3. Diketahui tanah bejana yang terendam air, seperti ditunjukan dalam gambar.
Kondisi permukaan air di tunjukan dalam gambar tersebut. Kedudukan permukaan air di dalam bejana dianggap konstan. Tentukan tegangan total, tekanan air pori dan tegangan efektif pada titik A, B, C dan D.
Penyelesaian
Untuk tanah lempung
Kedudukan muka air tanah menunjukan lempung dalam kondisi jenuh. Tapi perlu di ingat bahwa walaupun tanah lempung berada di atas muka air tanah, lempung juga dapat dalam kondisi jenuh. Hal ini karena pengaruh tekanan kapiler, sehingga air terisap ke atas melebihi ketinggian air tanah. Berat volume jenuh lempung.
4.
Penyelesaian
Saat akhir penggalian
Berat lapisan lempung yang tidak tergali untuk fondasi per m² :
6 x b x 1 = 6 x 17,66x1= 105,96 kN.
Keadaan saat akhir penggalian (tanpa beban pondasi), di titik A. Gaya tekanan ke atas oleh tekanan artesis per m²: 10 x w x 1 = 98,1 kN.
b) Sesudah pondasi dibangun penuh
Ditinjau setelah pondasi bekerja penuh sebesar 150 kN/m²
Berat pondasi per m²=
Berat sisa lapisan lempung per m²= 105,96 kN
Gaya ke bawah per m²= 150 +105,96= 255,96 kN
Gaya ke atas oleh tekanan air per m²= 10 x 9,81 x 1 = 98,1 kN
Faktor aman terhadap bahaya mengapung :
c) Debit rembesan
Untuk menghitung debit rembesan lewat lapisan lempung, telah diketahui letak muka air tanah di permukaan tanah lempung.
Tinggi tekanan air di lapisan lempung =8 m
Tinggi tekanan air di lapisan lempung = 10 m
Tinggi energi ennergi yang hilang = 10 -8m = 2m
5.
3. Profil tanah seperti pada gambar hitung tegangan total tekanan air pori dan tegangan efektif pada titik titik A,B, C dan D jika diketahui pasir dengan Gs = 2,65 e= 0,45 dan lempung Gs= 2,72 dan e = 1,2.
Gradien hidrolik pada dasar galian:
kehilangan tinggi energi total = 12 m
Jumlah penurunan energi galur antara ekipotensial = 12
Kehilangan tinggi energi antara ekipotensial = 12/12=1,0 m
Kita harus menentukan jarak paling pendek pada kotak yang terbentuk pada dasar galian. Karena aliran yang memasuki dasar galian hampir vertikal, keempat kotak disini hampir sama dengan ukuran sisinya 1,5 m.
Gradien hidrolik keluar menjadi 1/1,5=0,67
Gradien hidrolik kritis = 19/9,8 – 1 = 0,94
FA terhadap runtuhan = 0,94/0,67 = 1,4
FA harus diantara 2-2,5 maka FA diatas kurang memenuhi syarat.
b) Kecepatan aliran kedalam galian:
Kec. Aliran = 12 x 6 x 10-7 x 4/12
= 2,4 x 10-6 m3 /dt/m sepanjang galian.
Aliran total = 4,8 x 10-6 m3 /dt
c) Tekanan pori pada titik P.
Kita dapat menghitung dari ujung hulu dan ujung hilir pada jaringan aliran. Kita akan menggunakan hulu. Dari ujung hulu sampai titik P ini jumlah penurunan energi = 2,7 (kira-kira)
Kehilangan tinggi energi sampai pada titik P menjadi 2,7 m, dan tinggi energi tegangan pada titik P adalah 17 + 2 – 2,7 = 16,3 m , sehingga tekanan air pori = 16,3 x 9,8 = 159,7 kPa.
TEGANGAN EFEKTIF
Penurunan penurunan tanah akibat muka air tanah diturunkan. Perhatikan keadaan pada gambar 6.8 lapisan pasir terdapat di atas lapisan lempung yang agak lunak. Akibat penggalian selokan di kelilingi tempat ini, muka air tanah diturunkan dari kedalaman awal 1 m menjadi kedalaman 3m. Oleh karena itu tegangan air pori ikut menurun dan tegangan efektif naik, dan karena itu akan menjadi pemampatan pada lapisan lempung dan muka tanah akan turun. Kompresibilitas lapisan pasir sangat rendah dan dapat di abaikan .
