PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PAPARAN LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) KAWASAN KUMUH KELURAHAN SEMARAPURA KANGIN DAN SEMARAPURA KELOD KANGIN
SISTEMATIKA PEMBAHASAN 01. PENDAHULUA PENDAHULUAN N Latar belakang, Maksud dan Tujuan Penyusunan RTBL Kawasan Kumuh Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Kelod Kangin
02. SUBSTANSI PENYUSUNAN RTBL Uraian dan pemaparan tentang Substansi penyusunan RTBL berdasarkan Permen PU NOMOR: 06/PRT/M/2007
03. PROFIL KAWASAN PERENCANAAN Berisi deskripsi Kawasan Perencanaan di Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Kelod Kangin secara umum yang meliputi gambaran fisik, kependudukan dan sosial
04. KEBIJAKAN PERWILAYAHAN Menguraikan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRWK Klungkung, RDTR Kecamatan Klungkung dan kebijakan lainnya yang terkait
05. RENCANA KERJA Uraian rencana kerja konsultan dalam 5 bulan kedepan yang meliputi tahap pelaksanaan pekerjaan, jadwal pelaksanaan, penugasan personil, struktur organisasi serta sistem pelaporan yang akan dicapai
01. PENDAHULUA PENDAHULUAN N Latar belakang, Maksud dan Tujuan Penyusunan RTBL Kawasan Kumuh Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Kelod Kangin
LATAR BELAKANG Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata, berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat. RTBL adalah sebuah produk pengaturan yang disusun diharapkan dapat mensinergikan seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat mendukung dan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang berkelanjutan.
UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undangundang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
PERSYARATAN TATA BANGUNAN
Permen PU Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang yang berlaku baik RTRW maupun RDTR, selanjutnya disusun RTBL yang memberikan arahan pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Kumuh Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Kelod Kangin, Kabupaten Klungkung juga menghadapi masalah-masalah dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayahnya. Dari beragam fungsi kawasan yang ada,, belum sepenuhnya dilengkapi dengan perangkat pengaturan k husus seperti RTBL. Perlu direncanakan lebih detail, baik aktifitas maupun desain rinci yang dituangkan dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Sehingga diharapkan produk Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kumuh Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Kelod Kangin bisa dijadikan acuan bagi proses percepatan perwujudan rencana pengembangan kawasan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klungkung.
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) KAWASAN KUMUH KELURAHAN SEMARAPURA KANGIN DAN SEMARAPURA KELOD KANGIN
Seb
i acuan pandua
kawa
dan
inv
asi
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN
SASARAN
Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Klod Kangin sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) guna mewujudkan tata bangunan dan lingkungan layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang meliputi : 1. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, serta penataan/rancangan bangunan; 2. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik; 3. Perwujudan pelindungan lingkungan, serta; 4. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. 1.
Tersusunnya Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Kumuh Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Klod Kangin
2.
Tersusunnya Naskah Peraturan Bupati tentang penetapan Dokumen RTBL pada Kawasan Kumuh Kelurahan Semarapura Kangin dan Semarapura Klod Kangin, sebagai produk pengaturan yang legal di kawasan tersebut tentang bangunanbangunan.
02. SUBSTANSI PENYUSUNAN RTBL Uraian dan pemaparan tentang Substansi penyusunan RTBL berdasarkan Permen PU NOMOR: 06/PRT/M/2007
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah bagian dari rencana teknik ruang perkotaan yang
memuat ketentuan-ketentuan program bangunan dan lingkungan, program investasi, rencana umum (peruntukkan lahan mikro, perpetakan, tapak, aksesibilitas), rencana wujud bangunan, rencana detail, administrasi pengendalian program dan rencana serta arahan pengendalian pelaksanaan.
SUBSTANSI DASAR
Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan merupakan hasil tahapan analisis program bangunan dan lingkungan, memuat gambaran dasar penataan pada lahan perencanaan yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan penjabaran gagasan desain secara lebih detail dari masingmasing elemen desain. RTBL merupakan upaya dalam pengendalian terhadap perwujudan tertib pembangunan, terjaminnya aspek keselamatan bangunan, lingkungan dan manusia, baik pada saat pembangunan maupun pemanfaatannya. Secara makro dapat dikatakan pula bahwa penerapan RTBL diharapkan dapat meningkatkan aspek perlindungan kawasan/kota tertentu yang mempunyai nilai ekonomi, sosial dan budaya.
