TIM PEMBIMBING STUDIO PENATAAN RUANG 1. Prof. Prof. Dr.rer Dr.rer.nat. .nat. Imam Buchori 2. Dr. Dr. Fadjar Hari Mardiansjah
1
3. Maya Maya Damayant Damayanti, i, Ph.D
7 3
8
TIM STUDIO PENATAAN RUANG
5 4
1. Aziz Bahtiar Bahtiar Rifai Rifai (Ketu (Ketua) a) 2. Arief Arief Budima Budiman n 3. Brama Bramanty ntyo o
2
4. Eki Asmind Asmindo o 5. Henny Henny Ferniza Ferniza 6. Novia Purbasar Purbasarii
6
7. Syamsudin Syamsudin Nggole Nggole 8. Yohanis ohanis Bara Lotim
1 PENDAHULUAN Konstelasi Wilayah
2 KARAKTERISTIK WILAYAH DAN ANALISIS RENCANA DETAIL TATA RUANG & PERATURAN ZONASI PERKOTAAN PERKOTAAN ENTIKONG 2016-2035
Fisik Dasar dan Guna Lahan Kependudukan Ekonomi Sarana dan Prasarana Kelembagaan Analisis SWOT
3 KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Terpilih Alternatif Skenario Skenario Kependudukan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Penataan Ruang
4 RENCANA
Struktur Ruang Pola Ruang Jaringan Prasarana Indikasi Program dan Tahapan Pembangunan
5
LOKASI WILA WILAY YAH PERENCANAAN PERE NCANAAN
LAT LA TAR BELAKA BELAKANG NG NAWACITA Ke-3 JOKOWI-JK : Membangun Indonesia dari pinggiran
Isu Utama Pengembangan Kawasan Perbatasan PROVINSI KALIMANTAN BARAT KABUPATEN SANGGAU
Posisi Strategis Entikong sebagai Perbatasan Darat dengan Malaysia
Perbatasan harus menjadi Teras Depan Negara
- Kawasan Hankam - Potensi Pengembangan
KAWASAN PERKOTAAN ENTIKONG
1.447 Ha
Perlu disusun RDTR Perkotaan Entikong
OUTWARD LOOKING
INWARD LOOKING
Entikong Entikong Berdasarkan:
Entikong Berdasarkan:
RTRWN PP No.26/2008 RTRW Prov. Kalimantan Barat RTRW Kab. Sanggau
Perpres Perpres No. 31/2015 31/2015 sebaga sebagaii 1 diantar diantara a 10 PLB di Kalimantan
TEBEDU, KUCHING (SARAWAK) Posisi Geografis Tebedu Inland Port Perdagangan Internasional Kawasan Ekonomi Tebedu Pertumbuhan Penduduk Sarawak (-)
PAN Borneo Project Higway Peningkatan Akses Bangkitan Aktivitas Ekonomi Ekonomi Sosial Perdagangan Internasional
KSN, PKSN, PKW
SCORE Investasi Berbasis Investasi Penyediaan Penyediaan Listrik 20.000 MW 5 Titik Tumbuh Berbasis Industri Masyarakat Ekonomi
ADMINISTRASI Utara : Sarawak, Malaysia Timur : Sarawak, Malaysia Barat : Kab. Landak Landak dan Bengkayang Bengkayang Selatan: Kec. Sekayam dan Kab. Beduai Luas Wilayah : 506,89 Km2 GEOMORFOLOGI : Topografi : 0 – 40% Curah hujan : 2.644 mm/tahun Jenis Tanah: Alluvial Coklat Kelabu dan Podsolik Merah Kuning RAWAN BENCANA : Berpotensi Terjadi Bencana Banjir di sepanjang DAS Sekayam GUNA LAHAN : a. Lahan Terbangun, Terbangun, didominasi oleh jalan, pemukiman, pemukiman, perdaganga perdagangan n dan jasa serta perkanto perkantoran ran b. Lahan Tak Tak Terbangun Terbangun didominasi oleh
Wilayah
Luas Wilayah (km2)
Jumlah Penduduk (jiwa)
506.89
15,397
30
Desa Entikong
110.98
6,171
56
14.47
70 - 74
60 - 64
Kec, Entikong
Perkotaan Entikong
Piramida Pira mida Pend Penduduk uduk
