BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Telin Telinga ga adalah adalah organ organ pengin penginder deraan aan dengan dengan fungsi fungsi ganda ganda dan komple kompleks ks (pendengar (pendengaran an dan keseimbang keseimbangan). an). Indera pendengaran pendengaran berperan berperan penting penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal, pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan dengan orang orang lain lain melalu melaluii bicara bicara tergan tergantun tung g pada pada kemamp kemampuan uan menden mendengar gar.. Deteksi awal dan diagnosis akurat gangguan otologik sangat penting. !endengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. "elombang suara adalah getaran udara #ang merambat dan terdiri dari daerah-daerah bertekanan tinggi tinggi karena karena kompresi kompresi (pemampatan (pemampatan)) molekul-mo molekul-molekul lekul udara #ang berselang berselang seling seling dengan dengan daerah daerah-da -daerah erah bertek bertekana anan n rendah rendah akibat akibat pen$ara pen$aranga ngan n molek molekul ul terse tersebu but. t. !end !enden enga garan ran sepert sepertii haln haln#a #a indr indraa soma somatik tik lain lain meru merupa paka kan n indr indraa mekano mekanorese resepto ptor. r. %al ini karena karena teling telingaa memberi memberikan kan respon respon terhad terhadap ap getaran getaran mekanik gelombang suara #ang terdapat di udara. Telin Telinga ga pada pada manusia manusia terdir terdirii atas atas tiga tiga daerah daerah #aitu #aitu teling telingaa luar, luar, teling telingaa teng tengah ah dan dan telin telinga ga dalam dalam.. Teling lingaa luar luar pada pada dasa dasarn# rn#aa meru merupa paka kan n coro corong ng pengumpul suara #ang terdiri atas pinna dan saluran pendengaran luar. Telinga Telinga tengah adalah bagian #ang men#alurkan suara dari telinga luar ke telinga dalam dan telinga dalam #ang mengubah suara men$adi rangsangan saraf. &dan# &dan#aa cairan cairan di teling telingaa tengah tengah dengan dengan membra membran n timpan timpanii utuh utuh tanpa tanpa adan# adan#aa tandatanda-tan tanda da infeks infeksii disebu disebutt dengan dengan otitis otitis media media efusi. efusi. 'e$adi 'e$adian an otitis otitis media dengan efusi sering ter$adi pada anak-anak. dengan prevalensi usia - tahun. Selain itu, otitis media efusi memiliki rekurensi #ang tinggi sekitar *+ dalam dalam tahun. tahun. Sehing Sehingga ga diperl diperluka ukan n tatalak tatalaksana sana #ang #ang kompreh komprehens ensif if untuk untuk mengobati otitis media efusi.
1.2 Batasan Masalah
akal akalah ah ini ini akan akan memb membah ahas as meng mengen enai ai anat anatom omii dan dan fisi fisiol olog ogii teli teling nga, a, definisi, definisi, epidemiolo epidemiologi, gi, etiologi etiologi dan faktor faktor predisposisi predisposisi,, patofisiolo patofisiologi, gi, klasifikasi, klasifikasi,
1
diagnosis, diagnosis banding, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis pada otitis media efusi.
1.3 Tujuan Penulisan
akalah ini bertu$uan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai anatomi dan fisiologi telinga, definisi, epidemiologi, etiologi dan faktor predisposisi,
patofisiologi,
klasifikasi,
diagnosis,
diagnosis
banding,
penatalaksanaan, komplikasi, prognosis pada otitis media efusi.
1.4 Metoe Penulisan
etode #ang dipakai dalam penulisan makalah ini berupa tin$auan kepustakaan #ang meru$uk kepada berbagai literatur dan makalah ilmiah.
