BAB I PENDAHULUAN Dalam melakukan perawatan ortodontik sering sekali diperlukan penambahan ruang untuk mengatur gigi-gigi yang malposisi, sehingga setelah perawatan gigi-gigi dapat tersusun dalam lengkung lengkung yang baik. Terg Tergantun antung g pada jumlah kekurangan kekurangan
ruang yang yang diperlukan diperlukan
untuk mengatur gigi-gigi yang malposisi tersebut, dapat dilakukan (1): 1. Grinding Grinding sli!ing sli!ing strippin stripping g pada pada gigi-gigi gigi-gigi anterior anterior ". #eleba #elebarka rkan n (ekspans (ekspansi) i) perimet perimeter er lengkun lengkung g gigi $. %ombinasi %ombinasi antara antara ekspansi ekspansi lengkung lengkung gigi gigi dan grindin grinding g gigi-gigi gigi-gigi anterior anterior &. 'en!ab 'en!abuta utan n satu satu atau atau bebe beberap rapaa gigi. gigi. 'ele 'eleba bara ran n deng dengan an alat alat eksp ekspan ansi si dapa dapatt dila dilaku kuka kan n se!ara se!ara orto ortodo dont ntik ik (pele (peleba baran ran lengkung gigi) maupun ortopedik (pelebaran lengkung basal). 'elebaran lengkung gigi sangat eekti dilakukan pada periode gigi ber!ampur, ber!ampur, pada saat sutura palatina belum menutup dan pertumbuhan pasien masih akti sehingga selain lengkung gigi (lengkung koronal) melebar, maka lengkung basal juga mengalami pelebaran. 'ada periode gigi permanen hanya dapat dilaku dilakukan kan peruba perubahan han inklin inklinasi asi gigi gigi saja, saja, yaitu yaitu meleba melebarka rkan n lengku lengkung ng gigi gigi tanpa tanpa diikut diikutii pelebaran lengkung basal.(1) ndikasi perawatan dengan ekspansi(1) 1. Gigi Gigita tan n sila silang ng ante anterio riorr (anterior (anterior crossbite) crossbite) ". Gigi Gigita tan n sila silang ng pos poste terio riorr ( posterior posterior crossbite ) crossbite ) bilateral atau unilateral $. *engku *engkung ng gigi atau lengkung lengkung basal basal yang yang sempit sempit yang yang disebabka disebabkan n pertum pertumbuh buhan an ke arah lateral kurang &. +danya space space loss , loss , sebagai akibat pergeseran gigi molar permanen ke mesial pada pen!abutan gigi desidui terlalu awal ( premature premature loss) loss) . +danya +danya gigi depan berjejal berjejal yang yang ringan, ringan, dengan diskrep diskrepansi ansi lengkung lengkung gigi gigi &/ mm. mm.
#a!am alat ekspansi
a. 0erdasarkan !ara pemakaiannya alat ekspansi dapat bersiat: 1. i2ed !ekat, misalnya 3#4 (3apid #a2illary 42pansion) ". 5emi !ekat, misalnya 6uad 7eli2. $. 3emo8able lepasan, misalnya plat ekspansi b. 0erdasarkan pergerakan reaksi jaringan yang dihasilkan : 1. +lat ekspansi yang menghasilkan gerakan ortodontik, misalnya : plat ekspansi ". +lat ekspansi yang menghasilkan gerakan ortopedik, misalnya 3#4. (1)
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Rapid Maxillary Expansion
Rapid Maxillary Expansion (3#4) atau Rapid Palatal Expansion (RPE) adalah suatu prosedur ortopedik untuk melebarkan maksila dengan !ara membuka sutura palatina mediana. 3#4 menggunakan alat !ekat dan kaku dengan retensi yang kuat, menghasilkan kekuatan lateral yang besar. %ekuatan yang dihasilkan adalah sebesar $-19 pon, atau setara dengan 1,- kg. %ekuatan yang terjadi bukan ditujukan pada gigi, tetapi pada sutura yang menghubungkan dua lengkung tulang palatum sehingga akan menyebabkan terbelahnya sutura palatina dan dua lengkung maksila akan terpisah dengan !epat. #enurut 0ishara ("991), 3#4 dapat dilakukan pada keadaan-keadaan berikut: " gigitan silang posterior akibat penyempitan maksila, gigi berdesakan, palatum tinggi dan sempit, bila diperlukan ekspansi sebesar &-1" mm, pasien masih dalam masa pertumbuhan (sampai usia 1/ tahun), penderita bernaas melalui mulut dengan palatum tinggi dan sempit. RME merupakan kontra indikasi pada keadaan sebagai berikut: tidak kooperati, gigitan terbuka dan bidang mandibula yang tinggi, rahang atau maksila yang asimetris, inklinasi gigi molar ke arah bukal, disertai kelainan skeletal dengan indikasi perawatan bedah.+lat-alat 3#4 telah banyak mengalami perkembangan dan modiikasi hingga saat ini (gambar "). (")
a
"
c
d
Gambar 1. 0erbagai tipe alat 3#4. a. Tipe 7aas b. Tipe 7yra2 !. 0onded e2pander d. Two-banded e2pander.