Kepadatan (jiwa/km2)
4,710
50 - 54 40 - 44
Perempuan
30 - 34
326
Laki-Laki
20 - 24 10 - 14
0-4
Menurut Agama • Islam : 54% • Katholik : 28% • Kristen : 18% • Lainnya : 0%
Menurut Mata Pencaharian • Petani/Pekebun :
80% • PNS/TNI/Polri : 15% • Karyawan Swasta : 3% • Lainnya : 2%
-400
-300
-200
-100
0
100
200
Menurut Pendidikan • Buta Huruf : 15% • Tidak Tamat SD :
- Sex Ratio : 107 - Usia Produktif : 66% - Usia Non Produktif : 34%
48% • Tamat SD : 9% • Tamat SMP : 18% • Tamat SMA : 9% • Tamat PT : 1%
- Jumlah Penduduk Miskin : 5% - Laju Pertumbuhan Penduduk : 2.46%
30 0
Tipologi sektor unggulan terhadap Provinsi Kalimantan Barat
Tipologi sektor unggulan terhadap Kabupaeten Sanggau
PB > 0
PB > 0
Sektor Unggulan
Sektor Berkembang
Sektor Berkembang
Sektor Unggulan
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian
Industri
Ind Industr ustrii
Transp anspor orta tasi si dan Komu omunik nikasi
3. Listrik, Gas dan Air Bersih Prioritas Pengembangan :
4. Jasa-Jasa
REKOMENDASI PENGEMBANGAN KECAMATAN ENTIKONG 1. Transportasi dan
Prioritas Pengembangan :
Komunikasi
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Transportasi Penggalian
LQ < 1
Pertanian
dan Komunikasi 3. Listrik, Gas dan Air Bersih 4. Jasa-Jasa
Lada
Pertambangan Listrik, LQ > 1 LQ < 1 Gas dan Air dan Penggalian Bersih
2. Industri Transportasidan Transportasidan Komunikasi Komunikasi
3. Keuangan
Sek Se kto torr Terb rbe ela lak kan ang g
Kakao
Karet
1.Pertanian
1.Konstruksi/Bangunan 2. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sawit
2. Pertambangan dan Penggalian Konstruksi Jasa-Jasa 3. Listrik, Gas dan Air Bersih / Bangunan 4. Konstruksi/Bangunan Konstruksi/Bangunan
3. Perdagangan, Hotel dan Restoran
1. Pertambangan dan Penggalian 2. Listrik, Gas, danAir Bersih 3. Konstruksi/Bangunan Konstruksi/Bangunan
Sek Se kto torr Pot oten enssia iall
Sektor Terbelakang
Sektor Potensial
LQ > 1
Permukiman
Pemerintahan
Pendidikan
Kesehatan
Peribadatan
Perdagangan-Jasa
Lokasi tersebar, masih ada rumah semi permanen, terdapat rusun tapi minim penghuni
Terdapat banyak kantor pemerintah, terutama yang terkait lintas-batas dan hankam
Sekolah dasar s/d menengah sudah tersedia dan memadai, juga terdapat STKIP
Dilayani oleh 1 Puskesmas dan 1 Polindes, sudah dapat memenuhi kebutuhan
Sebaran cukup merata, terdiri dari masjid, surau, dan gereja, sudah cukup memadai
Terdapat pasar, pertokoan, rumah makan, penginapan, bank, hingga SPBU
Transportasi
Air Bersih
Drainase
Kondisi jalan utama sudah baik, jalan lingkungan
Belum memadai, Belum memadai warga kesulitan air jumlah dan terutama saat sebarannya,
KebudayaanRekreasi
Ruang Terbuka, Taman, Lap. OR
Masih terbatas, berupa gedung pertemuan dan balai warga
Masih relatif sedikit, hanya ada lapangan rumput dan 2 taman (tugu)
Sanitasi
Persampahan
Kelistrikan
Masih cukup buruk, akses thd jamban dan
