"Rangkuman Materi Sosiologi Semester 1"
Oleh :
Hainun Nisa Halida
10 IPA 1
20
Tahun Pelajaran 2014-2015
BAB I
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI FENOMENA SOSIAL
DEFINISI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE
Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata Social, yang berarti teman, serta Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi ialah ilmu yang mempelajari kemasyarakatan. Objek utama sosiologi yaitu mesyarakat. Ada beberapa tokoh yang mengungkapkan definisi sosiologi, adapun penjelasannya sebagai berikut :
Auguste Comte : sosiologi adalah ilmu yang memepelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Sosiologi sebagai ilmu sosial mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, maupun peradaban
Emile Durkheim : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta mengenai cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu dan fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu
Max Weber : Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial
Soejono Soekamto : sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada sendi-sendi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat
William Kornblum : Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi
Roucek & Waren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan kelompok sosial
Allan Jhonson : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimn pula orang yang terlibat di dalamnya mempengaruhi sistem tersebut
Ciri-Ciri Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Empiris : didasarkan observasi sehingga hasilnya tidak spekulatif
Teoritis : abstraksi dari observasi
Kumulatif : taori yang ada diperluas, sehingga memperkuat teori yang sudah ada
Non etis : tidak mempertimbangkan dari sisi benar ataupun tidak
Objek kajian sosiologi
Pada dasarnya, sosiologi mengkaji mengenai kehidupan bermasyarakat, adapun kajian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya
Hubungan antara individu dan kelompok
Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain
Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya
Konsep-Konsep tentang Realitas Sosial Budaya
Kesenjangan sosial
Kesenjangan kebudayaan'
Modernisasi dan globalisasi
Kebodohan
Kemiskinan
Cabang-cabang Sosiologi
Sosiologi yang berkembang dalam masyarakat memiliki beberapa cabang yang disesuaikan dengan bidang keilmuannya. Berikut cabang-cabang sosiologi :
Sosiologi pendidikan
Sosiologi agama
Sosiologi hukum
Sosiologi keluarga
Sosiologi industri
Sosiologi pembangunan
Sosiologi politik
Sosiologi pedesaan
Sosiologi perkotaan
Sosiologi kesehatan
Sosiologi berhubungan dengan beberapa ilmu, seperti :
Antropologi, mengenai masyarakat dan kebudayaan
Sejarah, mengenai sejarah serta perkembangan sosial masyarakat
Ilmu politik, mengenai sosial ketika berhadapan di dunia politik
Ekonomi, mengenai upaya pemenuhan kebutuhan yang tidak terbatas, serta alat pemuas kebutuhan yang terbatas, serta interaksi yang terjadi
Kegunaan Sosiologi
Sosiologi berguna untuk :
Perencanaan sosial
Penelitian
Pemahaman mengenai simbol kata-kata, kode
Pemahaman mengenai pola tingkah laku manusia dalam masyarakat
Kemempuan mempertimbangkan berbagai fenomena yang timbul secara objektif
Kemampuan melihat kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu
Kehati-hatian menjaga pikiran yang rasional
Pembangunan
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pemecahan masalah sosial
Masalah kemiskinan, contoh : pengemis, pengangguran
Masalah psikologi, contoh : stres, gila, bunuh diri
Masalah biologi, contoh : penyakit ebola, mutasi genetik
Masalah kebudayaan, contoh : kenakalan remaja, perceraian
KONSEP-KONSEP MENDASAR DALAM METODOLOGI SOSIOLOGI
A. Konsep : -> Berdasarkan pandangan masyarakat
-> Berdasarkan dari ilmuwan yang dilatarbelakangi teori dan norma ilmiah
Konsep dasar yang tercakup, yaitu :
Interaksi dan kerjasama
Interpedensi
Kesinambungan dan oerubahan
Keragaman, kesamaan, serta perbedaan
Konflik dan konsensus
Evolusi dan adaptasi
Pola
Tempat/lokasi
Kekuasaan dan wewenang
Nilai dan kepercayaan
Keadilan dan pemerataan
Sebab akibat
B. Metode
Metode ialah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Adapun metode yang bisa digunakan dlam pengkajian dalam Sosiologi, yaitu :
Metode kualitatif
Metode historis
Metode komparatif
Metode historis-komparatif
Metode studi kasus
Metode observasi
Metode fungsionalisme
Metode empiris dan rasionalistis
Metode Kuantitatif
Metode Statistik
Sosiometri
Metode jejak pendapat/polling
REALITAS SOSIAL MASYARAKAT
Realitas sosial adalah kenyataan-kenyataan yang dapat kita lihat dalam kehidupan manusia untuk bersatu dengan manusia lainnya. Bentuk-bentuk realitas sosial yaitu :
Keluarga, yaitu satuan sosial terkecil yang minimal terdiri dari suami dan istri, serta terikat oleh perkawinan, darah, atau adopsi yang membentuk rumah tangga, saling berinteraksi, dan berkomunikasi satu sama lain menggunakan perasaan.