2
BAB !! T!N"AUAN PU#TA$A
2.1. Anato%i an &isiologi telinga Anato%i Telinga Tengah
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul otik di sebelah medial telinga tengah. embrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga. embran ini berukuran sekitar cm dengan selaput tipis #ang normaln#a berwarna kelabu mutiara dan translusen. Telinga tengah adalah rongga berisi udara #ang merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah), dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring dan berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal. Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) #aitu malleus, inkus stapes. sikuli dipertahankan pada tempatn#a oleh sendian, otot, dan ligamen #ang membantu hantaran suara. &da dua $endela kecil ($endela oval dan dinding medial telinga tengah) #ang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. agian dataran kaki men$e$ak pada $endela oval, di mana suara dihantarkan telinga tengah. /endela bulat memberikan $alan ke getaran suara. /endela bulat ditutupi oleh membran sangat tipis dan dataran kaki stapes ditahan oleh struktur tipis atau struktur berbentuk cincin. &nulus $endela bulat maupun $endela oval mudah mengalami robekan. ila ini ter$adi, cairan dari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga tengah dan kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tuba eustachii memiliki lebar sekitar mm dan pan$angn#a sekitar 0 mm, menghubngkan telingah ke nasofaring. 1ormaln#a, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver 2alsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan men#eimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan te kanan atmosfer.
3
"ambar . Telinga Tengah
'isiologi Penengaran
!roses mendengar diawali dengan ditangkapn#a energi bun#i oleh daun telinga dalam bentuk gelombang #ang dialirkan melalui udara atau tulang koklea. "etaran tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran #ang akan mengamplifikasi getaran melalui da#a ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lon$ong. 3nergi getar #ang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes #ang menggerakkan tingkap lon$ong sehingga cairan perilimfe pada skala vestibuli bergerak. "etaran diteruskan melalui membrana 4eissner #ang mendorong cairan endolimfe sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria. !roses ini merupakan rangsangan mekanik #ang men#ebabkan ter$adin#a defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan ter$adi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. 'eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis #ang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius lalu dilan$utkan ke nukleus auditorius lalu dilan$utkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 05-6*) di lobus temporalis.
4
2.2. De&inisi otitis %eia e&usi0
titis media efusi atau otitis media serosa atau otitis media non supuratif adalah keadaan terdapatn#a sekret #ang non purulen di telinga tengah, sedangkan membran timpani utuh. &dan#a cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh tanpa adan#a tanda-tanda infeksi disebut dengan otitis media efusi.
2.3. E(ie%iologi
Di &merika Serikat, infeksi telinga tengah adalah masalah medis #ang paling umum pada ba#i dan anak-anak usia prasekolah, merupakan diagnosis utama #ang paling sering pada anak-anak usia tahun #ang diperiksa dokter. !edoman klinis mendokumentasikan bahwa survei skrining anak-anak #ang sehat antara ba#i dan usia tahun menun$ukkan prevalensi -6*+ menderita otitis media efusi. Selain itu, di antara anak-anak #ang diperiksa secara berkala selama tahun, *-7*+ dari peserta penitipan anak dan + dari anak usia sekolah #ang ditemukan memiliki otitis media efusi selama $angka waktu pemeriksaan dengan ke$adian puncak selama musim dingin. &ntara 86-50+ dari semua anak pengalaman minimal episode otitis media akut. Selain itu, sekitar 8*+ anak telah memiliki episode dari otitis media efusi (3) pada usia kurang dari * tahun. !ada waktu tertentu, + dari anak usia -6 tahun memiliki gangguan pendengaran akibat otitis media efusi #ang berlangsung 0 bulan atau lebih. !revalensi otitis media dengan efusi tertinggi pada mereka #ang berusia tahun atau lebih muda, dan menurun pada anak-anak #ang lebih tua dari 7 tahun.
2.4. Etiologi an &aktor (reis(osisi
Infeksi telinga tengah paling sering disebabkan oleh virus #ang sama #ang men#ebabkan common cold . Infeksi akut $uga bisa disebabkan oleh bakteri #ang kadang-kadang biasan#a berada di mulut dan hidung. akteri #ang mempengaruhi ba#i baru lahir termasuk Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. akteri #ang mempengaruhi balita dan anak-anak termasuk Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis. Infeksi pada awaln#a disebabkan oleh virus #ang $uga dapat men#ebabkan infeksi bakteri.
5
Secara umum, pen#ebab otitis media efusi adalah 9 . Infeksi virus pada saluran nafas atas. . Tekanan negatif $uga dapat ter$adi pada telinga tengah #ang sehat karena peningkatan #ang tiba-tiba dari tekanan udara (barotrauma). 0. Tumor #ang menutupi muara tuba eustachius. 6. Defisiensi pembukaan aktif tuba oleh otot tensor veli palatini. . &denoiditis, dll.
