RPP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
( PPKn )
Kelas X Semester 1
Oleh :
DRS. I MADE SUCIPTA, M. Si -------------------------------------------NIP. : 19541030 197903 197903 1 006
KURIKULUM 2013 SMA NEGERI 1 SUKASADA
2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2)
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: SMAN 1 Sukasada : PPKn :X/1 : Ketentuan UUD negara RI Tahun 1945 dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara : 8 x 45 menit ( 4 X Pertemuan )
A.
Kompetensi Inti
KI 1:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, toleran, damai), santun, responsif dan dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sikap sebagai sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis m enganalisis pengetahuan fak tual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.2. Menghayati nilai-nilai konstitusional ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
Indikator 1.2.1. Membangun nilai-nilai menghargai secara adil ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. 1.2.2. Membangun nilai-nilai kerja sama secara adil ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
Kompetensi Dasar
Indikator
2.2. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan .
2.2.1. Membangun nilai-nilai Mengharagai yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. 2.2.2.
Membangun nilai-nilai Kerjasama yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan.
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
3.2.1.
Mengidentifikasi Wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
3.2.2.
Membedakan kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia.
3.2.3.
Meganalisis kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia. Mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia.
3.2.4.
4.2. Menyaji hasil analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.
4.2.1.
Menyaji hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.
4.2.2.
Mengkomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.
C. Materi Pembelajaran Ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan : a. b. c. d.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
D. Proses Pembelajaran 1.
PERTEMUAN PERTAMA Pertemuan pertama ini merupakan wahana dialog untuk lebih memantapkan proses pembelajaran PPKn yang akan dilakukan pada pertemuan-pertemuan berikutnya. Pertemuan awal ini juga menjadi wahana untuk membangun ikatan emosional antara guru dan peserta didik; bagaimana guru dapat mengenal anak didiknya; bagaimana guru menjelaskan pentingnya mata pelajaran PPKn; bagaimana guru dapat menumbuhkan ketertarikan peserta didik terhadap materi yang akan dibahas. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK): 1). Membangun nilai-nilai kerja sama secara adil ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara 2). Membangun nilai-nilai Kerjasama yang mengatur tentang wilayah negara 3). Mengidentifikasi Wilayah negara kesatuan Republik Indonesia 4).. Menyaji hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara 5). Mengkomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara
b. Kegiatan Pembelajaran Secara umum kegiatan pembelajaran dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. no
1
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Alokasi Waltu 10 Menit
- Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam dilanjutkan dengan berdoa bersama - Mengecek kehadiran peserta didik. - Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media serta buku yang diperlukan - Guru memusatkan perhatian peserta didik dengan cara menyampaikan KD atau materi pokok yang akan diajarkan - Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari - Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial peserta didik - Guru menyampaikan tujuan dan materi pokok wilayah negara dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
2
Kegiatan Inti 1. Presentasi kelompok 1, topik wilayah negara
65 Menit
2.
Pada saat Kelompok 1 tampil presentasi, kelompok lainnya menyimak materi presentasi (mengamati).
3.
Setelah presentasi selesai dipaparkan oleh kelompok 1, kelompok lain memberikan saran/masukan dan mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dibahas (menanya).
4.
Pengajuan pertanyaan dilakukan dalam bentuk termin pertanyaan (jumlah termin disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia).
Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan sebelum presentasi elompok dalam bentuk penugasan mencari informasi terkait dengan materi yang akan di presentasikan. Kegiatan mengasosiasikan dilakukan baik oleh kelompok yang mendapat tugas presentasi, juga kelompok lain dengan melakukan analisis dalam kelompok pada saat menyimak jalannya presentasi guna membuat pertanyaan.
3
Penutup
15 Menit
1. Guru menyimpulkan materi dan jalannya diskusi 2. Sebalum mengakhiri pembelajaran,guru dapat melakukan refleksi terkait dengan kasus tersebut. 3. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah untuk mencari informasi bagi peserta didik untuk presentasi pertemuan berikutnya 4. Guru melakukan pengayaan terhadap siswa yang telah mencapai kompetensi dan remidi kepada siswa yang belum mencapai kompetensi 5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung denganbaik dan lancar
c. Penilaian 1. Penilaian Sikap Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok. 2. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik diminta untuk menjawab per tanyaan yang terdapat pada Latihan Tugas Mandiri 1.2. dan Tugas Mandiri 1.3. serta Tugas Kelompok 1.2. 3. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab/mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang dibahas (mengkomunikasikan secara lisan).
2.
