BAB I PENDAHULUAN
Rongga Rongga mulut mulut setiap setiap hariny harinyaa dibasah dibasahii oleh oleh 1000 1000 hingga hingga 1500 1500 ml saliva. saliva. Kesehatan lapisan mukosa mulut mukosa mulut dan faring dan faring serta serta fungsi penguyahan, deglutisi (proses deglutisi (proses pencernaan makanan sejak masuk ke rongga mulut hingga mencapai esophagus), esophagus), bergantung pada cukupnya aliran saliva aliran saliva.. Saliva berasal Saliva berasal dari pasang glandula saliva may mayor, or, yait yaitu u glandula parotis, parotis, glandula sublingualis sublingualis da dan glandula submandibularis dan dan sejum sejumla lah h glandula saliva minor pad pada mukosa mukosa da dan submukosa submukosa bibi bibir, r, palatum palatum dan lidah (!ordon ". #edersen). Glandula Glandula parotis parotis terle terleta tak k pada pada bagi bagian an sampi samping ng,, di atas musculus musculus masseter. Ductus masseter. Ductus parotis, parotis, misalnya ductus stensen, stensen, dengan panjang 5 sampai $ cm, cm, berm bermul ulaa dari dari aspek aspek anterior glandula anterior glandula,, meli melint ntas asii masseter , menembus menembus musculus buccinators dan memasuki memasuki rongga mulut pada regio molar pertama pertama atau molar kedua kedua rahang r ahang atas (!ordon ". ". #edersen). Glandula submandibularis submandibularis terletak terletak di ba%ah ba%ah corpus mandibula dan menempati segitiga yang dibentuk oleh venter posterior dan dan anterior musculi digastrici. digastrici. Ductus&nya Ductus&nya keluar keluar dari perluasan glandula submandibularis submandibularis yang melintasi batas posterior batas posterior dari musculus mylohyoideus dan mylohyoideus dan memasuki rongga atau ruang ruang sublingual . Ductus Wharton dengan panjang kurang lebih $ cm, melintas di bagian anterior dan dan berakhir dalam lubang saluran di dasar mulut, tepat di samping frenulum samping frenulum lingualis lingualis (!ordon (!ordon ". #edersen). Glandula sublingualis sublingualis menempati menempati rongga rongga sublingual bagia bagian n anterior dan dan kare karena na itu itu hamp hampir ir mem memenuh enuhii dasa dasarr mulu mulut. t. 'lira liran n dari dari sublingualis memasuki memasuki rongga rongga mulut mulut melalui melalui sejumlah sejumlah muara yang terdapat sepanjang sepanjang plica sublingualis, sublingualis, yaitu yaitu suatu lingir mukosa anteroposterior di dasar mulut yang yang menunj menunjukk ukkan an alur dari ductus submandibularis, submandibularis , atau atau melal melalui ui ductus utama
(yaitu
ductus
Bartholin) Bartholin)
yang
berhubungan
dengan
ductus
submandibularis (!ordon submandibularis (!ordon ". #edersen).
