BAB I PEDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Gangguan pendengaran adalah kelainan perkembangan yang paling umum saat lahir. Identifikasi gangguan pendengaran dari usia 6 bulan dan kombinasi kualitas layanan intervensi dini dikaitkan dengan perkembangan bahasa pada atau dekat tingkat pembangunan tipikal. Perkembangan bahasa dan literasi sesuai usia mem membutu butuhk hkan an kete ketera ram mpila pilan, n, pengembangan
perh perhat atia ian n dan dan
untu untuk k
awal awal
dan dan
menc menceg egah ah
keterampilan
dan
berk berkel elan anju juta tan n efek efek
untu untuk k
gang ganggu guan an
sosialisasi,
harus
peng pengem emba bang ngan an
pend penden enga gara ran n
pada pada
diutamkan
untuk
mengidentifikasi anak dengan dengan gangguan gangguan pendengaran. pendengaran. 1 ujuan juan
dari ari
detek eteksi si
din dini
gangg anggua uan n
pend endeng engaran aran
adal adalah ah
untuk tuk
memaksimalkan persepsi bicara dan pencapaian yang dihasilkan dari keterampilan basis berbahasa. Identifikasi gangguan pendengaran dalam satu atau kedua telinga diikut diikutii oleh oleh rujukan rujukan yang yang sesuai sesuai untuk untuk diagno diagnosis sis dan pengob pengobatan atan merupa merupakan kan langkah pertama yang meminimalkan efek ini. !enginformasikan staf pendidikan, pemantauan gangguan pendengaran kronis atau berfluktuasi, dan memberikan pendidikan terhadap pencegahan gangguan pendengaran merupakan langkah penting yang diperlukan untuk mengikuti skrining massal jika dampak gangguan pendengaran harus diminimalisasikan.1 !enurut !enurut "#$, saat ini diperkirakan diperkirakan ada %6& juta '(.%)* orang di dunia dunia mengal mengalami ami ganggu gangguan an penden pendengar garan, an, %+ juta juta '-1)* '-1)* dianta diantarany ranyaa adalah adalah orang orang dewasa '1% juta lakilaki, 1/( juta perempuan* dan %+ juta '-)* adalah anak anak anak.. Prev Preval alen ensi si gang ganggu guan an meni mening ngka katt seiri seiring ng deng dengan an pert pertam amba baha han n usia usia.. Prevalensi gangguan pendengaran pada orang di atas usia 6( tahun bervariasi antara1 (&) di seluruh dunia. 0erta diperkirakan +&) orang dengan gangguan pendengaran membutuhkan alat bantu dengar. amun produksi alat bantu pendengaran saat ini hanya memenuhi 1&) dari kebutuhan global dan hanya memenuhi %) dari kebutuhan di negara berkembang. + 1
2ece 2ecend nder erun unga gan n di masa masa depa depan n akan akan terj terjad adii peni pening ngka katan tan gang ganggu guan an pendengaran yang disebabkan antara lain makin tingginya umur harapan hidup sehingga penduduk usia lanjut akan semakin banyak yang membawa konsekuensi peningkatan prevalensi degenerasi sehubungan dengan usia. 3aktor lain, yaitu gaya hidup masyarakat yang kurang menguntungkan, seperti mendengarkan musik dengan dengan suara keras, lingkunga lingkungan n tempat kerja dengan dengan tingkat tingkat kebisingan kebisingan yang tinggi dan lainlain. "alaupun demikian (&) gangguan pendengaran dan ketulian inidapat dicegah.Ini dapat dilakukan melalui upayaupaya promosi, mengontrol faktor penyebab, deteksi dini penyakit dan penatalaksanaan yang sesuai standar.% 4ari 4ari hasil hasil 5" 5"#$ #$ !ult !ultii ent enter er 0tudy 0tudy77 pada pada tahu tahun n 1-- 1--,, Indo Indone nesia sia termasuk / negara di 8sia enggara enggara dengan prevalensi ketulian yang cukup tinggi, yaitu sebesar '/,6)*.% 9ntuk mengetahui adanya gangguan pendengaran pada anak diperlukan pemeriksaan fungsi pendengaran yang lebih sulit dibandingkan orang dewasa. Pros Proses es pend penden enga gara ran n pada pada anak anak sang sangat at kom komplek plekss dan dan berv bervar aria iasi si kare karena na menyang menyangkut kut aspek aspek tumbuh tumbuh kemban kembang, g, perkem perkemban bangan gan embrio embriolog logi, i, anatom anatomi, i, fisiologi, neurologi, dan audiologi. Pada sisi lain pemeriksa diharapkan dapat mendeteksi gangguan pada kelompok usia sedini mungkin. / 0elama 0elama ini masih masih ada yang yang berang beranggap gapan an bahwa bahwa tes penden pendengar garan an tidak tidak dilakuk dilakukan an saat masih bayi, bayi, harus menungg menunggu u hingga hingga anak anak berbicara berbicara 'usia (6 ( 6 tahu ta hun* n*,, padahal padahal kini tes pendengaran bahkan sudah dilakukan saat beberapa jam setelah anak lahir. :ahkan 1& negar neg araa bagi b agian an di 8mer 8m erik ikaa 0er 0 erik ikat at tela te lah h mewa mewajib jibka kan n tes tes pend penden engar garan an dilak dilakuk ukan an pada pada bay bayi baru lah lahir. ir.1 :eberapa pemeriksaan pendengaran yang dapat dilakukan adalah; 1. +. %. /. (. 6.
