RANGKUMAN CATATAN MATERI UKMPPD / UKDI

‘TO THE STARS, THROUGH HARDSHIPS’

 KITABUKMPPD

did you know satoshi tajiri, the creator of pokemon has autism ?

-do not allowing your problems to define your ability-

IKHLAS NOTES TABIB HARTACO –

ANAK Derajat dehidrasi

Terapi diare ; A – tanpa dehidrasi ; 1. Asi 2. Oralit/air tambahan ; oralit <2 tahun 50-100 ml/BAB , >2 tahun 100-200 ml/BAB 3. Zinc 10 hari(<6 bulan 10 mg (1/2 tab) , >6 bulan 20 mg (1 tab) 4. Makan B- dehidrasi ringan sedang 1. Oralit 3 jam 1 – 75 ml/kg, setelah 3 jam nilai kembali 2. Asi 3. Zinc 10 hari 4. Mulai makan jika anak ingin C – berat Umur <12 bulan >12 bulan

30cc/kgBB 1 jam pertama ½ jam pertama

Pilar tatalaksana dehidrasi ;

70cc/kgBB 5 jam kedua 2 ½ jam kedua

1. 2. 3. 4. 5.

Rehidrasi Zinc 10 hari ASI dan makanan Antibiotik selektif Nasihat

ASI ; Nutrisi 6 bulan pertama , mengandung karbohidrat (laktosa), fat, protein, vitamin, imun Holliday segar – kebutuhan cairan berat 10 kg pertama 100cc/kg 10 kg kedua 50cc/kg Setiap 1kg 20cc/kg

/hari

/jam 4cc/kg 2cc/kg 1cc/kg

Diare ; Sekretorik ; substansi bakteri meningkatkan sekresi Osmotic ; zat tidak terlarut bersifat osmosis Eksudatif ; inflamasi/ulserasi Gang. Motilitas ; hipertiroid Malabsorbsi E.coli ; ETEC ; watery EPEC ; watery EHEC ; hemorrhagic feses EIEC ; feses berisi darah dan leukosit Shigellosis ; Cotrimox 10mg/kg Jika gejala persisten, terapi sebagai amuba metronidazole 10mg/kg 3x1 5 hari Amuba – trofozoit dengan eritrosit multiple, vakuola coklat. Giardiasis Diare lendir, berbau , berlemak (steatorrhea) Pada feses trofozoit atau kista Metronidazole 3x250 mg 5 hari Balantidium coli ; Seperti disentri Mual,muntah tenesmus, demam Nafas bau tinja Ternak sapi

+ metronidazole 45mg/kg/hari dalam 5 hari Atau tetrasiklin 40mg/kg/hri dalam 10 hari

APGAR

Gang. Nafas neonates ; Hyalin membrane disorder; Kurang surfaktan Bayi premature RO ; air bronchogram, white lung , ground glass

Transient takipneu Akibat SC Cairan dalam parenkim tidak terkompresi Sembuh 2-3 hari

Aspirasi mekonium Kehamilan lewat waktu RO : hiperinflasi paru dan Atelektasis, emfisema

RO : infiltrate difus pada parenkim

Kejang demam sederhana <15 menit Kejang umum tanpa fokal Tidak berulang dalam 24 jam

Kejang demam kompleks >15 menit Kejang fokal Berulang dalam 24 jam

Kejang neonates ; usia <2 minggu Pada kasus kejang demam, Fenobarbital 20 mg/kg Pada kasus tetanus neonatorum, tatalaksana tetap diazepam 10mg/kg/hari + metronidazole 30 mg/kg/hari (7-10 hari) atau penisilin prokain Kejang anak <5 tahun ; 1. Diazepam 0,3-0,5 ml/kg (diazepam rektal ( <10 kg ; 5 mg , >10 kg ; 10 mg)) 2. Fenitoin bolus iv 10-20 mg/kg

Vit. A ; 0-6 bulan 50.000 6-11 bulan 100.000 (biru) 1-5 tahun 200.000 (merah) Kontraindikasi Imunisasi ; BCG ; 1. Imunokompromis 2. Steroid 3. Radioterapi 4. Keganasan 5. Gizi buruk SNA ASTO , C3 , urin kemerahan