PERTEMUAN KEDUA Pertemuan kedua akan membahas materi tentang Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK): 1). Membangun nilai-nilai kerja sama secara adil ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia 2). Membangun nilai-nilai Kerjasama yang mengatur tentang Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia 3). Membedakan Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia 4).. Menyaji hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia 5). Mengkomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia
b. Kegiatan Pembelajaran Secara umum kegiatan pembelajaran dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. no
1
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Alokasi Waltu 10 Menit
- Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam dilanjutkan dengan berdoa bersama - Mengecek kehadiran peserta didik. - Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media serta buku yang diperlukan - Guru memusatkan perhatian peserta didik dengan cara menyampaikan KD atau materi pokok yang akan diajarkan - Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari - Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial peserta didik - Guru menyampaikan tujuan dan materi pokok Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
2
Kegiatan Inti 1.
2.
Presentasi kelompok 2, topik Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia Pada saat Kelompok 2 tampil presentasi, kelompok lainnya menyimak materi presentasi (mengamati).
65 Menit
3.
Setelah presentasi selesai dipaparkan oleh kelompok 2, kelompok lain memberikan saran/masukan dan mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dibahas (menanya).
4.
Pengajuan pertanyaan dilakukan dalam bentuk termin pertanyaan (jumlah termin disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia).
Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan sebelum presentasi elompok dalam bentuk penugasan mencari informasi terkait dengan materi yang akan di presentasikan. Kegiatan mengasosiasikan dilakukan baik oleh kelompok yang mendapat tugas presentasi, juga kelompok lain dengan melakukan analisis dalam kelompok pada saat menyimak jalannya presentasi guna membuat pertanyaan.
3
Penutup
1.
Guru menyimpulkan materi dan jalannya diskusi
2.
Sebalum mengakhiri pembelajaran,guru dapat melakukan refleksi terkait
15 Menit
dengan kasus tersebut. 3.
Guru memberikan tugas pekerjaan rumah untuk mencari informasi bagi peserta didik untuk presentasi pertemuan berikutnya
4.
Guru melakukan pengayaan terhadap siswa yang telah mencapai kompetensi dan remidi kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
5.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung denganbaik dan lancar
c. Penilaian 1. Penilaian Sikap Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok. 2. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik diminta untuk menjawab per tanyaan yang terdapat pada Latihan Tugas Mandiri 1.2. dan Tugas Mandiri 1.3. serta Tugas Kelompok 1.2. 3. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab/mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang se dang di bahas (mengkomunikasikan secara lisan).
3.
PERTEMUAN KETIGA Pertemuan kedua akan membahas materi tentang Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia . Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK): 1). Membangun nilai-nilai kerja sama secara adil ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 2). Membangun nilai-nilai Kerjasama yang mengatur tentang Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 3). Menganalisis Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 4). Menyaji hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia. 5). Mengkomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia
b.
Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan pembelajaran pada pertemuan Problem Based Learning sebagai berikut.
no
1
ini
menggunakan
Model Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Alokasi Waltu 10 Menit
- Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam dilanjutkan dengan berdoa bersama - Mengecek kehadiran peserta didik. - Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media serta buku yang diperlukan - Guru memusatkan perhatian peserta didik dengan cara menyampaikan KD atau materi pokok yang akan diajarkan - Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari - Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial peserta didik
No No 2
Sintak Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada masalah yang dibutuhkan
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
Alokasi Waktu Alokasi Waktu 65 Menit
No No 2
Kegiatan Pembelajaran Sintak
Deskripsi Kegiatan
Waktu 65 Menit
Kegiatan Inti 2. Guru meminta peserta didik untuk mengamati dengan membaca buku BAB 2, Sub Bab C. Kemerdekaan beragamaan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 3. Guru menanamkan sikap teliti dan cermat dalam membaca sub bab tersebut. 4. Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan mungkin dapat dieksplorasi dari bacaan tersebut
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
Alokasi Waktu Alokasi
1. Guru membagi peserta didik dalam 7 kelompok heterogen beranggotakan antara 4 - 5 orang. 2. Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam dalam dafar pertanyaan. 3. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan. 4. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar” sebuah masalah yang rumit dan kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. 5. Selama penyelidikan peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi tentang kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia. 6. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk belajar keras. 7. Peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian masalah tersebut. 1. Guru membantu dan membimbing peserta didik untuk mengumpulkan informasi tentang tentang kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia, ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut : a. b. c. d. e.
Landasan hukum kebebasan beragama di Indonesia Makna kebebasan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME Toleransi dan kerja sama antar umat beragama di Indonesia Tantangan dan hambatan dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia Peran pemerintah dalam menjamin kebebasan beragama di Indonesia
. 2. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada peserta didik lain dalam kelompok untuk berpikir tentang jawaban terhadap pemecahan masalah terhadap kendala-kendala yang dihadapi lembaga negara tersebut.
