Pekerjaan Meubelair Rusunawa
SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA TIMUR
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PAKET PEKERJAAN :
PENGADAAN MEUBELAIR JAWA TIMUR 1
Lokasi : Kota Madiun, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Madiun
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 1
Pekerjaan Meubelair Rusunawa SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 STANDAR UMUM YANG BERLAKU Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain : NI-5 PKKI 1961 SNI 7555.25 : 2011 SNI 7555.10 : 2011 SNI 7555.1 : 2009 SNI 7555.2 : 2009 SNI 7555.6 : 2010 SNI 7555.20 : 2011 SNI 7555.21:2011 SNI 06-1449-1989 SNI 06-1845-1990
BUKU STANDAR KAYU FURNITURE TEMPAT TIDUR SUSUN KAYU FURNITURE TEMPAT TIDUR KAYU FURNITURE, MEJA TAMU FURNITURE, MEJA MAKAN FURNITURE, LEMARI PAKAIAN FURNITURE, KURSI SOFA FURNITURE, KURSI KAYU MELAMIC BUSA UNTUK KURSI/TEMPAT TIDUR
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut diatas, maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari Negara-Negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan. PASAL 2 MEREK-MEREK DAGANG Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 2
Pekerjaan Meubelair Rusunawa PASAL 3 DATA UMUM LAPANGAN KERJA 3.1. TITIK-TITIK UKUR Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran GAMBAR DENAH. Ukuran meubelair seperti pada gambar detail. 3.2. DATA FISIK Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang diterakan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan yang ditentukan pada gambar-gambar.
PASAL 4 PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut. PASAL 5 PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong. Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan di lokasi pabrik atau workshop. PASAL 6 PEKERJAAN MEUBELAIR 6.1.
KETENTUAN Semua pekerjaan kayu, busa, jok kursi, cermin, finishing harus dilaksanakan di pabrik yang memenuhi standard dan dikerjakan secara mesinal, pekerjaan pekerjaan kecil-kecilan serta penyetelan boleh dilakukan di site. Jangan mengukur dengan skala gambar-gambar yang ada, pergunakanlah ukuran-ukuran yang sudah tercantum di gambar detail, semua ukuran harus di cek ulang oleh kontraktor. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 3
Pekerjaan Meubelair Rusunawa Apabila terdapat perbedaan terhadap layout dengan gambar detail dan kondisi lapangan, Kontraktor wajib memberikan konsultan perencana/pengawas untuk dapat dipecahkan bersama. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang dimaksud dengan spesifikasi ini mencakup pengadaan barang-barang,tenaga kerja, perabotan serta perlengkapan pengiriman serta instalasi dari furniture/meubelair di site sesuai dengan layout. Pengiriman, Penyimpanan serta Pengamanan a. Pengiriman, Penyimpanan, serta Penanganan satuan meubelair harus dilakukan sehingga tidak mengakibatkan kerusakan. b. Meubelair harus disimpan hingga pekerjaan fisik sudah siap untuk menerimanya. Lindungi semua permukaan meubelair untuk mencegah kotoran, goresan serta panas matahari dan hujan selama proses pengirimannya. c. Simpan ditempat yang bersih dan kering hingga tidak merusak meubelair, Pemborong bertanggung jawab terhadap pengiriman meubelair yang dilakukan oleh manajemen profesional (bukan sekedar ekspedisi) dan menyediakan gudang atau tempat penyimpanan di lokasi Proyek. d. Pekerjaan merakit / finishing harus di lakukan di gudang atau tempat penyimpanan yang di sediakan oleh kontraktor. e. Pemborong tidak di perkenankan untuk melakukan perbaikan atau finishing di lokasi unit hunian. 6.2
PERSYARATAN BAHAN KAYU 1. Kualitas a. Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas kelas 2, tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggirpinggirnya, bekas dimakan bubuk dan bekas-bekas lainnya. b. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5, PKKI tahun 1961 dan persyaratan-persyaratan lain yang berkenaan dengan konstruksi kayu. 2. Kelembaban a. Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan pekerjaan kayu halus 15% - 16 % dan untuk pekerjaan kayu kasar harus kurang dari 20% (diuji dengan wood moisture tester). Pengetesan kelembaban kayu dilakukan di Pabrik atau Workshop, sebelum Meubelair di kirim ke lokasi Proyek. b. Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ke tempat pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 4
