Halaman 14 dari 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Kota Cirebon
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Kelas/Semester : XI/3
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Paket Keahlian : Teknik Otomasi Industri
Mata Pelajaran : Sistem Kontrol Elektropneumatik
Alokasi Waktu : 12 jp (3 x 4 jp)
Materi Pokok : Dasar Pneumatik
(1) Komponen Dasar sistem pneumatik
Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Full Pneumatik)
Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Elektropneumatik)
Pertemuan ke : 4, 5 dan 6
Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Kompetensi Dasar
1.1
Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol elektropnumatik
1.2
Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol elektropnumatik
2.1
Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol elektropnumatik.
2.2
Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdalam melakukan tugas di bidang kontrol elektropnumatik.
2.3
Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan pekerjaan di bidang kontrol elektropnumatik.
3.2
Menentukan kondisi operasi dan spesifikasi elemen masukan dan sensor pnumatik
Indikator :
Menggambarkan susunan elemen sistem pneumatik
Menyebutkan komponen dasar system pnumatik
Menjelaskan fungsi setiap komponen dasar system pnumatik
Mengetahui jenis pengaktifan mekanik pada elemen masukan system pneumatik
Mengetahui fungsi kerja full pneumatik untuk pengaktifan mekanik
Menggambar simbol elemen masukan sistem pneumatik
Mengetahui jenis pengaktifan proximitas pada elemen masukan system pneumatik
Mengetahui fungsi kerja sensor proximitas
4.3
Memeriksa kondisi operasi dan spesifikasi elemen masukan dan sensor pnumatik
Indikator :
Membaca simbol elemen catu daya/pengadaan udara
Membaca simbol elemen masukan sistem pneumatik
Memeriksa kondisi operasi sensor proximitas pneumatik
Menggunakan sensor proximitas sebagai elemen masukan sistem pneumatik
Menujukkan kinerja elemen masukan sistem pneumatik
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dasar pneumatik, peserta didik mampu:
Menyebutkan komponen dasar system pnumatik sesuai dengan modul secara jujur dan tanggung jawab.
Menjelaskan fungsi setiap komponen dasar system pnumatik sesuai dengan modul secara jujur, dan tanggung jawab.
Membaca simbol elemen catu daya sesuai dengan modul secara jujur, dan tanggung jawab.
Mengetahui jenis pengaktifan mekanik pada elemen masukan system pneumatik sesuai dengan modul secara jujur, dan tanggung jawab.
Membaca simbol elemen masukan sistem pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan praktik
Menggambar simbol elemen masukan sistem pneumatik sesuai modul secara jujur, dan tanggung jawab.
Mengetahui fungsi kerja full pneumatik untuk pengaktifan mekanik sesuai modul secara jujur, dan tanggung jawab.
Mengetahui jenis pengaktifan proximitas pada elemen masukan system pneumatik sesuai modul secara jujur, dan tanggung jawab.
Mengetahui fungsi kerja sensor proximitas sesuai modul secara jujur, dan tanggung jawab.
Memeriksa kondisi operasi sensor proximitas pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan praktik.
Menggunakan sensor proximitas sebagai elemen masukan sistem pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan praktik
Menujukkan kinerja elemen masukan sistem pneumatik dengan jujur, teliti, disiplin dan tanggung jawab melalui kegiatan praktik
Materi Pembelajaran
Pertemuan Ke-4
Komponen Dasar Sistem Pneumatik
Sistem pnumatik menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gerakan mekanik. Sistem dasar kendali pnumatik meliputi piranti penyedia sumber energi udara kempa yang terdiri dari kompresor udara, sistem filter udara, sistem pengering udara, dan sistem pengatur tekanan udara. Kemudian elemen input untuk mengendalikan sistem, berupa katup tombol tekan (pushbutton valve) dan katup sensor. Selanjutnya berbagai jenis katup pengarah dan pengatur tekanan udara, dan yang terakhir berupa aktuator (cylinder).gambar berikut ini memperlihatkan konfigurasi dasar sistem kontrol pnumatik.
