BAB I PENDAHULUAN
Avian influenza, yang disebut juga penyakit flu burung adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang biasa mengenai unggas. 1 Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1 pada unggas di konfirmasikan telah telah terjadi terjadi di seluru seluruh h dunia. dunia. !umber !umber virus virus diduga diduga berasal berasal dari dari migrasi migrasi burung burung dan transportasi unggas yang terinfeksi. "eningkatnya kasus infeksi H5N1 yang menyebabkan kematian pada manusia sangat dikha# dikha#ati atirka rkan n dapat dapat berkem berkemban bang g menjad menjadii #abah #abah pandem pandemik ik yang yang berbah berbahay ayaa bagi bagi umat umat manusia di muka bumi ini. !ejak lebih dari satu abad yang lalu, beberapa subtipe dari virus influenza A telah menghantui manusia. $erbagai variasi mutasi subtipe virus influenza A yang menyerang menyerang manusia manusia dan telah menyebabkan menyebabkan pandemik, pandemik, sehingga sehingga tidak mengherankan mengherankan jika ke#aspadaan global terhadap #abah pandemi flu burung mendapatkan perhatian yang serius. %ia#ali pada tahun 1&1' dunia dikejutkan oleh #abah pandemi yang disebabkan virus virus influe influenza nza,, yang yang telah telah membun membunuh uh lebih lebih dari dari ().))) ().))) orang, orang, dimana dimana subtip subtipee yang yang me#aba me#abah h saat itu adalah adalah virus virus H1N1 H1N1 yang yang dikena dikenall dengan dengan *!pani *!panish sh +lu. +lu. -ahun ahun 1&5 1&5 kemb kembal alii duni duniaa dila diland ndaa #aba #abah h glob global al yang ang diseb disebab abka kan n oleh oleh kerab kerabat at deka dekatt viru viruss yang yang bermutasi menjadi HN atau yang dikenal dengan *Asian +lu yang telah merenggut 1)).))) ji#a meninggal. Pada tahun 1&/', virus flu kembali menyebabkan #abah pandemi dengan merubah dirinya menjadi H0N. "utan virus yang dikenal dengan *Hongkong +lu ini telah menyebabkan )).))) orang meninggal dunia. !aat ini dunia kembali dikagetkan dengan merebaknya avian influenza H5N1 yang pertama kali menyerang dan mene#askan / orang penduduk Hongkong pada tahun 1&& dari 1' orang yang terinfeksi. 0 -ahun -ahun ))0 sebanyak sebanyak '0 orang terinfeksi terinfeksi dengan dengan subtipe subtipe virus lainnya yaitu HN, dan H&N. -ahun ))(, subtipe H5N1 dan HN telah menginfeksi puluhan penduduk ietm ietman, an, -hail -hailand and,, dan 2anada 2anada.. irus irus H5N1 H5N1 lebih lebih patoge patogen n daripa daripada da subty subtype pe lainny lainnyaa sehingga sehingga disebut dengan Highly Pathogenic H5N1 Avian Avian Influenza 3HPA4. Influenza 3HPA4. !ampai dengan akhir bulan Agustus ))/, telah dilaporkan sebanyak (1 kasus infeksi dan 1(1diantaranya telah meninggal dunia. ( %alam %alam referat referat ini akan akan dijelas dijelaskan kan gambar gambaran an infeksi infeksi pada pada manusi manusia, a, penula penularan ran,, patogenesis, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan flu burung. BAB II
1
PEMBAHASAN
I. DEFINISI
4nfluenza merupakan infeksi saluran pernapasan pada manusia yang disebabkan oleh virus yang lebih serius dari common cold. 4nfluenza biasa disebut flu dan terjadi musiman setiap tahun, lebih sering pada musim dingin. 5,/, 4nfluenza musiman menyebabkan kesakitan pada sekitar 56 de#asa dan )6 anak7anak setiap tahun, menyebabkan sekitar 5).))) 8 5)).))) kematian se9ara global setiap tahun, kebanyakan pada usia yang lebih tua dan sangat muda.