1
terletak dalam jumlah jumlah besar pada submukosa Glandula saliva minor terletak atau mukosa bibir, mukosa bibir, permukaan lidah bagian ba%ah, bagian posterior palatum durum dan durum dan mukosa bukal (!ordon ". ". #edersen). #eders en). alam keadaan normal glandula saliva
ini ini
teru teruss
mener eneru us
mengeluarka mengeluarkan n saliva melalui saliva melalui saluran yang bermuara di dalam rongga mulut sesuai sesuai dengan dengan kebutu kebutuhan han.. ilama ilamana na karena karena suatu suatu sebab, sebab, terjadi terjadi hambat hambatan an maup maupun un peny penyum umbat batan an baik baik sebag sebagia ian n maup maupun un tota total, l, maka maka akan akan terja terjadi di bendungan atau stagnasi atau stagnasi saliva yang merupakan retensi saliva dan saliva yang saliva dan pada suatu saat akan berubah menjadi kista. kista . *engingat *engingat kista ini terjadinya terjadinya karena karena retensi saliva di saliva di dalam saluran saliva yang saliva yang abnormal , maka kista jenis ini digolongkan sebagai kista retensi. retensi. ila ila terj terjad adii pada pada ductus glandula saliva mayor , kist kistaa ini ini dise disebu butt ranula. Ranula dapat terjadi pada semua umur dan lebih sering terjadi pada %anita daripada pria (drg. +skandar 'tmadja). Ranula jarang Ranula jarang sekali terjadi. alam salah satu penelitian terhadap 10 kista kista pada glandula pada glandula saliva, saliva, hanya ada - ranula yang terjadi. #erbandingan laki&laki laki&laki dan perempuan perempuan dalam hal terjadinya terjadinya ranula adalah ranula adalah 11,. /mumnya yang sering terkena pada dekade kedua dan ketiga kehidupan, dengan rentang usia &$1 tahun (Ryan an e !raaff).
BAB II
-
PEMBAHASAN A. Definisi Ranula adalah bentuk kista akibat obstruksi glandula saliva mayor yang terdapat pada dasar mulut. an akan berakibat pembengkakan di ba%ah lidah yang ber%arna kebiru&biruan (drg. 2ugito, *3). Ranula
merupakan
fenomena
retensi
duktus
pada glandula
sublingualis (yang kadang&kadang menunjukkan adanya lapisan epitel), dengan gambaran khas pada dasar mulut. Mukosa di atasnya terlihat tipis, meregang dan hampir transparan. #embesaran yang disebabkan oleh cairan ini kadang menyebabkan terangkatnya lidah khususnya pada anak&anak (!ordon ". #edersen). Ranula berasal dari kata latin Rana, yang berarti katak. inamakan ranula, karena ranula tersebut menonjol mirip perut katak. ila kista tersebut menjadi sangat besar pada dasar mulut, suara penderita dapat menjadi “croacking seperti suara katak ('s%in Rahardja). +stilah ranula digunakan untuk menggambarkan mucocele yang timbul pada dasar mulut. iasanya unilateral dan menyebabkan pembengkakan biru translusens yang mirip dengan perut katak (*er4yn 2hear).
B. Klasifikasi Ranula Ranula diklasifikasikan menjadi - tipe, yaitu 1. Ranula superficial atau simple ranula *erupakan kista retensi yang sesungguhnya. esarnya terbatas pada dataran oral musculus mylohyoideus ('s%in Rahardja). ampak sebagai suatu pembengkakan lunak, dapat ditekan, timbul dari dasar mulut. Kista ini dindingnya dilapisi epitel dan terjadi karena obstruksi ductus glandula saliva (Robert #. anglais 6 7raig 2. *iller).
Gambar Simple Ranula
-. Ranula dissecting atau plunging ranula atau ranula profunda *erupakan pseudokista, terjadinya karena ekstravasasi (kebocoran) saliva pada jaringan, pada sepanjang otot dan lapisan fasia dasar mulut dan leher. !kstravasasi (kebocoran) tersebut disebabkan karena trauma yang kecil, dimana tidak pernah diingat oleh penderita ('s%in Rahardja). Kista ini menerobos di ba%ah musculus mylohyoideus dan menimbulkan pembengkakan submental . Kista jenis ini dindingnya tidak dilapisi epitel (Robert #. anglais 6 7raig 2. *iller).
