Disusun Oleh : Nama
: Akhmad Thuba Thuba
No. Peserta
: 18026318010039 18026318010039
Asal Sekolah
: SMK Cendekia
PPG DALAM JABATAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN
Guru merupakan seorang yang memiliki peran sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini karena, sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik generasi bangsa, guru dituntut untuk memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas profesinya. Selain itu, guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi sangat menentukan hasil pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru dituntut untuk mengaplikasikan empat kompetensi guru yang dimilikinya, yakni pedagogik, personal, sosial dan profesional. Dalam
rangka
mewujudkan
guru
yang
profesional
pemerintah
mengadakan program profesi guru pada tahun 2017 melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempersiapkan Program PPG bagi Guru Dalam Jabatan atau disebut PPG Dalam Jabatan. Program ini diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Program PPG Dalam Jabatan diharapkan dapat menjawab permasalahan kompetensi guru yang unggul unggul dan berkarakter. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) pada tahun 2018 ini telah merancang sejumlah progam terkait dengan pengembangan sistem pembelajaran PPG Dalam Jabatan yang dikenal sebagai Sistem Hybrid Learning. Penerapan Sistem Hybrid Learning tersebut diharapkan dapat menghasilkan lulusan ( Guru Dalam Jabatan ) yang unggul dan berkarakter dan mempunyai nilai-nilai kebangsaan serta relevan dengan perkembangan era industri 4.0 sehingga dapat menghasilkan kualitas peserta didik yang baik. Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan dilaksanakan dalam 1 (satu) semester dimana dalam 3 (tiga) bulan pertama mahasiswa PPG Daljab mengikuti
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
peerteaching di LPTK selama 5 (lima) minggu dengan bobot 8 (delapan) SKS setelah itu melakukan PPL selama 3 (tiga) minggu di sekolah dengan bobot 6 (enam) SKS. Sebagai langkah awal Direktorat Pembelajaran telah menyiapkan sebanyak 44 matakuliah yang terdiri dari 1.052 Modul pembelajaran yang akan diunggah kedalam system pembelajaran daring (SPADA) Indonesia sebagai Massive Open Online Course (MOOCs).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN I : PEDAGOGIK A. Modul 1 : Pembelajaran Pembelajaran Abad 21
Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana dalam proses tersebut bersifat timbal balik. Pembelajaran pada abad 21 sudah mulai meninggalkan pola tradisonal dimana guru yang menjadi pusat pembelajaran (Teacher centered ) berganti pada sistem Child Centered yaitu siswa yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru di tuntut untuk memiliki karakteristik abad 21 serta harus bisa mnegikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat. Permasalahan yang dihadapi dihadapi diantaranya sebagai sebagai berikut: 1) Guru sebagian besar masih cenderung menggunakan cara lama selama proses pembelajaran dikarenakan adanya tuntutan untuk menyelesaikan target materi. 2) Guru sebagian besar belum maksimal dalam pemanfaatan teknologi. 3) Guru kurang memiliki inovasi dalam pembelajaran. 4) Guru belum memahami dengan baik terkait karakteristik peserta didik.
B. Modul 2 : Pengembangan Pengembangan profesi guru
Guru menurut pandangan yuridis diakui sebagai bagian dari tenaga kependidikan sebagai suatu profesi dengan keahlian khusus. Guru merupakan suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu keahlian khusus sehingga kedudukan guru dalam proses pembelajaran masih belum dapat digantikan oleh mesin secanggih apapun. Keahlian khusus inilah yang membedakan profesi guru dengan profesi yang lainnya. Pendidikan guru tidak diperoleh hanya saat mengikuti pendidikan formal sebelum menjadi guru namun berlangsung seumur
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
perlu melakukan up-grade kompetensinya. Sebagai guru anda tidak hanya meningkatkan profesionalisme melalui jalur pendiidikan dan latihan formal namun terlibat dalam kegiatan-kegiatan produktif bagi upaya reformasi pendidikan. Permasalahan yang dihadapi adalah sebagain besar guru belum dapat memahami karakteristik peserta didik dalam menerapannya dalam proses pembelajaran.