Ciri-ciri keluarga :
Terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah, maupun adopsi
Hidup bersama dalam suatu rumah, serta membentuk rumah tangga
Satu kesatuan untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi sesuai peranannya masing-masing
Mempertahankan kehidupan bersama
Keluarga dibedakan menjadi :
Keluarga Luas (Extended Family) : keluarga yang terdiri dari kakek, nenek, ayah, ibu, semua cucu.
Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, serta anak-anak.
Fungsi kaluarga antara lain :
Fungsi biologis, melanjutkan keturunan
Fungsi proteksi, melindungi anggotanya
Fungsi ekonomi, perencanaan ekonomi keluarga
Fungsi edukatif, sebagai tempat mendidik serta pembelajaran
Fungsi sosialisasi, sebagai lembaga pertama yang mengajari anak sosial
Fungsi religius, mengajak untuk beribadah sesuai agama yang dianut
Fungsi kasih sayang, saling menyayangi serta mempertahankan rasa sayang
Kekerabatan, merupakan satuan sosial yang anggota-anggotanya memiliki hubungan keturunan atau hubungan darah. Hubungan kekerabatan terbentuk dari perkawinan.
Sistem kekerabatan yang berlaku :
Bilateral atau Parental menarik garis keturunan dari ayah dan ibu
Unilateral
Patrilineal menarik garis keturunan dari ayah
Matrilineal menarik garis keturunan dari ibu
Ambilinial menarik garis keturunan sebagian dari ibu, sebagian dari ayah
Perkumpulan atau asosiasi, hubungan akrab, sering berkumpul menyelesaikan masalah bersama
Ketetanggaan, satuan sosial terdiri dari orang yang berdekatan
Persahabatan, hubungan akrab orang-orang berdasarkan rasa hati
Saingan dan lawan, orang yang berebut sesuatu disertai pertentangan
Masyarakat, suatu beberapa kelompok yang sudah cukup lama hidup bersama
Suku bangsa, golongan yang dibedakan dari golongan masyarakat lainnya karena budaya
Badan Internasional, lembaga yang bekerjasama pada tingkat internasional/global
Interaksi sosial, hubungan timbal balik antar indivisu, individu dengan kelompok, sesama kelompok
Status dan peran, posisi seseorang dalam kehidupan
Perilaku menyimpang, perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang ada
DATA TENTANG REALITAS SOSIAL DAN PERMASALAHAN SOSIAL
Demoralisasi
Terorisme
Perdagangan anak
Kemiskinan
Kenakalan Remaja
BAB II
INTERAKSI SOSIAL ANTAR INDIVIDU DAN ANTAR KELOMPOK
Sub-Bab2
Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial
Faktor-faktor pendorong interaksi sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial
-Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial
Gregariousness adalah dorongan manusia untuk selalu hidup bersama
Faktor-faktor yang mendorong keinginan manusia untuk hidup bersama antara lain :
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Dorongan untuk mempertahankan diri
Dorongan untuk meneruskan generasi
Dorongan untuk hidup bersama
Pola pola interaksi sosial sebagai berikut :
Interaksi sosial antar individu
Interaksi sosial antar individu dengan kelompok
Interaksi sosial anta kelompok
- Faktor-faktor pendorong interaksi sosial
Imitasi : meniru gaya berpakaian, berbicara, penampilan seseorang
Identifikasi : meniru secara keseluruhan/memiripkan semirip mungkin seseorang
Sugesti : pendapat/saran yang diberikan tanpa daya kritik
Motivasi : dorongan yang diberikan agar lebih percaya diri, semangat
Simpati : perasaan tertarik yang timbul dari diri, ikut merasakan apa yang dirasakan
Empati : seperti halnya simpati, namun lebih dalam perasaan seseorang
Syarat terjadi interaksi sosial
Kontak Sosial
Kontak sosial berdasarkan komunikasinya
Kontak langsung
Kontak tak langsung
Kontak sosial berdasarkan proses komunikasinya
Kontak Primer
Kontask Sekunder
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang lain yang terwujud pembicaraan, gerak-gerik badan, sikap, maupun perasaan yang disampaikan oleh orang yang bersangkutan dan orang tersebut menyampaikan terhadap perasaan yang ingin disampaikan.