Gambar Plunging ranula
C. Etiologi dan Patofisiologi Ranula Ranula telah dikenal sejak berabad&abad yang lalu. anyak teori yang diajukan untuk mengetahui asalnya. "ippocrates dan #elcius mengatakan bah%a kista berasal dari proses inflamasi yang sederhana. $are mensugestikan berasal dari glandula pituitary yang menurun dari otak ke lidah. 'da juga yang mensugestikan bah%a kista tersebut berasal dari degenerasi my%omatous glandula saliva. eori yang terakhir mengatakan bah%a kista terjadi karena &bstruksi ductus saliva dengan pembentukan kista atau ekstravasasi (kebocoran) saliva pada jaringan yang disebabkan karena trauma. &bstruksi ductus tersebut dapat disebabkan karena calculus atau infeksi ('s%in Rahardja). #ada tahun 189 Roediger dan rekannya dapat membuktikan bah%a terjadinya ranula oleh adanya penyumbatan ductus glandula saliva sehingga terjadi penekanan sepanjang dinding saluran. ila ada daerah yang lemah akan pecah dan terjadi lagunar (bulatan&bulatan kecil), yang merupakan retensi saliva yang lambat laun menjadi kista ekstravasasi (kebocoran) pada ductus glandula sublingualis atau submandibularis, yang kadang&kadang dapat ramifikasi (percabangan) secara difus ke leher (*er4yn shear). *enurut Robert #. anglais 6 7raig 2. *iller, Ranula terbentuk sebagai akibat terhalangnya ductus saliva yang normal melalui ductus
ekskretorius mayor yang membesar atau terputus dari glandula sublingualis (ductus Bartholin) atau glandula submandibularis (ductus Wharton), sehingga melalui rupture ini saliva keluar menempati jarigan disekitar ductus tersebut. "alau terjadinya ranula yang ditulis dalam literature hingga saat ini masih simpang siur, namun diperkirakan karena 1. 'danya penyumbatan sebagian atau total sehingga terjadi retensi saliva sublingualis atau submandibularis -. Karena suatu trauma . 'danya peradangan atau my%omatous degenerasi ductus glandula sublingualis (drg. +skandar 'tmadja).
D. Gambaan Klinis Ranula •
anda dan !ambaran Klinis ranula adalah sebagai berikut 'danya benjolan simple pada dasar mulut, mendorong lidah ke atas.
Gambar Ranula besar yang mengangkat lidah • • •
/mumnya unilateral , jarang bilateral . enjolan berdinding tipis transparan, ber%arna biru kemerah&merahan. enjolan tumbuh lambat, gambaran seperti perut katak.
Gambar Ranula seperti mata katak • • •
Pembengkakan selain intra oral dapat juga extra oral. Tidak ada rasa sakit kecuali meradang atau infeksi. Bila benjolan membesar dapat mengganggu bicara, makan maupun menelan.
5
•
Benjolan oleh karena suatu sebab dapat pecah sendiri, cairan keluar, mengempes kemudian timbul atau kambuh
•
kembali. Pada simple ranula benjolan terletak superfcial sedangkan plunging
ranula
benjolan
terletak
lebih
dalam,
bisa
menyebar ke dasar otot mylohyoid, daerah submandibular , ke leher bahkan ke mediastinum (drg. Iskandar Atmadja.
E. Diagnosis Ranula angkah&langkah yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis ranula 1. *elakukan anamnesa lengkap dan cermat 2ecara visual • palpasi intra dan e%tra oral • Bimanual • $unksi dan aspirasi !. *elakukan pemeriksaan penunjang #emeriksaan radiologis dengan kontras media, tanpa kontras media • •
tidak berguna #emeriksaan mikroskopis, pemeriksaan biopsi (drg. +skandar 'tmadja)
Simple Ranula gambaran kliniknya relatif lebih khas sehingga diagnosa mudah ditegakkan. ampak sebagai suatu tonjolan berdinding tipis, licin, kebiruan dan transparan. #ada palpasi terasa lunak dan fluktuasi. Kista ini terletak diba%ah lidah, pada bagian depan mulut ('s%in Rahardja). $lunging ranula
lebih
sulit
menegakkan diagnosanya, karena
gambarannya mirip dengan banyak struktur kistik atau pembengkakan glandula yang lain pada leher. idak ada tes diagnostik khusus untuk membedakan lesi'lesi tersebut. *aka diagnosa plunging ranula hanya tergantung pada adanya hubungan anatomi kista dengan glandula saliva dan gambaran histopatologis dinding kista sesudah eksisi (:uick 6 o%ell, 1899). !ambaran histopatologis simple ranula yaitu dinding kista dilapisi epitel, sedangkan plunging ranula dinding kista tanpa dilapisi epitel ('s%in Rahardja).