5,
Avian influenza, yang disebut juga +lu burung merupakan penyakit infeksi akibat virus influenza tipe A: virus avian influenza 3virus ini berbeda dengan virus influenza pada manusia yang biasanya mengenai unggas.,5,/ !ejak tahun ))0, virus avian influenza H5N1 telah menyebabkan infeksi yang serius, sehingga disebut Highly Pathogenic H5N1 Avian Influenza 3HPA4 pada unggas dan telah menyebar dari Asia ke ;ropa dan -enggara, serta Afrika, menyerang lebih dari 0) negara. irus H5N1 menyebar sangat 9epat pada unggas dan menyebabkan mortalitas &)6 7 1))6 pada unggas yang terinfeksi dalam #aktu (' jam.5 II. EPIDEMIOLOGI
irus influenza normalnya merupakan spesies spesifik yang tinggi, artinya virus itu menginfeksi satu spesies individu 3manusia, beberapa spesies unggas, babi, kuda, dan anjing laut dan jarang menginfeksi spesies lain. !ejak tahun 1&5&, kejadian infeksi manusia oleh virus avian influenza ter9atat sebanyak 1) kejadian. %ari ratusan jenis virus avian influenza, hanya ( jenis yang dapat menginfeksi manusia, yaitu< H5N1, HN0, HN, dan H&N. !e9ara umum, infeksi manusia oleh virus ini menimbulkan gejala yang ringan dan hanya sedikit menyebabkan sakit berat, ke9uali virus H5N1 yang lebih patogen daripada subtipe lainnya sehingga disebut dengan Highly Pathogenic H5N1 Avian Influenza 3HPA4. ,' %ari seluruh virus yang bersirkulasi pada unggas, virus H5N1 yang mempunyai kemungkinan paling besar menginfeksi manusia karena virus ini menyebabkan penyakit yang sangat berat dengan jumlah kasus dan kematian terbanyak. irus ini telah menyebabkan 0 kejadian dalam beberapa tahun terkhir< H5N1 yang pertama kali menyerang dan mene#askan / orang penduduk Hongkong pada tahun1&& dari 1' orang
yang terinfeksi, tahun ))0 mene#askan 1 orang dari orang terinfeksi di Negara yang sama. -ahun ))(, subtipe H5N1 telah menginfeksi puluhan penduduk ietman, -hailand, dan 2anada. !ampai dengan akhir bulan Agustus ))/, telah dilaporkan sebanyak (1 kasus infeksi dan 1(1 di antaranya telah meninggal dunia. %alam -abel 1, terlihat bah#a telah terjadi ke9enderungan yang meningkat baik angka kesakitan ataupun angka kematian manusia yang terkena infeksi virus H5N1. !ejak tahun ))0 telah terjadi penyebaran yang semakin luas dari HPA47H5N1 ke beberapa negara lain, dengan angka kematian yang 9ukup tinggi. ,0 Pada =anuari ))(, di beberapa propinsi di 4ndonesia terutama $ali, $otabek, =a#a -imur, =a#a -engah, 2alimantan $arat dan =a#a $arat dilaporkan adanya kasus kematian ayam ternak yang luar biasa. A#alnya kematian tersebut disebabkan oleh karena virus new castle, namun konfirmasi terakhir oleh %epartemen Pertanian disebabkan oleh virus flu burung 3Avian influenza 3A4. =umlah unggas yang mati akibat #abah penyakit flu burung di 1) propinsi di 4ndonesia sangat besar yaitu 0.'(.5 ekor 3(,6 dan yang paling tinggi jumlah kematiannya adalah propinsi =a#a $arat 31.5(1.( ekor. %ata dari >H? menyebutkan hingga +ebruari tahun ))& ter9atat total kasus ()', dengan angka kematian /06. -otal kasus di 4ndonesia 1(1 kasus dengan angka kematian yang tinggi, '6 3-abel 1.
(
III. ETOLOGI
0
Penyebab flu burung adalah virus
influenza
tipe A.
irus
influenza merupakan virus @NA termasuk
dalam
famili
Orthomyoviridae. Asam nukleat virus ini beruntai tunggal, terdiri dari ' segmen gen yang mengkode sekitar 11 jenis protein. irus influenza
mempunyai
selubung:simpai yang terdiri dari kompleks protein dan karbohidrat. irus
ini
mempunyai
tonjolan
3 s!i"es yang digunakan untuk menempel
pada reseptor yang
spesifik pada sel7sel hospesnya pada
saat
menginfeksi
sel.
