi"

.. Teoog3 B'& &en&ng Soeriologi . .

endekatan -arth pada dasarnya berangkat dari doktrin %rinitas dengan berpusat pada @esus ristus" ita $dak mungkin mengenal dan percaya kepada Allah pada diri4ya selain melalui $ndakan Allah KturunO sebagai -apa dan Anak dan 1oh udus" 1umusan ristologi yang digunakan dalam rangka menjelaskan $ndakan Allah yang datang me njumpai manusia yang datang dari atas adalah @esus ristus sebagai Anak Allah" Melalui gelar @esus ristus sebagai Anak Allah, digambarkan bah&a Allah telah merendahkan diri4ya sedemi' kian rupa sebagai manusia dalam berbagai kerendahan dan kehinaan" Ini adalah aspek pertama dari karya rekonsiliasi Allah" /alam kaitan ini diitekankan bah&a Allah sendiri adalah #ang 1ekonsiliator yang sudah berlangsung sejak 7aman erjanjian ama (! dan kini di&ujudkan melalui $ndakan merendahkan diri dalam diri Manusia @esus" #elanjutnya dalam bagian kedua sebagaimana akan diketengahkan dalam buku ini, -arth menekankan aspek kedua dari karya rekonsiliasi tersebut, yakni TgerakanO rekonsiliasi dari manusia kepada Allah" 1umusan ristologi yang digunakan untuk menjelaskan aspek kedua rekonsiliasi ini adalah @esus sebagai Anak Manusia" ?ntuk mempertahankan konsep anugerah atau keutamaan anugerah Allah dalam rangka kemungkinan penyelamatan manu' sia, sekaligus menghindari kesalahan yang mungkin di$mbulkan oleh penekanan yang berbeda'beda dari karya rekoniliasi tersebut" -arth berulang'ulang menegaskan bah&a kedua aspek tersebut hanya merupakan upaya menjelaskan terhadap karya rekonsiliasi yang satu dan sama dari Allah yang satu dan sama yang berkarya melalui @esus ristus" -arth dipengaruhi baik oleh ohn
uni*ersalisme, yaitu suatu kepercayaan di mana semua umat manusia pada akhirnya akan diselamatkan" arena ristus telah menanggung dosa semua orang, maka semua orang $dak lagi ditolak" -arth bahkan memberikan argumentasi untuk pemilihan @udas" -arth $dak me' nyangkali tuduhan bah&a doktrin pilihannya memimpin pada uni*ersalisme"

.5. Teoog3 B'& &en&ng K'3s&oog3 -erangkat dari teologi (nkarnasi Allah dalam @esus ristus sebagai dasar berlang' sungnya rekonsiliasi antara Allah dengan manusia, selanjutnya -arth berbicara mengenai tokoh @esus dari berbagai aspek" "ertama, @esus sebagai Anak Allah dan Anak Manusia" /engan menunjuk kepada @ohanes )+), -arth menegaskan bah&a melalui @esus ristus sebagai Anak Allah, karya rekonsiliasi berlangsung" -arth membandingkannya dengan pemikiran yang pernah berkem'bang dalam sejarah 6ereja mengenai 9ere homo dan 9ere Deus mengenai Lgur @esus ristus" @esus sungguh'sungguh adalah Allah yang menjadi Manusia, dan dalam keberadaan sebagai Manusia, Ia menjadi Mediator dan 1ekonsiliator antara Allah dengan manusia" /alam keberadaan sebagai manusia @esus sungguh'sungguh adalah a true man sekaligus the true man" /engan pernyataan ini -arth menegaskan bah&a, pada satu pihak, @esus sepenuhnya seper$ kita manusia, namun di pihak lain, sepenuhnya berbeda dari kita manusia" #ebagai the $on of /od @esus sungguh'sungguh Allah menjadi se' per$ manusia, namun sebagai the $on of Man @esus sepenuhnya berbeda dari kita manusia" ebih lanjut -arth menjelaskan $ga konteks pen$ng berkaitan KkedatanganO Anak Manusia" ()! -erkaitan dengan the di9ine elecon of grace " /alam hal ini, -arth hendak menegaskan bah&a the elecon of grace Allah melalui @esus ristus dalam rangka karya rekonsiliasi Allah dengan manusia merupakan keputusan Allah sudah sejak a&al mula" 3al ini hendak menegaskan bah&a keputusan dan $ndakan karya rekonsiliasi Allah dengan kedua aspek (@esus sebagai Anak Allah dan @esus sebagai Anak Manusia! sudah merupakan keputusan Allah sejak kekal" /alam hal ini -arth $dak hendak menggambarkan konsep mengenai keilahian dan kemanusiaan @esus secara ontologis, melainkan hendak memberi makna pada Kkesejarahan'kedunia&ianO @esus ristus dalam rangka anugerah penyelama'tan Allah yang kekal" Mengingat bah&a keseluruhan aspek rekonsiliasi tersebut sudah meru' pakan keputusan Allah sejak kekal, maka se$ap aspek dari karya rekonsiliasi Allah memiliki bobot yang sama" 1rekonsiliasi yang terkandung dalam rumusan ?esus as the $on of /od sama dengan makna rekonsiliasi yang terkandung dalam rumusan ?esus as the $on of Man" (! -erkaitan dengan the historical fullment in the e9ent of the incarnaon" /i sini -arth berbicara berbicara mengenai rao essendi (the ground of being J dasar keberadaan! dan rao cognoscendi (the ground of kno7ledge J dasar pengetahuan! perihal peris$&a inkarnasi Allah dalam @esus ristus sebagai Anak Allah dan sebagai Anak Manusia" .ao essendi @esus ristus adalah bah&a Ia sungguh'sungguh manusia, sementara rao cogno# scendi @esus ristus adalah sungguh'sungguh Ilahi yang datang dari Allah" /alam hal ini -arth menempatkan pemahaman mengenai eksistensi kemanusiaan dan keilahian @esus dalam rangka rekonsiliasi antara Allah dengan dunia ini" /alam upaya menjelaskan hubungan antara keilahian dan kemanusiaan @esus, -arth menegaskan $ga hal" "ertama, bah&a sebagai Anak Allah, @esus adalah sungguh'sungguh Allah yang telah sungguh'sungguh menjadi manusia" enekanan di sini ada pada Allah men' 2

jadi manusia, untuk selanjutnya @esus menjadi &ujud kehadiran Allah yang menempatkan diri dalam seluruh bekeradaan manusia" edua, sebagai Anak Allah maka @esus sungguh' sungguh adalah &ujud kehadiran Allah menjadi manusia di dalam dunia" arenanya, maka se$ap perkataan dan perbuatan @esus sebenarnya merupakan &ujud perkataan dan perbu' atan Allah sendiri" ega, esensi keilahian dan kemanusiaan @esus ada dalam kesatuan" Inkarnasi Allah dalam @esus ristus harus dipahami dalam satu kesatuan atas kedudukan @esus sebgai the $on of /od dan the $on of Man" Melalui kesatuan antara segi keilahian dan kemanusiaan hendak menegaskan bah&a di dalam hidup dan karya @esus, rekonsiliasi Allah berlangsung Kdari atas ke ba&ahO dan sekaligus Kdari ba&ah ke atasO" Melalui kresatuan tak terpisahkan antara keilahian dan kemanusiaan @esus, @esus ristus ditampilkan sebagai the .econciler , the $a9ior , the !ord " (.! -erkaitan dengan the basis of re9elaon in the resurrecon and ascension of the man 4esus" -arth menunjuk pada peris$&a kebangkitan @esus dari kema$an dan kenaikan @esus ke #orga" 4amun ke$ka berbicara mengenai the resurrecon dan the ascension, hal tersebut $dak bisa dilepaskan dari the humiliaon ($ndakan merendahkan diri! yang ber' puncak pada kema$an di salib dan penguburan @esus" /alam kaitan ini maka peris$&a the resurrecon dan the ascension menjadi the e9ent of His self#declaraon , sehingga apa yang sudah, sedang dan akan Ia kerjakan diungkapkan" 4ampak bah&a sekalipun antara peris$&a humiliaon dengan resurrecon dan ascension merupakan Kperis$&a @esusO yang saling ter' kait, namun ada penekanan khusus ke$ka berbicara mengenai resurrecon dan ascension" e$ka berbicara mengenai resurrecon dan ascension sebagai an e9ent , -arth mene' gaskan bah&a hal tersebut sungguh'sungguh merupakan peris$&a sejarah ( an historical e9ent ! " ada saat yang sama, sebagai an e9ent , peris$&a kebangkitan @esus menjadi peris$&a penyataan diri @esus kepada murid'murid4ya untuk meneguhkan mereka tentang diri4ya sebagai Anak Allah dan Anak Manusia" /engan demikian maka peris$&a askah dan enaikan menjadi peris$&a penyataan kehendak dan karya Allah yang sudah dan sedang serta akan di&ujudkan" The resurrecon dan the ascension @esus ristus merupakan dua hal yang berbeda namun saling terkait" The resurrecon dipahami sebagai terminus a Euo ($$k berangkat!, sementara the ascension dipahami sebagai terminus ad Euem (tujuan!" e$ka berbicara tentang terminus a Euo, maka $$k berangkat tersebut menunjuk pada seluruh Kperis$&aO humiliaon @esus sebagai Anak Allah dan peris$&a askah itu sendiri" /an ke$ka berbicara mengenai terminus ad Euem, maka tujuan tersebut bersifat dua'ganda, pada satu pi'hak, ke tempat yang sama sekali terpisah dari manusia, namun di pihak lain, juga ke tempat yang sepenuhnya terikat dengan keberadaan umat manusia" Maka peris$&a resurrecon dan ascension menjadi dasar bagi segenap orang percaya untuk, pada satu pihak, mengarahkan pengharapan jauh ke depan, namun di pihak lain, sepenuhnya percaya pada kehadiran @esus dalam 1oh udus pada masa kini" edua, the Direcon of the $on" /i sini -arth berbicara mengenai the meaning atau the po7er dari keberadaan Manusia @esus di antara dan bagi umat manusia, yakni @esus sebagai #ang 1ekonsiliator yang adalah Anak Allah tetapi yang juga telah menjadi Anak Manusia" ata kunci untuk memberi makna pada kata the meaning atau the po7er tersebut adalah the direcon" e$ka berbicara mengenai the direcon @esus sebagai Anak tersebut, hal ini membayangkan bah'&a seluruh hidup dan karya'4ya berdampak dalam kehidupan umat manusia"