Dari gambar di atas , susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :
a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)
Komponen dasar sistem pneumatik mencakup air compressor sebagai menghasilkan udara kempa secara kontinyu, intake filter berfungsi menahan kotoran udara sebelum masuk ke sistem, dryer berfungsi menyerap uap air di udara (moisture), receiver tank berfungsi sebagai reservoar udara kempa atau untuk menjaga ketersediaan supply udara ke sistem, pressure regulator mengatur dan menjaga tekanan udara agar tetap konstan, valve berfungsi untuk mengolah sinyal dari elemen masukan sehingga aliran udara kempa dapat dikontrol dan diarahkan, pneumatic cylinder sebagai aktuator yang mengubah energi udara menjadi energi mekanik. Sistem pneumatik dikendalikan oleh elemen masukan, berupa push button valve dan sensor valve.
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian, sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik. Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian.
Tabel Simbol-simbol Pengadaan Udara Bertekanan
Nama Komponen
Keterangan
Simbol
Kompresor
Kapasitas tetap
Tangki udara
Alat untuk menyimpan udara bertekanan (tandon udara bertekanan )
Filter
Alat untuk menyaring kotoran-kotoran yang terbawa oleh udara
Pemisah air
Kerja Manual
Pembuangan otomatis
Pengering udara
alat untuk mengeringkan udara
Pelumas
Alat untuk memasukkan minyak pelumas ke dalam aliran udara yang digunakan untuk melumasi peralatan.
Pengatur tekanan
Katup untuk mengatur tekanan keluaran yang konstan sesuai yang diinginkan
Manometer
Alat ukur tekanan
Unit pelayanan/ pemeliharaan udara
( Air Service Unit )
Unit yang terdiri filter, pengatur tekanan, alat ukur tekanan, dan pelumas.
Simbol penyederhanaan.
Sumber tekanan
Simbol standart
Simbol tidak standart
Pertemuan Ke-5
Elemen Input (Full Pneumatik)
Elemen input dalam sistem kendali pnumatik dapat berfungsi sebagai antarmuka bagi operator (misalnya sakelar tombol tekan dan sakelar pemilih) dan juga berfungsi sebagai piranti pendeteksi (misalnya sakelar limit dan sakelar proximity). Sistem Pneumatik digolongkan menjadi 3 jenis sistem kendali berdasarkan elemen input, antara lain:
Full Pneumatik
Elektropneumatik
Full dan Elektropneumatik
Full Pneumatik adalah suatu kendali sistem pneumatik yang pengaktifannya dengan manual, makanik dan udara. Gambar berikut memperlihatkan berbagai piranti elemen input.
Katup 3/2 dengan Aktuasi Tombol Tekan, Normally Closed
Katup 3/2 dengan aktuasi Sakelar Seleksi
Katup 3/2 dengan aktuasi Sakelar Limit roller, Normally Closed
Katup Tekanan sekuensial
Prinsip Kerja Pressure sequence valve/Katup Tekanan sekuensial (sequence valve) yaitu udara akan berbalik begitu pilot pressure telah mencapai port 12, dan kembali ke posisi awal via return spring setelah signal dilepas. Tekanan control signal diatur melalui pressure adjustment screw.
Katup dengan sensor proksimiti pnumatik.
Katup tunda waktu (time delay valve)
Katub tunda waktu (Time delay valve) di aktuasi oleh sinyal pnumatik melalui port 12 setelah preset tunda waktunya delay tercapai. Katub akan kembali ke posisi normalnya melalui tekanan pegas (return spring) pada saat sinyal dilepaskan. Waktu tunda diatur melalui sekrup pengatur (regulating screw).