-erdapat jenis s!i"es yaitu yang mengandung hemaglutinin 3HA dan
yang
mengandung
neuraminidase 3NA, yang terletak di bagian terluar dari virion. 0,& irus influenza mempunyai ( jenis antigen yang terdiri dari protein nukleokapsid 3NP, Hemaglutinin 3HA, Neuraminidase 3NA, dan protein matriks 3"P. $erdasarkan jenis antigen NP dan "P, virus influenza digolongkan dalam virus influenza A, $, dan . 0, IV. SIFAT-SIFAT VIRUS
irus influenza pada unggas mempunyai sifat dapat bertahan hidup di air sampai ( hari pada suhu dan lebih dari 0) hari pada suhu ) . %i dalam tinja unggas dan °
°
dalam tubuh unggas sakit dapat hidup lama, tetapi mati pada pemanasan /) selama 0) °
menit atau 5/ selama 0 jam dan pemanasan ') selama 1 menit. irus akan mati °
°
dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta 9airan yang mengandung iodine. 1 irus 4nfluenza A sangat penting dalam bidang kesehatan karena sangat patogen baik bagi manusia, dan binatang, yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi,
(
di seluruh dunia. irus influenza A ini dapat menyebabkan pandemis karena mudahnya mereka bermutasi, dengan mengubah antigen permukaannya 3H dan N baik se9ara 9epat: mendadak maupun lambat 3bertahun7tahun.
Peristi#a terjadinya perubahan besar dari
struktur antigen permukaan yang sangat singkat disebut antigenic shift. $ila perubahan antigen permukaan yang terjadi hanya sedikit disebut antigenic drift. Antigenic shift terjadi pada virus influenza A, antigenic drift terjadi pada virus influenza $, virus influenza relatif stabil. "elalui dua mekanisme ini akan terbentuk varian7varian baru yang lebih patogen. 1,0,,1) irus influenza $ adalah jenis virus yang hanya menyerang manusia, sedangkan virus influenza , jarang ditemukan #alaupun dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan binatang. =enis virus influenza $ dan jarang sekali atau tidak menyebabkan #abah pandemis.0
!ejak dulu diduga kondisi yang memudahkan terjadinya antigenic shift adalah adanya penduduk yang bermukim di dekat daerah peternakan unggas dan babi. 2arena babi bersifat rentan terhadap infeksi baik oleh avian maupun human virus maka he#an tersebut dapat berperan sebagai lahan pen9ampur 3miing vessel untuk penyusunan kembali gen7gen yang berasal dari kedua virus tersebut, sehingga menyebabkan terbentuknya subtipe virus baru. Akhir7akhir ini diketahui adanya kemungkinan sekunder untuk terjadnya perubahan ini. $ukti7bukti yang ada meunjukkan bah#a setidak tidaknya ada beberapa dari 15 subtipe virus influenza yang terdapat pada populasi burung di mana manusia dapat berfungsi sebagai lahan pen9ampur. $ukti yang nyata dari peristi#a ini adalah terjadinya pandemi H0N 31&/' dan HN 31&5. 1,
5
V. FAKTOR HOST
$urung7burung air yang liar, terutama yang termasuk dalam orde Anseriformis 3bebek dan angsa dan #haradiformis 3burung 9amar dan burung7burung pantai, adalah pemba#a 3carrier seluruh varietas subtipe dari virus influenza A, dan oleh karenanya, sangat mungkin merupakan penampung 3reservoir alami untuk semua jenis virus influenza.11 !ementara semua spesies burung dianggap sebagai rentan terinfeksi, beberapa spesies unggas domestik 8 ayam, kalkun, balam, puyuh dan merak 8 diketahui terutama rentan terhadap sekuele 3lanjutan dari infeksi virus influenza. irus7virus influenza A unggas biasanya tidak menimbulkan penyakit pada penjamu alami mereka. !ebaliknya, virus7virus tersebut tetap dalam suatu keadaan stasis yang evolusioner. 1 Antara penjamu dengan virus agaknya terjadi saling toleransi yang seimbang, yang se9ara klinis ditunjukkan dengan tidak adanya penyakit dan replikasi virus se9ara efisien. !ejumlah besar virus, sampai sebanyak 1)', B 5)6 dosis infektif 3egg$infective dose 3;4%5) per gram tinja, dapat dikeluarkan. =ika virus tersebut menular ke spesies unggas yang rentan, dapat timbul gejala7gejala sakit yang 8 kalau ada 77 biasanya bersifat ringan. irus dari fenotipe seperti ini disebut sebagai berpatogenisitas rendah 3CPA4 dan pada umumnya hanya mengakibatkan terjadinya penurunan produksi telur yang bersifat ringan dan sementara dalam unggas petelur, atau menurunkan penambahan berat badan dalam unggas pedaging.
