review Daring Pedagogik dan Profesional PPG 2018Full description
Full description
VUKOVAR 1991.
Logoriste
Marijan Sivrić
it is literature review used for MBA empirical projectFull description
jurnalDeskripsi lengkap
A review of art portraits and paintings
Cummulative Review
Full description
Chemistry ReviewFull description
pengaruh elisitasi terhadap produksi metabolit sekunder pada kultur jaringan tanaman
ball and brown 2.docx
OMT review, COMLEX, osteopathic medicine, OMM
M. Kasyfil Warits S. (1306395760) (1306395760)
Review “The “The Study of Political Culture in Indonesia” Indonesia ” karya Kacung Marijan Esay tersebut bertujuan untuk mengulas budaya politik yang ada di Indonesia. Pada setiap dekade mulai taun !"#$ selalu terjadi tren yang berbeda%beda dalam memberikan peratian pada pembelajaran politik. &alam esay tersebut' Kacung Marijan Ma rijan mengulas secara lengkap kedinamisan dari teori budaya politik yang ditambakan dengan beberapa kritik atas teori tersebut. Kacung Marijan juga mengaitkannya melalui survei atas pembelajaran budaya politik di Indonesia. Pembelajaran budaya politik di Indonesia mulai gencar diperatikan ketika terjadi polarisasi analisis ole ilmuan. &isatu sisi ilmuan banyak dipengarui ole perilaku politik pada individu maupun institusi politik non(ormal' sedangkan disisi lain la in ada beberapa ilmuan yang memperluas kajiannya kajiannya pada level makro dan institusi politik (ormal. )ecara umum ada dua kategori dari konsep budaya budaya politik. politik. Pertama Pertama budaya budaya politik politik dipaami dipaami secara struktural. struktural. *ang diliat dari persepekti( budaya politik teradap (enomena politik dalam keidupan sosial. Kedua' budaya politik diliat dari segi (ungsional dan instrumental. +ungsi budaya politik sebagai al yang menentukan perilaku politik. )ala )ala satu studi studi yang yang paling paling berpen berpengar garu u adala adala Penelit Penelitian ian ,abrie ,abriell -lmond -lmond dan )idney )idney erba tentang /udaya Kewarganegaraan Kewarganegaraan.. Ini merupakan studi empiris lima 0egara. Mereka menyatakan menyatakan bawa ketika kita membicarakan membicarakan budaya politik suatu masyarakat' kita akan mengacu pada pada sistem politik seperti yang terinternalisasi dalam kognisi' perasaan' dan evalua evaluasi si pendud pendudukn uknya. ya. -lmond -lmond dan erba erba juga juga menyeb menyebutk utkan an 1 bentuk bentuk dari dari budaya budaya politik berdasarkan orientasi politik. *ang pertama adala budaya politik parokial' budaya ini ditujukan untuk orang yang sama sekali tidak mempunyai pandangan politik. Kedua' budaya politik sebjek yang mana merupakan partisipasi partisi pasi pasi( dari seseorang pada politik dan meliat diri sendiri memiliki pengaru yang sangat minim pada proses politik. Ketiga adala budaya politik partisipan' merupakan budaya politik ole seseorang yang memiliki respon positi( terada teradap p kepada kepada objek objek politi politik. k. 0amun' 0amun' banyak banyak anggap anggapan an bawa bawa seseora seseorang ng tidak tidak anya anya mengadaptasi satu bentuk budaya politik saja' karena semuanya akan menyesuaikan dengan kondisi suatu sistem politik negaranya pada saat%saat tertentu. &alam esay tersebut' kita juga mendapat satu pesan bawa belajar budaya politik memban membantu tu kita kita memaa memaami mi dan menjel menjelask askan an peruba perubaan an politi politik k dan modern modernisas isasi. i. erba erba percaya bawa budaya politik dapat menjadi panduan dalam pengembangan dan perubaan institusi politik. 0amun dalam perjalanannya aggapan dari -lmond dan erba juga mendapat kritikan' sala satunya dari /arry dan Pateman yang berargumen bawa walaupun -lmond dan erba tela menunjukkan data yang menakjubkan namun ada penjelasan yang dirasa kurang cukup tentang ubungan antara perilaku public dan berjalannya sistem politik. /arry dan Pateman menyatakan bawa al tersebut kurang linear.