-Bentuk-bentuk interaksi Sosial
ASOSIATIF
Bentuk interaksi sosial yang cenderung bersatu dan membangun solidaritas
Kerjasama
Bargaining
Kooptasi
Koalisi
Joint Venture
Akomodasi
Coercion
Kompromi
Arbitrase
Mediasi
Konsiliasi
Toleransi
Stalemate
Ajudikasi
Asimilasi
Akulturasi
DISSOSIATIF
Bentuk interaksi sosial yang cenderung berpecah dan tidak membangun solidaritas
Persaingan
Kontravensi
Konflik
Keteraturan Sosial
Unsur-unsur keteraturan sosial
Tertib Sosial : gambaran tentang kondisi kehidupan yang aman, dinamis, teratur
Order : sistem norma atau nilai sosial yang diakui dan dipatuhi
Keajegan : gambaran keteraturan tetap dan relatif tidak berubah
Pola : corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial
BAB III
NILAI NORMA DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
NILAI SOSIAL
Pengertian Nilai Sosial
Pengertian nilai menurut KBBI : Kadar, mutu, atau sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan
Nilai budaya dan nilai sosial : Konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dalam kehidupan manusia
Pengertian nilai sosial menurut beberapa ahli :
Woods : Petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
B. Simanjuntak : Ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik
Robert M.Z. Lawang : Gambaran mengenai apa yang diingkan, pantas, berharga, dan mempengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut
C. Kluckholn : Nilai kebudayaan mencakup hal-hal berikut :
Nilai mengenai hakikat hidup manusia : Ada manusia yang beranggapan bahwa hidup ini indah
Nilai mengenai hakikat karya manusia : Ada manusia yang beranggapan bahwa manusia berkarya demi harga diri
Nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu : Ada manusia yang berorientasi pada masa lalu atau masa depan
Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya : Ada manusia yang berorientasi pada individualism
Jenis Jenis Nilai
Klasifikasi nilai menurut Prof. Notonegoro
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
Nilai vital Adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas atau kegiatan.
Nilai kerohanian Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia, seperti:
a). Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada akal manusia (cipta)
b). Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur perasaan (estetika)
c). Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak (karsa)
d). Nilai keagamaan, yaitu bersumber pada ketuhanan.
Klasifikasi nilai dilihat dari sumbernya
Nilai Theonom, yaitu nilai yang bersumber dari ajaran yang dsampaikan oleh Tuhan melalui agama.
Nilai Heteronom, yaitu nilai yang dirumuskan dri kesepakatan orang banyak
Nilai Otonom, yaitu nilai yang dirumuskan oleh individu
Ciri-Ciri Nilai Sosial
Konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga
Disebarkan di antara warga masyarakat
Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia
Mempengaruhi perkembangan diri seseorang
tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.
berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses sosial, seperti interaksi, difusi, akulturasi dan kontak sosial.
memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.
melibatkan emosi dan perasaan.
Fungsi Nilai Sosial
Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan "harga" sosial dari suatu kelompok.
Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.
Sebagai alat pengawas perilaku manusia.
NORMA SOSIAL
Pengertian Norma Sosial
Norma sosial merupakan sekumpulan pendapat tentang bagaimanakah seharusnya manusia itu harus bertingkah laku bahkan harus bertindak yang pantas sehingga keharusan dan kepantasan itu menjadi terbiasa dan selanjutnya diturunkan secara turun-temurun hingga mewujudkan peraturan-peraturan hidup dalam pergaulan kehidupan masyarakat.