Sudah terdapat Sudah memadai Dilayani jaringan pengangkutan jaringannya, jaringannya, kabel dan seluler, sampah, tapi masih tingkat elektrifikasi sinyal telepon
Telekomunikasi
KELEMBAGAAN PENGELOLAAN PERBATASAN
KELEMBAGAAN ANTAR NEGARA DENGAN NEGARA TETANGG TETANGGA A
STRENGTH (S) 1 Letak geografisnya yang merupakan daerah perbatasan negara yang memiliki lahan yang subur dengan potensi pertanian berupa lada, karet, k ak ak ao ao da dan ke ke la lap a s aw awi t s eb eb ag agai se se kt kt or or un unggu la lan ny ny a 2 Masih luasnya lahan yang bisa dikembangkan untuk kawasan budidaya 3 Ditetapkannya Entikong sebagai sebagai KSN, PKW dan PKSN 4 K eb eb er erad aa aan P os os Li nt nt as as Bat as as n eg egara yan g b er erpo te te ns nsi me mi mi cu cu pertumbuhan perdagangan dan jasa lintas negara 5 Sudah Sudah memilk memilkii sara sarana na dan dan pras prasar aran ana a minima minimall yang yang haru haruss dimiliki dimiliki oleh suatu perkotaan 6 Suda Sudah h memi memilki lki lemba lembaga ga dala dalam m peng pengelo elolaa laan n perb perbat atas asan an yaitu yaitu bada badan n pengelola perbatasan perbatasan
WEA KNESS (W) 1 Letak Letak geogr geografis afisnya nya yang yang jauh jauh dari dari ibukota ibukota kabup kabupate aten n dan dan propin propinsi si yang tidak didukung oleh si stem transportasi transportasi yang baik 2 Ko nd nd is is i k el el er ere ng ngan la lah an an ya yang me me mb mb ut ut uh uhk an an bi bi ay ay a b es es ar ar un un tu tuk dikembangkan (lahan dengan kelerengan 16-25 %) 3 Jumlah Penduduk yang kecil untuk suatu ukuran perkotaan 4 Ada Adanya nya pemb pembat atas asan an kuot kuota a perd perdag aga angan ngan dari dari pem pemerin erinta tah h ke Malaysia yang memicu pola perdagangan ilegal 5 Masih asih rend rendah ahny nya a kuali kualita tass dan dan caku cakupa pan n pelay pelayan anan an sara sarana na dan dan prasarana perkotaan 6 Belum Belum jelasny jelasnya a lingkup lingkup kewena kewenanga ngan n Bada Badan n Pengelo Pengelola la Perba Perbata tasa san n baik tingkat nasional, provinsi dan kabupaten 7 Belum jelasnya konsep wilayah Hankam sepanjang +5 km 8 Rendahnya kualitas SDM
OPPORTUNITIES (O)
S-Agroind O oindust Wekspor -O 1. Penge Pengemba mbang ngan an Kawasa Kawasan n Agr ustri ri berbasis komoditas unggulan yang berorientasi
1 Besarnya APBN yang di alokasikan untuk pembangunan i nfrastruktur perbatasan 2 Adanya arahan kebijakan pengembangan kawasan industri dari pemerintah pusat
1 Pengembangan Kawasan Agroindustri berbasis komoditas unggulan yang 1 Peningkatan kerjasama dengan kawasan sekitar (dalam dan antar 2. Peningkatan pelayanan dan penguatan kelembagaan terkait layanan layanan lintas negara melalui pelayanan pelayanan terpadu terpadu berorientasi ekspor negara) negara) untuk memenuhi kebutuhan pokok masing-masing masing-masing pihak