UU - PENATAAN RUANG N A R I A G N E P U U
G N U D E G N A N U G N A B U U
N A L A J U U
N A H A P M A S R E P U U
P K P U U
N U S U R U U
A R A G E N H A M U R –
P P
UU - JASA KONSTRUKSI
KEDUDUKAN DOKUMEN RTBL
RTRW NASIONAL
RTR PULAU RTR KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
RTRW PROVINSI RTR KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
RTRW KOTA
RDTR KOTA
*
RTR KAWASAN STRATEGIS KOTA RTR KAWASAN PERKOTAAN
*
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
PERBAIKAN KAWASAN PENGEMBANGAN KEMBALI KAWASAN PEMBANGUNAN BARU KAWASAN
RDTR KABUPATEN
RTRW KABUPATEN
RTR KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN RTR KAWASAN PERDESAAN RTR KAWASAN AGROPOLITAN
Penataan Ruang * Termasuk Peraturan Zonasi
PELESTARIAN/ PELINDUNGAN KAWASAN PROSES IMB DAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN
PERATURAN DAERAH BANGUNAN GEDUNG
Penataan Bangunan dan Lingkungan
KEDUDUKAN DALAM PENGENDALIAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN Terdapat aturan-aturan mengenai BG, IMB, HO, peraturan beton, baja, dll. Pada sisi tata ruang kota juga telah ada berbagai aturan tingkatan tata ruang mulai dari RTRW sampai RTRK. Di antara dua sisi pengaturan ini, maka terdapat ”grey area” yang belum dapat diatur secara jelas dan tegas seperti jalur pedestrian, ruang terbuka publik pada kapling bangunan, reklame, street furniture, desain PKL, corak arsitektur lingkungan setempat, landmark kawasan, dll. MELALUI RTBL-LAH PENGATURAN ELEMEN-ELEMEN YANG MENGKAITAKAN ANTARA BANGUNAN DAN KOTA DAPAT DIATUR DENGAN DETAIL DAN JELAS.
METODE DAN PROSES PENYUSUNAN RTBL
ANALISIS KAWASAN & WIL. PERENCANAAN •
•
•
•
•
•
sosial-kependudukan prospek pertumbuhan ekonomi daya dukung fisik & lingkungan aspek legal konsolidasi lahan daya dukung prasarana & faslilitas kajian aspek historis
ANALISIS PENGEMBANGAN PEMB. BERBASIS MASYARAKAT •
•
•
•
kesepakatan & hasil kerjasama sesuai aspirasi publik kejelasan tanggung jawab kesempatan sama
KONSEP DASAR PERANCANGAN •
•
•
•
visi pembangunan konsep perancangan struktur tata bangunan & lingkungan konsep komponen perancangan blok-blok pengembangan & program penanganan
PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Panduan Rancangan memuat ketentuan dasar implementasi rancangan berupa ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang bersifat lebih detil, memudahkan dan memandu penerapan dan pengembangan rencana umum, baik pada bangunan, kelompok bangunan, elemen prasarana kawasan, kaveling, maupun blok dalam bentuk design guidelines. KOMPONEN RANCANGAN struktur peruntukan lahan intensitas pemanfaatan lahan tata bangunan sistem sirkulasi & jalur penghubung sistem ruang terbuka & tata hijau tata kualitas lingkungan sistem prasarana & utilitas lingkungan •
•
•
•
•
•
•
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
PERUNTUKAN LAHAN
PANDUAN RANCANGAN
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN Aturan Tata Masa Bangunan •
garis sempadan bangunan (GSB) minimum
•
jarak bebas antarbangunan minimum
•
tinggi bangunan maksimum
•
amplop bangunan
•
tampilan bangunan (opsional)
CONTOH Intensitas Pemanfaatan Ruang •
Pertimbangan KDB
•
Pertimbangan KLB
•
Pertimbangan KDH
•
Pertimbangan KTB dan TDR
Aturan Prasarana Minimum •
parkir
•
bongkar muat
•
dimensi jaringan jalan dan kelengkapannya
•
kelengkapan prasarana lainnya yang dianggap perlu
INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN Pedoman ketingian bangunan
KOMPONEN PENATAAN TATA BANGUNAN pengaturan blok lingkungan pengaturan kaveling pengaturan bangunan pengaturan ketinggian & elevasi lantai bangunan •
•
•
•
Pedoman kerenggangan bangunan
Pedoman elevasi bangunan
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
PENGATURAN BLOK LINGKUNGAN
CONTOH