10
-etapi strain$strain dari subtipe H5 dan H berpotensi untuk
mengalami mutasi menjadi bentuk yang sangat patogen setelah mengalami perpindahan dan adaptasi terhadap penjamu yang baru. 2elahiran bentuk yang sangat patogen dari H5 dan H atau subtipe yang lain tidak pernah dijumpai dalam unggas liar. !ekali fenotip HPA4 tumbuh dalam unggas domestik, mereka akan dapat ditularkan se9ara horisontal dari unggas ternak kembali ke burung liar. 2erentanan burung liar terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh HPA4 sangat bervariasi tergantung kepada spesies dan umur unggas, serta strain virusnya. !ampai pada mun9ulnya virus ganas 3HPA4 garis H5N1 di Asia, limpahan dari HPA4 ke populasi burung liar hanya terjadi se9ara sporadik dan terbatas pada suatu daerah saja sehingga sebegitu jauh unggas liar se9ara epidemiologik tidak dianggap mempunyai peranan penting dalam penyebaran HPA4 3!#ayne and !uarez ))). Pandangan ini kini berubah se9ara fundamenta sejak a#al ))5, ketika terjadi #abah virus ganas 3HPA4 yang terkait dengan garis H5N1 Asia pada ribuan burung air di 9agar alam %anau Dinghai di barat laut hina 3hen ))5, Cu ))5. Akibat kejadian ini,
/
ditemukan adanya penyebaran lebih lanjut ke arah ;ropa selama tahun ))5 3?4; ))5. @in9ian proses peristi#a tersebut serta akibatnya digambarkan di ba#ah ini<
VI. PENULARAN Penularan antara sesama unas
Cingkar hidup virus influensa unggas jenis patogenisitas rendah dalam unggas air liar se9ara genetik adalah stabil 3>ebster 1&&. !iklus infeksi antar unggas terjadi melalui rantai oral7fekal 3mulut7tinja. !elain menular melalui kontak langsung dari penjamu ke penjamu, air dan benda7benda lain yang ter9emar virus merupakan jalur penularan tidak langsung yang juga penting. 4ni berbeda dengan penularan virus influensa pada mamalia 3manusia, babi, kuda yang terutama terjadi melalui per9ikan yang tersembur dari hidung dan mulut. Pada unggas, titer ekskresi tertinggi yang pernah dilaporkan men9apai 1)', B 5)6 dosis telur7terinfeksi 3egginfected dose, ;4%5) per gram tinja 3>ebster 1&'. -iter rata7rata biasanya jauh
lebih rendah dari itu. irus influensa unggas menunjukkan kemampuan yang mengagumkan dalam mempertahankan daya penularannya di lingkungan alam, terutama di permukaan air, meskipun dalam morfologi nampak rapuh 3!tallkne9ht 1&&)aEb, Cu ))0. -elah dibuktikan bah#a suspensi virus dalam air mampu mempertahankan daya penularannya selama lebih dari 1)) hari pada suhu 1o . %i ba#ah 8 5)o virus dapat bertahan praktis untuk #aktu yang tidak terbatas. %ata dari 4to et al 31&&5 dan ?kazaki et al 3))) membuktikan bah#a di daerah 1' +CF $F@FNG palearktik, virus influensa unggas tera#etkan di dalam air danau yang beku selama musim dingin ketika penjamu alaminya sedang bermigrasi ke tempat yang lebih panas. 