Tabel Simbol-simbol Jenis-Jenis Pengaktifan
Jenis Pengaktifan
Keterangan
Simbol
Kerja manual
Umum
Tombol tekan (by Push Button)
Tuas (by Lever)
Pedal kaki (by Foot)
Tuas ( putar ) dengan pengunci ( tidak reset otomatis)
Kerja mekanik
Plunger
Pegas (by spring)
Rol Lever
Rol Lever with idle return( kerja hanya ke satu arah saja )
Kerja pneumatik
Kerja langsung oleh tekanan kerja
Tekanan kembali ( pressure relief )
Tidak langsung melalui katup pilot
Kombinasi
Solenoid ganda dan kerja pilot dengan tambahan manual
Simbol umum
Tanda ( * ) menunjukan keterangan pengaktifan katup tersebut.
Pertemuan Ke-6
Elemen Input (Elektropneumatik)
Elektropneumatik adalah suatu kendali sistem pneumatik yang pengaktifannya menggunakan sitem kontrol tersendiri. Sistem kontrol elektropneumatik membutuhkan power supply dan input sinyal yang berasal dari saklar atau sensor.
Pada sistem pengontrolan elektropneumatik tidak ditemukan dalam diagram rangkaian keseluruhan yang tunggal, namun dalam dua diagram rangkaian terpisah, satu untuk bagian elektrik satu lagi untuk bagian pneumatik. Untuk itu, aliran sinyal tidak langsung tampak dengan jelas dari pengaturan komponen-komponen dalam keseluruhan diagram rangkaian. Pada sistem elektropneumatik terdapat 4 kelompok dasar yaitu :
1. Power Supply (Pasokan energi)
Arus listrik
Udara bertekanan
Elemen pemroses (Prosessor)
Switching logic
Katup solenoid
Converter Pneumatik ke Elektrik
2. Elemen-elemen masukan (Sensor)
Limit switch
Tombol tekan
Proximity sensor
4. Aktuator dan elemen kontrol akhir
Silinder
Motor pneumatik
Katup kontrol akhir
Bagian-bagian Utama Elektropneumatik
Bila energi listrik tersedia dan akan dipakai maka perlu diproses dan didistribusikan oleh komponen utama. Untuk mempermudah penunjukkannya maka komponen itu digambarkan dalam bentuk simbol pada diagram rangkaiannya.
a. Unit catu daya listrik.
Bagian kontrol sinyal pada elektropneumatik memerlukan cadu daya listrik (arus listrik). Bagian yang mensupply arus listrik ini disediakan oleh bagian catu daya/power supply elektrik. Bagian-bagian unit catu daya listrik ini berfungsi sebagai berikut :
Penurun tegangan, dari tegangan 240 Volt diturunkan menjadi tegangan rendah 24 Volt sebagai output.
Penyearah yang mengkonversikan tegangan ac menjadi tegangan dc.
Kapasitor pada output penyearah berfungsi untuk meratakan tegangan tersebut.
Regulator tegangan pada output dari unit catu daya diperlukan untuk menjamin agar tegangan output konstan tanpa dipengaruhi oleh aliran arus yang mengalir ke beban.
b. Saklar/Tombol tekan
Saklar dipasang pada suatu rangkaian untuk mengalikan arus listrik pada rangkaian tersebut. Saklar ini akan dibagi sebagai tombol tekan dan saklar kontrol.
Saklar kontrol akan dioperasikan secara mekanik pada posisi yang telah ditentukan. Posisi saklar akan tetap tidak berubah sampai pada posisi saklar yang baru ditentukan. Contoh : saklar lampu di rumah.
Tombol tekan hanya dapat mempertahankan posisi yang ditentukan sepanjang saklar tersebut telah diaktuasikan (ditekan).