Amoxicillin 50mg/kg 10 hari atau eritromisin Diuretic Anti HT

SN Proteinuria massif 50-100mg/kg/hari Hipoalbumin <2,5 Hiperkolesterolemia Edem Diuretic steroid

Diet rendah garam dan protein Criteria SN ; Sensitive steroid ; remisi pada 4 minggu pengobatan Resisten ; tidak remisi Scarlett fever ; Strawberry tongue - penicillin g atau eritromisis

KOLOM GIZI Marasmus Wajah orang tua Sangat kurus, kering, keriput Atrofi otot

Kwashiorkor Edema simetris kedua punggung kaki Pembesaran hati Warna tekstur rambut berubah

Tatalaksana gizi buruk ; Fase stabilisasi ; minggu 1 Fase transisi ; minggu 2 Fase rehabilitasi ; minggu 3-6 1. Gang. Elektrolit 1. Kekurangan gizi mikro 1. Atasi hipoglikemi 2. Obati infeksi dengan fe 2. Atasi hipotermi 3. F100 100-150 2. Makanan tumbuh kejar 3. Atasi dehidrasi kkal/kg/hari 3. Stimulasi tumbuh 4. Atasi gang. Elektrolit 5. Obati infeksi 4. Stimulasi tumbuh kembang 6. F75 80-100 kkal/kg/hari kembang 7. Stimulasi tumbuh 5. Makanan tumbuh kejar kembang fase tindak lanjut pada minggu ke – 7 sampai 26 (bila BB/TB ≥ (-2) Def. vit. A retinol Buta senja Kulit kering Jika kelebihan – Cleft Lip Palatum Def. B1 tiamin

Def. B2 Riboflavin

Beri –beri Neuritis Wernick sindrom ; opthalmoplegia Mulut – stomatitis , glositis

Def. B3 niasin

Pellagra – ruam kulit 3D – Dermatitis, Demam, Demensia

Def. B5 pantotenat

Jerawat Cepat lelah

Def. B6 piridoksin

Neuropati perifer

Def. folat B9

Anemia Neural tube defek pada neonatus - anencephaly

Def. B12 Kobalamin Hanya terdapat pada produk hewan

Parestesia Anemia makrositik

Vit. C askorbat

Vit. E antioksidan

Skorbut; Gusi bengkak Gang. Penyembuhan luka Imun tubuh menurun Rikets Osteomalacia hipokalsemia Anemia hemolitik (gang. Eritrosit)

Vit. K Pembekuan darah

Perdarahan Pemanjangan AP dan APTT

Vit. D Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat

Tumbuh kembang Bulan 1 3 4-7 9 12 15 18

Genggam / reflex Menahan/angkat kepala Merangkak / duduk Berdiri Jalan Tanpa bantuan Lari marathon

nangis AAA OOO PAPA meaningless Jawab pertanyaan

BEDAH ANAK Neonatal intestinal obstruction -Atresia Esofagus

Drolling Selalu tersedak Riw. Polihidramnion Ro ; Coiling NGT

Stenosis Pilorus Hipertrofik - Penebalan pylorus - Obstruksi gastric outlet

Muntah menyemprot (tanpa empedu) Reddish vomit Sesaat setelah minum Usia <3 minggu Teraba massa olive kuadran kanan atas Ro ; string sign Single bubble Umbrella sign Shoulder sign

Atresia duodenum

Down syndrome – 1/3 neonatus Muntah hari 1, berwarna empedu Ro ; double bubbe app

Atresia jejunum

Abdomen distended Ro ; triple bubble

Atresia bilier - Penyebab kolestasis pada neonatus Atresia ani ->1,5 cm dari levator ani, letak tinggi -<1,5 cm, letak rendah Invaginasi

-tipe fetal/embrionik -tipe perinatal ; ada masa bebas kuning

Portoenterostomi ; drainase empedu

Tidak terdapat anus RO : knee-chest position

Nyeri perut mendadak Gelisah Lendir + darah per anum (red currant jelly) Muntah saat serangan Palpasi ; massa seperti sosis atau buah zaitun