5

Ada upaya keras dari -arth untuk menjadikan KsejarahO @esus sebagai Anak Allah dan Anak Manusia dengan berbagai makna yang terkandung di dalamnya juga menjadi KsejarahO umat manusia yang di dalamnya ada humiliaon , atonement J reconciliaon" ?ntuk membuat kesinambungan antara KsejarahO @esus sebagai Anak dengan kita sebagai anak' anak Allah, -arth memberi pemaparan panjang lebar mengenai berbagai peris$&a KsejarahO @esus yang sudah hadir ke dalam dunia sebagai Anak Allah dan selanjutnya menunjukkan karya penyelamatan dan dimuliakan sebagai Anak Manusia" -arth menunjuk hakekat terpen' $ng dari kedatangan4ya sebagai Anak Allah" @esus sungguh'sungguh merupakan per&u' judan kehadiran Allah yang memba&a pendamaian bagi umat manusia, untuk selanjutnya menjadi the Head dan the .epresenta9e umat manusia" /alam menerima pendamaian Allah tersebut, dalam kaitan dengan sesama manusia, @esus sebagai Anak Allah dan Anak Manusia tersebut selanjutnya sungguh'sungguh menjadi #umber kehidupan dan cinta kasih umat manusia" Allah sendiri dalam kasih4ya telah merendahkan diri sedemikian rupa dalam diri Anak'4ya @esus ristus" Allah yang pada mulanya tersembunyi dari umat manusia, oleh kasih4ya yang mendamaikan, menjadi nampak dalam penyataan diri @esus ristus, dalam kesediaan4ya $nggal bersama kita untuk selanjutnya menghendaki agar kita hidup dalam kasih sebagai milik4ya" /alam perjumpaan dengan /ia yang $nggal bersama dan menjadi emilik tersebut, kita disadarkan terhadap keberdosaan kita yang segera diiku$ oleh keya' kinan bah&a Allah telah mengampuni dosa'dosa kita dan memperbarui hidup kita" /alam upaya mendukung pemikiran ini, -arth berulang'ulang menekankan perlunya kita meman' dang kepada @esus yang tersalib" #alib @esus menjadi sedemikian pen$ng, karena pada salib itu prinsip utama rekonsiliasi Allah dinampakkan, yakni the humiliaon yang di&ujudkan dalam the obedience kepada kehendak -apa" ada saat yang sama menjadi prinsip rekonsi' liasi antara kita dengan sesama" #eiring penekanan pada pen$ngnya kita memandang @esus yang tersalib dan dia' rahkan oleh @esus yang tersalib, -arth juga mengajak kita untuk memandang kepada the resurrecon and the ascension @esus ristus" /engan memandang kepada @esus yang bangkit dan naik ke sorga, kita dihantar untuk memandang dan mengarahkan hidup kepada kemanusiaan baru yang sudah @esus kerjakan sebagai Anak Allah dan Anak Manusia" #eiring penekanan pada pen$ngnya mengarahkan hidup pada @esus yang tersalib dan sudah bangkit serta naik ke sorga, -arth juga menekankan perihal pen$ngnya 1oh udus" 1oh udus dipahami sebagai &ujud kehadiran @esus sendiri sebagai Anak Allah dan Anak Manusia sesudah peris$&a kenaikan, sekaligus &ujud kehadiran Allah yang memberi kesaksian mengenai peris$&a the humiliaon Allah dalam rangka karya rekon'siliasi atas dunia ini" 1oh udus yang dikaruniakan kepada kita menjadi bentuk penjaminan Allah atas hidup kita, sekaligus sebagai the direcon po7er Allah untuk mengarahkan hidup kita" 1oh udus ini pula yang telah menjadikan efek$f pekerjaan Allah dalam @esus ristus sebagai the $on of /od dan the $on of Man di antara manusia" leh pekerjaan 1oh udus di dalam ha$ manusia, selanjutnya Ia membentuk persekutuan orang percaya, yakni umat risten" 1oh udus yang mengerjakan dalam persekutuan risten maupun dalam indi*idu se$ap orang untuk mengalami kema$an bersama'sama ristus yang tersalib, mengalami kebangkitan bersama ristus yang bangkit, dan selanjutnya berpengharapan untuk memper' oleh persekutuan dengan Allah di masa depan bersama'sama dengan @esus yang sudah naik ke sorga" /an selanjutnya, oleh 1oh udus kita diarahkan ( 7e are directed by ! untuk me' nyaksikan rekonsiliasi Allah bagi dunia tersebut" 8

/engan berpusat pada @esus yang telah datang sebagai Anak Allah dan Anak Manusia, beberapa direcon berlaku atas kita yang kepadanya Ia sudah menunjukkan kerendahan dengan taat sampai ma$, namun yang kemudian bangkit dari kema$an dan naik ke sorga" #ementara dalam per&ujudan the direcon ini terkait dengan kehadiran dan pekerjaan 1oh udus" ()! berdasaran peris$&a the humiliaon Allah dalam @esus ristus sebagai the $on of /od dan the eFaltaon of the $on sebagai the $on of Man, Allah membe' rikan $$k berangkat yang pas$ bagi kita, baik dalam rangka memahami maupun dalam rangka mengalami karya pembebasan dan rekonsiliasi Allah" (! berangkat dari pemahaman mengenai the direcon of the Holy $pirit , kita ditem' patkan pada posisi kri$s, yakni berada dalam keadaan diperingatkan ( be 7arned ! dan diperbarui (be corrected !" 3al ini terjadi karena kita selalu memiliki kemungkinan untuk salah dalam memahami dan memanfaatkan kebebasan yang sudah Allah berikan melalui @esus ristus" Manusia dalam kelemahannya sering disesatkan oleh roh'roh dunia sehingga $dak mampu membedakan kehendak Allah dari kehendak dirinya dan dari kehendak si jahat" (.! secara posi$f berbicara mengenai the operaon of the Holy $pirit , yakni as denite instrucon" -agian ke$ga ini merupakan upaya menyimpulkan penegasan yang sudah diketengahkan dalam dua bagian sebelumnya" epada umat manusia yang sudah memiliki $$k berangkat yang pas$ untuk memahami dan mengalami pembebasan Allah, namun oleh kelemahan kedagingan berada dalam keadaan diperingatkan dan diperbarui, selanjutnya 1oh udus hadir sebagai kekuatan yang mengarahkan sekaligus yang memberi pertolongan dalam rangka manusia me&ujudkan apa yang diarahkan4ya" /iingatkan kembali bah&a 1oh udus yang dimaksud adalah 1oh %uhan atau merupakan penyataan diri %uhan @esus sendiri"

.9. Teoog3 B'& &en&ng E4es3oog3 e$ka berbicara mengenai persekutuan orang'orang percaya, hal pertama'tama yang ditegaskan oleh -art adalah bah&a ristus yang merupakan the .econciler untuk semua orang adalah the Head dari persekutuan orang percaya dan the !ord dari se$ap pribadi anggota persekutuan tersebut" e$ka berbicara mengenai sanccaon (pengudusan! secara umum, maka penekanannya ada pada keberadaan dan pekerjaan manusia yang bersekutu dan percaya, yang dalam keberadaan dan pekerjaan tersebut, manusia ada dan bekerja menurut the Euickening po7er dari 1oh udus yang bekerja di dalam dirinya" e$ka berbicara mengenai gereja, berar$ berbicara mengenai manusia yang bersekutu dan berbuat sesuatu, namun persekutuan dan perbuatan tersebut berdasarkan pekerjaan Allah melalui 1oh udus" "ertama, 6ereja sebagai persekutuan orang'orang percaya" 6ereja sebagai persekutuan orang'orang percaya merupakan persekutuan kelihatan, persekutuan yang menyejarah, buah karya dari /ia yang $dak kelihatan" ada dirinya, per' sekutuan 6ereja ini merupakan persekutun orang'orang yang dikuduskan oleh Allah untuk mengerjakan apa yang Allah kehendaki" /engan demikian, maka tujuan dari kehadiran 6ereja tersebut $dak terletak pada dirinya melainkan pada /ia yang membentuknya, yakni untuk menjadi alat kesaksian Allah bagi dunia" 6ereja menjadi alat kesaksian untuk me' &artakan karya juscaon dan sanccaon atau ta&aran rekonsiliasi Allah bagi dunia yang sudah Allah kerjakan melalui @esus ristus" /alam hal ini, maka karya penyelamatan Allah melalui @esus ristus yang kini dikerjakan oleh 1oh udus menjadi a li9ing redemp9e 9

