KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RESOR MANGGARAI
RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI BENCANA ALAM
GUNUNG MELETUS GUNUNG API ANAK GUNUNG RANAKA
DI WILAYAH HUKUM POLRES MANGGARAI TAHUN 2011
B A B I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Wilayah Polres Manggarai termasuk wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia, ini merupakan wilayah yang terdekat dan berbatasan langsung dengan kabupaten lain yaitu: Kab. Manggarai Timur dan Manggarai Barat.
b. Kondisi geografis wilayah hukum Polres Manggarai terdiri dari daerah daratan, dataran dan pegunungan dengan jumlah penduduk 556.200 orang, terdapat sebuah gunung Api yang masih aktif yaitu Gunung Api Anak Gunung Ranaka. Gunung Api tersebut merupakan gugusan pegunungan dan terdapat pada jalur dalam atau jalur vulkanik.
c. Keadaan geografis wilayah Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur adalah rawan longsor di akibatkan karena struktur tanahnya labil dengan demikian daerah atau kali / sungai yang berhubungan dengan lokasi Gunung Api Anak Gunung Ranaka berpotensi mengalirnya lahar dingin dan panas sehingga berdampak kepada kerusakan jembatan, perkebunan rakyat, perumahan bahkan korban jiwa.
d. Polri selaku alat Negara penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat berkewajiban untuk mewaspadai, memelihara situasi dan kondisi kamtibmas untuk menjamin kelangsungan hidup warga masyarakat dan pembangunan nasional pada umumnya.
e. Untuk mengantisipasi secara dini permasalahan bencana alam / bencana massal sebagai akibat dari faktor alam dan faktor manusia sebagai mana yang tersebut dalam poin c yang kemungkinan dapat terjadi di Wilayah Polres Manggarai selama tahun 2011, maka perlu disusun rencana kontijensi ini dalam rangka terpeliharanya stabilitas keamanan di daerah Polres Manggarai yang mantap dan terkendali serta kesinambungan pembangunan nasional.
2. Khusus
Maksud dan tujuan
Maksud
Untuk merumuskan masalah ancaman bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka yang diperkirakan mungkin terjadi di wilayah hukum Polres Manggarai dalam waktu dekat.
/ b. Tujuan …….
-2-
b. Tujuan
Sebagai pedoman bagi Anggota Polres Manggarai dalam mengantisipasi kejadian bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka, dalam rangka upaya menyelamatkan, evakuasi korban, penyiapan dan penggelaran kekuatan / kemampuan serta penggunaannya melalui tahapan persiapan saat terjadinya, akhir / rehabilitasi dan konsolidasi / anev.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut
Ruang Lingkup
Rencana kontijensi Polres Manggarai dalam menghadapi bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka di wilayah Kabupaten Manggarai meliputi :
Rumusan kontijensi dan penetapan ancaman bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka yang di perkirakan mungkin terjadi di daerah tanggung jawab Polres Manggarai.
2. Konsep Operasi penanggulangan terhadap kontijensi ancaman bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka yang diperkirakan akan terjadi dengan berdasarkan kekuatan dan kemampuan nyata Polres Manggarai serta dukungan instansi terkait terutama satkorlak BPBD Kabupaten Manggarai serta potensi masyarakat.
b. Tata Urut
PENDAHULUAN
ANALISA DAN KONTIJENSI
PRA ANGGAPAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUGAS POKOK
RENCANA PELIBATAN KEKUATAN DAN KEMAMPUAN
INSTRUKSI DAN KOORDINASI
ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
KOMANDO DAN PERHUBUNGAN
PERNYATAAN RESIKO
PENUTUP
4. Landasan
Undang – undang Nomor : 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Perkiraan Intelijen cepat tentang ancaman bencana alam di wilayah hukum Polres Manggarai;
c. Rencana kerja Polres Manggarai;
Surat keputusan Kapolri Nomor : Skep / 483 / VIII / 2006 tanggal 3 januari 2006 tentang buku pedoman kesiapan antisipasi bencana alam;
e. Surat Telegram Nomor : ST/ 541 / XI / 2008 tanggal 11 November 2008 tentang penyiapan rencana kontijensi menghadapi ancaman bencana alam tahun 2011.
/ 5. Referensi .......