Behavioral Observation Audiometry Audiometry ':$8*l ':$8*l Otoacoustic Emission '$8<* Emission '$8<* Brainstem Evoked Response Audiometry Audiometry ':<=8* ':<=8* impan panometr metrii Auditory Steady-State Response '800=* Pure Tone Tone Audiometri 'P8*
2
Pemeriksaan skrining pendengaran di masa kini dapat dilakukan dengan cepat, aman dan nyaman.!elalui teknologi terbaru, pemeriksaan pendengaran memungkinkan dilakukan sekalipun pada bayi atau anak yang kurang kooperatif, sehingga dapat ditentukan apakah terdapat gangguan pendengaran yang disebabkan oleh faktor fisik ataupun psikologis.Gangguan fungsi pada jalur pendengaran mulai dari telinga luar 'perifer*, koklea sampai ke batang otak ' brain stem* dapat diketahui secara dini. 9ntuk itu kiranya penting diperkenalkan Program 4eteksi dan Intervensi 4ini yang ditujukan sejak bayi baru lahir sampai anak dipastikan tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara dan berbahasa.(
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.1.
ANATOMI
9ntuk memahami tentang gangguan pendengaran dan cara pemeriksaan pendengaran, perlu diketahui anatomi telinga dan fisiologi pendengaran. 8natomi telinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ; telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.6
Gambar 1. 8natomi telinga (Dipetik dari kepustakaan !
1. elinga >uar
elinga luar terdiri telinga terlihat 'pinna, daun telinga* dan liangakustik eksternal dan meatus. 4aun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulittelinga luarberfungsi mengumpulkan gelombang suara dari eksterior..>iang telinga berbentuk huruf 0, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kirakira + ?% cm. Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak rambut dan kelenjar serumen yang merupakan modifikasi kelenjar keringat. 4
2elenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada dua pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.6,@, >apisan integumen berisi kelenjar sebaceous besar 'kelenjar ceruminous* yang menghasilkan serumen, agen yang melindungi terhadap kerusakan dari kelembaban terjebak di dalam kanal. =ambut kasar 'tragi* dapat ditemukan pada pembukaan kanal 'pori akustik eksternal*. Peran rambut ini adalah untuk mencegah masuknya serangga atau asing lainnya benda. 0eperti bagian lain dari rambut wajah, pertumbuhan tragi sangat menonjol di usia tua.
Gambar +. elinga >uar (Dipetik dari kepustakaan "#!