No No 2
Kegiatan Pembelajaran Sintak
Deskripsi Kegiatan
Waktu 65 Menit
Kegiatan Inti
3. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan menyelidiki kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia oleh kelompok.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Alokasi Waktu Alokasi
4.
Guru menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks atau buku referensi lainnya
5.
Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi peserta didik dengan membei konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau mengungkap lebih jauh penyelidikan yang telah mereka lakukan
1.
Guru membimbing kelompok untuk mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia
2.
Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil identifikasi permasalahan yang berhubungan dengan Mengembangkan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia dan menyajikan hasil karya
3.
Laporan tersebut dapat berupa bahan tayang (powerpoint) atau laporan tertulis.
4.
Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat dilakukan setiap kelompok secara bergantian di depan kelas dan kelompok lain memberikan pertanyaan atau komentar terhadap hasil kerja dari kelompok penyaji.
1.
Guru memberikan bimbingan agar peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang berhubungan dengan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia.
2.
Guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas mereka selama proses kegiatan belajarnya.
3.
Guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan prosesproses yang mereka gunakan
no
3
Alokasi Waltu
Kegiatan Pembelajaran
Penutup
15 Menit
1.
Guru menyimpulkan materi dan jalannya diskusi
2.
Sebalum mengakhiri pembelajaran,guru dapat melakukan refleksi terkait dengan kasus tersebut.
3.
Guru memberikan tugas pekerjaan rumah untuk mencari informasi bagi peserta didik untuk presentasi pertemuan berikutnya
4.
Guru melakukan pengayaan terhadap siswa yang telah mencapai kompetensi dan remidi kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
5.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung denganbaik dan lancar
c. Penilaian (1).
Penilaian Sikap
Penilaian observasi Terlampir ) (2).
sikap selama
terhadap peserta didik dapat proses pembelajaran berlangsung.
dilakukan dengan (Panduan Observasi
Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja kelompok sebagaimana tersebut dalam kegiatan pembelajaran problem based learning di atas
(3).
Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang dibuat baik secara lisan (1 s.d 2 orang yang merupakan perwakilan kelompok) maupun secara tertulis (selain peserta didik yang mengkomuniikasikan).
4. PERTEMUAN KEEMPAT Pertemuan kedua akan membahas materi tentang Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia. Dalam pertemuan ini guru juga dapat mengangkat isu aktual sebagai apersepsi.
a. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK): 1). Membangun nilai-nilai kerja sama secara adil ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 yang mengatur tentang sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia 2). Membangun nilai-nilai Kerjasama yang mengatur tentang sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia 3). Mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia
4). Menyaji hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur pertahanan dan keamanan. 5). Mengkomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur pertahanan dan keamanan.
b. Kegiatan Pembelajaran Secara umum kegiatan pembelajaran dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. no
1
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Alokasi Waltu 10 Menit
- Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam dilanjutkan dengan berdoa bersama - Mengecek kehadiran peserta didik. - Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media serta buku yang diperlukan - Guru memusatkan perhatian peserta didik dengan cara menyampaikan KD atau materi pokok yang akan diajarkan - Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari - Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial peserta didik - Guru menyampaikan tujuan dan materi pokok Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
2
Kegiatan Inti 1. Presentasi kelompok 3, topik Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia 2.
Pada saat Kelompok 3 tampil presentasi, kelompok lainnya menyimak materi presentasi (mengamati).
3.
Setelah presentasi selesai dipaparkan oleh kelompok 3, kelompok lain memberikan saran/masukan dan mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dibahas (menanya).
4.
Pengajuan pertanyaan dilakukan dalam bentuk termin pertanyaan (jumlah termin disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia).
Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan sebelum presentasi elompok dalam bentuk penugasan mencari informasi terkait dengan materi yang akan di presentasikan. Kegiatan mengasosiasikan dilakukan baik oleh kelompok yang mendapat tugas presentasi, juga kelompok lain dengan melakukan analisis dalam kelompok pada saat menyimak jalannya presentasi guna membuat pertanyaan.