3 Adanya Adanya kebijakan kebijakan dari dari pemerinta pemerintah h Malaysia Malaysia menempa menempatka tkan n Tebedu Tebedu Inland Port Port sebagai sebagai terminal perdagangan perdagangan i nternasional 4 Konsep pengembangan kawasan ekonomi yang teri ntegrasi dengan Tebedu Inl and Port 5 Keberadaan ijin perkebunan di wilayah Kabupaten Sanggau secara umum dan Kecamatan Entikong secara khusus 6 Kebutuhan tenaga kerja tahunan di Sarawak mendukung program pembangunan PAN BORNEO dan SCORE beserta bangkitannya 7 Dibuk ibuka anya nya jala jalan n para parale lell ekon ekonom omii yang yang mengh enghub ubun ungk gkan an Bala Balaii Kara Karang ngan an-S -Sur uruh uh Tembawang-Entikong 8 Adanya arahan pembangunan dryport 9 Pelabuhan Seruni di Kuching sebagai pintu keluar komoditi ekspor dari Entikong
2 Peningkatan pelayanan pelayanan dan penguatan penguatan kelembagaan kelembagaan terkait terkait layanan 2 Menciptakan Menciptakan aktivitas aktivitas ekonomi dan lapangan pekerjaan untuk untuk kerja samaterpadu pembangunan pembang unan komplement kompl ementer operasionalisasi 3.lintas Mewujudk Mewu judkan an kerjasama antarmengakselerasi negara untuk mendukung negara melalui pelayanan satu pintu (one ) er antar mengaks elerasi pertambahan pertamba han jumlah penduduk stop service perdaganga perdagangan n internasional intern asional komplementer antar negara untuk 3 Pengembangan 3 Mewujudkan kerjasama pembangunan Pengembangan kawasan budidaya di perkotaan melalui pendekatan operasionalisasi perdagangan perdagangan internasional compact compact city (terpusat) Kualitas Kualit as SDM penduduk usia produktif 4.mendukung Penyiapan dan Peningkatan 4 Penyia Penyiapa pan n dan Penin Peningk gkat atan an Kual Kualita itass SDMpendud penduduk uk usia usia produ produktif ktif 4 Penyia Penyiapa pan n dan dan Pening Peningka kata tan n Kualita Kualitass SDM SDM pendu penduduk duk usia usia produ produktif ktif kawasan kawasan permukiman permukiman baru untuk baru untuk memenuhi kebutuhan hunian 5. Penyediaan Penyediaan 5 Penyediaan kawasan kawasan permukiman permukiman baru baru untuk memenuhi memenuhi kebutuhan 6.hunian Peningkatan kuantitas dan kualitas layanan layanan sarana sarana dan prasarana prasarana perkotaan perkotaan 6 7.Peningkatan kuantitas kua ntitas dan kualitas layanan kawasan layanan sarana dan sekitar prasarana prasarana(dalam dan antar negara) untuk memenuhi Peningka Peningkatan tan kerjasama dengan kerjasama dengan memenuhi kebutuhan kebutuhan pokok perkotaan
10 Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN
THREATS (T) 1 Kualitas Kualitas SDM SDM belum bisa memiliki memiliki daya daya saing saing yang kuat dalam menghad menghadapi api kebijaka kebijakan n 2 Kondi si hubungan RI-Mal aysia yang masi h l abi l terkai t pengel ol aan perbatasan 3 Penggunaan l ahan untuk akti vi tas budi daya pada fungsi pertahanan-keamanan ( +5km) 4 Muncul nya konfli k sosi al antara pribumi dan pendatang