happening yang mengambil tempat pada sepanjang sejarah seiring dengan kehadiran 6ereja dalam sejarah penyelamatan Allah" e$ka 6ereja dikatakan sebagai persekutuan orang'orang kudus, kekudusan tersebut terletak pada kehadiran 6ereja sebagai a li9ing redemp#9e happening Allah di dalam dan bagi dunia" 6ereja sebagai sebuah persekutuan yang hidup dari orang'orang percaya, di samping menekankan pada unsur persekutuan dari ind*idu'indi*idu, juga tetap menekankan kemandirian dan kekhasan dari masing'masing indi*idu yang masuk ke dalam persekutuan 6ereja tersebut" /i dalamnya dijumpai mutual dependence and support dari se$ap indi*idu untuk saling terkait antara satu dengan yang lain dalam membangun sebuah persekutuan yang kokoh di ba&ah ristus sebagai epala" enekanan pada kepelbagaian dalam perse' kutuan mendapat penekanan mengingat makna pembangunan sebagai integrasi ( building up means integraon!" (ntegraon 6ereja pertama'tama nampak pada peris$&a pembentukan 6ereja itu sendiri, yakni atas pekerjaan Allah melalui @esus ristus dan para rasul dan oleh persekutuan antar anggota 6ereja itu sendiri sebagai persekutuan yang beribadah melalui seluruh bentuk kehadirannya" edua, pertumbuhan 6ereja sebagai Communio $anctorum /alam upaya memaparkan pertumbuhan 6ereja sebagai persekutuan ( the gro7th of the community !, -arth berkali'kali menggunakan is$lah communio sanctorum (persekutuan orang'orang kudus! dalam berbicara mengenai 6ereja" /engan mengatakan bah&a 6ereja adalah sebuah persekutuan'communio, maka 6ereja pertama'tama dipahami sebagai sebu' ah peris$&a bersekutunya orang'orang percaya berdasarkan pekerjaan 1oh udus, dan bah&a persekutuan tersebut selalu berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan sejarah penyelamatan Allah" 6ereja sebagai communio sanctorum me&ujud dalam berbagai bentuk, seper$+ ke$' ka orang'orang risten berhimpun dalam pengetahuan dan pengakuan iman mereka ke$ka berhimpunnya orang'orang kudus dalam pengucapan syukur dan terimakasih ke$ka ada persekutuan doa yang diungkapkan secara bersama'sama sebagai sebuah persekutuan ke$ka ada persekutuan yang di dalamnya terjadi aksi saling melayani antar anggota ke$ka berhimpun orang'orang kudus yang menaruh pengharapannya bukan hanya kepada dunia masa kini, melainkan juga kepada dunia yang akan datang" /an ke$ka berbicara mengenai the gro7th dari communio sanctorum ini, maka pertumbuhan tersebut bisa dimenger$ sebagai pertumbuhan berkelanjutan dari semakin bertambahnya orang'orang yang masuk kedalam persekutuan tersebut (eFtensi9e!, tetapi juga dan yang terutama, pertumbuhan dalam hal kualitas persekutuan dengan Allah dan dengan sesama ( intensi9e J pertumbuhan 9ercal dan spiritual !" ?nsur sangat pen$ng dalam memahami the gro7th of the community adalah #ubjek dan uasa yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan" 3al utama ditunjuk sebagai #ubjek dan uasa adalah 1oh udus sebagai the self#a2estaon diri @esus" -arth menekankan sangat kuat perihal peran @esus yang sudah ma$, bangkit dan naik ke sorga untuk menger'jakan pertumbuhan 6ereja" #ebagai persekutuan baru yang diperdamaikan dengan Allah, communio sanctorum memiliki keterkaitan dengan hadirnya erajaan Allah" 6ereja sendiri bukan erajaan Allah namun 6ereja bertanggung ja&ab untuk me&artakan dan menghadir' kan tanda'tanda erajaan Allah tersebut" 6ereja hadir sebagai pe&arta erajaan Allah pada masa antara, untuk pada &aktunya erajaan Allah tersebut akan digenapi dengan sempurna" ega, pemeliharaan 6ereja sebagai Communio $anctorum ;

/i sini -arth berbicara mengenai berbagai unsur eksternal dalam kaitan dengan penegakkan communio sanctorum" ?nsur eksternal tersebut diarahkan pada berbagai hal yang menyebabkan 6ereja selalu berada dalam bahaya" -arth berbicara mengenai berbagai tantangan atau bahaya sehingga 6ereja selalu berada dalam bahaya" Ancaman atau bahaya pertama, diarahkan pada berbagai threathens from 7ithout " Adanya ancaman yang datang dari luar ini, mengingat 6ereja sebagai communio sanctorum berbeda dari berbagai bentuk communio lainnya yang ada di dalam dunia ini" ada saat yang sama, 6ereja sebagai com# munio sanctorum bertanggung ja&ab untuk menyaksikan @esus ristus sebagai gambaran kemanusiaan baru" -erkaitan dengan eksistensi 6ereja sebagai communio sanctorum terse' but, dunia akan memberikan penentangan dan penolakannya dengan mendatangkan berba' gai bentuk tekanan eksternal terhadap 6ereja" #elain berbicara mengenai ancaman eksternal, -arth juga berbicara mengenai ber' bagai threatens from 7ithin yang dialami oleh 6ereja sebagai communio sanctorum" Adanya ancaman yang datang dari dalam diri 6ereja itu sendiri terkait dengan eksistensi dari 6ereja sebagai persekutuan manusia berdosa yang secara ideal dipahami sebagai communio sanctorum" /unia dengan berbagai dosa di dalamnya menjadi bagian yang juga bisa dijumpai di dalam anggota persekutuan manusia yang disebut 6ereja" /unia ini penuh dengan dosa dan berbagai nafsu kedagingan, manusia lama dengan kesombongan dan kelemahannya" -erbagai bentuk dosa dunia tersebut sangat mungkin juga dijumpai di dalam persekutuan manusia yang bernama 6ereja" -arth mengambil dua bentuk unum dari threatens from 7ithin tersebut, yakni alienaon (secularisaon! dan self#gloricaon (sacralisaon!" /engan alienaon, 6ereja selalu berada dalam bahaya untuk mengasingkan diri dari pimpinan dan suara sang 6embala dengan lebih mendengar suara'suara yang lain dalam mengatur dirinya" /engan self#gloricaon, 6ereja selalu berada dalam godaan dan ancaman untuk mengambil kemuliaan yang seharusnya terarah kepada ristus menjadi terarah kepada dirinya" -arth menegaskan bah&a berbagai bahaya tersebut $dak terhindarkan oleh 6ereja sebagai communia sanctorum di dalam dunia ini" 4amun demikian, Alkitab menyaksikan bah&a 6ereja senan$asa mendapat kekuatan dan keyakinan untuk bertahan menghadapi berbagai ancaman tersebut" #epanjang sejarah 6ereja telah nampak berbagai macam ben' tuk ancaman menyerang 6ereja, namun pada kenyataannya 6ereja tetap bertahan dan hadir hingga saat ini" /asar kekuatan dan keyakinan 6ereja berangkat dari eksistensi 6ereja sendiri yang adalah %ubuh ristus" 6ereja sebagai the totus Christus, $dak pernah ma$" /i tengah' tengah keberanaan 6ereja yang selalu berada dalam berbagai ancaman, ristus hadir sebagai a Helper , the ConEueror , the +ictor " eempat , peraturan bagi 6ereja sebagai Communio $anctorum /i sini -arth berbicara mengenai perlunya 6ereja hidup menurut peraturan'peratur' an tertentu" erlunya kehidupan persekutuan ris$ani hidup menurut 3ukum, mengingat bah&a rekonsiliasi Allah hanya mungkin berlangsung ke$ka dunia berada dalam keter$ban, dan keter$ban tersebut pertama'tama harus nampak di dalam 6ereja sebagai communio sanctorum" 4amun ke$ka berbicara mengenai 3ukum, maka dasar pijakan yang perlu sege'ra diambil dengan mengingat bah&a ristus yang sudah melaksanakan karya juscaon dan sanccaon adalah epala 6ereja" /engan demikian, ke$ka berbicara mengenai 3ukum bagi 6ereja, maka ristus'lah menjadi prinsip pertama melampaui 6ereja sendiri sebagai communio sanctorum yang adalah tubuh4ya"

.0

#egera sesudah menegaskan sentralitas kedudukan ristus sebagai dasar 3ukum dan 3ukum itu sendiri, -arth segera menunjuk pada itab #uci yang di dalamnya kita mendengar suara ristus" Alkitab menegaskan bah&a ristus adalah epala, %uhan yang hidup dari 6ereja" /alam kaitan ini maka Alkitab menjadi norma normans dalam upaya menyusun 3ukum 6ereja yang benar sebagai per&ujudan prak$s dalam rangka 6ereja mengakui iman kepada ristus yang hidup" /engan memperha$kan ristus sebagai prinsip pertama 3ukum 6ereja, beberapa hal perlu mendapat perha$an dalam rangka memahami hakekat 3ukum 6ereja" ()! bah&a 3ukum 6ereja memiliki sifat dan tujuan sebagai a la7 of ser9ice" Mengingat bah&a 6ereja adalah %ubuh ristus, maka 3ukum 6ereja pertama'tama harus disusun dalam rangka melayani ristus sebagai epalanya, selanjutnya untuk melayani semua anggota" 3ukum 6ereja harus mampu menyediakan dan menjamin kebebasan se$ap anggota untuk membe'rikan pelayanannya kepada Allah dan kepada sesama, namun sekaligus pelayanan yang melibatkan semua anggota untuk kepen$ngan bersama, bahkan kepen$ngan 6ereja secara uni*ersal" ristus sebagai prinsip pertama 3ukum telah melayani Allah maupun manusia dengan bebas, maka 3ukum 6ereja disusun dalam rangka melayani anggota untuk bisa seper$ ristus melayani Allah dan sesama dalam kebebasan" (! bah&a 3ukum 6ereja dalam &ujudnya yang lebih konkrit bagi persekutuan seba' gai liturgical la7 " /alam kaitan ini, maka disusunnya 3ukum 6ereja dalam rangka mem'bantu 6ereja me&ujudkan peribadahanya kepada Allah" /alam sejarah penyelamatan Allah, berbagai peris$&a khusus telah terjadi sebagai sejarah Allah yang perlu dirayakan oleh 6ereja4ya" /engan demikian, maka 3ukum 6ereja perlu menjadi 3ukum yang me'nyedia' kan tata cara dalam rangka di9ine 7orship 6ereja menurut se$ap peris$&a khusus dalam sejarah penyelamatan Allah yang dijadikan sebagai peris$&a peribadahan menurut hari'hari tertentu dalam tahun gereja&i" (.! bah&a 3ukum 6ereja adalah hukum yang hidup (Church la7 is li9ing la7 !" enegasan bah&a 3ukum 6ereja merupakan hukum yang hidup, mengingat prinsip perta'ma 3ukum 6ereja adalah ristus yang hidup yang sudah menyatakan diri4ya dalam sejarah sebagaimana tercatat dalam itab #uci" alau dikatakan bah&a 3ukum 6ereja adalah hukum yang hidup, menggambarkan bah&a 3ukum 6ereja perlu selalu dalam keadaan berubah dan berkembang sesuai dengan sejarah perkembangan 6ereja itu sendiri" #e$ap keadaan baru memerlukan ja&aban yang baru, termasuk dalam hal 3ukum 6ereja" /alam rangka menekankan unsur the li9ing la7 ini, -arth menempatkan 6ereja dan 3ukumnya dalam keadaan ecclesia reformata semper reformanda" (! bah&a 3ukum 6ereja yang benar adalah eFemplary la7 " 3ukum 6ereja yang benar perlu disusun menjadi hukum yang bisa dijadikan sebagai contoh untuk berbagai produk hukum lainnya, mengingat kedudukan ristus sebagai epala 6ereja" arya juscaon dan sanccaon ristus bukan untuk diri4ya melainkan untuk manusia, agar manusia dikuduskan bagi Allah dan bagi sesama" 4amun hal ini $dak berar$ mengklaim bah&a 3ukum yang berlaku dalam 6ereja harus pula berlaku dalam organisasi kenegaraan dan kemasyarakatan lainnya" #ebagai eFemplary la7 , 3ukum 6ereja harus bisa mengeks' presikan 3ukum ristus dalam me&ujudkan tanda'tanda erajaan Allah" /alam hal ini, esensi 3ukum 6ereja adalah Injil"