Terapi = barium enema

Dance sign Ro : donut sign, portio like sign Hirschprung

Mekonium terlambat (>24 jam) Muntah hijau Distended abdomen RT ; feses menyemprot

Necrotizing enterocolitis

Premature <1500 gr Muntah hijau Eritem dinding abdomen Minum sufor

Meconium plug syndrome

Imaturitas kolon Obstruksi sementara Mekonium keluar, pasase lancer

Volvulus (twisting)

Bising usus menurun Muntah hijau Kembung Nyeri +++ Gagal tumbuh Ro ; coffee bean Cork screw Usg ; whirlpoolsign

Divertikel Regresi yang kurang sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus vitelinus) divertikulum Meckel. suatu kelainan bawaan, berupa kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus

Konstipasi Bab darah Seperti polip di usus Filling defek

Congenital anomaly

Diverticulitis ; LLQ pain Pain, fever, leukositosis, bab darah

-

Myeloschisis = benjolan pada vertebr, menonjol tanpa disertai

-

kantung Meningokel = benjolan ‘shifting’ pada vertebra Omphalocele = benjolan pada umbilicus disertai kantung Gastroschisis = benjolan pada umbilicus tanpa disertai kantung Labiopalatoschisis = kegagalan penyatuan prominensia nasal medial dan pembentukan prosesus palatal media (defisiensi asam folat pada bumil)

DIGESTIVE Dispepsia - temuan klinis GERD -heartburn, refluks cairan lambung Gastritis - lesi mukosa gaster Ulkus peptikum - ulkus Gold standar GERD ; Ambulatory PH

Hepatitis

Dyspepsia ; fungsional ; Keluhan begah – dismotilitas Keluhan nyeri – ulkus

Ulkus gaster Nyeri saat makan

Ulkus duodenum Tidak nyeri saat makan

Tatalaksana dyspepsia ; 1. PPI – omeprazole 2. Stepdown – H2R antagonis - ranitidin 7-14 hari teruskan min. 4 minggu Urea breath test (+) ; helicobacter pylori - PPI + Amoksisilin/metronidazole + azitromisin/claritromisin - bismuth + metro + tetrasiklin

Skrining ; Hep. A ; - IgM anti HAV – fs. Akut infeksi - IgG anti HAV – infeksi lampau - Predisposisi hepatoma (marker = AFP <100) - Abses hepar (LUDWIG SIGN + ) Hep B; • • •

HbsAg + IgM anti HBC = fase akut Hbeag = infektivitas/replikasi virus Anti HBS = sembuh atau telah imunisasi

Sirosis hepatis - fibrosis parenkim hepar - etiologi hep. Kronis dan alkoholisme

Hep. C ; - Anti HCV – fs. Akut - RNA HCV – penanda awal infeksi Klinis; Stigmata sirosis ; - Spider nevi – lesi vascular - kaput medusa -asites -palmar eritem Ginekomasti Hepatosplenomegali Ikterik Komplikasi ; 1. Ruptur varises esophagus – HT porta (v.gastrika --> v. esophagus) - stabilisasi hemodinamik - NGT - penurun tekanan vena porta – oktreotid dan somatostatin, definitive – ligasi Profilaksis = propanolol-turunkan HR 2. Ensefalopati hepatikum Gr. 0 ; gangguan minimal – perubahan pada memori, intelektual, koordinasi Gr.1 ; gang. Tidur, euphoria, depresi Gr. 2; letargi/apatis , disorientasi Gr. 3; somnolent, amnesia Gr. 4 ; COMA Catatan penulis ; * Hematemesis ; perdarahan sal. Cerna atas – diatas lig. Treitz (duodenum keatas) DD - rupture esophagus - rupture Mallory weis - ulkus peptic

* OAINS – hambat enzim COX (fx. Ubah arakidonat ke PG) - COX-1 ; produksi mucus, proteksi lambung

Obstruksi empedu

- COX-2 ; respon inflamasi-nyeri OAINS non selektif – hambat COX-1 dan 2 ; proteksi lambung menurun- lesi erosive - ulkus peptic - nyeri ulu hati Contoh non selektif; aspirin, as. Mefenamat, diklofenak Contoh selektif ; celecoxib, meloxicam Obstruksi saluran empedu Kolelitiasis ; 4F (female, fourty, fat, fertile), nyeri kolik abdomen menjalar ke punggung, biasanya klinis memberat setelah makan makanan berlemak Kolesistitis ; Demam, Murphy sign +, tidak ikterus.