&aktor (reis(osisi
:aktor lingkungan, usia, gangguan pada pembuluh darah, telah dikaitkan dengan otitis media dengan efusi. •
faktor-faktor lingkungan :aktor lingkungan telah ditun$ukkan dalam berbagai studi epidemiologi sangat terkait dengan peningkatan prevalensi otitis media dengan efusi. :aktor-faktor ini termasuk botol makan, memiliki saudara dengan otitis media, memiliki alergi terhadap entitas lingkungan umum, memiliki status sosial ekonomi rendah, tinggal di sebuah rumah di mana ada orang merokok, dan memiliki riwa#at orangtua otitis media dengan efusi.
•
;mur ;sia merupakan faktor predisposisi dalam pengembangan otitis media dengan efusi. !ada ba#i, tuba eustachius memiliki orientasi hampir hori (bertekanan negatif) dalam 6+ dari telinga mereka. !eningkatan ter$adi pada musim semi dan musim panas, sedangkan memburuk di musim dingin. /enis t#mpanogram memuncak pada anak usia -6 tahun, dan, seperti #ang diharapkan dengan prevalensi otitis media dengan efusi, penurunan pada anak #ang lebih tua dari 7 tahun. 6
!ada orang dewasa, otitis media unilateral dengan efusi sangat penting. 3ntitas ini harus dipertimbangkan sebagai adan#a massa nas ofaring. •
gangguan tuba 3ustachius "angguan dalam pembukaan normal tuba eustachius $uga dikaitkan dengan peningkatan prevalensi otitis media dengan efusi. Ini biasan#a ter$adi pada pasien #ang memiliki langit-langit tidak sempurna dan pada anak-anak dengan sindrom Down dan gangguan lain #ang mempengaruhi langit-langit. Selain itu, pembersihan mukosiliar menurun dan viskositas lebih tinggi dari lendir pada cystic fibrosis telah dihipotesiskan untuk men$elaskan prevalensi #ang lebih tinggi dari otitis media dengan efusi pada pasien dengan kondisi ini.
2.). Pato&isiologi
Tuba eustachius memiliki tiga fungsi #aitu untuk ventilasi, drainase sekret, dan proteksi. 2entilasi berfungsi untuk men$aga agar tekanan udara dalam telinga tengah selalu sama dengan tekanan udara luar. !ada keadaan normal, tuba eustachius memiliki fungsi untuk mengalirkan mukus #ang disekresi oleh mukosa telinga tengah, #ang digerakkan oleh transport mukosiliaris ke dalam nasofaring. ;ntuk fungsi proteksi, tuba eustachius akan menutup $ika ada sekret #ang berasal dari nasofaring sehingga sekret tersebut tidak dapat masuk ke dalam rongga telinga tengah. !ada keadaan normal tuba eustachius berada dalam keadaan tertutup dan baru terbuka apabila oksigen diperlukan masuk ke dalam telinga tengah atau pada saat mengun#ah, menelan, dan menguap. Tuba #ang membuka dibantu oleh otot tensor veli palatini apabila perbedaan tekanan berada antara * ? 6* mm%g. 0
7
"ambar . !atofisiologi "angguan Tuba 3ustachius6 titis media efusi merupakan salah satu pen#akit #ang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba, #ang didasari oleh dua gangguan fungsional #aitu sebagai berikut.6, . "angguan ventilasi telinga tengah virus pada saluran nafas atas dapat men#ebabkan ter$adin#a • Infeksi stenosis lumen tuba saat edema mukosa #ang inflamasi. ;dara dalam kavum timpani diabsorpsi secara mikrosirkulasi ke mukosa telinga tengah sehingga men#ebabkan ter$adin#a tekanan negatif pada telinga tengah. Infeksi virus dan bakteri dapat men#ebabkan peningkatan produksi dan •
viskositas dari sekresi #ang berasal dari telinga tengah. Tekanan negatif $uga dapat ter$adi pada telinga tengah #ang sehat karena peningkatan #ang tiba-tiba dari tekanan udara (barotrauma), misaln#a pada pesawat #ang mendarat. ukosa dari tuba eustachius kolaps dan tekanan
•
negatif tersebut dapat men#ebabkan edema mukosa. Ter$adin#a obstruksi ekstrinsik pada tuba, misaln#a pada tumor. 8
•
Defisiensi pembukaan aktif tuba oleh otot tensor veli palatini. Ter$adin#a malformasi
dari rahang dan palatum dapat mengganggu bahkan
menghentikan otot pembuka tuba, #ang men#ebabkan inflamasi kronik pada telinga tengah. . Infeksi dan inflamasi • &denoiditis 9 pada ba#i dan anak-anak, paparan mikroorganisme dapat menginflamasi mukosa $aringan cincin @alde#er sehingga men#ebabkan inflamasi. Tonsil adenoid #ang membesar dapat menutupi muara tuba eustachius sehingga menimbulkan tekanan negatif di telinga tengah #ang •
men#ebabkan otitis media. Infeksi pada mukosa telinga tengah 9 infeksi #ang ter$adi pada saluran nafas atas dapat berpindah ke atas dan ber$alan melalui tuba eustachius ke
•
dalam telinga tengah (infeksi tubogenik). Inflamasi non-infeksius 9 inflamasi toksik atau alergik pada saluran nafas atas dapat men#ebabkan adenoiditis dan obstruksi hidung. >airan refluks dapat berkontribusi $uga ada inflamasi. ekanisme ini penting pada ba#i dan anak-anak #ang memiliki tuba eustachius #ang lebih pendek #ang menawarkan sedikit proteksi.
