BAB I Pendahuluan
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Poliomye Poliomyelitis litis adalah penyakit penyakit menular menular akut yang disebabkan disebabkan oleh virus virus dan sering sering dikenal dikenal dengan dengan nama flaccid paralysis acute acute (AFP). Infeksi virus polio terjadi didalam saluran pencernaan yang menyebar ke kelenja kelenjarr limfe limfe region regional al dan sebagian sebagian kecil kecil menye menyebar bar ke sistem sistem saraf saraf dengan dengan predileksi pada sel anterior anterior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak dan akibat kerusakan bagian susunan saraf pusat tersebut akan terjadi kelumpuhan dan atrofi otot.( 1! ) Polio virus disebabkan oleh virus dengan genus enterovirus tipe 1! dan " dan semua tipe tipe dapat dapat menye menyebabk babkan an kelum kelumpuh puhan. an. #ipe #ipe 1 dapat dapat diiso diisola lasi si dari dari hamp hampir ir semua semua kasu kasuss kelum kelumpu puha han n tipe tipe " lebi lebih h jaran jarang g demikian pula tipe ! sangat jarang. #ipe 1 paling sering menyebabkan $abah. %ebagian besar kasus vaccine associated disebabkan oleh tipe ! dan dan ". Flac Flacci cid d para paraly lysi siss terj terjad adii pada pada kura kurang ng dari dari 1& dari dari infe infeks ksii poliovirus. 'ebih dari & infeksi tanpa gejala atau dengan demam tidak spesifik. *eningitis aseptik muncul pada sekitar 1& dari infeksi. Penya Penyakit kit polio polio dapat dapat menyer menyerang ang semua semua usia usia namun namun kelom kelompok pok umur yang paling rentan adalah usia 1+, tahun dari semua kasus polio. Peneli Penelitian tian menye menyebut butkan kan bah$a bah$a sekita sekitarr """& """& dari dari kasus kasus polio polio adalah adalah anak+a anak+anak nak diba$a diba$ah h usia usia , tahun. tahun. Infeksi Infeksi golong golongan an entero enterovir virus us lebih lebih banyak terjadi pada laki+laki laki+ laki dari pada $anita dengan perbandingan (!-1). esiko kelumpuhan meningkat pada usia yang lebih tinggi terutama bila meny enyeran erang g
individu
yang
beru erusia sia
lebih
dari ari
1,
tahun.
/0
memp memperk erkira iraka kan n adan adanya ya 12. 12. kasu kasuss baru baru dari dari kelum kelumpu puha han n yang yang diak diakib ibat atka kan n
oleh oleh poli poliom omy yelit elitis is seja sejak k tahu tahun n
1! 1! deng dengan an juml jumlah ah
keseluruhan penderita anak yang mengalami kelumpuhan akibat infeksi ini diperkirakan 1+! juta anak. ( 2, )
1
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan referat ini adalah untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan Poliomielitis. *ulai dari hal yang umum seperti definisi etiologi epidemiologi patogenesis manifestasi klinis dan perjalanan penyakit diagnosis pengobatan pencegahan dan prognosis serta membahas mengenai vaksin dan eradikasi polio. (!)
!
BAB II Poliomielitis
2.1 Definisi dan Terminologi
Penya Penyakit kit polio polio adalah adalah penya penyakit kit infeks infeksii paralis paralisis is yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh virus. Agen pemba$a penyakit ini sebuah virus yang dinamakan poliovirus (P3) masuk kedalam tubuh melalui mulut dan menginfeksi saluran usus. 3irus ini dapat apat memas emasuk ukii alir aliran an darah arah dan dan masu asuk ke sist sistem em sara saraff pusat usat yang ang meng mengak akib ibat atka kan n
terj terjad adin iny ya
kele kelema maha han n
otot otot
dan dan
terk terkad adan ang g
meny menyeb ebab abka kan n
kelum kelumpu puha han. n. Infek Infeksi si viru viruss poli polio o terja terjadi di dida didala lam m salur saluran an penc pencer erna naan an yang yang menyebar ke kelenjar limfe regional terjadi sebagian kecil penyebaranya ke sistem saraf. %istem saraf yang diserang adalah saraf motorik otak bagian grey matter dan kadang+kadang menimbulkan kelumpuhan. (1!"2)
2.2 Etiologi
Poliomielitis disebabkan oleh infeksi virus dari genus enterovirus yang dikenl sebagai poliovirus (P3). 3irus yang tergolong virus 4A ini biasanya berada di traktus digestivus. P3 hanya menginfeksi dan menyebabkan manifestasi manifest asi penyakit pada manusia. %trukturnya sederhana tersusun oleh satu genom 4A yang terbungkus protein yang disebut capsid. %elain melindungi materi genetic dari virus tersebut protein capsid memungkinkan P3 untuk menyerang beberapa jenis sel lain. Ada " serotipe serotipe yang telah diidentifikasi diidentifikasi yakni tipe 1 (P31 Bruhilde (P31 Bruhilde) ) tipe ! (P3! Lansing (P3! Lansing ) dan tipe " (P3" Leon (P3" Leon). ). *asing+masing memiliki protein capsid yang sedikit berbeda. 5etiganya sangat virulen dan menyebabkan gejala yang sama. /alaupun demikian P31 adalah strain yang paling sering ditemukan dan paling sering menyebabkan kelumpuhan. kelumpuhan. %uatu infeksi poliomyelitis poliomyelitis dapat disebabkan disebabkan satu atau lebih tipe tersebut yang dapat dibuktikan dibuktikan dengan " macam 6at anti dalam serum penderita. penderita. 7pidemi yang yang luas luas dan ganas ganas biasany biasanyaa diseba disebabka bkan n oleh oleh #ipe #ipe 1 #ipe #ipe " menye menyebab babkan kan epidemic ringan sedang #ipe ! menyebabkan epidemic sporadic. sporadic.