Penyelesaian:
Untuk menghitung penurunan tanah :
Dimana:
: perubahan ketebalan lapisan dengan tebal L
: ssifat tanah yang demikian disebut koefisien pemampatan (1-D) atau kompresibilitas.
: perubahan tegangan efektif vertikal.
2.
Penyelesaian :
Air genangan akan menyebabka tanah pasir berkurang berat volumenya, yaitu menjadi berat volume terendamnya, besarnya berat volume efektif:
Untuk tanah lempung karen apermeabilitasnya yang kecil dalam waktu yang pendek diperkirakan air hujan hanya meresap pada bagian kecil dari lapisan atasnya.
Sebelum hujan
b) Sesudah hujan dan air menggenang
KUAT GESER TANAH
uji tekan bebas dilakukan pada tanah lempung lunak jenuh. benda uji diambil dari tanah tak terganggu dan dibuat dengan diameter 38,1 mm dan tingginya 76,2 mm. Beban maksimum pada saat keruntuhan adalah 30 N, pada saat terjadinya vertikal 11,7 mm.
a). Hitung nilai kuat bebas dan berapa kuat geser undrained lempung lunak tersebut.
b). Gambarkan lingkaran Mohr saat keruntuhan.
5. Hasil hasil yangdiperoleh dalam uji traksial UU (tak terkonsolidasi-tak terdrainase), untuk 3 contoh benda uji, pada saat kegagalan diperoleh hasil, seperti yang di tunjukan oleh gambar dan tabel. Tentukan cu dan u untuk tanah ini. Dengan melihat hasilnya, terasuk jenis tanah apa?
Penyelesaian
Dari penggambaran lingkaran Mohr dengan memperhatikan besar tekanan sel dan tegangan traksial total
Dapat diperoleh kohesi cu = 75 kN/m² dan sudut gesek dalam u=0. niali sudut gesek dalam u=0, menunjukan bahwa uji traksial adalah lempung jenuh.
MID semester
MEKANIKA TANAH 1
SEMESTER PENDEK
TEGANGAN EFEKTIF
1. Bagian atas suatu lapisan lempung jenuh setebal 4 m dilapisi oleh pasir setebal 5 m, muka air tanah berada 3 m di bawah permukaan tanah. Berat isis jenuh lempung dan pasir berturut-turut adalah 19 kN/m³ dan 20 kN/m³. diatas muka air tanah, berat isi pasir 17 kN/m³. plotlah nilai-nilai tegangan vertikal total dan efektif terhadap kedalaman. Jika pasir pada 1 m diatas permukaan tanah bersifat jenuh karena efek kapiler, bagaimana pengaruhnya terhadap tegangan – tegangan di atas?
Penyelesaian :
Menghitung 'v pada kedalaman 5 m dan 9 m sebagai berikut :
Berat isi apung pasir = 20 – 9,8 = 10,2 kN/m³
Berat isi apung lempung = 19 – 9,8 = 9,2 kN/m³
Pada kedalaman 5 m : 'v = (3 x 17)+(2 x 10,2)= 71,4 kN/m³
Pada kedalaman 9 m : 'v = (3 x 17)+(2 x 10,2)+(4 x 9,2) = 108,2 kN/m³
2. Lapisan pasir setebal 5 m berada di lapisan lempung setebal 6 m, muka air tanah berada pada permukaan tanah. Tentukan tegangan vertikal efektif pada titik pusat lapisan lempung
Segera setelah penimbunan dengan asumsi bahwa penimbunan berlangsung dengan cepat.
Beberapa tahun setelah penimbunan.
Nilai karena tanah dalam kondisis jenuh. Maka B=1. kenaikan tekanan air pori di hitung dengan menggunakan persamaan:
=A( 1- 3)= A atau A= d/
Sebagai contoh untuk rengana 0,08 atau 8% maka dinilai A= 92/370 = 0,25. hitungan selanjutnya dilakukan pada tabel .
Perlu diingat bahwa dan berturut-turut adalah tambahan tekanan air pori dan tegangan deviator yang dihitung dari nilai awalnya.
4. Hasil hasil uji traksial consolidated undrained pada lempung jenuh dengan tekanan sel, 3= 300 kN/m², ditunjukan pada tabel (lo=tinggi benda uji awal).