65 Menit
3
Penutup
15 Menit
1. Guru menyimpulkan materi dan jalannya diskusi 2. Sebalum mengakhiri pembelajaran,guru dapat melakukan refleksi terkait dengan kasus tersebut. 3. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah untuk mencari informasi bagi peserta didik untuk presentasi pertemuan berikutnya 4. Guru melakukan pengayaan terhadap siswa yang telah mencapai kompetensi dan remidi kepada siswa yang belum mencapai kompetensi 5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung denganbaik dan lancar
c. Pembelajaran Pengayaan dan Remidial
Pengayaan Telaahlah posisi strategis wilayah Indonesia dalam percaturan politik global
Remidial Membuat alasan mengapa Indonesia dikatakan ada pada posisi silang dunia
d. Penilaian 1. Penilaian Sikap Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses diskusi berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasi/menjawab pertanyaan serta aspek kerja sama kelompok. 2. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik diminta untuk menjawab per tanyaan yang terdapat pada Latihan Tugas Mandiri 1.2. dan Tugas Mandiri 1.3. serta Tugas Kelompok 1.2. 3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab/mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang dibahas (mengkomunikasikan secara lisan)
No 1
2
Aspek Penilaian Afektif/Sikap
Kognitif/ Pengetahuan
Jenis/ Teknik
Bentuk Instrumen
Observasi Penilian Diri Penilaian Antar Teman / Sejawat Jurnal
Lembar Pengamatan Lembar Penilaian Diri Lembar Penilaian Sejawat
Test Tertulis
Test Pilihan Ganda / Test Uraian
3
Ketrampilan
Instrumen Pengamatan / Penilaian, Rubrik dan Pedoman Penskoran (Terlampir)
Lembar Penilaian Jurnal
(Sebisa mungkin dihindari Test PG dalam Penilaian Pros es dan UH) Penugasan Penilaian Kinerja Proyek/ Produk Portofolio
Keterangan
Lembar Penugasan Lembar Penilaian Kinerja / Daftar Cek Lembar Proyek/ Produk
Instrumen Penilaian Test / Penugasan, Kunci, Rubrik dan Pedoman Penskoran (Terlampir)
Instrumen Penilaian, daftar cek, portofolio, rubrik dan pedoman penskoran (Terlampir)
Lembar Penilaian Portofolio
e. Tehnik Penilaian : Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) : Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni : predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)
Penilaian Pengetahuan Dan Keterampilan: Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka Yaitu 60 sedangkan sistem penilaian menggunakan rentangan 00 -100 (Permendikbud No. 53 Tahun 2015)
F. Media / alat dan sumber Belajar - Media Pembelajaran
: Gambar, Bagan, Vidio, Power Poin, media cetak
(Koran Majalah) - Alat Pembelajaran
: Lcd, laptop
- Sumber pembelajaran
: Buku paket Siswa yang relepan, buku UUD NRI
tahun 1945, Internet, buku penunjang yang relevan, reprensi yang relepan
Singaraja, 17 Juli 2016 Mengetahui Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Drs. Putu Dana , M.Si NIP. 19631015 199303 1010
Drs. I Made Sucipta, M.Si NIP.195410301979031006
Catatan :
LAMPIRAN 1 : A.
Materi Pembelajaran Pertemuan 1
WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Berdasarkan hukum laut internasional wilayah laut Indonesia dapat
dibedakan tiga macam
sebagai berikut. 1. Zona Laut Teritorial Batas laut teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. 2. Zona Landas Kontinen Landas kontinen ialah dasar laut yang secara
geologis maupun morfologi merupakan
lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. 3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona ekonomi eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut.
Wilayah daratan Indonesia juga memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting bagi tegaknya kedaulatan Republik Indonesia. Wilayah
daratan merupakan tempat pemukiman atau
kediaman warga negara atau penduduk Indonesia. Di atas wilayah daratan ini tempat berlangsungnya pemerintahan Republik Indonesia, baik pemeritah pusat maupun daerah. Selain wilayah lautan dan daratan, Indonesia juga mempunyai kekuasaan atas wilayah udara. Wilayah udara Indonesia adalah ruang udara yang terletak di atas permukaan wilayah daratan dan lautan Republik Indonesia. Berdasarkan Konvensi Chicago tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara yang ada di atas wilayah negaranya. Negara Republik Indonesia masih mempunyai satu jenis wilayah lagi, yaitu wilayah ekstrateritorial. Wilayah ekstrateritorial yang merupakan wilayah negara dimana wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah kantor-kantor pewakilan diplomatik Republik Indonesia di negara lain.
B. Lampiran 2 Instrumen penilaian Pengetahuan : Pertemuan I NO 1.
PERTANYAAN Uraikanlah keuntungan yang dapat diperoleh dari Negara Republik Indonesia memiliki batas wilayah laut yang sangat luas !
KUNCI JAWABAN Keuntungan
a. Karena sebagian besar perairan maka menjadikan Indonesia menjadi negara kepulaun terbesar di dunia
SKOR Betul : 100
b. Perairan didominasi perairan dangkal yang banyak menghasilkan ikan c. Curah hujan tinggi, banyak gunung aktif menyebabkan tanah menjadi gembur d. Dengan keadaan seperti ini indonesia harusnya bisa menjadi penghasil laut yang bisa dibilang banyak e. Letak selat yang pendek dengan negara-negara tetangga, dapat menjadi antar transport menjadi lebih mudah lewat laut
2.
