DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
BAB I SPESIFIKASI PEKERJAAN STRUKTUR PASAL 1 PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik. b. Pekerj Pekerjaan aan ini melipu meliputi ti seluruh seluruh pekerj pekerjaan aan galian galian pondas pondasii untuk untuk pekerj pekerjaan aan sub struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas. c. Pembuangan sisa galian yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi. 2. Syara!"yara Pe#ak"anaan a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat dibagian galian yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. b. pabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain yang yang ma masi sih h digu diguna naka kan, n, ma maka ka Peny Penyed edia ia Jasa Jasa Kons Konstr truk uksi si haru haruss sece secepa patn tnya ya memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada intansi yang berwena ber wenang ng untuk untuk mendap mendapatk atkan an petunju petunjuk-p k-petu etunjuk njuk seperl seperlunya unya.. Penyed Penyedia ia Jasa Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut. c. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat terdapat akar-akar akar-akar tanaman atau bagian-bagia bagian-bagian n gembur, gembur, maka harus digali keluar sedang lubanglubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas. d. pabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai
PT.NARWASTU PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
1
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
atau atau pomp pompa a lump lumpur ur yang yang dipe diperl rluk ukan an dapa dapatt beke bekerj rja a teru teruss me mene neru rus, s, untu untuk k menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian. e. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
PASAL 2 PEKERJAAN URUGAN $AN PE%A$ATAN
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat bantu lainnya yang diperlukan untuk un tuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik. Pekerj Pekerjaan aan ini melipu meliputi ti semua semua pekerja pekerjaan an urugan urugan dan pemada pemadatan tan kembal kembalii untuk untuk pekerj pekerjaan aan substr substrukt uktur ur yang yang ditunju ditunjukka kkan n dalam dalam gambar gambar atau atau petunju petunjuk k Direks Direksii / Konsultan Pengawas.
2. Syara!"yara Pe#ak"anaan a. !erl !erleb ebih ih dahu dahulu lu lapi lapisa san n atas atas diku dikupa pass dan dan dipad dipadat atka kan n hingg hingga a menca mencapa paii "#$ kepadatan maksimum paling sedikit sedalam %& cm sebelum urugan dimulai. b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal ma' tiaptiap tiap lapis lapisan an (# cm tana tanah h lepa lepass dan dan dipa dipada datk tkan an denga dengan n stem stempe per, r, baby baby roll roller er minimum & ton atau peralatan yang disetujui oleh direksi dan konsultan pengawas. c. !anah urug yang kering harus dibasahi dengan air, tetapi apabila tanah sudah mengandung mengandung air maka tidak perlu perlu dibasahi kemudian kemudian dilakukan dilakukan pengilasan pengilasan atau pemadatan. d. Pemadatan sebaiknya mencapai )#$ kepadatan maksimum dan standar kepadatan tesebut bisa berubah atas persetujui direksi dan konsultan pengawas. e. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujan dari Direksi / Konsultan Pengawas. *. pabila terdapat gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dicampur dengan cara menggaruk atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya sama.
PT.NARWASTU PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
2
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
g. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
PASAL & PEKERJAAN URUGAN PASIR URUG ' SIRTU PA$AT
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik. b. Pekerjaan urugan pasir urug /sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah tanah seperti pondasi, sloo*, dll.
2. Per"yaraan Ba(an a. Sirtu / pasir urug yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, keras, bebas bebas dari dari lumpur, lumpur, tanah tanah lempung lempung,, dan lain lain sebaga sebagainy inya a kadar kadar lumpur lumpur maksimum &$,. b. Pengendalian Pengendalian seluruh pekerjaan pekerjaan ini harus memenuhi syarat-sya syarat-syarat rat yang ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
&. Syara!"yara Pe#ak"anaan a. +apisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis & cm, hingga mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar. b. Setiap lapisan sirtu harus diratakan, disiram air dan atau dipadatkan dengan alat pemadat. c. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh hasil kepadatan yang baik. d. Kondisi yang kering tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan yang bersangkutan selesai dilakukan.
PT.NARWASTU PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
3
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
e. !ebal lapisan minimum %# cm padat atau sesuai yang ditnjukkan dalam gambar. Pema Pemada data tan n
deng dengan an jeni jeniss
mate ma teri rial al sirt sirtu u hing hingga ga me menc ncap apai ai #$ #$ kepa kepada data tan n
maksimum. *. +api +apisa san n
peke pekerj rjaa aan n diat diatas asny nya, a, dapa dapatt dike dikerj rjak akan an bila bilama mana na sudah sudah me mend ndap apat at
persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
PASAL ) PEKERJAAN LANTAI KERJA
1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenega kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalatt bantu ala bantu lainny lainnya a yang yang dibutuh dibutuhkan kan dalam dalam pelaks pelaksana anaan an pekerj pekerjaan aan ini sehingga sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dilakukan dibawah lapisan lapisan *inishing *inishing / struktur pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam d alam detail gambar.
2. Per"yaraan Ba(an Semen Portland, Pasir eton, Kerikil/split , ir kerja harus memenuhi persyaratan yang memenuhi persyaratan pekerjaan beton ph air 0 )1,
&. Syara!"yara Pe#ak"anaan a. ahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan dengan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas. b. 2aterial lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas. c. 3ntuk lantai kerja yang langsung diatas tanah, maka lapisan tanah dan pasir urug1 dibawahnya dibawahnya harus sudah dikerjakan dikerjakan dengan dengan sempurna sempurna telah telah dipadatkan dipadatkan sesuai persyaratan1, rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal. d. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara P4, pasir beton dan krikil atau split dengan perbandingan %565&.
PT.NARWASTU PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
4
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
e. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai ruangan - ruangan yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
PASAL * PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pasangan batu belah untuk pondasi bangunan, talud serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi /Konsultan Pengawas.
2. Per"yaraan Ba(an atu kali yang digunakan adalah batu gunung berwarna abu-abu hitam dan harus batu belah/tidak bulat dan tidak porous serta mempunyai keras tidak rapuh1. Semen sekwalitas gresik, pasir dan air persyaratan lihat pekerjaan beton +apisan batu gunung yang digunakan 5 Jenis
5 batu belah//batu gunung
ahan Perekat 5 adukan 5 % Pc 5 pasir beton. atau sesuai gambar rencana1
&. Syara Pe#ak"anaan a. Setelah galian pondasi siap maka sebelum dipasang batu belah, tanah dasar harus diberi lapisan pasir urug/sirtu dibawahnya setebal %# cm dan dipadatkan. b. Pasangan batu belah disusun dengan bersilang, semua permukaan bagian dalam harus terisi adukan perekat dan semua nat yang tebal diisi dengan kricak. c. !inggi pemasangan tidak boleh lebih dari #.& m dalam satu hari. Sisi samping pondasi harus diplester kasar sesuai adukan perekat pondasinya. d. 3ntuk pasangan batu belah yang menggunakan lapisan batu kosong aanstamping1, pasangan batu kosong harus ditata dengan sisi panjang tengah dan bersilang kemudian diberi / ditabur pasir bagian atasnya hingga pasir mengisi lubang-lubang
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
5
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
yang terdapat disela-sela batu. Ketinggian pasangan aanstamping mengikuti gambar kerja. Setelah pasir merata kemudian dipadatkan dan diratakan.
PASAL + PEKERJAAN TIANG PAN,ANG
1. U-ua. pabila dalam pengoperasian peralatan dibutuhkan peri7inan, maka menjadi kewajiban kontraktor untuk memenuhinya. iaya peri7inan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor. b. Sebelum pemancangan dilakukan penggalian baik manual ataupun mekanis dimensi serta kedalamannya di sesuaikan dengan gambar rencana. c. Penentuan panjang tiang pancang yang akan dipesan dan yang akan dipancang sesuai dengan gambar rencana. d. Sebelum melakukan pemesanan tiang pancang, kontraktor harus mengajukan jumlah kebutuhan tiang pancang dan harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. e. Pekerjaan tiang pancang harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diuraikan di bawah ini 5
ahan, ukuran penampang dan panjang seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
!iang pancang yang akan digunakan dalam proyek ini baru dapat dipancang setelah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat oleh pengawas lapangan.