Penyelesaian:
Penyelesaian
a). Untuk mengetahui tegangan saat runtuh,maka harus dihitung lebih dulu luas benda uji awal (Ao) yaitu:
Regangan saat runtuh :
Tampang benda uji setelah runtuh :
Kuat tekan bebas :
Jadi, kuat geser atau kohesi undrained:
Jika qu dihitung berdasarkan tampang benda uji awal, maka akan diperoleh :
Kuat geser tanah atau kohesi undrained :
Perbandingan qu dan cu (yaitu qu = 16,8 kN/m² ) maka terdapat perbedaan kuat geser bebas sebesar = (27,27 – 16,8)/16,8 x 100% = 62%
Nilai perbedaan yg cukup signifikan.
b) Lingkaran Mohr saat keruntuhan ditunjukan dalamgambar lingkaran melewati titik asal, karena 3 = 0. perhatikan diameter lingkaran sama dengan qu, dengan jari – jari sama dengan cu.
2. Pada uji traksial consolidated drained (CD) diperoleh data sebagai berikut 3 = 27,6 kN/m² dan f= 27,6 kN/m². jika benda uji berupa lempung normally consolidated:
Hitung sudut gesek dalam
Hitung sudut runtuh
Hitung tegangan normal dan tegangan geser pada bidang runtuh saat kegagalan.
Penyelesaian :
a) Karena benda uji adalah lempung normally consolidated, maka garis lingkar garis selubung kegagalan akan lewat titik asal O. Persamaan kuat geser :
Pada uji traksial CD, tegangan total = tegangan efektif, karena tekanan pori nol selama pengujian berlangsung. Karena itu,
Jadi sudut gesek dalam efektif :
b) Sudut bidang runtuh terhadap horizontal :
c) Tegangan normal pada bidang runtuh saat kegagalan :
Tegangan geser pada bidang runtuh saat kegagalan :
3. Uji traksial CD dilakukan pada tanah pasir. Pada saat keruntuhan, diperoleh f= 300 kN/m² dan tegangan utama minor efektif 3' = 100 kN/m².
Tentukan sudut gesek dalam efektif
Gambarkan lingkaran Mohr dan garis selubung kegagalan.
Penyelesaian:
Pada saat runtuh :
Karena tanahnya pasir, maka c=0 atau lingkaran Mohr akan lewat titik asal, nilai sudut gesek dalam efektif :
b) Gambar lingkaran Mohr dan Garis selebung kegagalan. Dapat dilihat gambar dari pengukuran sudut kemiringan garis kegagalan, diperoleh
Mendekati hasil jawaban (a)
penyelesaian
5. Kita akan menyelidiki rembesan pada galian di bawah muka air yang menggunakan dinding turap (sheet piles) untuk menahan sisi galian. Sheet pile merupakan lembaran baja khusus yang saling menyambung untuk menjadi pengahalang rembesan. Gambar 7.10 memperlihatkan setengah dari galian yang simetris didalam danau di dalam danau atau sungai dangkal. Kedalaman air adalah 2 m. Taah tersebut adalah pasir seragam, dibawahnya terdapat batuan keras. Pankang dinding turap adalah 20 m yang dimasukkan hingga kedalaman 17 m di bawah dasar danau. Kita akan menentukan :
Gradien hidrolik pada dasar galian dan faktor keamanan terdapat keruntuhan gaya angkat.
Kecepatan aliran ke dalam galian
Tinggi energi dan tekanan air pori pada titik P.
Penyelesaian :
Tinggi energi tekanan (pressure head) di A:
hA= 11 + 4 – 3,8 x 8/12 = 12,47m
Tekanan air pori di A = ua = ha w=12,47 x 1 = 12,47 t/m² (122,33 kN/m³)
Dengan sat = 2 t/m² (19,62 kN/m³), tegangan efektif di titik A :
Penyelesaian
Untuk tanah terkonsolidasi – normal, garis keruntuhan mempunyai persamaan.
Pada uji triaksial baik tegangan utama besar maupun kecil pada saat terjadi keruntuhan adalah :
3. Suatu uji triaksial cara air teralirkan – terkonsolidasi (CD) dilakukan pada tanah lempung terkonsolidasi – normal dan hasilnya adalah sebagai berikut:
3 = 276 kN/m²
( d)f = 276 kN/m²
Tentukan :
Sudut geser,
Sudut yang merupakan sudut antara bidang keruntuhan dengan bidang utama besar (major pricipan plane)
Tegangan normal ' dan tegangan geser f pada pidang keruntuhan.
Penyelesaian:
Harga tegangan geser f , dari uji tersebut di terakan terhadap tegangan normal pada gambar dan hasilnya c= 0 , = 32°
2. Sebuah uji geser langsung dilakukan pada sample tanah kering. Ukuran sample tanah ialah 2 in x 2 in x 0,75 in. Hasil hasil uji ini adalah sebagai berikut:
Carilah parameter-parameter dari tegangan gesernya.
