PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 07-18 bahwa leasing diklasifikasikan ke dalam dua kategori yang berbeda yakni capital/capital lease (sewa pembiayaan) dan operating lease (sewa operasi). Capital lease digambarkan sebagai sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sebaliknya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai operating lease jika lease jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset atau dengan kata lain, sewa tidak memenuhi situasi untuk diklasifikasikan sebagai capital lease. lease. Kutipan langsung dari PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 10 yang mengatur mengenai klasifikasi sewa sebagai capital lease : a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; b) lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan; c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomi aset meskipun hak milik tidak dialihkan; d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan e) aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
Pembahasan Soal 3-3 (a)
Pada studi kasus tersebut Borman company menandatangani tiga perjanjian sewa (SGU J, SGU K dan SGU L) yang ketiga sewa tersebut tidak mengalihkan kepemilikan pada Borman diakhir masa sewa, menurut kami seharusnya Borman company mengklasifikasikan macammacam sewa tersebut (SGU J, SGU K, dan SGU L) dari pendapatan dan pengeluaran yang mereka dapatkan untuk menseimbangkan keuangan mereka, sedangkan untuk aset sewa tetap berada dalam neraca lessor dan pembayaran sewa diberlakukan sebagai pendapatan saat diterima. Kami mengklasifikasikan ketiga sewa (SGU J, SGU K, dan SGU L) sebagai berikut :
SGU J diklasifikasikan sebagai capital lease lease karena dilihat dari masa sewanya lebih dari umur ekonomis aset yang disewakan.
SGU K diklasifikasikan sebagai capital lease karena lease karena lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar.
SGU L diklasifikasikan sebagai operating lease dikarenakan lease dikarenakan masa sewa sama dengan 50% perkiraan jangka waktu penggunaan p enggunaan peralatan dan lessee pun tidak memiliki opsi beli pada harga murah
Pembahasan Soal 3-3 (b)
Pada awal perjanjian sewa, lessee sewa, lessee akan akan mencatat aset sewaan sebagai aset dan kewajiban yang mengikat lessee lessee selama masa sewa. Nilai kewajiban yang diakui lessee adalah seluruh pembayaran yang harus ditanggung oleh lessee lessee selama masa kontrak, dan lessee akan menggunakan teknik pengukuran present value value (nilai kini) atas semua pembayaran di masa mendatang yang akan ditanggung lessee. ditanggung lessee. Transaksi sewa guna usaha untuk tiap-tiap sewa tersebut diperlakukan dan dicatat sebagai capital lease dimana aktiva tetap dan kewajiban pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. Selama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa guna usaha. Dan untuk Pembayaran sewa dalam operating lease lease diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Maksudnya disini, sewa pembiayaan dianggap lebih mirip dengan pembelian daripada penyewaan aset. Konsekuensinya, akuntansi untuk sewa pembiayaan olehlessee oleh lessee memerlukan pencatatan yang serupa dengan pembelian sebuah aset dengan kredit jangka panjang. Dengan demikian pada awal masa sewa, lessee lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar “nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum , jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar”. wajar”. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; tetapi jika tidak, maka digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. inkremental lessee.
Pembahasan Soal 3-3 (c)
Terdapat dua klasifikasi sewa ditinjau dari lessee, lessee, yaitu operating lease dan lease dan capital lease. lease. Pembayaran sewa dalam operating lease diakui lease diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Dalam capital lease, lease, pembayaran sewa minimum (MLP) dipisahkan antara bagian yang merupakan beban bunga dan pengurangan liabilitas. Capital lease akan menimbulkan beban penyusutan untuk aset tersusutkan yang dihitung berdasarkan standar akunt ansi yang berlaku dan beban keuangan pada setiap periode akuntansi.
Pembahasan Soal 3-3 (d)
Akuntansi untuk sewa lessee Sewa pembiayaan dianggap lebih mirip dengan pembelian daripada penyewaan aset. Konsekuensinya, akuntansi untuk sewa pembiayaan oleh lessee memerlukan pencatatan yang serupa dengan pembelian sebuah aset dengan kredit jangka panjang.
Akuntansi untuk capital lease – lessee Selama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan diperhitungkan terhadap sisa sisa kewajiban penyewa penyewa guna usaha.
Akuntansi untuk operating lease – lessor Pembayaran guna usaha selama tahun berjalan yang diperoleh dari penyewa guna usaha diakui dan dicatat sebagai pendapatan sewa
Akuntansi untuk capital lease Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui piutang sewa pembiayaan (capital (capital lease receivable) dan lessee mengakui aktiva sewa guna usaha dan kewajiban untuk pembayaran sewa dimasa depan. Pendapatan pembiayaan dan beban diakui untuk mencerminkan
tingkat pengembalian konstan atas saldo yang belum dibayar.
Akuntansi untuk operating lease Dalam sewa operasi, kedua belah pihak memperlakukan sewa sebagai executory contract. Diakhir masa sewa tidak ada pengakuan asset oleh lessee dan lessee mengakui beban untuk pembayaran sewa selama masa sewa.