oooooooooooooooooooooooo000000000000ooooooooooooooooooooooooo .)

PERTEMUAN III

+MENJELASKAN PEMIKIRAN TEOLOGI -ANG DIM,N*,LKAN DAN DIKEMBANGKAN OLEH DIETRI*H BONHOEER/ D3e&'39 Bonoee' ( :ebruari );05 J ; April );2! adalah seorang pendeta dan teolog utheran erman dan seorang anggota dalam gerakan perla&anan erman terhadap 4a7isme" Ia terlibat dalam sebuah komplotan yang dirancang oleh anggota'anggota Ab&ehr (antor Intelijen Militer erman! untuk membunuh tokoh 4a7i erman, Adolf 3itler" Ia di' tangkap pada Maret );., ditahan dan akhirnya digantung, tak lama sebelum berakhirnya erang /unia II di Eropa" 1. Kon&e4s 4e%3'n D3e&'39 Bonoe:e' -onhoeHer dilahirkan di -reslau, erman (kini CrocUa& olandia! dalam sebuah keluarga profesional menengah ke atas" Ia dan saudara perempuannya #abine adalah kembar dan anak keenam dan ketujuh dari 9 bersaudara" akak lelakinya, Calter terbunuh pada erang /unia I" #audara perempuannya menikah dengan 3ans *on /ohnanyi dan menjadi ibu dari dirigen
Confessing Church (6ereja yang Mengaku!" Antara akhir );.. dan );.2, ia melayani sebagai pendeta dari dua gereja rotestan berbahasa erman di ondon, #t" aul dan #ydenham" Ia kembali ke erman untuk memimpin sebuah seminari yang KilegalO untuk para pendeta Confessing Church (6ereja yang Mengaku!, mula'mula di :inken&alde dan kemudian di daerah *on -lumenthal dari 6ross #chlYn&it7 yang ditutup ke$ka perang meletus" Ia kemu' dian dilarang berkhotbah, dilarang mengajar, dan akhirnya dilarang untuk berbicara di depan umum dalam bentuk apapun" ada masa ini -onhoeHer bekerja sama dekat sekali dengan banyak la&an Adolf 3itler" ada erang /unia II -onhoeHer memainkan peranan pen$ng dalam memimpin Confessing Church (6ereja yang Mengaku! menentang kebijakan'kebijakan an$'#emi$k Adolf 3itler" -onhoeHer adalah salah seorang yang menyerukan perla&anan gereja yang lebih luas terhadap perlakuan 3itler terhadap orang'orang @ahudi" #ementara Confessing Church (6ereja yang Mengaku! $dak besar, 6ereja ini merupakan sumber perla&anan ristus utama terhadap pemerintahan 4a7i di erman" ada );.;, -onhoeHer bergabung dengan sebuah kelompok gelap yang terdiri dari sejumlah per&ira militer berpangkat $nggi yang berbasis di Ab&ehr atau antor Intelijen Militer, yang ingin menggulingkan re7im #osialis 4asional dengan membunuh" -onhoeHer ditangkap pada April );. setelah uang yang digunakan untuk menolong orang'orang @ahudi melarikan diri ke #&iss berhasil ditelusiri kepadanya" Ia dituduh berkomplot dan dipenjarakan di -erlin selama satu setengah tahun" #etelah gagalnya 1encana 0 uli pada );, hubungan -onhoeHer dengan para anggota komplotan itu terbongkar" Ia dipindahakn ke serangkaian penjara dan kamp konsentrasi dan berakhir di :lossenburg" /i sini ia dihukum ma$ dengan digantung pada fajar tanggal ; April );2, hanya $ga minggu sebelum pembebasan kota itu" uga digantung karena peranan mereka dalam komplotan itu saudaranya laus serta iparnya 3ans *on /ohnanyi serta 1Vdiger #chleicher"

2. Pen%e4&n 5e'&eoog3 D3e&'39 Bonoe:e' /ietrich -onhoeHer sangat berhutang pada arl -arth untuk teologinya, meskipun ia adalah seorang pemikir yang mandiri" -agi -onhoeHer, PagamaP $dak dapat diterima semua yang pen$ng adalah suatu perjumpaan pribadi dengan ristus" la berbicara tentang @esus sebagai Pkeberadaan untuk orang lainP dan seseorang yang Pdapat dimiliki dan dipahami di tengah :irman'4ya dan 6ereja"P Masalah utama dalam memahami pemikiran -onhoeHer adalah bah&a ia meninggal sebelum tulisannya dikembangkan secara penuh" %entu saja banyak pernyataan yang penuh teka' teki" -onhoeHer sangat berhutang pada arl -arth dan mengi' ku$ Teoog3 D3e484 , yang terlihat dalam banyak pernyataan' pernyataan PkontradiksiP dari -onhoerfer" 4amun pada saat seseorang menge*aluasi tulisannya, maka ada satu hal yang benar+ ara teolog P%uhan Ma$P yang sekular berakar pada tulisan'tulisan -onhoeHer yang menekankan ke$dak'bergantungan manusia pada Allah" ..

ernyataan'pernyataannya tentang kede&asaan manusia dalam ke$dak'bergantung'an pada Allah dengan keras mela&an panggilan itab #uci untuk berpaling pada Allah dalam iman, yang berar$ mengakui kelemahan seseorang" alan pikiran -onhoeHer mengiku$ pemikiran beberapa tokoh 4eo'rtodoksi lain' nya, di antaranya 6ogarten, yang memahami bah&a manusia telah menja&i de&asa dengan akibatnya bah&a dunia telah menjadi sekuler" enyataan perkembangan dunia yang sema'kin modern, bukan karena manusia meninggalkan Allah atau meninggalkan ekristenan" ita $dak bisa memba&a dunia kepada keadaannya di masa kuno atau mengajak manusia ke 7aman purba" #ejarah peradaban dunia dan manusia telah memba&a manusia kepada kea' daannya yang sekarang" %ugas teologi adalah membantu 6ereja dan &arganya mengubah cara berpikir agar tetap eksis di tengah'tengah dunia dan manusia yang sudah menjadi de&asa" ini agama risten masih berpikir dan mengira bah&a ia bisa menunjukkan eksis' tensi dirinya dan Allah menurut pola'pola kuno, menganggap bah&a manusia hanya bisa hidup dalam ketergantungan dengan Allah, padahal sesungguhnya manusia sudah de&asa dan merasa bah&a dirinya bisa hidup secara mandiri, termasuk bebas dari ketergantungan kepada Allah" Agama risten terus berupaya KmenyelamatkanO Allah, sebagaimana pema' haman tradisional, dengan menekankan segi'segi kelemahan manusia sehingga manusia harus bergantung kepada Allah" -agi -onhoeHer, dalam berteologi termasuk dalam memahami Alkitab, 6ereja harus berangkat dari kesediaan untuk mengakui bah&a manusia modern sungguh'sungguh sudah de&asa" -erteologi bagi orang'orang yang sudah merasa de&asa, $dak bisa lagi dengan me' nekankan segi kelemahan manusia, melainkan justru menekankan segi kekuatan manusia" Manusia harus diperhadapkan dengan Allah di tempat dimana manusia merasa kuat" /alam kaitan penafsiran Alkitab, -onhoeHer mengemukakan suatu metode yang ia sebut dengan interpretasi non#religius terhadap penger$an'penger$an Alkitab" e$ka berbicara tentang Allah, kita harus berbicara tentang Allah secara dunia&i" Ide interpretasi non'religius ini be' lum cukup jelas dipaparkan oleh -onhoeHer, ke$ka kema$an harus menjemputnya di $ang gantungan" 3al yang samar'samar bisa ditemukan dalam penegasannya bah&a hidup bera' gama pada dasarnya nyata dalam kehidupan yang sekuler" -erbicara mengenai hal'hal ter' akhir (eskatologi! sesungguhnya berbicara mengenai kenyataan hidup pada masa kini yang di dalamnya manusia berjuang untuk mengalami hidup sejahtera sebagaimana diungkapkan di dalam ungkapan eskatologis Alkitab" Adanya pengharapan eskatologis sesungguhnya adalah ajakan kepada manusia yang sudah de&asa untuk berjuang bersama'sama %uhan dan bersama'sama dengan sesama dalam meraih kesejahteraan pada masa kini"