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN KOMPONEN PENATAAN SISTEM SIRKULASI & JALUR PENGHUBUNG jaringan jalan & pergerakan sirkulasi kendaraan umum sirkulasi kendaraan pribadi sirkulasi kendaraan umum informal setempat pergerakan transit Parkir jalur servis lingkungan sirkulasi pejalan kaki & sepeda jalur penghubung terpadu •
•
•
•
•
•
•
•
•
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN KOMPONEN PENATAAN SISTEM RUANG TERBUKA & TATA HIJAU ruang terbuka umum ruang terbuka pribadi ruang terbuka pribadi untuk umum pepohonan & tata hijau bentang alam jalur hijau •
•
•
•
•
•
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
KOMPONEN PENATAAN TATA KUALITAS LINGKUNGAN konsep identitas lingkungan konsep orientasi lingkungan wajah jalan •
•
•
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN KOMPONEN PENATAAN SISTEM PRASARANA & UTILITAS LINGKUNGAN jaringan air bersih jaringan air limbah & air kotor jaringan drainase jaringan persampahan jaringan listrik jaringan telepon jaringan pengamanan kebakaran jaringan jalur evakuasi •
•
•
•
•
•
•
•
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN ATURAN DASAR PANDUAN RANCANGAN aturan wajib aturan anjuran utama aturan anjuran •
•
•
SIMULASI RANCANGAN TIGA DIMENSIONAL
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH Model Simulasi
Rencana peruntukan lahan
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH
Rencana Selubung Bangunan
Model Simulasi
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN Identifikasi Kawasan
CONTOH Konsep Kawasan
ARAHAN RTBL
VISI KORIDOR JALAN SUNSET-RENCANA SUNSET-RENCANA JALAN BEBAS HAMBAT HAMBATAN
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH
DETAIL KOMPONEN RANCANGAN
CONTOH
RENCANA INVESTASI SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI Memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan; Merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi; Alat Mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan; Mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan prasarana/sarana dari suatu lingkungan/kawasan. • •
• •
POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI Program bersifat jangka menengah, mengindikasikan investasi untuk berbagai macam kegiatan. Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah, dunia usaha/swasta, dan masyarakat. Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan. Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan investasi dan pembiayaan. Menuntun para pemangku kepentingan dalam memperoleh justifikasi kelayakan ekonomi dan usulan perencanaan lingkungan •
•
• • •
03. PROFIL KAWASAN Berisi deskripsi kawasan perencanaan secara umum yang meliputi gambaran fisik, kependudukan dan sosial
SYARAT PENENTUAN LOKASI Kawasan perencanaan mencakup suatu lingkungan/kawasan dengan luas 5-60 hektar (Ha), dengan ketentuan sebagai berikut: • kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha. • kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha. • Kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (diliniasi) berdasarkan satu atau kombinasi butir-butir di bawah ini: 1.
Administratif, seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah kota/desa.
2.
Nonadministratif, yang ditentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-spatial units), seperti desa adat, gampong, dan nagari.
3.
Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota lama, lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman tradisional.
4.
Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti kawasan campuran antara fungsi hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga (central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
5.
Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan terbangun yang memerlukan penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasan gabungan atau campuran.