Penyelesaian :
Nilai-nilai tegangan geser pada saat runtuh diplot terhadap nilai tegangan normal yang bersesuaian yang ditunjukan yang ditunjukkan pada gambar 4.17. selubung keruntuhan adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang menyatakan tegangan runtuh. Pada kondisi ini, selubung keruntuhannya adalah garis yang menghubungankan titik titik yang menyatakan tegangan runtuh. Pada kondisi ini selubung keruntuhanya adalah garis lurus melalui titik asal o(0,0). Oleh sebab itu c' adalah nol. Jika skala tegangannya sama, mmaka nilai ' dapat diukur langsung dan nilainya adalah 38°.
Hasil plot kondisi tengan = 122 kN/m² , ' = 246 kN/m², berada pada bawah selubung keruntuhan, oleh sebab itu tidak ada keruntuhan.
Penyelesaian
Karena luar luar timbunan tak hingga, dapat diasumsikan dapat terjadi regangan lateral. Karena permeabilitas lempung sangat rendah, disipasi tekanan air pori berlebihan akan sangat lambat
Segera setelah penimbunan akan tetap sama seperti nilai awalnya, yaitu:
'v = (5 x 9,2)+(3 x 10,2)= 76,5 kN/m²
berat isi lempung secara berturut-turut 9,2 kN/m³ dan 10,2 kN/m³
b) Beberapa tahun setelah timbunan, disipasi tekanaair pori berlebihan harus setelah selesai dan tegangan vertikal efektif pada titik pusat lapisan lempung adalah :
'v = (4 x 20)+(5 x 9,2)+(3 x 10,2)= 156,6 kN/m²
Segera setelah penimbunan, tegangan vertikal pada titik pusat lapisan lempung bertambah sebesar 80 kN/m²akibar berat sendiri timbunan. Karena lempung berada pada kondisi jenuh dan tidak terjadi tegangan lateral, maka tekanan air pori juga ikut bertambah sebesar 80 kN/m². besarnya tekanan air pori statik dan tunak sama karena tidak terjadi perubahan tinggi muka air tanah, dimana sebesar tekanan air pori tersebut adalah (8 x 9,8) = 78,4 kN/m². segera setelah penimbunan, tekanan air pori naik dari 78,4 kN/m² menjadi 158,4 kN/m²dan kemudian, karena proses konsolidasi, tegangan tersebut akan turun secara bertahap menjadi 78,4 kN/m² lagi, diikuti dengan kenaikan tegangan vertikal efektif dari 76,6 kN/m² menjadi 156,6 kN/m² secara berangsur-angsur.
dan
Lingkaran Mohr dan garis keruntuhan dapat dilihat pada gambar dimana,
.
Dengan menggunakan persamaan
Dengan memasukkan harga
Diatas akan di dapatkan:
4. Untuk uji triaksial pada soal 3 di atas:
Tentukan besarnya tegangan normal efektif yang bekerja pada bidang dimana terdapat tegangan geser maksimum.
Terangkan mengapa keruntuhan geser terjadi pada bidang = 54,73° tetapi tidak pada bidang yang mempunyai tegangan geser maksimum.
Penyelesaian:
Tegangan geser maksimum (terbesar) terjadi pada bidang dengan sudut = 45°
Dengan memasukkan = 45° diatas didapat
Dengan memasukkan 1 = 12
Jadi, untuk benda uji 1
Dan untuk Benda uji 2.
Penyelesaian:
Untuk benda uji 1, tegangan-tegangan utama pada saat runtuh adalah :
Dan
Untuk benda uji 2, tegangan-tegangan utamanya adalah :
Dan
Kedua benda uji ini adalah terkonsoli dasi lebih, jadi, dengan menggunkan hubungan pada saat persamaan kita peroleh :
5. Dua buah benda uji dari tanah lempung yang sama mula –mula dikonsolidasi dengan tegangan penyekap sebesar 600 kN/m². kemudian kedua benda uji tersebut diuji dengan cara air teralirkan-terkonsolidasikan (triaksial) dengan tekanan penyekap yang berbeda dan jauh lebih kecil dari tegangan penyekap mula-mula diatas. Hasil kedua uji tadi adalah sebagai berikut:
benda uji 1 :
benda uji 2:
Tentukanlah parameter-parameter dari kekuatan geser sample tanah
Tegangan geser yang dapat menyebabkan keruntuhan pada bidang = 45° ialah.
