FORM REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
__________________ ___________________________ ____________________ _____________________ ___________________ ___________________ ________________ ______ Nama Dokter Muda
: Melati
Stase
: Bedah
NIM: 12712359
Identitas Pasien Nama / Inisial
: An. M
No RM
: 175385
Umur
: 9 tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Diagnosis/ kasus
: Combustio
Pengambilan Pengambilan kasus pada minggu ke : 7 Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. Ke-Is e-Isllaman man* b. Etika tika// moral ral c. Medikolegal d. Sosi Sosial al Ekon Ekonom omii e. Aspek lain
Form uraian
1. Resume Resume kasus yang yang diambil diambil (yang mencerita menceritakan kan kondisi kondisi lengkap lengkap pasien/ pasien/ kasus kasus yang diambil ). An. M adalah seorang pasien berusia 9 tahun yang datang dengan keluhan panas seluruh pinggang hingga kaki setelah terkena ledakan dari petasan bambu. Pasien dalah dalah seoran seorang g murid murid SD yang yang keseha keseharia riann nnya ya selai selain n sekol sekolah ah adala adalah h berma bermain in dengan teman-teman namun jauh dari pengawasan kedua orang tua, dikarenakan ibu adalah seorang pedagang dan ayah seorang kuli bangunan. Luka bakar yang dialami pasien menyebar dari perut hingga kaki termasuk alat kelamin. Luka bakar dera deraja jatt 1 ters terseb ebar ar dise diselu luru ruh h peru perutt hing hingga ga kaki kaki,, hany hanya a bagi bagian an kela kelami min, n, dan dan
Page 1
pergelangan kaki kanan dan kiri mengalami luka bakar derajat 2, dan untuk luka bakar derajat 3 terdapat pada paha kiri, lutut kanan dan kiri. Berat badan pasien saat ini 23 kg.
2. Latar Latar belakang belakang /alasa /alasan n ketertari ketertarikan kan pemil pemiliha ihan n kasus Pasien ini merupakan pasien yang mengalami luka bakar akibat bermain petasan bambu. Kasus luka bakar dipilih, karena angka kejadiannya cukup tinggi, ditambah dengan masuknya bulan Ramadhan dimana banyak sekali anak-anak yang bermain petasan. Akibat yang ditimbulkan dari luka bakar itu sendiri sangat banyak, dari hilangn hilangnya ya cairan cairan tubuh, tubuh, dapat dapat menyebab menyebabkan kan gangguan gangguan nafas, nafas, bahkan bahkan kegiatan kegiatan sehari-hari menjadi terhambat, baik untuk belajar maupun beribadah. Pasien juga seorang anak-anak serta siswa yang kesehariannya tentu saja tetap membutuhkan kesenangan kesenangan dengan bermain disamping kewajibannya untuk belajar. Dengan gejala yang dialami pasien tentu saja bisa menghambat menghambat kegiatan kegiatan sehari-ha sehari-hariny rinya, a, baik dalam dalam fungsinya fungsinya sebagai seorang seorang anak-ana anak-anak, k, siswa, siswa, dan dalam dalam hal beribada beribadah h kepada Allah SWT yang pasti berpengaruh secara sosial dan psikologis. Karena alasan-alasan alasan-alasan itulah saya mengambil kasus ini untuk refleksi kasus.
3. Refleksi Refleksi dari aspek aspek etika etika moral moral /medikole /medikolegal/ gal/
sosial ekonomi
beserta penjelasan
evidence / referensi yang sesuai * pilihan minimal satu Jika mengambil dari sisi sosial dan ekonomi, dalam kasus luka bakar pada pasien
Page 2
anak-ana anak-anak, k, sangat sangat memerluk memerlukan an banyak banyak dukunga dukungan n social, social, terutama terutama dari orang orang tua, keluarga, dan teman-temannya. Hal ini dimaksudkan untuk memberi dukungan secara psik psikis is kepa kepada da pasi pasien en sehi sehing ngga ga dapa dapatt memb member erik ikan an pemi pemiki kira ran n posi positi tiff terh terhad adap ap penya penyaki kitny tnya a bahw bahwa a lukaluka-luk luka a pada pada pasie pasien n perla perlaha han n akan akan memba membaik, ik, dikare dikarenak nakan an penyembuhan luka bakar itu sendiri membutuhkan perawatan khusus dan lama. Selain itu, seorang anak mudah sekali menyerah bila merasa tidak nyaman atau sakit, mulai rewel atau kehilangan semangat untuk makan dan lainnya, sehingga dukungan moril yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan semangat pasien untuk segera sembuh. Selain itu keluarga juga wajib mengingatkan kepada pasien untuk tetap makan karena gizi yang tinggi tinggi membantu membantu penyemb penyembuhan uhan luka-luk luka-luka. a. Untuk Untuk pasien pasien sendiri, sendiri, dihimbau dihimbau untuk tetap