Melaksanakan Rujukan Dosen Pembimbing : Devi Azriani, M.Keb.
Disusun Oleh: Asrianti Awalia Nur Baeti Defi Pazdila Galuh Chandra Kirana Nanda Devita Mulia Rani Yuhaningsih Rafika Arta
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 1 JURUSAN KEBIDANAN Tahun 2011
SISTIM RUJUKAN A. Penger Pengertia tian n
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk meny menyok okon ong g
atau atau
memp memper erku kuat at
pern pernya yata taan an
deng dengan an
tega tegas. s.
Ruju Rujuka kan n
mung mungki kin n
menggunak menggunakan an faktual faktual ataupun ataupun non faktual. Rujukan Rujukan faktual faktual terdiri atas kesaksian, kesaksian, statistik contoh, dan obyek aktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilainilai, nilai, dan/ atau kredibilitas. kredibilitas. Sumber materi rujukan adalah tempat tempat materi tersebut ditemukan (wikipedia). Sist Sistem em ruju rujuka kan n adal adalah ah suat suatu u sist sistem em peny penyel elen engg ggar araan aan pelay pelayan anan an yang yang melaksanak melaksanakan an pelimpahan pelimpahan wewenang wewenang atau tanggung tanggung jawab timbal timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkec terkecil il atau berkemamp berkemampuan uan kurang kurang kepada kepada unit unit yang yang lebih lebih mampu mampu atau atau secara secara hori horiso sont ntal al atau atau seca secara ra hori horizo zont ntal al dala dalam m arti arti anta antarr unit unit-u -uni nitt yang yang seti seting ngka katt kemampuannya. Pengertian Pengertian operasiona operasional: l: sistim sistim rujukan rujukan paripurna paripurna terpadu terpadu merupakan merupakan suatu tatana tatanan n yang yang kompon komponen en jaringa jaringan n didala didalamny mnyaa melipu meliputi ti pelaya pelayanan nan kebida kebidanan nan yang yang dapat dapat berint berinterak eraksi si dua arah arah timbal timbal balik, balik, antara antara bidan bidan di desa, desa, bidan bidan dan dokter dokter pus puske kesm smas as di pela pelaya yana nan n kese keseha hata tan n dasa dasar, r, deng dengan an para para dokt dokter er spes spesia iali liss di RS kabupaten kabupaten untuk untuk mencapai mencapai rasionalisas rasionalisasii penggunaa penggunaan n sumberday sumberdayaa kesehatan kesehatan dalam penye penyelam lamatan atan ibu dan bayi bayi baru baru lahir lahir yaitu yaitu penang penangana anan n ibu risiko risiko tinggi tinggi dengan dengan gawat-o gawat-obst bstetr etrik ik atau gawat-d gawat-daru aruratrat-obs obstet tetrik rik secara secara efisien efisien,, efekti efektif, f, profes profesion ional, al, rasional, dan relevan dalam pola rujukan terencana. B.
Jenis Ru Rujukan
1. Rujukan Rujukan secara secara konsept konseptual ual terdiri terdiri atas: atas: Ruju Rujuka kan n upay upayaa kese keseha hata tan n pero perora rang ngan an yang yang pada pada dasa dasarn rnya ya meny menyan angk gkut ut masalah medik perorangan yang antara lain meliputi: a. Rujukan Rujukan kasus kasus untuk untuk keperluan keperluan diagnost diagnostik, ik, pengoba pengobatan, tan, tindakan tindakan operasi operasional onal dan lain-lain. b. Rujukan Rujukan bahan (spesim (spesimen) en) untuk untuk pemeriksaan pemeriksaan laborato laboratorium rium klinik klinik yang lebih lebih lengkap.
c. Rujuka Rujukan n ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an antara lain dengan dengan mendatan mendatangka gkan n atau atau mengir mengirim im tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk melakukan tindakan, memberi pelay pelayana anan, n, ahli ahli penget pengetahu ahuan an dan teknol teknologi ogi dalam dalam mening meningkat katkan kan kualit kualitas as pelayanan.