2. elinga engah
elinga tengah berbentuk kubus dengan batas luar ; membran timpani , batas depan ; tuba eustachius, batas bawah ; vena jugularis 'bulbus jugularis*, batas belakang ; aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis, batas atas ; tegmen timpani 'meningAotak*, batas dalam ; berturutturut dari atas ke bawah kanalis semi sirkularis horiBontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong 'oval window*, tingkap bundar 'round window* dan promontorium. 6 5
!embran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. :agian atas disebut pars flaksida 'membran 0hrapnell*, sedangkan bagian bawah pars tensa 'membran propria*. Pars flaksida hanya berlapis dua, yaitu bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. Pars tensa mempunyai satu lapisan lagi di tengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan secara radial di bagian luar dan sirkuler di bagian dalam. 6,@, ulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan.Prosessus longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus melekat pada stapes.0tapes terletak pada tingkap lonjong yang berhubungan dengan
koklea.#ubungan
antar
tulangtulang
pendengaran
merupakan
persendian.uba eustachius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah. 6,@ $tot ensor timpani berasal dari semicanal di atas tabung pendengaran dan tendon yang mengambil belokan tajam oleh proses cochleariform untuk menyisipkan di dasar manubrium maleus. 2ontraksi otot ini dikombinasikan dengan mekanisma pullrylike tendonnya mengurangi tekanan yang diberikan oleh membrane timpani terhadap malleus.$leh itu, vibrasi ossicular dapat dikurangi dengan efektif.$tot ini dipersarafi oleh cabang dari mandibular 'CA%*ontraction of this muscle combined.=etraksi dari stapes memungkinkan otot0tapedius ini untuk melemahkan gerakan stapes dalam oval window.2edua otot telingatengah berperan dalam perlindungan rantai ulang telinga dan telinga bagian dalam dari getaran yang berlebihan disebabkansuara
keras.2elumpuhan
otot
stapedius
dapat
menyebabkan
peningkatan sensitivitas pendengaran 'hyperacusis*.
6
Gambar %. elinga engah (Dipetik dari kepustakaan #$!
3. elinga 4alam
elinga dalam terdiri dari koklea 'rumah siput* yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari % buah kanalis semisirkularis. 9jung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.6,@, 2analis semisirklularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk lingkaran yang tidak lengkap.Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuler sebelah atas, skala timpani di sebelah bawah dan skala media 'duktus koklearis* di antaranya.0kala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfe.Ion dan garam yang terdapat di perilimfa berbeda dengan endolimfa.#al ini penting untuk pendengaran.4asar skala vestibuler disebut sebagai membran vestibuli ' Reissner%s membrane! sedangkan dasar skala media adalah membran basalis. Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran tektoria, dan pada membran basal melekat 7
sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar, dan kanalis corti, yang membentuk organ corti. 6,@,
Gambar /.0truktur 2oklea (Dipetik dari kepustakaan "#!
Gambar (. Potongan !elintang 2oklea (Dipetik dari kepustakaan "#!
8
II.2.
FISIOLOGI PENDENGARAN
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani, diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkittulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong.$leh karena luas permukaan membran timpani ++ kali lebih besar dari luas tingkap oval, maka terjadi penguatan tekanan gelombang suara 1(++ kali pada tingkap oval. 0elain karena luas permukaan membran timpani yang jauh lebih besar, efek dari pengungkit tulangtulang pendengaran juga turut berkontribusi dalam peningkatan tekanan gelombang suara.6,
0ecara umum, kekerasan suara berkaitan tiga caraPertama, 0eiring suara menjadi lebih keras, amplitudo getaran membran sel dan rambut basilar juga meningkat, sehingga selsel rambut merangsang ujung sar af pada tingkat yang lebih cepat.2edua, semakin amplitudo getaran meningkat, itu menyebabkan semakin banyak selsel rambut di pinggiran dari bagian beresonansi dari membran basilar untuk menjadi terangsang, sehingga menyebabkan penjumlahan spasial impulsyaitu, transmisi melalui banyak saraf serat daripada melalui hanya beberapa.2etiga, selsel rambut luar tidak menjadi dirangsang secara signifikan hingga getaran membran basilar mencapai intensitas tinggi, dan stimulasi selsel ini mungkin memaklumkan sistem saraf bahwa terdapat suara keras. ada
berkaitan
dengan
frekuensi
'jumlah
gelombang
persatuan
waktu*.0emakin besar amplitudo, semakin keras suaraD dan semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi nada. amun, nada juga ditentukan oleh faktorfaktor lain yang belum sepenuhnya di pahami selain frekuensi, dan frekuensi mempengaruhi kekerasan, karena ambang pendengaran lebih rendah pada frekuensi tertentu dibandingkan dengan frekuensi lain. Gelombang suara yang memiliki pola berulang, walaupun masingmasing gelombang bersifat kompleks, didengar sebagai suara musikD getaran periodik yang tidak berulang menyebabkan sensasi bising. -
Gambar 6.!ekanisme Pendengaran (Dipetik dari kepustakaan "#!
II.3.