satu pintu (one stop stop service) service)
masing-masing pihak
aktivitas ekonomi ekonomi dan lapangan lapangan pekerjaan pekerjaan untuk 8. Menciptak Menciptakan an aktivitas untuk mengakselerasi pertambahan jumlah penduduk 9. Pengembangan kawasan budidaya di perkotaan perkotaan melalui pendekatan pendekatan compact compact city (terpusat) city (terpusat) 10. Pemenuhan kebutuhan dasar, S-T memberikan kesempatan kerja, dan meningkatkan peran W-serta T penduduk lokal dalam pembangunan 1 Penyiapan Penyiapan dan Peningkata Peningkatan n Kualita Kualitass SDM SDM penduduk penduduk usia produktif produktif 1 Penyiapan Penyiapan dan Peningkata Peningkatan n Kualitas Kualitas SDM penduduk penduduk usia produktif produktif 2 11. Peningkatan kerjasamalahan dengan kawasan sekitar (dalam dan antar negara) 2 Pengal okasi an ruang untuk fungsi pertahanan-keamanan negara Pengalokasian untuk fungsi pertahanan-keamanan pertahanan-k eamanan negara 3 Pengembangan secara terbatas kawasan perkotaan di utara Sungai untuk memenuhi kebutuhan pokok masing-masing pihak 12. Pengembang Pengembangan an secara secara terbatas terbatas kawasan kawasan perkotaan di utara Sungai Sekayam menuju perbatasan sesuai f ungsi Sekayam menuju perbatasan sesuai fungsi pertahanan-keamanan 3 Pemenuhan kebutuhan dasar, memberikan kesempatan kerja, dan
pertahanan-keamanan
PASAR INTERNASIONAL
KUCHING
PONTIANAK
SKENARIO PESIMIS
Kota Transit
SKENARIO MODERAT
Agropolitan
SKENARIO OPTIMIS
Kota Satelit
Pembangunan dan penataan zona pusat pelayanan lintas batas Peningkatan Peningkatan pelayanan pos lintas batas Meningkatkan kerjasama kerjasam a ekonomi antar wilayah maupun antar negara Peningkatan Peningkatan cakupan layanan dan kualitas sarana dan jaringan prasarana prasarana perkotaan Pengembangan Pengembangan dryport untuk mendukung aktivitas perdagangan perdagangan internasional internasional Penguatan Penguatan fungsi pertahanan dan keamanan keamanan
Penataan kawasan pusat pelayanan agropolitan agropoli tan Pengembangan Pengembangan kegiatan agroindustri berbasis komoditas komoditas unggulan yang berorientasi ekspor Pendayagunakan potensi tenaga kerja lokal Penyiapan dan peningkatan peningkatan kualitas SDM SDM Peningkatan Peningkatan kerjasama dengan wilayah sekitar untuk penyediaan penyediaan bahan baku agroindustri Pengembangan Pengembangan terminal agro untuk menampung menampung dan mendistribusikan hasil agroindustri agroindustri
Perwujudan pembangunan pembangunan berkonsep komplementer komplementer berbasis kerjasama antar negara negara Penataan kawasan kawasan pusat pusat permukiman baru Pengembangan Pengembangan sistem aksesibilitas pos lintas batas berbasis berbasis pelintas Komuter Penyediaan Penyediaan tenaga kerja berkualitas berkualitas untuk bekerja di negara tetangga tetangga Pengembangan Pengembangan sistem transportasi untuk untuk aktivitas komuter