-3-
5. Referensi ( buku pedoman, arahan – arahan )
Surat keputusan Kapolri Nomor : Skep / 483 / VIII / 2006 tanggal 3 januari 2006 tentang buku pedoman kesiapan antisipasi bencana alam;
Prosedur tetap penanggulangan bencana alam Nomor : Protap / 01 / VIII / 2006 tanggal Juli 2006 tentang prosedur tetap penanggulangan bencana alam longsor dan angin puyuh;
Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 tahun 2008 tentang Prosedur tetap Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 11 tahun 2008 tentang Pedoman Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bancana;
Peraturan Daerah Nomor 20 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai;
Keputusan Bupati Manggarai Nomor HK / 280 / 2010 tentang Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai;
Keputusan Bupati Manggarai Nomor HK / 198 / 2010 tentang Pembentukan Tim Evakuasi Peanggulangan Bencana Api Gunung Anak Ranaka Kabupaten Manggarai;
B A B II
ANALISA DAN KONTIJENSI
1. Bentuk dan Ancaman Kontijensi
a. Situasi wilayah Kabupaten Manggarai
a) Geografis
secara geografis Kab. Manggarai merupakan daerah yang memiliki :
Gunung Api Anak Gunung Ranaka adalah gunung api aktif type A yang merupakan salah satu kerucut vulkanik muda yang baru saja lahir setelah ratusan ribu tahun terbentuknya kaldera pocoleok. Gunung Api ini terletak di daerah perbatasan Kab. Manggarai dengan Kab. Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian kurang lebih 2.247,5 Meter dari permukaan laut dan posisi geografisnya terletak pada 8˚36'22" LS dan 120˚32'13" BT;
pada tanggal 28 Desember 1987 Gunung Api Anak Gunung Ranaka pernah meletus mengeluarkan awan panas dan debu yang di rasakan hampir seluruh wilayah Kab Manggarai dan Kab Manggarai Timur, yg merasakan dampak langsungnya yang berada di sekitar lereng Gunung Api Anak Gunung Ranaka yaitu Kec. Poco Ranaka Kab. Manggarai Timur Dan Kec. Wae Ri'i Kab. Manggarai.
/ (3) Kab. …….
-4-
Kab. Manggarai dan Kab. Manggarai Timur memiliki dua musim yaitu musim hujan (berkisar pada bulan Oktober – bulan Maret) dan musin panas (berkisar pada bulan April – September), dengan demikian ancaman faktual meletusnya Gunung Api Anak Gunung Ranaka akan di perkirakan pada musim hujan sehingga di mungkinkan akan terjadi longsor dan banjir.
b) Analisa kecendrungan perkembangan situasi
secara umum analisa kecendrungan perkembangan situasi terutama penilaian ancaman bencana alam dapat digambarkan hubungan linier dari faktor korelatif bencana ( Disaster Corelatif Factor ), Police Hazard ( PH ) dan ancaman faktual ( AF );
Hasil pantau perkembangan aktifitas Gunung Api Anak Gunung Ranaka per-hari berdasarkan Posko VULKANOLOGI di Poka Kec. Wae Ri'i sebagai berikut :
SUMBER DATA POSKO VULKANOLOGI DI POKA KEC WAE RI'I PER-HARI
NO
TANGGAL
JAM
VULKANIK DALAM (A)
VULKANIK DANGKAL (B)
TEKTONIK JAUH (TJ)
TEKTONIK LOKA (TL)
1
2
3
4
5
6
7
1
13/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
2
14/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
6
6
1
0
2
2
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
13
6
1
1
3
15/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
0
0
6
1
1
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
5
0
0
4
16/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
5
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
6
2
0
2
5
17/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
3
3
3
0
1
1
2
0
0
1
0
0
0
0
0
0
9
4
1
0
6
18/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
/ 19/09/2011.......