!. Diferential Diagnosis Ranula
$
". Dierential Diagnosis Ranula superficial atau simple ranula a. atu kelenjar liur (Sialolith) #embentukan batu terjadi karena pengerasan kompleks kalsium
di dalam glandula saliva yang dapat menyumbat ductus saliva sehingga menyebabkan pembengkakan di dasar mulut. #enyumbatan aliran saliva oleh batu akan mengakibatkan pembengkakan dasar mulut yang keras, nyeri dan sakit (Robert #. anglais 6 7raig 2. *iller). !ejala klinis yang khas adalah rasa sakit yang hebat pada saat makan, menelan dan disertai adanya pembengkakan glandula saliva dan sangat peka jika di palpasi. (ona 2ari ;asution).
!ambar Sialolith
b. Kista Dermoid erjadi akibat pembengkakan jaringan lunak yang berasal dari
degenerasi kistik dari epitel yang terjebak selama perkembangan embrionik . Kista dermoid dapat dijumpai di mana saja di kulit, tetapi mempuyai kecenderungan timbul di dasar mulut. 2ecara klasik tampak seperti kubah, tidak sakit, muncul di dasar mulut. Mukosa di atasnya merah muda, lidah sedikit terangkat dan palpasi memberi konsistensi seperti adonan. #asien mengeluh sukar makan dan bicara (Robert #. anglais 6 7raig 2. *iller).
9
!ambar Kista dermoid
c. "emangioma "emangioma adalah tumor jinak vaskuler yang sering terjadi pada
rongga
mulut.
diduga
berhubungan
dengan
abnormalitas proliferasi dari sel&sel endotelium (2te4en rett 2loan). !ambaran "emangioma menyerupai kista ranula yang menunjukkan adanya pembuluh darah (!ordon ". #edersen).
!ambar "emangioma
-. Differential Diagnosis Ranula dissecting atau plunging ranula atau ranula profunda a. (aryngocele (aryngocele adalah penonjolan selaput lendir laring (kotak suara). erjadi karena tekanan intralaringeal meningkat. (aryngocele yang menonjol ke arah luar ( (aryngocele eksterna) menyebabkan benjolan di leher. #enderita juga bisa mengalami disfagia (gangguan menelan), batuk atau merasakan adanya sesuatu di tenggorokannya. #ada #) scan, (aryngocele tampak licin dan berbentuk seperti telur. (Raden =ahmi).
>
Gambar (aryngocele
b.
Sialadenitis erjadi karena peradangan dari glandula saliva dengan gambaran klinis • Malnutrition *ulut terasa kering • Rasa sakit pada mulut atau %ajah, terutama ketika makan • Kulit kemerahan di samping %ajah atau leher • #embengkakan pada %ajah terutama di depan telinga, di ba%ah • rahang, atau di ba%ah lidah. (damayanti,dkk)
!ambar Sialadenitis
c.
*bses leher *bses leher merupakan kumpulan nanah dari infeksi di ruang
antara struktur leher. erjadi karena infeksi bakteri atau 4irus dikepala atau leher. !ejala yang ditimbulkan yaitu a. emam b. *erah, bengkak tenggorokan, sakit, kadang&kadang hanya satu sisi. c. onjolan di bagian belakang tenggorokan d. ;yeri leher e. 2akit telinga f. ubuh sakit g. #anas dingin h. Kesulitan menelan, berbicara atau bernapas ('nonim, http??%%%.chp.edu)
8
!ambar *bses leher
d.
Kista Kelenjar $aratiroid atau )iroid Kista ini berisi cairan bening atau darah dan biasanya bermanifestasi sebagai massa leher tanpa gejala.