Kontraktor
harus
menyusun
rencana
urutan
pemancangan
dan
harus
mendapatkan persetujuan dari Pengawas lapangan.
Pemancangan tiang dilakukan terus menerus sampai kedalaman yang telah direncanakan (& meter / tanah keras 8c9 % kg/cm (.
Kontraktor tidak memindahkan alat pancang dari kepala tiang tanpa persetujuan pengawas lapangan.
!iang hanya boleh dipancang bila disaksikan pengawas lapangan dan hanya jika tersedia data-data mengenai pemancangan tiang yang diperlukan dan telah
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
6
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
disampaikan kepada pengawas lapangan. 2eskipun demikian kontraktor tetap bertanggung jawab atas pekerjaan ini. !iang yang tidak memenuhi syarat akibat :o;er dri;ing< atau tidak memenuhi
toleransi yang diijinkan harus dicabut dan Kontraktor harus memancang tiang e'tra pada tempat tersebut sebagai gantinya. Didampingi dengan check ;ertikaliti tiang pancang dengan alat theodolith.
2. Tiang panang a. !iang pancang yang digunakan memiliki s*esi*ikasi sebagai berikut 5
entuk penampang
5 bujur sangkar
panjang sisi
5 (& cm
2utu beton
5 K # *c<9 "%,& 2Pa1
Panjang Pemancangan
5 (& m
b. Panjang masing-masing tiang pancang disesuaikan dengan gambar kerja termasuk bagian kepala yang nantinya setelah pemancangan masuk ke dalam poer dan bagian yang mungkin dipotong sesuai dengan kondisi lapangan.
&. A#a panang a. Jenis peralatan pancang yang dipakai adalah Jack in Pile dengan sistem =ydraulic State Pile Dri;er. Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan gaya tekan dongkrak lansung dan dapat dibaca melalui manometer sehingga gaya tekan tiang dapat diketahui tiap mencapai kedalaman tertentu. lat penekan tiang pancang yang terletak pada bagian tengah mesin dikelilingi beban counterweight bergerak menggunakan rel yang dapat berpindah-pindah dengan bantuan mesin hirolis pada bagian bawah mesin. Jack-in Pile ini memiliki " guah kaki, yang mana terdiri dari ( kaki pada bagian luar rel besi berisi air1 dan ( kaki pada bagian dalam yang semuanya digerakkan secara hidrolis. Kaki-kaki ini disebut sebagai support sleeper yang digunakan untuk bergerak menuju titik-titik yang sudah ditentukan sebelumnya dan diberi tanda oleh pengawas.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
7
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan data lengkap dari peralatan yang akan dipergunakan, jadwal pemancangan dan prosedur kerjanya termasuk mesin pancang dan peralatan yang akan digunakan di lapangan c. Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan apakah memungkinkan untuk penempatan peralatan pemancangan, pelaksanaan pemancangan dan percobaan beban. d. lat harus dapat melakukan pemancangan secara kontinu sampai diperoleh daya dukung/setting
yang
disyaratkan
dan/atau
sampai
pada
kedalaman
yang
direncanakan, diambil yang paling memenuhi daya dukung yang disyaratkan.
). Pe-anangan iang a. !iang hanya boleh dipancang, setelah ada persetujuan dari Pengawas +apangan. b. 3rut-urutan pemancangan tiang agar direncanakan sesuai kondisi pekerjaan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pemancangan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga tiang-tiang yang telah dipancang lebih dahulu tidak terganggu. Kontraktor harus mengajukan rencana kerja pemancangan kepada Pengawas +apangan untuk die;aluasi dan mendapatkan persetujuan tertulis. c. Pemancangan tiang harus menerus sampai *inal set. Pinete 9 "% !on / sudah mencapai kedalaman yang ditentukan sesuai gambar kerja1 Penghentian hanya boleh bila mendapat perintah dan disetujui oleh Pengawas +apangan. d. !iang hanya dipancang selama ada Pengawas +apangan dan harus tersedia *asilitas bagi Pengawas +apangan untuk memperoleh in*ormasi pemancangan tiang yang diperlukan. >amun demikian Kontraktor tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan ini. e. Kontraktor harus memberitahu Pengawas +apangan dengan segera apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak normal selama pekerjaan pemancangan tiang. Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus berhati-hati untuk mencegah timbulnya gaya lateral pada tiang selama pemancangan yang diakibatkan oleh alat pancang maupun pengaruh luar lainnya. *.
pabila tiang rusak dan tidak dapat dipakai akibat o;erdri;ing atau tidak memenuhi toleransi yang diijinkan maka tiang yang tidak terpakai tersebut harus diganti dan tiang pancang baru harus dipancang sebagai pengganti, atau
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
8
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
Kontraktor memancang tiang e'tra sesuai petunjuk Pengawas +apangan. Segala biaya
penggantian atau penambahan tiang dan lain-lain ditanggung oleh
kontraktor. g. pabila ternyata hasil pemancangan tidak memenuhi persyaratan ataupun batasbatas toleransi yang diperkenankan, Kontraktor harus memperbaiki, memperkuat, menambah tiang dan lain-lain atas petunjuk Pengawas +apangan dengan menggunakan biaya Kontraktor. h. Kontraktor diwajibkan membuat catatan-catatan kalendering pemancangan dari setiap tiang yang dipancang1. i.
3ntuk memudahkan kontrol pemancangan secara ;isual, sepanjang tiang dibuat tanda dengan cat tiang inter;al cm dan %## cm yang menunjukkan jarak tanda/titik tersebut dari kaki tiang.
j.
=asil pencatatan pemancangan atau kalendering diserahkan Kontraktor kepada Pengawas +apangan untuk die;aluasi dan selanjutnya diambil langkah-langkah yang diperlukan.
*. Ke/a#a-an pe-anangan a. !iang pancang pada dasarnya harus dipancang sampai mencapai *inal set. pabila *inal set telah dicapai sebelum panjang tiang atau kedalaman rencana tercapai, maka bagian tiang berlebih di atas cut o* le;el1 harus dipotong. Pemotongan kelebihan tiang ini harus mendapat persetujuan Pengawas +apangan. b. pabila seluruh panjang tiang rencana telah terpancang tetapi *inal set belum dipenuhi, maka tiang pancang tersebut harus disambung. Penyambungan kekurangan panjang tiang ini harus mendapat persetujuan Pengawas +apangan.
+. T0#eran"i pe-anangan a. Pelaksanaan pemancangan tiang pancang tegak atau tiang miring harus sedemikian diperoleh hasil sesuai dengan ketentuan dalam gambar kerja. b. !oleransi maksimum yang diijinkan terhadap hasil pemancangan tiang adalah %# cm penyimpangan dari dari posisi yang benar, inklinasi terhadap sumbu tiang miring atau ;ertikal adalah ( $ dan untuk pemotongan tiang adalah & cm.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
9
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
c. ila toleransi dilampaui, tiang harus diperbaiki, diperkuat dengan konstruksi, dicabut atau perlakuan-perlakuan lain sesuai dengan keputusan Pemberi !ugas dengan biaya Kontraktor. d. Jika pada saat pemancangan, tiang pancang yang telah dipancang sebelumnya menjadi terangkat atau salah posisinya, maka Kontraktor harus mengulang pemancangan sesuai dengan spesi*ikasi yang telah ditentukan semula
. Penya-ungan Tiang a. Penyambungan tiang dilaksanakan di lapangan setelah tiang pertama selesai dipancang. b. Sebelum pelaksanaan untuk penyambungan tiang, Kontraktor harus melaksanakan percobaan pengelasan untuk mendemonstrasikan prosedur pengelasan yang diusulkan dan untuk memeriksa hasil pengelasan. c. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan mesin las listrik yang memadai kapasitasnya serta elektroda yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan mutu baja sambungan tiang yang akan di las dengan persetujuan Pengawas +apangan. d. hli las yang melaksanakan pengelasan harus yang benar-benar berkuali*ikasi e. !iang baja sebelum disambung dan selama pengelasan harus diberi dudukan yang kokoh dan dipegang erat-erat dengan suatu konstruksi clamp yang cukup kaku untuk menjamin bahwa sumbu tiang yang disambung berada dalam suatu garis lurus.