PEMERIKSAAN PENDENGARAN 10
8da tiga jenis gangguan pendengaran yang dapat dikenali dengan uji pendengaran yaitu tuli konduktif, tuli saraf ' sensorineural dea&ness* serta tuli campuran 'mi'ed dea&ness*.Pada tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh kelainan atau penyakit di telinga luar atau di telinga tengah.Pada tuli saraf 'perseptif, sensorineural* kelainan terdapat pada koklea 'telinga dalam*, nervus CIII atau di pusat pendengaran, sedangkan tuli campuran, disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli saraf.uli campur dapat merupakan satu penyakit, misalnya radang telinga tengah dengan komplikasi ke telinga dalam atau merupakan dua penyakit yang berlainan, misalnya tumor nervus CIII 'tuli saraf* dengan radang telinga tengah 'tuli konduktif*. Eadi jenis ketulian sesuai dengan letak kelainan.6 0uara yang didengar dapat dibagi dalam bunyi, nada murni dan bising.Bunyi 'frekuensi +B1.&&B* merupakan frekuensi nada murni yang dapat didengar oleh telinga normal. Nada u!ni ' pure tone*, hanya satu frekuensi, misalnya dari garpu tala, piano:iasanya tidak berlaku secara natural,adalah sesuai untuk pengukuran akustik. Bi"in# 'noise* dibedakan antara : 'narro band *, terdiri atas beberapa frekuensi, spektrumnya terbatas dan " 'hite noise*, yang terdiri dari banyak frekuensi.:unti !usikal terdiri dari beberapa frekuensi fundamental digabung dengan harmonic overtones,yang merupakan gandaan integral dari frekuensi fundamental.6, Pemeriksaan mempergunakan
pendengaran
garpu
tala
dilakukan dan
secara
kuantitatif
kualitatif
dengan
dengan
menggunakan
audiometer.9ntuk pemeriksaan kuantitatif gangguan pendengaran dilakukan pemeriksaan audiometri.4ari audiogram dapat dilihat apakah pendengaran normal atau tuli, kemudian jenis dan derajat ketuliannya. 4erajat ketulian dihitung dengan indeF flechter, yaitu ratarata ambang pendengaran pada frekuensi (&&, 1.&&&, +.&&&, /.&&& #B. 1% 9ntuk
membedakan
tuli koklea dan
tuli retrokoklea
diperlukan
pemeriksaan audiologi khusus yang terdiri dari audiometri khusus 'tes Tune decay, tes short )ncrement , Sensitivity )nde' '0I0I*, tes Alternate Binaural *oudness Balance '8:>:*, audiometri tutur, audiometric Bekessy*, audiometri obyektif 11
'audiometri
impedans,elektrokokleograf,
brain
evoked
response
audiometry+ :<=8*, pemeriksaan tuli organik, dan pemeriksaan audiometri anak. 1
II.$.
GEJALA GANGGUAN PENDENGARAN PADA ANAK
:eberapa
gejala
pada
anak
dengan
kemungkinan
mengalami
gangguan pendengaran yang bisa diamati seharihari oleh orang tua untuk anak usia prasekolah atau usia yang lebih besar dari +/ bulan; 1 1. 2urang responsif terhadap suarasuara yang ada di sekitarnya; vacuum cleaner , klakson mobil, petir. +. 8nak kelihatannya kurang perhatian terhadap apa yang terjadi disekitarnya, kecuali yang bisa dinikmati dengan melihat. 8nak tidak mudah tertarik dengan pembicaraan atau suarasuarayang ada di sekelilingnya. %. enderung berusaha melihat muka lawan bicara dengan tujuan mencaripetunjuk dari gerak bibir dan ekspresi muka guna mendapat informasi tambahan apa yang diucapkan. /. 8nak kurang responsif apabila diajak bicara tanpa diberi kesempatan (. 6. @. .