. Teoog3 Boenoe:e' &en&ng Re3g3 -onhoeHer menegaskan bah&a pada 7aman ini adalah 7a' man akhir religi" ada masa kini, kata -onhoeHer, bukanlah 7aman' nya orang untuk meyakinkan orang lain dengan kata'kata saleh, sekalipun hal itu baik" rang $dak lagi menyembah apa pun" ekris' tenan hingga 7aman -oenhoeHer mengungkapkan ajarannya dalam bentuk religi, padahal religi itu bersifat sementara" erangka religi itu adalah+ orang berpikir di dalam dua ruang, yaitu bah&a Allah berada pada suatu tempat di atas dunia, sedangkan manusia berada di ba&ah" /ari dunia atas itulah Allah turun tangan ke dalam dunia ba&ah" /ari dunia ba&ah manusia rindu terhadap dunia .

atas yang lebih $nggi dan lebih baik" Itulah apa yang disebut -onhoeHer sebagai apriori religius yang menjadi dasar religi" Manusia menerima adanya dua dunia (dunia alam atas dan alam ba&ah! dan mengembangkan kehidupan yang bersifat indi*idual bagi keselamatan pribadi, dan rindu akan keselamatan di dunia akhirat yang lebih baik" ersoalannya, apriori itu sebenarnya sudah gugur bagi manusia modern" ada kenyataannya, di dunia modern, kedudukan Allah tersebut terus terdesak sejalan dengan kemampuan manusia mengejar KposisiO Allah yang tadinya berada di luar jangkauan pemi' kiran manusia" -onhoeHer menegaskan bah&a iman risten bukan suatu religi keselamatan di seberang sana, di seberang maut" Iman risten $dak memberi kesempatan kepada manu' sia untuk lari ke kekalan, tetapi iman risten menunjuk kepada kehidupan di dunia ini dengan segala keadaan yang ada" ekristenan $dak menghapuskan nilai'nilai hidup di dunia ini, melainkan mengokohkan nilai'nilai hidup agar kehidupan bisa dialami secara penuh di dunia ini" Manusia harus menerima ristus di tengah'tengah dunia ini" %randensi Allah hanya dapat dialami di dalam imanensi Allah di dalam dunia nyata ini" Allah ada di tengah'tengah hidup kita manusia, tetapi sekaligus ada di seberang sana" #ejalan dengan pemikiran -onhoeHer mengenai religi tersebut, salah satu pemikiran menarik -onhoeHer adalah tulisannya mengenai %ekristenan yang tanpa agamaG , namun belum tuntas diuraikannya sehingga menimbulkan banyak teka'teki" #ebagian orang mema' hami pernyataan itu secara posi$f, mengusulkan bah&a pemuridan dunia&i di mana kehi' dupan ini dijalani dengan tanggung ja&ab Pdi ba&ah aspek Allah sebagai realitas terakhirP" 3al itu bisa berar$ suatu kehidupan yang berdisiplin dalam dunia ini sebagai seorang murid ristus" 4amun, para teolog radikal di tahun );50'an, juga mendapatkan dorongan pernya' taan -onhoeHer tentang ekristenan tanpa agama" leh karena itu, sebagian orang memahami -onhoeHer sebagai mengajarkan bah&a Pmanusia de&asaP yang telah sampai pada masanya harus belajar untuk hidup independen dari Allah" -onhoeHer menolak pemikiran tentang PsakralP dan PsekularP ia melihat kebutuhan untuk melayani ristus di dunia dan bukan hanya di &ilayah yang PsakralP tetapi juga di &ilayah PsekularP" -onhoeZer melihat ristus ak$f dalam kehidupan sekular" ristus bukan terasing dari dunia kita yang $dak religius, tetapi Ia hadir di dalamnya" la menghadapi orang'orang, bukan dalam proses kuno tentang penyesalan, iman, pertobatan, regenerasi dan pengudusan, tetapi dengan cara baru, yaitu melalui sikap'sikap mereka yang P$dak salehP" !e2ers and "apers from "rison yang sangat berpengaruh mengekspresikan penekanan -onhoeHer pada pengorbanan dan disiplin" 6ereja, hanya disebut gereja bila ia eksis untuk yang lain" ara KpejabatO 6ereja harus bisa terlibat pada semacam panggilan sekular" 6ereja juga harus terlibat dalam masalah sekular dari manusia untuk menolong dan melayani" ekeristenan berar$ persekutuan melalui ristus @esus dan di dalam ristus @esus" %idak ada persekutuan risten yang melebihi atau kurang dari ini" Apakah itu suatu pertemuan singkat, perjumpaan pribadi ataupun persekutuan bertahun'tahun, persekutuan risten hanya ini" ita dimiliki satu sama lain hanya melalui dan didalam ristus @esus" #eorang risten membutuhkan yang lain di sebabkan oleh ristus @esus" #eorang risten datang kepada yang lain hanya melalui ristus @esus" /i dalam ristus @esus, kita telah di pilih dari kekekalan, di terima dalam &aktu dan di satukan di dalam kekekalan" #eorang risten adalah seorang manusia yang $dak mengejar keselamatannya sendiri, kelepasannya sendiri, kebenarannya sendiri selain di dalam ristus @esus" /ia membutuhkan saudara seiman sebagai pemba&a dan yang menyatakan Lrman keselamatan dari yang ilahi" /ia .2

membutuhkan saudara seimannya sebab ristus @esus" ersekutuan risten menegaskan bah&a mereka bertemu satu sama lain sebagai pemba&a berita selamat" ?ntuk itulah Allah mengijinkan mereka bertemu satu dengan yang lain dan memberikan mereka persekutuan tempat berinteraksi bersama"

=. Teoog3 Bonoe:e' &en&ng E84 S3&#s3on -onhoeHer adalah salah satu teolog yang mengembangkan pemikiran e$s secara kontekstual sesuai dengan situasi yang diha' dapi" 3al ini berangkat dari pengalamannya pribadi yang hidup di tengah'tengah situasi penuh hambatan, dan sering keputusan e$s harus diambil berdasarkan situasi konkrit yang $dak dijumpai pola untuk menanggapinya" /alam hal ini -onhoeHer menjadi salah satu tokoh yang mengembangkan E84 S3&#s3on" ?ntuk memahami pemikiran -onhoeHer tersebut, contoh pertama bisa ditelusuri melalui salah satu pokok tulisannya, yaitu+ Apakah yang Dimaksud dengan 0erkata 0enar " -agi -onhoeHer, mengatakan kebenaran berar$ berbicara tentang Kkebenaran yang hidupK, yaitu yang memper$mbangkan situasi aktual yang di dalamnya kita berbicara dan khususnya orang'orang kepada siapa kita berbicara" /alam hal ini, maka berkata benar bisa berbeda'beda menurut situasi khusus dimana dan dalam keadaan apa serta kepada siapa seseorang berkata'kata" 3aruslah diper$mbangkan perelasian kita pada se$ap &aktu" 3aruslah dipertanyakan apakah dan dengan cara bagaimanakah kita berhak menuntut per' kataan yang benar dari orang lain" ebenaran itu betul sepanjang $dak dilupakan bah&a Allah bukanlah suatu prinsip umum, tetapi Allah yang hidup yang telah menempatkan kita di dalam duatu kehidupan dan yang meminta pelayanan kita di dalam kehidupan ini" ika berbicara tentang Allah, kita $dak boleh mengabaikan begitu saja dunia yang aktual yang di dalamnya kita hidup" ikia ini diabaikan, maka kita $dak berbicara tentang Allah yang masuk ke dalam dunia di dalam @esus ristus, tetapi tentang suatu konsep metaLsik" ejujuran kita terhadap Allah dapat ter&ujud hanya di dalam kehidupan konkrit dengan berbagai perelasiannya" ejujuran yang &ajib kita berikan kepada Allah harus mengambil bentuk yang nyata di dalam dunia" erkataan kita haruslah benar, bukan secara prinsip, tetapu secara konkrit" #uatu kejujuran yang $dak konkrit, $daklah benar di hadapan Allah, karena Allah adalah Allah yang konkrit di dalam @esus ristus" -onhoeHer menegaskan, hanya orang sinislah yang mengaku berbicara benar dengan cara yang sama, kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja" rang semacam itu menganggap dirinya sebagai penganut kebenaran yang begitu mulia sehingga $dak dapat memberi kelonggaran bagi kelemahan manusia&i" %etapi dalam kenyataannya, ia sedang menghancurkan kebenaran yang hidup di antara manusia" Ia mengabaikan rasa malu, ra' hasia dan rasa percaya" Ia mengkhiana$ masyarakat dimana ia hidup, dan menyombongkan diri di atas kehancuran yang telah ia lakukan dan atas kelemahan manusia yang $dak tahan mendengar kebenaran" 4amun perlu diakui bah&a konsep tentang kebenaran yang hidup mengandung bahaya, jika itu menimbulkan sangkaan bah&a kebenaran dapat dan boleh disesuaikan dengan se$ap situasi tertentu sedemikian rupa sehingga menyempitkan kesen' jangan antara kebenaran dan kepalsuan sampai kedua hal itu $dak dapat lagi dibedakan" Apa yang dikatakan tentang perlunya melihat situasi nyata busa disalahpahami seolah'olah kita .5