3. Pe#in/ung kara "a-ungan iang panang a. Seluruh permukaan baja pada konstruksi sambungan tiang harus diberi lapisan pelindung dengan Petrolatum tape yang ber*ungsi sebagai anti karat. b. Sebelum dilapisi denso tape permukaan sambungan harus dibersihkan dan dikeringkan, lalu dioles dengan denso paste S-% dengan takaran % kg untuk " m(.
Kemudian sebagai lapisan inner lapisan dalam1 dibalut densyl tape
dipermukaannya di sekeliling sambungan tiang bilamana lebar tape tidak mencukupi, dengan cara yang sama dipasang tape yang baru sejajar dengan tape
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
10
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
yang sebelumnya dengan o;erlap (#$ atau lebih, lalu ratakan sekali lagi dengan tangan atau dengan alat khusus. c. Setelah pembalutan selesai, seluruh permukaannya diratakan untuk meyakinkan bahwa semua o;erlaps telah benar-benar tertutup lalu dibalut densopol sebagai lapisan luar untuk melindungi densyl tape dari beban mekanik atau kekuatan lainnya, dengan cara dibalutkan di sekeliling permukaan yang telah dilapisi densyl tape tersebut.
4. Ujung aa" iang panang a. Kontraktor harus melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah kerusakan kepala tiang pada waktu pemancangan. Kepala tiang harus diberi pelindung kayu keras selama pemancangan agar tidak langsung terpukul oleh landasan hammer. !iang pancang yang lebih dari ele;asi rencana dipotong dengan baik dengan memperhatikan syarat-syarat sebagai beikut5
!iang harus dipotong pada ele;asi yang tepat sesuai dengan gambar dan untuk menghindari keretakan pada kepala tiang, pemotongan harus dilakukan dengan alat gerinda.
agian beton ujung tiang pancang akan tertanam dalam beton.
!ulangan-tulangan pokok dan tulangan tambahan tiang pancang harus dijadikan tulangan penyaluran tegangan dan akan tertanam dalam beton. Pembengkokan-pembengkokan tulangan yang diperlukan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak beton yang ada.
Di atas tiap-tiap tiang pancang akan dibuat beton untuk menyalurkan gayagaya dari balok ke tiang pancang yang dibentuk, ukuran-ukuran dan penulangannya seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Sebelum melakukan pengecoran adukan, semua tulangan harus sudah terpasang dengan baik, bersih dari kawat dan kotoran.
Pelaksanaan
pengecoran harus diperhitungkan waktunya sedemikian sehingga adukan yang sudah dituangkan tidak terganggu oleh pasang surut sebelum beton mencapai umur #.& jam.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
11
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
pabila terdapat besi-besi bekas angker bekesting atau baja tulangan yang menonjol dari permukaan beton, maka besi atau baja tersebut harus dipotong sedemikian sehingga nantinya dapat tertanam dan ditutup dengan adukan beton atau material lain yang kedap air minimal setebal selimut beton.
PASAL PEKERJAAN A,UAN ' BEKISTING
1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan tambahan dari arsitek dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.
2. Per"yaraan Ba(an ahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk 5 ?>D@K dengan spesi*ikasi sesuai gambar kerja1 yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi
/
Konsultan
Pengawas terlebih dahulu.
cuan
yang terbuat
menggunakan ?>D@K disupport dengan perancah ska*olding.
&. Syara!"yara Pe#ak"anaan a. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang dii7inkan dan peninjauan terhadap beban
angin
dan
lain-lain, peraturan
harus
dikontrol
terhadap Peraturan
Pembangunan Pemerintah Daerah setempat. b. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur eton yang tercantum dalam gambar struktur adalah ukuran bersih. c. Sebelum memulai pekerjaannya, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan gambar dan perhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas. Pada dasarnya tiap-tiap bagian dari bekisting, harus mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas, sebelum bekisting dibuat pada bagian itu.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
12
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
d. cuan yang direncanakan sedemikian rupasehingga tidak ada perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya pengecoran beton. e. Susunan acuan dengan penunjang-penunjang yang diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Direksi / Konsultan Pengawas. Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya
tidak
menimbulkan kerusakan
pada bagian beton
yang
bersangkutan. *. 4etakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat seperti potongan-potongan kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya. g. cuan
harus
dapat
kerataan/kelurusan,
menghasilkan
ele;asi
dan
bagian
posisinya
konstruksi
sesuai
dengan
yang
ukuran,
gambar-gambar
konstruksi. h. ondek acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran. =arus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah. i. 4etakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus tidak berubah bentuk 1 dan tidak bergoyang. j. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila bekisting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus berada dalam permukaan beton. k. Pada bagian terendah dari setiap phase pengecoran1 dari kolom baja atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan. l. Pada prinsipnya semua penunjang bekisting harus menggunakan steger besi sca*olding1. m. Setelah pekerjaan diatas selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas dan minimum 6 tiga1 hari sebelum pengecoran Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan tertulis untuk i7in pengecoran kepada Direksi / Konsultan Pengawas.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
13
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
). Pe-0ngkaran a. Pembongakaran dilakukan sesuai dengan Peraturan eton Andonesia, dimana bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaannya. b. agian konstruksi boleh dilepas dalam waktu sesuai dengan ijin dari Direksi / Konsultan Pengawas. c. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih dahulu secara tertulis untuk disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas. d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang, berlubang, atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala keropos/tidak sempurna. e. cuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan pada beton dan material-material lain disekitarnya, dan pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan akibat benturan pada saat pemindahan. Perbaikan yang rusak akibat kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi menjadi tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi. *. pabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi konstruksi tersebut, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus segera memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, untuk meminta persetujuan tertulis mengenai cara perbaikan pengisian atau pembongkarannya. Penye/ia Ja"a K0n"ruk"i i/ak /iper0#e(kan -enuup'-engi"i agian e0n yang ker0p0" anpa per"eujuan eru#i" $irek"i ' K0n"u#an Penga5a". Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya perbaikan, pembongkaran, atau pengisian atau penutupan bagian tersebut, manjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi. g. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari lokasi proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas sehingga tidak mengganggu lahan kerja. 2eskipun hasil pengujian silinder - silinder beton memuaskan, Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat sebagai berikut 5 B Konstruksi beton yang keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi. B Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk/ukuran yang direncanakan atau posisi-posisinya tidak seperti yang ditunjuk oleh gambar.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
14
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
B Konstruksi beton yang tegak lurus atau rata seperti yang telah direncanakan. B Konsruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya yang memperlemah kekuatan konstruksi. B Dan lain-lain cacat yang menurut pendapat Perencana/Direksi / Konsultan Pengawas dapat mengurangi kekuatan konstruksi. h. lternati* cuan/ekisting 5 Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengusulkan alternati* jenis acuan yang akan dipakai,
dengan
melampirkan
brosur/gambar
acuan
tersebut
beserta
perhitungannya untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas. Dengan catatan bahwa alternati* acuan tersebut tidak merupakan kerja tambah
dan
tidak
menyebabkan
keterlambatan
dalam
pekerjaan.Sangat
diharapkan agar Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengajukan usulan acuan yangdapatmempersingkatwaktu pelaksanaan tanpa mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
PASAL 3 PEKERJAAN BET6N
1. Be0n A/ukan Se-en a. eton merupakan campuran P4, air dan material berbutir dan tidak boleh memakai bahan lain tanpa ijin direksi. Penggunaan semen S>A %&-(#"-(##". setelah beton mengeras harus didapat bahan yang padat, awet dan kokoh dan mempunyai si*at yang diisyaratkan. b. Perbandingan antara butir halus dan kasar tergantung gradasi. !etapi butir halus lebih sedikit dan bila dikombinasikan dengan P4 akan menghasilkan adukan yang mengisi rongga antara butiran kasar dan cukup tersisa untuk membentuk permukaan halus eton @'pose1. c. Sebelum pekerjaan pembetonan dimulai kontraktor akan membiayai seperti yang disyaratkan sesuai kehendak direksi untuk menentukan
perbandingan
material berbutir kasar, persentase semen dan nilai air semen.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
15
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
d. Direksi dapat mengubah perbandingan campuran beton itu bilaman dipandang perlu selama pelaksanaan untuk dapat mencapai persyaratan yang sesuai.