Uraikanlah permasalahan yang sering timbul dari adanya perbatasan darat secara bilateral antara Negara Republik Indonesia dengan Negara Malaysia !
Permasalahan :
a. Masalah tenaga kerja paling sering muncul antara Indonesia dan Malaysia
Betul : 100
b. Perdagangan ilegal juga kerap munul melewati selat malaka c. Menipisnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia, sangat berpengaruh pada penduduk indonesia yang berlokasi di pebatasan antara Kalimantan dan Serwak (Malaysia): d. Lintas batas secara ilegal e. pemindahan batas wilayah darat oleh Malaysia di wilayah Kalimantan f.
penyelundupan tenaga kerja atau perdagangan manusia mudah dilakukan lewat darat dari Indonesia ke Malaysia
Pedoman penskoran : Soal uraian untuk peserta didik sejumlah 2 soal Petunjuk penskoran : Setiap 1 soal skor betul adalah 100 dan skor salah 0, yang bisa digambarkan dalam rubrik berikut :
No Soal
1
2
Jumlah Skor Akhir
Skor
100
100
200
Catatan: 1.
Jawaban secara esensi betul: skor 100
2.
Jawaban banyak mendekati esensi, skor 80
3.
Jawaban sedang mendekati esensi, skor 50
4.
Jawaban jauh dari esensi, skor 20
5. Tidak ada jawaban, skor 0
SKOR YANG DIPEROLEH Penilaian Soal Uraian : NILAI = ------------------------------------ x 100
200
Kisi-Kisi No
Kompetensi Dasar
Kelas/Smt
Materi
Indikator
Urut 1
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
X/I
Peta
Menganalisis
wilayah
keuntungan yang
negara
dapat diperoleh
Republik
dari Negara
Indonesia
Bentuk
No
Tes
Soal
Esay
1
Esay
2
Republik Indonesia memiliki batas wilayah laut yang sangat luas
2
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
X/I
Wilayah
Mengidentifikasi
perbatan
permasalahan
dengan
yang sering
negara
timbul dari
tetangga
adanya perbatasan darat secara bilateral antara Negara Republik Indonesia dengan Negara Malaysia.
Lampiran :
A. Materi Pertemuan 2
1. Status Warganegara dan Penduduk Indonesia Warganegara, semua warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang undangan Kewarganegaraan, segala hal ihwal yang berhubungan dengan warganegara Rakyat sesuatu negara meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan negara dan tunduk pada kekuasaan negara itu Selain karena faktor pertalian darah, faktor bertempat tinggal bersama juga dapat menentukan, apakah seseorang termasuk dalam pengertian rakyat daripada negara itu. Adapun orang-orang yang berada di wilayah sesuatu negara dapat dibagi atas : 1.
Penduduk, mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu ( dapat dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk)
2.
Bukan Penduduk, mereka yang berada di wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah negara itu (tamu asing atau turis)
Penduduk dapat dibagi menjadi 2 : 1.
Penduduk warganegara, dapat disebut warganegara karena mereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota suatu negara
2.
Penduduk bukan warganegara, dapat disebut dengan warganegara asing, karena mereka yang berada pada suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk kepada pemerintah dimana mereka berada
Siapa-siapa saja yang diakui sebagai warganegara dan bukan warganegara (orang asing) biasanya ditentukan dalam Undang-Undang Kewarganegaraan. Bagi Indonesia telah menentukan masalah kewarganegaraan tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 sebagai perwujudan dari pasal 26 UUD 1945. Pada pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang juga menurut pasal 2 UU. No. 12 Tahun 2006 menyebutkan : yang menjadi warganegara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warganegara Yang dimaksud dengan orang-orang bangsa Indonesia asli, orang Indonesia yang menjadi Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri. Selanjutnya yang dimaksudkan orang-orang bangsa lain menurut pasal 26 ayat 1 UUD 1945, orang-orang peranakan Belanda, peranakan Tionghoa, dan peranakan Arab yang bertempat kedudukan di Indonesia mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada negara.