!ambar Kista )iroid
H. Penatalaksanaan Ranula alam kasus ranula, ahli bedah mulut dapat merekomendasikan marsupialisasi atau eksisi, dimana ranula diincisi untuk membuat outlet pada kista retensi kelenjar liur sehingga cairan dapat dikeluarkan (2. <. 2mith). erikut
ini
penjelasan
tentang
prosedur
marsupialisasi serta
komplikasi yang ditimbulkan. 1. ehnik Aperasi a. *enjelang operasi •
#enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk
•
dilakukan operasi. ( +nformed consent ). *emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.
•
#enderita puasa minimal $ jam sebelum operasi.
•
'ntibiotika profilaksis, #efa,olin atau #lindamycin kombinasi dengan Garamycin- dosis menyesuaikan untuk profilaksis.
b. ahapan operasi
10
•
ilakukan dalam kamar operasi, penderita dalam narkose umum dengan intubasi nasotrakheal kontralateral dari lesi- atau kalau kesulitan bisa orotrakeal yang diletakkan pada sudut mulut serta fiksasi&nya kesisi kontralateral , sehingga lapangan operasi bisa bebas.
•
#osisi penderita telentang sedikit Bhead'upC (-0&-5 0 ) dan kepala menoleh kearah kontralateral- ekstensi (perubahan posisi
kepala
setelah didesinfeksi). •
Desinfeksi intraoral dengan "ibicet setelah dipasang tampon steril di orofaring.
•
Desinfeksi lapangan operasi luar dengan "ibitane&alkohol 90D 11000
•
*ulut dibuka dengan menggunakan spreader (alat pembuka) mulut, untuk memudahkan mengeluarkan lidah maka bisa dipasang teugel (alat penyangga) untuk pada lidah dengan benang sutera 0?1.
•
akukan eksisi bentuk elips pada mukosa dasar mulut dan pilih yang
paling sedikit vaskularisasi&nya, kemudian ra%at perdarahan
yang terjadi, lakukan sondase atau palpasi- sebab kadang ada sialolithiasis, atau sebab lain sehingga menimbulkan sumbatan pada saluran kelenjar liur sublingual . epi eksisi dijahit dengan De%on 0? agar tidak menutup lagi. •
'pabila masih teraba kista maka bisa dilakukan memecahkan septa yang ada sehingga isinya bisa ter&drainase. #ada kista yang cukup besar setelah die4aluasi tidak ada kista lagi maka bisa dipasang tampon pita sampai keujungnya dipertahankan sampai 5 hari sebagai tuntunan epitelialisasi pada permukaan kista tadi dan tidak obliterasi lagi.
•
'pabila didapat sebagian ranula diba%ah musculus mylohyoid , maka memerlukan pendekatan yang lebih bagus dari ekstra oral . an yang perlu diperhatikan adalah nervus hipoglossus, nervus lingualis. <4aluasi ulang untuk perdarahan yang terjadi.
11
•
apangan operasi dicuci dengan kasa& $ steril, luka operasi yang diluar ditutup dengan kasa steril dan di hipafiks (perekat).
•
ampon orofaring diambil, sebelum ekstubasi. ('nonim, http??bedahunmuh.%ordpress.com)
-. Komplikasi operasi yang dapat terjadi, yaitu a. #erdarahan b. Kerusakan nervus hipoglosus atau nervus lingualis c. +nfeksi d. /istel orokutan pada operasi yang pendekatannya intra dan e%tra oral e. Residif Residif ketika kelenjar saliva yang terlibat tidak terpotong mecapai 50D. 'ngka ini menurun jika kelenjar saliva tersebut dipotong. (Ryan an e !raaffE 'nonim, http??bedahunmuh.%ordpress.com) #ada pasien langka yang tidak dapat mentoleransi pembedahan, terapi radiasi adalah terapi alternatif. (Ryan an e !raaff).
