9/18/2016
PIO- 2014 [Pr i nt Pr eview]
Pelayanan Informasi Obat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Monografi Obat Nama Generik
Nama dan Struktur Kimia
Ranitidin
Ranitidin : NN-Dimethyl-5- [2- (1-methylamino-2-nitrovinylamino) ethylthiomethyl] furfurylamine ; Ranitidin hidroklorida C13H22 N4O3S,HCl. 1 = 350.87
Rumus Bangun
Fisikokimia
Ranitidin hidroklorida (USP 29) : serbuk kristalin berwarna putih sampai kuning pucat, praktis tidak berbau. Sangat mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam alkohol. Larutan 1% dalam air mempunyai pH 4,5-6,0. Penyimpanan (serbuk) : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Golongan
Antagonis histamin H2
Nama Dagang
Aciblock, Acran, Bioran, Biotidine, Blocid, Chopintax, Conranin, Doranid, Fordin, Fasotrin, Gasela, Getidin, Graseric, Hexer, Limaag, Magin, Merzatidin, Omeranin, Novaxidin, Ranal, Ranivell, Ranifin, Ranin, Rantag, Ratan, Rantin, Ratinal, Ranoxin, Rinadin, Ranicho, Scanarin, Titan, Tricker, Tyran, Ulceranin, Wiacid, Zankit, Zantac, Zantadin, Zantifar, Zumaran
Indikasi
Terapi jangka pendek dan pemeliharaan untuk tukak lambung, tukak duodenum, active benign ulcer, refluks gastroesofagus (GERD), esofagitis erosif, kondisi hipersekresi patologis. Sebagai bagian regimen multiterapi eradikasi H. pylori untuk mengurangi risiko kekambuhan tukak duodenal. 6
Perhatian Pada Penggunaan Off Label
Tukak pascaoperasi berulang, pendarahan GI bagian atas, pencegahan aspirasi asam pneumonitis selama operasi, dan pencegahan tukak akibat stres. st res. 6
Dosis, Cara Pemakaian, Frekuensi dan Lama Pemberian
(a) Tukak lambung dan duodenum:anak (1 bulan-16 tahun) oral:2-4 mg/kg/hari dibagi menjadi 2 kali sehari; dosis terapi maksimum:300 mg/hari. Dosis pemeliharaan:2-4 mg/kg sekali sehari; dosis pemeliharaan maksimum: 150 mg/hari. IV: IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi setiap 6-8 jam, maksimum 150 mg/hari. Tukak duodenum: dewasa:oral:150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari setelah makan malam atau sebelum tidur malam. Dosis pemeliharaan:150 mg sekali sehari sebelum tidur ti dur malam. 1/3
9/18/2016
PIO-2014 [Print Preview]
Tukak lambung ringan:dewasa:oral:150 mg 2 kali sehari; dosis pemeliharaan 150 mg sekali sehari sebelum tidur malam (b) Refluks gastroesofagus dan esofagitis erosif:anak 1 bulan-16 tahun: oral:5-10 mg/kg/hari dibagi menjadi 2 kali sehari; dosis maksimum:refluks gastroesofagus:300 mg/hari, esofagitis erosif:600 mg/hari. IV:2-4 mg/kg/hari dibagi tiap 6-8 jam, maksimum:150 mg/hari atau sebagai suatu alternatif infus kontinu: dosis awal:1 mg/kg/dosis untuk satu dosis diikuti oleh infus 0,08-0,17 mg/kg /jam atau 2-4 mg/kg/hari. Esofagitis erosif:dewasa:oral:150 mg 4 kali/hari; dosis pemeliharaan 150 mg 2 kali sehari. (c) Dewasa:oral:150 mg 2 kali sehari, dosis atau frekuensi disesuaikan dengan petunjuk dokter; dapat digunakan dosis sampai dengan 6g/hari. (d) Eradikasi Helicobacter pilory:150 mg 2 kali sehari; membutuhkan terapi kombinasi. (e) Untuk mencegah heartburn:anak 12 tahun dan dewasa:75 mg 3060 menit sebelum mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu heartburn; maksimum:150 mg/24 jam;jangan digunakan lebih dari 14 hari. (f) Untuk pasien yang tidak dapat menggunakan obat secara oral:IM:50 mg tiap 6-8 jam;IV:intermittent bolus atau infus:50 mg tiap 6-8 (g) Injeksi ranitidin dapat diberikan IM atau IV. Injeksi IM diberikan tanpa pengenceran. Injeksi IV harus diencerkan, dapat diberikan melalui IVP (intravenous pyelogram) atau IVPB (intravenous piggy back) atau infus IV kontinu. Untuk IVP:ranitidin(biasanya 50 mg)harus diencerkan sampai total 20 ml dengan normal saline atau larutan dekstrosa 5% dalam air dan diberikan selama minimal 5 menit.jam; Infus IV kontinu:6,25 mg/jam.IVPB:diberikan selama 15-20 menit. Infus IV kontinu:diberikan dengan kecepatan 6,25 mg/jam dan titrasi dosis berdasarkan pH lambung selama 24 jam. Farmakologi
Secara kompetitif menghambat histamin pada H2 reseptor dari sel parietal lambung sehingga sekresi asam lambung, volume lambung berkurang, dan kosentrasi ion hidrogen berkurang.