Akan tetapi, tegangan geser yang timbul pada bidang tersebut adalah
Karena makabenda uji tidak mengalami keruntuhan pada bidang dimana bekerja tegangan geser maksimum
5. Dengan memanfaatkan jaringan aliran pada gambar soal 4 (a), tentukanlah faktor keamanan dalam keruntuhan akibat pengangkatan (heaving) disekitar sisi hilir turap. Berat isi jenuh tanah adalah 20 kN/m³.
Penyelesaian:
Stabilitas masa tanah EFGH pada gambar (a) denga luas [potongan 6 m x 3 m akan di analisis.
Dengan mengetahui jaringan aliran, nilai tinggi total rata-rata pada dasar GH adalah :
Gradien hidrolik rata-rata antara GH dan permukaan tanah EF adalah :
Gradien hidrolik kritis
Faktor keamanan
KUAT GESER TANAH
hasil-hasil berikut diperoleh dari uji geser langsung pada suatu contoh pasir yang dipadatkan hingga mencapai kerapatan dilapangan. Hitung nilai para meter kekuatan gesernya.
Tegangan normal (kN/m²) 50 100 200 300
Tegangan geser pada saat runtuh (kN/m²) 36 80 154 235
Apakah keruntuhan akan terjadi pada suatu bidang di dalam massa pasir, yaitu pada titik dimana tegangan gesernya 122kN/m² dan tegangan efektif normalnya 246 kN/m²?
Satu-satunya perbedaan dari konsep ini adalah bahwa gaya air batas persatuan luas pada pucak kolom tanah jenuh AD mempengaruhi tegangan verikal total di A. Begitu juga di B.
2. Tinjaulah kombinasi beban efektif dan gaya rembesan. Arah rembesan berubah sepanjang kedalama kolom tanah AD seperti tergambar pada (b) dimana arah rembesan pada sembarang potongan kolom ditentukan dari jaringan aliran. Berat efektif kolom dapat dikombinasikan dengna komponen vertikal gaya rembesan. Lebih disukai lagi, tegangan efektif di A dapat dihitung dengan memakai jumlah aljabar dari berat isi apung tanah dengan nilai komponen vertikal rata – rata tekanan rembesan antara A dan D.
Penyelesain:
Aliran dengan sudut kemiringan dasar > 45 ° dianggap aliran vertikal. Pada bagian CD, lintasan dianggap horizontal karena = 35 ° , sedang EF dianggap aliran vertikal karena = 60 °.
Tanah dasar bendungan halus. Dari tabel 3.6 syarat keamanan terhadap bahaya piping minimum WCR = 7. dari hasil hitungan WCR=2,76 , maka struktur tidak aman terhadap bahaya piping. Agar aman, maka perlu ditambahkan lanatai muka dan atau lantai belakang, supaya lintasan air menjadi lebih panjang.
3. Diketahui turap dengan jaringan arus seperti terlihat pada gambar C3.6 bila tanah mempunyai berat volume apung ( ') = 1 t/m3 (9,81 kN/m3 ),
Tentukan faktor aman terhadap bahaya piping menurut cara Harza.
Tentukan faktor aman terhadap bahaya piping menurut cara Terzaghi.
Penyelesaian :
Menurut Harza (1935), SF=ic/ie
Panjang dari elemen garis aliran terakhir diukur menurut skala adalah l=1,6 m
Jadi, faktor aman terhadap bahaya piping, SF=ic/ie = 1/0,31 = 3,2
Ditinjau prisma tanah dengan penampang d x d/2 pada lokasi tepat di sebelah hilir turap. Disini d=3,0 m. Dengan melihat gambar C3.6, Dapat dihitung tinggi energi :
hA = 3/6 x 3 = 1,5 m, atau hA = 3 – 3/6 x 3 = 1,5 m
hB= 2/6 x 3 = 1,0 m, atau hB= 3 – 4/6 x 3 = 1,0 m
hC = 1,8/6 x 3 = 0,9 m, atau hC = 3 – 4,2/6 x 3 = 0,9 m
Tinggi energi hidrolik rata-rata :
4. Jaring arus untuk hitungan rembesan di bawah turap diperlihatkan pada gambar C3.12 berat volume tanah jenuh tanah adalah 2 t/m3 (19,62 kN/m3 ) tentukan tegangan efektif pada titik A dan B.