2.2 ipe!ipe Rapid Maxilary Expansion
0eberapa tipe alat RME yang umum digunakan, yaitu: (")
1. ipe Haas, menggunakan gabungan sekrup ekspansi dan plat akrilik pada palatum. Di bagian lingual terdapat kawat yang disolder pada band yang dipasang pada premolar pertama dan molar pertama. Desain ini memberikan tekanan yang lebih merata pada jaringan palatum dan gigi ". ipe Hyrax, adalah sekrup yang terbuat seluruhnya dari logam dengan & lengan disolder pada band yang dipasang pada premolar pertama dan molar pertama disertai dengan kawat lingual yang menghubungkan kedua band.
Gambar ". RPE tipe Hyrax Expander $. Bonded expander, sekrup ekspansi yang retensinya tidak menggunakan band tetapi menggunakan akrilik yang menutupi gigi posterior dengan !ara direkatkan pada permukaan bukal dan lingual gigi.
Gambar $. Bonded RPE &. #o!"anded 3#4, 3#4 dengan menggunakan " gigi sebagai retensi. Digunakan bila menemui kesulitan menempatkan band pada premolar.
2.$ Bio%e&ani& Rapid Palatal Expansion
RPE
mampu mengeliminasi diskrepansi trans8ersal lengkung rahang yang
disebabkan deisiensi maksila. ;anda telah memperlihatkan bahwa sutura wajah dan jaringan periodontal memiliki respon sama terhadap gaya yang diberikan. Gigi geligi dan tulang kranioasial adalah hal penting yang melengkapi tubuh, meliputi periodonsium dan sutura. *ee dkk telah mengidentiikasi pada bidang sagital dan rontal, lokasi pusat resisten dari dentomaksila, yang menghubungkan gaya ekspansi sutura midpalatal ke pusat resisten dari struktur osseus. 'ada bidang rontal, jika gaya ekpansi Jackscrew () digunakan maka akan menghasilkan moment dan gaya sama pada pusat resisten di tiap sisi maksila. 0esarnya moment adalah sama tegak lurus terhadap jarak (<) dari tiap pusat resisten pada garis aksi dari gaya ekspansi, dikalikan dengan gaya ekspansi (). Moment yang sama !enderung membagi maksila rotasi pada pusat resisten, jika gaya ekspansi () sama pada pusat resisten maka !enderung membagi maksila (Gambar &) ($,&).
Gambar &.
A, *okasi pusat resisten dentomaksila, pandangan sagital. B, *okasi pusat resisten dentomaksila, pandangan rontal.
Tiap maksila yang terbagi akan berotasi karena struktur osseus pada sutura frontonasal akan teresorpsi dengan !epat, menyebabkan rotasi dari maksila sekitar satu titik di atas pusat resisten daripada di sutura frontonasal (Gambar ).
Gambar . 5istem gaya ekspansi sutura midpalatal pada bidang rontal.
Gambar /. 5istem gaya ekspansi sutura midpalatal pada bidang oklusal. 'ada bidang oklusal, pola frine pada pusat rotasi di bagian distal dari sutura midpalatal maksila sekitar sepertiga distal dari molar ketiga. 7al ini bersamaan dengan rasio moment -gaya adalah = > =, !enderung pusat rotasi di bagian distal dari pusat resisten
maksila. 4kspansi linier juga dapat diperoleh dengan menempatkan mekanisme pembukaan sutura lebih ke posterior. 7al ini akan mengurangi offset = sehingga rasio moment -gaya dapat dikurangi sehingga memungkinkan pusat rotasi lebih ke posterior ($).