2. %uu Be0n a. 2utu beton untuk semua pekerjaan beton kecuali beton prestress, paling sedikit dengan mutu K-( *c<9 (# 2Pa1 dan menyesuaikan dengan gambar kerja. b. gar persyaratan mutu beton tersebut dapat tercapai, maka kontraktor menghubungi laboratorium yang ditunjuk direksi untuk penentuan mi'ed design nya. c. Jika terjadi penyimpangan mutu beton maka direksi berhak memerintahkan kontraktor untuk membongkar tanpa ada tuntutan biaya tambahan. d. Sebelum disetujui rencana campuran beton, atau ditentukannya perubahan suatu rencana
campuran yang telah ada maka direksi menunjuk perlu
diadakan percobaan. e. 4ara mempersiapkan benda uji dan hasil, jumlah dan e;aluasinya sesuai yang tercantum dalam S>A #6-()"C-(##(
.
*.
ila percobaan pendahuluan memenuhi syarat maka dapat dipakaipada pekerjaan selanjutnya yang sesuai.
g. 3ntuk pelaksanaan pekerjaan beton yang besar lebih dari # m6, harus dibentuk benda uji setiap &m6, atau setiap truck mi'er datang dengan -ini-u- iga en/a uji setiap hari/ kedatangan, kecuali permulaan pekerjaan dimana *rekuensi pembuatan benda uji harus lebih besar, agar segera terkumpul (# benda uji. h. enda uji digunakan untuk mengontrol apakah mutu beton tersebut masih dipertahankan. 3ntuk pekerjaan beton dibawah # m6, berlaku ketentuan sebagai berikut5
Pembuatan benda uji.
Anter;al pengecoran beton dibuat sedemikian sehingga tiap inter;al diambil sebuah benda uji, sampai akhir terkumpul (# benda uji.
pabila kubikasi sebanyak (# buah dianggap terlalu banyak, Direksi dapat menentukan lain selama diambil kubikasi benda uji ynag hampir sama.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
16
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
Pembuatan perlindungan benda uji dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang tertera pada S>A #6-()"C-(##(.
enda uji dibuat dengan cetakan berbentuk silinder dengan diameter %& cm dan tinggi 6# cm.
i.
Dalam perawatan beton 4uring1 atau penambahan bahan khusus dditi;e1, benda uji diperlakukan sama dengan demikian sama dengan konstruksi beton yang diwakilinya sehingga benda uji mencerminkan si*at dan kekuatan konstruksi yang sebenarnya.
j.
Jika dari dewean direksi tidak ada ketentuan lain maka diambil ketentuan sebagai berikut5
3ntuk menetapkan kekuatan beton biasa minimal ( benda uji untuk tiap 6# m6 beton.
3ntuk menetapkan lamanya curring jika beton diuap atau penambahan bahan lain maka jumlah benda uji ditetapkan direksi.
3ntuk menetapkan si*at
tertentu beton
misal
modulus elastisitas,
shrinkage, creep atau keperluan yang dianggap khusus, maka benda uji ditetapkan direksi. k. Jika konstruksi ditest lebih lama atau kurang dari umur () hari, maka kekuatan akan dikorelasikan dengan kekuatan benda uji yang berumur () hari. l.
Jika pemeriksaan benda kurang memenuhi syarat maka diusahakan untuk memeriksa kekuatan beton yang telah dicor dengan cara mengambil / dibor atas ijin direksi.
m. Pada beton post tensioning, ini diperhatikan direksi dengan hati-hati agar pengambilan dan pengisian conoth tidak membahayakan kekuatan suatu konstruksi secara keseluruhan. n. Jika
benda
uji memenuhi syarat
kekuatan
maka
pengecoran
dapat
dilanjutkan . o. ila hasil tidak memenuhi persyaratan makia direksi meminta beton yang telah dilaksanakan untuk dibongkar dan diganti dengan beton yang memenuhi syarat. p. Dalam
hal
khusus
pada
konstruksi
memungkinkan
direksi
untuk
mempertimbangkan agar tentang pengurangan beton itu, maka diadakan
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
17
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
percobaan pembebanan, sehingga pembongkaran beton pada tempat itu tidak dilaksanakan. 8. Penyimpanan dari gambar konstruksi rencana, dapat mengakibatkan pekerjaan tersebut dibongkar dan diperbaharui lagi sesuai dengan spesi*ikasi dan petunjuk direksi. r. Keropos pada waktu pelaksanaan dapat dipertimbangkan oleh direksi untuk dibongkar bila dianggap membahayakan konstruksi, dan sepenuhnya tanggung jawab kontraktor dan biaya sepenuhnya ditanggung kontraktor. s. Sebelum pengecoran dimulai harus mendapat ijin tertulis direksi tentang rangkaian pembesian dan kebersihan material dan air yang digunakan, serta hal lainnya. t.
Sebelum menuangkan beton mortel kearah cetakan beton, harus diperiksa dahulu slumpnya, apabila memenuhi syarat dan dipandang menurut direksi pekerjaan dapat dilaksanakan, jika tidak maka dibuang dan tidak digunakan.
&. Penyi-panan %aeria# a. 4ara pengerjaan dan penyimpangan agregate beton hendaknya diusahakan sedemikian agar tidak terjadi satu pemisahan segregation atau pengotoran bahan lain dari luar1. gregat disimpan terpisah-pisah menurut ukurannya gara tidak saling tercampur. b. Semen harus disimpan yang rapi menurut datangnya sehingga pemakaian dapat diusahakan sedemikian agar tidak ada semen yang terlalu lama berada di penyimpanan. 3mur semen yang dapat digunakan pada konstruksi beton tidak melebihi 6 bulan. Direksi tidak memperkenankan semen yang melebihi umur 6 bulan asal didasarkan hasil test yang memuaskan dimana test tadi atas biaya dari kontraktor. c. Semen yang telah menggumpal tidak dipebolehkan untuk dipakai dalam pekerjaan konstruksi. Penggudangan tersebut hendaknya disesuaikan agar jumlah material cukup banyak untuk menjaga kemacetan pekerjaan yang diakibatkan keterlambatan pengiriman material. d. Pengiriman semen ke tempat penyimapanan atau pekerjaan harus dijaga agar semen tidak lembab.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
18
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
). Penga/ukan Be0n a. Syarat pelaksanaan pekerjaan beton dari mengaduk sampai perawatannya hendaknya sesuai dengan yang diisyaratkan dalam S>A #6-()"C-(##(. b. Pengadukan pengangkutan dan pengecoran sebaiknya dilakukan pada cuaca yang baik. ila hari hujan atau panas maka harus dilakukan suatu usaha-usaha untuk dapat melindungi alat-alat pengadukan atau pengerjaan pengadukan, pengangkutan dan pengecoran sedemikian sehingga didapat jaminan sehingga nilai air semen tidak akan berubah. c. ila dalam hal ini direksi berpendapat usaha-usaha untuk melindungi pengadukan, pengecoran dan pengangkutan tidak cukup, atau dalam beberapa hal tidakdapat dijamin nilai air semen dapat dipertahankan, direksi dapat memutuskan agar pengecoran dapat ditunda sampai pada cuaca yang lebih baik. kibat penundaan ini daoat dijadikan alasan untuk menuntut ganti rugi. d. eton, terutama untuk mutu K-( *c<9 (# 2Pa1 ke atas harus dicampur dengan pengaduk mekanis, peralatan hendaknya sesuai dari tipe guna mengerjakan beton dengan nilai air semen yang rendah. e. Kecuali akan ditentukan lain oleh direksi terutama untuk ketelitian dalam pengontrolannya maka beton dengan mutu lebih besar dari K-( *c<9 (# 2Pa1 harus diaduk di tempat pekerjaan. *.