2.*. $lasi&ikasi
titis media efusi diklasifikasi berdasarkan $enis sekretn#a #aitu sebagai berikut.0 . titis media serosa titis media serosa ter$adi akibat transudat atau plasma #ang mengalir dari pembuluh darah kapiler ke telinga tengah #ang ter$adi akibat perbedaan tekanan hidrostatik. . titis media mukoid titis media mukoid timbul akibat sekresi aktif dari kelen$ar dan kista #ang terdapat dalam mukosa telinga tengah, tuba eustachius, dan rongga mastoid. 'lasifikasi otitis media serosa berdasarkan onset ter$adin#a pen#akit #aitu sebagai berikut.0 . titis media serosa akut &ngka ke$adian otitis media serosa akut lebih sering ter$adi pada dewasa. titis media serosa akut ter$adi akibat terbentukn#a sekret di telinga 9
tengah secara tiba-tiba #ang disebabkan gangguan fungsi tuba #ang disebabkan antara lain9 - Sumbatan tuba #ang men#ebabkan terbentukn#a cairan di telinga -
tengah karena tersumbatn#a tuba secara tiba-tiba Ter$adin#a infeksi virus pada saluran nafas atas sehingga men#ebabkan
-
terbentukn#a cairan 4eaksi alergi men#ebabkan terbentukn#a cairan pada saluran nafas
atas. - Idiopatik . titis media serosa kronis ( glue ear ) Sekret pada otitis media serosa kronis terbentuk secara bertahap tanpa rasa n#eri dan lebih sering ter$adi pada anak-anak. Sekret tersebut kental seperti lem sehingga disebut sebagai glue ear . 2.+.
Diagnosis
titis media
efusi dapat didiagnosis
berdasarkan anamnesis, hasil
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penun$ang. .
&namnesis eberapa ge$ala otitis media efusi berdasarkan keluhan pasien #aitu berkurang sampai hilangn#a pendengaran, rasa penuh atau tersumbat di telinga. "e$ala otitis media efusi #ang ter$adi pada anak biasan#a $arang dikeluhkan, tetapi patut dicurigai $ika pada anak tersebut terdapat keterlambatan bicara,0. !ada otitis media serosa akut $uga ter$adi diplacusis binauralis #aitu suara sendiri terdengar lebih n#aring pada telinga #ang sakit. !asien mengeluhkan terdapat cairan #ang terasa bergerak di dalam telinga saat posisi kepala berubah. Dapat ter$adi n#eri telinga pada barotraumas, tetapi $ika pen#ebabn#a virus atau bakteri biasan#a pasien tidak merasakan n#eri. !ada beberapa pasien terdapat vertigo dan tinnitus. 0
.
!emeriksaan fisik !emeriksaan fisik #ang dilakukan #aitu otoskopi dan tes penala. !ada pemeriksaan otoskopi dapat terlihat membran timpani #ang kelabu atau menguning #ang telah kekurangan pergerakan. /ika membran timpani translusen, maka dapat terlihat air-fluid level atau gelembung udara kecil pada telinga tengah. 10
"ambar 0. "ambaran membran timpani dengan 9 a. air-fluid level , b. bubble appearance 6 !ada otitis media efusi #ang sudah lama, membran timpani #ang terlihat pada otoskopi masih utuh tetapi suram, berwarna kuning kemerahan atau keabu-abuan.