Jenis saklar yang digunakan dalam sistem kontrol elektropneumatik diantaranya :
Tabel Simbol Saklar
Jenis Saklar
Keterangan
Simbol
Switch Push Button with NO contact
(Make Switch Push Button)
Kontak terbuka secara normal / Normaly Open)
Switch Push Button with NC contact (Breake Switch Push Button)
Kontak terhubung secara normal / Normaly Close
Switch Push Button Change Over
Kontak terhubung secara normal / Normaly Close pada satu kaki, ketika saklar ditekan akan close dengan kaki yang lain
Detent switch Push Button (make)
Kontak terhubung dan terkunci jika saklar diaktifkan dan akan open jika saklar diaktifkan kembali
Detent switch Push Button (breake)
Kontak akan open dan terkunci jika saklar diaktifkan dan akan terhubung jika saklar diaktifkan kembali
Detent Switch Change Over
Kontak terhubung secara normal / Normaly Close pada satu kaki, ketika saklar ditekan akan close dengan kaki yang lain. Kondisi ini akan tetap terkunci sampai saklar diaktifkan kembali.
c. Saklar batas (limit switch)
Saklar batas (limit switch) diaktuasikan ketika suatu bagian mesin atau benda-benda kerja sedang dalam posisi tertentu. Secara normal, aktuasi diberlakukan dengan suatu gerakan. Saklar batas (limit switch) akan menggantikan kontak-kontak pada dasarnya dihubungkan sebagaimana yang disyaratkan sebagai suatu kontak yang terbuka secara normal, kontak yang tertutup secara normal atau perubahan kontak.
Gambar Konstruksi dan visualisai fisik limit switch
Saklar proksimitas (proximity switch)
Berbeda dengan Saklar batas (limit switch), saklar proksimitas (proximity switch) bekerja tanpa kontak langsung dengan objeknya dan tanpa gerakan mekanik. Sehingga, saklar proksimitas (proximity switch) bisa berumur panjang dan kinerja saklar tersebut sangat handal. Jenis saklar proksimitas (proximity switch) dibedakan sebagai berikut :
Reed switch
Reed switch adalah saklar proksimitas yang bekerja secara kemagnitan, terdiri dari dua kontak yang diletakan di dalam tabung gelas berisi gas. Medan magnit yang menyebabkan kedua kontak tersebut terhubung sehingga dapat mengalirkan arus listrik.
Proximity sensor
Berdasarkan objek yang dideteksinya, proximity sensor dibedakan menjadi:
No
Jenis Sensor
Fungsi kerja
Simbol
1
Magnetic Proximity
Logam
2
Capasitive Proximity
Non logam
3
Inductive Proximity
logam
4
Optical Proximity
Logam
non logam
Proximity switch inductif, capacitif dan optic adalah sensor-sensor elektronik. Biasanya biasanya mempunyai tiga titik kontak :
Kontak untuk tegangan sumber.
Kontak untuk grounding.
Kontak untuk sinyal output.
Ada dua macam sensor elektronik sehubungan dengan polaritas dari tegangan output :
Sensor type Sinking (NPN) yaitu sensor yang output sinyalnya memiliki polaritas (-Vdc atau Gnd)
type Sourcing (PNP) yaitu sensor yang output sinyalnya memiliki polaritas (+Vdc).
Temperature sensor
Sensor temperatur berfungsi untuk mendeteksi perubahan temperatur suatu objek. Standard Temperature kerja sensor ini pada ange: -40 … +125 °C.
Pendekatan/Model/Metode
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode : Paparan, Praktek terbimbing, Diskusi dan Tanya jawab
Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat
Laptop, Compresor, ASU (Air Service Unit), AVO meter, Sensor Proximity
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Manometer
Media
LCD projector, Powerpoint.
Sumber Pembelajaran
Buku Guru dan Buku Siswa Pneumatik dan hidrolik kelas XI Semester 1
Pneumatic Basic Level TP 101, Esslingen, P. Croser
Pengantar Ilmu Teknik Pneumatika, Peter Patient
Praktek Sistem Kontrol Pneumatik, Sugeng Isdwiyanudi
Introduction to Pneumatic, H. Meixner
Buku referensi dan artikel yang sesuai
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu yang disediakan untuk penyajian topik : 1. Komponen Dasar sistem pneumatik (180 menit), 2. Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Full Pneumatik) (180 menit), 3. Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Elektropneumatik) (120 menit), ulangan harian materi pertemuan 4 - 6 (60 menit) .