2. Ruju Rujuka kan n upay upayaa kese keseha hata tan n masy masyar arak akat at pada pada dasa dasarn rnya ya meny menyan angk gkut ut masa masala lah h kesehatan masyarakat yang meluas meliputi: a. Ruju Rujuka kan n sara sarana na beru berupa pa anta antara ra lain lain bant bantua uan n labo labora rato tori rium um dan dan tekn teknol olog ogii kesehatan. b. Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan dukungan tenaga ahli untuk penyidikan sebab sebab dan asal asal usul usul penyak penyakit it atau kejadian kejadian luar luar biasa biasa suatu suatu penyak penyakit it serta serta penanggulangannya pada bencana alam, gangguan kamtibmas, dan l ain-lain. c. Rujukan Rujukan operasional operasional berupa berupa antara lain bantuan bantuan obat, vaksin, vaksin, pangan pada pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan (spesimen) bila terjadi keracunan masal, pemeriksaan air minum penduduk, dan sebagainya.
3. Rujukan Rujukan Terencana Terencana Menyiapkan dan merencanakan rujukan ke rumah sakit jauh-jauh hari bagi ibu risi risiko ko ting tinggi gi/R /Ris isti ti.. Seja Sejak k awal awal keha kehami milan lan dibe diberi ri KIE. KIE. Ada Ada 2 maca macam m ruju rujuka kan n terencana yaitu : a. Rujukan Rujukan Dini Berencana Berencana (RDB) untuk untuk ibu dengan dengan APGO dan dan AGO – ibu Risti masih sehat belum inpartu, belum ada komplikasi persalinan, ibu berjalan sendiri dengan dengan suami, suami, ke RS naik naik kendar kendaraan aan umum umum dengan dengan tenang tenang,, santai santai,, mudah, mudah, murah, dan tidak membutuhkan alat ataupun obat. b. Rujukan Dalam Rahim (RDR) : di dalam RDB terdapat pengertian RDR atau
Ruju Rujuka kan n In Utero Utero bagi bagi jani janin n ada ada masa masala lah, h, jani janin n risik risiko o ting tinggi gi masi masih h seha sehatt misalnya kehamilan dengan riwayat obstetrik jelek pada ibu diabetes mellitus, partus prematurus iminens. Bagi janin, selama pengiriman rahim ibu merupakan alat transportasi dan inkubator alami yang aman, nyaman, hangat, steril, murah, mudah, memberi nutrisi dan O 2, tetap pada hubungan fisik dan psikis dalam lindungan ibunya.
Pada Pada jamjam-ja jam m kris krisis is perta pertama ma bayi bayi lang langsu sung ng mend mendap apat atka kan n pera perawat watan an spesialistik dari dokter spesialis anak. Manfaat RDB/RDR: pratindakan diberi KIE, tidak membutuhkan membutuhkan stabilisasi stabilisasi,, menggunak menggunakan an prosedur, prosedur, alat, obat standar (oba (obatt gene generi rik) k),, lama lama rawat rawat inap inap pend pendek ek deng dengan an biay biayaa efisi efisien en dan dan efek efekti tif f terkendali, pasca tindakan perawatan dilanjutkan di puskesmas.
4. Rujuka Rujukan n Tepat Tepat Waktu/ Waktu/RTW RTW untuk untuk ibu dengan dengan gawat gawat darura darurat-ob t-obste stetri trik, k, pada pada kelompok FR III AGDO perdarahan antepartum dan preeklampsi berat /eklampsia dan ibu dengan komplikasi persalinan dini yang dapat terjadi pada semua ibu hamil dengan atau tanpa FR. Ibu GDO membutuhkan RTW dalam menyelaatkan ibu atau BBL. 5. Menuru Menurutt tata tata hubung hubungann annya, ya, sistem sistem rujuka rujukan n terdir terdirii dari dari : rujuka rujukan n intern internal al dan
rujukan eksternal. a.
Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dala dalam m inst instit itus usii ters terseb ebut ut.. Misa Misaln lnya ya dari dari jeja jejarin ring g pusk puskes esma mass (pus (puske kesm smas as pembantu) ke puskesmas induk
b.
Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pel pelay ayan anan an kese keseha hata tan, n, baik baik hori horizo zont ntal al
(dar (darii pusk puskes esma mass rawa rawatt jala jalan n ke
puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
6. Menurut Menurut lingkup lingkup pelayanannya, pelayanannya, sistem sistem rujukan rujukan terdiri terdiri dari : rujukan rujukan Medik dan
rujukan Kesehatan. a.
Rujuka Rujukan n Medik Medik adalah adalah rujuka rujukan n pelaya pelayanan nan yang yang teruta terutama ma melipu meliputi ti upaya upaya penye penyembu mbuhan han (kuratif ) dan pem pemulih ulihan an (rehabilitatif ). Misaln Misalnya, ya, meruju merujuk k pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah.
b.
Rujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan ( promotif ) dan pencegahan ( preventif ). Contoh Contohnya nya,, meruju merujuk k pasien pasien dengan dengan masala masalah h gizi gizi ke klinik klinik konsul konsultas tasii gizi gizi
(pojok gizi puskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).
C. Jenja Jenjang ng Pelay Pelayana anan n Ke Keseh sehata atan n
Berdas Berdasark arkan an tingka tingkatt pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan maka maka jenjan jenjang g pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan dibedakan atas lima, yaitu: 1. Tingka Tingkatt rumah rumah tangga tangga Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri. 2. Tingkat masyarakat
Kegia Kegiatan tan swad swaday ayaa masy masyar arak akat at dala dalam m meno menolo long ng mere mereka ka send sendir iri, i, misa misaln lnya ya:: posyandu, polindes, POD, saka bakti husada, dan lain-lain. 3. Fasilitas Fasilitas pelayan pelayanan an tingkat tingkat pertama pertama Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan puskesmas dan unit fungsional dibawahnya, praktek dokter swasta, bidan swasta, dokter keluarga dan lain-lain. 4. Fasilitas Fasilitas pelayan pelayanan an tingkat tingkat kedua Upaya Upaya keseha kesehatan tan tingka tingkatt kedua kedua (rujuk (rujukan an spesia spesial) l) oleh oleh balai: balai: balai balai pengob pengobata atan n penyakit paru (BP4), balai kesehatan mata masyarakat (BKMM), balai kesehatan kerja masyarakat (BKKM), balai kesehatan olah raga masyarakat (BKOM), sentra pen penge gemb mban anga gan n dan dan pene penera rapa pan n peng pengob obata atan n tradi tradisi sion onal al (SP3 (SP3T) T),, ruma rumah h saki sakitt kabupaten atau kota, rumah sakit swasta, klinik swasta, dinas kesehatan kabupaten atau kota, dan lain-lain. 5.
Fasilitas tas pela elayana anan tingkat ketiga
Upaya kesehatan tingkat ketiga (rujukan spesialis lanjutan atau konsultan) oleh rumah rumah sakit sakit provin provinsi si atau atau pusat pusat atau pendid pendidika ikan, n, dinas dinas keseha kesehatan tan provin provinsi si dan departemen kesehatan.
D.