melihat muka lawan bicara. 0ering minta katakata diulang lagi. Eawaban yang salah dengan pertanyaan atau perintah sederhana. 2esulitan menangkap huruf mati atau konsonan. 8nak hanya memberikan respons terhadap suara tertentu atau dengan
kekerasan tertentu. -. 8nak memberikan respons yang tidak konsisten pada waktu yang berbeda, kemungkinan mengalami gangguan pendengaran yang hilang timbul sebagai akibat otitis media serosa. $rang tua sering menganggap karena anak cuek atau bandel, hanya memberikan respons kalau anak sedang mau saja. 1&. 2esulitan menangkap pembicaraan di dalam ruangan yang ramai. 8nak dengan gangguan pendengaran ringan atau sedang masih mampu menangkap pembicaraan di lingkungan yang ribut seperti di kelas atau di rumah dengan suarasuara C yang cukup mengganggu. 8nak dengan pendengaran yang normal mempunyai kemampuan mengatasi kesulitan dilingkungan mendengar yang sulit. 11. 9capan anak yang sulit dimengerti merupakan salah satu kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran. #al ini disebabkan anak tidak mampu menangkap semua elemen pembicaraan dengan jelas sehingga anak akan mengalami kesulitan meniru ucapan dengan betul dan baik.. 8nak juga akan mengalami gangguan pola berbicara yang sering rancu dengan masalah intelegensinya. 12
1+. :icara anak lemah atau bahkan terlalu keras. #al ini menunjukkan bahwa anak tidak mendengar suaranya sendiri. 8nak yang bicaranya pelan kemungkinan mengalami tuli konduktif karena anak dapat menangkap suaranya sendiri melalui jalur hantaran tulang sekalipun hantaran udaranya mengalami gangguan. 8nak dengan
tuli
sensorineural akan berbicara lebih keras supaya bisa menangkap suaranya sendiri. 1%. 2emampuan berbicara dan pemahaman katakata terbatas. 8nak dengan gangguan pendengaran akan mengalami penurunan kemampuan mendengar dan memahami arti katakata sehingga menghambat proses perkembangan bicara. 1/. ilai di sekolah menurun atau di bawah ratarata kelas. 1(. !asalah tingkah laku, baik di sekolah maupun di rumah.
II.%.
PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA ANAK
Pada prinsipnya tuli kongenital harus diketahui sedini mungkin. "alaupun derajat ketulian yang dialami seorang anak hanya bersifat ringan, namun dalam perkembangan selanjutnya akan mempengaruhi kemampuan berbicara dan berbahasa. 9ntuk menegakkan diagnosis sedini mungkin maka diperlukan skrining pendengaran pada anak. 1/ ujuan dari evaluasi pediatrik adalah '1* mengidentifikasi keberadaan dari gangguan pendengaran, '+* mengidentifikasi sifat dari gangguan,dan '%* mengidentifikasi sifat dan luasnya gangguan pendengaran disebabkan oleh gangguan tersebut. Perubahan perilaku anak terhadap stimulus suara tergantung pada beberapa faktor antara lain faktor usia, status mental yang mencakup kondisi mental anak, kemauan melakukan tes, rasa takut, status neurologik yang berhubungan dengan perkembangan motorik dan persepsi.1
:eberapa pemeriksaan pendengaran yang dapat dilakukan adalah; 1. Behavioral Observation Audiometry ':$8* +. Otoacoustic Emission '$8<* 13
%. /. (. 6.
Brainstem Evoked Response Audiometry ':<=8* impanometri Auditory Steady-State Response '800=* Pure Tone Audiometri 'P8*
Gambar menunjukkan alur pemeriksaan audiologi pada bayi baru lahir ' gambar dikutip dari kepustakaan* II.&.
Auditory Evoked Potential
4engancara averaging komputer, adalah mungkin untuk mengekstrak kecil tegangan listrik, atau potensi, membangkitkan di otak oleh akustik stimulasi. Peristiwa listrik yang cukup kompleks dan dapat diamati selama interval waktu yang
cukup
luas
setelah
timbulnya
rangsangan.0ebuah
pendengaran
membangkitkan potensi '8
14
digunakan untuk beberapa tujuan dalam mengevaluasi
system pendengaran. 2arena awal membangkitkan potensi bias disimpan tanpa memperhatikan tunduk keadaan kesadaran, mereka telah menjadi bagian penting dari penilaian anak. 8:= sekarang digunakan secara rutin untuk la yar sidang bayi yang beresiko untuk kehilangan pendengaran. 8:= dan 800= digunakan untuk menilai tingkat kehilangan pendengaran pada mereka yang telah gagal dalam skrining atau sebaliknya berisiko kehilangan pendengaran. 8:= juga menyediakan jendela untuk melihat fungsi respon otak terdengar, yang telah terbukti berguna dalam diagnosis penilaian fungsi neurologis. 8khirnya, pendengaran membangkitkan potensi dapat direkam selama operasi untuk memberikan fungsional
II.'.