Stabilitas dan Penyimpanan
Vial injeksi disimpan pada suhu antara 4°C-30°C, terlindung dari cahaya. Larutan jernih tak berwarna sampai berwarna kuning; warna yang agak tua tidak mempengaruhi potensi. Kantung premixed disimpan pada suhu antara 2°C-25°C, terlindung dari cahaya. Sirup disimpan pada suhu antara 4°C-25°C, terlindung dari cahaya. Tablet disimpan di tempat kering pada suhu antara 15°C-30°C, terlindung dari cahaya.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap ranitidin atau bahan-bahan lain dalam formulasi
Peringatan dan atau Perhatian
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati; dibutuhkan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal; hindari penggunaan pada pasien dengan sejarah porfiria akut (dapat memicu serangan); terapi jangka panjang mungkin berhubungan dengan defisiensi 2/3
9/18/2016
PIO-2014 [Print Preview]
vitamin B12; keamanan dan efikasi belum ditetapkan untuk pasien anak-anak usia <1 bulan. Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
AV block, bradikardi, premature ventricular beats, takikardia, vasculitis, agitasi, pusing, depresi, halusinasi, sakit kepala, insomnia, malaise, bingung mental,, somnolence, vertigo,aAlopecia, erythema multiforme, ruam, meningkat kadar prolaktin, nyeri abdominal, konstipasi, diarrhea, nausea, pancreatitis, muntah, hemolytic anemia, agranulocytosis, aplastic anemia, granulocytopenia, leukopenia, pancytopenia, thrombocytopenia, hepatitis,arthralgia, myalgia,kabur penglihatan, meningkat serum kreatinin, , pneumonia, anaphylaxis, angioneurotic edema, reaksi hipersensitivitas.6
Interaksi Dengan Obat Lain
- Ranitidin dapat menurunkan absorpsi: atazanavir, cefpodoxime, cefuroxime, dasatinib, erlatinib. - Ranitidine menurunkan serum kosentrasi; fosamprenavir, indinavir, garam zat besi, nelfinavir, saquinavir - Ranitidin menurunkan absorpsi senyawa antifungal (derivat azol sistemik) kecuali miconazole dan voriconazole.6
Interaksi Dengan Makanan
Tidak ada data
Monitoring Pasien
Periksa serum AST, ALT, serum creatinine; bila digunakan untuk mencegah pendarahan gastrointestinal yang berkaitan dengan stres, periksa pH intragastrik dan usahakan dipelihara pH>4; untuk pendarahan gastrointestinal dengan occult blood (darah tidak terlihat dengan mata), monitor fungsi ginjal dan dosis disesuaikan. 6
Bentuk dan Kekuatan Sediaan
Tablet 75 mg, 150 mg, Kaplet 300 mg, Sirup 75 mg/5ml (60 ml, 100 ml, 150 ml), Ampul 25 mg/ml (2 ml)
Daftar Pustaka
1. Martindale The Complete Drug Reference 35th edition Hal 1590 2. MIMS-Official Drug Reference for Indonesian Medical Proffesion. 105th ed. Hal 1 3. Drug Information Handbook International Hal 1371 4. AHFS Drug Information 2006 Hal 2913 5. Sweetman SC. Et.al. Martindale:The complete drug reference, 36th ed., Pharmaceutical Press 2009 6. LacyCF. Et.al. drug Information handbook international, Lexicomp 2009
3/3