Jumlah selisih ekipotensial antara D dan A = 3,8
Kehilangan energi total antara A dan D =
Nilai komponen vertikal rata-rata tekanan rembesan antara D dan A, yang bekerja searah dengan arah gravitasi
=
Berat isi apung tanah = 20 – 9,8 = 10,2 kN/m³
Untuk kolom AD, seluas satu satuan gaya badan resultan
= 11(10,2+2,3)= 137 kN
Jadi, tegangan vertikal efektif di A= 137 kN/m²
Kehilangan tinggi energi total antara B dan C =
Nilai komponen verikal rata-rata dari tekanan rembesan antara B dan C, yang bekerja berlawanan dengan arah grafitasi
2. Tampang melintang bendung, seperti yang terlihat pada gambar C3.5. dengan menggunakan cara lane, tentukan apakah bendung tersebut aman terhadap bahaya piping. Tanah dasar bendung berupa pasir halus.
REMBESAN
Lapisan pasir halus setebal 3 m mempunyai angka pori (e) = 0,75 dan berat jenis (Gs)= 2,65. tentukan tekanan air ke atas yang mengakibatkan bahaya tanah mengapung. Jika koefisien permeabilitas tanah pasir, k= 0,2x10-4 cm/det pada 20°C, berapakah debit yang harus dipelihara dan mencegah kondisi kritis tanah? Jika temperatur naik menjadi 30°C, berapakah persentase kenaikan debitnya?
Tinggi energi total di A,
Tinggi elevasi di A,
Tekanan air pori pada A,
Jadi gaya air batas permukaan dasar = 122 kN
Gaya air batas vertikal neto = 122 – 39 = 83 kN
Berat total kolom = 220 kN
Komponen vertikal gaya badan resultan = 220 – 83 = 137 kN
Jadi tegangan vertikal efektif di A = 137 kN/m²
Kenyataannya, hasil yang sama kan diperoleh dengan penerapan langsung persamaan tegangan efektif, dimana tegangan vertikal total di A adalah berat tanah jenuh dan air persatuan luas, diatas A. Jadi :
Penyelesaian :
Tinggi tekanan air minimum yang mengakibatkan bahaya mengapung
Debit yang harus dipelihara permeter persegi :
Persentase kenaikan debit, jika temperatur 30°C:
Jadi permeabilitas bertambah dengan (1,26-1)100% = 26% , dengan itu debit rembesan bertambah 26%
Penyelesaian:
Tinjaulah kombinasi berat total, dan gaya air batas resultan. Tinjaulah suatu kolom tanah jenuh dengan luas satuan antara A dan permukaan tanah D. Berat total kolom adalah 11 sat (220kN). Akibat peruabahn tinggi ekipotensial sepanjang kolom, gaya air batas pada sisi kolom tidak akan sama meskipun pada kasus ini perbedaannya kecil. Maka terdapat lah gaya air batas horizontal neto pada kolom. Akan tetapi bila tegangan vertikal efektif di hitung, hanya komponenn vertikal gaya badan resultan saja yang diperlukan dan gaya air batas horizontal neto tidak perlu di perhitungkan. Gaya air batas pada permukaan puncak kolom di akibatankan oleh kedalam air diatas D saja dan sebesarnya adalag 4 sat (39kN). Gaya air btas diatas permukaan kolom harus ditentukan dari jaringan aliran sebagai berikut:
jumlah selisih ekipotensial antara permukaan tanah hilir dan A=8,2
terdapat selisih ekipotensial antara permukaan tanah hulu dan hilir, yang menyatakan kehilangan tinggi energi total sebesar 8 m.
Penyelesaian
Kondisi A, air dalam kedudukan tidak mengalir karena kedudukan muka air didalam pipa-pipa piezometer sama.
Kondisi B, air mengalir keatas, karena keduudkan air didalam pipa piezometer yang terletak di atas lebih tinggi.
Kondisi C, air mengalir kebawah, sehingga kedudukan muka air didalam pipa piezometer yang terletak diatas lebih tinggi.
4. Jaringa aliran pada rembesan di bawah dinding turap di tunjukan pada gambar berat isis jenuh adalah 20 kN/m³. tentukan tegangan vertikal efektif pada titik A dan B.
Viorenza Everlyn
123110198
Semester Pendek
Teknik Sipil
Universitas Islam Riau
Ta. 2015/2016
Mekanika tanah 1
Dosen pengasuh:
Roza Mildawati, ST,.MT
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/09/2015
#
51
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
09/09/2015
#
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/09/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/09/2015
#
09/09/2015
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#