"
Poliovirus menyebar dari #ractus Intestinal ke %istem %araf Pusat (%%P dimana dimana mengakibat mengakibatkan kan meningitis meningitis aseptic dan poliomyeli poliomyelitis. tis. Poliovirus Poliovirus cukup kuat dan bisa bertahan aktif selama beberapa hari dengan suhu kamar dan bias tersimpan dalam $ujud beku +! o8. Poliovirus menjadi tidak aktif bila terkena panas formaldehid klorin dan sinar ultraviolet. 3irus ini juga tumbuh baik di berbagai biakkan jaringan dan mengakibatkan efek sitopatik dengan dengan cepat. 3irus ini dapat hidup dalam air untuk untuk berbulan+bu berbulan+bulan lan dan bertahun+tah bertahun+tahun un dalam deep deep freeze. freeze. 9apa 9apatt taha tahan n terh terhad adap ap bany banyak ak baha bahan n kimi kimiaa terma termasu suk k sulfonamide sulfonamide antibiotic (streptomis (streptomisin in penisilin penisilin kloromisetin kloromisetin) ) eter fenol dan glise gliseri rin. n. 3iru 3iruss dapa dapatt dimu dimusn snah ahka kan n deng dengan an cara cara peng penger erin inga gan n atau atau deng dengan an pemberian 6at oksidator kuat seperti peroksida atau kalium permanganate. Reservoir alamiah satu+satunya ialah manusia $alaupun virus juga terdapat pada sampah atau lalat. *asa inkubasi biasanya antara :+1 hari tetapi kadang+kadang terdapat kasus dengan inkubasi antara "+", hari. (!2;)
Gambar.1 Poliovirus
(diambil dari en.$ikipedia.org<$iki
2. E!idemiologi
Infek Infeksi si viru viruss polio polio terja terjadi di di selur seluruh uh duni dunia a untu untuk k Amer Amerika ika %erik %erikat at transmisi virus polio liar berhenti sekitar tahun 1:. 9i 4egara+negara =arat eliminasi polio global secara dramatis mengurangi transmisi virus polio liar di
2
seluruh dunia kecuali beberapa 4egara yang sampai saat ini masih ada transmisi virus polio liar yaitu India #imur #engah dan Afrika. Reservoir virus virus polio liar hanya hanya pada manusia manusia yang sering ditularkan ditularkan oleh pasien infeksi infeksi polio yang tanpa gejala. >oar (1,,) dalam uraiannya tentang poliomyelitis di 4egara berkembang dengan dengan sanita sanitasi si yang yang kurang kurang baik baik berkes berkesimp impula ulan n bah$a bah$a pada pada daerah daerah+dae +daerah rah tersebut tersebut epidemic epidemic poliomyel poliomyelitis itis ditemukan pada & anak ba$ah umur , tahun. tahun. Ini diseba disebabka bkan n pendud penduduk uk telah telah mendap mendapatka atkan n infeks infeksii atau atau imunit imunitas as pada pada masa masa anak sehingga seperti juga halnya Indonesia penyakit ini jarang ditemui pada de$asa. %elama tahun 1,"+1,: di bagian Ilmu 5esehatan Anak F5?I+%8* dari !1 penderita ;:& diantaranya berusia 1+, tahun. (":) 9ari tahun 1; sampai tahun !, negara Indonesia pernah dikatakan bebas polio tetapi pada bulan maret tahun !, sebuah kasus AFP tercatat dan dalam $aktu !" minggu virus terus menyebar ke 2 provinsi di @a$a dan ! provinsi di %umatra %umatra.. Pada Pada bulan bulan April April !, !, dilaku dilakukan kan isolasi isolasi terhadap terhadap virus virus ini yang diambil dari pemeriksaan tinja dari penderita yang berada di daerah %ukabumi dan ditemukan merupakan virus polio liar tipe 1 yang merupakan virus impor strain 4igeria yang masuk ke Indonesia melalui jalur #imur #engah dan juga menjadi menjadi penyebab penyebab terjadinya terjadinya outbreak di Indonesia. #ransmisi virus polio liar tertinggi terjadi dari bulan *ei @uni tahun !, dan transmisi rendah mulai bulan ktober !,. 9itemukan jumlah kasus polio liar mencapai ", penderita tersebar di 2: kabupaten. %elain itu juga ditemukan 2; kasus 39P3 dimana 2, kasus terjadi di Pulau *adura (2 kabupaten) dan 1 kasus di probolinggo. %etelah dilakukan upaya penguatan imunisasi rutin dan tambahan (PI4) yang intensif jumlah kasus polio liar menurun. Pada tahun !; hanya ditemukan ! kasus. 5asus terakhir (virus polio liar tipe 1) ditemukan di 5abupaten Aceh #enggara Provinsi Aceh dengan onset tanggal ! Februari !;. 9ua setengah tahun setelah kasus terakhir belum ada lagi kasus baru yang dilaporkan. (:B)
,
Gambar.2 7pidemiologi Poliomielitis (diambil dari
http-<
%ejak %ejak tahun tahun 1B 1B Indone Indonesia sia telah telah menge mengenal nal progra program m imunis imunisasi asi polio polio dengan dengan Oral Oral Polio Polio Vaccin Vaccinee (P3). 9an sejak tahun 1 telah mencapai ?8I (universal of child immunization). immunization ). Poliom Poliomieli ielitis tis jarang jarang ditemu ditemuii pada pada usia usia kurang kurang dari dari ; bulan bulan mungk mungkin in karena imunitas pasif yang didapat dari ibunya $alaupun poliomyelitis pada bayi baru lahir pernah dilaporkan. Penyakit dapat ditularkan oleh karier sehat atau kasus abortif. =ila virus prevalen pada suatu daerah maka penyakit ini dapat dipe diperc rcep epat at peny penyeb ebara arann nnya ya deng dengan an tinda tindakk kkan an opera operasi si sepert sepertii tons tonsil ilek ekto tomi mi ekstraksi gigi yang merupakan port merupakan port d’ entre atau entre atau penyuntikkan.(2)
2." Patogenesis dan Patologi
5erusakan saraf merupakan ciri khas poliomyelitis virus berkembang biak pertama kali didalam dinding faring atau saluran cerna bagian ba$ah virus tahan terhadap terhadap asam lambung lambung maka bisa mencapai mencapai saluran cerna ba$ah tanpa melalui inaktivasi. 9ari faring setelah bermultiplikasi menyebar ke jaringan limfe dan pembuluh darah. 3irus dapat dideteksi pada nasofaring setelah !2 jam sampai "+2 minggu.