Jalu Jalurr Ruj Rujuka ukan
Jalur rujukan terdiri dari dua jalur, yakni: 1. Rujukan Rujukan upaya upaya kesehatan kesehatan perorangan perorangan
1) Anta Antara ra masy masyar arak akat at deng dengan an pusk puskes esma mass 2)
Antara Antara puskesm puskesmas as pemban pembantu tu atau atau bidan bidan di di desa desa dengan dengan pusk puskesmas esmas
3) Intern Intern petu petugas gas pusk puskesm esmas as atau atau puske puskesma smass rawat rawat inap inap 4) Antar Antar puskesm puskesmas as atau puskes puskesmas mas dengan dengan rumah rumah sakit sakit atau fasilita fasilitass pelaya pelayanan nan lainnya. 2. Rujukan Rujukan upaya upaya kesehata kesehatan n masyarakat masyarakat 1) Dari puskesmas puskesmas ke dinas dinas kesehatan kesehatan kabupaten kabupaten atau kota kota 2) Dari Dari puske puskesma smass ke instan instansi si lain lain yang yang lebih lebih kompet kompeten en baik baik intras intrasekt ektora orall maupun lintas sektoral 3) Bila Bila ruju rujuk kan ditin iting gkat kat kab kabupat upaten en atau atau kota kota masi masih h belum elum mampu ampu mananggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau pusat ( Trihono, 2005). E. Persiapan Persiapan rujuk rujukan an
Pers Persia iapa pan n yang yang haru haruss dipe diperh rhat atik ikan an dala dalam m mela melaku kuka kan n ruju rujuka kan n , disi dising ngka katt “BAKSOKU” yang dijabarkan sebagai berikut : B (bidan)
Pastik Pastikan an ibu / bayi bayi / klien klien didamp didamping ingii oleh oleh tenaga tenaga keseha kesehatan tan yang yang kompet kompeten en dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan A (alat)
Bawa Bawa perlen perlengka gkapan pan dan bahan bahan – bahan bahan yang yang diperlu diperlukan kan,, sepert sepertii spuit, spuit, infus infus set, set, tensimeter, dan stetoskop K (keluarga)
Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alas an mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima Ibu (klien) ke tempat rujukan. S (surat)
Beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat – obat yang telah diterima ibu (klien) O (obat) : bawa obat – obat esensial diperlukan selama perjalanan merujuk
K (kendaraan) : siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam dalam kondis kondisii yang yang nyaman nyaman dan dapat dapat mencap mencapai ai tempat tempat rujuka rujukan n dalam waktu cepat U (uang) : ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang di perlukan di temapat rujukan DA ( DonorDarah ) : Siapkan calon pendonor darah dari keluarga untuk berjaga – jaga dari kemungkinan kasus yang memerlukan donor darah. Keuntungan sistim rujukan 1. Pelaya Pelayanan nan yang yang diberi diberikan kan sedeka sedekatt mungki mungkin n ke tempat tempat pasien pasien,, berarti berarti bahwa bahwa
pertolongan dapat diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa aman pada pasien dan keluarga. 2. Dengan adanya penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan
petugas daerah makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya masing – masing. 3. Masyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli.
KEHAMILAN RISIKO TINGGI DAN PENCEGAHANNYA
A. Defini Definisi si Keh Kehami amilan lan Risiko Risiko Tinggi Tinggi
Kehami Kehamilan lan Risiko Risiko Tinggi Tinggi adalah adalah salah salah satu satu kehami kehamilan lan yang yang di dalamn dalamnya ya kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat gangguan kehamilan yang kebetulan atau unik. (Irene M. Bobak, add all, 1998)
B. Macam Macam-ma -macam cam keham kehamila ilan n risik risiko o tingg tinggii
Kriteria yang dikemukakan oleh peneliti-peneliti dari berbagai institut berbeda beda, namun dengan tujuan yang sama mencoba mengelompokkan kasus-kasus risiko tinggi. Menurut Poedji Rochyati dkk. Mengemukakan kriteria KRT sebagai berikut: 1. Ris Risiko iko
Risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan untuk terj terjad adin inya ya suat suatu u kead keadaan aan gawa gawat-d t-daru arurat rat yang yang tida tidak k diin diingi gink nkan an pada pada masa masa mendatang, seperti kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak nyamanan, atau ketidak puasan (5K) pada ibu dan bayi. Ukuran ran
risiko
dapat
dituangkan
dalam
bentuk
angka
disebut
SKOR. Digunakan angka bulat di bawah 10, sebagai angka dasar 2, 4 dan 8 pada
tiap tiap fakt faktor or untu untuk k memb membed edak akan an risi risiko ko yang yang rend rendah ah,, risi risiko ko mene meneng ngah ah,, risi risiko ko tinggi. Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi tiga kelompok: a.
Kehami Keh amilan lan Ris Risiko iko Rend Rendah ah (KRR (KRR)) denga dengan n ju jumla mlah h skor skor 2
Kehamilan tanpa masalah / faktor risiko, fisiologis dan kemungkinan besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat.
b.
Kehami Keh amilan lan Risik Risiko o Tinggi Tinggi (KRT) (KRT) denga dengan n jumlah jumlah skor skor 6-10 6-10
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu maupun janinnya yang memberi dampak kurang menguntungkan baik bagi ibu maupun janinnya, memiliki risiko kegawatan tetapi tidak darurat.
c.