semangat menjalani hari-hari, tetap semangat agar cepat sembuh dan perlu dihil dihilang angkan kan perasa perasaan an sepert sepertii tertek tertekan an atau atau minde minderr terha terhadap dap apa apa yang yang sedan sedang g dider diderita itanya nya.. Bahkan Bahkan saat saat keadaa keadaan n pasien pasien sudah sudah mulai mulai memba membaik, ik, perlu perlu diberi diberikan kan himbauan bahayanya bermain petasan terutama bila tidak dibawah pengawasan orang tua. tua. Orang Orang tua sebaga sebagaii kontro kontroll dari dari anak-a anak-anak naknya nya tetap tetap harus harus dapat dapat member memberika ikan n kebutuhan kebutuhan anaknya untuk untuk bermain, bermain, namun namun harus harus dapat dapat memberik memberikan an batasan batasan baik buruk buruknya nya suatu suatu perma permaina inan, n, agar agar kejad kejadian ian sepert sepertii ini tidak tidak terjad terjadii lagi, lagi, baik baik untuk untuk anaknya sendiri maupun anggota keluarga lain. Di masyarakat sendiri, peran seorang dokter dokter sangat sangat besar besar pengaru pengaruhnya hnya untuk untuk meningka meningkatkan tkan kualitas kualitas kesehata kesehatan n terutama terutama penyembuhan sebuah penyakit. Sehingga sambung rasa antara dokter dengan pasien juga duperlukan duperlukan untuk mendukung mendukung penyembuhan penyembuhan penyakit penyakit pasien.
4. Refleksi Refleksi ke-Islama ke-Islaman n beserta beserta penjelas penjelasan an evidence / referensi yang sesuai Bila dipandang dari segi agama Islam, tentu yang diperlukan dalam sebuah pengobatan suatu penyakit adalah usaha, do’a serta tawakal. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda,
Page 3
“Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya”
Dari riwayat Imam Muslim Muslim dari Jabir bin Abdillah Abdillah dia berkata bahwa bahwa Nabi bersabda,
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
Pada pasien dan keluarga juga perlu diingatkan bahwa apa yang sedang dialami pasien semata-mata hanya ujian dalam kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT. Sehingga wajib untuk terus berdoa dan melaksanakan sholat. Namun berbeda aturannya dengan sholat yang dilakukan ketika sehat. Allah SWT memberikan keringanan bagi yang sakit dalam melaksanakan sholat, yaitu;
A. Jika Jika tida tidak k dapa dapatt shol sholat at samb sambil il berd berdir iri, i, bole boleh h meng menger erja jaka kan n samb sambil il dudu duduk. k. 1. Cara mengerjakan rukuknya ialah dengan duduk membungkuk sedikit 2. Sujudnya seperti sujud biasa, hanya saja dilakukan sambil duduk. B. Jika tidak dapat dapat duduk, duduk, boleh boleh mengerja mengerjakann kannya ya dengan dengan cara dua belah belah kakinya kakinya diara diarahka hkan n kearah kearah kibla kiblat, t, kepal kepalany anya a diting ditinggi gikan kan dengan dengan alas alas bantal bantal dan mukan mukanya ya diarahkan ke kiblat. 1. Cara rukuknya ialah dengan menggerakkan kepala ke muka. 2. Sujudnya menggerakkan kepala lebih ke muka dan lebih ditundukkan. Dalam masalah bersuci untuk menjalankan shalat, pasien dapat bertayamum sebelum melaksanakan shalat jika pasien merasa tidak sanggup untuk mengambil air wudhu.
Dalam Al-Qur’an juga sudah disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 6 yang artinya : “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhu berhubu bunga ngan n badan badan denga dengan n peremp perempua uan, n, lalu lalu kamu kamu tidak tidak mempe memperol roleh eh air, air, maka maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
Page 4
tanganmu dengan tanah itu”. (Qs. Al Maidah: 6). Berdasar Berdasarkan kan sebuah sebuah hadits, hadits, tata cara tayammum tayammum Rosulull Rosulullah ah shallall shallallahu ahu ‘alaihi ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut. •
Memuku Memukulka lkan n kedua kedua telapa telapak k tanga tangan n ke permuk permukaan aan tanah tanah sekali sekali kemudi kemudian an meniupnya.
•
Mengusap punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.
•
Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan.
•
Semua usapan dilakukan sekali.
•
Bagian tangan yang diusap hanya sampai pergelangan tangan saja
Umpan balik dari pembimbing
………………,………….………………….. TTD Dokter Pembimbing
TTD Dokter Muda
-----------------------------------
--------------------------------
Page 5