RANGKUMAN BUKU
METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF Disusun Untuk Memenuhi Tugas Rangkuman Buku Semester 5 Kelas Sore Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial Dosen : Irma Purnamasari, S.Sos., M.Si.
Tugas ini merupakan rangkuman dari buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Penulis : Prof. Dr. Sugiyono
DIBUAT OLEH : FHUJI HARISTINE
G. 1410449
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2017
BAGIAN 1 PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF A. PENGERTIAN METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ada 4 kunci yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Cara ilmiah Kegiatan penelitian iu didasarkan pad ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 2. Rasional Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. 3. Empiris Cara-cara yang dilakukan yang dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.\ 4. Sistematis Proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah terntentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Untuk medapatkan data yang langsung valid dalam penelitian dapat diuji melalui pengujian reliabitias dan obyektivitas. Secara umum tujuan penelitian ada 3 macam yaitu : 1. Penemuan 2. Pembuktian 3. Pengembangan Secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
B. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian pengembangan. Selanjutnya 1
berdasarkan tingkat kealamiahan, metode dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.
Dalam bidang pendidikan, Borg dan Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar.
Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antar basic research dan applied research
Dari gambar tersebut terlihat bahwa, metode penelitian ekperimen sangat tidak alamiah/natural karena tempat penelitian di laboratorium dalam kondisi yang tidak terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Metode penelitian naturalistik/kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan diri sumber data, bukan pandangan peneliti. 2
Kedudukan metode penelitian Eksperimen, Survey dan Naturalistik
Berdasarkan jenis-jenis penelitian seperti diatas, maka dapat dikemukakan bahwa yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif yaitu metode naturalistik.
C. PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini sebagai metode berlandaskan pada filsafat positisme.
Motede ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.
Metode ini disebut metode kualitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistika.
Metode kualitatif dinamakan sebagai metode batu, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivistik. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi insturmen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
D. PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi 3 hal yaitu perbedaan tentang : 1. Aksioma Yaitu pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan penelitian dengan yang diteliti, hubungan variabel,
3
kemungkinan generalisasi dan peranan nilai. Perbedaan aksioma antara penelitian kualitatif dan kuantitatif ditunjukan pada gambar berikut :
Perbedaan aksioma antara metode kualitatif dan kuantitatif
2. Karakteristik Penelitian Berikut dikemukakan perbedaan karakteristik antara metode kualitatif dan kuantitatif
4
3. Proses Penelitian Perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif juga dapat dilihat dari proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat sirkuler. a. Proses Penelitian Kuantitatif
5
Berdasarkan gambar diatas dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :
Masalah merupakan penyimpangan apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Supaya masalah dapat dijawab maka dengan baik masalah tersebut dirumuskan secara spesifik, dan pada umumnya dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
Rumusan masalah yang baru yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh peneltian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris maka jawaan itu disebut hipotesis.
Dalam penelitian kuantitatif metode penelitian yang dapat digunakan adalah metod survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research.
Setelah menentukan metode penelitian selanjutnya adalah menyusun instrumen, digunakan sebagai alat pengumpulan data yang berbentuk test, angket, wawancara dan observasi.
Setelah data terkumpul lalu dianalisis untuk menjawab rumusan masalahdan menguji hipotesis yang diajukan statistik tersebut.
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.
b. Proses Penelitian Kualitatif Dalam gambar dibawah ini data yang diperoleh cukup banyak, bervariasi dan belum tersusun secara jelas. Disana ada huruf besar, kecil, angka, dan simbol-simbol yang berserakan.
Tahap 1 (Tahap Deskripsi) Memasuki konteks sosial : ada tempat, aktor, aktivitas.
Tahap 2 (Tahap Reduksi) Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna dan baru,
Tahap 3 (Tahap Seleksi) Pada tahap ini peneliti menguraikan secara terperinci. Setelah peneliti menganalisis maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonsturkiskan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan.
6
Proses penelitian kualitatif
E. KAPAN METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF DIGUNAKAN Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu dipertentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut dikemukakan kapan sebaiknya kedua metode tersebut digunakan. METODE KUANTITATIF
METODE KUALITATIF
Bila masalah yang merupakan titik tolak
Bila masalah belum jelas
Untuk memahami makna dibalik data
penelitian belum jelas
Bila
peneliti
ingin
mendapatkan
informasi yang luas dari suatu populasi
yang tampak
7
Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
Untuk memahami interaksi sosial dan memahami perasaan oran
menguji
Untuk mengembangkan teori
Bila peneliti ingin mendapatkan data
Untuk memastikan kebenaran data
Meneliti sejarah perkembangan
Bila
peneliti
bermaksud
hipotesis penelitian
yang akurat berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur
Bila ingin menguji terhadap adanya keraguan tentang validasi pengetahuan, teori dan produk tertentu
F. JANGKA WAKTU PENELETIAN KUALITATIF Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama. Tidak ada cara mudah untuk menemukan berapa lama penelitian kualitatif tetapi lamanya penelitian akan tergantung pada keberadaan sumber data, interest, dan tujuan penelitian (Susan Stainback).