Kehamilan Kehamilan Risiko Risiko Sanga Sangatt Tinggi Tinggi (KRST) (KRST) denga dengan n jumlah jumlah skor ≥ 12
Kehamilan dengan faktor risiko: Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat dan darurat bagi
jiwa ibu dan atau banyinya, membutuhkan di rujuk tepat waktu dan tindakan segera untuk penanganan adekuat dalam upaya menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya. Ibu dengan dengan faktor faktor risiko risiko dua atau atau lebih, lebih, tingka tingkatt risiko risiko kegawat kegawatann annya ya
meningkat, meningkat, yang membutuhka membutuhkan n pertolonga pertolongan n persalinan persalinan di rumah sakit oleh dokter Spesialis. (Poedji Rochjati, 2003).
2. Batasan Faktor Faktor Risiko / Masalah a.
Ada Potensi Gawat Obstetri / APGO
(kehamilan yang perlu diwaspadai) 1)
Primi muda
Ibu hamil pertama pada umur ≤ 16 tahun, rahim dan panggul belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya diragukan keselamatan dan kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu mental ibu belum cukup dewasa.
2)
Primi tua
a) Lama perka perkawinan winan ≥ 4 tahun tahun
Ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan kehidupan perkawinan biasa
b) Pada umur ibu ibu ≥ 35 tahun tahun
Ibu yang hamil pertama pada umur ≥ 35 tahun. Pada usia tersebut mudah terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan yang menua. Jalan lahi lahirr juga juga tamba tambah h kaku kaku.. Ada Ada kemu kemung ngki kina nan n lebi lebih h besa besarr ibu ibu hami hamill mendapatkan anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan.
c) Anak ter terkeci kecill < 2 tahun
Ibu hamil yang jarak kelahiran dengan anak terkecil kurang dari 2 tahun. Kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup istirahat. Ada kemungkinan ibu masih menyusui. Selain itu anak masih butuh asuhan dan perhatian orang tuanya.
d) Primi Primi tua sekun sekunder der
Ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥ 10 tahun yang lalu. Ibu dalam kehamilan dan persalinan ini seolah-olah menghadapi persalinan yang pertama lagi.
e) Gr Gran ande de mult multii
Ibu pernah hamil / melahirkan 4 kali atau lebih.
f) Umur 35 tahun atau lebih
Ibu hamil berumur 35 tahun atau lebih, dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu.
g) Tinggi Tinggi badan 145 145 cm atau atau kurang kurang
Terdapat tiga batasan pada kelompok risiko ini: 1.
Ibu Ibu hami hamill pert pertam amaa sang sangat at memb membut utuh uhka kan n perh perhat atian ian khusu khusus. s. Luas Luas pangg panggul ul ibu dan besar besar kepala kepala janin janin mungk mungkin in tidak tidak propor proporsio sional nal,, dalam hal ini ada dua kemungkinan yang terjadi:
a.
Pang Panggu gull ibu sebag sebagai ai jalan jalan lahir lahir terny ternyat ataa semp sempit it denga dengan n janin janin / kepala tidak besar.
b. 2.
Panggu Panggull ukuran ukuran norm normal al tetapi tetapi anakn anaknya ya besar besar / kepa kepala la besar besar
Ibu Ibu hami hamill kedu kedua, a, denga dengan n keha kehami mila lan n lalu lalu bayi bayi lahir lahir cuku cukup p bula bulan n tetapi mati dalam waktu (umur bayi) 7 hari atau kurang.
3.
Ibu hamil kehamilan sebelumnya belum penah melahirkan cukup bulan, dan berat badan lahir rendah < 2500 gram. Bahaya yang dapat terjadi terjadi:: persal persalina inan n berjal berjalan an tidak tidak lancar lancar,, bayi bayi sukar sukar lahir, lahir, dalam dalam bahaya. bahaya. Kebutuhan Kebutuhan pertolonga pertolongan n medik : persalinan persalinan operasi operasi sesar. sesar. (Poedji Rochjati, 2003).
h)
Riwa Riwaya yatt obs obste tetr tric ic jel jelek ek (ROJ (ROJ))
Dapat terjadi pada ibu hamil dengan: 1.