-5-
1
2
3
4
5
6
7
7
19/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
0
1
2
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
3
1
0
1
8
20/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
4
5
38
0
0
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
47
9
0
0
9
21/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
0
4
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
0
10
22/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
0
4
2
0
0
1
1
0
5
0
0
0
0
0
0
0
6
2
5
0
11
23/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
6
6
4
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
16
1
1
1
12
24/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
1
6
2
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
7
0
2
0
13
25/09/2011
00.00 – 06.00
06.00 – 12.00
12.00 – 18.00
18.00 – 24.00
2
2
1
0
0
0
0
0
0
2
3
0
0
0
0
0
5
0
5
0
2. Faktor Korelatif Bencana
Geografi
Wilayah Kab. Manggarai terdiri dari dataran Tinggi, dataran Rendah, gugusan pegunungan, lembah dan ngarai dengan kondisi kedaan tanah yang sangat labil sehingga berpotensi rawan timbulnya bencana alam seperti longsor dan banjir. Gunung Api Anak Gunung Ranaka yang saat ini mulai aktif terletak dekat dengan pemukiman penduduk Kec. Wae Ri'i Kab. Manggarai dan Kec. Mandu Sawu Kab. Manggarai Timur, dan juga terdapat jalur jalan lintas Flores. Yang di khawatirkan kalau terjadi bencana letusan Gunung tersebut di atas berakibat putusnya jalur tersebut akibat longsoran atau jembatan putus karena lahar tumpahan Gunung Api Anak Gunung Ranaka melalui Kali Wea Reno dan Wae Teko. Hal ini memerlukan kesiapan sarana dan prasarana serta alat deteksi dini serta ketrampilan aparat untuk meminimalkan kerugian akibat bencana alam baik harta benda maupun jiwa manusia.
/ b. Demografi .......
-6-
Demografi
Faktor / jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan lapangan kerja dan masih terdapat sebagian masyarakat yang tinggal di daerah lereng gunung yang berdekatan dengan Gunung Api Anak Gunung Ranaka seperti Kamp. Robo, Kec. Wae Ri'i, Kamp. Mano, Kamp. Pelus, Kamp. Wesang dan Kamp. Bea Laing, Kec. Mandu Sawu sehingga kondisi tersebut menyulitkan para petugas pada saat kegiatan evakuasi penduduk ke tempat yang telah di siapkan.
Sumber daya alam
Daerah sekitar Kali Wae Reno dan Kali Wae Teko memiliki potensi sumber daya alam berupa Tambang Galian C (pasir dan batu) yang menjadi sasaran para penambang baik dari penduduk setempat maupun dari luar wilayah. Dengan demikian menyulitkan petugas pada saat kegiatan evakuasi penduduk ke tempat yang telah di siapkan (perlu peningkatkan kegiatan sosialisasi oleh Satuan BPBD).
3. Police hazard
Suatu keadaan dan kondisi lingkungan sosial masyarakat yang potensial terjadi gangguan keamanan pada saat terjadinya bencana memerlukan suatu tindakan / pengamanan Kepolisian antara lain :
Lingkungan pemukiman
1). Kondisi tanah yang labil;
2). Gempa Vulkanik dan Gempa Tektonik;
3). rumah kosong yang di tinggal penghuninya;
4). Hewan / Ternak milik masyarakat.
b. Tempat penampungan pengungsi
1). Barang / benda bawaan pengungsi;
2). Murid / siswa-siswi sekolah;
3). Tenda pengungsian;
4). Logistik / makanan para pengungsi.
c. Tempat – tempat lainnya
Gudang – gudang logistik, pertokoan, obyek vital, rumah sakit, pelabuhan/ bandara.
4. Ancaman Faktual
Kejadian nyata yang diperkirakan akan terjadi dalam berbagai bentuk antara lain :
a. Tindakan Kriminalitas berupa curat, penjarahan, pengerusakan, rusuh massal, penganiayaan atau pelecehan sexual / perkosaan;
/ b. Wabah .......
-7-
b. Wabah penyakit menular;
c. siswa / siswi putus sekolah;
d. gangguan kejiwaan;
e. jalur jalan trans Flores putus akibatnya perekonomian terganggu.
B A B III
PRA ANGGAPAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
A. PRA ANGGAPAN
1. Bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka yang di perkirakan akan berdampak pada kerugian Material maupun Jiwa Manusia karena bencana alam adalah suatu peristiwa alam di luar jangkauan manusia dan tidak dapat di prediksi atau mustahil dapat di kendalikan dengan demikian beban tugas Polri dan Instansi Terkait akan semakin berat;
2. Kondisi geografis wilayah Polres Manggarai sering terjadi bencana alam, apabila tidak di sikapi dan ditangani secara arif, bijaksana, profesional dan proporsional dapat menjadi faktor penyebab instabilitas kamtibmas dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah khususnya Kepolisian Resor Manggarai.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Kendala
a. Faktor intern
1). Jumlah personil Polri masih kurang;
2). Sarana dan Prasarana yang belum memadai (alat komunikasi, perlengkapan P3K).
b. Faktor ekstern
1. Pengetahuan masyarakat tentang gunung meletus, longsor dan banjir masih rendah;
2. sebagian masyarakat tinggal di lereng gunung;
3. tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat masih rendah;
4. terbatasnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka.