2etika mereka kembali pada musim panas berikutnya, unggas7unggas tersebut bserta anak7anaknya yang masih rentan akan terinfeksi oleh virus7virus yang terlepas se#aktu es men9air. !ejalan dengan temuan ini, diperkirakan bah#a virus7virus influensa tersimpan a#et dalam lingkungan es untuk #aktu yang sangat lama 3!mith ))(, dan bah#a virus7virus kuno serta genotipnya dapat aktif kembali dari tempat7tempat penampungan sema9am itu 3@ogers ))(. "asuknya virus CPA4 subtipe H5 atau H ke tubuh ka#anan unggas yang rentan merupakan dasar dari rantai infeksi yang dapat diikuti dengan perkembangan de novo biotipe yang sangat patogenik. @isiko penularan dari burung liar ke unggas peliharaan terutama terjadi kalau unggas peliharaan tersebut dibiarkan bebas berkeliaran, menggunakan air yang juga digunakan oleh burung liar, atau makan dan minum dari sumber yang ter9emar kotoran burung liar pemba#a virus 3apua ))0, Henzler ))0. Fnggas juga dapat terinfeksi jika bersentuhan langsung dengan he#an pemba#a virus, atau kotoran he#an lain yang memba#a virus, atau bersentuhan dengan benda7benda yang tervemar bahan mengandung virus. !ekali virus menginfeksi ka#anan unggas, CPA4 tidak harus mengalami suatu fase adaptasi pada spesies unggas tersebut sebelum dikeluarkan lagi dalam jumlah yang 9ukup besar untuk dapat menular se9ara horisontal ke unggas lain, baik dalam ka#anan sendiri ataupun ke ka#anan yang lain. %emikian pula sekali HPA4 berkembang dari ka#anan unggas yang terinfeksi CPA4, ia juga dapat menular dengan 9ara yang sama. Pasar unggas yang menjual unggas dalam jumlah besar dan unggas ditempatkan se9ara saling berdesakan, merupakan multiplikator penyebaran penularan 3!hortage 1&&', $ulaga ))0. -indakan pengamanan 3%iosecurity yang baik, yang ditujukan untuk '
mengisolasi perusahaan peternakan unggas yang besar, dapat se9ara efektif men9egah penularan dari satu peternakan ke peternakan yang lain se9ara mekanik 3misalnya melalui alat7alat, kendaraan, makanan, pakaian 77 terutama sepatu, dan kandang atau kurungan yang ter9emar..!ebuah analisis yang dilakukan terhadap kasus #abah HPA4 di 4talia selama tahun 1&&&:))) menunjukkan 9ara penulatan sebagai berikut< pemindahan atau perpindahan ka#anan unggas 31,)6, kontak yang terjadi selama dalam pengangkutan unggas ke tempat pemotongan 3',56, lingkungan dalam radius atu kilometer seputar peternakan yang terserang 3/,6, truk7truk yang digunakan mengangkut pakan, kandang atau bangkai unggas 31,06, penularan se9ara tidak langsung karena pertukaran karya#an, alat7alat, dsb 3&,(6 3"arangon and apua ))5. -idak ada petunjuk bah#a #abah yang terjadi di 4talia itujuga menyebar melalui udara. -etapi pada #abah yang terjadi di $elanda 3))0 dan kanada 3))(, diperkirakan juga terjadi penyebaran melalui udara 3Candman and !9hrier ))(, Cees ))(. Peranan vektor hidup seperti binatang pengerat atau lalat, yang dapat bertindal sebagai *vektor mekanik tetapi dia sendiri tidak terinfeksi, belum dapat ditentukan tetapi yang pasti peranan mereka tidak dianggap besar. Hingga mun9ulnya HPA4 H5N1 garis Asia, adanya infeksi balik HPA4 dari unggas ternak ke burung liar belum memegang peranan yang berarti. -etapi dalam bulan April ))5, penyakit yang diakibatkan oleh H5N1 garis Asia mun9ul di danau Dinghai di $arat Caut hina yang memakan korban ribuan angsa berkepala bergaris dan bebek spesies lain yang berpindah serta juga burung 9amar 3hen ))5, Cu ))5. ?leh karena itu kemungkinan terjadinya