;
9alam 9alam keadaa keadaan n ini timbul timbul-- 1. perkem perkemban bangan gan virus virus !. tubuh tubuh bereak bereaksi si membentuk antibody spesifik. =ila pembentukkan 6at anti tubuh mencukupi dan cepat maka virus dinetralisasika dinetralisasikan n sehingga sehingga timbul gejala klinis klinis yang ringan atau tidak tidak terdap terdapat at sama sama sekali sekali dan timbul timbul imunit imunitas as terhad terhadap ap virus virus terseb tersebut. ut. =ila =ila proliferasi virus tersebut lebih cepat daripada pembentukkan 6at 6 at anti maka akan timbul viremia dan gejala klinis. Infeksi pada susunan saraf pusat terjadi akibat replikasi cepat virus ini. 3irus polio menempel dan berkembang biak pada sel usus yang mengandung berkoloni dalam $aktu kurang kurang dari " jam. polioviruses receptor (P3) receptor (P3) dan telah berkoloni %ekali terjadi perlekatan antara virion dan replikator pelepasan virion baru hanya butuh 2+, jam saja. 3irus yang bereplikasi secara local kemudian menyebar pada monosit dan kelenjar limfe yang terkait. Perlekatan dan penetrasi bias dihambat oleh secretory IgA local. 5ejadian neuropati pada poliomyelitis merupakan akibat langsung dari multiplikasi virus di jaringan patognomik namun ridak semua saraf yang terkena akan mati. 5eadaan reversibilitas fungsi sebagian disebabkan karena sprouting dan seolah kembali seperti sediakala dalam $aktu "+2 minggu setelah onset. #erdapat kelainan dan infiltrasi interstisiel sel glia.(1,)
Gambar. Patogenesis Poliomielitis (diambil dari
http-<<$$$.medindia.net
:
1. medull medullaa spinalis spinalis teru terutam tamaa kornu kornu anterio anterior r !. =atan =atang g otak otak pada pada nucl nucleu euss vesti vestibu bular laris is dan dan inti inti+in +inti ti saraf saraf crani cranial al serta serta formation retikularis yang mengandung pusat vital ". serebel serebelum um terut terutama ama inti+i inti+inti nti pada pada verm vermis is 2. *idb *idbra rain in teru teruta tama ma masa masa kela kelabu bu subs substan tanti tiaa nigr nigraa dan dan kada kadang ng+k +kad adan ang g nucleus rubra ,. #alam #alamus us dan dan hip hipot otala alamu muss ;. palidum :. 5ortek 5ortekss serebr serebri i hany hanyaa daerah daerah moto motorik rik
>ambaran patologik menunjukkan adanya reaksi peradangan pada system retiku retikuloe loendo ndoteli telial al teruta terutama ma jaringa jaringan n limfe limfe kerusa kerusakan kan terjadi terjadi pada pada sel motor motor neuron karena virus ini sangat neurotropik tetapi tidak menyerang neuroglia myelin atau pembuluh darah besar. #erjadi juga peradangan pada sekitar sel yang terinfeksi sehingga kerusakkan sel makin luas. 5erusakan pada sumsum tulang belakang terutama ter utama terjadi pada anterior horn cell! pada cell! pada otak kerusakan terutama terjadi pada sel motor neuron formasi retikuler dari pons dan medulla nuclei vestibules serebellum sedang lesi pada korteks hanya merusak daerah motor dan premotor saja. Pada jenis bulber lesi terutama mengenai medulla yang berisi nuclei motorik dari saraf otak. eplikasi pada sel motor neuron di %%P akan menyebabkan kerusakan permanen. %ecar ecaraa
menda endasa sar r
keru kerusa saka kan n
sara saraff
meru erupak pakan
cirr cirrii
khas has
pada ada
poliomyelitis. 3irus berkembang di dalam dinding faring atau saluran cerna bagian ba$ah menyebar masuk ke dalam dala m aliran a liran darah dan kelenjar getah bening dan menembus dan berkembang biak di jaringan saraf. Pada saat viremia pertama terdapat gejala klinik yang tidak spesifik berupa minor illness. Invasi virus ke susuna susunan n saraf saraf bias bias hemato hematogen gen atau atau melalui melalui perjal perjalana anan n saraf. saraf. #api #api yang yang lebih lebih sering melalui hematogen. 3irus masuk ke susunan saraf melalui sa$ar darah otak (blood brain barrier ) dengan berbagai cara yaitu •
#ransport pasif dengan cara piknositosis
•
Infeksi dari endotel kapiler
B
•
9engan bantuan sel mononuclear yang mengadakan transmisi ke dalam susunan saraf pusat.
•
5emun 5emungki gkinan nan lain melalu melaluii saraf saraf perife perifer r transp transport ort melalui melalui akson akson atau atau penyebaran melalui jaras olfaktorius.(1"2,)
2.# Gejala $linis
#anda+tanda klinis yang timbul akan sesuai dengan kerusakan anatomic yang terjadi. =iasanya masa inkubasin adalah "+; hari dan kelumpuhan terjadi dalam $aktu :+!1 hari. eplikasi di motor neuron terutama terjadi di sumsum tulang belakang yang menimbulkan kerusakan sel dan kelumpuhan serta atrofi otot sedng virus yang berbiak di batang otak skan menyebabkan kelumpuhan bulbar dan kelumpuhan pernafasan. Pada Pada setiap setiap anak anak yang yang datang datang dengan dengan panas panas disert disertai ai dengan dengan kesuli kesulitan tan menekuk menekuk leher dan punggung punggung kekakuan kekakuan otot yang diperjelas diperjelas dengan dengan tanda head drop drop tanda tanda tripod saat duduk duduk tanda tanda brudzinsky brudzinsky dan dan "erni#ue "erni#ue harus dicurigai adanya poliomyelitis. (B) Infeksi virus polio pada manusia sangat bervariasi dari gejala yang ringan sampai terjadi paralysis. Infeksi virus polio dapat diklasifikasikan menjadi minor illnesses (gejala illnesses (gejala ringan) dan ma$or illnesses (gejala berat baik paralitik maupun maupun non+paralitik). >ejala lumpuh layuh (paralisis) yang dapat ditemukan pada anak gejalanya bervariasi antara lain a) =erjala =erjalan n pincan pincang g atau tida tidak k dapat dapat berjala berjalan n b) #idak dapat meloncat menggunakan satu kaki c) #idak #idak dapat dapat berjon berjongko gkok k lalu berd berdiri iri lagi lagi d) #idak dapat berjalan berjalan pada pada ujung ujung jari atau atau tumit tumit e) #idak dapat mengangkat mengangkat kakinya kakinya saat saat ditempat ditempat tidur f) #eras #erasaa lemas lemas tida tidak k ada ada taha tahana nan n g) 5aki 5aki meng mengecil ecil (atrofi (atrofi otot) otot)
Gambar ". >ejala klinis poliomyelitis
(http-<<$$$.medindia.net