Dengan berlakunya UU. No. 12 Tahun 2006, ini berarti anak warganegara Indonesia keturunan Cina, Arab, India atau bangsa apapun, otomatis adalah bangsa Indonesia asli. Menurut pasal 26 ayat 2 UUD 1945 yang dimaksudkan dengan penduduk adalah warganegara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia Menurut pasal 26 ayat 3 UUD 1945 menyebutkan penduduk diatur dalam undang-undang
: hal-hal mengenai warganegara dan
Menurut Bab II tentang Warga Negara Indonesia pada pasal 4 UU. No. 12 Tahun 2006 mengegaskan tentang siapa-siapa yang menjadi warga negara Indonesia sebagai berikut : 1.
Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan / atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Negara lain sebelum undangundang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia
2.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia
3.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing
4.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia
5.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anaknya tersebut
6.
Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia
7.
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia
8.
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anak dari pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
9.
Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah atau ibunya
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah atau ibunya tidak diketahui 11. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apab ila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya 12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan 13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudiaan ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia
2. Azas dan Stelsel Kewarganegaraan Asas kewarganegaraan: merupakan asas atau dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang dalam golongan warganegara dari suatu negara tertentu Adapun asas atau dasar yang dipergunakan untuk menentukan kewarganegaraan seseorang pada umunya diantaranya : 1.
Asas keturunan atau ius sanguinis (law of the blood), asas menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan. Jadi yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan dimana tempat mereka dilahirkan. Contoh : Seseorang yang lahir di negara A, yang orang tuanya adalah warganegara B, adalah warganegara B. Asas ini dianut oleh negara RRC dan Indonesia
2.
Asas tempat kelahiran atau ius soli (law of the soil), asas yang menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat ia dilahirkan Contoh : Seseorang yang lahir di negara A, adalah warganegara A walaupun orang tuanya adalah warganegara B. Asas ini dianut oleh negara negara Inggris, Mesir, Amerika dan negara Indonesia menganut azas ius soli terbatas
Adapun asas atau dasar yang dipergunakan untuk menentukan kewarganegaraan Indonesia menurut UU. No. 12 Tahun 2006 diantaranya : 1.
asas ius sanguinis atau asas keturunan (law of the blood), asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran
2.
Asas ius soli atau asas tempat kelahiran (law of the soil) secara terbatas, asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undangundang ini.
3.
Asas kewarganegaraan tunggal, asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang
4.
Asas kewarganegaraan ganda (dwi kewarganegaraan atau bipatride), asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini
Dalam menentukan kewarganegaraan itu dipergunakan dua stelsel kewarganegaraan, disamping asas kewarganegaraan Dua stelsel kewarganegaraan terdiri dari : 1.
Stelsel Aktif, seseorang harus melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu secara aktif utnuk menjadi warganegara
2.
Stelsel Pasif, seseorang dengan sendirinya menjadi warganegara dari suatu negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu
Berkaitan dengan adanya stelsel aktif dan stelsel pasif maka pada dasarnya seseorang warga negara dalam suatu negara mempunyai dua hak yaitu hak opsi dan hak repudiasi Hak Opsi : hak untuk memilih kewarganegaraan
Hak opsi ini terdapat dalam stelsel aktif, karena setiap orang yang ingin menjadi warganegara dari suatu negara harus terlebih dahulu memilih negara mana yang dijadikan negaranya, ini disebabkan oleh karena kelahirannya atau statusnya mereka harus aktif melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu untuk menjadi warganegara. Hak Repudiasi : hak untuk menolak suatu kewarganegaraan Hak repudiasi ini terdapat dalam stelsel pasif, karena setiap orang yang akan menjadi warganegara dari suatu negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu sudah otomatis menjadi warganegara dari negara tersebut.
3. Dwi-Kewarganegaraan Dalam menentukan kewarganegaraanya beberapa negara memakai asas ius sanguinis sedangkan dinegara lain menggunakan asas ius soli, hal yang demikian itu menimbulkan dua kemungkinan : 1.
a-patride
: seorang penduduk yang sama sekali tidak memiliki kewarganegaraan
2.
bi-patride : seorang penduduk yang mempunyai (kewarganegaraan rangkap atau dwi kewarganegaraan)
dua
macam
kewarganegaraan
B. Lampiran 2 Instrumen penilaian Pengetahuan : Pertemuan I NO 1.
PERTANYAAN
KUNCI JAWABAN
Deskripsikan pengertian warganegara Indonesia menurut pasal 2 UU. No. 12 Tahun 2006
Pengertian wn menurut pasal 2 UU. No. 12 Tahun 2006 menyebutkan : yang menjadi warganegara
SKOR Betul : 100
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang disahkan dengan undangundang sebagai warganegara
2.
Deskripsikanlah pengertian penduduk menurut pasal 26 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ?
warganegara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia
Betul : 100
Pedoman penskoran : Soal uraian untuk peserta didik sejumlah 2 soal Petunjuk penskoran : Setiap 1 soal skor betul adalah 100 dan skor salah 0, yang bisa digambarkan dalam rubrik berikut :
No Soal
1
2
Jumlah Skor Akhir
Skor
100
100
200
Catatan: 1.