Proyeksi Skenario Optimis akan Proyeksi digunakan sebagai dasar dalam penghitungan kebutuhan ruang pada rencana pola ruang
Commuter
30000
27.684 jiwa 25000
ke Malaysia (SCORE & Pan Borneo); Pendidikan Tinggi
tanpa skenario
Industri Pengolahan Pengolahan Agro (Kakao, Lada, Sawit, Karet); Perdagangan Agro
skenario transit 20000 k u d u d n e15000 P h a l m u J
10000
skenario transit+agro
12.012 jiwa
Penduduk Pendudu k Eksisting + Tenaga Kerja; Jasa Perhotelan Perdagangan di area transit zone; TNI dan Polri; Instansi Vertikal
skenario transit+agro+satelit
9.504 jiwa 7.846 jiwa
5000
Penduduk Eksisting + Pertambahan Penduduk Alami
STRATEGI SASARAN
Menyiapkan dan meningkatkan Kualitas SDM penduduk
2
Meningkatkan kerjasama pembangunan antar negara untuk mendukung kegiatan pelayanan lintas negara dan perdagangan internasional,
Meningkatkan pelayanan dan penguatan kelembagaan terkait layanan lintas negara melalui pelayanan terpadu satu pintu (one stop service) Mewujudkan kerjasama pembangunan komplementer antar negara untuk mendukung operasionalisasi perdagangan perdagangan internasional
3
Memperkuat fungsi pertahanan-keamanan negara di kawasan perbatasan,
4
Mengembangkan kawasan Perkotaan yang didukung dengan infrastruktur yang handal
1 TUJUAN Terwujudnya Perkotaan Entikong sebagai beranda depan negara yang mandiri dan mengedepankan kerjasama antar negara melalui pengembanga pengembangan n agroindustri, pelayanan lintas negara, serta penguatan fungsi pertahanan keamanan di tahun 2035
Mengembangkan Mengembangkan Kawasan Agroindustri berbasis komoditas unggulan yang berorientasi ekspor
Mengembangkan kawasan Perkotaan Entikong yang mandiri berbasis agroindustri,
Meningkatkan kapasitas kelembagaa pengelolaan
memberikan kesempatan kerja, dan meningkatkan peran serta penduduk lokal dalam pembangunan
Mengalokasikan Mengalokasikan lahan untuk fungsi pertahanan-keamanan pertahanan-keamanan negara Mengembangkan secara terbatas kawasan Perkotaan di utara Sungai Sekayam menuju perbatasan sesuai fungsi pertahanan-keamanan Menyediakan Menyediakan kawasan permukiman baru untuk memenuhi kebutuhan hunian Meningkatkan Meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan sarana dan prasarana Perkotaan Mengembangkan kawasan budidaya di Perkotaan melalui pendekatan pendekatan compact city (terpusat)
KONSEP
RENCANA Sistem perkotaan Entikong terdiri atas: Satu
Pusat Pelayanan Kota (PPK); Sebagai pusat perkantoran dan pelayanan adminstratif kependudukan ;
1
Tiga
Pusat Pelayanan Kawasan (PPKw) layanan fungsi fungsi Sebagai pusat layanan transit antar negara; layanan fungsi fungsi Sebagai pusat layanan agroindustri; layanan fungsi fungsi Sebagai pusat layanan permukiman baru; dan
1 2
3
Pusat-pusat layanan layanan lingkungan yang mendukung aktifitas perkotaan. perkotaan.