Pertemuan 4 : Komponen Dasar sistem pneumatik (180 menit)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Siswa dan guru bersama-sama memulai pembelajaran dengan berdo'a.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kesiapan belajar.
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan kebutuhan industri dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.(apersepsi)
Siswa menerima informasi tentang kompetensi dan materi yang telah dipelajari dan kaitannya dengan materi yang akan dipelajari, langkah pembelajaran dan penilaian yang akan dilaksanakan terkait komponen dasar sistem pneumatik.
15 menit
Inti
Fase 1: Stimulation (Pemberian rangsangan)
Siswa memperhatikan penjelasan materi tentang komponen dasar sistem pneumatik. (Mengamati). Guru mengajukan pertanyaan mengenai susunan dan simbol pengadaan sistem pneumatik untuk memicu sikap berfikir teliti dan kritis siswa (Menanya)
Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk melakukan penalaran dan menyampaikan pendapatnya tentang dasar komponen sistem pneumatik.
Fase 2: Problem statement (pertanyaan/ identifikasi masalah)
Guru memberikan orientasi masalah secara konseptual tentang fungsi setiap komponen berdasarkan gambar susunan komponen pneumatik, dan masalah yang timbul jika salah satu komponen penyusun tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Fase 3: Data collection (pengumpulan data)
Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber referensi tentang penggunaan komponen penyusun sistem pneumatik. (Mengumpulkan informasi/ mencoba).
Fase 4: Data Proccessing (pengolahan data)
Peserta didik menuliskan kembali informasi yang diperoleh dari hasil browsing. (Mengasosiasi/menalar)
Secara berkelompok peserta mendiskusikan permasalahan yang diajukan dan menuliskan informasi tersebut.
Fase 5: Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Setelah kegiatan diskusi selesai, setiap kelompok secara bergiliran menyerahkan hasil diskusi kelompoknya dari kesimpulan hasil catatannya. (Mengkomunikasikan)
Peserta didik mengamati dan memberikan tanggapan terhadap perwakilan kelompok penyaji.
Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru.
155 menit
Penutup
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman materi belajar.
Guru memberikan penguatan konsep dari materi yang diajarkan (Konfirmasi).
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo'a, dan memberikan motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari materi baru yang lebih menantang.
10 menit
Pertemuan 5: Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Full Pneumatik)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Siswa dan guru bersama-sama memulai pembelajaran dengan berdo'a.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.(apersepsi)
Siswa menerima informasi tentang pentingnya matri ini di dunia industri kususnya pada sistem pneumatik.
Siswa menerima informasi tentang kompetensi dan materi yang akan dipelajari, langkah pembelajaran dan penilaian yang akan dilaksanakan terkait elemen masukan pada full pneumatik.
15 menit
Inti
Fase 1:Stimulation
Siswa memperhatikan (Mengamati) penjelasan dan demonstrasi yang diberikan oleh guru berkaitan dengan elemen masukan pada full pneumatik.
Siswa mengajukan pertanyaan (Menanya) tentang berbagai hal yang tidak diketahuinya terkait dengan prinsip kerja elemen/komponen masukan full pneumatik.
Guru memberikan orientasi masalah yang terjadi jika bagian dalam komponen full pneumatik bermasalah sehingga menimbulkan keinginan siswa untuk menemukan jawaban sendiri melalui aktivitas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar.