Kehamilan kedua, dimana kehamilan yang pertama mengalami: a. Kegu Kegugu gura ran n b. Lahir Lahir belum belum cukup cukup bula bulan n c. Lahi Lahirr mati mati d. Lahir hidup hidup lalu mati mati umur umur ≤ 7 hari hari
2.
Keh Kehamil amilan an ketig etigaa
atau atau lebi lebih h,
keh kehamil amilan an yang ang
lalu lalu pern ernah
mengalami keguguran ≥ 2 kali. 3. Kehamilan kedua atau lebih, kehamilan terakhir janin mati dalam
kandungan.
i)
Pers Persal alin inan an yang yang lalu lalu deng dengan an tind tindak akan an
Persalinan yang ditolong dengan alat melalui jalan lahir biasa atau per-vaginam: 1.
Tindakan dengan cunam / forcep / vakum.
2.
Uri manual,
3.
Ibu diber diberii infus infus / tranfusi tranfusi pada pada persal persalina inan n lalu. lalu. Persali Persalinan nan yang yang lalu lalu mengalami perdarahan pasca persalinan yang banyak lebih dari 500
cc, cc, sehi sehing ngga ga ibu ibu menj menjad adii syok syok dan dan memb membut utuh uhka kan n infu infus, s, sert sertaa transfusi darah. (Poedji Rochjati, 2003).
j) j)
Beka Be kass oper perasi asi sesa sesarr
Ibu hamil, hamil, pada pada persal persalina inan n yang yang lalu lalu dilaku dilakukan kan operas operasii sesar. sesar. Oleh Oleh karen karenaa itu itu pada pada dind dindin ing g rahim rahim ibu ibu terd terdap apat at cacat cacat beka bekass luka luka operasi. Bahaya pada robekan rahim : kematian janin dan kematian ibu, perdarahan dan infeksi. (Poedji Rochjati, 2003). b.
Ada Gawat Obstetri / AGO
(tanda bahaya pada saat kehamilan, persalinan, dan nifas) 1.
Penyakit pada ibu hamil a) Anem Anemia ia (kur (kuran ang g dar darah ah)) b) Malaria c)
Tuberculosa paru
d)
Payah jantung
e) f)
g)
Diab Diabeetes mel melli littus HIV / AIDS Tok Toksop soplasm lasmos osis is
2.
Pre-Eklamsia ringan
3.
Hamil kembar
c. Ada Gawat Darurat Obstetri / AGDO
(Ada ancaman nyawa ibu dan bayi) (1). Perdara Perdarahan han antepart antepartum um (Per (Perda dara raha han n
sebe sebelu lum m
pers persal alin inan an,,
perd perdar arah ahan an
terj terjad adii
sebe sebelu lum m
kelahiran bayi) (2). Pre-Ekla Pre-Eklamsia msia berat berat / Eklamsia Eklamsia
C. Langk Langkahah-lan langka gkah h Penceg Pencegaha ahan n
Semua ibu hamil diharapkan mendapatkan perawatan kehamilan oleh tenaga kese keseha hata tan. n. Untu Untuk k dete deteks ksii dini dini fact factor or risik risiko o maka maka pada pada semu semuaa ibu ibu hami hamill perl perlu u
dilakukan skrining antenatal. Untuk itu periksa ibu hamil paling sedikit dilakukan 4 kali selama kehamilan: 1.
Satu kali pada triwulan I (K1)
2.
Satu kali pada Triwulan II
3.