Auditory Steady-State Response (ASSR)
II.'.1. S*+a!a ASSR
800= pertama kali diperkenalkan pada pertengahan tahun 1-&anyang merupakan rekamanaktvitas electroencephalography dengan
menggunakan
bangkitan stimulasi sinusoidal secara terusmenerus baik amplitudo atau frekuensi yang dimodulasi. Pada tahun 1-1, Galambos dan rekannya melaporkan bahwa pada potensi pendengaran /& #B yang kemudian dilanjutkan hingga /&& #B secara sinosoidal, aplitudo dimodulasi pada /& #B dan pada @& d: 0P>. #al ini menghasilkan respon frekuensi yang sangat spesifik tetapi respon yang dihasilkan sangat rentan terhadap getaran yang telah ditetapkan. Pada tahun 1--1, ohen dan rekannya mengatakan bahwa pada tingakat yang lebih tinggi dari stimulasi /& #B '@& #B*, respon tersebut lebih kecil tetapi tidak terpengaruh oleh tidur. 0edangkan pada tahun 1--/, =ickarts dan rekannya menunjukan bahwa hal tersbut sangat mungkin untuk mendapatkan respon pada bayi yang baru lahir. Pada tahun 1--(, >ins dan Picton menemukan bahwa stimulasi yang simultan pada kisaran &1&& #B bisa mendapatkan ambang batas pendengaran.1-,+&
15
II.'.2. D*-ini"i
800= merupakan tes yang bersifat objektif untuk mengukur kemampuan mendengar anak yang masih belum mampu menjalani prosedur tes subjektif seperti play audiometri atau audiometri nada murni.800= juga merupakan tes obyektif yang digunakan untuk evaluasi kemampuan mendengar pada anakanak untuk pengujian audiometri tradisional. 1(,16
Gambar @.800= (Dikutip dari kepustakaan ",!
Gambar . Pemeriksaan 800= (Dikutip dari kepustakaan ",!
II.'.3. India"i
0eperti pada 8:=, 800= juga dapat digunakan untuk memperkirakan ambang batas pendengaran bagi mereka yang tidak dapat berpartisipasi dalam langkahlangkah yang tradisional. $leh karena itu, manfaat utama untuk 800= termasuk; pada bayi untuk tindak lanjut diagnostik penilaian, bayi dalam neonatal unit perawatan intensif 'I9*, pasien tidak responsif danAatau koma, dan lain lain.1@ II.'.$. /a!a K*!+a A0a
ara kerja 800= diperoleh dengan mengukur aktivitas otak saat orang mendengarkan nada frekuensi yang berbedabeda 'pitch* dan intensitas 'kenyaringan*.1@ 8ktivitas otak dicatat menggunakan elektroda ditempelkan pada dahi dan di
belakang
telinga
masingmasing.Penggunaan
elektroda
menghilangkan
kebutuhan untuk partisipasi aktif dari pasien 'misalnya, menekan tombol respon 16
setiap kali nada diaktifkan*.#asil terdeteksi obyektif menggunakan formula statistik yang menentukan ada atau tidak adanya respon yang benar.!irip dengan pengujian audiometri tradisional, ambang batas ditentukan sebagai tingkat terendah pada setiap frekuensi di mana respon hadir. 800= memberikan akurat frekuensispesifik perkiraan audiogram murninada perilaku.16 Pada dasarnya, cara pemeriksaan pada tes 800= ini sama dengan pemeriksaan pada :<=8. Hang membedakan adalah frekuensi yang diperiksa serta gambaran hasil tes.#asil tes :<=8 gambarannya berupa gelombang gelombang sedangkan hasil tes 800= berupa audiogram.16
II.'.%. T*ni "iu0a"i ASSR
8da dua teknik stimulasi utama yang digunakan untuk merekam 800=, teknik stimulasi frekuensi tunggal dan teknik stimulasi multifrekuensi. eknik stimulasi frekuensi tunggal mepresentasikan satu carrier nada frekuensi untuk satu telinga menggunakan satu !odulasi frekuensi. !isalnya, +&&& #B 3 nada disajikan pada !odulasi 3rekuensi dari -( #B dikirim ke telinga kanan klien. 0ebaliknya, teknik multi frekuensi stimulasi unik dalam kemampuannya untuk menguji banyak nada frekuensi carrier dipresentasikan secara bersamaan dalam satu atau kedua telinga. 3rekuensi carrier yang biasa digunakan di teknik multi frekuency adalah (&&, 1&&&, +&&&, dan /&&& #B. 4alam teknik stimulasi multifreuency , software 800= memberikan sebuah !3 unik antara @( dan 11& #B untuk masingmasing nada frekuensi carrier. Gambar ( menampilkan contoh dari teknik stimulasi multifreuency monoaural.
