LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI PADA NY. E DENGAN DEKOMPRESI LAMINEKTOMI ATAS INDIKASI IND IKASI CANAL C ANAL STENOSIS VERTEBRA LUMBAL 4-5 DI OK 8 (ORTOPEDI) RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
OLEH: ANNISA WALIDATUS WALIDATUS SHOLIHAH SH OLIHAH
PELATIHAN INSTRUMENTATOR KAMAR OPERASI !"#
I. TIN$AUAN PUSTAKA A. DEFINISI Lumbal spinal stenosis adalah penyempitan osteoligamentous vertebral canal dan
atau intervertebral foramina yang menghasilkan penekanan pada akar syaraf. Lumbal spinal stenosis merupakan penyakit degeneratif yang sering ditemukan pada orang lanjut usia. Gejala yang sering timbul adalah nyeri pinggang bawah, nyeri kaki dan kelemahan. (Fahy, 2!" #ekompresi laminektomi adalah tindakan pembedahan dengan cara mengurangi penekanan pada lamina agar gejala yang ditimbulkan karena stenosis spinal berkurang dan tidak terjadi lagi. $da lima tindakan dekompresi, yaitu% diskektomi (membuang diskus", flavektpmi (membuang ligamentum flavum", laminektomi (membuang sebagian atau seluruh lamina", foraminatomi (membebaskan foramen syaraf", dan facetektomi (membuang sendi facet" B. ETIOLOGI (F%&'% !!*) !. &truktur anatomi a. 'steofit sendi facet (penyebab tersering" b. enebalan lamina c. 'steofit pada corpus vertebra d. &ubluksasi, spondilolitesis e. )ipertrofi*defek spondilolisis f. anomali sendi facet kongenital 2. &truktur jaringan lunak a. )ipertrofi ligamentum flanum (penyebab tersering" b. enonjolan annulus c. enebalan kapsul sendi facet dan sinovitis d. Ganglion yang berasal dari sendi facet $kibat kelainan dari struktur jaringan lunak menyebabkan beberapa kondisi yang
mendasari terjadinya lumbal spinal canal stenosis, yaitu% !. #egenerasi diskus (paling sering terjadi pada usia + tahun dan mengenai lumbal -+ dan lumbal + sampai sakrum !" 2. nstabilitas segmental /. )iperekstensi segmental C. ANATOMI
D. PATOFISIOLOGI (F%&'% !!*)
E. PENATALAKSANAAN MEDIS (S+,% !!) !. 0erapi 1onservatif #ilakukan apabila gejalanya ringan dan durasinya pendek, selain itu kondisi pasien
tidak mendukung dilakukan terapi operatif (misalnya pasien dengan hipertensi atau diabetes melitus". odalitas utama meliputi edukasi, penentraman hati, modifikasi aktivitas termasuk mengurangi mengangkat beban, membengkokkan badan, memelintir badan. 2. 0erapi 'peratif ndikasi operasi adalah gejala neurologis yang bertambah berat, defisit neurologis yang progresif, ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penurunan kualitas hidup serta terapi konservatif yang gagal. 0ujuan tindakan operasi untuk dekompresi akar syaraf dengan berbagai teknik sehingga diharapkan bisa mengurangi gejala. II. LAPORAN KASUS A. PERSIAPAN LINGKUNGAN
!. enyiapkan alat-alat dan bahan habis pakai. 2. emeriksa fungsi mesin suction, lampu operasi, mesin monopolar dan bipolar, mesin /. . +. 6.
high speed boor. 3iewer. enata meja instrumen, meja mayo, meja operasi. engatur suhu ruangan (!4-22o 5" ersiapan penggunaan 5-arm.
B. PERSIAPAN ALAT !. 7asic &et !" #ressing forceps 2" 0owel klem /" ayo scissors " et8enboum scissors +" #esecting forceps 6" 0issue forceps 9" )andle mess no. *9 4" os:uito haemostatic forceps ;" ean klem bengkok sedang !" 1ockher klem lurus !!"
