Re1ie2 ,urna! S"si"!"gi Akuntansi ‘Accounting as a Social and Institutional Practice: Perspectives to Enrich our Understanding of Accounting Change’
Perkembangan akuntansi pada dedade terakhir cukup pesat, dan nyaris meliputi segala lini kehidupan tidak lain merupakan dampak dari semakin luasnya dunia ekonomi dan bisnis. Seiring dengan fenomena tersebut praktek akuntansi dalam lingkup sosial dan kelembagaan terus berkembangan, banyak aktivitas akuntansi yang dilakukan sehubungan dengan hal tersebut sebagai contoh adalah program CSR (corporate social responsibility) yang saat ini cukup menggemah dalam dunia akuntansi. Ada hal menarik dari jurnal yang ditulis oleh Bradley dimana menyebutkan banyak hal terkait dengan perkembangan dunia akuntansi dan kontruksi ideal untuk akuntansi dimasa yang akan datang. Pertama, Akuntabilitas. Aktivitas sosial dan kelembagaan sebagaimana disebutkan dalam artikel tersebut menjadi salah satu media akuntansi untuk membuktikan perannya dalam rangka menciptakan akuntabilitas dan tranparansi dalam laporan keuangan yang mereka buat. Perkembangan terakhir yang hingga kini terus menjadi hot issue adalah C (good corporate governance) atau yang terbiasa kita dengan dengan pengertian !ata "elola Perusahaan yang baik. "alau kita ingat tentang konsep C tentunya akuntabilitas dan transparansi menjadi ikon penting dalam penerapan dan praktek C itu sendiri. #aka sangat menarik jika akuntansi sudah mampu memberikan $arna disegala lini kehidupan, tidak alagi akuntansi dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang hanya focus dengan %akun atau rekening& belaka. Kedua, konsep akuntansi dalam praktek sosial dan kelembagaan. Perkembangan akuntansi yang komplek juga tidak kalah diikuti dengan perkembangan standard dan regulasi tentang aktivitas ekonomi dan bisnis khususnya dalam dunia akuntansi. #asuknya akuntansi dalam dimensi sosial dan kelembagaan sudah diatur dalam standar tersendiri oleh badan %'katan Akuntan
'ndonesia& (di 'ndonesia) dimana mengerluarkan standar akuntansi pemerintahan (SPAP) atau akuntansi untuk lingkup bisnis kecil menengah dikeluarkan peraturan berupa (SA" *!AP) dll. +al ini diterbitkan tidak lain untuk menja$ab dan memfasilitasi
perkembangan
akuntansi
sehingga
profesi
akuntansi
tepat
digunakan di segala lini. +anya saja yang menjadi problematikan sebagaimana disebutkan oleh Bradley adalah di kelembagaannya. imana mereka kurang mendapatkan informasi yang banyak tentang perkembangan ini dan sebagai akibat dari berubahnya sistem akuntansi dalam lembaga tersebut yang berbanding lurus dengan meningkatnya biaya yang harus mereka keluarkan dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan sistem yang baru tersebut. Ketiga, Akuntansi dipandang sebagai sebuah teknik (#iller- //0). "alau kita piker secara jernih pernyataan tersebut tentunya tepat dan tidak dapat dibantahkan oleh akal pikiran. Sebagai suatu teknik akuntansi menjadi sebuah media bagai para manajemen untuk melakukan segala hal %termasuk hal negatif& sehubungan dengan pengelolahan perusahaan. Sejatinya akuntansi sebagai teknik mampu menciptakan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dan dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas perusahaan. namun belakangan ini banyak kasus yang terjadi dalam dunia akuntansi dan melibatkan akuntan perusahaan baik dalam lingkup s$asta lebih1lebih dalam tataran pemerintahan yang memanfaatkan akuntansi sebagai sebuah (alat) teknik untuk melakukan hal1hal negative. !ak banyak dari pelaku tindakan tersebut dijebloskan dalam penjara sementara yang belum ketahuan masih berkeliaran dan mungkin masih melakukan praktek tersebut. "ritik terhadap hal tersebut sudah patut dilontarkan hal ini berkaitan dengan keberadaan standar akuntansi, khususnya yang berkenaan dengan kode etik profesi. !idak hanya itu kompetensi dan kapabilitas seorang akuntan sebagai pelaku haruslah terkontrol dan benar1benar memiliki kualifikasi sesuai dengan standar yang ditetapkan. "eluahan atas profesi akuntansi yang selama ini menjadi problematika kini sudah ada ja$aban dalam hal tersebut terkait dengan peran akuntan. !idak lain adalah 'A' mengerluarkan sertifikat CA (Chartered Accountant/ Akuntan Profesional) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas diri
akuntan 'ndonesia (khususnya) dalam menghadapi dunia global. Sehingga dengan adanya
sertifikat tersebut para akuntan mampu menjalankan profesinya
sebagaimana yang kita harapkan. Akuntansi sebagai sebuah teknik mampu memberikan
perlindungan,
meningkatkan
produktifitas,
dan
protabilitas
perusahaan. Sehubungan dengan pembahasan pada jurnal tersebut banyak hal yang harus dikoreksi2 dengan berbagai bentuk teori yang disajikan oleh Bradley tak satupun dari dari teori1teori tersebut mampu menghasilkan solusi yang dihadapi dari masing1masing teori berkaitan dengan kontruksi akuntansi dalam aspek sosial dan kelembagaan sebagaimana dibahas dalam artikel tersebut. !erlepas dari hal banyak teori1teori yang dipaparkan bertentangan dengan dunia nyata.