Pola Ruang Kawasan Lindung
Zona Perlindungan Setempat Ruang Terbuka Hijau Rawan Bencana Perumahan
Sub zona
Perdagangan dan Jasa Perkantoran Sarana Pelayanan Umum Kawasan Budidaya
Industri Peruntukan Khusus
Peruntukan Lainnya
Kepadatan Tinggi Kepadatan Sedang Deret Tunggal Perkantoran Pemerintah Transportasi Pendidikan Olahraga dan rekreasi Agroindustri Pertahanan Keamanan TPA IPAL/IPTL Pertanian Hutan Rakyat Kebun Raya
Aktivitas Lintas Batas J mlah
Kode PS RTH RB R-1 R-2 K-1 K-2 KT-1 SPU-1 SPU-2 SPU-3 I-1 KH-1 KH-2 KH-3 PL-1 PL-2 PL-3 LB
Luasan (Ha)
%
260,73
18,02
163,34
11,36
7,00
0,48
27,00
1,87
28,00
1,94
93,79
6,48
32,00
2,21
761,34
52,62
72,80 1 446 70
5,03 100 00
RENCANA ZONA PERUNTUKAN KHUSUS RENCANA ZONA AKTIVI AKTIVIT TAS LINTAS BAT BAJASA TAS RENCANA ZONA PERKANTORAN RENCANA ZONA INDUSTRI RENCANA RENCANA ZONA RENCANA ZONA SARANA PERDAGANGAN ZONA PELAYANAN PERUMAHAN DAN UMUM RENCANA ZONA LINDUNG RENCANA ZONA PERUNTUKAN LAIN
RENCANA JARIN JARINGAN GAN JALAN Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer Jalan Kolektor Sekunder Rencana Jalan Kolektor Sekunder Rencana Jalan Lokal Primer
RENCANA JARINGAN AIR BERSIH
RENCANA JARINGAN DRAINASE
RENCANA PENEMPATAN IPAL & IPLT
RENCANA RENC ANA PENEM PENEMP PATAN TPA
RENCANA JARINGAN LISTRIK
RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Pemantapan Pemantapan kegiatan agroindustri yang mampu menembus pasar internasional, serta pengembangan kawasan permukiman baru menjadi suatu “kota baru” yang memiliki fungsi pelayanan lengkap, untuk menuju pembangunan komplementer antar negara di kawasan perbatasan Penyiapan kegiatan agroindustri yang ditunjang oleh pembangunan infrastruktur pendukung serta pembukaan kawasan permukiman baru, untuk memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan, perbatasan, inisiasi untuk pembentukan pembentukan badan otorita perbatasan Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan lintas batas, serta penguatan fungsi pertahanan dan keamanan keamanan dan menginisiasi kerjasama kerjasama pembangunan komplementer dengan negara tetangga serta penguatan
PJM TAHAP 1 (2016-2020)
PJM TAHAP 3 (2026-2030) PJM TAHAP 2 (2021-2025)
PJM TAHAP 4 (2031-2035) Menjaga keberlanjutan pembangunan kawasan perbatasan sebagai kawasan transit lintasbatas, pusat kegiatan agroindustri, dan kota satelit yang melayani negara tetangga, untuk mencapai kesetaraan pembangunan intra dan antar negara di kawasan perbatasan.
Ketentuan Kegiatan Pemanfaatan Ruang
PERATURAN ZONASI
Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang dan Tata Masa Bangunan Intensitas pemanfaatan lahan
Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum Setiap Zonasi
1
2 PEMBAGIAN BLOK
3
4
6 5
ZONING TEXT
MATRIKS ITBX Tabel. V.35 Ketentuan Pemanfaatan Ruang/ Ruang/ Zoning Matriks Pada Blok 2
NO
KEGIATAN
BLOK 2
ZO ZONA
Zona Ruang Zona Perlindungan Terbuka Hijau (RTH) Setempat Kota PS RTH
KT-1
Zona Peruntukan Lainnya PL-3
Zona Perkantoran
ZonaPeruntukan Khusus KH-1
KH-2
PERUMAHAN 1 Rumah tunggal
X
X
X
B
B
X
2 Rumah kopel
X
X
X
B
B
X
3 Rumah deret
X
X
X
B
B
X
4 Townhouse
X
X
X
X
B
X
5 Rumah susun rendah
X
X
X
X
X
X
11 Panti
asuhan
X
X
X
X
X
X
12 Guest
house
X
X
B
X
I
X
13 Paviliun
X
X
X