Pekerjaan Meubelair Rusunawa
3. Ukuran Semua ukuran di dalam gambar ialah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam, dibor, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk- bentuk yang tertera dalam gambar. 4. Permukaan Luar Semua permukaan luar kayu halus yang akan terlihat permukaannya bila sudah jadi, harus dikerjakan dengan baik. Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar tetap dihaluskan. Bagi permukaan-permukaan yang akan dipolitur hanya mata kayu yang kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima. Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/pelindung. 5. Jenis Bahan Kecuali ditentukan lain, kayu yang digunakan adalah : a. Kayu Mahoni b. Kayu Sungkai c. Kayu Nyatoh d. Kayu Jati Kelas 2 Digunakan untuk pekerjaan kayu halus seperti meja, sofa, lemari, kursi, tempat tidur, profil-profil dan bagian-bagian lain sesuai dengan gambar perencanaan. 6.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN KAYU 1. Semua kayu harus dikeringkan dengan proses dry klin. 2. Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu halus harus sedemikian rupa, sehingga susut dibagian mana saja dan ke arah manapun tidak akan mengurangi dan mempengaruhi kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan. 3. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan-pekerjaan seperti : mempasak, memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lobang pasak, spooning dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan kayu dengan baik. Kontraktor juga harus melakukan segala pekerjaan yang diperlukan untuk konstruksi semua rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya dan pasangan-pasangan serta penyangganya dalam bangunan. 4. Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah dipasang. Bahan untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan, sebelum selesai sama sekali, juga belum Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 5
Pekerjaan Meubelair Rusunawa boleh disetel-setel jika bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut. 5. Bilamana terjadi bahwa pekerjaan kayu tersebut mengkerut atau bengkok, atau kelihatan ada cacat-cacat tersebut harus dibongkar/diganti, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya kontraktor.
6.4.
PERSYARATAN BAHAN CERMIN 1.
Spesifikasi Bahan. a. Bahan kaca harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982 b. Bahan harus bebas cacat dan noda, bebas sulfida, maupun bercak lainnya c. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan dari Pengawas. d. Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan harus digerinda/dihaluskan hingga tidak tajam dan berbahaya.
a. b. c. d. e. f. g.
Bahan Jenis Type finishing permukaan Produksi Ketebalan Bahan pengisi siar Ukuran Posisi
: Cermin : Flat : Asahi atau setara : 5 mm/ditentukan :lain disesuaikan : gambar detail : gambar detail
2
Fabrikasi a. Cermin. Dimensi dalam gambar rencana harus diperiksa dan disesuaikan pada gambar b. Cutting/Pemotongan. Sesuai dengan peraturan pabrik pembuat dan tidak dilakukan di lapangan. Lapisan perak tidak gores.
3.
Pelaksanaan Cermin a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian, dan syarat pekerjaan dalam buku ini b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian c. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pengawas d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur namun menggunakan potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 6
Pekerjaan Meubelair Rusunawa e. f. g.
Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca cermin khusus Pembersih akhir kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca Cermin harus terpasang dengan rapi serta sisi tepi harus lurus dan rata, bebas dari noda, dan bekas goresan.