lat-alat tersebut harus tetap dijaga juga dipelihara dengan baik. !erutama container harus tetap bersih dari materil-material atau sisa-sisa beton yang mengeras, diman untuk ini direksi akan mengadakan pemeriksaan agar dalam waktu-waktu tertentu paling tidak sebelum dan sesudah mengerjakan pengadukan beton alat tersebut harus dibersihkan.
g. eton harus diaduk di dalam lapangan yaitu pada central mi'ingplant, dengan alat-alat yang sesuai dimana akan dapat dihasilkan adukan yang homogen. Semen ditakar dengan jumlah terdiri dari saknya, maka harus diusahakan sedemikian rupa sehingga saknya berjumlah bulat. Kapasitas mesin pengaduk hendaknya jangan dilampaui. h. +amanya pengadukan umumnya tidak boleh kurang dari %,& menit, dihitung dari saat tercampurnya semua bahan-bahan beton termasuk air. 3ntuk mi'er
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
19
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
kapasitas lebih dari %m6, maka waktu minimum tersebut dapat ditambah sesuai petunjuk direksi. Sebelum waktu minimum selesai tidak diperbolehkan menghentikan mesin dan atau mengambil sebagian isinya. i.
Putaran mesin hendaknya diperiksa agar dapat kontinue sesuai dengan rekomendasi pabrik.
j.
Pada permulaan pengadukan, semen, pasir dan air dari adukan itu akan menempel pada dinding kontainer. Karena itu hendaknya pada pengadukan pertama dipertahankan sedemikian rupa agar hasil adari adukan pemula itu jumlah semen, air dan pasir tidak kurang dari pesyaratan yang sebenarnya.
k. Sebelum membuat adukan baru, hasil adukan sebelumnya harus sudah keluar semua dari kontainer. l.
=arus selalu disediakan ditempat pekerjaan sebuah atau beberapa buah mi'er yang selalu siap digunakan bila digunakan antara lain dalam keadaan dimana segera dibutuhkan adukan beton untuk mengisi kembali bagian-bagian yang rusak reser;e mi'er1.
m. Pengadukan
kembali
diperbolehkan.
eton
beton-beton didalam
yang
sudah
mulai
keadaan
seperti
itu
mengeras bila
rusak
tidak harus
dibuang/disingkirkan dari lokasi pekerjaan. n. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara-cara dengan mana dapat dicegah segredasi dan kehilangan bahan-bahan air, semen atau butir halus1. o. 4ara pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan kan diberi cor. p. 2emindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan dengan ijin direksi. 8. dukan beton umumnya harus sudah dicor dalam waktu satu jam setelah pengadukan air dimulai. Jangka waktu ini harus diperhatikan apabila diperlukan waktu pengangkutan yang panjang.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
20
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
*. Penge0ran Be0n a. Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah dan pekerjaan persiapan yang disebutkan pada spesi*ikasi ini telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh direksi. b. Sebelum pengecoran dimulai, semua alat-alat material pekerja-pekerja harus sudah ada di tempat dimana harus bekerja, dan semua alat-alat dalam keadaan bersih serta siap pakai. Permukaan sebelah dalam dari acuan harus sudah dibersihkan dari bahan-bahan lepas maupun potongan kawat/besi. cuan yang terbuat dari kayu dimana dikhawatirkan adanya pengisapan air oleh kayu, maka acuan harus dibasahi dengan air dahulu hingga jernih. c. !ulang-tulangan harus disetujui dahulu oleh direksi mengenai penempatannya dan harus diberi beton dekking sedemikiam sehingga untuk pengecoran dan pemadatan beton nantinya akan menyebabkan tulangan bergeser terlalu dekat dengan permukaan luar beton. d. Pemakaian bahan-bahan pembantu dengan maksud memudahkan pelepasan acuan setelah beton mengeras dan sudah betul-betul diperiksa sehingga tidak mengganggu pelekatan antara besi dan beton. idang beton lama akan berhubungan dengan beton yang akan dicor, harus terlebih dahulu dikasarkan dan disiram dengan air semen hingga jenuh. e. Dekat dengan pengecoran beton baru, bidang-bidang kontak beton lama tersebut harus sudah disapu dengan mortal yang cmapurannya sesuai dengan betonnya. tau diberi pengait beton lama dan beton baru. *.
ilamana pengecoran yang akan dilakukan diperkirakan sampai malam hari perelengkapan-perlengkapan
penerangan
dan
lain-lain
harus
sudah
dipersiapkan sebelumnya. g. Pengecoran dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan sebelum beton mulai mengeras. Pengecoran dan pengerjaan beton harus diselesaikan dalam waktu paling lama (# menit sesudah keluar dari mi'er kecuali bila diberikan bahan-bahan
pembantu
dengan
maksud
untuk
melambatkan
proses
pengerasan beton.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
21
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
h. 4ara pengerjaan pengecoran beton hendaknya dikerjakan sedemikian sehingga tidak terjadi pemisahan bahan segregation1 dan pengerjaan kembali beton yang telah selesai dicor itu. i.
dukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi %,& meter dan tidak diperkenankan menimbun beton dalam jumlah banyak disuatu tempat dengan maksud untuk kemudian meratakannya sepanjang acuan.
j.
Pada beton-beton mutu lebih besar dari K-( *c<9 (# 2Pa1 atau beton dengan persyaratan kekuatan yang tinggi pengecoran harus dilakukan secepatnya sesudah selesai pengadukan.
k. 3ntuk dinding beton, pengecoran dilakukan secara lapis-lapis hori7ontal setelah umumnya 6# cm, menerus seluruh panjangnya, sampaiu dengan pengakiran yang disokongkan oleh acuan yang kokoh atau konstruksi khusus construction joint1 seperti yang tertera pada gambar rencana. l.
eton, acuan dan atau tulangan yang menonjol keluar harus dicegah dari kemungkinan kena sentuhan atau getaran dapat membahayakan daya letaknya dengan beton.
m. Slum test harus sering diadakan selama pelaksanaan pekerjaan beton, untuk menjamin agar nilai air semen tetap sesuai dengan beton-beton yang telah diisyaratkan, kecuali ditetapkan lain oleh direksi dengan mengingat cuaca pada waktu pengecoran kering atau lembab1. n. 4ara melaksanakan slum test harus sesuai dengan S>A #6-()"C-(##(. o. Selama dalam pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat-alat pemadat Anternal atau @'ternal ibrator1 mekanis, kecuali bila direksi mengijinkan cara pemadatan dengan tenaga manusia. p. 4ara pemadatan dengan tenaga manusia terdiri dari memukul-mukul acuan dari sebelah luar, merocok dan menusuk-nusuk adukan beton secara kontinue hal ini sebagai pembantu dan bukan *ungsi pokok pemadatan1. 8. Ketelitian dalam hal ini sangat perlu untuk diperhatikan agar semua sudutsudut terisi sela-sela diantara di sekelilingnya tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan tulangan tersebut membuat agar permukaan menjadi rata halus, mengeluarkan gelembung-gelembung udara dan mengisi semua rongga.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
22
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
r. =arus juga diperhatikan agar penggetaran / pemadatan tidak terlalu lama dikerjakan yang dapat mengakibatkan pemisahan bahan-bahan. s. !enaga yang mengerjakan ini harus telah banyak pengalaman dan pekerjaan pemadatan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Direksi. t.
lat pemadat mekanis yang digunakan harus mampu memberikan getaran paling sedikit &.### getaran permenit EP21 dan berat e*ekti* sebesar #,(& kg.
