PELABUHAN Jenis, Fungsi , Peran dan Perkembangan Murdjito Department of Ocean Engineering – ITS, Surabaya Email:
[email protected] Mobile: 0818395983
DAFTAR ISI • DEFINISI DAN KLASIFIKASI
• FASILITAS PELABUHAN • FUNGSI DAN PERANAN • RENCANA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN • KONSEP PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA • ALUR PELABUHAN
DAFTAR ISI • DEFINISI DAN KLASIFIKASI
• FASILITAS PELABUHAN • FUNGSI DAN PERANAN • RENCANA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN • KONSEP PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA • ALUR PELABUHAN
DEFINISI PELABUHAN Harbour: Sebagian perairan yang terlindung badai, aman dan baik bagi kapal untuk berlindung dan menjalankan aktivitas
Port: Bagian harbour dimana tersedia fasilitas terminal untuk melakukan aktivitas bongkar/muat dalam jangka pendek ataupun jangka panjang
Pelabuhan Wilayah perairan yang terlindung (buatan/ alamiah) yg dapat digunakan untuk melindungi kapal dan melakukan aktivitas B/M dilengkapi dengan fasilitas terminal
Definisi Pelabuhan (UU No 17 Tahun 2008) • Tempat terdiri ats daratan dan/ atau perairan dgn batas-2 tertentu sbg tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yg dipergunakan sbg tempat kapal bersandar, naikturn penumpang dan/ atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yg dilengkapi dgn fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan sbg tempat perpindahan intra- dan antarmoda transportasi
JENIS PELABUHAN (UU Pelayran No 17/2008) • PELABUHAN LAUT – Pelabuhan Utama – Pelabuhan Pengumpul – Pelabuhan Pengumnpan
• PELABUHAN SUNGAI & DANAU
KLASIFIKASI PELABUHAN Kepmenhub No. 53/2002 psl 8 KLASIFIKASI PELABUHAN
PELABUHAN UMUM
DIUSAHAKAN
TIDAK DIUSAHAKAN
PELABUHAN KHUSUS
KLASIFIKASI PELABUHAN UMUM • Pelabuhan internasional hub merupakan pelabuhan utama primer; UTAMA • Pelabuhan internasional merupakan pelabuhan utama sekunder; UTAMA • Pelabuhan nasional merupakan pelabuhan utama tersier; PENGUMPUL • Pelabuhan regional merupakan pelabuhan pengumpan primer; PENGUMPAN • Pelabuhan lokal merupakan pelabuhan pengumpan sekunder. PENGUMPAN
KLASIFIKASI PELABUHAN/ TERMINAL KHUSUS • Menurut Hirarkri – Pelabuhan KhususNasional/ Internasional – Pelabuhan Khusus Regional – Pelabuhan Khusus Lokal • Menurut Penggunaan/ Kegiatan – Pelabuhan Perikanan – Pelabuhan Minyak – Pelabuhan Penumpang – Pelabuhan Barang – Pelabuhan Curah (kering/ padat) – Pelabuhan Militer
lanjutan
• Terminal Khusus di luar daerah DLKP/ DLKR • Terminal untuk kepentingan sendiri di dalam daerah DLKR/ DLKP • Ketentuan Terminal Khusus: – Ditetapkan menjadi bag dr pelabuhan terdekat – Wajib memiliki DLKR/ DLKP – Ditempatan instansi pemerintah yg melaksanakan fungsi keselamatan, keamanan pelayaran dll – Dpt dibangun jika pelab tedekat tidak dpt menampung kegiatan pokok tsb – Berdasar pertimbangn teknis, ekonomis dan operasional lebih efektif, efisien dan menjamin keselamatan dan keamanan – Ijin dari menteri jangka waktu 5 tahun – Dilarang untuk kepentingan umum