%inor &llnesses 1. Asim Asimto tom matis atis ( silent silent infection) infection) %etelah masa inkubasi :+1 hari karena daya tahan tubuh maka tidak terdap terdapat at gejala gejala klinis klinis sama sama sekali sekali.. Pada Pada suatu suatu epidem epidemic ic diperk diperkirak irakan an terdap terdapat at pada pada +,& +,& pendud penduduk uk dan menye menyebab babkan kan imuni imunitas tas terhad terhadap ap virus tersebut. *erupakan proporsi kasus terbanyak (:!&). !. Poli Poliom omie ielit litis is abor aborti tif f 9iduga secara klinis hanya pada daerah yang terserang epidemic terutama yang yang dike diketa tahu huii kont kontak ak deng dengan an pend penderi erita ta polio poliomy myeli elitis tis yang jelas. jelas. 9ipe 9iperk rkir irak akan an terd terdap apat at 2+B& 2+B& pend pendud uduk uk pada pada suat suatu u epid epidem emi. i. #imb #imbul ul mendad mendadak ak berlan berlangsu gsung ng beberap beberapaa jam sampai sampai beberap beberapaa hari. hari. =iasany =iasanyaa sekitar !+1 hari. >ejala berupa infeksi virus seperti malaise anoreksia nausea nausea munta muntah h nyeri nyeri kepala kepala nyeri nyeri tengg tenggoro orok k konstip konstipasi asi dan nyeri nyeri
1
abdomen. abdomen. 9iagnosis pasti hanya bias dengan menemukan menemukan virus di biakan jaringan. 9iagnosis banding - influen6a atau infeksi bakteri daerah nasofaring %a$or &llnesses 1. Poliomielit Poliomielitis is non+paral non+paralitik itik (*ening (*eningitis itis Aseptik Aseptik 4on+paralitik 4on+paralitik)) >ejala >ejala klinis klinis sama sama dengan dengan poliom poliomye yeliti litiss aborti abortif f hanya hanya nyeri nyeri kepala kepala nausea dan muntah lebih berat. >ejala+gejala ini timbul 1+! hari kadang+ kadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk dalam fase kedua dengan nyeri otot. 5has untuk penyakit ini adalah adalah adany adanyaa nyeri nyeri atau atau kaku kaku otot otot belaka belakang ng leher leher tubuh tubuh dan tungka tungkaii deng dengan an hipe hiperto rtoni niaa mung mungki kin n diseb disebab abka kan n oleh oleh lesi lesi pada pada bata batang ng otak otak ganglion spinal dan kolumna posterior. =ila anak berusaha duduk dari posisi tidur maka ia akan menekuk kedua lutut ke atas sedangkan kedua tangan menunjang kebelakang pada tempat tidur ('ripod ( 'ripod sign) sign) dan terlihat kekakuan otot spinal oleh spasme 5aku kuduk terlihat secara pasif dengan 5ern 5ernig ig dan dan =rud =rud6i 6ins nsky ky yang yang posit positif if.. E (ead drop drop yaitu yaitu bila bila tubu tubuh h penderita ditegakkan dengan menarik pada kedua ketiak sehingga menyebabka menyebabkan n kepala kepala terjatuh terjatuh ke belakang. belakang. efleks tendon tendon biasanya biasanya tidak berubah dan bila terdapat perubahan maka kemungkinan akan terdapat poliomyelitis paralitik. 9iagnosis 9iagnosis =anding =anding dengan dengan mening meningitis itis serosa serosa meningismus tonsillitis akut yang berhubungan dengan adenitis servikalis. !. Poli Poliom omie ielit litis is par parali aliti tik k >ejala yang terdapat pada poliomyelitis non+paralitik disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. #imbul paralysis akut. Pada bayi ditemukan paralysis vesika urinaria dan atonia usus. %ecara klinis dapat dibedakan beberapa bentuk sesuai dengan tingginya lesi pada susunan saraf a. =entuk sp spinal 9engan gejala kelemahan
11
deltoideus.
%ifat
paralisis
asimetris.
efleks
tendon
mengurang
Gambar. # 'etak motor neuron pada kornu anterior *edulla %pinalis
(diambil dari en.$ikipedia.org<$iki
9iagnosis banding •
Pseudoparalisis non neurogen - tidak ada kaku kuduk tidak ada pleiositosis.
9isebabkan
oleh
trauma
demam
reumatik akut osteomielitis. •
Polyneuritis- gejala para plegi dengan gangguan sensibilitas dapat dengan paralysis palatum molle dan gangguan otot bola mata
•
Polirad Poliradiku ikulon loneur euriti itiss
(%indr (%indrom om
>uilla >uillain in
=arre) =arre)--
=iasan =iasanya ya
dia$a dia$ali li dema demam m para paraly lysis sis tida tidak k akut akut tapi tapi perla perlaha han+l n+lah ahan an bilateral simetris pada fase permulaan likuor serebrospinalis %>= protein protein meningkat meningkat sedangkan sedangkan Poliomielit Poliomielitis is pleiositosis pleiositosis %>= %>= bias bias semb sembuh uh tanp tanpaa geja gejala la sisa sisa %>= %>= ada ada gang ganggu guan an sensorik •
*iopatia *iopatia (kelainan (kelainan progresif progresif dari otot+otot otot+otot dengan paralysis paralysis dan kelelahan disertai rasa nyeri).(!:B)
1!
Gambar. % >ambar penderita Poliomielitis
(diambil dari en.$ikipedia.org<$iki
b. =entuk bulbar terjadi terjadi akibat akibat kerusa kerusakan kan motorn motorneur euron on pada pada batang batang otak otak sehingg sehinggaa terjadi insufisiensi pernafasan kesulitan menelan tersedak kesulitan makan kelumpuhan pita suara dan kesulitan bicara. %araf otak yang terkena adalah saraf 3 IG G GI dan kemudian 3II. %ebagaimana kela kelain inan an saraf saraf lain lainny nya a tida tidak k dapa dapatt diga digant ntik ikan an atau atau dipe diperb rbai aiki ki.. Perbaikan secara klinik terjadi akibat kerja neuron yang rusak akan diambil oleh neuron yang berdekatan (( sprouting fungsi oleh sprouting ) atau alih fungsi otot lain atau perbaikan sisa otot yang masih berfungsi. >ang >anggu guan an moto motori rik k satu satu atau atau lebi lebih h saraf saraf otak otak deng dengan an atau atau tanp tanpaa gangguan pusat vital yakni pernafasan dan sirkulasi
Gambar.& 'okasi dari region bulbar
(diambil dari en.$ikipedia.org<$iki
1"
c. =ent =entuk uk bul bulbo bosp spin inal al 9idapatkan gejala campuran antara bentuk spinal dan bentuk bulbar d. =ent =entuk uk ens ensef efal alit itik ik 9apat disertai gejala delirium kesadaran yang menurun tremor dan kadang+kadang kejang. (;:)
2.% Diagnosis
9iagnosis polio dibuat berdasarkan•
Pemeriksaan virologik dengan cara membiakkan virus polio baik yang liar maupun vaksin. 3irus poliomyelitis dapat diisolasi dan dibiakkan secara biakan jaringan dari apus tengorok darah likuor likuor serebrospinalis dan feses.
•
Pengamatan gejala dan perjalanan klinik. =anyak sekali kasus yang menunjukkan gejala lumpuh layu yang termasuk )cute *laccid Paralysis. =isa dilihat dari gejala+gejala klinis diatas. 8ara menegakkannya ialah dengan menambahkan pola neurologik yang khas seperti kelumpuhan proksimal unilateral tidak ada gangguan sensori.