2.' Indi&asi dan (ontra indi&asi Rapid Palatal Expansion
ndikasi RPE adalah (): !. Deisiensi maksila dengan gigitan terbalik posterior bilateral atau unilateral dengan inklinasi gigi normal ". Deisiensi maksila dengan oral breat#in dan palatum yang dalam $. Deisiensi maksila dengan tidak adanya crossbite posterior %. ?elah bibir dan palatum &. @nilateral atau bilateral crossbite posterior dengan retrusi wajah bagian tengah '. rossbite se!ara keseluruhan . ndikasi medis lain misalnya poor nasal airway* nasal stenosis* nasal deformitas dan adanya nasal resistance
%ontra indikasi RPE adalah (): 1. ". $. &.
'asien tidak kooperati dan oral #yiene buruk 'ada kasus gigitan terbalik unilateral 'asien dengan dataran mandibula !uram dan pola pertumbuhan 8ertikal +simetri maksila dan mandibula serta diskrepansi skeletal anterio posterior yang berat sehingga akan lebih memuaskan bila dirawat se!ara bedah
2.) *a&t+ Pera#atan Rapid Palatal Expansion
0eberapa tahap kunjungan pasien agar mendapatkan alat yang sesuai dengan mulut pasien, yaitu: pada &+n,+ngan perta%a , dilakukan pemasangan separator pada gigi yang akan dipasangi band pada &+n,+ngan &ed+a , men!oba band dan dilakukan pen!etakan
kemudian dibuat model. Dari model dapat dibuat alat 3#4 pada &+n,+ngan "eri&+tnya , dilakukan pemasangan alat 3#4 dan pemberian instruksi pada pasien. 'erawatan dengan 3#4 meliputi beberapa tahap, yaitu: a&ti-asi, dilakukan oleh pasien sendiri atau orang tuanya dengan memutar sekrup " kali sehari selama " minggu, atau sesuai dengan ekspansi yang dibutuhkan. 4kspansi yang dihasilkan adalah sebesar 9, mmhari. Sta"ilisasi, alat dibiarkan dalam mulut dalam keadaan tidak akti selama $ bulan, untuk menstabilkan hasil ekspansi yang telah di!apai. Retensi , menggunakan Hawley Retainer atau alat lain yang sesuai setelah alat 3#4 dilepas, untuk men!egah terjadinya relaps ("). 0iasanya prosedur perawatan dengan 3#4 tidak menimbulkan rasa sakit. ;amun tekanan yang timbul akibat terbukanya sekrup akan menyebabkan rasa gatal pada langitlangit mulut dan atau rasa tertekan pada gigi. Tekanan seringkali terasa pada daerah rontal dan tulang nasal, juga dapat terasa pada daerah Aygomatik dan sutura Aygomati!o-temporal. Dalam praktek, mungkin ada beberapa 8ariasi dan perbedaan pada tiap-tiap pasien, dipengaruhi jenis alat yang digunakan, banyaknya akti8asi, lamanya waktu perawatan atau besarnya ekspansi yang diperlukan. 'ada saat 3#4 dipasang, sekrup harus terletak tegak lurus terhadap garis median dan paralel dengan bidang oklusal. Tanda panah pada sekrup diletakkan menghadap ke posterior. Tanda panah tersebut menunjukkan arah akti8asi sekrup, yaitu ke arah posterior (gambar B) (").
a Gambar B.
b
c
0agian dari alat 3#4 dan ?ara akti8asinya. a. 5ekrup ekspansi
b. %un!i !. +kti8asi alat.
0esar akti8asi adalah C putaran, yaitu sampai lubang berikutnya terlihat. Dilakukan sebanyak $ kali bertahap setiap menit. +kti8asi berikutnya dilakukan oleh pasien sendiri atau orang tuanya, " kali sehari, di pagi hari dan di malam hari. 5etiap putaran menghasilkan pelebaran sekitar 9," mm. adi pelebaran yang dihasilkan adalah sekitar 9, mm setiap hari. 'elebaran dilakukan sedikit berlebih sebagai kompensasi terjadinya relaps. Dalam masa akti8asi, timbul diastema sentral sebagai tanda terbukanya sutura palatina mediana. 'ada oto rontgen terlihat adanya daerah radiolusen berbentuk E. Tanda tersebut menunjukkan adanya pembukaan sutura pada daerah anterior lebih banyak daripada posterior. 5elama masa akti8asi, pasien melakukan kunjungan ke dokter seminggu sekali (gambar F) (").
a
b
Gambar F. oto rontgen pada perawatan 3#4 a. Terbukanya sutura palatina pada saat perawatan b. Terbentuk tulang baru pada sutura palatina, / bulan setelah perawatan.