Persyaratan Terminal Khusus • Sesuai dgn Rencana Induk Pelabuhan Nasional • Layak secara ekonomis dan teknis operasional • Membentuk atau mendirikan badan usaha pelabuhan • Mendapat konsesi dari Otoritas Pelabuhan • Menjamin keamanan, ketertiban, dan keselamatan pelayaran • Kelestarian lingkungan
ANGKUTAN DI PERAIRAN • ANGKUTAN LAUT – Kapal Nasional/Domestik – Kapal Asing
•Liner Service •Tramper Service
• PELAYARAN RAKYAT – Oleh Perusahaan Pelayaran Rakyat – Kapal layar, Kapal Layar Motor
• ANGKUTAN PENYEBERANGAN, SUNGAI & DANAU – Perusahaan ASDP – Kapal Fery, dan Perahu
• ANGKUTAN PERINTIS – Meliputi: angkutan laut perintis, ASDP Perintis
JENIS DAN TIPE PELABUHAN • BERDASAR LOKASI – Pelabuhan pesisir – Pelabuhan sungai/ muara – Pelabuhan danau – Pelabuhan kanal – Pelabuhan lepas pantai • BERDASAR KONDISI PASANG SURUT – Tidal Port – Non Tidal Port • BERDASAR JANGKAUAN AKTIVITASNYA – World Class Port – National Port – Regional Port – Local Port • BERRDASAR RANCANG BANGUN – Pelabuhan Alam – Pelabuhan Buatan
Continue…
• BERDASAR JENIS ARUS KOMODITAS – – – – – –
General Purpose Port Liner Port (GC, Ro-Ro, Container, Ferry) Bulk Port (oil, Gas, dry bulk, chemical) Coastal traffic Passenger Inland traffic
• BERDASAR KEPEMILIKAN – Public Port (National Gov, regional Gov, Local Gov) – Mixed Public-Private Port – Private Port Owned (Industrial port, trading firm)
• BERDASAR ARAH BARANG – – – –
Foreign (Export-Import) Transit Port Regional Port Free Port Zone
DAFTAR ISI • DEFINISI DAN KLASIFIKASI
• FASILITAS PELABUHAN • FUNGSI DAN PERANAN • RENCANA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN • KONSEP PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA • ALUR PELABUHAN
RENCANA INDUK PELABUHAN • Setiap Pelabuhan wajib memiliki RIP • Faktor Pertimbangn RIP: – – – –
RIP Nasional Rencana tata ruang wilayah propinsi Rencana tata ruang wilayah kabupaten/ kota Keserasian dan keseimbangan dgn kegiatan lain terkait di lokasi pelabuhan – Kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan – Keamanan dan keselamatan lalulintas kapal
Lanjutan…
• RIP Meliputi – rencana peruntukan wilayah daratan – Rencana peruntukan wilayah perairan
• Kriteria Kebutuhan: – Fasilitas Pokok – Fasilitas Penunjang
• Kelengkapan RIP: – Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) – Daerah Kepentingan Pelabuhan (DLKP) – (Ditetapkan koordinat geografis u/ menjamin kegiatan kepelabuhanan)
DLKR & DLKP • DLKR: – Wilayah daratan yang digunakan u/ kegiatan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang – Wilayah perairan u/ kegiatan alur, pelayaran, tempat labuh, tempat alih muat antar kapal, kolam pelabuhan u/ kebut. sandar & olah gerak kapal, keg pemanduan, termpat perbaikan kapal, kegiatan lain
• DLKP: – Perairan pelabuhan di luar DLKR perairan yg digunakan u/ alur-pelayaran, keadaan darurat, pengembangan pelabuhan jangka panjang, penempatan kapal mati, percobaan berlayar, kegiatan pemanduan, fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal
Lanjutan..