C. Modul 3 : Teori Teori belajar dan pembelajar pembelajaran an
Teori belajar yang di bahas pada modul ini ada 4 jenis yaitu : 1. teori belajar Behavioristik adalah teori yang meyakini bahwa pembelajaran adalah perubahan tingkah laku 2. Koknitifistik adalah pembelajaran mengaitkan pengetahuan lama dengan yang baru dengan menyusun pola-pola logika, 3. Kongtruksifistik adalah pembelajaran yang memiliki pandangan membangun konsep, 4. Humanistik adalah pembelajaran yang memanusiakan manusia. Dimana peserta didik belajar melalui lingkungannya dan didorong untuk berfikir induktif. Permasalahan yang dihadapi yaitu sebagian besar guru belum memahami dengan baik tentang penerapan empat teori belajar tersebut dalam proses pembelajaran.
D. Modul 4 : Karakteristik Karakteristik peserta didik
Mengusai karakteristik peserta didik merupakan salah satu indikator dalam kompetensi
pedagogik
yang
harus
dikuasai
guru.
Suatu
proses
pembelajaran akan dapat berlangsung secara seca ra efektif atau tidak, sangat ditentukan dit entukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman pendidik tentang karakteristik yang dimiliki peserta didiknya. Pemahaman karakteristik peserta didik sangat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
peserta didik harus menjadi perhatian dan pijakan pendidik dalam melakukan seluruh aktivitas pembelajaran. Karakteristik peserta didik menurut Smaldino (2015: 40) secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu karakteristik umum, kemampuan awal dan gaya belajar. Permasalahan yang dihadapi yaitu karakteristik peserta didik terutama gaya belajar peserta didik ini sering kali luput diperhatikan oleh guru, sehingga tidak semua peserta didik dapat diakomodir diakomodir gaya belajar.
E. Modul 5 : Strategi Strategi pembelajaran
Pada pembelajaran abad 21 guru harus mengusai berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif, mengusai media pembelajaran, mengembangkan bahan ajar serta perencanaan pembelajaran. Pembelajaran pada kurikulum 2013 dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik pendekatan saintifik sebagaimana disebutkan dalam permendikbud No. 103 tahun 2014. Pendekatan saintifik adalah bagian dari pendekatan pedagogis dalam kegiatan pembelajaran yang diarahkan pada penerapan metode ilmiah. Tahapan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik, meliputi a) mengamati; b) menanya; c) mencoba/mengumpulkan informasi; d) menalar/ mengasosiasi; dan e ) melakukan komunikasi. Dalam hal ini, kemampuan mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran merupakan salah satu aspek kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, pada gilirannya dapat meningkatkan aktivitas belajar lebih menarik dan memotivasi peserta didik.
F. Modul 6 : Penilaian hasil belajar
Salah satu indikator utama keberhasilan seorang pendidik dalam melaksanakan program pembelajaran adalah keberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi belajar yang sudah direncanakan. Untuk mengetahui efektif tidaknya pelaksanaan program pembelajaran tersebut harus dilakukan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
belajar. belajar . Pengukuran adalah proses pemberian pemberia n bentuk kuantitatif kuantita tif pada hasil belajar belaj ar peserta peser ta didik yang diproleh diprol eh melalui mela lui tes hasil belajar. belaj ar. Penilaian Penila ian adalah proses-prose proses -prosess pemberian pemberi an bentuk kualitatif kualit atif terhadap terha dap hasil pengukuran. pengukur an. Untuk dapat melakukan penilaian dan pengukuran diperlukan alat ukur yang sering disebut denga istilah tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang memiliki jawaban benar dan salah. Tes hasil belajar dapat disusun dalam bentuk tes uraian uraia n dan tes obyektip. obyekti p. Tes obyektip obyekti p dapat dikembangkan dikemba ngkan dalam berbagai berbaga i bentuk bent uk seperti sep erti Menjodohkan, Menjodohk an, Benar Ben ar – Salah, Salah, Pilihan Ganda Sederhana, Pilihan Ganda Sebab Akibat, Pilihan Ganda Analisis Kasus, dan Pilihan Ganda Komplek. Permasalahan yang dihadapi adalah sering kali guru dalam pembuatan soal hanya menggunakan soal yang sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya tanpa memperhatikan karakteristik peserta didik dan mengabaikan hasil penilaian sebelumnya.