% ! buah % buah % ! buah % ! buah % 2 buah % 2 buah % !*! buah % ! buah % ! buah % 2 buah %!*! buah % 2 buah % ! buah
2. =>tra &et !" ?aspatorium 2" #esector mikro /" 7one currets " 7one roguer*knable tang +" Gelpy 6" 7or preforator 9" Laminectomy rongeurs ukuran 2,/ 4" eatotome ;" )igh speed boor
% ! buah % ! buah
/. nstrumen enunjang &teril !" 1abel couter 2" 7engkok /" 5ucing kecil*besar " 7askom +" 7aterai untuk boor
% ! buah % 2 buah % !*! buah % 2 buah % ! buah
. nstrumen enunjang
% ! buah % 2 buah % 2 buah % 2 buah % ! buah % ! buah
% ! buah % ! buah % 2 buah % ! buah % 2 buah % ! buah % / buah
9" eja instrumen 4" eja mayo ;" 0empat sampah medis +. &et Linen !" #oek besar 2" #oek panjang /" #oek kecil " &arung meja mayo +" )anduk steril 6" Gaun operasi
% ! buah % ! buah % ! buah
% buah % buah % buah % ! buah % 6 buah % 6 buah
C. PERSIAPAN BAHAN HABIS PAKAI !. )andscoen % sesuai kebutuhan 2. @-pad on*steril % !*/ buah /. ess no. 22*!+ % !*! buah . &pongostan*surgicel % !*2 buah +. 7one wa> % ! buah 6. ovidone iodine !A % secukupnya 9. 1assa*deppers % /*! buah 4. 'psite + > 24 cm % ! buah ;. <& ,; A B+ cc % / botol !. 5atheter no. !6 cab.2* urobag % !*! buah !!. &puit !*+ cc % /*! buah !2. Cfi 2+ ml % ! buah !/. lat diatermi % ! buah !. &ufratule* drain no. ! % !*! buah !+. &afil 2-*/- % 2*2 buah !6. remilene /- % ! buah D. PERSIAPAN PASIEN !. nformed consent (surat persetujuan operasi" 2. asien puasa 6-4 jam /. enanggalkan perhiasan dari pasien . asien kondisi bersih +. &ite marking 6. $ntibiotik profilaksis 9. Foto rontgen E. PENATALAKSANAAN (TEKNIK INSTRUMENTASI) !. #i ruang premedikasi, lakukan S+/0 I0 (konfirmasi identitas pasien, onformed
consent, site marking area operasi, kesiapan mesin anestesi dan pulse oksimetri, faktor penyulit, antisipasi kehilangan darah D + cc" 2. &etelah pasien dilakuakn anestesi (G$" oleh petugas anestesi, posisikan pasien prone dengan tangan ke atas, diberi bantalan pada bagian persendian, beri @-pad non steril pada bagian punggung. osisi yang perlu diperhatikan adalah diafragma dan perut
harus rileks, tidak ada penekanan pada anggota tubuh, penempatan bantal pada sias, bantal di bawah kaki. /. erawat sirkuler membantu memasang kateter, plat diatermi, mencuci area operasi dengan sabun cholrehe>idine. 1eringkan dengan doek steril. . erawat instrumen melakukan scrubbing, gowning dan gloving. 1emudian, bantu tim bedah lainnya melakukan gowning dan gloving. +. 7erikan desinfeksi klemEcucing yang berisi povidone iodine dan deppers kepada asisten untuk melakukan desinfeksi area operasi. 6. Lakukan drapping% a. 7erikan duk besar untuk bagian bawah b. 7erikan duk panjang untuk bagian atas. c. 7erikan duk panjang untuk bagian samping kanan dan kiri d. 7erikan opsite untuk menutup area operasi. 9. asang selang suction, kabel couter dan high speed boor. kat dengan kassa dan fiksasi pada duk dengan duk klem. 4. #ekatkan meja mayo dan meja instrumen serta baskom. ;. T+1 O2 (konfirmasi nama tim operasi, pemberian antibiotik profilaksis 6 menit sebelum operasi, tindakan darurat di luar standar operasi, estimasi lama operasi, antisipasi kehilangan darah, perhatian khusus selama pembiusan, sterilitas instrumen bedah". 'perator memimpin doa. !. 7erikan handvat mess no. dengan mess no. 22 untuk insisi kulit kepada operator dan pinset chirurgisEkassa kering kepada asisten untuk membantu operator dan merawat perdarahan. !!. 