• DLKR/ DLKP: dikuasai oleh negara dan diatur oleh penyelenggaran pelabuhan • Pada DLKR diberikan hak pengelolaan atas tanah dan/ atau pemanfaatan perairan sesuai dgn ketentuan perundang-undangan • RIP, DLKR dan DLKP ditetapkan oleh: – Menteri u/ pelabuhan utama dan pengumpul stl mendapat rekomendasi dr gubernur dan bupati/ walikota – RIP, DLKR dan DLKP pelabuhan sungai dan danau ditetapkan oleh bupati/ walikota
Penyelenggara Pelabuhan
• Otoritas Pelabuhan
– pelabuhan diusahakan, – bertanggung jawab kpd Menteri, – membawahi Badan Usaha Pelabuhan
• Unit Penyelenggara Pelabuhan – Pelabuhan Belum Diusahalan – UPP Pemerintah dan UPP Pemerintah Daerah
• OP dan UPP beperan sbg wakil pemerintah u/ memberikan konsesi/ bentuk lainnya pd Badan Usaha Pelabuhan u/ melakukan kegiatan pengusahaan di pelabuhan • Badan Usaha Pelabuhan: sbg operator yang mengoperasikan terminal dan fasilitas pelabuhan lainnya
Fasilitas Pelabuhan Fasilitas Pokok
Fasilitas Produksi Fas. Perbekalan: Fas.Pemeliharaan./P erbaikan:
Fasilitas Pelabuhan
Fasilitas Fungsional
Kant. Adm. Pelabuhan Syahbandar Satpol Air
Fasilitas Penunjang:
Instalasi Pengemb.Industri utk investasi
FASILITAS POKOK PELABUHAN • FASILITAS POKOK DI PERAIRAN – – – – –
Alur Pelayaran Perairan tempat labuh Kolam Pelabuhan B/M barang berbahaya Perairan kegiatan karantina Perairan laut penghubung intrapelabuhan, perairan pandu, perairan u kpl pemerintah
• FASILITAS POKOK DI DARATAN – – – – – – – –
Dermaga Lapangan penumpukan Gudang Terminal penumpang Fasiliats IPAL Fasilitas Bunker Fasilitas Pemadam Kebakaran Sarana bantu Navigasi
FASILITAS PENUNJANG • DI PERAIRAN – – – – – –
Pengembangan Pelabuhan Jangka panjang Pembangunan dan Pemeliharaan kapal Uji Coba Kapal (Trial) Tempat Kapal Mati Kepentingan darurat Kegiatan wisata
• DI DARATAN – – – – –
Kawasan Perkantoran, perdagangan, perindustrian Fas. Air berish, listrik, pos, telekomunikasi, perhotelan Jaringan jalan, KA, air limbah, drainase, sampah Areal pengembangan Fasilitas Umum
DAFTAR ISI • DEFINISI DAN KLASIFIKASI
• FASILITAS PELABUHAN • FUNGSI DAN PERANAN • RENCANA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN • KONSEP PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA • ALUR PELABUHAN
FUNGSI UMUM PELABUHAN • INTERFACE
• LINK
Menyediakan fasil. Pelayanan jasa yg dibutuhkan untuk perpindahan MODA angkutan darat ke kapal atau sebaliknya
Salah satu MATA RANTAI dalam proses transportasi dari Node asal ke Node tujuan
• GATEWAY
Gerbang keluar masuknya barang/ manusia Menyediakan fasilitas untuk kawasan industri dan akan menciptakan muatan sendiri (self cargo generator)
• INDUSTRIAL ENTITY
MAKSUD PEMBANGUNAN PELABUHAN • Membuka daerah terbelakang • Menunjang dan memperlancar hubungan atar daerah, pulau dan negara • Menunjang pertumbuhan ekonomi suatu kawasan & memeratakan pertumbuhan ekonomi • Menunjang keperluan tertentu pelabuhan khusus
FUNGSI PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PELABUHAN (UU Pelayaran 21/1992, KM54/2002) • Keselamatan Pelayaran – – – – – –
Penilaian kegiatan trafik kapal ke/dari pelabuhan Penilaian pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal Penilikan pemanduan dan penundaan Penyediaan dan pemeliharaan alur pelayaran Pengamanan dan penertiban DLKR/DLKP Penilikan thd pembangunan, pengembangan & pengoperasian pelabuhan
• Pengaturan dan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan • Fungsi Bea dan Cukai • Fungsi Imigrasi • Fungsi Karantina • Keamanan dan Ketertiban KPLP, Coast Guard
PENYELENGGARA PELABUHAN • Unit Penyelenggara Pelabuhan – Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota
• Badan Usaha Pelabuhan – Pelindo/ BUMN – BUMD – Swasta
DAFTAR ISI • DEFINISI DAN KLASIFIKASI
• FASILITAS PELABUHAN • FUNGSI DAN PERANAN • RENCANA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN • KONSEP PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA • ALUR PELABUHAN
PRINSIP PENGEMBANGAN KAWASAN PELABUHAN • Lokasi menjamin keamanan & keselamatan pelayaran • Mudah pencapaian bagi pengguna • Mudah dikembangkan sesuia demand angkutan laut • Menjamin pengoperasian dlm waktu jangka panjang • Berwawasan lingkunga • Terjangkau secara ekonomis bagi pengguna & penyelenggara pelb.