"ambar 6.
"ambaran membran
timpani
pada otitis media
efusi
kronis6
!ada tes penala dapat ditemukan tuli konduktif pada pasien dengan otitis media efusi, dengan tes 4inne negatif, tes @eber lateralisasi ke telinga #ang sakit, dan tes Schwabach meman$ang pada telinga #ang sakit. 0.
!emeriksaan penun$ang Terdapat beberapa pemeriksaan penun$ang #ang dapat dilakukan #aitu sebagai berikut. Timpanometri 9 dengan mengukur kompliens dari mekanisme • transformer telinga tengah, timpanometri men#ediakan pemeriksaan ob$ektif
untuk
status
telinga
tengah.
Timpanometri
akan
memperlihatkan sebuah puncak (misaln#a pada kompliens maksimal) ketika tekanan di kanalis akustik eksternal sama dengan di telinga
11
tengah. Dengan membedakan tekanan di telinga luar, apabila terdapat efusi maka kompliensn#a tidak akan bervariasi dengan perubahan tekanan telinga luar atau bisa terbentuk flat timpanogram (tipe ). /ika tekanan telinga tengah sama atau mendekati tekanan atmosfer, terbentuk timpanogram normal (tipe &). /ika tekanann#a negative maka akan terbentuk puncak kompliens #ang berada dibawah -55da!a (tipe >).
"ambar . Timpanogram •
&udiometri 9 pasien dengan otitis media efusi biasan#a memiliki tuli konduktif #ang moderate. &udiometri men#ediakan pemeriksaan keparahan kehilangan pendengaran dan meskipun begitu sangat penting pada monitoring progress dari kondisin#a dan men#ediakan informasi
#ang
berguna
pada
pengambilan
keputusan
untuk
mana$emen terapi.
2.,. Diagnosis Baning
titis media akut stadium oklusi tuba eustachius. !erbedaan otitis media akut dan otitis media efusi dapat dinilai berdasarkan adan#a episode akut (kurang dari 68 $am) onset ge$ala inflamasi seperti n#eri telinga, gelisah, demam, adan#a sekret #ang sering ter$adi pada otitis media akut.
2.-. Penatalaksanaan
!engobatan otitis media efusi tergantung kepada pen#ebab #ang mendasari pen#akit tersebut.
12
. titis media serosa akut !engobatan dapat secara medikamentosa dan pembedahan. !ada pengobatan medical diberikan obat vasokonstriktor lokal (tetes hidung), antihistamin, perasat 2alsava , bila tidak ada tanda-tanda infeksi saluran nafas atas.0 Setelah satu atau dua minggu, bila ge$ala-ge$ala masih menetap, dilakukan miringotomi dan bila masih belum sembuh maka dapat dilakukan miringotomi serta pemasangan pipa ventilasi ("rommet). "rommet atau ventilation tube merupakan tube kecil #ang terbuat dari plastik #ang diinsersikan melalui sebuah lubang kecil pada membran timpani. "rommet akan membantu drainase cairan #ang terkumpul pada telinga tengah dan ventilasi pada telinga tengah.
"ambar 7. !emasangan pipa "rommet 7 . titis media serosa kronik (glue ear) !engobatan #ang harus dilakukan adalah mengeluarkan sekret dengan miringotomi dan pemasangan pipa ventilasi ("rommet). !ada kasus #ang masih baru pemberian dekongestan tetes hidung serta kombinasi anti histamin dan dekongestan per oral seringkali bisa berhasil. Sebagian ahli mengan$urkan pengobatan medikamentosa selama 0 bulan, bila tidak berhasil baru dilakukan tindakan operasi. Di samping itu harus pula dinilai serta diobati faktor-faktor pen#ebab seperti alergi, pembesaran adenoid atau tonsil, dan infeksi hidung dan sinus. 0
2.1. $o%(likasi
Terdapat dua komplikasi akibat otitis media efusi #aitu 9
13
."angguan pendengaran atau kehilangan pendengaran #ang bersifat sementara. %al ini akan mempengaruhi perkembangan bahasa dan prilaku $ika dialami oleh anak-anak. .