1emudian operator melakukan insisi lapis demi lapis dengan couter, asisten merawat perdarahan dengan suction. !2. erawat instrumen menyiapkan gelpy untuk membuka lapang operasi. !/. &etelah insisi sampai fat, perawat instrumen memberikan raspatorium kepada operator dan asisten diberikan pean manisEkassa kering. !. erawat instrumen menyiapkan kassa kering dibentuk silinder untuk menghentikan perdarahan. LAMINEKTOMY !+. &etelah sampai pada tulang vertebrae, perawat menyiapkan gelpy lalu menyiapkan high speed boor dengan mata boor rooser. !6. erawat instrumen memberikan high speed boorEmata boor rooser kepada operator, berikan spuit ! cc berisi <& untuk spooling dan canule suction kecil pada saat operator melakukan laminektomy. erawat instrumen menyiapkan bone wa> dan surgicel. !9. 7erikan lamina rougers kepada operator, suction kecil pada asisten. erawat instrumen memberikan kassa basah untuk mengambil sisa-sisa tulang dan discuss
dari lamina rougers. 7erikan bone wa> untuk menghentikan perdarahan, asisten diberikan pean manis untuk merawat perdarahan. !4. Lakukan S+/0 O2 (hitung jumlah kassa, jumlah alat, kesesuaian jenis tindakan, halhal yang perlu diperhatikan pasca operasi". !;. erawat instrumen memberikan <& ,;A untuk cuci area operasi, lalu berikan drain. 2. #rain dipasang, jahit dengan safil 2-. 2!. 7erikan safil 2-Enald voeder kepada operator dan asisten diberikan pean manis dan gunting benang untuk menjahit fascia. 22. 7erikan safil /-Enald voeder untuk menjahit fat dan menyiapkan benang premiline /- untuk menjahit bagian kulit. 2/. erawat instrumen membersihkan area operasi dengan kassa basah, keringkan dengan kassa kering. 0utup luka dengan sufratule dan fiksasi dengan hipafi>. 2. 'perasi selesai, bersihkan pasien dengan towel dan rapikan peralatan. F. PENYELESAIAN (PROSES DEKONTAMINASI SAMPAI PACKING) !. 7awa semua peralatan ke spoelhoek untuk dicuci, terutama alat dasar dan tambahan
yang digunakan saat operasi. 2. &iapkan 2 baskom. /. si baskom pertama dengan larutan dekontaminasi dan baskom kedua dengan air bersih. . 7uat larutan dekontaminasi sesuai kebutuhan (sampai semua instrumen terendam" a. 5ide8ime% larutan 4 cc (! tutup botol" ke dalam ! liter air bersih atau b. $lka8ime% masukkan ! sachet ke dalam + liter air +. ?endam instrumen ke dalam larutan dekontaminasi selama kurang lebih !+ menit. 6. 5uci instrumen di dalam larutan dekontaminasi. 9. asukkan instrumen yang sudah dicuci ke dalam baskom berisi air bersih. 4. 7ilas semua instrumen yang sudah dicuci. ;. 1eringkan instrumen dengan handuk bersih. !. nventaris jumlah set instrumen dan isi check list inventarisasi instrumen. !!. acking instrumen menggunakan 2 lapis kain pembungkus instrumen. !2. 7eri label nama set instrumen dan indikator steril pada bungkus set instrumen. !/. Letakkan set instrumen di tempat yang disediakan untuk dikirim ke 5&. !. 7uang air dalam baskom pertama dan kedua (baik dalam kondisi bersih maupun kotor" !+. ?apikan tempat mencuci instrumen.
D&3&% P2'&&
Fahy, #. on, H. =. 2!. Lumbar &pinal &tenosis 5urrent 'rtopaedics. !+, ;!-!. )arcourt ublishers Ltd. Fraser, H. F., )uang, ?. 5. 2/. athogenesis, resentation and 0reatment of Lumbar &pinal &tenosis $ssociated with coronal or &agital &pinal #eformities.