DELINIASI KAWASAN PERENCANAAN
Spot Potensi Wisata
DESA WISATA PAKSEBALI Koridor Utama Kawasan
Spot Kawasan Kumuh
Spot Potensi Sawah Kawasan Cepat Berkembang
PROFIL KAWASAN PERENCANAAN ADMINISTRASI KAWASAN PERENCANAAN No
Desa/Kelurahan
Semarapura Kangin Semarapura Klod 2 Kangin 1
PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN
Wilayah Kecamatan
Jumlah Banjar Dinas
Luas Wilayah (Ha)
Klungkung
2
79,3
Klungkung
2
75,3
4
154,6
Jumlah
•
KEPENDUDUKAN KAWASAN PERENCANAAN •
•
Penggunaan lahan pada jalan utama yaitu Jalan Puputan dan Jalan Raya Besakih didominasi oleh bangunan-bangunan yang memiliki skala pelayanan wilayah seperti Kantor, KPU Klungkung, Penanaman Modal Klungkung, ATR/BPN Klungkung, Kodim Klungkung, DPRD Klungkung, PU Klungkung, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Klungkung, Kementerian Agama Klungkung, Pondok pesantren, LPD Desa Pekraman Semarapura, Kantor Pos, Kejaksanaan Klungkung, Badan Kesbang dan linmas, Sekolah SD N 1 Semarapua, BANK BPD Bali, Pasar Klungkung, hingga supermaker dan minimarket. Penggunaan lahan pada jalan Ponegoro dan Jalan Rama yang membatasi semrapura kelod kangin dan semarapura kangin kangin lebih didominasi oleh perdagangan dan jasa berupa pertokoan kain, emas, warung makanan, bank, balai banjar, taman dan permukiman warga di sepanjang jalan. Penggunaan lahan pada jalan lokal yaitu seperti jalan Gunung Agung, Gunung Abtur, jalan Arjuna, Baladewa dan jalan permukiman lainnya didominasi oleh permukiman warga serta beberapa kantor pemerintahan seperti kantor lurah semarapura klod kangin dan semarapura kangin, kuburan china, kuburan bali, warung – warung di sekitar permukiman, SDN 1 Semarapura Klod Kangin, TK, Kantor BLH Klungkung, Pura Desa, Supermarket dan Water sport, hotel dan rumah makan.
DELINIASI KAWASAN PERENCANAAN
KAWASAN PERENCANAAN Terdiri dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan Semarapura Kangin dan Kelurahan Semarapura Kelod Kangin Luas Deliniasi Kawasan Perencanaan adalah +-60 Ha
PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN PERENCANAAN
KONDISI LINGKUNGAN DI KAWASAN PERENCANAAN
KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN
RAGAM FASAD BANGUNAN
TAMPILAN BANGUNAN
PERMASALAHAN KAWASAN PERENCANAAN
PENGEPUL SAMPAH DAN JEMURAN
TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN
PERMASALAHAN KAWASAN PERENCANAAN
PENCEMARAN SUNGAI DAN RUMAH KUMUH
SAMPAH DI SALURAN DAN SUNGAI
PERMASALAHAN KAWASAN PERENCANAAN
KONDISI PERMUKIMAN KUMUH
POTENSI KAWASAN PERENCANAAN
POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN TEPI SUNGAI (RIVER FRONT)
POTENSI KAWASAN PERENCANAAN
BANGUNAN TRADISIONAL BALI
POTENSI SUMBER AIR MELIMPAH
0.4 KEBIJAKAN Menguraikan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRWK Klungkung, RDTR Kecamatan Klungkung dan kebijakan lainnya yang terkait
PERDA NO 1 TAHUN 2013 TTG RTRWK KLUNGKUNG STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH Pasal 11
Strategi pengembangan WP Klungkung Daratan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a, mencakup : a. memantapkan Kawasan Perkotaan Semarapura sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) untuk pusat pelayanan beberapa kabupaten di wilayah Bali Bagian Timur; b. meningkatkan pemerataan kualitas pelayanan sarana dan prasarana wilayah dengan membagi kawasan menjadi 3 (tiga) Sub Wilayah Pengembangan (SWP); c. meningkatkan aksesibilitas antar kawasan perkotaan, antar kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan, serta antar kawasan perkotaan dengan wilayah di sekitarnya; d. memantapkan kawasan sebagai pusat pengembangan pertanian dalam arti luas; e. mengembangkan kegiatan kepariwisataan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan; f. mengembangkan Pelabuhan Penyeberangan Gunaksa; g. mengembangkan secara terpadu Kawasan Eks Galian C dan sekitarnya sebagai pusat pembangkit perekonomian daerah yang terintegrasi dengan fungsi Daya Tarik Wisata (DTW); h. mendayagunakan potensi kawasan perikanan, pesisir dan laut secara terpadu; i. meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berdaya saing; dan j. melindungi, merevitalisasi, rehabilitasi, preservasi dan/atau restorasi kawasan dan bagunan warisan budaya yang memiliki nilai-nilai sejarah.