Dua kali dalam triwulan III (K4) (Poedji Rochjati, 2003). Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan
memb memberi eri KIE KIE (Kom (Komun unik ikas asii Info Inform rmas asii Eduk Edukas asi) i) kepa kepada da ibu ibu hami hamil, l, suam suamii dan dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya. (Poedji Rochjati, 2003). Batasa Batasan n Pengis Pengisian ian Skrini Skrining ng Antena Antenatal tal Deteks Deteksii dini dini Ibu Hamil Hamil Risiko Risiko Tinggi Tinggi Dengan Menggunakan Menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR)
Berupa Berupa kartu kartu skor skor untuk untuk diguna digunakan kan sebaga sebagaii alat skreni skrening ng ANTENA ANTENATAL TAL berb berbas asis is kelu keluar arga ga guna guna mene menemu muka kan n fakto faktorr risi risiko ko ibu ibu hami hamil, l, yang yang sela selanj njut utny nyaa dilakukan upaya terpadu untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya upaya komplikasi obtetrik pada saat persalinan → dengan Kartu Skor Poedji Rachjati.
Manfaat KSPR untuk :
1.
Menemukan faktor resiko Bumil
2.
Menentukan Kelompok Resiko Bumil
3.
Alat pencatat Kondisi Bumil
Setiap ibu hamil mempunyai :
1.
Satu Kartu Skor / Buku KIA
2.
Dipantau ole Ibu PKK, Kader Posyandu, Tenaga Kesehatan.(Poedji Rochjati, 2003).
Alat Skrining Ibu Hamil Kartu Skor “ Poedji Rochjati” ( KSPR)
Kartu skor mempunyai fungsi:
1.
Skrining Skrining antenatal antenatal / deteksi deteksi dini factor risiko pada ibu ibu hamil hamil Risiko Risiko Tinggi Tinggi
2.
Pemant Pemantaua auan n dan peng pengend endalia alian n ibu hamil hamil selama selama keha kehamil milan an
3.
Pencatatan Pencatatan kondis kondisii ibu selama selama kehamilan, kehamilan, persalinan, persalinan, nifas mengenai mengenai ibu / bayi bayi
4.
Pedo Pedoma man n untuk untuk mem membe beri rika kan n penyu penyulu luha han n
5.
Vali Valida dasi si data data keha kehami milan lan,, pers persal alin inan an,, nifas nifas dan dan peren perenca cana naan an KB. KB. (Poe (Poedj djii Roch Rochjat jati, i, 2003).
Sistem SKOR Cara Pemberian SKOR:
1.
Skor 2: Kehamilan Risiko Rendah (KRR)
Untuk umur dan paritas pada semua ibu hamil sebagai skor awal 2.
Skor 4: Kehamilan Risiko Tinggi (KRT)
Untuk tiap faktor risiko 3.
Skor 8: Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST)
Untuk bekas operasi sesar, letak sungsang, letak lintang, perdarahan antepartum dan pre-eklamsia berat / eklamsia (Poedji Rochjati, 2003). (Poedji Rochjati, 2003).
Alat Skrening / Deteksi Dini Rersiko Ibu Hamil berupa :
Alat untuk melakukan skrining adalah Kartu Skor Poedji Rochjati
1.
Format
Kartu skor disusun dengan format kombinasi antara cecklis dan system skor. Cecklis dari 19 faktor resiko dengan skor untuk masing-masing tenaga kesehatan maupun non kesehatan PKK (termasuk ibu hamil, suami dan keluarganya) mendapat pelathan dapat menggunakan dan mengisinya. (Poedji Rochjati, 2003).
Rencana Persalinan Kehamilan Sekarang pada (Berdasarkan (Berdasarkan SKOR POEDJI ROCHJATI)
Ibu hamil dengan SKOR 6 atau lebih, dianjurkan bersalin dengan tenaga kesehatan: Bila SKOR 12 atau lebih dianjurkan bersalin di RS / SpOG (Poedji Rochjati, 2003).
Kartu Prakiraan Persalinan “Soedarto” (KPPS)
Untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifitas system scoring mengenai cara persalinan yang dibutuhkan, harus ditambahkan satu alat yang mudah digunakan dan dapat memperkirakan terjadinya distosia (persalinan sulit atau disfungsional) sebelum perswalin perswalinan an dimulai, dimulai, sehingga sehingga rujukan rujukan terlambat terlambat dapat dicegah. Alat tersebut tersebut adalah kartu prakiraan persalinan yang dikembangkan oleh soedarto. Grafiknya terdiri dari 4 area / daerah, yaitu: hijau tua, hijau muda, kuning, dan merah: 1.