/ BAB IV .......
-8-
B A B IV
TUGAS POKOK
Tugas Pokok :
Polres Manggarai beserta jajarannya melaksanakan usaha mencegah dan menanggulangi bentuk kontijensi menghadapi ancaman bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka dalam tahun 2011, untuk menciptakan dan mengendalikan kamtibmas yang mantap, dinamis dan terkendali guna mengamankan serta mensukseskan pembangunan nasional maupun melaksanakan otonomi daerah di wilayah Polres Manggarai.
Tugas – tugas :
a. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayan secara mudah, tanggap / responsive dan tidak diskriminatif agar masyarakat bebas dari segala gangguan fisik dan psikis;
b. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu di seluruh wilayah jajaran Polres Manggari serta memfasilitasi keikutsertaan masyarakat dalam memelihara kamtibmas di lingkungannya masing – masing;
c. melaksanakan upaya penanggulangan dan bantuan kemanusiaan di daerah yang terkena bencana alam untuk membantu kesulitan masyarakat Kab. Manggarai dan Kab. Manggarai Timur.
B A B V
RENCANA PELIBATAN KEKUATAN DAN KEMAMPUAN
KONSEP STRATEGI
Menghadapi kontijensi bencana alam yang di perkirakan dapat terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten manggarai timur dalam tahun 2011 yaitu : bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka, longsor dan banjir maka Polres Manggari beserta jajarannya dan perkuatan TNI serta instansi terkait menggunakan konsep strategi yaitu : Preemtif, preventif dan penegakan hukum. Agar setiap kontijensi tidak berkembang menjadi ancaman nyata maka upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan deteksi dini dan mengumpulkan informasi seakurat mungkin terhadap semua ancaman bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka yang paling mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai untuk penyiapan langkah antisipasi dan penanggulangannya;
b. melaksanakan kegiatan preemtif dan preventif secara intensif;
c. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait guna pengamanan terpadu;
d. melaksanakan operasi kepolisian yang bersifat operasi kemanusiaan dalam penanganan secara berencana;
/ 2. SARAN .......
-9-
SARAN STRATEGI
Saran strategi menghadapi kontijensi gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka yang ingin dicapai adalah terpeliharanya dan terkendalinya stabilitas kamtibmas yang kondusif dan dinamis serta mengantisipasi setiap bentuk ancaman kontijensi dan mampu memberikan bantuan pertolongan dengan cepat tuntas terhadap korban bencana baik korban material maupun korban jiwa.
3. RENCANA TINDAKAN
Turut melaksanakan operasi bantuan kemanusiaan dalam rangka membantu pemerintah daerah Kabupaten Manggarai untuk menanggulangi bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka. Upaya – upaya yang dilaksanakan adalah :
a. Menanggulangi kerugian / korban yang timbul akibat bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka, untuk mengurangi beban masyarakat yang tertimpa bencana;
b. memberikan bimbingan, penyuluhan dan latihan kepada masyarakat dalam mendeteksi / menghadapi bencana gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka;
c. menjaga keamanan dan ketertiban agar tidak menimbulkan gangguan kamtibmas di daerah terjadi bencana;
d. memberikan bantuan pertolongan, pencarian dan penyelamatan korban bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka serta bantuan darurat lainnya bersama – sama dengan bantuan Satkorlak BPBD maupun potensi masyarakat lainnya;
e. memberikan bimbingan, penyuluhan kepada masyarakat yang tertimpa musibah, agar masalah pesikis berupa trauma dan stress yang melanda masyarakat berangsur – angsur berkurang;
f. membantu melaksanakan rehabilitasi pemulihan kesehatan pemulihan perekonomian yang tertimpa bencana agar kehidupan masarakat kembali normal;
g. melakukan penjagaan, pengamanan dan patroli khususnya di lokasi pengungsian korban bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka guna mencegah terjadinya gangguan kamtibmas serta menindak tegas perbuatan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pengungsi maupun masyarakat.
4. PELIBATAN KEKUATAN
a. Kekuatan Polri Polres Manggarai
1. Polres Manggarai :
a. 1 peleton Satuan Dalmas Polres Manggarai standby di Mako;
b. 1 SST kerangka Polres Manggarai untuk membackup tim evakuasi pengungsi;
c. 1 Peleton Polres Manggarai untuk pengamanan tempat / lokasi pengungsi di GOR;
/ 2. 2 Peleton .......