Fase 2: Problem statement
Dengan penuh semangat siswa menggunakan kesempatan yang diberikan oleh guru kepada setiap kelompok belajar untuk mengumpulkan data dan statement sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan komponen-komponen/elemen masukan full pneumatik kemudian merumuskan permasalahannya dan memperkirakan jawaban sementara. (eksplorasi)
Fase 3: Data collection
Siswa melakukan mengumpulkan data mengenai komponen full pneumatik serta membandingkan dengan sumber informasi lain, kajian literatur, browsing dan guru memperhatikan, mengarahkan, serta memberikan bantuan informasi kepada siswa agar tidak salah arah. (Mengumpulkan informasi).
Fase 4: Data Proccessing
Siswa melakukan diskusi, dengan menelaah (mengolah informasi) seluruh informasi yang telah dikumpulkannya agar dapat menjawab permasalahan yang telah dirumuskannya
Siswa mendokumentasikan hasil diskusi untuk mendapatkan solusi terkait dengan permasalahan penyedia udara kempa yang diperolehnya.(Elaborasi)
Fase 5: Verification
Siswa melakukan pencermatan informasi secara cermat untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskannya berikut jawaban sementaranya.
Siswa (mengkomunikasikan) menyampaikan hasil penemuannya dan mendapat penguatan dari guru dan kelompok lainnya.
Fase 5: Generalization
Masing-masing siswa membuat generalisasi terkait dengan permasalahan tentang elemen masukan full pneumatik.
Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru. (Konfirmasi)
155 menit
Penutup
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman materi belajar.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo'a, dan memberikan motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari materi baru yang lebih menantang.
10 menit
Pertemuan 6: Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Elektropneumatik)
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Siswa dan guru bersama-sama memulai pembelajaran dengan berdo'a.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.(apersepsi)
Siswa menerima informasi tentang pentingnya matri ini di dunia industri kususnya pada sistem pneumatik.
Siswa menerima informasi tentang kompetensi dan materi yang akan dipelajari, langkah pembelajaran dan penilaian yang akan dilaksanakan terkait elemen masukan pada elektropneumatik.
15 menit
Inti
Fase 1:Stimulation
Siswa memperhatikan (Mengamati) penjelasan dan demonstrasi yang diberikan oleh guru berkaitan dengan elemen masukan pada elektropneumatik.
Siswa mengajukan pertanyaan (Menanya) tentang berbagai hal yang tidak diketahuinya terkait dengan prinsip kerja elemen/komponen masukan elektropneumatik.
Guru memberikan orientasi masalah yang terjadi jika bagian dalam komponen elektropneumatik bermasalah sehingga menimbulkan keinginan siswa untuk menemukan jawaban sendiri melalui aktivitas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar.
Fase 2: Problem statement
Dengan penuh semangat siswa menggunakan kesempatan yang diberikan oleh guru kepada setiap kelompok belajar untuk mengumpulkan data dan statement sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan komponen-komponen/elemen masukan elektropneumatik kemudian merumuskan permasalahannya dan memperkirakan jawaban sementara. (eksplorasi)
Fase 3: Data collection
Siswa melakukan mengumpulkan data mengenai komponen elektropneumatik serta membandingkan dengan sumber informasi lain, kajian literatur, browsing dan guru memperhatikan, mengarahkan, serta memberikan bantuan informasi kepada siswa agar tidak salah arah. (Mengumpulkan informasi).
Fase 4: Data Proccessing
Siswa melakukan diskusi, dengan menelaah (mengolah informasi) seluruh informasi yang telah dikumpulkannya agar dapat menjawab permasalahan yang telah dirumuskannya
Siswa mendokumentasikan hasil diskusi untuk mendapatkan solusi terkait dengan permasalahan penyedia udara kempa yang diperolehnya.(Elaborasi)
Fase 5: Verification
Siswa melakukan pencermatan informasi secara cermat untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskannya berikut jawaban sementaranya.
Siswa (mengkomunikasikan) menyampaikan hasil penemuannya dan mendapat penguatan dari guru dan kelompok lainnya.
Fase 5: Generalization
Masing-masing siswa membuat generalisasi terkait dengan permasalahan tentang elemen masukan elektropneumatik.
Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru. (Konfirmasi)
155 menit
Penutup
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman materi belajar.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo'a, dan memberikan motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari materi baru yang lebih menantang.
10 menit
Penilaian
Teknik penilaian : Pengamatan dan Tes Tertulis
Prosedur penilaian :
No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1.
Sikap
1. Menunjukkan sikap jujur dalam kegiatan mengerjakan tugas/latihan.
2. Menunjukkan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam kegiatan melaksanakan tugas yang diberikan.
4 Menunjukkan sikap teliti dalam kegiatan melaksanakan tugas yang diberikan.
Pengamatan/observasi
Lampiran 1
Penilaian antar teman
Lampiran 2
Penilaian diri
Lampiran 3
Jurnal
Lampiran 4
Selama pembelajaran dan saat diskusi
Dilakukan diakhir semester 1 peserta didik dinilai oleh 5 peserta didik lainnya
Dilakukan diakhir semester
Selama pembelajaran dan saat diskusi
2.
Pengetahuan
Komponen dasar sistem pneumatik
Elemen masukan full pneumatik
Elemen masukan elektropneumatik
Tes tertulis
Lampiran 5.2
Mengerjakan soal setelah selesai pembelajaran perrtemuan ke-6
3.
Keterampilan
Terampil menemutunjukkan pengukuran sinyal output komponen proximity sensor.
Terampil memasang komponen proximity sensor pada sistem pneumatik
Praktik
Lampiran 7.2
Portofolio
Lampiran 7.2
Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) pada saat melakukan praktik di lab
Pada saat diskusi dan menyusun laporan
Cirebon, 3 Desember 2014
Guru Mata Pelajaran,
( MOCH. Tapsir, S.Pd. )
NIP. 19760323 200902 1 004
LAMPIRAN 5.2
LEMBAR TES TULIS
Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis (Post Test)
Gambarkan komponen/elemen penyusun sistem pneumatik!
Jelaskan fungsi kerja setiap komponen/elemen penyusun sistem pneumatik tersebut!
Isilah tabel berikut :
Nama Komponen
Keterangan
Simbol
Filter
..........................................................................
Pengering udara
..........................................................................
Pelumas
..........................................................................
Pengatur tekanan
..........................................................................
Manometer
..........................................................................
Jelaskan perbedaan fungsi kerja sistem pmneumatik yang menggunakan elemen masukan jenis fullpneumatik dengan elektropneumatik!
Isilah tabel berikut :
Jenis Pengaktifan
Keterangan
Simbol
Kerja manual
......................................................................................
......................................................................................
Kerja mekanik
.....................................................................................
......................................................................................
Kerja pneumatik
......................................................................................
Sebutkan jenis sensor proximity disertai gambar simbol berdasarkan objek yag diinderanya !
Teknik Penskoran
Nomor Soal
Langkah penyelesaian
Penskoran
1.
Elemen kerja (actuators)Elemen pengolah (processors)Elemen masukan (sensors)Catu daya (energi supply)Elemen penyusun sistem pneumatik :
Elemen kerja (actuators)
Elemen pengolah (processors)
Elemen masukan (sensors)
Catu daya (energi supply)
5
2.
Fungsi kerja elemen penyusun sistem pneumatik :
Catu daya (energi supply) : menghasilkan udara kempa secara kontinyu, bersih dari kotoran udara dan uap air, dan tekanan udara yang tetap konstan.
Elemen masukan (sensors) : menghasilkan sinyal untuk mengendalikan kerja sistem pneumatik.
Elemen pengolah (processors): mengolah sinyal dari elemen masukan sehingga aliran udara kempa dapat dikontrol dan diarahkan.
Elemen kerja (actuators) : mengubah energi udara menjadi energi mekanik berupa gerak putar atau maju/mundur secara linier.
5
3.