Koledokolitiasis ; BAB dempul Kolangitis :demam, Murphy sign +, ikterus

Ileus ; gangguan pasase

Sign Inspeksi

auskultasi

obstruksi Darm contour Darm steifung Bising usus meningkat/ metallic

Bilirubin direk meningkat (0,2 – 0,5) Terapi = asam ursodiasokolat

paralitik Distensi hebat

Bising usus menurun

sound Massa + Massa Herring Dilatasi bone lumen usus Step ladder appearance Letak rendah = usus halus Letak tinggi = hingga kolon Defans muscular Udara bebas subdiafragma Chessboard fenomena (timpani selang-seling)

Palpasi Xray

Peritonitis -trauma organ abdomen berongga = peritonitis >24 jam -trauma organ solid = <8jam Trauma lien ;

Peritonitis TB Peritonitis ec perforasi - App - Tifoid dll

-

jejas abd kiri syok hemoragik ruang traube ; pekak tanda peritonitis kehr sign; nyeri alih pada bahu kiri

trauma hepar; - jejas abd kanan atas - syok hemoragik - BOA sign ; menjalar ke bahu kanan IBS - Autoimun - Bedakan dengan IBD ; keluhan saluran cerna yang membaik dengan BAB, biasa nya dipengaruhi oleh stress

Sign Lokasi makroskopis

Xray endoskopi

Colitis ulcerative Colon Tukak superficial Diare lama

Crohn disease Usus halus Inflamasi dinding usus Diare

Fecal occult blood test (FOBT) ; Benzidin test (+) sample warna biru

BB turun

berdarah dan lendir -skip lesion -striktur -strign sign -abses kripta -cobble stone app

botulism - clostridium penyebab diare akibat= makanan kaleng (botulisme)

- Haustra menghilang -abses kripta - seperti tabung (stiff pipe/lead pipe)

Colitis pseudomembrane ; akibat penggunaan antibiotic berlebihan, clostridium difficle menurun, colon berlapis putih. Terapi ; metronidazole

Pancreatitis akut

Abdominal pain – menjalar diantara scapula Mual & muntah Ekimosis sekitar umbilicus (Cullen sign) Ekimosis di pinggang (grey turner sign)

Cat. Penulis ;

-clostridium perfringen = Gas gangrene pada luka -clostridium welchii = pada makanan basi

Serum amylase dan lipase meningkat

Tumor pancreas Appendicitis

Gold standar = USG

Hernia inguinalis A. Epigastric inferior

BB menurun Massa epigastrik Ikterus intermitten

Rovsign + ; palpasi kuadran kiri, nyeri Psoas + ; ekstensi panggul kanan Obturator ; fleksi, internal rotasi panggul Dunphy ; batuk, nyeri testis kanan Ten horn + ; traksi ‘lembut’ korda spermatika, nyeri. Kocher + ; nyeri awalnya di epigastrium lalu ke mcburney Sitkovsky + ; nyeri bertambah jika baring ke sebelah kiri Blumberh + ; nyeri lepas

SIGN predileksi usia letak

Finger sign

HIL Indirek Pria Semua Sampai skrotu m

Ujung jari

HIM direk p/w tua Tidak sampai skrotum – plex kisselbach Sisi jari

ALVARADO/ MANTRELS skor - Migration of pain - Anorexia - Nausea - Tenderness (2) - Rebound pain - Elevated temp. - Leukositosis (2) - Shift to the left <5 xAPP 5/6 mungkin 7/8 app 9/10 highly app