boleh memutuskan sebesar apa proporsi kebenaran yang akan kita singkapkan kepada orang lain" enegasan in$ -onhoeHer mengenai E$ka #ituasional terebut adalah+ bah&a berkata benar $dak iden$k dengan kesesuaian antara perkataan dengan kenyataan yang dikatakan, dan bah&a berkata dusta atau berbohong $dak iden$k dengan ke$daksesuaian antara per' kataan dengan kenyataan yang dikatakan" ebohongan $dak dapat dibatasi dalam is$lah baku seper$+ ke$daksesuaian antara pikiran dan perkataan" e$daksesuaian ini bahkan bukan unsur yang mutlak dalam kebohongan" Ada suatu cara berbicara dalam penger$an ini yang sepenuhnya benar, tetapi yang sekaligus suatu kebohongan" -ahkan diam yang dise' ngaja dapat pula menyatakan suatu kebohongan" ebohongan adalah penolakan, penyang' kalan dan perusakan yang disadari dan disengaja atas realitas yang diciptakan Allah dan yang berada di dalam Allah, tak peduli apakah tujuan ini dapat dicapai melalui perkataan atau melalui diam"
.8

arena seminari :inken&alde ditutup oleh polisi, -onhoeHer bekerja di /inas enerangan Militer" %ernyata di kantor ini ada sejumlah per&ira militer yang sudah muak dengan kediktatoran 3itler" #udah jutaan orang dibunuh atas PnasihatP 3itler" ?ntuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban, -onhoefer dan beberapa orang lain menyusun rencana pembunuhan 3itler" -onhoeHer menyadari bah&a pembunuhan adalah keliru, tetapi ha$ nuraninya memutuskan bah&a membunuh seorang pembunuh supaya pembunuh itu berhen$ membunuh jutaan orang lainnya adalah ulma rao atau pilihan terakhir yang terpaksa" %idak lama kemudian rencana itu diketahui polisi" 1atusan orang langsung ditangkap" uga -onhoeHer" /i dalam penjara -onhoeHer terus membaca dan mengarang" emudian hari tulisan'tulisannya itu ditemukan dan diterbitkan dengan judul !e2ers and "apers from "rison" %etapi beberapa bulan menjelang hukuman ma$, -onhoeHer dilarang membaca dan menulis apa pun" #uratnya yang terakhir ditujukan kepada Maria, tunangannya pada tanggal )8 /esember );" Inilah kata'kata terakhir dari tangan -onhoeHer+ """" sudah beberapa kali aku mengalami bah&a semakin sunyi keadaan di sekitarku, semakin aku merasa dekat kepadamu" /alam kesunyianlah ji&a kita bertumbuh" """"" #ebab itu janganlah kamu mengira bah&a aku $dak bahagia" Apakah kebahagiaan dan apakah ke$dakbahagiaanS Itu bukan bergantung pada keadaan di sekitar kita, melainkan bergan'tung pada apa yang sedang terjadi dalam diri kita" Aku bersyukur mempunyai kamu dan itu membuat aku bahagia"P ada tanggal ; April );2 subuh, ke$ka matahari belum lagi tampak, beberapa orang terpidana hukuman ma$ berjalan menuju $ang gantungan di penjara :lossenburg" Mereka didak&a melakukan $ndakan makar terhadap pemerintahan 3itler" #eorang di antara terpidana itu berusia setengah baya, berkaca mata, berdahi botak dan tampak sangat terpelajar" #ebelum menaiki tangga $ang gantungan ia berlutut dan berdoa" -eberapa menit kemudian lehernya dikalungi tali" alu tubuhnya terkulai lemas" /okter yang berdinas mengama$ orang itu dan kemudian berkata, P#udah hampir lima puluh tahun aku berdinas, tetapi baru sekarang aku melihat orang yang menghadapi maut dengan sikap begitu pasrah kepada %uhanP" %erpidana yang baru meninggal di $ang gantungan itu adalah /ietrich -onhoeHer, pakar teologi erman terkemuka yang buku'bukunya sampai sekarang dibaca oleh mahasis&a teologi di seluruh dunia" Meskipun banyak pertanyaan tentang dia yang belum terja&ab, satu'satunya elemen utama kepercayaan -onhoeHer $dak dapat diragukan+ Iman itu mahal" -ukunya, The Cost of Discipleship (3arga Mengikut @esus!, mengajak orang'orang risten agar beriman kuat dan menyangkal diri" -anyak orang yang telah menerima Panugerah murahP risten, yang mendorong mereka beriman lemah, kata -onhoeHer" /aripada memperlakukan bagian' bagian e$ka erjanjian -aru sebagai gagasan yang tak mungkin, orang'orang risten harus mengusahakan hal itu" Agama yang seja$ lebih daripada hanya memiliki ide'ide yang benar tentang Allah itu berar$ mengiku$ /ia J sampai ma$, jika perlu" -onhoeHer mematuhi fat&anya sendiri" e$ka berada dalam penjara, dia berupaya melayani orang lain" ada tanggal ; April );2 dia dihukum gantung dengan tuduhan mengkhiana$ negara" Meskipun .9

orang'orang risten sering mengalami problem e$s dengan terlibatnya -onhoeHer dalam rencana membunuh 3itler, pendiriannya mela&an berbagai upaya 3itler menjadikan 6ereja bagian dari re7im 4a7i dan kesediaannya ma$ bagi ristus, juga memberi se$ap generasi tantangan akan iman yang siap berkorban"


PERTEMUAN X

+MENJELASKAN ARNA TEOLOGI -ANG DISEB,T TEOLOGI MINJ,NG/

1. Kon&e4s "e'#!#sn %n 5e'4e!5ngn6 Teoog3 Minjung %eologi ini dimulai di orea #elatan pada periode );80'an" %eologi Minjung adalah hasil dari upaya sejumlah teolog orea untuk merumuskan suatu teologi yang bertolak dari keadaan rakyat jelata di orea" %eologi ini KlahirO pada satu konsultasi atas prakarsa omisi %eologi /e&an 6ereja'gereja 4asional di orea, yang diadakan di #eoul pada ' ktober );8;" %ema pokok yang diangkat dalam omisi %eologi /e&an 6reja'gereja 4asional di orea adalah K?mat Allah dan misi 6erejaO (The "eople of /od and the Mission of the Church !" 6erakan Minjung di orea #elatan yang dimulai pada periode );80'an sebenarnya bisa menjadi inspirasi bagi teolog di Asia pada umumnya, karena pengalaman bersama pernah dijajah pada masa kolonialisme" /alam pada itu faktor sosioekonomis juga tempat yang pen$ng dalam usaha memahami gerakan Minjung" %ahun );80'an muncul teologi Minjung (min=rakyat jung=massa! di orea" Is$lah Ominjung Oditerjemahkan sebagai rakyat jelata" aum teolog menerjemahkannya sebagai orang'orang yang ter$ndas secara ekonomis, sosial, poli$k, atau dengan cara lainnya" Munculnya teologi minjung merupakan konsekuensi logis dari kediktatoran ark
2. Penge'8n &e'%" 3s8 Minjung. .;

Minjung adalah kosa kata orea yang terdiri dari dua kata kombinasi aksara
O/eLnisi im tersebut memahami bah&a Minjung adalah masyarakat kelas ba&ah yang lemah dan $dak berdaya dalam berbagai peris$&a poli$k, sosial, dan ekonomi" /ari deLnisi is$lah Minjung tersebut sekaligus menempatkan adanya relasi lintas batas antar manusia, khususnya relasi dengan kaum miskin dan ter$ndas" 4amun demikian, Minjung juga menunjuk kepada masyarakat kelas atas" /emikian /a*id &ang'sun #uh, menegaskan+ Ce had the unspoken common understanding that the minjung is present &here there is socio'cultural aliena$on, economic eFploita$on and poli$cal opression" %hat is the place, &e thought, &here &e should be and &here &e should &ork" %herefore, a &oman is a minjung &hen she is dominated by a man, by the family or by socio' cultural structure and factors" An ethnic group is a minjung group &hen it is poli$cally and economically discriminated against by another ethnic group" A race is minjung &hen it is dominated by another po&erfull ruling race, as in a colonial situa$on" Chen intellectuals are suppressed for using their crea$*e and cri$cal abili$es against rulers and po&erful on behalf of the oppressed, then they too belong to the minjung" Corkers and farmers are minjung &hen they are eFploited, &hether they are a&are of it ot not" %hey are minjung &hen their needs, demands and basic human rights are ignored, and crushed do&n by ruling po&ers" 

Te'e!n $ Kami memiliki pemahaman umum yang tak terucap bahwa minjung hadir di mana ada keterasingan sosial budaya, eksploitasi ekonomi dan opresi politik. Itulah tempatnya, kami pikir, kemana kita seharusnya dan dimana kita harus bekerja. Karena itu, seorang wanita adalah seorang minjung saat didominasi oleh pria, keluarga atau oleh struktur dan faktor sosial budaya. Kelompok etnis adalah kelompok minjung ketika didominasi secara politis dan ekonomi oleh kelompok etnis lain. erlombaan adalah minjung ketika didominasi oleh ras penguasa yang berkuasa, seperti dalam situasi kolonial. Ketika para intelektual ditekan untuk 1 im

@ong'-ock, Messiah and Minjung: Christs $olidarity 7ith the "eople for 'e7 !ife6 (3ong ong+ <
menggunakan kemampuan kreatif dan kritis mereka melawan penguasa dan berkuasa atas nama yang tertindas, maka mereka juga termasuk dalam minjung. ekerja dan petani minjung saat mereka dieksploitasi, entah mereka menyadarinya atau tidak. !ereka minjung saat kebutuhan, tuntutan dan hak asasi manusia mereka diabaikan, dan dihancurkan oleh kekuasaan yang berkuasa

eberadaan Minjung terkait erat dengan adanya kaum enguasa atau Technocracy yang membuat kaum Minjung menjadi Minjung" ?ntuk menggambarkan hubungan antara penguasa dengan Minjung, im menegaskan bah&a para penguasa akan datang silih ber' gan$ sementara Minjung merupakan realitas yang selalu ada" #elanjutnya im menegaskan+ %he minjung are the permanent reality of history" ingdoms, dynas$es and states rise and fall but the minjung remain as a concrete reality in history, eFperiencing the comings and going of poli$cal po&ers" Although the minjung understand themsel*es in rela$on to the po&er &hich is command, they are no conLned by the po&er" %he minjung transcend the po&er structure &hich aQempt to conLne them through the unfolding of their stories" o&er has its basis in the minjung" -ut po&er as it eFpresses itself in poli$cal po&ers does not belong to the minjung" %he po&ers seek to maintain themsel*es, and they rule the minjung".