Gambar Simbol komponen penyedia udara :
Komponen
Keterangan
Simbol
Filter
Alat untuk menyaring kotoran-kotoran yang terbawa oleh udara
Pengering udara
alat untuk mengeringkan udara
Pelumas
Alat untuk memasukkan minyak pelumas ke dalam aliran udara yang digunakan untuk melumasi peralatan.
Pengatur tekanan
Pembuangan otomatis
Manometer
Alat ukur tekanan
5
4.
Perbedaan Sitem full pneumatik dan elektropneumatik :
Full Pneumatik adalah suatu kendali sistem pneumatik yang pengaktifannya dengan manual, makanik dan udara.
Elektropneumatik adalah suatu kendali sistem pneumatik yang pengaktifannya menggunakan sitem kontrol tersendiri. Sistem kontrol elektropneumatik membutuhkan power supply dan input sinyal yang berasal dari saklar atau sensor.
5
5.
Jenis Pengaktifan
Keterangan
Simbol
Kerja manual
Pedal kaki (by Foot)
Tuas ( putar ) dengan pengunci ( tidak reset otomatis)
Kerja mekanik
Pegas (by spring)
Rol Lever
Kerja pneumatik
Kerja langsung oleh tekanan kerja
5
6.
Jenis Sensor proximity berdasarkan objek yang diinderanya :
No
Jenis Sensor
Fungsi kerja
Simbol
1
Magnetic Proximity
Logam
2
Capasitive Proximity
Non logam
3
Inductive Proximity
logam
4
Optical Proximity
Logam
non logam
5
Jumlah skor
30
Nilai
Nilai yang diperoleh siswa = jumlah skor yang diperolehjumlah bobot skor ×100
LAMPIRAN 7.2
PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Portofolio : Kumpulan Hasil Tugas individu atau Kelompok
Tujuan Portofolio : Memantau perkembangan kemampuan keterampilan siswa untuk dapat :
Menemutunjukkan pemeriksaan kondisi sensor proximity (pengukuran sinyal output)
Memasang komponen proximity sensor pada sistem pneumatik
Tugas :
1. Buat rangkuman dari tugas praktikum
2. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu siswa (warna map sesuai dengan kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map)
3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir.
Pedoman Penskoran
Kriteria
Skor Maksimal
Siswa menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu
4
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
3
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
2
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat waktu
1
Siswa tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena tidak pernah mengumpulkan tugas
0
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Nama siswa/Kelompok :
Kelas :
Semester/Tahun Pelajaran :
No
Jenis Tugas
KD
Nilai
Tanda Tangan
Keterangan
(Tgl Pengumpulan)
Peserta Didik
Guru
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Petunjuk Umum :
Bacalah perintah dalam Lembar Aktifitas Siswa (LAS) ini dengan teliti
Galilah informasi melalui pengamatan, kajian literatur, browsing untuk mendapatkan informasi yang relevan
Komunikasikan dengan rekan se-kelompok untuk mendapatkan kesimpulan dan dokumentasikan hasilnya
Pertemuan 4: Komponen dasar sistem pneumaik
Tugas Kelompok
Penggunaan komponen penyusun sistem pneumatik :
Mencari informasi tentang penggunaan komponen penyusun sistem pneumatik di dunia otomasi industri
Mencari informasi berupa gambar dan menjelaskan fungsi kerjanya.
Petunjuk khusus
Cari referensi dari browsing internet dengan key word "elemen penyusun sistem pneumatik".
Pertemuan 5: Elemen Masukan Sistem Pneumatik (Full Pneumatik)
Tugas Kelompok
Mencari informasi tentang perbedaan full pneumatic dan elektropneumatik berdasarkan penerapannya di dunia otomasi industri.
Mencari jenis, prinsip kerja, dan penggunaan sensor-sensor elektropneumatik disertai gambar visualisasi sensor. Untuk itu cermati petunjuk khusus yang diberikan oleh guru.
Petunjuk khusus
Cari referensi dari browsing internet dengan key word "full & elektropneumatik".