LOKASI PELABUHAN UU Pelayaran no 17/ 2008
• Pengunaan wilayah daratan dan perairan tertentu sbg lokasi pelabuhan ditetapkan oleh Menteri sesuai dgn RIP Nasional • Lokasi pelabuhan disertai RIP, DLKR dan DLKP Pelabuhan
TAHAPAN PERENCANAAN PELABUHAN • Penetapan/ penentuan besaran kawasan demand analysis – market survey, transportation & economic study
• Penentuan lokasi, indikasi kegiatan, kebutuhan ruang kurun waktu panjang • Studi RDTR kawasan pelabuhan • Studi kelayakan pembangunan • Rencana Konstruksi Pelabuhan (DED)
INTEREST GROUP YANG BERPENGARUH DALAM PORT PLANNING
Pelabuhan sebagai bagian integrasi sistem transportasi total PERMASALAHAN PERANCANGAN
• HOW MUCH?
• Jumlah Barang yang diangkut
• HOW TO CARRY CARGO?
• Mode Transportasi
• WHERE THE CARGO DESTINATIONS?
• Single or multi ports
EVOLUSI PERKEMBANGAN PELABUHAN Indikator Periode Muatan Umum Strategi Pengembangan Karakter Produksi
Faktor Penentu
Generasi I
Generasi II
Generasi III
<60-an
60-an – 80-an
Break bulk
Breakbulk, bulk cargo
>80-an Bulk cargo, Unitized, Container Orientasi Komersial Integrasi pusat transportasi logistik
Konservatif Perubahan model transportasi Pelayanan individual rendah Nilai tambah rendah Padat kerja dan permodalan
Ekspansionis Sentral transportasi industri & komersial Transportasi muatan Distribusi muatan Kombinasi dan informasi pelayanan Multi pelayanan dalam satu paket permodalan
Teknologi dan skill
CIRI AKTIVITAS KEPELABUHANAN • Faktor keterkaitan sangat erat antar stake holders Port Operator, shipping, shipper • Sifat Investasi 100% immobile • Bentuk investasi: infrastruktur dg life cycle panjang • Sifat Produk berupa Jasa tak dapat disimpan • Posisi Pasar sangat tergantung pada kualitas pelayanan, tarif dan kondisi infrastruktur hinterland
FAKTOR UTAMA PERUBAH PERANAN & FUNGSI PELABUHAN • Skala ekonomi ukuran dan kecepatan kapal tipe kapal dan pelayaran
• Nilai ekonomis perubahan fisik komoditas – Metode baru dalam penanganan muatan, penyimpanan, pemrosesan, pengepakan, dll
• Nilai ekonomis dari ke unikan/ khas pada jenis atau bentuk komoditas – Muatan curah, unitized carriage of cargo, dll
STRUKTUR PELABUHAN MENDATANG • Klasifikasi menurut fungsi pelabuhan • Sharing antar Public dengan Private Sector • Diseleksi berdasar pelabuhan penting dan strategis
KLASIFIKASI BERDASAR FUNGSI DAN PERAN PUBLIC-PRIVATE SECTOR
SASARAN PENGEMBANGAN PELABUHAN • Faktor penentu: – Status, Peran, Kepemilikan, Derajat kewenangan secara hukum dan finansial
• Sasaran pengembangan pelabuhan: – Pelayanan yang mamadai (Service sufficiency) kepastian tingkat pemakaian tambatan – Memaksimalkan keuntungan bersih – Biaya pelayanan yang rendah (least cost) • Least cost to users >< Least total cost
– Memaksimalkan dampak economi di kawasan (hinterland)
PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN TUJUAN PENGEMBANGAN • Level of Service/ Service efficiency – Kapasitas, teknologi, waktu kerja yg tersedia, efektivitas pelabuhan, dll
• Faktor Ekonomi: – – – –