17
Gambar (;. !enampilkan bagaimana empat nada carrier dipresentasikan secara bersamaan dan dengan demikian merangsang daerah frekuensimembran basilar terbaik disesuaikan ke frekuensi ini.
pada (&&/&&& #B di kedua telinga dengan sekitar jumlah waktu yang sama dari yang dibutuhkan untuk menguji frekuensi satu stimulus di satu telinga menggunakan teknik stimulasi frekuensi tunggal. 0uatu hal yang penting yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan teknik stimulasi multifreuency , baik pendengaran normal atau dengan gangguan pendengaran adalah potensi interaksi yang terjadi di koklea danA atau otak di kalangan rangsangan tersebut pada setiap frekuensi carrier. 2etika rangsangan tonal terjadi bersamasama, beberapa jenis interaksi dapat terjadi termasuk masking efek, penindasan, dan A atau fasilitasi.
II.'.%. In*!!*a"i ASSR
8ktivitas gelombang otak yang tercatat dari permukaan elektroda pada kulit
kepala
berisi
amplitudo
periodik
atau
variasi
frekuensi
yang
mengikutimodulasi yang lambat dalam gelombang stimulus. =ekaman dianalisis dalam frekuensi daripada waktu domain. Perangkat lunak statistik berbasis telah dikembangkan memungkinkan ada tidaknya respon yang ditentukan secara otomatis.+&
II.'.&. P*!andin#an ASSR dan BERA
800= dan :<=8 banyak menggunakan peralatan dasar dan protokol yang sama. Eadi, hal inilah yang kemudian menjadi alasan untuk membuat perbandingan di antara keduanya. 1 a.
Persamaan yang erdapat pada 800= dan :<=8 1. 2eduanya memberikan gambaran tentang stimulus pendengaran. +. 2eduanya menstimulasi sistem pendengaran. %. 2eduanya merekam aktivitas bioelektrik dari system pendengaran /. 4i setiap protocol, pasien tidak diharuskan untuk memberikan respon sesuai dengan kemauan.
19
Gambar -. :entuk Gelombang :<=8 yang ormal (Dikutip dari kepustakaan ""!
b.
Perbedaan yang erdapat pada 800= dan :<=8 1. 8:= merupakan stimulus yang biasanya disajikan pada tingkat yang lebih lambat, sedangkan 800= menggunakan amplitudo atau suara frekuensi dimodulasi disajikan dengan cepat untuk sistem pendengaran serta merangsang empat frekuensi dan kedua telinga secara bersamaan. +. 8:= sangat bergantung pada analisis relatif subjektif dari, sedangkan 800= bergantung pada analisis statistik kemungkinan jawaban, biasanya pada tingkat keyakinan -(). %. =espon 8:= diukur dalam sepersejuta volt 'microvolts*, dan 800= diukur dalam billionths volt 'nanovolts*. 1 :iasanya jika dalam pemeriksaan :<=8 tidak ditemukan gelombang C di
intensitas & d:, maka disarankan untuk melakukan tes 800= untuk mengetahui derajat gangguan pendengaran bayi dan anak. 16
Gambar 1&.8udiogram 800= (Dikutip dari kepustakaan ",! 20
21
BAB III KESIMPULAN
Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi seawal mungkin mengingat pentingnya peranan fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Identifikasi gangguan pendengaran pada anak secara awal dengan cara pengamatan reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana, perlu dipahami oleh semua profesi di bidang kesehatan yang banyak menghadapi bayi dan anak. Penilaian fungsi pendengaran pada anakanak memerlukan pemahaman, latihan dan pengalaman klinis yang cukup luas.#asil pemeriksaan berdasarkan pengamatan tingkah laku anak terhadap stimulus suara sangat dipengaruhi oleh keterbatasan perkembangan dan kematangan bayiA anak. 0aat ini sudah banyak metode untuk menilai fungsi pendengaran anak baik secara subyektif maupun obyektif es pendengaran secara obyektif dibidang audiologi dengan peralatan elektrofisiologik saat ini sudah banyak dikembangkan di beberapa =umah 0akit salah satunya adalah 800= '8uditory 0teady 0tate =esponse* yang merupakan tes yang bersifat objektif untuk mengukur kemampuan mendengar anak yang masih belum mampu menjalani prosedur tes subjektif seperti play audiometri atau audiometri nada murni.Pada dasarnya, cara pemeriksaan pada tes 800= ini sama dengan pemeriksaan pada :<=8. Hang membedakan adalah frekuensi yang diperiksa serta gambaran hasil tes.#asil tes :<=8 gambarannya berupa gelombanggelombang sedangkan hasil tes 800= berupa audiogram. Hang perlu dipertimbangkan adalah penilaian fungsi pendengaran pada anakanak merupakan proses yang dilakukan secara berkelanjutan dan harus dipandang sebagai bagian yang integral dalam menangani gangguan pendengaran pada anak .
