Rumus BMR (Menggunakan Rumus Harris Benedict) Laki-laki = 66+(13,7xBB)+(5xTB)-(6,8xU) x faktor aktivitas(AF) Perempuan = 655+(9,6xBB)+(1,8xTB)-(4,7xU) x faktor aktivitas(AF) dimana: BB = berat badan dalam kg TB = tinggi badan dalam cm U = umur dalam tahun Faktor Aktifitas Fisik (AF) Laki-laki sangat ringan= 1,30 ringan = 1,65 sedang = 1,76 berat = 2,10 Perempuan sangat ringan= 1,30 ringan = 1,55 sedang = 1,70 berat = 2,00 contoh : Ny. A dengan BB aktual 70 kg dan BB ideal 60 kg, TB=160 cm dan usia 25 tahun dengan aktifitas ringan maka kebutuhan energi anda adalah: a. berdasarkan BB aktual BMR=655+(9,6x70kg)+(1,8x160)-(4,7x25)=655+672+288-117,5=1497,5 kkal Kebutuhan Energi =1497,5 kkalx1,55=2321.125~2300 kkal/hari b. berdasarkan BB ideal BMR=655+(9,6x60kg)+(1,8x160)-(4,7x25)=655+576+288-117,5=1401.5 kkal Kebutuhan Energi =1401,5 kkalx1,55=2172.325~2100 kkal/hari Karbohidrat 60% x Kebutuhan Energi : 4 Protein 15 % x 2 Kebutuhan Energi : 4 Lemak 20 % x Kebutuhan Energi : 9
Indeks Brocca 1. Berat Badan Normal
Berat Badan Normal = Tinggi Badan - 100 Contoh : Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan normal kita adalah 160 - 100 = 60 kg. 2. Berat Badan Ideal Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) ±( 10% tinggi badan -100) Contohnya : Seseorang mempunyai tinggi badan 160 cm. apabila kerangka badannya besar, maka berat badan idealnya adalah: (160-100)-[10%(160-100)]+10%=(54+5,4)= 59,4 kg namun jika kerangka badannya kecil, berat badan idealnya adalah: (160-100)-[10%(160-100)]-10%=(54-5,4)= 48,6 kg PERAWAT
Membantu pasien waktu makan
Pengukuran antropometri
Memantau masalah berkaitan dengan gizi bersama nutritionis
P3 dan melaporkan asupan makanan dan respon klinis klien terhadap diet yang diberikan
jalur komunikasi anggota tim dengan pasien
membantu pasien saatmakan
mengawasi, mencatat & melaporkan respon pasien terhadap diet
Tim Asuhan Gizi PERAN ANGGOTA TIM ASUHAN GIZI DOKTER – Keadaan klinis diagnosa masalah gizi pasien – Menentukan diet pasien bersama
nutritionis
– Menjelaskan kepada keluarga pasien ttg peranan
diet
– Merujuk pasien untuk konsultasi ke dietesien – Melakukan
P3 bersama tim selama pasien dlm perawatan
• Nutritionis/Dietesien – Mengkaji status gizi berdasarkan data – Anamnesa
riwayat diet pasien
– Menerjemahkan diet ke dalam bentuk – Memberikan
makanan
saran pada dokter hasil P3, terapi gizi
– Memantau
masalah berkaitan dengan gizi bersama perawat
– Konseling – Visite tim atau individual – P3
secara berkala
– Pemantau interaksi obat dengan makanan
FARMASI – Melaksanakan permintaan obat cairan berdasarkan resep – Mendiskusikan interkasi obat – P3
penggunaan obat dan cairan oleh pasien
– Mengganti jenis obat seusai petunjuk dokter – Bersma nutritionis melakukan pemantauan interaksi obat
dokter