Ciri-Ciri Norma Sosial
Umumnya tidak tertulis;
Hasil dari kesepakatan masyarakat;
Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;
Apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus menghadapi sanksi
Mengalam perubahan
Klasifikasi Norma Sosial
Berdasarkan tingkatan daya ikat
Norma-norma yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang berdaya ikat lemah, sedang, dan kuat. Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, dikenal empat pengertian norma, yaitu :
Cara (usage) : Norma yang paling lemah daya pengikatnya karena sanksinya hanya cemoohan.
Contoh : Ketika sedang makan orang bersendawa
Kebiasaan (folkways) : Suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang.
Contoh : Menghormati orang yang lebih tua
Tata kelakuan (mores) : Aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas/kontrol, secara sadar/tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya. Pelanggaran akan diberikan sanksi berat.
Contoh : Larangan berzinah
Adat istiadat (custom) : Suatu aturan yang turun temurun namun sangat mengikat dan akan mendapat sanksi bagi yang melanggar.
Contoh : Larangan menikah dengan orang yang 1 marga dalam adat Batak
Fungsi Norma Sosial
Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu.
Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas bagi para pelanggarnya.
Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.
Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya, sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.
Wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu masyarakat.
Macam-Macam Norma Sosial
Norma agama : Berdasarkan ajaran/kaidah suatu agama. Bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluknya.
Co : Norma agama islam antara lain adalah kewajiban melaksanakan rukun islam dan rukun iman
Norma Kesusilaan : Didasarkan pada hati nurani.akhlak manusia. Bersifat universal.
Co : Perilaku yang menyangkut nilai kemanusiaan seperti pengkhianatan
Norma kesopanan : Berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Bersifat relatif.
Co : Tidak memakai perhiasaan dan pakaian yang mencolok
Norma kebiasaan : Hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.
Co : Kebiasaan melakukan selametan/doa bagi anak yang baru lahir
Norma hukum : Himpunan petunjuk hidup/perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Bersifat mengikat dan memaksa.
Co : Tidak melakukan tindak kriminal seperti mencuri, membunuh, dll
Norma Mode (fashion) : Cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang. Ciri utama mode adalah bahwa orang yang mengikutinya bersifat massal, dan kalangan luas menggandrunginya
Co : perubahan mode pakaian pada wanita, di mana suatu waktu berkembang tren para wanita memakai rok mini, kemudian berubah ke rok panjang, dan selanjutnya kembali lagi ke rok mini.
Sifat Norma Sosial
Norma formal : Tertulis, contohnya Konstitusi, surat keputusan, dan peraturan daerah
Norma nonformal : Tidak tertulis, contohnya Aturan dalam keluarga
SOSIALISASI
Pengertian Sosialisasi
Pengertian sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.
Tujuan Sosialisasi
Mampu menjadi anggota mayarakat yang baik
Dapat enyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan masyarakat
Akan lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya
Akan menyadari eksistensi dirinya terhadap masyarakat di sekelilingnya.
Pelaksanaan Sosialisasi
Metode ganjaran atau hukuman
Metode didacing teaching, anak diajarkan berbagai macam pengetahuan dan keterampilan
Metode pemberian contoh, dilakukan dengan melalui proses imitasi dan sugesti.
Proses Sosialisasi
Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generelized Other)
Agen Sosialisasi
Keluarga
Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam sosialisasi :
Sosialisasi Represif, menekankan penggunaan hukum terhadap kesalahan yang dibuat oleh anak
Sosialisasi Partisipatif, menekankan pada interaksi yang dibuat oleh anak. Apabila anak melanggar diberi hukuman, apabila anak berbuat baik diberi penghargaan.
Sekolah
Kelompok Pergaulan
Media Massa
Tipe Sosialisasi
Sosialisasi formal : melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku.
Sosialisasi nonformal : sosialisasi yang terdapat pada masyarakat atau dalam pergaulan yang sifatnya kekeluargaan.
Bentuk Sosialisasi
Sosialisasi primer : sosialisasi yang pertama kali diterima oleh individu di lingkungan keluarganya.
Sosialisasi sekunder : lanjutan sosialsasi primer.