1-
BAB III CASE "EP#"$
aporan Kasus R';/' Aleh r. 2uman Faishankar, r. *animaran, r. Kannan, r. 7hristeffi *a bel
#IA$% &' )" Issue * #uly ) %eptember,!+"+
'2R'K *enurut definisi ranula adalah rongga yang berisi mukus dan merupakan mucocele yang terletak di dasar mulut yang berhubungan dengan kelenjar sublingual. ;ama GranulaG telah berasal dari kata latin GRanaG yang berarti GkatakG. #embengkakan menyerupai perut atau kantung udara pada katak. Ranula memiliki karakteristik besarnya (H - cm) dan muncul sebagai pembengkakan berbentuk kubah tegang berfluktuasi, biasanya di lantai lateral rongga mulut. *akalah ini mebahas tentang laporan kasus ranula di dasar mulut yang telah berhasil dilakukan pera%atan dengan eksisi ranula bersama dengan kelenjar sublingual.
#<;'3//'; *enurut 3ippocrates dan 7elcius, melaporkan bah%a ranula ialah 1) 2ecara teoritis, pembentukan ranula terjadi akibat dari obstruksinya saluran ekskresi yang disertai dengan ekstra4asasi dan akumulasi sali4a ke dalam jaringan. -) akumulasi mukos dalam jaringan ikat disekitarnya membentuk pseudokista yang tidak memiliki epitel lining. ) analisis membuktikan terdapat konsentrasi protein dan amylase yang tinggi terhadap sekresi dari asini musinous
1
pada kelenjar sublingual. Kandungan protein yang tinggi dapat menimbulkan reaksi inflamasi yang intens dan mediator dalam pembentukan pseudokista. anyak metode pada penatalaksanaan untuk ranula. elah dijelaskan dalam literatur, ranula dapat dilakukan eksisi ranula saja, eksisi ranula beserta kelenjar sublingual , marsupialisa dan cryosurgery. #era%atan definitif ranula sekarang ialah eksisi beserta kelenjar sublingual yang didukung dengan studi terbaru.
'#AR'; K'2/2 2eorang pasien pria berusia -- tahun datang ke departemen ra%at jalan dengan keluhan utama pembengkakan tanpa rasa sakit di ba%ah lidah di sisi kanan, selama satu bulan terakhir. #asien mengungkapkan bah%a pembengkakan secara bertahap meningkat. idak ada rasa sakit dan terdapat ri%ayat pera%atan endodontik pada gigi $. #ada pemeriksaan terdapat pembengkakan ber%arna kebiruan dan berfluktuasi dengan ukuran 1I- cm yang terlihat di dasar mulut berdekatan dengan gigi $ dan 9. #embengkakan berkonsistensi lunak dan tidak ada debit yang ditimbulkan. #ada pemeriksaan, seorang 1I - cm kebiruan pembengkakan berfluktuasi terlihat di dasar mulut berdekatan dengan $, 9 %ilayah. #embengkakan itu tidak lembut, lembut konsistensi dan tidak ada pembuangan yang ditimbulkan. #ada hubungan temauan klinis, kasus ini sementara di diagnose sebagai BranulaC. #asien melakukan pemeriksaan radiografi dan mengungkapkan bah%a tidak ada obstruksi. 2etelah pemeriksaan pra operasi selanjutnya dilakukan eksisi ranula beserta kelenjar sublingul dengan menggunakan anestesi lokal. pasien timbul paresthesi. #asien tetap diba%ah penga%asan dan diberikan resep rener4e tab (1 A) serta ditindak lanjuti setiap minggu dan secara bertahap sensasi dari parasthesi berkurang.
1
+2K/2+ Ranula adalah pembengkakan yang terjadi didasar mulut. /mumnya berbatas jelas, kenyal, kista ber%arna kebiruan yang ditutupi oleh lapisan epithelium yang tipis. #enyebab pembentukan ranula ialah trauma pada dasar mulut, operasi daerah leher yang dapat membuat pecah kelenjar sublingual atau menyebabkan penyumbatan saluran kelenjar sublingual yang menghasilkan mucus.