u. @'ternal
;ibrator
diletakkan
sedemikian
pada
acuan
sehingga
akan
menghasilkan getaran-getaran mendatar bila lebih dari suatu alat yang digunakan jaraknya harus sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan peredam getaran alat lainnya. ;. Pada beton precast, dapat dibuat satu meja getar dari konstruksi yang disetujui oleh direksi dan dipakai alat penggetar yang dapat memberikan paling tidak &.### getaran permenit EP21. w. 3ntuk lantai beton atau plat-plat beton pemakaian e'ternal ;ibrator yang diletakkan pada acuan digunakan atas seijin direksi. '. Anternal ;ibrator digunakan dengan cara memasukkan alat-alat penggetar mekanis ke dalam adukan beton yang baru dicor. lat tersebut harus paling tidak dapat memberikan &.### getaran permenit bila dimasukkan kedalam adukan beton mempunyai nilai slum (,& cm. Fang akan memberikan radius tidak kurang dari "& cm. y. lat ini harus dimasukkan ke dalam adukan beton searah dengan as memanjang tulangan pokok sedalam menurut perkiraan bahwa beton itu secara keseluruhan tingginya telah dipadatkan kemudian ditarik keluar perlahan-lahann dan dimasukkan lagi pada posisi semula. 7. lat ini tidak boleh dibiarkan disuatu tempat lebih lama dari 6#detik dan ditempatkan pada posisi yang tidak lebih jauh dari "& cm untuk selanjutnya dipatuhi1 Persyaratan di S>A #6-()"C-(##(. lat ini tidak diperbolehkan guna mendorong beton ke samping dan selanjutnya tidak boleh menumpu pada tulangan.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
23
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
aa. Jumlah minimum banyaknya internal ;ibrator untuk memadatkan beton harus cukup dan paling sedikit sebagai da*tar dibawah ini5
Jumlah 2inimum Anternal ibrator Kecepatan 2engecor eton
Jumlah lat
" m6 beton / jam
(
) m6 beton / jam
6
%( m6 beton / jam
"
bb. Diharuskan untuk menyediakan alat internal ;ibrator secukupnya agar apabila terjadi kerusakan alat pekerjaan tidak tertunda.
+. Pera5aan Be0n a. Pada umumnya beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan dan panas matahari seta kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh gaya-gaya sentuhan sampai beton telah menjadi keras, permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab, dengan cara menutupinya dengan karung-karung basah, pada air basah atau menggenangi dengan air basah. b. Setelah lantai aus 4oncrete Gearing Sur*ace1 selesai dan sesudah beton mulai mengeras permukaannya harus segara ditutup dengan karung-karung basah atau bahan-bahan lainnya yang sejenis atau diusahakan agar tetap lembab dengan tiap kali menyiramnya dengan pasir sampai beton mengeras dengan sempurna. Permukaan itu kemudian ditutup dengan pasir paling tidak setebal & cm, secepatnya hal ini harus dijaga agar tetap lembab untuki selama paling tidak %" hari dan dibiarkan sedemikian selama (% hari. c. eton yang menggunakan beton biasa dan tidak memakai bahan-bahan pembantu lainnya harus dusahakan pembasahan untuk selama minimum %" hari. d. eton yang dibuat dengan semen yang mempunyai si*at kekuatan awal yang tinggi atau boleh yang menggunakan semen biasa tetapi dengan bahan-bahan PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
24
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
pembantu, harus tetap dibasahi sampai saat dimana kekuatan mencapai C# $ dari kekuatan minimum kubus test beton dari macam yang sama dan () hari.
7.
Pengujian Be0n
Contoh Form Pengujian
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
25
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
PASAL 4 PEKERJAAN K6NSTRUKSI BAJA
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
26
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
1.
U-u-. %.%
Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesi*ikasi lainnya.
%.(
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman sehingga dapat mengatasi seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar.
%.6
Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama pekerjaan berlangsung.
%."
Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
%.&
Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya.
2.
Lingkup Pekerjaan (.%
!enaga kerja, material dan peralatan. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan konstruksi baja termasuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan-bahan baik bahan dasar maupun bahan penyambung, peralatan baja dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman.
(.(
Pengukuran lapangan. Pekerjaan pengukuran yang mencakup kondisi lapangan yang ada, seperti hasil
pekerjaan
beton
yang
sudah
dilaksanakan,
maupun
segala
penyimpangan yang terjadi, sehingga dalam gambar kerja diperlukan penyesuaian. (.6
!enaga ahli erserti*ikat1.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
27
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli berserti*ikat yang berpengalaman di lokasi pekerjaan, sehingga dapat menyelesaikan segala masalah yang timbul di lapangan secara cepat dan benar. (."
Hambar kerja/ shop drawings. Kontraktor harus membuat gambar kerja secara ditail, sebelum pekerjaan dimulai, termasuk penyesuaian dengan kondisi lapangan sampai mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
(.&
Hambar terlaksana/ s built drawings. Setelah
pekerjaan
dilaksanakan,
Kontraktor
wajib
membuat
gambar
terlaksana sesuai dengan struktur yang dilaksanakan, dan diserahkan kepada Pemberi !ugas sesuai dengan kontrak. &.
Perauran ! Perauran Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut 5 %.
Peraturan Perencanaan angunan aja Andonesia S>A #6-%C(-(#%( S>A1
(.
merican Anstitute o* Steel 4onstruction Speci*ication AS41
6.
merican Society *or !esting and 2aterials S!21
".
merican Gelding Society - Structural Gelding 4ode GS1
&.
Persyaratan 3mum ahan angunan Andonesia P3A-%)(1
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
28
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
).
Per(iungan Bera K0n"ruk"i Baja ".%
erat jenis baja erat jenis baja adalah C)## kg/m 6. Satuan berat elemen baja adalah sesuai dengan yang tercantum di dalam tabel pabrik pembuat.
".(
erat baja di dalam I. Di dalam menghitung ;olume baja di dalam ill o* Iuantity I1, berat baja dihitung berdasarkan ;olume berat1 teoritis sesuai dengan gambar struktur. erat sisa atau waste akibat pemotongan atau pembentukan elemen-elemen struktur dan juga alat penyambung seperti baut, las, angkur dan pelat buhul harus diperhitungkan di dalam analisa harga satuan.
*.
%aeria# &.%
aja Jika tidak disebutkan secara spesi*ik di dalam gambar, maka semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan merupakan =ot rolled structural steel dengan mutu baja S! 6C PPA-)61 atau S!2 6 atau SS "% JAS. 3 6%#%-%C#1, yang memiliki tegangan leleh yield stress1 minimal, y 9 ("# 2pa dan tegangan tarik tensile stress1 u 9 "## 2pa. aja jenis ini umum disebut baja karbon 4arbon Steel1 yang mengandung karbon antara #.(& - #.( $. Semua material baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang dan kerusakan lainnya, lurus, tidak terpuntir, tanpa tekukan, serta memenuhi syarat toleransi sesuai dengan spesi*ikasi ini.
&.(
aut. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, baut penyambung yang digunakan adalah =! 6(& yang memiliki tegangan tarik putus nominal antara %#& %(# ksi C6& - )"# 2pa1. aut penyambung harus merupakan material baru, dan panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Jika tidak disebutkan khusus di dalam gambar maka baut yang dimaksud adalah type 6(&-L ulir terletak di luar bidang geser1. aut harus dilengkapi dengan ( ring, masingmasing % buah pada kedua sisinya. 2utu pelat ring harus sesuai dengan mutu baut.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
29
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
30
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
&.6
@lektroda las. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar struktur, maka elektoda las yang digunakan adalah @C#LL, sesuai dengan lokasi penggunaannya.
&."
ngkur. Kecuali ditentukan lain di dalam gambar, maka angkur yang digunakan harus memiliki kualitas J!D "#, dengan panjang penjangkaran minimal sedalam "# kali diameter. ngkur harus memiliki ulir yang cukup sehingga pada saat digunakan benar-benar dapat ber*ungsi secara benar.
&.&
4at dasar/primer dan cat *inish. Seluruh material baja harus dilindungi dengan cat dasar Minc 4hromate dengan tebal seperti tertera di dalam spesi*ikasi ini. Sedangkan untuk cat *inish tertera di dalam spesi*ikasi teknis arsitektur dan jika tidak disebutkan harus mengikuti ketentuan di dalam spesi*ikasi ini.
&.
ngkur khusus. 3ntuk menghubungkan elemen struktur beton lama dengan yang baru diperlukan suatu angkur khusus. ngkur tersebut harus berasal dari pabrik ischer.
+.