Jawaban secara esensi betul: skor 100
2.
Jawaban banyak mendekati esensi, skor 80
3.
Jawaban sedang mendekati esensi, skor 50
4.
Jawaban jauh dari esensi, skor 20
5. Tidak ada jawaban, skor 0
SKOR YANG DIPEROLEH Penilaian Soal Uraian : NILAI = ------------------------------------ x 100
200
Kisi-Kisi No
Kompetensi Dasar
Kelas/Smt
Materi
Indikator
Urut 1
2
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
X/I
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
X/I
Warganegara
Mendeskripsikan
Indonesia
pengertian
menurut
warganegara
pasal 2 UU.
Indonesia menurut
No. 12 Tahun
pasal 2 UU. No.
2006
12 Tahun 2006
Penduduk
Mendeskripsikan
dan bukan
pengertian
penduduk
penduduk
menurut
menurut pasal 26
UU. No. 12 Tahun 2006
ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Bentuk
No
Tes
Soal
Esay
1
Esay
2
LAMPIRAN : 3 A. Materi Pertemuan 3
Membangun Kerukunan Umat Beragama Kemerdekaan beragama di Indonesia menyebabkan Indonesia mempunyai gama yang beraneka ragam. Di sekolah kalian, mungkin saja warga sekolahnya (siswa dan guru) menganut agama yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinannya. Atau mungkin saja, kalian mempunyai tetangga yang tidak seagama dengan kalian. Hal itu semua, merupakan sesuatu yang wajar. Keberagaman agama yang dianut oleh bangsa Indonesia itu tidak boleh dijadikan hambatan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut tentu saja akan terwujud apabila dibangun kerukunan umat beragama. Usaha-usaha yang ditempuh untuk meningkatkan suasana kerukunan hidup yang toleran antara ummat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari berbagai golongan Agarna dan penganut kepercayaan terutama dilakukan melalui ke giatan-kegiatan sebagai berikut : a.
Mengadakan dialog antara pemuka-pemuka Agama dari berbagai golongan Agama dan penganut Kepercayaan di daerah yang bersangkutan. Usaha dialog tersebut bersifat pertemuan untuk bertukar fikiran mengenai masalah-masalah keagamaan yang ada hubungannya dengan masalah pembangunan.
b. Terbentuknya lembaga kerjasama antara ummat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di kota-kota kabupaten / kota. Meskipun lembaga tersebut masih bersifat lokal namun merupakan salah satu wadah yang dapat berfungsi mempertemukan pandangan yang berbeda-beda dan memecahkan masalah keagamaan yang mungkin timbul di antara para pemeluk Agama dan penganut Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu telah dilanjutkan usaha pembentukan badan konsultasi antara ummat beragama pada tingkat Pusat yang dalam waktu singkat sudah dapat dilaksanakan. Sedangkan usaha. Pengembangan kode etik pergaulan dan penyebaran agama serta pembinaan usaha nyata dalam menghadapi masalah kemasyarakatan dan pemecahannya secara bersama oleh para pemeluk agama terus dilanjutkan dan dikembangkan. Pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 telah menegaskan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Penegasan ini memberikan gambaran yang jelas bahwa negara dan pemerintah berupaya untuk meningkatkan kegiatan beribadah menurut agamanya dengan jalan sebagai berikut: 1.
Memberikan jaminan kebebasan kepada setiap warga Negara Indonesia untuk memeluk agama, sesuai dengan keyakinan masing-masing. Bahwa tidak diperkenankan seseorang untuk memaksakan ajaran agama yang dipeluknya kepada orang lain. Lebih-lebih terhadap orang yang sudah memeluk agama.
2.
Membina kehidupan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga setiap pemeluk agama dan penganut kepercayaan dapat dengan tekun beribadah tanpa mendapat gangguan dari siapapun.
B. Lampiran 3 Instrumen penilaian Pengetahuan : Pertemuan I NO
PERTANYAAN Jelaskanlah kerangka landasan pembangunan dalam pembinaan spiritul dalam bidang agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah !
1.
KUNCI JAWABAN
SKOR
1. pembinaan ajaran agama dilingkungan keluarga dengan mengajak sanak keluarganya untuk sembahyang secara bersama-sama di lingkungan keluarga atau ketempat ibadah.