PERDA NO 1 TAHUN 2013 TTG RTRWK KLUNGKUNG RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH Pasal 17 a. SWP Klungkung, dengan pusat pelayanan di Kawasan Perkotaan Semarapura yang memliki pelayanan terhadap 18 (delapan belas) desa di Kecamatan Klungkung Pasal 19 a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan bagian dari sistem perkotaan nasional dan sistem perkotaan Provinsi Bali mencakup Kawasan Perkotaan Semarapura, sekaligus berfungsi sebagai pusat pelayanan Wilayah Pengembangan Bali Timur dan Ibukota Kabupaten Klungkung mencakup kawasan perkotaan pada wilayah Desa Semarapura Kaja, Semarapura Tengah, Semarapura Kangin, Semarapura Kelod, Semarapura Kelod Kangin, dan Semarapura Kauh Pasal 20 a. Kawasan perkotaan kecil-A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d di wilayah Kabupaten Klungkung mencakup Kawasan Perkotaan Semarapura, merupakan sistem perkotaan berdasarkan besaran jumlah penduduk tertinggi di Kabupaten Klungkung
PERDA NO 1 TAHUN 2013 TTG RTRWK KLUNGKUNG
RENCANA POLA RUANG WILAYAH Kawasan Peruntukkan Permukiman Pasal 62 a. Kawasan permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, adalah bagian dari kawasan perkotaan yang diperuntukan sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan, beserta penyediaan pusat-pusat pelayanan sesuai fungsi kawasan perkotaan, yang sebarannya mencakup kawasan permukiman di kawasan perkotaan Klungkung
Pasal 63 a. Fasilitas perdagangan dan jasa, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, mencakup : b. fasilitas perdagangan dan jasa skala pelayanan wilayah seperti pasar wilayah, pusat pertokoan, atau perdagangan modern yang tersebar di Kawasan Perkotaan Semarapura, maupun pusat kawasan efektif pariwisata; ;
PERDA NO 1 TAHUN 2013 TTG RTRWK KLUNGKUNG
RENCANA KAWASAN STRATEGIS Penetapan Kawasan Strategis Pasal 66 Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf a, mencakup a. Kawasan Perkotaan Semapatpura; b. Kawasan Perkotaan Sampalan c. Kawasan Pengembangan Gunaksa; d. Kawasan Efektif Pariwisata Nusa Penida;
Pasal 67 Arahan pengelolaan kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (1), mencakup pengembangan kawasan Perkotaan Klungkung diarahkan sebagai pusat kegiatan pemerintahan dan pusat perdagangan dan jasa skala wilayah; dengan tetap mempertahankan RTHK sekurang-kurangnya 40%;
05. RENCANA KERJA Uraian rencana kerja konsultan dalam 5 bulan kedepan yang meliputi tahap pelaksanaan pekerjaan, jadwal pelaksanaan, penugasan personil, struktur organisasi serta sistem pelaporan yang akan dicapai
ALUR PENYUSUNAN RTBL
IDENTIFIKASI
FAKTA & ANALISIS
PENGENDALIAN
RENCANA
PROGRAM PEMILIHAN LOKASI
PENETAPAN LOKASI
PENDATAAN
ANALISIS
PENYUSUN AN
RENCANA UMUM
RENCANA
KETENTUAN
PEDOMAN
&PANDUAN
INVESTASI
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
RENCANA
PELAKSANAAN
RANCANGAN
KONSEP
Peta& foto
Analisis tingkat kota & sekitar kawasan
Peraturan & rencanaterkait
Kondisieksisting
Analisis tingkat kawasan
Visi pemb.
Konsep peranc. Struktur tata bangunan & lingkungan
Struktur peruntukan lahan
Intensitas pemanfaatan lahan
Skenario strategi rencana investasi
Strategi pengendalian rencana
Aspek-aspek pengendalian pelaksanaan
Pola kerjasama operasional investasi
Arahan pengendalian rencana
Arahan pengelolaan kawasan
Tata bangunan Data-data lainnya
Analisis pengemb. Pemb. Berbasis peran serta masyarakat
Konsep komponen peranc. Kawasan
Blok pengemb. Kawasan
Sistem sirkulasi & jalur penghubung
Sistem ruang terbuka & tata hijau
Tata kualitas lingkungan Sistem prasarana& utilitas lingkungan
RANCANGAN PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) KAWASAN KUMUH KELURAHAN SEMARAPURA KANGIN DAN SEMARAPURA KELOD KANGIN
TAHAP PENYUSUNAN RTBL TAHAP
PER SIAPAN
Persiapan penyusunan RTBL, meliputi : Persiapan
Administrasi ; Mobilisasi Tenaga Ahli dan staf pendukung ; Mobilisasi Peralatan.