Daerah Hijau tua menunjukkan distosia hampir tidak mungkin terjadi, persalinan di rumah masih masih bisa dilakukan dilakukan dengan aman.
2.
Daerah hijau muda menunjukkan kejadian distosia jarang terjadi, persalinan di rimah dapat dilakukan tetapi harus dengan pengawasan.
3.
Daerah kuning menunjukka menunjukkan n distosia distosia sering sering terjadi, terjadi, persalinan persalinan harus ditangani tenaga kesehatan atau harus dirujuk
4.
Daerah merah menunjukkan distosia kemungkinan besar terjadi, rujukan mutlak di lakukan. (Poedji Rochjati, 2003).
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Abdul Bari., Adriaansz, George., Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Trihono. 2005. Arrimes Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat . Jakarta : Sagung Seto www.puskel.com/4-macam-sistem-rujukan-upaya-kesehatan/ www.scribd.com/poedji-rochjati
LAMPIRAN CONTOH FORM RUJUKAN Puskesmas
:
Kecamatan
:
Nomor
:
Mohon pemeriksaan, pengobatan, perawatan untuk : N am a
:
Umur ibu
:
Alamat
:
tahun
KASUS MATERNAL
1.
Anamnesis
d. Denyut ja jantung ja janin
:
kali/menit
a. Gravida ( ), Para ( ), Abortus ( )
e. Teratur Teratur ( ), tidak tidak tera teratur tur ( )
b. Anak hidup ( )
f. Pembukaan serviks
:
cm
c. Persal Persalinan inan yang yang lalu lalu : g. Ketuban Ketuban : utuh utuh ( ), ), pecah pecah ( ) Normal ( ), ada kelainan ( ) Bila pecah, air ketuban : jernih ( ), d. Bila Bila ada kelai kelainan nan,, sebutka sebutkan n:
keruh ( )
e. Saat ini hamil( )minggu
h.
Fakt Faktor or risi risiko ko yang yang dite ditemu muka kan n
3. Obat dan tindakan tindakan yang diberikan diberikan 2.
Pemer meriksaan fis fisik ik
a. Obat
a. Teka ekanan darah :
/ mmH mmHg
b. Tinggi fundus uteri
:
belum diberi ( ), sudah diberi ( ) cm
Bila sudah diberi, yaitu :
c. His His : Kua Kuatt ( ), ), Lem Lemah ah ( ) Frekuensi ..........kali/menit
b. Tindakan yang telah dilakukan
:................................................ 4. Diagno Diagnosis sis sement sementara ara
Tanggal merujuk......./......./....... Yang menerima rujukan Kepada : Yth. RSUD Di Kelamin bayi : lelaki ( ), perempuan ( ) Umur bayi
:............hari...............jam
Kecamatan
:
KASUS PERINATAL 1. Anam Anamne nesi siss
1. tidak asfiksia( ),
a.
Umur Umur keha kehami mila lan n ibu ibu ( ) ming minggu gu
2. Ringan ( ),
b.
Cara bersalin :
3. Sedang ( ),
spontan ( ), forsep ( ), vakum ( ),
4.berat ( )
operasi sesar ( ) c.
b.
Presentasi ba bayi :
1. saat lahir ........ gram,
kepala ( ), sungsang ( ), lintang ( ) 2. Peme Pemeri riks ksaa aan n fisik fisik a.
Asfiksia :
Berat badan
2. Saat rujuk........gram c.
Geja Gejala la yang yang ditr itremuk emukan an (beri tanda yang sesuai)
Panas ( ), sesak ( ), kebiruan ( ), krjang ( ), memar/luka/bengkak ( ), kelainan kongenital ( ), lainlain....... d.
Faktor resiko yang
ditemukan
3.
Obat Obat dan dan tinda tindaka kan n yan yang g diber diberik ikan an a. obat : belum diberi ( ), sudah diberi ( ), bila sudah diberi yaitu yaitu :............................................... :............................................... ......... b. tindakan resusitasi yang dilakukan : ......................................................... 4. Diag Diagno nosi siss seme sement ntar araa Jam merujuk .....: ..... Yang merujuk