X
I
X
14 Rumah dinas
X
X
I
B
I
B
15 Rumah sederhana
X
X
X
X
X
X
Tabel. V.39 Ketentuan Pemanfaatan Ruang/ Zoning Matriks Pada Blok 6
BLOK 6 KEGIATAN ZONA
NO
Diizinkan Terbatas
Diizinkan Bersyarat
a) kegiatan pertahanan keamanan dan fungsi pendukungnya (lapangan tembak, SPBU militer dll), fungsi perkantoran/ pelayanan masyarakat, kegiatan hunian/ rumah dinas, kegiatan pendidikan anak usia dini/ playgroup. Taman Kanak – Kanak. b) pemanfaatan bangunan peribadatan dan sarana pelengkap bangunan lainnya c) Pemanfaatan bagi RTH dan RTNH d) pemanfaatan bagi jaringan utilitas/ prasarana Perkotaan e) pemanfaatan bagi ruang evakuasi bencana alam. f) Bandara khusus (Heli Port)
a) Jalur Hijau dan Pulau Jalan; b) Jasa Keuangan dalam hal ini ruang untuk anjungan tunai mandiri (ATM)
a. Perumahan dinas berwujud rumah tunggal, rumah koper, rumah deret; b. SPBU peruntukan militer dengan memenuhi standar operasi sebuah SPBU publik; c. Pendidikan anak usia dini /Taman Kanak-Kanak untuk menampung aktivitas personil militer dan non militer; d. Perkantoran Hankam pendukung aktivitas pertahanan keamanan perbatasan; e. Rumah sakit type D sebagai cikal bakal home base Medis untuk aktivitas pertahanan keamanan perbatasan; f. Masjid dan Gereja yang utama melayanai aktivitas komplek pertahanan dan keamanan; g. pemanfaatan bagi bangunan TPS dan TPST dengan syarat diletakkan pada ruang RTH/RTNH dan/atau sesuai dengan kebijakan manajemen persampahan Perkotaan; dan h. Pembangkit listrik untuk kebutuhan operasional kawasan hankam seluas 28 Ha.
Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang & tata massa bangunan.
Zona Ruang Zona ZonaPe rdagangan rdagangan Zona Sarana Zona Perumahan Terbuka Peruntukan dan Jasa Pelayanan Umum Hijau (RTH) Lainnya RTH R-1 R-2 K-1 K-2 SPU-2 S P U- 3 PL-2
PERUMAHAN 1 Rumah tunggal
X
X
I
X
X
X
X
X
2 Rumah kopel 3 Rumah deret 4 Townhouse
X X X
I I I
I I I
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
5 Rumah susun rendah
Diizinkan
X
I
X
X
X
X
X
X
37
Panti pijat
X
X
X
B
B
X
X
X
38
Klub malam dan bar Hiburan dewasa lain
X
X
X
B
B
X
X
X
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 10 % b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 0.1 c. Koefisien Dasar Hijau (KDH) 50 % d. Garis Sempadan Muka Bangunan (GSMB) 15 m e. Penempatannya disesuaikan dengan fungsi dan kegiatan bersyaratnya.
Ketentuan sarana dan prasarana minimal
1.Adanya 1. Adanya prasarana parkir a. ditentukan berdasarkan intensitas luas lantai bangunan sesuai klasifikasi fungsi bangunan dan hirarki jalan serta ditetapkan dalam bentuk koefisien ruang parkir (KRP); b. diselenggarakan parkir badan jalan (on street parking) berdasarkan berdasarkan has has kajian manajemen manajemen sistem transportasi Perkotaan Perkotaan dan rekayasa lalulint serta melalui penataan parkir badan jalan; 2.Jalur 2. Jalur pedestrian a. jalur pedestrian di tepi jalan kolektor primer, kolektor sekunder, dan lokal primer lebar minimal 1,5 meter. b. jalur pedestrian di tepi jalan kolektor kolektor lokal sekunder lebar min 1,2m 3.Sarana 3. Sarana dan Prasarana sebagaimana diamanatkan peraturan terkait Pertahanan dan Keamanan yang Berlaku. (substansi berada diluar “kemampuan” perencana)