15
Ranula diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu simple ranula dan plunging ranula. 2imple ranula lebih umum terjadi daripada plunging ranula. 2imple ranula terbentuk akibat terkumpulnya mucus secara lokal pada dasar mulut. #ada plunging ranula mucus terkumpul pada daerah leher antara submandibula dan submentale dengan atau tanpa hubungan intra oral yang terkait. #erlu dipertimbangkan kemungkinan plunging ranula pada pasien dengan ambang rasa nyeri tinggi yang terdapat pembengkakan ser4ikal yang ukurannya semakin membesar secara bertahap, terutama jika ada ri%ayat trauma lisan, termasuk prosedur bedah mulut atau lainnya. iagnosis ranula didasarkan terutama pada pemeriksaan klinis dan terkadang pada komputerisasi tomografi atau temuan pencitraan resonansi magnetik untuk lesi plunging. Fika ada keraguan tentang diagnosis, aspirasi mucus dari lesi dan penentuan laboratorium konten amilase harus membuat diagnosis ranula jelas. iagnosis banding dari ranula termasuk abses, kista dermoid, dan lesi 4askular. iagnosis banding dari plunging ranula termasuk kista branchial, tiroglosus saluran kista, kista epidermal, 3igroma kistik, malformasi arteri, limfadenopati, abses atau tumor jaringan lunak. erikut adalah beberapa metode yang berbeda dari pera%atan untuk ranula. +ni termasuk eksisi ranula melalui pendekatan intraoral atau ser4ikal, marsupialisasi, eksisi intra oral kelenjar sublingual dan drainase lesi, dan eksisi lesi dengan kelenjar sublingual. *odalitas pengobatan terbaru seperti AK&- di uji pada beberapa pasien. api, karena obat ini tidak tersedia secara luas dan efek samping seperti demam dan rasa sakit ditemui pada tempat bekas suntikan, obat ini menjadi tidak populer. +no4atif, metode lain yang sederhana non&bedah adalah penggunaan toksin botulinum tipe ' untuk mengobati ranula. 2ialoendoscopy adalah metode baru yang menjanjikan untuk digunakan dalam diagnosis, pengobatan dan manajemen pasca operasi dari sialadenitis,
1$
sialolithiasis dan penyakit kelenjar ludah obstruktif lainnya. K<2+*#/'; #engobatan yang efektif gangguan kelenjar ludah memerlukan diagnosis yang akurat dari penyakit tertentu. Kemajuan baru di bidang imaging, membantu dokter dalam membuat diagnosa yang tepat. Karena cedera pada saraf lingual dan saluran sublingual adalah komplikasi potensial yang terkait dengan prosedur bedah, pencarian modalitas pengobatan alternatif terus.
19
KESIMPULAN
Ranula merupakan suatu kista retensi dengan gambaran khas pada dasar mulut. ikenal dua tipe klinik ranula, yaitu ranula superficial atau “simple ranula dan “plunging ranula atau “ranula dissecting atau “ranula profunda. Simple ranula letaknya terbatas pada dataran oral musculus mylohyoideus, sedangkan plunging ranula menerobos di ba%ah musculus mylohyoideus dan bisa menyebar ke daerah submandibular , ke leher
bahkan ke mediastinum Ranula terbentuk sebagai akibat terhalangnya ductus glandula saliva mayor , bisa akibat dari penyumbatan, trauma atau adanya peradangan. !ambaran klinis ranula yaitu adanya benjolan simple pada dasar mulut ber%arna biru kemerah&merahan, berdinding tipis transparan, gambaran seperti perut katak. idak ada rasa sakit kecuali meradang atau infeksi. ila benjolan membesar dapat menganggu bicara, makan maupun penelanan. Pada simple
ranula benjolan terletak superfcial sedangkan pada plunging ranula benjolan terletak lebih dalam sehingga dapat menimbulkan pembengkakan submental /ntuk menegakkan diagnosis ranula perlu dilakukan beberapa langkah yaitu anamnesa lengkap dan cermat secara visual- bimanual palpasi intra dan e%tra oral , punksi dan aspirasi. Kemudian dilakukan juga pemeriksaan penunjang yang terdiri dari pemeriksaan radiologis dan mikroskopis untuk mendukung diagnosis ranula.