penularan virus P;NFCA@AN 1& H5N1 garis Asia oleh burung7burung liar perlu diperhitungkan dalam konsep pen9egahan di masa datang 3dibahas di ba#ah. !ejak akhir ))0, di Asia telah dijumpai beberapa virus H5N1 yang sangat patogen pada ayam tetapi tidak pada bebek 3!turm7@amirez ))5. Fji 9oba infeksi dengan menggunakan isolat virus7virus ini menunjukkan9ampuran yang heterogen dalam analisis genetik dan kemampuan membentuk lempeng dalam biakan sel 3Hulse Post ))5. $ebek7bebek yang selamat dalam per9obaan dengan isolat ini mengeluarkan virus pada hari ke 1 yang telah kehilangan potensi patogenisitasnya terhadap bebek. =ika gejala7gejala klinis digunakan untuk melakukan skrining adanya HPA4 H5N1 di lapangan, bebek7bebek ini nampaknya telah menjadi &
*2uda -roya bagi virus7virus ini 3>ebster ))/. Penularan !e manus"a
Penularan virus influensa unggas ke manusia yang menimbulkan gejala7gejala klinis yang nyata masih dianggap peristi#a yang jarang 3lihat -abel 0. "engingat besarnya potensi terpapar HPA4 H5N1 pada jutaan manusia di Asia -enggara, jumlah kasus influensa unggas pada manusia yang terdokumentasikan, meskipun menunjukkan peningkatan selama beberapa tahun terakhir ini, se9ara komparatif masih dapat dianggap rendah 3http<::###.#ho.int:diseases:avianinfluenza:9ountry:en. Pertama kali ditemukan adanya hubungan antara HPA4 H5N1 garis Asia dengan penyakit pernafasan pada manusia adalah di Hong 2ong pada tahun 1&&, ketika enam dari 1' orang yang terinfeksi H5N1 meninggal dunia. 2asuskasus ini se9ara epidemiologik berhubungan dengan kejadian #abah H5N1 yang sangat patogen di pasar unggas hidup 3Iuen 1&&', laas 1&&', 2atz 1&&&. @isiko penularan langsung dari unggas ke manusia terutama terjadi pada mereka yang telah bersentuhan dengan unggas ternak yang sudah terinfeksi, atau dengan permukaan benda7benda yang banyak ter9emari kotoran unggas. @isiko terpapar diperkirakan 9ukup substantif se#aktu penyembelihan, pen9abutan bulu, pemotongan dan persiapan unggas untuk dimasak 3http::###.#ho.int:9sr:don:))5)'1':en:. irus HPA4 H5N1 garis asia dapat ditemukan di semua jaringan 8 termasuk daging 8 di tubuh bangkai. %alam beberapa kejadian serupa, dilaporkan bah#a orang yang menyembelih atau mempersiapkan unggas yang sakit untuk dimakan tela h mengalami penyakit yang fatal, sementara anggota keluarganya yang juga ikut makan daging unggas tersebut tidak mengalami hal serupa 3http::###.#ho.int:9sr:don:))51)10:en:indeB.html. !uatu strain H&N telah menyebabkan gejala mirip influensa ringan pada dua orang anak dalam kejadian !A@ di Hong 2ong di tahun 1&&&, dan seorang anak lagi di pertengahan bulan %esember ))0 3!aito ))1, $utt ))5. !train H&N yang beredar dalam unggas ternak pada saat ini telah menimbulkan gejala7gejala dan angka kematian yang bermakna pada spesies yang rentan semisal kalkun dan ayam. !ampai hari ini, tidak ada bukti bah#a daging unggas yang dimasak se9ara baik dapat menjadi sumber penularan H5N1 garis Asia pada manusia. 1)