-10-
2. 2 Peleton Polsek / Polsubsektor untuk pengamanan tempat / lokasi pengungsi di SDI Bea Waek dan SDI Watu Kaur di Kec. Poco Ranaka, Kab. Manggarai Timur;
3. Subden 2 Den B Pelopor Manggarai untuk evakuasi pengungsi;
4. Kodim 1612 dan jajarannya;
5. Satpol PP dan Dinas perhubungan Pemda Kab. Manggarai dan Pemda Kab. Manggarai Timur;
6. Satkorlak BPBD Pemda Kab. Manggarai dan Pemda Kab. Manggarai Timur.
.
B A B VI
INTRUKSI DAN KOORDINASI
INTRUKSI
a. Pelajari dan kuasai perkembangan situasi / kondisi terus manerus serta meningkatkan komunikasi sosial dengan tokoh – tokoh masyarakat setempat;
Dalam mengemban tugas mengutamakan peningkatan deteksi dini agar kekuatan dan kemampuan lawan ( bencana ) bisa di ketahui sehingga dapat di sesuaikan dalam pengerahan pasukan bantuan penanggulangan bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka;
Semua bentuk kontijensi bencana alam yang timbul harus dapat di tanggapi dengan cepat,tepat dan tuntas dengan skala prioritas;
Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan satuan setiap saat hingga mampu mengatasi/ menanggulangi setiap bentuk ancaman dan atau gangguan yang timbul;
Perkembangan Kontijensi bila sampai pada tingkat kritis, segera konsolidasikan dengan TNI dan Instansi Terkait lainnya dan gunakan unsur yang di perlukan;
Membuat laporan setiap perkembangan situasi pada kesempatan pertama dan waktu kecepatan penyempaian laporan lakukan secara lisan kemudian susulkan secara tertulis.
KOORDINASI
a. Mengadakan koordinasi dan kerjasama yang sebaik – baiknya dengan TNI dan Instansi Terkait lainnya;
/ b. Mengemban .......
-11-
b. Mengemban Prinsip – prinsip kebersamaan, keakraban, persaudaraan dan keterbukaan dengan tetap mengedepankan kepentingan umum / masyarakat.
B A B VII
ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
1. ADMINISTRASI
Dukungan administrasi dalam bentuk kualitas sumber daya manusia, sangat di perlukan untuk memberikan kontribusi dalam mempertahankan dan meningkatkan kekuatan sesuai kebutuhan serta pada giliran terwujud satua profesional, efisien dan modern ( PEEM ).
a. Pemeliharaan Kekuatan
1) Pemeliharaan kekuatan personil sesuai protap masing – masing kesatuan pada setiap saat, dipenuhi sesuai kebutuhan organisasi satuan – satuan ( TOP / DSPP );
2) Situasi kekuatan personil dilaporkan secara periodik ( tingkat pendidikan, latihan, kemampuan, ketrampilan, fisik dan kesehatan ).
b. Penggunaan kekuatan personil
1. Penggunaan personil pada satuan – satuan yang digelar mendapatkan prioritas utama agar setiap saat dapat di operasikan secara optimal;
2. penggunaan personil pada penggelaran pasukan di lapangan tugas dalam kontijensi menghadapi bencana memperhitungkan kekuatan personil kesatuan, agar tugas pokok Polri sesuai dengan UU No. 2 tahun 2002 tetap dapat dilaksanakan dengan baik;
3. tenaga pengganti siap pakai ( setelah diadakan pembekalan pengetahuan, keterampilan dan kesiapan moril ) yang menggunakan di berikan atas permintaan.
c. Pemeliharaan disiplin, hukum dan tata tertib.
1. Merupakan tanggung jawab dari semua anggota Polres Manggarai dan semua tingkat kesatuan;
2. selama keadaan tidak memungkinkan maka cuti ditangguhkan, rekreasi di tempat di atur secara bergiliran serta perijinan secara selektif;
3. Anggota yang melaksanakan desersi di proses sesuai dengan hukum yang berlaku, sesuai dengan tingkat pelanggaran / kejahatan yang dilakukan.
/ d. Ketentuan .......