•
Pemeriksaan khusus Pemerik Pemeriksaan saan hantara hantaran n saraf saraf dan elektro elektromio miogra grafi fi dapat dapat meruju merujuk k secara secara lebi lebih h tepa tepatt keru kerusa saka kan n sara saraff seca secara ra anat anatom omic ic.. 8ara 8ara ini ini akan akan dapa dapatt mempe emperm rmud udah ah
memis emisah ahk kan
polio olio
den dengan gan
kela kelain inan an
lain lain
akib akibat at
demielinisasi pada saraf tepi sehingga boisa membedakan polio dengan keru kerusak sakan an moto motorr neur neuron on lain lainny nyaa misal misalny nyaa %ind %indro rom m >uil >uilla lain in+=a +=arre rre.. Pemeriksaan lain seperti *I dapat menunjukkan kerusakkan di daerah kolumna anterior. •
Pemeriksaan esidual Paralisis 9ilakukan ; hari setelah kelumpuhan untuk mencari deficit neurologik. (:B1)
2.& Pemeriksaan Penunjang •
9iambil dari daerah faring atau tinja pada orang yang dicurigai terkena poliomyelitis. Isolasi virus dari cairan serebrospinal sangat diagnostic
12
tetapi tetapi hal itu jarang jarang dikerja dikerjakan kan.. 9alam 9alam pengum pengumpul pulan an spesime spesimen n tinja tinja tergantung dari lamanya kelumpuhan kasus AFP. %pesi %pesime men n tinj tinjaa haru haruss suda sudah h diam diambil bil dala dalam m $akt $aktu u H12 H12 hari hari setel setelah ah kelumpuhan untuk mencegah terjadinya spesimen yang tidak adekuat dan dilakukan ! kali dengan tenggang $aktu antara keduanya minimal !2 jam. %uatu kasus AFP didiagnosa polio apabila +
9ite 9itemu muka kan n viru viruss poli polio o liar liar
+
#idak #idak ditem ditemuka ukan n virus virus pada pada spesim spesimen en tetapi tetapi terda terdapat pat paral paralisis isis resid residual ual setelah kunjungan ulang ; hari (polio kompatibel)
+
Pender Penderita ita mening meninggal gal sebelu sebelum m kunj kunjung ungan an ; hari. hari.
Pada Pada kasu kasuss AFP AFP deng dengan an spes spesim imen en yang ang tida tidak k adek adekua uatt atau atau hasi hasill laboratorium negatif maka belum bisa dipastikan kasus tersebut bukan polio untuk itu perlu dikumpulkan informasi penunjang klinis pada 5? (kunjungan ulang) setelah ; hari dan pemeriksaan ulang. •
=ila virus polio dapat diisolasi diisolasi dari seorang dengan dengan paralysis paralysis flaccid akut harus harus dilanju dilanjutka tkan n dengan dengan pemerik pemeriksaan saan oligon oligonucl ucleot eotide ide mappin mapping g atau atau genomic seuencing. ?ntuk menentukkan apakah virus termasuk virus liar atau vaksin.
•
*engukur serologis 6at anti
•
Pemerik Pemeriksaan saan cairan cairan cerebro cerebrospi spinal nal pada pada infeksi infeksi virus virus polio polio umumn umumnya ya terjadi terjadi kenaik kenaikan an jumlah jumlah sel leukos leukosit it (1+! (1+! sel
2.' Tera!i dan Pengobatan
#idak ada obat untuk polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi. 3aksin polio diberikan beberapa kali hampir selalu melindungi anak+anak seumur hidup. Imunisasi Imunisasi lengkap lengkap sangat mengurangi mengurangi risiko terkena polio paralitik. paralitik. *engenai *engenai vaksin polio akan dibahas di bab berikutnya. #idak ada antivirus yang efektif mela$an poliovirus. #erapi utamanya adalah suportif. (!)
1,
#ujuan pengobatan adalah mengontrol gejala selagi infeksi berlangsung. 9alam 9alam kasu kasus+ s+ka kasu suss terte tertent ntu u bebe beberap rapaa memb membut utuh uhka kan n tind tindak akan an lifesaving terutama bantuan nafas. =erikut pengobatan non spesifik untuk setiap manifest klinis dari polio 1. +ilent infection - istirahat !. Poliom Poliomieli ielitis tis abortif abortif - istirah istirahat at : hari hari bila tidak tidak terdapat terdapat gejala gejala apa+apa apa+apa aktifitas dapat dimulai lagi. %esudah ! bulan dilakukan pemeriksaan lebih teliti terhadap kemungkinan kelainan musculoskeletal. ". Poliomielit Poliomielitis is paralitik
Antibiotik untuk mencegah infeksi pada otot yang flaccid
•
Analgetik untuk mengurangi nyeri kepala myalgia dan spasme
•
Antipiretik untuk menurunkan suhu.
•
Foot board papan penahan pada telapak kaki agar kaki terletak pada sudut yang tetap terhadap tungkai
•
=ila terjadi paralysis pernafasan seharusnya dira$at di unti pera$atan khusus karena penderita memerlukan bantuan pernafasan mekanis.
•
Pada Pada poli poliom omye yelit litis is tipe tipe bulb bulber er kada kadang ng+k +kad adan ang g refle refleks ks mene menelan lan terganggu dengan bahaya pneumonia aspirasi. 9alam hal ini kepala anak diletakkan lebih rendah dan dimiringkan ke salah satu sisi.