2.2 Pendalaman Materi Matematika A. Modul 1 : Logika Logika matematika matematika dan matematika matematika diskrit
Permasalahan yang dihadapi dihadapi oleh penulis yaitu: a. Belum dapat memahami sepenuhnya pada materi di Kegiatan Belajar (KB) 2 terkait dengan Binomial, Barisan, Multiset, Fungsi Pembangkit, dan Relasi Rekursif. b. Belum dapat memahami materi di Kegiatan Belajar (KB) 3 terkait penentuan pohon rentang minimal dan pembuatan jadwal menggunakan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
c. Pada Kegiatan Belajar (KB) 3, belum dapat memahami tentang pembuktian suatu ruang vektor, bebas linear, merentang ruang vektor, dan basis ruang vektor. d. Pada Kegiatan Belajar (KB) 4, belum dapat memahami tentang pembuktian grup abelian, subgroup, dan grup siklik. e. Pada Kegiatan Belajar (KB) 5, belum dapat memahami tentang metode simpleks dan dualitas.
C. Modul 3 : Analisis Analisis dan persamaan differensial biasa
Permasalahan yang dihadapi dihadapi oleh penulis yaitu: a. Pada Kegiatan Belajar (KB) 1, belum dapat memahami tentang pembuktian bilangan real dalam bentuk mutlak, pembuktian sup dan inf. b. Pada Kegiatan Belajar (KB) 2, belum dapat memahami tentang pembuktian suatu fungsi. c. Pada Kegiatan Belajar (KB) 3, belum dapat memahami tentang pembuktian fungsi kontinu. kontinu. d. Pada Kegiatan Belajar (KB) 4, belum dapat memahami tentang pembuktian dengan definisi definisi turunan. e. Pada Kegiatan Belajar (KB) 5, belum dapat memahami tentang pembuktian dengan jumlah Riemann Riemann dan integral tak tentu. f.
Pada Kegiatan Belajar (KB) 6, belum dapat memahami tentang pembuktian persamaan diferensial.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
E. Modul 5 : Teori peluang dan statistika
Permasalahan yang dihadapi dihadapi oleh penulis yaitu: a. Pada Kegiatan Belajar (KB) 1, belum memahami tentang peluang bersyarat. b. Pada Kegiatan Belajar (KB) 3, belum memahami tentang pembuktian populasi yang berdistribusi normal, varian sama, kelinearan regresi.
F. Modul 6 : Pemodelan Pemodelan matematika dan metode metode numerik
Permasalahan yang dihadapi dihadapi oleh penulis yaitu: a. Pada Kegiatan Belajar (KB) 2, belum memahami tentang aplikasi yang digunakan untuk penyelesaian soal bertipe pemodelan matematika. b. Pada Kegiatan Belajar (KB) 3, belum memahami tentang metode numeric, metode interpolasi, dan aplikasi yang digunakan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III PENUTUP
3.1 Pembelajaran Daring Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi meli puti pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik adalah merupakan salah satu jenis yang mutlak yang harus dimiliki oleh setiap guru, gunanya untuk memahami bagaimana karakteristik peserta didik dan melakukan evaluasi dalam pembelajaran, pada dasarnya, kompetensi pedagogi itu adalah kompetensi yang memiliki ke khasan tersendiri dalam mendidik para peserta didik.
3.2 Pendalaman Materi Matematika
Masih banyak materi yang kurang dikuasai, karena keterbatasan waktu yang diberikan sehingga kurang maksimal dalam pendalaman materi matematika