Profit maximization, Cost minimization Minimization of total transport cost Economic growth promotion
• Faktor sosial – Penyerapan tenaga kerja, dampak lingkungan, community development, pengembangan kawasan
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI PELABUHAN Kepmenhub 54/2002 • Tatanan kepelabuhan nasional • RUTR Propinsi, Kabupaten/ Kota • Kemudahan arus alur, hinterland, kelancaran distribusi • Kelayakan teknis, ekonomis • Pertumbuhan ekonomi & perkembangan sosial • Kelayakan lingkungan • Keterpaduan antar moda transportasi • Keamanan dan keselamanatan pelayaran • Pertahanan keamanan negara
KONSEP RENCANA TATA RUANG KAWASAN PELABUHAN • ALOKASI RUANG – Peruntukan Ruang Darat • Ruang terbuka hijau & daerah penyangga • Ruang terbangun • Alokasi ruang untuk pengembangan
– Peruntukan Area Perairan • Area operasional DLKP, DLKR • Alokasi ruang untuk pengembangan
DASAR PENATAAN RUANG ZONA KEGIATAN • • • •
Kedekatan/ keterkaitan fungsi zona Pengelompokan fungsi fasilitas dalam zona Rencana sistem transportasi Pertimbangan keselamatan, operasional, jenis kegiatan • Kondisi fisik pelabuhan
ZONA PELABUHAN BERDASAR DAERAH OPERASI • ZONA LAUT • Zona Lalu Lintar Kapal/ Manuver –Alur pelayaran, laur masuk, turning basin, navigasi
• Zona Tambat Labuh –dermaga, doplhin, daerah tunda
• Zona Pelindung –breakwater, groin, mercu suar
• ZONA DARAT • Zona Produksi/ Operasi – Dermaga, lapangan, gudang
• Zona perbekalan – Air bersih, BBM, dll
• Zona Pemeliharaan/ Perbaikan • Zona administrasi & fas fungsional • Zona Industri & perdagangan
DAFTAR ISI • DEFINISI DAN KLASIFIKASI
• FASILITAS PELABUHAN • FUNGSI DAN PERANAN • RENCANA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN • KONSEP PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA • ALUR PELABUHAN
DAFTAR ISI • DEFINISI DAN KLASIFIKASI
• FASILITAS PELABUHAN • FUNGSI DAN PERANAN • RENCANA PENATAAN KAWASAN PELABUHAN • KONSEP PENGEMBANGAN PELABUHAN DI INDONESIA • ALUR PELABUHAN
KONDISI ALUR • Kondisi Fisik – Kedalaman, lebar, panjang, pendangkalan/ gosong, belokan
• Kondisi Hidro-Oseanografi – Arus, pasang surut, gelombang, angin/badai
• Sarana Bantu Navigasi – Suar, Buoy, Pemanduan, VTS, VTSS, AIS, Peta
PEMANDUAN (KM 24/2002 Penyelenggaraan Pemanduan) • Pemanduan – Kegiatan pandu dlm mebantu Nakhoda Kapal agar navigasi dpt dilaksanakan dgn selamat, tertib dan lancar
• Penundaan – Kegiatan menarik, mendorong atau menggandeng kapal yang berolah gerak untuk bertambat ke atau untuk melepas dari dermaga dengan kpal tunda
PERAIRAN PANDU •
Perairan wajib pandu – – – –
•
perairan wajib dilakukan pemanduan bagi kapal ukuran tonase kotor tertentu ( > 500 GT) Perairan wajib Pandu Kelas I Perairan wajib Pandu Kelas II Perairan wajib Pandu Kelas III
Pandu Luar Biasa –
•
Perairan ang karena kondisi perairannya tidak waib dilakukan pemanduan, namun apabila kapal memerlukan pemanduan dpt mengajukan permintaan
Pelayanan Pandu –
Pandu Bandar •
–
memandu kapal-kapal dikolam pelabuhan
Pandu Laut •
memandu kapal-kapal dari kolam pelabuhan ke batas luar perairan wajib pandu, atau sebaliknya