Te'e!n $ !injung adalah realitas sejarah yang tetap. Kerajaan, dinasti dan negara bangkit dan terjatuh" #api minjung tetap sebagai realitas nyata dalam sejarah, mengalami kemunculan dan kemunculan kekuatan politik. !eskipun minjung memahami diri mereka sendiri dalam kaitannya dengan kekuatan yang merupakan perintah, mereka tidak dibatasi oleh kekuatan. !injung melampaui struktur kekuasaan yang berusaha membatasi mereka melalui terbukanya cerita mereka. Kekuasaan memiliki basis di minjung. #api kekuatan karena mengekspresikan dirinya dalam kekuatan politik bukan milik minjung. Kekuatan berusaha mempertahankan diri, dan mereka memerintah minjung.

%eologi Minjung tumbuh dari perjuangan para minjung dalam menuntut keadilan agar dapat menjadi penentu nasibnya sendiri" %eologi Minjung berangkat dari pe ngalaman orang' orang risten di orea #elatan dalam perjuangan untuk meraih keadilan sosial mereka di dalam masyarakat" %eologi ini menjadi upaya untuk merumuskan pergumulan rakyat jelata yang sudah lama ter$ndas dan hidup dalam penderitaan" %eologi ini memakai nama Minjung ke$ka para teolog, pekerja muda, mahasis&a, imam dan pastor, mengadakan pertemuan dan saling bercerita satu sama lain" %eologi Minjung menjadi himpunan dan ar$kulasi reReksi terhadap rakyat, perkerja remaja perempuan yang menderita di pabrik, petani, mahasis&a yang diseret dalam pengedilan militer, para profesor dan &arta&an yang diculik" %eologi Minjung berangkat dari sejarah kebudayaan dan religi rakyat" %eologi Minjung bukan hanya menjadi teologi poli$s, tetapi juga teologi rakyat" ?nsur'unsur kebudayaan dan sejarah orea menjadi ciri khas yang digunakan dalam teologi ini dalam menginterpretasikan Iman risten" ata kunci dari Minjung adalah is$lah 3 im

@ong -ock, KMessiah and Minjung+ /iscerning Messianic oli$cs o*er Against oli$cal MessianismO dalam im @ong -ock (ed"!, Minjung Theology: "eople as the $ubject of History , (#ingapore+ <
han, penderitaan tanpa kuasa dan untuk membebaskan diri dari penderitaan tersebut" %ujuan dari teologi Minjung menjadikan Injil ristus sebagai harapan Minjung untuk mem' perjuangkan keadilan, persekutuan dan kedamaian, yang adalah unsur mesianik yang dipro' klamasikan ristus" %eologi Minjung mengarah pada perpeks$f kesamaan dalam kehidupan yang sederajat" andangan penganut teologi Minjung mencoba memahami Alkitab dalam memperlakukan manusia secara setara berdasarkan kesediaan ristus berada bersama'sama dengan rakyat KminjungO pada 7amannya" 3al ini, misalnya, dicerminkan dari pemak'naan Injil Markus )+ PIa menjauhkan diri'4ya, malainkan Ia makan dan minum bersama dengan Minjung"P 3al ini lebih lanjut, misalnya tampak pada bagaimana cara para teolog minjung mem' perlakukan Alkitab" #ekedar untuk memberi contoh hal tersebut, tampat dalam beberapa Kskema sejarahO Alkitab berikut" 





Markus ;+.2 dan )0+" Kjika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaklah dia menjadi yang terakhir dari semuanya, dan pelayan dari semuanya" KIni menunjukan kerendahan, @esus ristus mau merendah di antara semuanya" @esus menjadi orang yang merendahkan diri'4ya dalam kehidupan'4ya" :ilipi +2'9+ di sini dikatakan bah&a @esus adalah %uhan, /ia mau merendah dirinya dan taat sampai ma$" @esus merendahkan diri'4ya pada posisi paling rendah, sama seper$ Minjung, bahkan dengan kaum Minjung yang paling rendah di antara yang paling rendah" @esaya ))+)';+ gereja yang benar adalah gereja yang bersekutu>berkumpul" ?mat berkumpul menan$kan kedamaian yang akan datang" rang yang berkumpul terse' but bukanlah sekumpulan orang'orang kaya saja, melainkan masyarakat yang perca' ya" #ama seper$ Minjung juga adalah masyarakat yang bersama'sama berkumpul"

. Pe!!n K'3s&oog3 %n E4es3oog3 !en#'#& "e's"e48: Teoog3 Minjung. @esus berhubungan dan hidup bersama dengan orang yang ter$ndas dan miskin atau dalam konteks orea disebut sebagai Minjung" @esus $dak menjauhkan diri'4ya dari rakyat yang ter$ndas atau minjung" @esus makan dan minum bersama dengan orang yang ter$n' das" Injil Markus )+, melaporkan bah&a banyak orang senan$asa $nggal dan bersama'4ya" rang banyak tersebut disebut =klos" =klos berar$ mereka yang berhimpun di sekitar @esus atau mereka ikut dalam kiprah @esus"

=. Me!!3 M3ss3oog3 !en#'#& "e's"e48: Teoog3 Minjung. ?ntuk memahami Minjung, perlu dikemukakan tentang kedudukan kaum Minjung dalam sejarah dunia" #ekalipun Minjung adalah pihak yang termarjinalkan, namun mereka sesungguhnya adalah subjek sejarah (subjects of history ! yang di&ujudkan dalam pengorba' nan dan perjuangan terus'menerus untuk mengatur perjalanan sejarah" #ebagai subjek seja' rah, penderitaan dipahami secara dinamis, bah&a di dalamnya terkandung nilai perjuang' an" -entuk pengalaman penderitaan tersebut mencakup keseluruhan eksistensi diri, kese' luruhan hidup Minjung, mulai tubuh Lsik sampai ji&a dan roh yang mengalami sheol dalam hidup" ?ntuk manusia, sejarah Minjung adalah sejarah penderitaan manusia dan sejarah 4 #uh

4am /ong, K3istorical 1eferences for a %heology of MinjungO dalam ibid ", )22')9" 

penderitaan manusia adalah sejarah Minjung" #ejarah Minjung tersebut akan selalu hadir dalam sejarah"2 #ejarah penderitaan sebagai sejarah perjuangan Minjung tersebut sejalan dengan beberapa bagian Alkitab yang menggambarkan perjuangan kaum Minjung dalam Alkitab sebagai pelaku sejarah" arena itu pengalaman penderitaan dan perjuangan Minjung tersebut sekaligus menjadi ideologi perjuangan untuk memperoleh pembebasan dari $rani kekuasaan untuk selanjutnya hidup dalam kebebasan, keadilan dan damai yang seutuhnya" /alam sejarah penderitaan masyarakat Asia, Minjung telah dijadikan sebagai hamba dan objek oleh technocracy yang memegang kendali atas kebudayaan dan intelektualitas, na'mun pada kenyataan technocracy hanya mendatangkan penderitaan bagi Minjung"5 are'nanya Minjung sendiri harus bangkit dan diberikan kebebasan untuk bangkit, karena Minjung'lah pelaku yang mungkin menghantar kehidupan bersama ke arah yang lebih baik dan berke&ajiban serta memiliki kekuatan menuntut technocracy agar bekerja demi kese' jahteraan bersama"

?. Me!!3 E4oog3 !en#'#& "e's"e48: Teoog3 Minjung. embali pada pemikiran im, pihak lain termasuk ke dalam is$lah Minjung adalah alam lingkungan" /alam pokok bahasan 4usce6 "eace and the (ntegrity of Creaon: An Asian "erspec9e, im menempatkan posisi alam'lingkungan sebagai salah satu unsur yang bisa dimasukkan dalam is$lah Minjung" Alam'lingkungan, pada satu sisi, berada pada posisi sebagai pihak yang termarjinalisasi oleh kaum technocracy , pada sisi lain, juga sebagai bagian dari pelaku sejarah perubahan dunia"

F. A4&#3ss3 5g3 4eg3&n 5e'&eoog3 !s 43n3 6agasan tentang penger$an dan kedudukan kaum Minjung tersebut memiliki rele' *ansi kuat dalam konteks masyarakat alimantan secara umum, dan masyarakat /ayak khu' susnya" /ijumpai sejumlah kesejajaran pengalaman Minjung Alkitab, Minjung orea dengan Minjung di alimantan dalam berhadapan dengan kaum technocracy mulai dari masa pemerintahan olonial hingga masa kini" 8 -erbagai peris$&a di alimantan, baik ber'kaitan dengan kedudukan masyarakat /ayak yang ditempatkan sebagai objek dan KpenontonO pembangunan mau pun berkaitan dengan berbagai konRik etnis, memperlihatkan bah&a masyarakat /ayak adalah subjek sejarah dalam membangun sejarah alimantan" enegasan khusus perlu diberikan pada pen$ngnya kedudukan alam lingkungan sebagai bagian dari Minjung alimantan" epriha$nan terhadap perlunya memberi penghar' gaan terhadap alam telah menjadi kepriha$nan seluruh bangsa'bangsa di dunia" 9 usni dengan tegas dan berani mengatakan bah&a pendekatan sekulernya terhadap alam'lingku' ngan telah menyebabkan eksploitasi alam tanpa batas yang kini berdampak pada hancurnya ekosistem alam alimantan" adahal dengan perusakan alam, dalam konteks masyarakat 5
#eng #ong, 4esus & the .eign of /of , (Minneapolis+ :ortress ress, );;.!, ))')." 6 Michael Amalados, !ife in *reedom: !iberaon Theologies from Asian, (4e& @ork+ rbis -ooks, );;8!, 8" 7 Michail
/ayak, sama dengan $ndakan menyerang sistem hidup bahkan $ndakan menyerang hidup masyarakat /ayak itu sendiri" %indakan menyerang alam lingkungan sama juga dengan menyerang keilahian, karena alam lingkungan merupakan rumah kediaman @ang Ilahi" 3al ini menyiratkan perlunya penghargaan terhadap manusia bersama'sama dengan alamnya, dan bah&a di dalamnya berlangsung pula ibadah kepada Allah" /alam kaitan ini kita diingatkan kembali bah&a keseimbangan ekosistem menjadi ukuran keabsahan teologi masa kini, dan bah&a ristologi semes$nya dirumuskan sejalan dengan kosmologi bagi keseimba'ngan kosmos" enegasan Amalados dalam pokok bahasan Ha9ing or !i9ing cukup untuk menegaskan kembali perlunya membangun kehidupan bersama dalam alam semesta+ %his &ay of looking at life contrasts &ith the tradi$onal &ay of life, &here humans li*ed in harmony &ith nature and nature supplied their needs" E*en &hen human produced their food through agriculture, hun$ng, or Lshing, they respected nature and its processes of regenera$on" ife &as li*ed in community and solidarity" %he earth &as seen as the gi] of 6od, gi*en in common to all, and people &ere not allo&ed to appropriate it for selLsh purposes" eople &ere not against aQempts to understand nature or the use of technology, but nature &as understood in order to be beQer in harmony &ith it" ;