b. fase post+akut •
kont kontra rakt ktur ur atro atrofi fi dan dan atoni atoni otot otot diku dikura rang ngii deng dengan an fisio fisiote terap rapi. i. #indakkan ini dilakukan setelah ! minggu. Penatalaksanaan fisioterapi yang dilakukan -
+
0eat 0eatin ing g deng dengan an men mengg ggun unak akan an I I ( infra red radiation ) radiation )
+ ,-ercise active/passive0 terutama active/passive0 terutama pada ekskremitas yang mengalami kelemahan atau kelumpuhan + Breathing e-ercise jika e-ercise jika diperlukan
1;
•
=ila perlu pemakaian braces braces bidai hingga operasi ortopedik. (;)
2.( Prognosis
0asil akhir dari penyakit penyakit ini tergantung tergantung bentuknya bentuknya dan letak lesinya. lesinya. @ika tidak mencapai korda spinalis dan otak maka kesembuhan total sangat mungkin. 5eterlibatan otak dan korda spinalis bisa berakibat pada paralysis atau kematian (biasanya dari kesulitan bernafas). %ecara umum polio lebih sering mengakibatkan disabilitas daripada kematian. Pasien dengan polio abortif bisa sembuh sepenuhnya . Pada pasien dengan polio non+paralitik atau aseptic meningitis gejala bisa menetap selama sela ma !+1 hari lalu sembuh total.(B) Pada bentuk paralitik bergantung pada bagian yang terkena. Pada kasus polio spinal sel saraf yang terinfeksi akan hancur sepenuhnya paralysis akan permanent. %el yang tidak hancur tapi kehilangan fungsi sementara akan kembali setelah 2+; minggu setelah onset. ,& dari penderita polio spinal sembuh total !,& dengan disabilitas ringan !,& dengan dengan disabilitas disabilitas berat. Perbedaan Perbedaan residual paralysis ini tergantung derajat viremia dan imunitas pasien. @arang polio spinal yang yang bersifa bersifatt fatal. fatal. =entuk =entuk spinal spinal dengan dengan paraly paralysis sis pernaf pernafasan asan dapat dapat ditolo ditolong ng deng dengan an bant bantua uan n pern pernaf afasa asan n meka mekani nik. k. #anp #anpaa bant bantua uan n vent ventil ilasi asi kasu kasuss yang yang melibatkan melibatkan system pernafasan pernafasan menyebabka menyebabkan n kesulitan kesulitan bernafas bernafas atau pneumonia pneumonia aspirasi. aspirasi. 5eseluruhan 5eseluruhan ,+1& ,+1& pasien dengan polio paralysis paralysis meninggal meninggal akibat akibat paralysis otot pernafasan. Angka kematian bervariasi tergantung usia !+,& pada anak+anak dan hingga 1,+"& pada de$asa. #ipe #ipe bulbar bulbar progno prognosisn sisnya ya buruk buruk kematia kematian n biasan biasanya ya karena karena kegaga kegagalan lan fungsi pusat pernafasan atau infeksi sekunder jalan nafas. Polio bulbar sering mengakibatkan kematian bila alat bantu nafas tidak tersedia. 9engan alat bantu nafas nafas angka angka kematia kematian n berkis berkisar ar antara antara !,+,& !,+,&.. =ila =ila ventil ventilator ator tekana tekanan n positi positiff tersedia angka kematian bisa diturunkan hingga 1,&.tot+otot yang lumpuh dan tidak pulih kembali menunjukkan paralysis tipe flasid dengan atonia arefleksia dan degenerasi. 5omplikasi 5omplikasi residual paralysis paralysis tersebut tersebut ialah kontraktur kontraktur terutama terutama sendi subluksasio bila otot yang terkena sekitar sendi perubahan trofik oleh sirkulasi
1:
yang kurang sempurna hingga mudah terjadi ulserasi. Pada keadaan ini diberikan pengobatan secara ortopedik.(;:) Post Polio %yndrome (PP%) %eki %ekita tarr
!,& !,&
indi indivi vidu dual al
yang ang
pern pernah ah
meng mengal alam amii
poli polio o
para parali liti tik k
mendapatka mendapatkan n gejala tambahan tambahan beberapa beberapa decade setelah sembuh dari infeksi infeksi akut merupakan bentuk manifestasi lambat (1,+2 tahun) sejak infeksi akut. >ejala utam utaman anya ya kelem kelemah ahan an otot otot kele kelela laha han n yang ang ekst ekstrem rem para paraly lysis sis rekur rekuren en atau atau paralysis baru nyeri otot yang luar biasa. 5ondisi ini disebut post polio syndrome (PP%). >ejala PP% diduga akibat kegagalan pembentukan over+si6ed motor unit pada tahap penyembuhan dari fase paralitiknya.
/alau demikian bagaimana
patogenesisnya masih belum diketahui. Faktor yang meningkatkan resiko PP% antara lain jangka $aktu sejak infeksi akutnya kerusakan residual permanent setelah penyembuhan dari fase akut dan kerja neuron yang berlebihan. ("2)
2.1) *aksin dan Eradikasi Polio +E,AP- Eradikasi Polio
%etelah pada penelitian ditemukan ditemukan bah$a host dari virus polio hanya hanya manusia manusia sedangkan virus polio liar tidak bertahan lama di lingkungan. %elain itu telah ditemukan vaksin yang poten dan telah menyebar luas pada pertengahan 1, yang mengakibatkan penurunan drastic insidensi polio di negara+negara maju. 9an 9an diny dinyat atak akan an juga juga bah$ bah$aa P3 P3 mem memilik ilikii efek efek terh terhad adap ap komu komuni nita tass (community community effect ). ). *aka menjadi memungkinkan untuk dilakukan eradikasi terhadap penyakit ini. %ehingga usaha global untuk eradikasi polio dimulai pada tahun 1BB dipimpin oleh /orld 0ealth rgani6ation ?4I87F dan #he otary Foundation. 7radikasi dilakukan dengan cara.
1.
Imunisasi rutin dengan /aku!an diatas ()0
8akupa 8akupan n imunis imunisasi asi harus harus mencap mencapai ai lebih lebih dari dari & untuk untuk kelomp kelompok ok anak anak diba$ah 1 tahun. /0 menganjurkan diberikan vaksin polio oral sebanyak , kali. 8akupan yang tinggi ini akan menekan angka kesakitan polio pada tingkat yang rendah dan menyiapkan negara tersebut untuk fase eradikasi. 8akupan tinggi juga harus berkesinambungan dan dipertahankan oleh negara yang telah
1B
bebas polio sampai seluruh dunia bebas dari polio agar negara tersebut dapat bertahan terhadap virus liar yang berasal atau diba$a dari negara lain.
2.
Pekan Imunisasi asional +PI
Imunisasi massal dapat dilakukan secara serentak pada semua anak diba$ah , tahun tahun dengan dengan dua putaran putaran imunis imunisasi asi dengan dengan selang selang $aktu $aktu empat empat mingg minggu. u. >erakan ini dilakukan pada saat transmisi polio paling rendah dan kekebalan populasi ternyata lebih tinggi dari kekebalan populasi imunisasi imunisasi rutin.
. u ur3 r3ei eila lans ns Acute Acute Flaccid Paralysis Paralysis
%urvei %urveilan lanss AFP atau lumpuh lumpuh layuh layuh akut akut eradika eradikasi si membut membutuhk uhkan an metode metode surveilans yang sensitif dan mampu mendeteksi adanya kasus polio dimanapun di dunia. dunia. %urvei %urveilan lanss AFP bertuj bertujuan uan untuk untuk mendet mendeteksi eksi virus virus polio polio liar liar dan meningkatkan sistem pelacakan dan pelaporan nasional suatu negara. 5asus polio tidak dapat dideteksi secara klinis saja maka /0 menyarankan labora laboratory tory based based AFP survei surveilan lanss untuk untuk keperlu keperluan an eradika eradikasi. si. %urvei %urveilan lanss ini mencakup deteksi semua AFP diba$ah usia 1, tahun dan kasus harus diteliti secara secara klinik klinik dan epidem epidemiol iologi ogik k dengan dengan cepat cepat sampel sampel tinja tinja dikum dikumpul pulkan kan secukupnya dengan selang $aktu !2 jam dan dikirim dalam keadaan dingin ke laboratorium. 3irus yang ditemukan harus dibedakan apakah virus liar atau virus vaksin. *inimal harus dilakukan pelacakan pada 1 kasus AFP setiap tahun+nya untuk setiap 1. anak diba$ah 1, tahun.