G. APAKAH METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF DAPAT DIGABUNGKAN Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas, dan umumny dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendala. Sementara itu penelitian kualitatif cocok digunakan untuk meneliti dimana masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas. Menurut penulis, kedua metode tersebut dapat digunakan bersama-sama tetapi dengan catatan sebagai berikut : 1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama teteapi tujuan yang berbeda. 2. Digunakan
secara
bergantian.
Pada
tahap
pertama
menggunakan
metode
kualitatifsehingga ditemukan hipotesis, selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif. 3. Metode penelitian tidak dapat digunakan karena paradigmanya berbeda. 4. Metode tersebut telah difahami dengan jelas dan seseorang telah berpengalaman luas dalam melakukan penelitian.
8
H. KOMPETENSI PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti kuantitatif dan kualitatif Kompetensi Kuantitatif
Kompetensi Kualitatif
Memiliki wawasan yang luas dan mendalam pada bidangnya Mampu menganalisis masalah secara akurat
Mampu menciptakan rapport pada konteks sosial yang akan diteliti
Mampu menggunakan teori yang tepat
Memiliki kepekaan untuk segala gelaja pada objek yang diteliti
Memahami berbagai jenis metode penelitian Mampu menggali sumber data dengan kuantitatif
observasi partisipan
Mampu menyusun instrumen
Mampu
menganalisis
data
yang
berkesinambungan Mampu
mengumpulkan
data
dengan Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas,
kuisioner, wawancara dan observasi
konfirmabilitas, dan transferabilitas
Mampu mengorganisasikan tim peneliti Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, dengan baik
hipotesis dan ilmu baru
Mampu menyajikan data ada penelitian yang Mampu membuat laporan secara sistematis, telah dirumuskan
jelas dan terperini
Mampu memberikan interprestasi Mampu membuat laporan secara sistematis Mampu membuat abstrasi hasil penelitian
9
BAGIAN 2 METODE PENELITIAN KUANTITATIF A. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
Dari gambar diatas diberikan penjelasan sebaga berikut :
Setiap penelitian selalu berawal dari masalah, dalam penelitian kuantitatif yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas.
Lalu dirumuskan yang pada umumnya dinyatakan dengan kalimat pertanyaan. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara, untuk itu penelitian melakukan pengumpulan data.
Data yang terkumpul lalu dianalisisuntuk menjawan rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan.Dalam kuantitatif analaisis data menggunakan statistik.
Data analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan, menggunakan tabel distribusi frekunsi, grafik garis, grafik batang, diagram lingkar, dan pictogram.
Setelah dibahas lalu bisa dapat dibuat kesimpulan yang berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang terkumpul.
10
B. MASALAH Bila dalam penelitian telah dapat menemukan masalah maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu menemukan masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan. Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalahdapat diketahui atau dicari apabila :
Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
Ada pengaduan
Ada kompetensi
C. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Adapun bentuk-bentuk rumusan masalah yaitu : 1. Rumusan masalah deskriptif Suatu rumusan nasalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri. 2. Rumusan masalah komperatif Rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan lebih dari satu variabel. 3. Rumusan masalah assosiasif Suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variiabel atau lebih. Terdapat 3 bentuk hubungan, yaitu :
Hubungan sinteris, yaitu suatu hubungan anatar dua variabel yang kebetulan munculnya bersamaan.
Hubungan kasual, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat.
Hubungan interaktif, yaitu hubungan yang saling mempengaruhi.
D. VARIABEL PENELITIAN 1. Pengertian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
11
2. Macam-macam variabel
Variabel infependen/variabel bebas Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan sebab perubahannya atau timbulnya variabel terkait.
Variabel dependen/variabel terikat Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel moderator Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen degan dependen.
Variabel intervening Yaitu variabel yang secara teoristis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel kontrol Adalah variabel
yang dikendalikan atau
dibuat
konstan sehingga
mempengaruhi variabel independen terhadap independen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
E. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknis analisis statistik yang akan digunakan. Macam-macam bentuk paradigma atau mode penelitian kuantitatif : 1. Paradigma Sederhana Terdiri atas satu variable independen (X) dan dependen (Y). Dua masalah deskriptif dan satu asositif (t-test one sample dan korelasi) 2. Paradigma Sederhana Berurutan Terdapat lebih dari dua variable, tetapi hubungannya masih sederhana. Korelasi sederhana dan regresi.
12
3. Paradigma Ganda dengan Dua Variable Independen Terdapat dua variable independen (X1, X2) dan satu dependen (Y). Tiga rumusan masalah deskriptif dan empat rumusan masalah asosiatif (3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda) 4. Paradigma Ganda dengan Tiga Variable Independen Terdapat tiga variable independen (X1, X2, X3) dan satu dependen (Y). Empat rumusan masalah deskriptif dan enam rumusan masalah asosiatif serta satu ganda (korelasi sederhana, korelasi ganda, regresi sederhana dan ganda serta korelasi parsial) 5. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen : X dan Y1, Y2 (korelasi sederhana dan analisis regresi) 6. Paradigma Ganda dengan Dua Variable Independen dan Dua Dependen X1, X2 dan Y1, Y2 terdapat empat rumusan masalah deskriptif dan enam rumusan masalah hubungan sederhana (korelasi dan regresi ganda). 7. Paradigma Jalur Terdapat variable yang berfungsi sebagai jalur antara, teknik analisis statistic yang digunakan path analysis. Analaisis dilakuakan dengan menggunakan korelasi dan regresi.
13