+kti8asi dilakukan selama kira-kira " minggu atau sampai besar ekspansi yang diperlukan ter!apai, yaitu sampai tonjol lingual gigi posterior rahang atas berkontak dengan tonjol bukal gigi posterior rahang bawah. 5ebelum alat dilepas, dilakukan oto roentgen untuk meyakinkan bahwa tulang yang baru telah terbentuk. 5etelah akti8asi selesai, alat dibiarkan berada di dalam mulut dalam keadaan tidak akti selama $ bulan. 7al ini dimaksudkan untuk
memberikan waktu bagi terbentuknya tulang pada ruang sutura palatina yang membelah, di samping itu juga untuk menghilangkan pengaruh sisa-sisa kekuatan pada jaringan ("). Diastema sentral yang terjadi dalam masa akti8asi akan menutup dengan bergeraknya insisi sentral ke arah garis median. 5ebelum alat dilepas, dilakukan oto roentgen untuk meyakinkan bahwa tulang yang baru telah terbentuk. 5etelah alat dilepas, dilanjutkan dengan pemakaian Hawley Retainer untuk mempertahankan hasil ekspansi yang telah di!apai, atau dengan alat lain yang sesuai ("). 'ada beberapa hari pertama pemakaian, pasien mungkin merasa tidak nyaman dan mengalami kesulitan menelan dan berbi!ara, hal ini biasanya akan membaik dalam waktu $- hari setelah pasien terbiasa dengan adanya alat 3#4 dalam mulutnya. 3#4 berpengaruh pada struktur dentoasial dan mengakibatkan perubahan skeletal, dental, dan al8eolar. 'ada saat ekspansi, tulang palatal tidak sepenuhnya bergerak se!ara translasi ke arah lateral, tetapi mengalami rotasi atau pembengkokan ke arah bukal. Gigi posterior mengalami rotasi dan tipping ke arah bukal serta juga mengalami ekstrusi. 'embengkokan tulang palatal dan tipping gigi posterior ke arah bukal menyebabkan pergerakan mandibula ke bawah dan ke belakang, terjadinya gigitan terbuka, dan bertambahnya dimensi 8ertikal wajah ("). 'emeriksaan pada model, didapati adanya pelebaran jarak interkaninus dan intermolar sedangkan pada pemeriksaan sealogram postero-anterior dapat dilihat adanya pelebaran maksila dan pelebaran rongga hidung. 'ada pemeriksaan sealometrik lateral, terlihat adanya pergerakan maksila ke depan, pergerakan mandibula ke belakang dan pertambahan dimensi 8ertikal. 5elama pemakaian alat 3#4, pasien perlu menjaga kebersihan rongga mulut maupun alatnya dengan !ara menyikat gigi se!ara benar, menggunakan dental loss dan berkumur-kumur untuk menghilangkan sisa-sisa makanan. 'asien tidak dianjurkan mengonsumsi makanan yang keras dan lengket. 3#4 merupakan suatu alat !ekat, kaku dan kuat, pada umumnya berupa sekrup dengan retensi pada gigi molar dan premolar. Teknik
3#4 dapat digunakan untuk mengoreksi gigitan silang posterior tipe skeletal dengan penyempitan maksila bilateral yang menghasilkan ekspansi skeletal dengan !ara membuka sutura palatina mediana (").