Betul : 100
2. pembinaan di lingkungan sekolah sudah dibiasakan pada awal dan akhir pelajaran selalu dilakukan sembahyang bersama atau berdoa bersama
Jelaskanlah usaha-usaha yang ditempuh oleh pemerintah untuk meningkatkan suasana kerukunan hidup yang toleran antara ummat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari berbagai golongan Agarna dan penganut kepercayaan berbeda-beda !
2.
a. Mengadakan dialog antara pemuka-pemuka Agama dari berbagai golongan Agama dan penganut Kepercayaan di daerah yang bersangkutan.
Betul : 100
b. Terbentuknya lembaga kerjasama antara ummat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di kota-kota kabupaten / kota
Pedoman penskoran : Soal uraian untuk peserta didik sejumlah 2 soal Petunjuk penskoran : Setiap 1 soal skor betul adalah 100 dan skor salah 0, yang bisa digambarkan dalam rubrik berikut :
No Soal
1
2
Jumlah Skor Akhir
Skor
100
100
200
Catatan: 1.
Jawaban secara esensi betul: skor 100
2.
Jawaban banyak mendekati esensi, skor 80
3.
Jawaban sedang mendekati esensi, skor 50
4.
Jawaban jauh dari esensi, skor 20
5. Tidak ada jawaban, skor 0
SKOR YANG DIPEROLEH Penilaian Soal Uraian : NILAI = ------------------------------------ x 100
200
Kisi-Kisi No
Kompetensi Dasar
Kelas/Smt
Materi
Indikator
Urut 1
2
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
X/I
X/I
Kerangka
Menganalisis
landasan
kerangka
pembangunan
landasan
dalam
pembangunan
pembinaan
dalam
spiritul dalam
pembinaan
bidang agama
spiritul dalam
dan
bidang agama
Kepercayaan
dan
terhadap
Kepercayaan
Tuhan Yang
terhadap Tuhan
Maha Esa
Yang Maha Esa.
Usaha
Menganalisis
pemerintah
usaha-usaha yang
untuk
ditempuh oleh
meningkatkan
pemerintah untuk
kerukunan
meningkatkan
ummat
suasana
beragama dan
kerukunan hidup
penganut
yang toleran
kepercayaan
antara ummat
terhadap
beragama dan
Tuhan Yang
penganut
Maha Esa
kepercayaan
Bentuk
No
Tes
Soal
Esay
1
Esay
2
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
LAMPIRAN : 4
MATERI PEMBELARAN 4 Sistem Pertahanan Negara Pertahanan negara dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diatur dalam pasal-pasal :
1.
Pasal 27 (3) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya untuk memiliki hak dan kewajiban dalam upaya pembelaan negara
2.
Pasal 30 (1) : antara lain menyebutkan, persamaan kedudukannya mengenai hak dan kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer) diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya, perlindungan dari orang dan/atau menjaga kepentingan-kepentingannya. Pertahanan nasional dikelola oleh Kementerian Pertahanan.
J enis pertahanan
Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
S is tem pertahanan dan keamanan rakyat s emesta Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah sistem yang dianut oleh bangsa Indonesia. • Sesuai undang-undang No. 34 Tahun 2004, Sishankamrata adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang menyebabkan seluruh warganegara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan, dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman.
B. Lampiran 2 Instrumen penilaian Pengetahuan : Pertemuan I NO 1.
PERTANYAAN Deskripsikanlah pengertian pertahanan nasinal !
KUNCI JAWABAN Segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan
SKOR Betul : 100
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara
2.
Jelaskanlah Hakikat pertahanan negara !
segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri
Betul : 100
Pedoman penskoran : Soal uraian untuk peserta didik sejumlah 2 soal Petunjuk penskoran : Setiap 1 soal skor betul adalah 100 dan skor salah 0, yang bisa digambarkan dalam rubrik berikut :
No Soal
1
2
Jumlah Skor Akhir
Skor
100
100
200
Catatan: 1.
Jawaban secara esensi betul: skor 100
2.
Jawaban banyak mendekati esensi, skor 80
3.
Jawaban sedang mendekati esensi, skor 50
4.
Jawaban jauh dari esensi, skor 20
5.
Tidak ada jawaban, skor 0
SKOR YANG DIPEROLEH Penilaian Soal Uraian : NILAI = ------------------------------------ x 100
200 Kisi-Kisi No
Kompetensi Dasar
Kelas/Smt
Materi
Indikator
Urut 1
2
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
X/I
3.2. Menganalisis Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
X/I
Sistem
Mendifinisikan
pertahanan
pengertian
keamanan
pertahanan
negara
nasional negara
Republik
RI.
Bentuk
No
Tes
Soal
Esay
1
Esay
2
Indonesia
Hakikat
Menganalisis
pertahanan
Hakikat
negara
pertahanan negara RI