'erusakan
kronis
pada
anatomi
membran
timpani
seperti
timpanosklerosis. %al ini tergantung pada berapa lama seseorang menderita otitis media efusi dan tekanan negatif pada telinga tengah.
'omplikasi pada otitis media efusi tergantung pada $enis efusin#a seperti efusi seosa atau purulent dengan tekananan telinga tengah #ang negatif dan efusi mukoid kronis dengan tekanan telinga tengah negatif serta adan#a perubahan anatomis pada membrane timpani. &dan#a efusi #ang mukoid dapat membuat membrane timpani mengalami retraksi, atelektasis, adhesi membran timpani pada tulang-tulang pendengaran, sehingga perlu evalusia dalam 6-7 minggu.
2.11. Prognosis
&nak-anak dengan otitis media efusi memiliki prognosis #ang baik untuk mencapai tahap resolusi sekitar 7*+ dalam bulan dan A+ setelah 0 bulan. 1amun otitis media efusi memiliki 0*-6*+ kemungkinan rekurensi kembali setelah diobservasi beberapa tahun menurut sebuah penelitian.
BAB !!! PENUTUP
titis media efusi atau otitis media serosa atau otitis media non supuratif adalah keadaan terdapatn#a sekret #ang non purulen di telinga tengah, sedangkan membran timpani utuh. Di &merika Serikat, infeksi telinga tengah adalah masalah medis #ang paling umum pada ba#i dan anak-anak usia prasekolah, merupakan diagnosis utama #ang paling sering pada anak-anak usia tahun #ang diperiksa dokter. !edoman klinis mendokumentasikan bahwa survei skrining anak-anak #ang sehat antara ba#i dan usia tahun menun$ukkan prevalensi -6*+ menderita otitis media efusi. Infeksi telinga tengah paling sering disebabkan oleh virus #ang sama #ang men#ebabkan common cold . Infeksi akut $uga bisa
14
disebabkan oleh bakteri #ang kadang-kadang biasan#a berada di mulut dan hidung. Secara umum, pen#ebab otitis media efusi adalah infeksi virus pada saluran nafas atas, tekanan negatif $uga dapat ter$adi pada telinga tengah #ang sehat karena peningkatan #ang tiba-tiba dari tekanan udara (barotrauma),tumor #ang menutupi muara tuba eustachius, defisiensi pembukaan aktif tuba oleh otot tensor veli palatini, adenoiditis, dll. &dapun faktor-faktor #ang mempengaruhi ter$adin#a otitis media efusi adalah faktor lingkungan, usia, gangguan pada pembuluh darah, telah dikaitkan dengan otitis media dengan efusi. titis media efusi terbagi atas otitis media serosa akut dan kronis. titis media efusi dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penun$ang. !engobatan otitis media efusi tergantung kepada pen#ebab #ang mendasari pen#akit tersebut berupa medikamentosa dan pembedahan. &nak-anak dengan otitis media efusi memiliki prognosis #ang baik untuk mencapai tahap resolusi sekitar 7*+ dalam bulan dan A+ setelah 0 bulan. 1amun otitis media efusi memiliki 0*-6*+ kemungkinan rekurensi kembali setelah diobservasi beberapa tahun menurut sebuah penelitian.
DA'TA/ PU#TA$A
.
"u#ton &>, %all /3. uku &$ar :isiologi 'edokteran. 3disi . **7. Singapore. 3lsevier Inc.
.
Dhooge I, Desloovere >, oudew#ns &, 'empen 2, Dach# /!. anagement of titis edia with 3ffusion in >hildren. /ournal -3nt "uidelines9**B09.Diunduh
dari
www.
ncbi.nlm.nih.govCpubmedC707076. pada * ktober *6. 0.
Soepardi 3&, Iskandar 1, ashiruddin /, 4estuti 4D. uku &$ar Ilmu 'esehatan Telinga %idung Tenggorok 'epala dan eher. 3disi keenam. **A.
6.
/akarta9 alai !enerbit :';I. !robst 4, "revers ", Iro %. asic torhinolar#ngolog#9 & step-b#-step earning "uide. **7. 1ew Eork9 Thieme. 15
.
alwani &'. >urrent Diagnosis and Treatment tolar#ngolog#, %ead and 1eck Surger#. Second edition. **8. 1ew Eork9 c"raw %ill.
7.
nerci T. Diagnosis in torhinolar#ngolog#. **5. erlin %eidelberg9 Springer.
16