4. Mopp Moppin ingg-up up
Artinya tindakan vaksinasi massal terhadap anak diba$ah usia , tahun didaerah ditemukanya penderita polio tanpa melihat status imunisasi polio sebelumnya. #ampaknya #ampaknya di era globalisasi dimana mobilitas penduduk penduduk antar negara sangat tinggi dan cepat muncul kesulitan untuk mengendalikan penyebaran virus ini. %elai %elain n penc penceg egah ahan an deng dengan an vaks vaksin inasi asi poli polio o tentu tentu haru haruss diser diserta taii deng dengan an peningkatan sanitasi lingkungan dan sanitasi perorangan. Penggunaan jamban keluarga air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan serta memelihara kebersihan kebersihan makanan makanan merupakan merupakan upaya pencegahan pencegahan dan mengurang mengurangii resiko
1
penularan virus ini. *enjadi salah satu keprihatinan dunia bah$a kecacatan yang ditimbulkan akibat infeksi virus ini menetap dan tidak bisa disembuhkan atau tidak ada obat yang dapat menyembuhkan polio.
?saha ini telah mengurangi jumlah kasus terdiagnosa setahun hingga & yaitu dari ",. pada 1BB hingga 1."1 kasus pada ta hun !:. Ini merupakan kali kali kedua kedua umat umat manusi manusiaa berhas berhasil il mengera mengeradik dikasi asi sepenuh sepenuhny nyaa suatu suatu penya penyakit kit.. Kang pertama adalah smallpoC yang telah tereradikasi tereradikasi tahun 1:. %ekarang banyak bagian dunia yang bebas polio. Amerika %erikat menyatakan bebas polio tahun 12. pada tahun ! "; negara+negara pasifik barat termasuk 8ina dan Australia dinyatakan bebas polio. !! 7ropa dinyatakan bebas polio. 0ingga !; polio masih endemic hanya di 2 negara - 4igeria India Pakistan dan Afganistan. 9i Indonesia sendiri program eradikasi dimulai dengan PI4 tiga tahun berturut+turut tahun 1, 1; 1: dan sejak 1, tidak ada kasus lagi selama 1 tahun. #ahun !, sempat ditemukan lagi kasus yang bera$al dari lingkungan padat di %ukabumi. Kang menyebar cepat keseluruh Indonesia. 5embali dilakukan PI4 dan pengetatan surveilans dan $abah teratasi kasus terakhir adalah kasus dari Aceh #enggara April !;. (1!B)
2.11 *aksin Polio
#ahun 1,! dan 1," Amerika %erikat mengalami ledakan jumlah kasus sebanyak ,B. dan ",. kasus dari angka sebelumnya !. per tahun. *enanggapi *enanggapinya nya Pemerintah Pemerintah menginves menginvestasikan tasikan jutaan dolar untuk untuk menemukan menemukan dan memasarkan vaksin polio. 0ilary 5opro$sky mengklaim telah menemukan vaksin polio tahun 1,. 3aksinnya yang berisi virus hidup yang dilemahkan yang dikonsumsi secara oral (P3) masih dalam tahap penelitian dan belum siap dipakai sampai , tahun setelah vakin polio 1onas polio 1onas +alk in$ectable +alk in$ectable polio vaccine vaccine IP3) dikonsumsi public. 3aksin P3 adalah adalah virus yang dilemahkan yang bisa mengalami mutasi sebelum dapat bereplikasi dalam usus dan diekskresi keluar. *eskipun sangat jarang selain mutasi bisa bersifat mutasi positif kearah virus yang lebih
!
lemah namun bisa juga terjadi mutasi negative ( back mutation) mutation) kembali kearah neurogenik dan menimbulkan kerusakan di cornu anterior seperti infeksi virus polio liar. 5enyataan ini memicu perlunya imunisasi dengan inactivated polio virus (IP3)." P3 lebih efektif dalam pemberantasan poliomyelitis dibandingkan virus yang inaktivasi. %esudah pemberian vaksin P3 maka virus yang dilemahkan tersebut akan bereplikasi di traktus gastrointestinalis bagian ba$ah. P3 dapat menu menutu tup p P3 P3 sehi sehing ngga ga viru viruss lain lain tidak tidak bisa bisa mene menemp mpel el dan dan meny menyeb ebab abka kan n kelumpuhan kelumpuhan kelumpuhan. kelumpuhan. 5emampuan ini menekan menekan transmisi transmisi virus pada saat $abah. IP3 sangat mampu mencegah kelumpuhan karena menghasilkan antibody netralisasi yang tinggi namun tidak mempunyai efek menekan transmisi. a) Oral Ora l Polio Vacci Va ccine ne (P3) 3aks 3aksin in ini ini dibu dibuat at deng dengan an viru viruss poli polio o yang ang dile dilema mahk hkan an.. 3aksin 3aksin ini ini diguna digunakan kan secara rutin rutin sejak sejak bayi bayi lahir lahir dengan dengan ! tetes tetes oral. oral. 3irus 3irus vaksin vaksin ini kemudian menempatkan diri di ba$ah usus dan memacu pembentukkan antibody baik dalam darah maupun epithelium usus yang menghasilkan pertahanan local terhadap virus polio liar yang dating masuk kemudian. *aka frekuensi ekskresi polio virus liar di masyarakat bisa dikurangi. 3aksin bertahan dalam dala m tinja hingga ; minggu setelah pemberian.