Faktor penghambat sosialisasi
Kemampuan berbahasa
Kepandaian bergaul
Kehidupan masyarakat yang terisolir
Kesulitas dalam melakukan komunikasi
Hambatan alam
Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain
Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi
Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam masyarakat
KEPRIBADIAN
Pengertian Kepribadian
ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu
Faktor Pembentuk Kepribadian
Warisan biologis
Lingkungan fisik
Kebudayaan
Pengalaman kelompok
Pengalaman unik
Faktor-Faktor Pembentukan Kepribadian
Sifat dasar
Lingkungan Prenatal
Perbedaan individual
Lingkungan
Motivasi
BAB IV
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL
PERILAKU MENYIMPANG
Pengertian Perilaku Menyimpang:
Adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial. Robert
MZ Lawang: perilaku menyimpang adalah tindakan yang menyimpang dari norma-
norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial.
Menurut Lemert, Penyimpangan dibedakan menjadi dua:
Penyimpangan primer : dilakukan oleh seseorang secara temporer, dan pelakunya masih dapat diterima secara sosial
Penyimpangan sekunder : penyimpangan yang dilakukan secara berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan dan ciri khas dari pelakunya.
Faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang:
Faktor Internal:
Intelegensi
Kondisi fisik
Kondisi psikis (kejiwaan)
Kepribadian
Usia
Jenis Kelamin
Kedudukan seseorang dalam keluarga
Faktor eksternal
Faktor sosial ekonomi
Kondisi politik
Faktor budaya
Kehidupan rumah tangga
Pendidikan di sekolah
Pergaulan
Media massa
Jenis Perilaku Menyimpang:
Tindak Kejahatan atau Kriminal;spt pembunuhan, perampokan, pencurian, pemalsuan, penganiayaan, pemerkosaan, penculikan, dll.
Penyimpangan seksual; Sodomi, transeksual,masokisme, homoseks, incest, scoptophilia, transvestite, kumpul kebo, necrophilia, perzinahan, pelacuran, dsb.
Pemakaian dan peredaran obat terlarang dan alkoholisme
Penyimpangan gaya hidup: spt arogansi (kesombongan), sikap eksentrik, konsumerisme, dll.
Tawuran atau perkelahian antar pelajar.
Berdasarkan sifatnya, perilaku menyimpang dibedakan menjadi penyimpangan Positif & penyimpangan Negatif.
Berdasarkan jumlah pelakunya, dibedakan menjadi penyimpangan Individu & penyimpangan Kelompok.
Perilaku Menyimpang Sebagai Hasil sosialisasi Tidak Sempurna:
Tidak semua agen sosialisasi mampu menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga
proses sosialisasi juga tidak berhasil baik. Dalam kerangka ini perilaku menyimpang
disebabkan oleh proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang:
Penyimpangan ini dipicu oleh proses sosialisasi dari kelompok atau golongan
masyarakat yang memiliki nilai atau kebudayaan menyimpang, seperti kelompok
pencopet, penjudi, koruptor, dll.
PENGENDALIAN SOSIAL
Pengertian Pengendalian Sosial
Merupakan suatu sistem yang mendidik, mengajak bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan norma-norma social agar kehidupan masyarakat tertib dan teratur.
Fungsi Pengendalian sosial adalah sebagai pencegah dan pereda ketegangan sosial yang diakibatkan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Sifat Pengendalian sosial:
Preventif; dilakukan sebagai pencegahan (sebelum penyimpangan terjadi)
Represif; dilakukan sebagai pereda/penyelesaian (setelah penyimpangan terjadi)
Cara Pengendalian Sosial:
Persuasif : membujuk, menasehati, atau mengajak secara halus.
Koersif : dilakukan dengan kekerasan fisik atau ancaman.
Lembaga Pengendalian sosial:
Keluarga
Lembaga Penegak Hukum; pengadilan, kejaksaan, kepolisian..
Lembaga Pendidikan
Lembaga kemasyarakatan; RT, RW, dll
Lembaga Keagamaan
Peran Lembaga Pengendalian Sosial:
Menanamkan norma-norma pada masyarakat
Memberikan sanksi bagi pelaku penyimpangan.
Bentuk Pengendalian sosial:
Gosip
Teguran
Hukuman
Pendidikan
Agama