Te'e!n $ $ara pandang hidup ini kontras dengan cara hidup tradisional, dimana manusia hidup selaras dengan alam dan alam menyuplai kebutuhan mereka. %ahkan ketika manusia menghasilkan makanan mereka melalui pertanian, berburu, atau memancing, mereka menghormati alam dan proses regenerasinya. &idup itu hidup dalam komunitas dan solidaritas. %umi dipandang sebagai anugerah 'llah, yang sama bagi semua orang, dan orang-orang tidak diijinkan untuk menyesuaikannya dengan tujuan egois. Orang tidak melawan usaha untuk memahami alam atau penggunaan teknologi, namun alam dipahami agar lebih selaras dengannya.

ata oikonomia, dalam pemikiran im, memiliki makna yang sangat pen$ng dalam rangka menggambarkan totalitas suasana kehidupan masyarakat yang hidup dalam kehar' monisan dan kepenuhan hidup seutuhnya, baik menyangkut persoalan lahiriah maupun rohaniah" /alam ungkapan jungle, untuk menggambarkan oikonomia Allah, oikonomia Allah digambarkan sebagai persekutuan umat manusia dari berbagai budaya dan agama yang berada dalam pergerakan untuk keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan guna me&ujudkan taman keadilan, koinonia dan shalom bagi semesta alam" /alam oikonomia Allah tersebut semua semua pihak (Allah, manusia dan alam lingkungan! menjadi subjek sejarah yang secara ak$f bergerak bersama'sama membangun keharmonisan dan keseimba' ngan alam semesta" /alam oikonomia Allah tersebut juga dijumpai kehidupan yang seutuh' nya, serta perjuangan yang terus dilakukan untuk memperoleh kepenuhan hidup tersebut" /ikaitkan dengan pelaku dalam rangka upaya membangun oikonomia Allah tersebut, unsur pluralitas menjadi penekanan pen$ng" /i muka telah diketengahkan bah&a pelaku sejarah adalah Minjung dan technocracy secara bersama" /alam kaitan dengan pluralitas budaya dan agama masyarakat Asia, im berkali'kali menegaskan bah&a masyarakat Asia adalah umat Allah dari Allah yang satu dan sama dengan Allah Alkitab" #ekedar sebagai con' 9 Amalados,

!*#!TA6 ;" 

toh bisa dilihat dalam pasal )9, The Mission of /od in the ConteFt of the $uJering and $truggling "eople of Asia" /i sini im menegaskan bah&a 6ereja bertemu dengan berba'gai bentuk tantangan, di antaranya, tantangan dari keanekaragaman sukuJbangsaJbudayaJ agamaJsis$m sosial ekonomi masing'masing kelompok masyarakat" eanekaragaman terse' but, perlu dijadikan sebagai sumber kekayaan untuk menjadi partners 6ereja sebagai sesama pelaku sejarah yang berjuang untuk memperoleh kebebasan, keadilan dan damai" luralitas pelaku sejarah dikaitkan dengan unsur alam lingkungan dan keterkaitan antara manusia dengan alam lingkungan secara keseluruhan, Amalados menegaskan+ 3umans cannot think of themsel*es as li*ing, eFcept in community" %hey are born in a community they become human by rela$ng to others and sharing a culture that shapes them and the &ay they relate to others and the &orld" %he earth is the li*ing basis or support of their li*es together it gi*es the air, &ater and food necessary for life" ne cannot think of human community eFcept in the conteFt of community &ith the &orld" %his common relatedness is eFpressed in *arious &ays by diHerent religions" )0

Te'e!n $ !anusia tidak bisa menganggap diri mereka hidup, kecuali di masyarakat. !ereka lahir di sebuah komunitas" !ereka menjadi manusia dengan berhubungan dengan orang lain dan berbagi budaya yang membentuknya dan cara mereka berhubungan dengan orang lain dan dunia. %umi adalah dasar hidup atau dukungan hidup mereka bersama" Itu memberi udara, air dan makanan yang dibutuhkan seumur hidup. Kita tidak bisa memikirkan komunitas manusia kecuali dalam konteks komunitas dengan dunia. Keterkaitan umum ini diungkapkan dengan berbagai cara oleh agama yang berbeda.

/alam kerangka teologi Minjung, kata kunci dalam memahami bentuk ak$*itas pembangunan oikonomia Allah tersebut adalah komunikasi dan solidaritas" /alam pokok bahasan Theological and 3thical "erspec9es on /lobal Communicaon, im menge' tengahkan peris$&a perjumpaan'peperangan budaya" /alam perjumpaan'perang tersebut, ada dominasi dari penguasa namun sekaligus ada perjuangan tak hen$ dari kaum Minjung untuk menjadi pelaku komunikasi" #ejak a&al masyarakat telah terjuang untuk membe' baskan dirinya dari dominasi para penguasa sehingga terbangun berbagai bentuk komuni' kasi di tengah'tengah masyarakat, misalnya dalam bentuk buku'buku rahasia keagamaan atau cerita'cerita rakyat" /alam komunikasi tersebut $ga karakter fundamental dalam komunikasi menji&ainya, yakni par$sipasi, solidaritas dan pembebasan" Alkitab merupakan buku yang memuat komunikasi di antara umat Allah" eris$&a Menara -abel adalah lambang komunikasi yang didominasi dan dikendalikan oleh para penguasa menurut satu bahasa, yakni bahasa penguasa" #ementara peris$&a entakosta adalah peris$&a pembe'basan komunikasi dari dominasi dan kendali para penguasa menjadi komunikasi dalam kendali masyarakat dan menurut keanekaragaman baha'sa masyarakat" #elanjutnya im menyimpulkan+ K
harus

dipahami

sebagai

10 Amalados,

T"A, 2" 11 im, MM#C$"'!6 )9" 2

koinonia

budaya

dimana

semua budaya berinteraksi secara kreatif untuk memperkaya dan memenuhi satu sama lain. Komunikasi harus di bawah-berdiri sebagai pesta budaya masyarakat.)

#eiring dengan komunikasi, im juga menekankan pen$ngnya solidaritas (di dalam' nya terkandung par$sipasi! dalam proses pembangunan oikonomia Allah" /alam mutual part#icipaon terjadi mutual solidarity sehingga masyarakat tampil as so9ereign partners dalam perjanjian dengan Allah" /engannya, masyarakat dimungkinkan berbagi dan masuk dalam suatu koinonia baru yang berisikan kasih'keadilan'damai'pengharapan'hidup baru dalam oikonomia Allah yang ekumenis") ergerakan ekumenis tersebut mencakup keseluruhan unsur yang termasuk dalam ciptaan Allah" Antar keseluruhan unsur tersebut dipahami dalam keterkaitan yang terintegrasi untuk secara bersama'sama berjuang membangun Asia baru yang adil'damai'terintegrasi" ). im mengetengahkan &ujud dan tujuan solidaritas 6ereja bersama semua kelompok agama dan masyarakat Asia dalam membangun oikonomia Allah tersebut+ In the ecumenical paradigm of solidarity, the basic frame&ork of the life and mission of the churches, as &ell as of the faith and order of the
Te'e!n $ *alam paradigma ekumenis solidaritas, kerangka dasar kehidupan dan misi gereja, serta iman dan tatanan komunitas Kristen, harus menjadi oikonomia tou theo, rumah tangga 'llah yang mengelola kehidupan rakyat #uhan untuk keadilan dan shalom mereka. *i dalam keluarga 'llah di mana semua orang berpartisipasi, koinonia, diakonia dan kerygma gereja harus menjadi ungkapan solidaritas 'llah dengan orang-orang.

Ini pula yang ditegaskan oleh #ong sebagai communion of lo9e, ke$ka ia mengatakan %This communion of lo9e must be the 9ision of /od as /od mo9es on in fulllment of the di9ine purpose for human history) This communion of lo9e is communion in life and communion in hopeG)-K (%erj" ersekutuan cinta ini harus menjadi +isi #uhan saat #uhan bergerak dalam pemenuhan tujuan ilahi untuk sejarah manusia. ersekutuan cinta ini adalah persekutuan dalam kehidupan dan persekutuan dengan harapan !

/ari gambaran tersebut, nampak jelas bah&a suasana oikonomia Allah adalah suasana damai antar seluruh penghuni semesta alam yang masing'masing pihak hadir 12 -dk"

%issa -alasuriya, Teologi $iarah (terj"!, (akarta+ - 6unung Mulia, );;!, )8'09" 13 Augus$ne oorthusamy, K

s2 Teo.kontemporer 2017

Recommend Documents