BAB III PENUUP $.1
Si%p+lan
Rapid Maxillary Expansion (3#4) atau Rapid Palatal Expansion (RPE) adalah suatu prosedur ortopedik untuk melebarkan maksila dengan !ara membuka sutura palatina mediana. 0eberapa tipe alat RME yang umum digunakan, yaitu: tipe Haas, menggunakan gabungan sekrup ekspansi dan plat akrilik pada palatum. Di bagian lingual terdapat kawat yang disolder pada band yang dipasang pada premolar pertama dan molar pertama. Desain ini memberikan tekanan yang lebih merata pada jaringan palatum dan gigi tipe Hyrax, adalah sekrup yang terbuat seluruhnya dari logam dengan & lengan disolder pada band yang dipasang pada premolar pertama dan molar pertama disertai dengan kawat lingual yang menghubungkan kedua band Bonded expander, sekrup ekspansi yang retensinya tidak
menggunakan band tetapi menggunakan akrilik yang menutupi gigi posterior dengan !ara direkatkan pada permukaan bukal dan lingual gigi #o!"anded 3#4, 3#4 dengan menggunakan " gigi sebagai retensi. Digunakan bila menemui kesulitan menempatkan band pada premolar.
%asus 1. 3apid palatal e2pansion biasanya digunakan dalam perawatan deisiensi trans8ersal maksila. @mumnya ada " tipe 3#4 yang biasa digunakan banded dan bonded ekspander. Tujuan dari studi kasus ini adalah membandingkan eek dari banded dan bonded terhadap gigi. 5tudi kasus terdiri dari "$ pasien, 1$ wanita dan 19 pria dengan deisiensi bilateral maksila. 1" pasien B wanita pria dengan rentang usia rata-rata 1&,F dengan perawatan banded 3'4 dan 11 pasien / wanita pria dengan rentang usia 1 tahun dengan bonded 3'4. %esimpulan, 3'4 pada maksila sangat eekti pada kedua grup, bukal tipping dari p1 dan molar maksila pada bonded 3'4 lebih kurang signiikan dibandingkan banded 3'4. 'enelitian tidak menunjukkan salah satu 3'4 lebih baik dibanding yang lainnya karena hasil menunjukkan pada tahap awal perawatan saja dan harus diamati lebih lanjut hingga tahap perawatan dan ollow up. (#ultitomographi! e8aluation o the dental ee!ts o two dierent 3apid 'alatal 42pansion applian!es)
%asus ". 'enelitian dengan tujuan membandigkan dimensi trans8ersal dari skeletal dental dan struktur nasal dari grup pasien narrow nose maxilla sebelum dan sesudah menggunakan 3#4. 7asil peneliian
menunjukkan
perhitungan
dental
trans+ers
berubah
signiikan
setelah
menggunakan 3#4. 4kspansi dari molar atas sesuai dengan yang dharapkan. 3#4 hasilnya se!ara signiikan meningkatkan base widt# maxillary walaupun setiap indi8idu memiliki 8ariasi yang berlainan dalam beberapa kasus. (4e!t o 3apid #a2illary 42pansion on skeletal, dental, and nasal stru!tures a postero-anterior !ephalometri! study)
%asus $. anak dalam masa gigi ber!ampur (/ perempuan dan $ laki-laki) menggunakan perawatan orthodontik 3#4 untuk melebarkan lengkung palatum dan maksilanya. 7asil menunjukkan perubahan pada e8aluasi pre dan post perawatan dengan menggunakan 3#4. Dalam masa perawatan pengaplikasin s!rew diaktikan dengan diputar dua putaran, diputar C putaran perhari sampai terbukanya s!rew men!apai Bmm. 'engaplikasian dari retainer pasi $- bulan setelah itu dilepaskan. 7asi post perawatan menunjukkan melebarnya lengkung rahang dan didapatnya ruang untuk gigi permanen tumbuh. (48aluations o the ee!ts o 3apid #a2illary 42pansion in growing !hildren using !omputer tomography s!anning: a pilot study)
D+T+3 '@5T+%+
1. 5ulandjari 7. 0uku +jar Hrtodonsia %GH . akultas %edokteran Gigi @ni8ersitas Gadjah #ada
/. HlmeA 7, +kin 4, %ara!ay 5. #ultitomographi! e8aluation o the dental ee!ts o two dierent 3apid 'alatal 42pansion applian!es. 4ur Hrthod. "99B"(&):$B-F. B. ?ross D*, and #!Donald '. 4e!t o 3apid #a2illary 42pansion on skeletal, dental, and nasal stru!tures a postero-anterior !ephalometri! study. 4uropian ournal o Hrthodonti!s "". "999 1-"F.
F. 'odesser 0,Iilliam 5, ?rismani +G, 7ans '0. 48aluations o the ee!ts o 3apid #a2illary 42pansion in growing !hildren using !omputer tomography s!anning: a pilot study.