!ebagai pedoman umum, >H? menganjurkan agar daging dimasak sampai matang benar, sehingga seluruh bagian daging men9apai suhu internal )o . Pada suhu ini ) +CF $F@FNG virus influensa dapat dimatikan sehingga membuat aman untuk dimakan mrskipun daging mentahnya telah ter9emari virus H5N1 3>H? ))5. Penularan !e mamal"a la"n
%alam beberapa kejadian, virus influensa unggas sydah menular ke berbagai spesies mamalia. %i sini, mengikuti siklus replikasi dan adaptasi, garis epidemi baru dapat diketahui. -erutama babi telah sering terlibatkan dalam *pelintasan antar kelas sema9am itu. %i populasi babi di ;ropa, virus H1N1 yang serupa virus unggas sangat banyak dijumpai 3Heinen )) dan sebuah virus H1N, yang merupakan virus re7assortant unggas7manusia, pertama kali berhasil disiolasi di 4nggeris tahun 1&&, kini makin mantap pertumbuhannya $ro#n 1&&'. %i Amerika !erikat, sebuah virus 3H0N yang merupakan tri!le reassortant antara H1N1 yang klasik, virus H0N manusia dan subtipe virus unggas kini mulai beredar 3?lsen )). !ubtipe lain yang barangkali berasal dari unggas 3mis. H1N, H(N/ beberapa kali dijumpai pada babi 3$ro#n 1&&, 2arasin ))). !ebuah virus H&N yang berasal dari unggas dalam prevalensi yang moderat dijumpai pada babi di hina bagian timur 3Ju ))(. !elain babi, mamalia laut dan kuda juga sudah menunjukkan tertulari virus influensa A yang berasal dari unggas 3Guo 1&&, 4to 1&&&. 4nfeksi H5N1 se9ara alami juga pernah dijumpai pada harimau dan ku9ing besar lainnya di sebuah kebun binatang di -hailand setelah he#an7he#an itu diberi makan bangkai ayam yang memba#a virus 32ea#9harun ))(, Duirk ))(, Amosin ))5. He#an7he#an tersebut kemudian menderita sakit berat dengan angka kematian yang tinggi. Nampaknya terjadi juga penularan dari ku9ing ke ku9ing di kebun binatang tersebut 3-hana#ongnu#e9h ))5. 2asus7kasus ini merupakan laporan pertama tentang terjadinya infeksi virus influensa pada golongan &elidae. %alam suatu eksperimen, ku9ing rumah ;ropa berbulu pendek juga dapat ditulari virus H5N1 32uiken ))(. Pada tahun ))(, sebanyak 0.))) sampel serum yang diambil dari babi yang bebas berkeliaran di ietnam telah diuji se9ara serologik untuk mengetahui seberapa jauh mereka telah terpapar oleh virus influensa H5N1 3hoi ))5. "elalui uji netralisasi virus dan analisis 'estern %lot terbukti bah#a ),56 sampel 11
menunjukkan hasil seropositif. %alam suatu eksperimen infeksi, nampak bah#a babi dapat terinfeksi virus H5N1 yang diisolasi di Asia di tahun ))( dari manusia dan unggas. Gejala yang mun9ul setelah diobservasi selama empat hari pas9a infeksi hanyalah batuk ringan dan suhu badan yang sedikit meningkat. !elanjutnya virus dapat diisolasi dari jaringan saluran pernafasan selama oaling sedikit enam hari. -iter virus tertinggi dari usap jaringan hidung dijumpai pada hari kedua pas9a infeksi, tetapi tidak satupun dari he#an yang diinfeksi melalui per9obaan ini yang menularkannya ke babi lain yang bersentuhan dengan mereka. Nampaknya virus H5N1 ganas yang beredar di Asia dapat se9ara alami menginfeksi babi tetapi insidensi penularan seperti itu agaknya masih rendah. -idak satupun virus H5N1 dari unggas dan manusia dalam uji 9oba tersebut sanggup menular di antara babibabi dalam kondisi eksperimental ini 3hoi ))5. $erdasarkan pada pengamatan