)elanjutnya' kembali mengenai pembelajaran budaya politik' dalam esay tersebut diungkapkan bawa banyak ali budaya yang mengatakan jika pengaru budaya memiliki (ungsi signi(ikan dalam menjelaskan tentang politik' baik pembentukan perilaku politik maupun demokrasi. &iamond berpendapat bawa banyak kritik dari kesalapaaman perspekti( budaya yang disebabkan ole tiga alasan. Pertama' mengacu pada argumen teoritis -lmond' dia menjelaskan secara luas bawa budaya tidak semata%mata menentukan demokrasi' namun adala sala satu (aktor yang memengarui demokrasi. &alam al ini' budaya politik diliat sebagai variabel pengalang. -lasan kedua' demokrasi tidak dibentuk anya ole budaya namun juga ole berbagai (aktor lainnya' seperti perubaan struktur ekonomi dan sosial' (aktor internasional' dan prektek politik dalam sistem politik. *ang terakir adala alasan normati(' &iamond berpendapat bawa budaya politik terbuka untuk berevolusi dan beruba. -nggapan ini dapat diliat dari (akta bawa beberapa 0egara seperti 2erman' 2epang' )panyol' dan Italia berevolusi menjadi 0egara demokrasi walaupun semula mereka tidak menginginkan al tersebut berkaitan dengan karakteristik otoriter dan totalitarian mereka. &engan mengacu kepada pendapat &iamond' pandangan dari ilmuan lainnya seperti -lmind' erba' 3ipset' &al' Putnam dan Inkeles terlemakan disebabkan ole (akta bawa mereka menolak kepentingan budaya massa sebagai elemen lain dari budaya politik. Pendapat ilmuan lain juga tidak memberikan peratian kepeda kompleksitas proses yang membentuk perilaku politik' namun lebi (ocus pada perilaku itu sendiri. Mungkin gagasan ini muncul karena &iamond mempertimbangkan bawa untuk kepentingan belajar budaya politik suatu bangsa' seseorang arus mempertimbangakan budaya sub%politik dari masyarakat' termasuk massa yang mendukung keseluruan sistem politik. &alam esay tersebut' Kacung Marijan juga membaas tentang pembelajaran budaya politik di Indonesia. /anyak ilmuan yang mempelajari budaya politik di Indonesia' dan dapat disimpulkan bawa mempelajari politik Indonesia tela menerapkan perspekti( budaya yang mana budaya dianggap sebagai sala satu instrumen penting dalam pemaaman (enomena politik di Indonesia. )ala satu conto aliran menurut antropolog 4li((ord ,eert5' dia berpendapat bawa pola istoris ditransmisikan dari arti yang dibentuk dalam symbol' sebua sistem yang mewarisi pemaaman dan diekspresikan dalam bentuk symbol dengan cara manusia berkomunikasi' melestarikan' dan mengembangkan pengetauan mereka tentang sikap teradap keidupan. &alam penjelasan lainnya' 6erbert +eit menjelaskan kon(lik politik antara elit politik diawal dekade kemerdekaan Indonesia sebagai akibat dari (akta bawa elit memiliki nilai yang berbeda sama juga dengan berbedanya gagasan dalam mengembangkan Indonesia. +eit lantas mengemukakan dua tipe berbeda dari elit Indonesia' yaitu administrator dan pembuat solidaritas. -dministrator adala mereka yang memimpin dengan kealian administrati(' teknik' legal' dan kealian baasa asing. 6al tersebut tere(leksikan dalam (igur 7akil
Presiden Indonesia Mu. 6atta. )edangkan' pembuat solidaritas adala mereka yang memiliki kemampuan sebagai mediator diantara kelompok yang berbeda level.ia juga bertindak sebagai koordinator massa dan manipulator dalam sibol integrati(. )elanjutnya' dalam mengaplikasikan perspekti( budaya untuk mempelajari Politik Indonesia' 3iddle menempatkan budaya dalam proses dinamis. &ia memaami budaya sebagai pola nilai' kepercayaan dan adat. 6al tersebut bukanla al yang permanen dan abadi. &alam upaya untuk menjelaskan pandangan ini' 3iddle meliat ke interksi antara budaya politik dari pembela dan inovator di Indonesia. Kacung Marijan menggambarkan konsep pembela sebagai siatu gambaran ketika ada upaya dari suatu kelas tertentu untuk mendapatkan dukungan dari kelas lain melalui pemaksaan dan persuasi. )elain itu dengan membuat budaya yang memberikan dukungan untuk kelas penguasa. )ebaliknya' inovator mencoba untuk mengimprovisasi budaya politik untuk mendapatkan sistem demokrasi yang lebi dari saat ini. Menurut 3iddle kelompok Inovator terdiri ari sejumla aktivis politik' intektual' dan aparat 0egara. &alam menuntut sistem demokrasi yang lebi baik mereka juga didukung ole pasukan internasional yang sejak taun !"8$%an suda memperatika demokrasi dalam 0egara otoriter dan totalitarian. &ari bacaan tersebut' dapat disimpulkan' belajar budaya politik pada dasarnya merupkan usaa untuk meliat aspek subjekti( dari keidupan politik. /eberapa penelitian' menjadi alternative untuk menunjukkan bawa struktur politik berkontribusi untuk membentuk budaya politik. &alam pengertian ini' budaya politik merupakan bagian dari konteks politik. &alam mempelajari budaya politik Indonesia banyak sarjana menyadari bawa banyak sekali macam budaya di Indonesia sejak Indonesia dianggap sebagai 0egara plural dalam al etnis' ras' agama' dan kelas. 9le karena itu' dengan mempelajari budaya politik suatu bangsa' maka kita dapat menyesuaikan peran kita teradap kontribusi politik di 0egara kita yang bertujuan untuk memajukan politik itu sendiri.