Gambar 'a. Pemberian Imunisasi P3 Gambar. 'b 5emasan P3
(diambil dari en.$ikipedia.org<$iki
!1
a. tangga tanggall kedal kedalu$a u$arsa rsa tidak tidak terl terlamp ampaui aui b. vaksin+vaksin disimpan dalam rantai dingin (!+Bo8) c. botol botol vaksin vaksin yang yang telah telah terbuka terbuka yang yang terpakai terpakai hari hari itu telah dibuan dibuang g oleh petugas Puskesmas. 3aksin Polio oral diberikan pada bayi baru lahir sebagai dosis a$al sesuai PPI dan 7AP tahun !. 5emudian diteruskan dengan imunisasi dasar mulai umur !+" bulan yang diberikan tiga dosis terpisah dengan interval ;+B minggu. %atu dosis sebanyak ! tetes (.1 ml) diberikan per oral pada umur !+" bulan dapat diberikan bersama vaksin 9P# dan 0ib. b) &nactivated Polio Vaccine (IP3) 3aksin tipe ini berisi P3 1!" yang dibiakkan pada sel+sel vero ginjal kera dan diinaktivasi dengan formaldehid. Pada vaksin tersebut juga ada neomisin streptomisin dan polimiksin =. 3aksin harus disimpan pada suhu !+B o8 dan tidak boleh dibekukan. 9osis ., ml dengan suntikkan subkutan dalam " kali berturut+ turut turut dengan dengan jarak
! bulan antara antara masing masing+mas +masing ing dosis dosis akan akan memberik memberikan an
imunitas jangka panjang (mucosal maupun humoral). Imunitas mucosal yang ditimbulkan oleh IP3 lebih rendah dibandingkan dengan yang ditimbulkan P3. (1!;) 5ejadian ikutan pasca imunisasi (5IPI) 5asus poliomyelitis yang berkaitan dengan vaksin telah dilaporkan terjadi pada resipien (39P3Lvaccine (39P3Lvaccine derived polio virus) virus) atau kontak (3APPLvaccine (3APPL vaccine ). 9iperk 9iperkira irakan kan terdapa terdapatt satu kasus kasus polio poliomy myelit elitis is associ associate ated d polio polio paraly paralytic tic). paralitik yang berkaitan dengan vaksin terjadi setiap !., juta dosis P3 yang diberikan. isiko terjadi paling sering pada pemberian dosis pertama dibanding dosis berikutnya. isiko yang relative kecil pada poliomyelitis yang ditimbulkan pemberian P3 ini tidak boleh diremehkan namun tidak cukup untuk mengadakan perubahan terhadap kebijakan imunisasi karena vaksinasi tersebut terbuk terbukti ti sangat sangat bergun berguna. a. %ete %etelah lah vaks vaksin inasi asi sebag sebagia ian n keci kecill resip resipien ien dapa dapatt mengalami gejala pusing diare ringan nyeri otot. 5ejadian ikutan pasca janin belum pernah dilaporkan namun P3 jangan diberikan pada ibu hamil empat bulan pertama kecuali terdapat alasan mendesak misalnya berpergian ke daerah endemis poliomyelitis. (!2;)
!!
BAB III $esim!ulan
Poliomyel Poliomyelitis itis adalah penyakit penyakit yang yang sangat menular yang disebabkan disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang pusat saraf dan bisa menyebabkan paralysis total.
!"
=isa menyerang berbagai usia tapi lebih sering anak+anak. 3irus masuk ke tubuh le$at saluran pencernaan dan bermultiplikasi di usus. 'alu menyebar melalui limfogen atau hematogen menuju system saraf pusat. >ejala >ejala bervar bervariasi iasi dari dari asimtom asimtomati atik k (silent (silent) ) sampai sampai gejala gejala nonspe nonspesifi sifik k sepert sepertii dema demam m kelel kelelah ahan an sakit sakit kepa kepala la munt muntah ah kaku kaku kudu kuduk k nyeri nyeri pada pada ekstremitas. ekstremitas. 8ukup 8ukup sering bermanifes bermanifes hingga hingga terjadi paralysis paralysis atau kelumpuhan kelumpuhan.. 5elum 5elumpuh puhan an bisa bisa menjad menjadii fatal fatal jika terjadi terjadi pada pada kompon komponen en pernaf pernafasan asan yang yang menyebabkan terjadinga gagal nafas. #erapi pada poliomyelitis hingga kini belum ada. Kang bisa dilakukan adalah penanganan suportif saja. Antara lain antibiotic analgetik antipiretik bidai atau braces braces bantuan bantuan nafas mekanis (bila perlu). perlu). 4antinya 4antinya mungkin memerlukan memerlukan tindakan tindakan fisioterapi ataupun bedah ortopedi. Prognosis pada pasien penderita poliomyelitis dari segi angka hidup cukup baik. #etapi seringkali poliomyelitis mengakibatkan disabilitas atau keterbatasan. Angka kematian cukup tinggi pada tipe bulbar terutama jika menyerang pusat pernafasan. 5arena belum adanya terapi maka tindakan preventif sangat memegang peranan dalam penenggulangan $abah polio. Kaitu penggunaan vaksin polio untuk memberikan kekebalan pada manusia sebagai host. 3aksin itu sendiri terdiri dari ! macam yaitu ral Attenuated Poliovirus 3accine (P3) yang berisi virus hidup hidup yang yang dilema dilemahka hkan. n. 9an diberi diberikan kan perora peroral l dan Inacti Inactivat vated ed Poliov Polioviru iruss 3accine (IP3) yang berisi virus polio yang di nonaktifkan dan diberikan injeksi. 9engan menyebar luasnya vaksin polio ini maka masyarakat dunia dengan dipi dipimp mpin in oleh oleh /0 /0 telah telah berh berhasi asill me$u me$uju judk dkan an eradi eradika kasi si glob global al peny penyak akit it poliomyelitis ini.
DA4TA, P5TA$A
1.
%taf Pe Pengaja ajar Ilm Ilmu 5e 5eseha ehatan An Anak F5 F5?I. Poliomyelitis. Poliomyelitis. !,. 9alam usepno 0assan 0usein Alatas (ed). Buku (ed). Buku "uliah &lmu "esehatan )nak 1ilid 2. @akarta.
!2
!.
anuh I > 4 dkk. &nfeksi Virus 3 Poliomyelitis. Poliomyelitis. !B. !B. 9alam - Pedoman &munisasi 4i &ndonesia. &ndonesia. %atgas Imunisasi I9AI. @akarta
".
%oedarmo %um %umarno %. Pu Pur$o dkk dkk. &nfeksi Virus3Poliomyelitis. Virus3Poliomyelitis. !B. !B. 9alam 9alam - Buku )$ar &nfeksi dan Pediatri 'ropis. ,disi "edua. "edua . =adan Penerbit I9AI. @akarta
2.
/ikipedi edia th the fr free 7n 7ncyclop lopedia. Poliomyelitis a. Poliomyelitis.. 'ast ?pdated - @uly !" rd !. (available from - en.$ikipedia.org<$iki
,.
%imoes 7ric A. F. Polioviruses. Polioviruses. !". 9alam - =ehrman 5liegman Arvin (ed). 5elson 'e-tbook of Pediatrics 67 th edition. edition. 7lse 7lsevi vier er %cie %cienc nce. e. Philadelpia. /0
;.
/orld 0e 0ealth r rgani6ation. 'he 4isease and 'he Virus. Virus . 9alam 9alam - 8lobal Polio ,radication &nitiative. &nitiative. (avail (available able from from - $$$.$ho.int
:.
7strada =e = enjamin *9 * 9. Poliomyelitis 3 'reatment and %edication. %edication. e*edicine. 'ast ?pdated - Aug 1, th !:. (av (availabl able from rom - http-<
B.
/enner 5enneth *. *9. Poliomyelitis. *edline *edical 7ncyclopedia. 'ast ?pdated - @anuary !! nd !B. (available from - $$$.nlm.nih.gov
.
/ikipedi edia th the fre freee 7n 7ncycl cyclo opedia dia. Polio Vaccine. Vaccine. 'ast ?pdated - @uly 2 th !. (available from - http-<
!,