6.5. PERSYARATAN PEKERJAAN MELAMIC 6.1. Material a.
Persiapan permukaan : Permukaan kayu yang akan diproses terlebih dahulu harus dihaluskan dengan kertas amplas No. 180 searah dengan serat kayu sampai halus dan bersih.
b. Pengisian Pori-Pori Kayu : Aplikasikan Impra Wood Filler secara merata untuk mengisi pori-pori kayu, tunggu hingga kering dan kemudian haluskan searah serat kayu dengan kertas amplas No. 240. c. Tahap Pewarnaan : Untuk mendapatkan warna sesuai yang diinginkan gunakan dengan melapisi permukaan dengan Impra Wood Stain dengan menggunakan alat semprot, perlakuan tersebut dapat diulang sehingga dapat mencapai hasil warna yang diinginkan. d. Sanding Sealer : Lapisi permukaan yang telah melalui proses No. 2 bila menghendaki warna natural, atau setelah proses No. 3 dengan Sanding Sealer, secara merata, tunggu hingga betul-betul kering, setelah itu lakukan penghalusan secara ambang dengan kertas amplas No. 360. e. Tahap Akhir : Lapisi permukaan dengan melamic Impra sesuai jenis melamic yang diinginkan, seperti gloss, semi-gloss, ataupun dof. Perlakuan tersebut diatas dapat diulang 2-3 kali agar mendapat hasil sesuai yang diharapkan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 7
Pekerjaan Meubelair Rusunawa 6.6. PERSYARATAN PEKERJAAN BUSA DAN UPHOLSTERY 6.1 Material. Jenis bahan penutup atau upholstery adalah Oscar, mengandung lapisan seperti surface coating, PVC Skin dan Polyester Rayon, mengenai warna dan jenis sperti tertera pada gambar. Tekstur bahan pelapis harus konsisten, polanya rapi dan teratur dan tidak bercacat. Kondisinya harus kuat, tidak menyusut. Mempunyai warna yang awet, tidak luntur / colorfast dan mempunyai daya tahan terhadap sinar matahari / U.V. resistant. Jahitan : Harus dipastikan bahwa kualitas jahitan kuat dan tidak rusak bila dicuci/ dibersihkan. Benang jahit yang digunakan sebagai berikut : - Panjang tiap jahitan : disesuaikan dengan jenis bahan pelapis dan bahan isian - Warna : sesuai dengan bahan pelapis - Bagian ujung/ pojok dan sambungan : jahitan yang aman dan terkunci. - Jenis dan warna : disesuaikan dengan skema warna yang dikeluarkan oleh Perencana. Jenis bahan pengisi adalah busa dengan density sedang, berkisar antara 21 - 23, busa ini meliputi pekerjaan kursi dan kasur tempat tidur. Ukuran Busa Tempat Tidur untuk Type Master 150 x 190 cm ; Ukuran Busa Tempat Tidur untuk Type Tempat Tidur Tingkat 90 x 200 cm PERLENGKAPAN (ALAT BANTU) FURNITURE Baut, sekrup (kepala ceper/cembung) dipasang sebaik-baiknya sesuai persyaratan teknis dalam pelaksanaan dan ketentuan umum pemasangan. Sebelum dipasang/ditanam kedalam kayu, terlebih dahulu dilakukan pengeboran kecil dari penampang baut/ sekrup tersebut, sehingga baut/sekrup dapat tertanam dengan sempurna (mampat), kuat dan rapih. Kualitas ex. Germany/setara, galvanized/cadmium plated steel. Paku : ukuran dimensi paku yang akan dipasang/ditanam sesuai tekanan/kekuatan kayu yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan teknis. Kualitas ex. Import, jenis “cadmium plate steel”.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 8
Pekerjaan Meubelair Rusunawa
Pasak-pasak kayu Untuk semua hubungan konstruksi memenuhi persyaratan teknis, mampat, kuat dan rapih. 1. Karet Alas Kaki / Base Pada kursi dan beberapa jenis furniture dipasangkan karet alas kaki berwarna hitam/putih dengan ukuran yang disesuaikan furniturenya dari kualitas terbaik. tahan terhadap larutan kimia dan oli. 2. Base Elevation Screw Dipasangkan pada kursi / meja sehingga apabila permukaan lantai kurang rata dapat dengan mudah dikoreksi. Dan digunakan base terbaik elevating screw kualitas terbaik ex. Germany Bahan Pelapis lainnya : Oscar, menggadung lapisan seperti surface coating, PVC Skin dan Polyester Rayon
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Spesifikasi Teknis - 9