REFLEKSI KASUS jiwa.docx

REFLEKSI KASUS STASE KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH EKA SAPUTRA 20154030137

PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

1. Desk Deskri rips psii keja kejadi dian an Kejad Kejadia ian n ini ini terjad terjadii keti ketika ka kegi kegiata atan n ruti rutin n pasi pasien en gang ganggu guan an jiwa jiwa dilakukan di balai rehabilitasi, di balai rehabilitasi ini semua pasien berkumpul untuk melakukan kegiatan. Pasien dari bangsal tenang mana saja baik yang laki-la laki-laki ki atau peremp perempuan uan mengiku mengikuti ti kegiata kegiatan n ini. ini. Pada Pada saat saat

berjala berjalanny nnyaa

kegiata kegiatan n di balai balai rehabi rehabilita litasi si ada satu satu kejadi kejadian an yang yang menuru menurutt saya saya disini disini kurang kurang manusi manusiawi awi untuk untuk pasien pasien dengan dengan ganggu gangguan an jiwa. jiwa. Memang Memang mereka mereka sedang dalam proses “gangguan” akan tetapi mereka mer eka yang notabene tidak sakit seara !isik tapi seara psikologi yang tentunya mempunyai ara perawatan

yang unik dan lebih holistik untuk memperlakukannya. Kejadian tidak  manusiawi yang saya maksud ini adalah ketika petugas rehabilitasi memukul salah satu pasien, hal ini dikarenakan pasien tersebut melakukan peleehan terhadap pasien lawan jenis. Petugas rehabilitasi ini memukul pasien dengan alasan memberikan e!ek jera kepada pasien dan itu adalah salah satu ara memberi tahu pasien bahwa dia melakukan kesalahan yang sangat besar. Pada suatu kesempatan kita mahaasiswa praktikan melakukan diskusi dengan salah satu perawat di bangsal, kami menanyakan apakah boleh memukul pasien dengan gangguan jiwa. Kemudian perawat tersebut menjelaskan, memang tidak manusiawi dan melanggar "#M ketika kita memukul pasien. $etapi ada kalanya kita harus melakukan hal yang melanggar  "#M dan tidak manusiawi itu dengan alasan tertentu. %. Perasaan saat menghadapi kasus ini Perasaan saya saat melihat kejadian tersebut adalah kaget, karena itu adalah  pertama kali saya melihat pasien dengan gangguan jiwa dipukul. &. '(aluasi )isi negati! yang saya ambil * sikap yang belum sesuai dilakukan oleh petugas tersebut karena melakukan tindakan yang tidak manusiawi dan melanggar  "#M )isi Positi! yang saya ambil* tindakan yang dilakukan petugas tersebut tepat karena pasien telah melakukan kesalahan yang sangat besar dan tindakan tadi dimaksudkan untuk memberikan e!ek jera +. #nalisis a. Mengapa kasus menarik Menarik karena tindakan yang dilakukan tidak manusiawi dan melanggar  "#M, selain itu tindakan yang dimaksudkan untuk memberi e!ek jera tadi tidak memiliki perlindungan seara hokum. )ehingga bisa saja tindakan tadi bisa diperkarakan.  b. Mengapa bisa terjadi )ikap terbiasa, atau mungkin itu hanya ara satu-satunya untuk memberi tahu pasien. ahkan ara tersebut kadang tidak membuat pasien kapok. . "ubungan dengan kompetensi ers /egal etik banyak yang tidak berjalan dengan harapan dari mulai  bene!iiene, non mali!iene tidak dilakukan disini. Kita sebagai ers yang notabene memiliki peran yang ukup banyak sebagai pemberi asuhan

keperawatan tentunya memiliki tugas untuk memberikan asuhan terbaik  untuk klien dan juga berusaha mengembangkan ara-ara merawat pasien gangguan jiwa atau bahkan menemukan terobosan terbaru. d. #spek% yang terkait )osial, psikologis dan legal etik yang tidak berjalan sesuai dengan seharusnya. 0. Kesimpulan $indakan yang seharusnya tidak dilakukan ini masih terjadi di era sekarang dini, dimana pada saat ini hanya kasus keil seringkali dibawa ke ranah hukum. $entu saja ini sangat membahayakan petugas kesehatan jika keluarga  pasien

sampai tahu bahwa anggota keluarganya yang sedang sakit

mendapatkan perlakuan

yang kurang

baik

dan keluarga

pasien itu

memperkarakan hal ini. Padahal tindakan yang dilakukan petugas kesehatan ini dimaksudkan untuk membantu pasien untuk sembuh. . #tion plan Memperbaiki kebiasaan yang kurang baik dan masih terjadi sampai saat ini walaupun hal tersebut dimaksudkan untuk membantu kesembuhan pasien. )elain itu juga perlu dikembangkan model asuhan keperawatan yang sudah ada atau bahkan menemukan terobosan model asuhan keperawatan yang baru.