ini, saat ini agaknya babi tidak memainkan peranan penting terhadap terjadinya #abah virus H5N1 garis Asia. >abah influensa unggas HN yang sangat patogen pada unggas ternak di $elanda, $elgia dan =erman dalam musim semi tahun ))0 telah menyebabkan penyakit yang ringan, terutama konjunktivitis, pada '& pekerja peternakan unggas yang terpapar oleh unggas hidup dan bangkai unggas yang terinfeksi 32oopmans ))(. -etapi seorang dokter he#an yang terkena infeksi +CF $F@FNG mengalami sesak nafas akut yang memba#a kematian 3+ou9her ))(. !elain itu, selama terjadi #abah di $elanda, infeksi HN telah se9ara virologi dan serologi terpastikan pada beberapa keluarga yang mengalami kontak dengan sumber infeksi, empat di antaranya mengalami konjunktivitis 3%u @y van $eest Holle ))5. $ukti adanya infeksi alami 3asimtomatik oleh strain CPA4 subtipe H&, H dan H5 pada manusia juga telah dilaporkan pada kejadian lain di 4talia dan =epang 3Khou 1&&&, Puzell ))5, Promed ))/)11).))&). %alam sebuah laporan singkat 3Promed "ail ))5)'/, disampaikan sebuah kejadian infeksi mematikan oleh influensa H5N1 pada tiga ekor musang pemakan ikan yang lahir di tempat pemeliharaan di sebuah taman nasional ietnam. !umber penularan sampai saat ini belum diketahui dengan jelas. !ementara ) ekor he#an sejenis yang tinggal di kandang sebelahnya tidak ada satupun yang sakit. irus influensa unggas tidak ditemukan pada tikus, kelin9i dan 1
beberapa jenis he#an lain yang ada di pasar unggas hidup di Hong 2ong, ketika sebanyak )6 ayam yang dijual di sana ditemukan positif terinfeksi H5N1 garis asia 3!hortridge 1&&'.
VII. PATOGENESIS
VIII. DIAGNOSIS
I#. PEN$EGAHAN
#. PENATALAKSANAAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Nainggolan, leonard, dkk. 3))/. 4nfluenza $urung 3 Avian Influenza(. %alam< $uku Ajar 4lmu Penyakit ;disi 4 =ilid 444. Pusat Penerbitan %epartemen 4lmu Penyakit %alam +2F4. =akarta<1(170. . >H?. Avian 4nfluenza. +eb ))/. 0. Horimoto -, 2a#aoka I. Pandemis9 threat posed by avian influenza A viruses. #lin )icro%iol *ev. ))1. 1(31 < 1&71(&. (. >H?. 3))/ < umulative Number of onfirmed Human ases of Avian 4nfluenza A: 3H5N1
@eported
to
>H?,
'
Agustus
))/.
Available
from
<
http<::###.#ho.int:9sr:disease:avianinfluenza:9ountry:9asestable))/)'0:en:indeB .htm. 10
5. Avian influenza.pdf /. A4 "edia.pdf . "ikrobiologi =a#etz '. Ciu =, Jiao H, Cei +, Khu D, Din 2. Khang J>, et.al. Highly pathogeni9 H5N1 influenza virus infe9tion in migratory bird. +cience. ))5 < 1)/.
&. Avian infuenza and newcastle disease. JAVMA. 1). ss7anada 11. Webster RG, Bean WJ, Gorman OT, Chambers TM, Kawaoka Y. Evolution an e!olo"# o$ "n$luen%a & viruses. Mi!robiol Rev '(()* +- '+)/(. &bstra!t- htt0-11ameeo.!om1lit.0h02i3'+/('45
1. Taubenber"er JK, Rei &6, 7ourens RM, Wan" R, Jin G, 8annin" TG. Chara!teri%ation o$
the '('5 in$luen%a virus
0ol#merase "enes. 9ature. )44+ O!t *:;/44=-55((;. &bstra!t- htt0-11ameeo.!om1lit.0h02i3')45;/)
10. Ca0ua >, Mutinelli 8. 7ow 0atho"eni!it# <7?&>= an hi"hl# 0atho"eni! <6?&>= avian
in$luen%a in turke#s an !hi!ken. >n-
Ca0ua >, Mutinelli 8. n$luen%a, ?a0i Eitore, Bolo"na, )44', 00. ';)4
1(