Dierential Diagnosis Ranula superficial atau simple ranula 1. -. 0.
atu kelenjar liur (Sialolith) Kista dermoid "emangioma Differential Diagnosis Ranula dissecting atau plunging ranula atau ranula
profund 1. (aryngocele 2. Sialadenitis 0. *bses leher 3. Kista Kelenjar $aratiroid atau )iroid
1>
#enatalaksanaan ranula biasanya
dilakukan
tindakan
bedah yang
dinamakan marsupialisasi.
DA!$A" PUS$AKA
18
'ce4edo, Fason E 2hah, Rahul K. #ystic "ygroma. iakses tanggal 1$ Fanuari -015. Anline %%%.emedicine.medscape.com 'nonim. -00>. 4eck abscess. iakses tanggal 1$ Fanuari -015. Anline . http??%%%.chp.edu?73#?#0-051. 'nonim. -010. !ksisi dan Marsupialisasi Ranula. iakses tanggal 19 Fanuari -015. Anline http??%%%.bedahunmuh.%ordpress.com. 'tmadja, +skandar. Marsupialisasi Ranula. =orum +lmiah 18> =K! /ni4ersitas risakti. Fakarta. 18>. h 5$9&5$8. amayantiE 3usodo, ;otoE 2etijono. +lmu $enyakit Gigi dan Mulut . Fakarta. =ahmi, Raden. -010. (aringokel. iakses tanggal 19 Fanuari -015. Anline http??community.um.ac.id?sho%thread.phpJ$11$0åokel. !raaff, Ryan an e. -010. Ranulas and $lunging Ranulas. iakses tanggal 19 Fanuari -015. Anline http??%%%.emedicine.com. anglais, Robert #E *ille, 7raig 2. *tlas Ber5arna 6elainan Rongga Mulut 7ang (a,im. 3ipokrates. Fakarta. 18>. h 0. ;asution, ona 2ari. -00>. Dukungan Radiografi Dalam Menegakkan Diagnosa Sialolitiasis $ada *nak'*nak . iakses tanggal 19 Fanuari -015. Anline http??%%%.repository.usu.ac.id?handle?1-5$9>8?989-. #edersen, !ordon ". Buku *8ar $raktis Bedah Mulut . 0, ->&->8. :uick, '7E o%ell, 23. 1899. Ranula and the Sublingual salivary glands,. 'rch. Atolaryngol 10 89&00. Rahardja, 's%in. Dua )ipe Ranula9 Diagnosis dan )erapi. Kongres ;asional I4ii. /jung #andang. 18>8. h 5$9&5$>. 2hear, *er4yn. 6ista Rongga Mulut .
. h 18$&189. 2loan, 2te4en rett. -010. &ral hemangioma. iakses tanggal 1> Fanuari -015. Anline http??%%%.emedicine.medscape.com. 2mith, 2 <. -010. What is Ranula. iakses tanggal 1> Fanuari -015. Anline http??%%%.%isegeek.com. 2ugito, *3. 6ista. ental 2tudy 7lub. =K!. /!*. Fogjakarta. 18>1. h $. "agner, 'ndre% . -010. $leomorphic $arotid *denoma +maging . iakses tanggal 1> Fanuari -015. Anline http??%%%.emedicine.com.
-0
"ani, 2achinE 3ao, @iyun. -005. *typical cystic adenoma of the parathyroid gland. iakses tanggal 1> Fanuari -015. Anline http??%%%.medscape.com.
-1