Pengganian Pr07i#' Pena-pang Pada prinsipnya dalam tahap perencanaan, pro*il yang digunakan adalah pro*il yang diproduksi oleh pabrik. pabila ternyata pro*il tersebut tidak tersedia, maka Kontraktor dapat mengganti pro*il tersebut dengan pro*il lain yang disetujui oleh KP. 3sulan
perubahan
tersebut
harus
dilengkapi
dengan
perhitungan
yang
menunjukkan bahwa pro*il pengganti tersebut minimal sama kuat dan kakunya dengan pro*il yang digantikan. Juga harus diperhatikan bahwa tinggi pro*il pengganti harus mempunyai tinggi maksimal sama dengan pro*il original, sehingga tidak mengurangi ruang peralatan 2N@. Galaupun perubahan pro*il tersebut disetujui, Kontraktor tetap harus mengantisipasi perubahan tersebut, agar tidak terjadi klaim terhadap waktu pelaksanaan maupun biaya.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
31
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
.
T0#eran"i /i-en"i8 panjang /an ke#uru"an C.%
!oleransi dimensi Dimensi yang tercantum di dalam gambar rencana adalah dimensi sesuai dengan yang tertera di dalam tabel pabrik pembuat baja. Di dalam pembuatan terjadi ;ariasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan dengan dimensi rencana. Perbedaan terhadap panjang, lebar serta tebal dii7inkan sebesar harga terkecil antara %/6( inci #.C& mm1 atau & $ dari dimensi rencana.
C.(
!oleransi panjang. 3ntuk elemen baja balok, kolom1 yang dipasang merangka satu terhadap lainnya, toleransi panjang dii7inkan sebesar %/% inci %. mm1 untuk elemen dengan panjang kurang dari .## meter dan sebesar %/) inci 6.## mm1 untuk panjang lebih dari .## meter.
C.6
!oleransi kelurusan Kelurusan dari elemen baja dibatasi sebesar %/# bentang di antara ( titik tumpunya, kecuali ditentukan lain oleh KP.
3.
Uji -aeria# ).%
4ontoh 2aterial. Kontraktor wajib menyediakan contoh material baja, baut dan lain lain1 untuk diuji pada laboratorium yang disetujui oleh KP/ Konsultan Pengawas. Segala biaya pengujian harus termasuk di dalam penawaran yang diajukan.
).(
3ji pengelasan. pabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas, maka akan dilakukan testing pada hasil pengelasan. !ipe dan jumlah test untuk pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan sesuai GS serta dilakukan atas biaya Kontraktor.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
32
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
4.
Syara!"yara Pe#ak"anaan .%
Hambar kerja/ shop drawing.
Sebelum *abrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dan menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas. ilamana disetujui,
Kontraktor dapat mulai pekerjaan *abrikasinya.
Pemeriksaan dan persetujuan Konsultan Pengawas atas gambar kerja tersebut hanya menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti 5 %.
3kuran/dimensi pro*il, ketebalan plat-plat, ukuran/jumlah baut/las, tebal pengelasan. Ketepatan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari
elemen-elemen
konstruksi
baja
yang
berhubungan
dengan
pengangkutan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Dengan kata lain walaupun semua gambar kerja telah disetujui Konsultan Pengawas, tidaklah berarti mengurangi atau membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab ketidak tepatan serta kemudahan dalam erection elemen-elemen konstruksi baja. (.
Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak diperkenankan.
6.
Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian tambahan yang diperlukan
untuk keperluan montase serta cara-cara montase yang
direncanakan.
.(
abrikasi %.
Selama proses *abrikasi Konsultan Pengawas harus menempatkan sta**nya yang berpengalaman dalam *abrikasi baja secara penuh untuk mengawasi pelaksanaan *abrikasi di bengkel kerja Kontraktor.
(.
Kontraktor harus memberikan abrication 2anual Procedure termasuk Procedur Iuality 4ontrol kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
6.
abrikasi dari elemen-elemen konstruksi baja harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang berpengalaman dan diawasi oleh mandor-mandor yang ahli dalam konstruksi baja.
".
Semua elemen-elemen harus di*abrikasi sesuai dengan ukuran-ukuran dan/atau bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi-distorsi atau
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
33
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
kerusakan-kerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan untuk penanganan sambungan-sambungan serta las di lapangan dan sebagainya. &.
Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan pemotongan besi harus dilakukan dengan alat pemotong brender1 atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sama sekali tidak diperbolehkan.
.6
!anda-tanda pada konstruksi baja %.
Semua konstruksi baja yang telah selesai di*abrikasi harus dibedakan dengan kode yang jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah.
(.
Kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus.
6.
Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing elemen dengan tetap diberi tanda-tanda.
."
Pengelasan %.
Pengelasan harus dilaksanakan sesuai GS atau AS4 Speci*ication dan baru dapat dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. Pengelasan harus dilakukan dengan las listrik, bukan dengan las karbit.
(.
Kawat las yang dipakai adalah harus dari produk yang disetujui oleh KP. 3kuran kawat las disesuaikan dengan tebal pengelasan.
6.
Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman yang baik dalam dalam melaksanakan konstrksi baja sejenis. =al ini harus dibuktikan dengan menunjukkan serti*ikat yang masih berlaku.
".
Kontraktor harus memperhatikan dengan seksama tipe dan ukuran las yang tercantum di dalam gambar las sudut, las tumpul dan lain-lain1, dan Kontraktor harus mempunyai alat untuk mengukur tebal las sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah tebal las sudah sesuai dengan gambar atau tidak.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
34
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
&.
Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan mechanical wire brush dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. ekas potongan api harus dihaluskan dengan menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
.
2etode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pengelasan pada pertemuan elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik preheating.
C.
Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las pengelasan lebih dari satu kali1, maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak-kerak las/slag dan percikanpercikan logam yang ada. +apisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.
).
3ntuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik, maka pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus dilakukan di bengkel. ila akan mengadakan pengelasan lapangan harus seijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
.
Perhatian khusus diberikan pada pengelasan yang dilakukan di lapangan *ield weld1, dimana posisi dari tukang las harus sedemikian sehingga dapat dengan mudah melakukan pengelasan dengan hasil yang baik tanpa mengabaikan keselamatan kerja.
%#. Pada semua pengelasan harus dilakukan
pemeriksaan ;isual untuk
mengetahui apakah 5 a. persiapan pengelasan sudah dilakukan dengan baik bersih, gap yang cukup dan lain-lain1. b. las yang ada tidak berpori, undercut, retak permukaan atau cacat-cacat lain. c. ukuran dan tipe las sudah sesuai gambar. %%. Pada jumlah lokasi 6#$ dari seluruh lokasi pengelasan juga harus dilakukan +i8uid Penetrant !est sesuai dengan GS D %.%-#. +okasi pengetesan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
35
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
%(. pabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas atau apabila ada keraguan terhadap hasil +i8uid Penetrant !est tersebut, maka Konsultan Pengawas dapat meminta pada Kontraktor untuk juga melakukan Eadiographic !est sesuai dengan GS D %.%-#. %6. +aboratorium uji las yang ditunjuk harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan semua biaya pengujian las menjadi tanggung jawab Kontraktor.
.&
aut penyambung dan ngkur. %.
Kontraktor harus melakukan pengujian terhadap baut pada laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, sebelum Kontraktor memesan baut yang akan dipakai.
(.
Jumlah baut yang diuji untuk masing-masing ukuran adalah minimum 6 tiga1 buah.
6.
Galaupun test baut tersebut memenuhi syarat, Konsultan Pengawas berhak untuk meminta diadakan uji baut lainnya dengan jumlah % satu1 baut dari setiap ( baut yang digunakan. iaya pengujian baut tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
".
Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameter baut. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar, maka diameter lubang baut maksimal %.# mm %/% inci1 lebih besar dari diameter baut. Kontraktor tidak boleh membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan Pengawas.
&.
Pembuatan lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi yang tipis, maksimum %# mm, boleh memakai mesin pons. 2embuat lubang baut dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
36
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
.
Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan dengan kunci momen torsi yang sebelumnya sudah dikalibrasi, sebagai berikut 5
Diameter aut
C.
inci1
mm1
O
!orsi lbs.*t1
kg.m1
%(
#
%(,"&"
&/)
%
%)#
(",#)
%
6(#
"",()C
C/)
((
"C#
&,#6)
%
(&
C%#
),("
% %/)
()
#
%6(,)""
%Q
6(
%.6
%),)C(
%O
6)
(.&)#
6&C,#%)
Setiap pengencangan baut harus dilakukan sampai mencapai gaya tarik baut sesuai kekencangan baut dengan spesi*ikasi AS4. Pelaksanaannya harus diawasi secara langsung oleh Konsultan Pengawas.
).
Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit " ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh digunakan.
.
3ntuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka bautbaut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
37
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
19.
Per0aan Pengangkaan /i Bengke# 3ntuk memudahkan pengangkatan konstruksi baja di lapangan, maka disyaratkan agar dilakukan percobaan pengangkatan di pabrik workshop assembly 1, sehingga dapat diketahui dengan jelas mengenai ketepatan/keakuratan elemen-elemen konstruksi baja yang terpasang berikut sambungan-sambungannya. Percobaan tersebut penting untuk dilaksanakan, agar dapat diketahui dengan pasti ketepatan ukuran dan juga kekuatan konstuksi baja tersebut, serta dapat dilakukan penyempurnaan sebelum baja tersebut dipasang pada tempatnya.
11.
%e0/e Pengangkaan %%.% Gaktu pengajuan. Selambat-lambatnya
(
dua1
minggu
sebelum
pengangkatan
dimulai,
Kontraktor harus mengajukan secara tertulis permohonan untuk hal ini. 2etode dan skedul pengangkatan tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. 2etode pengangkatan harus mencakup antara lain 5 %.
Eencana pengiriman baja dari bengkel.
(.
+okasi penyimpanan elemen baja yang hendak dipasang.
6.
lat-alat bantu yang digunakan berikut perlengkapannya.
".
3rut-urutan pengangkatan.
&.
+angkah pengamanan selama pengangkatan berlangsung.
.
Pengaku sementara untuk pengaman konstruksi selama pengangkatan berlangsung.
C.
Skedul pengangkatan elemen-elemen baja.
).
Perlengkapan yang diperlukan sebelum dan selama pengangkatan.
%%.( Pemeriksaan akhir sebelum pengiriman. Kontraktor harus membuat jadual rencana pengiriman dari pabrik ke lapangan kepada Konsultan Pengawas. Dengan jadual tersebut, Konsultan Pengawas dapat mengatur waktu untuk pemeriksaan akhir sebelum baja dikirim. Setiap pengiriman tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dapat ditolak oleh Konsultan
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
38
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
Pengawas dan risiko biaya serta akibat lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. %%.6 +okasi penempatan baja di lapangan. Penempatan elemen baja di lapangan harus pada tempat yang kering/ terlindung sehingga elemen-elemen tersebut tetap dalam kondisi baik hingga terpasang. Konsultan Pengawas berhak untuk menolak elemen-elemen baja yang rusak karena salah penempatan atau rusak akibat proses apapun juga. %%." Gaktu pengangkatan. Pengangkatan elemen-elemen baja hanya boleh dilaksanakan setelah metode dan jadual pengangkatan disetujui oleh Konsultan Pengawas. %%.& Posisi angkur dll. Sebelum
pengangkatan
dimulai, Kontraktor
harus
memeriksa
kembali
dudukan/ posisi angkur-angkur baja untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, demikian juga dengan jarak dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja. Perhatian khusus dalam pemasangan angkur-angkur untuk rangka baja dimana jarak-jarak/kedudukan angkur-angkur harus tetap dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran
angkur-angkur
tersebut
tidak
bergeser,
misalnya
dengan
mengelas pada tulangan kolom/balok atap. %%. Keselamatan di lapangan. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya di lapangan. 3ntuk itu Kontraktor harus menyediakan ikat pinggang pengaman, topi pengaman, sarung tangan dan alat lain yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung. %%.C Kegagalan pengangkatan Kontraktor
harus
merencanakan
pengangkatan
ini
dengan
baik
dan
mempersiapkan segala alat penunjang agar proses pengangkatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegagalan pengangkatan akibat kelalaian maupun sebab lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, baik terhadap biaya maupun waktu.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
39
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
%%.) Kerusakan elemen baja Secara prinsip elemen baja yang rusak baik karena salah pemotongan maupun tidak memenuhi toleransi yang disyaratkan tidak dii7inkan untuk digunakan pada proyek ini, kecuali dii7inkan oleh KP. %%. !enaga ahli untuk pengangkatan. 3ntuk proses pengangkatan di lapangan, Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan ini. !enaga ahli untuk mengawasi pekerjaan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. %%.%# +as lapangan. Secara prinsip las di lapangan sedapat mungkin dihindarkan. Jika pengelasan harus dilakukan di lapangan dengan alasan tertentu, maka Kontraktor wajib membuktikan bahwa hasil las lapangan tersebut secara teknis memenuhi syarat. 3ntuk itu Kontraktor harus mengusulkan cara pengujian atas hasil las lapangan ini, agar dapat disetujui oleh Konsultan Pengawas. 3ji las tersebut meliputi antara lain tebal las, kualitas las dan kepadatan las.
12.
Pengeaan %(.% Persiapan Pengecatan Semua permukaan elemen baja sebelum dicat harus bebas dari 5 %.
lapisan mill, yaitu lapisan tipis mengkilap yang berasal dari pabrik baja.
(.
karat
6.
minyak dan bahan kimia lainnya.
".
kotoran yang akan mempengaruhi kualitas pengecatan.
Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan Jmechanical wire brushJ sikat baja mekanis1 dan tidak boleh menggunakan sikat baja manual, kecuali hanya untuk permukaan-permukaan yang betul-betul tidak dapat dijangkau oleh mechanical wire brush tersebut, sebelum pengecatan dilakukan.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
40
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
Pembersihan
dengan
menggunakan
sand
blasting
sangat
dianjurkan,
terutama untuk permukaan baja yang mengalami korosi. %(.( Pengecatan Primer/Dasar Setelah persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, elemen baja dicat dasar sebagai berikut 5 Atem !ipe 2erk Ketebalan 4at dilakukan di
4at Dasar Minc 4hromate Kansai 6& micron Gorkshop/ pabrik
pabila cat dasar yang sudah dilakukan belum sempurna, maka Kontraktor wajib memperbaiki kondisi ini dengan melakukan pembersihan atas cat dasar tersebut dan pengecatan diulang kembali sesuai dengan prosedur yang ada.
%(.6 4at inish. Jika tidak disebutkan secara khusus maka cat *inish harus dilakukan ( dua1 kali dengan ketentuan sebagai berikut 5 Atem !ipe 2erk Ketebalan 4at dilakukan di
4at inish A talit Kansai 6# micron Gorkshop/ pabrik
4at inish AA talit Kansai 6# micron Gorkshop/ pabrik
Sama seperti cat dasar, maka cat *inish A maupun cat *inish AA baru boleh dilaksanakan setelah lapisan cat-cat sebelumnya betul-betul kering. Kontraktor wajib melakukan pengecatan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. =asil yang tidak sempurna, harus diperbaiki dan Kontraktor bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
41
DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN POLIKLINIK PT PHAPROS Jl. Simongan no. 131 - Semaang
%(." Pemeriksaan tebal cat. 3ntuk memeriksa tebal cat, Kontraktor harus menyediakan alat ukur khusus untuk itu. %(.& aja yang dibungkus dan baja sementara. Khusus untuk elemen baja yang akan dibungkus beton atau baja yang tidak permanen, maka bagian permukaan tersebut hanya dicat dengan cat dasar saja.
1&.
Ani Len/u Secara umum konstruksi baja harus di*abrikasi dengan memperhatikan anti lendut khususnya untuk kuda-kuda dan kantile;er. esarnya anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan akibat beban mati. esarnya anti lendut tersebut dapat dilihat pada gambar atau jika tidak disebutkan secara khusus besarnya adalah sebesar %/6 kali bentang.
PT.NARWASTU DESIGN ARCHITECT
42