KRITERIA PERAIRAN WAJIB PANDU • Faktor Luar Kapal – – – – – –
Panjang alur, banyak tikungan, lebar alur, kedalaman Rintangan/ bahaya navigasi di alur Kecepatan angin, arus, gelombang Ketebalan/ kepekatan kabut Jenis tambatan kapal Keadaan sarana navigasi
• Faktor Kapal – – – –
Frekuensi kepadatan lalu lintas kapal Ukuran kapal Jenis kapal Jenis Muatan
PENETAPAN ALUR PELAYARAN (PP 47/ 1997 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional) • Alur pelayaran sungai dan danau ditetapkan dengan klasifikasi alur. • Penetapan klasifikasi alur pelayaran sungai dan danau dilakukan dengan memperhatikan sarana dan pertimbangan teknis dari instansi yang bertanggung jawab di bidang pengairan. • Penetapan klasifikasi alur pelayaran sungai dan danau ditetapkan oleh instansi yang berwenang. • Alur pelayaran penyeberangan ditetapkan oleh instansi yang berwenang dan dicantumkan dalam peta laut dan baku petunjuk pelayaran. • Alur pelayaran di laut ditentukan oleh instansi yang berwenang dan dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran
WILAYAH LAUT • • • •
Laut Teritorial Perairan Kepulauan Perairan Pedalaman Zona Ekonomi Eksklusif
ALKI • Dari Laut Cina Selatan ke Samudera Hindia dan sebaliknya – Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda
• Dari Laut Sulawesi ke Samudera Hindia dan sebaliknya – Selat Makassar, Laut Flores, dan Selat Lombok
• Dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia dan sebaliknya – Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu
• Dari Samudera Pasifik ke Laut Timor atau ke Laut Arafura dan sebaliknya – Laut Maluku, Laut Seram, dan Laut Banda
FAKTOR-2 PENTING PERENCANAAN ALUR
• Kedalaman – Max/min kedalaman alur, frekuensi dan amplitudo perubahan kedalaman alur
• • • •
Pasang Surut Angin, gelombang, arus air Ukuran dan jenis kapal Sedimentasi
DIMENSI ALUR • Kedalaman, ditentukan oleh: – – – – – –
Tinggi Datum Squat Sinkage di air tawar Olah gerak kapal Vessel seawater intake Underkeel Clearances
• Lebar alur, ditentukan oleh: – – – –
Garis manuver kapal Clearances antar kapal bersebelahan Bank clearances Buoy clearances
• Belokan (Bends)
PERAIRAN PELABUHAN • Area putar – Faktor penentu; • Manouverability kapal • Panjang kapal
– Tanpa bow thruster/ tug boat: 4.0 Loa – Dengan bow thruster/ tug boat: 2.0 Loa – Kondisi kolam putar sangat bagus: • 1.6 s/d 3.0 Loa
• Kolam labuh (anchorage area) Tujuan
Kondisi Jari-Jari, R (m) Good anchoring L+6D Nunggu Tambat Bad anchoring L + 6 D + 30 wind = 20 m/s L + 3 D + 90 Mooring wind = 30 m/s L + 4 D + 145
Continue….
• Pintu alur (entrance) – Tujuan: • Memudahkan kapal manuver • Terlindung dari pengaruh angin dan gelombang – Ukuran ditentukan: • Tuntutan navigasi tergantung pd dimensi kpl • Tingkat perlindungan thd kolam pelabuhan • Kepadatan lalu-lintas • Kedalaman air, Kecepatan arus – Pelabuhan umum: 0.7 – 1.0 Loa
• Jarak Pemberhentian – Faktor penentu: • Kecepatan kapal • Displacement kapal • Daya kapal – Ship ballast: 3 – 5 Loa – Full loaded; 7 – 8 Loa