KEGIATAN
PEND AHU LUAN
a. Penyiapan Peta Kawasan Perencanaan RTBL . b. Penetapan delineasi lokasi dengan stakeholder (kesepakatan). c. Peninjauan ke lokasi perencanaan. d. Penyusunan Materi : Merumuskan isu strategis dan permasalahan kawasan perencanaan. Merumuskan metode dan pendekatan kerja. Merumuskan rencana kerja pelaksanaan. Mengalokasikan jadwal kerja Tenaga Ahli.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
PELAPORAN
PENGUMPULAN DATA & SURVEY Survey ke lokasi dan instansi terkait untuk mengumpulkandata primer dan data sekunder. a. Pengumpulan data Spasial : Peta Kawasan Perencanaan, skala 1 : 1000 Peta Digital, skala 1 : 5.000.
ANALISIS
a. Tinjauan Kebijakan, Rencana dan Program Pengembangan Kawasan. b. An alisis kawasan (tata lingkungan) terhadap kondisi dan unsur pembentuk ruang kawasan yang terdiri dari integrasi kawasan/lingkungan, land use kawasan, sirkulasi dan penghubung, open space, sarana & prasarana lingkungan. c. Analisis tata bangunan yang terdiri dari wujud bangunan, tipologi bangunan, KDB, KLB, sempadan, dll d. Community needs : ekonomi, social, budaya, sejarah, kelembagaan, dan masyarakat.
PERUMUSAN HASIL AKHIR a.
P enaja ma n Skenario RTBL Penyusunan Rencana Umum P enyusu nan Panduan Rancangan. Penyusunan Program dan Rencana Investasi. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
b. c.
d.
e.
b. PengumpulanData primer dan data sekunder : Kebijakan Pembangunan Daerah. Peraturan Tata Ruang. PERUMUSAN HASIL ANALISIS Kondisi fisik dan lingkungan. a. Pemecahan masalah dari Peruntukan Lahan. hasil analisis. Sirkulasi dan b. Perumusankonsepdansken Penghubung. ariokebutuhanperencanaan Ruang Terbuka Hijau. RTBL (tata lingkungan dan Sarana dan Prasarana tata bangunan) Lingkungan. Tata Masa Bangunan. Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat.
PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
LAPORAN DRAFT AKHIR
PENYEMPURNAA N HASIL AKHIR a. Penyempurnaan produk RTBL : Program Bangunandan Lingkungan. Rencana Umum. Panduan Rancangan. Rencana Investasi. Ketentuan Pengendalian Rencana. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
PENYUSUNA N DETAIL DESAIN a. Gambar Peta dan Gambar Perspektif b. Rancangan PERDA
PEMBAHASAN LAPORAN AKHIR LAPORAN AKHIR
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
TAHAP PENUGASAN PERSONIL
STRUKTUR ORGANISASI PT. KENCANA ADHI KARMA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
TEAM LEADER TIM TEKNIS ( P R O J E C T OFFICER )
Ahli Arsitektur
Ahli Sipil
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Ahli Lingkungan
Surveyor 1 Surveyor 2
Ahli Geodesi Operator CAD 1 Operator CAD 2
Administrasi
SISTEM PELAPORAN
TAHAP 1. JENIS PELAPORAN YANG HARUS DI SELESAIKAN
LAPORAN PENDAHULUAN
30 HARI DARI SPMK 5 BUKU Format A4
LAPORAN ANTARA
DRAFT LAPORAN AKHIR
LAPORAN AKHIR
45 HARI DARI LAPORAN PENDAHULUAN 5 BUKU Format A4
30 HARI DARI LAPORAN ANTARA 5 BUKU Format A3
15 HARI DARI DRAF LAPORAN AKHIR 5 BUKU Format A3
Pembahasan laporan pendahuluan
Pembahasan laporan Antara
Pembahasan laporan Akhir
TAHAP 2. JENIS DOKUMEN LAINNYA YANG HARUS DISELESAIKAN
GAMBAR PETA DAN GAMBAR PERPEKTIF
RANCANGAN PERATURAN BUPATI
FORMAT 2 ALBUM
FORMAT A4 5 BUKU
BACK UP CD
5 KEPING CD BERISI SELURUH LAPORAN DAN GAMBAR
TAHAP KEGIATAN KOORDINASI
KOORDINASI DAN PENCARIAN DATA SEKUNDER
TAHAP SURVEI LAPANGAN
SURVEI PEKERJAAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE
TAHAP PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
SURVEI DAN WAWANCARA LAPANGAN