-12-
d. Ketentuan – ketentuan lain
Ketentuan – ketentuan dan peraturan yang berhubungan dengan pembinaan personil tetap berlaku.
e. Penyelenggaraan Logistik
Pada prinsipnya semua kegiatan operasi dan latihan akan di penuhi kebutuhan logistiknya menurut skala priorits, dukungan tersebut melalui jalur logistik pasukan dan logistik wilayah.
f. Sistim Logistik
1. Dukung logistik di persiapkan dan dilaksanakan secara terus menerus berdasarkan prosedur yang berlaku;
2. Logistik wilayah di laksanakan oleh kesatuan kewilayahan selama dan sesudah kontijensi dapat diatasi.
B A B VIII
KOMANDO DAN PERHUBUNGAN
1. KOMANDO
a) Komando dan pengendalian personil wilayah Polres Manggarai berada pada Kapolres selaku penanggung jawab kebijakan operasi yang sehari – hari di laksanakan oleh Kabag Ops;
b) Pelaksana harian komando dan pengendalian berada pada Kabag Ops selaku perencana dan pengendali yang bertindak atas Kapolres.
2. PERHUBUNGAN
a) Menggunakan protap, Instap dan Isops komlek yang berlaku;
b) Menggunakan fasilitas siskomlekwiln yang ada;
c) Menggunakan fasilitas siskomlap dan siskomops sesuai dengan jalur dan kebutuhan;
d) penggunaan siskom umum secara selektif dengan pertimbangan segi keamanan pemberitahuan;
e) Kegiatan Intel hub secara terpadu dengan kegiatan intel lainnya.
/ BAB IX .......
-13-
B A B IX
PERNYATAAN RESIKO
1. RESIKO
Berdasarkan analisa perkembangan lingkungan berdasarkan kecendrungan strategi, di hadapkan dengan keterbatasan kekuatan dan kemampuan nyata yang tersedia saat ini, maka resiko yang mungkin akan timbul dalam kontijensi menghadapi bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka adalah :
a) Kemampuan sarana dan prasarana monitoring dan deteksi dini terhadap gejala – gejala akan terjadinya bencana alam, kurang memadai mengingat sumber bencana berada jauh dari Posko Polres;
b) Kekuatan pasukan yang siap untuk di gelar dan dikaitkan dengan sasaran mobilitas, sarana SAR dan P3K, serta evakuasi kurang memadai untuk di hadapkan pada kejadian bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka;
c) Keterampilan dan kemampuan anggota dalam penanggulangan dan penyelamatan korban akibat bencana alam sangat terbatas.
2. UPAYA PENANGGULANGAN RESIKO
a) Apabila terjadi kontijensi bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka, Maka Polres dengan kekuatan yang telah di perhitungkan segera melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemda, TNI dan Instansi terkait setempat, untuk secepat mungkin memberikan bantuan pertolongan, penyelamatan, pencarian dan bantuan darurat lainnya terhadap masyarakat korban bencana alam termasuk keluarga anggota polri yang berada di wilayah tersebut;
b) Meningkatkan persiapan dan kesiapan berbagai kekuatan utama ( alut ) dan alat khusus ( alsus) sesuai permasalahanyang dihadapi dan kebutuhan yang di perlukan;
c) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan menyelenggarakan pelatihan yang terarah,terpadu dan terpimpin baik dalam bentuk operasional dalam menghadapi kontijensi;
d) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar instansi Terkait lainnya dalam rangka kesiapan menghadapi kontijensi yang terjadi di wilayah Manggarai;
e) Meningkatkan pembinaan masyarakat untuk mendapatkan simpati, dukungan dan partisipasi masyarakat untuk menghadapi kontijensi;
f) Melengkapi piranti lunak dan piranti keras seperti protap untuk memantapkan cara bertindak dalam mengatasi dan menanggulangi kontijensi;
g) Melakukan deteksi dini untuk setiap gelagat perkembangan cuaca dan iklim serta selalu berkoordinasi dengan instansi terkait ( BMG ) dan Posko Vulkanologi dalam upaya membangun sistem peringatan dini ( Early Warning System ) terhadap kemungkinan terjadinya kontijensi bencana alam di wilayah Manggarai.
/ BAB X .......
-14-
B A B X
P E N U T U P
Demikian rencana kontijensi menghadapi bencana alam gunung meletus Gunung Api Anak Gunung Ranaka di wilayah hukum Polres Manggarai pada tahun 2011 di buat dengan harapan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan pimpinan dalam menentukan perencanaan dan kebijakan strategi lebih lanjut.
Dikeluarkan : Ruteng
pada tanggal : Januari 2011
KEPALA KEPOLISIAN RESOR MANGGARAI
PONTJO SOEDIANTOKO, S. iK
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 71080343