22
DAFTAR PUSTAKA
1. 8merican academy of audiology. hildhood hearin. screenin. .uidelines. JonlineKurl;http;AAwww.cdc.govAncbdddAhearinglossAdocumentsAaaaLchildh oodhearingguidelinesL+&11.pdf Jdiakses tanggal + juli +&1%K. +. Inspektorat Eenderal 2ementrian 2esehatan. /ari 0esehatan Telin.a dan Penden.aran 1asional "2#,.J8ccessed on %1st Euly +&1%KD 8vailable from; http;AAwww.itjen.depkes.go.idAberitaAreadA+A1(A#8=I2<0<#88 <>IG848P<4<G8=880I$8>+&1%. %. !enteri 2esehatan =epublik Indonesia. Rencana Strate.i 1asional Penan..ulan.an 3an..uan Penden.aran dan 0etulian untuk 4encapai Sound /earin. "2,2. /. #endarmin #, 0uwento =. 3an..uan penden.aran pada bayi dan anak . 4alam ; :uku 8jar Ilmu 2esehatan elinga #idung enggorok 2epala >eher, edisi keenam. Eakarta ; :alai Penerbit 3akultas 2edokteran 9niversitas Indonesia, +&&@. %+%6. (. 3eldman !.#.hildren Evaluation and 4ana.ement o& *an.ua.e and Speech Disorders in Preschool . In ; pediatrics in review. Col +6. 8merican academy of pediatrics.page 1%11/+. 6. 0oepardi,
4alam ;
:uku 8jar
Ilmu
2esehatan
elinga,
#idung,
enggorokan, 2epala >eher. Eakarta. :alai Penerbit 329ID +&&D 1&++. @. !oller, 8age =. /earin. 5 Anatomy6 Physiolo.y6 and Disorders o& The Auditory System. +nd ed. 9nited 0tates of 8merica;
. Assesment o& /earin. . In; 4isease of au ra le e . 7isiol o.i ma nu sia dar i sel ke sel . eher.
11. >assman 80, Grimes . Audiolo.i84alam; :$I<0. :uku 8jar Penyakit #. alwani 82. )n urrent Dia.nosis 9 Treatment in Otolaryn.olo.y - /ead and 1eck Sur.ery. +nd
Institute.
Auditory
Steady
tanggal State
%1
juli
Response
(ASSR!8http;AAwww.californiaearinstitute.comAaudiologyservicesassrbay areaca.phpJdiakses tanggal / juli +&1%.K 1@. Innovations InTechnolo.y Auditory Steady-State Response; 8 :eginnerMs Guide by 4ouglas >. :eck, 894, 4avid P. 0peidel, !0, and !ichelle Petrak, Ph4 8n orientation to 800= based on refinements and offerings from Interacoustics. 1. /earin. Technolo.y Developments in Auditory Steady-State Responses (ASSR!5 +&&- by 4ouglas >. :eck, 8u4D 4avid P. 0peidel, !0D and Eill Gordon raig, !8 8 review of recent findings and new developments with regard to 800=, as well as new. 1-. Auditory Brainstem Response $nline. J8ccessed on - th 8ugust +&1%KD 8vailable from ; http;AAen.ikipedia.orgAwkAauditory brainst em response. +&. :rown, E, Eohnson iffany 8.+&1&. Electrophysiolo.ic Assessment o& /earin. in ummings $tolaryngology #ead N eck 0urgery ( th
%1st
on
Euly
+&1%KD8vailable
from;
http;AAwww.britannica.comA<:checkedAmediaA(%&A0tructureofthehuman ear . ++. Auditory Brainstem Response Online. J8ccessed on 1&th 8ugust +&1%KD 8vailable from ; http;AAemedicine.medscape.comAarticleA%6+@@overview +%. SmartEP-ASSR :uick and Ob;ective Auditory Treshold Detection. J8ccessed
on
1&th
8ugust
+&1%KD
8vailable
from
;
http;AAwww.ihsys.comAsiteA0mart
+/. 7asilitas /earin. enter . J8ccessed on 1&th 8ugust +&1%KD 8vailable from
;
http;AAwww.luminaabc.co.idAhearingcenterAfasilitashearing
center.html
25
26