HF Wanita Dewasa inguinal

-

Inkarserata ; disertai gangguan cerna, obstruksi – nyeri kolik , mual , muntah Strangulate ; infark, nekrosis, nyeri +++

Hemoroid Interna ; vena hemoroidalis superior - Darah segar Eksterna ; v. hemoroidalis inferior - Benjolan perianal

Grading hemoroid interna 1. Tidak ada protrusi 2. Ada protrusi, bisa masuk sendiri 3. Ada protrusi, bisa reposisi manual 4. Ada protrusi, tidak bisa reposisi

Tx ; Simptomatik Sith batz

PLASTIC SURGERY Fr. Maxilla

Le fort class 1. Bagian bawah maxilla, dibawah nasal 2. Diatas nasal, dasar orbita, bentuk segitiga 3. Maksilla dan cranial terpisah

Luka bakar

Drajad 1 ; nyeri, letak luka di epidermis, hiperemis Drajad 2A ; sangat nyeri, letak di dermis superficial, ada bulla berisi eksudat Drajad 2B; nyeri kurang, letak di seluruh dermis, bulla dasar merah, waxy dry Drajad 3 ; tidak nyeri, letk di fascia, otot, tulang, tidak ada bulla, warna hitam.

Sindrom kompartemen = fasciotomi

Resusitasi baxter; (%luka bakar x KgBB x 4) - ½ cairan diberikan 8 jam pertama - ½ cairan diberikan 16 jam kedua

LABIOPALATOSCHISIS RULE OF TEN - kegagalan penyatuan prominensia nasal medial dan pembentukan prosesus palatal media (defisiensi asam folat pada bumil)

ONCOLOGY

Mammae anomaly

Tumor mammae Mobile ; fibroadenoma (fam) – tumor jinak pada wanita muda, tidak nyeri, kenyal, setelah menopause tidak ditemukan Filoides – tumor progresif, konsistensi keras, ukuran lebih besar dibanding FAM Fibrokistik – tumor yg dipengaruhi siklus haid, nyeri +++ Immobile ; Ca. mammae ; retraksi, inverse putting, peau d orange, tanda keganasan Papiloma/ca. intraduktal ; duktus

laktiferus, cairan darah dari putting Thyroid carcinoma

Papillary (tersering/ kalo bingung jawab jenis ini saja ☺) ; sel tiroid yang besar, nucleus abnormal dan sitoplasma (ORPHAN ANNIE EYES)

Hemitiroidektomi Total tiroidektomi (kedua lobus kena) Radiasi iodine Substitusi hormone tiroid

Folikuler ; folikel yang mengandung koloid, tidak berkapsul. Meduler : nodul putih pucat batas tegas, kumpulan soal ovoid Anaplastik : buruk, PA ; daerah nekrosis dan hemoragik, invasi vaskuler + Spindle cell, giant cell, paucicellular Hurtle cell : Limfoma Maligna

Keganasan primer limfosit B,T & NK cell Klinis; 1. pembesaran KGB (kenyal, nyeri) 2. bb menurun 3. demam 38c seminggu 4. keringat malam 5. anemia 6. hepatosplenomegali Lab ; 1. anemia 2. limfositosis 3. eosinofilia 4. LED meningkat 5. SEL REED STEENBERG(owl eye app)

– HODGKIN

LIMFOMA

ORTHO

Fr. Of the hand

Colles ; jatuh dengan posisi menyangga tubuh fragmen distal dislokasi kearah dorsal ‘dinner fork deformity’ Smith ; Jatuh dengan posisi punggung tangan lebih dulu Fragmen distal dislokasi kearah ventral/telapak Monteggia ; Fraktur 1/3 proximal ulna Dislokasi radioulnar joint Galleazi ; Fraktur 1/3 distal radius Dislokasi radioulnar joint

DISLOKASI

Dislokasi panggul anterior; Eksorotasi Abduksi

Dislokasi panggul posterior ;

Endorotasi Adduksi Pada dislokasi bahu anterior/posterior tampilan klinis sama dengan panggul

Pemfis

Thompson tes ; penekanan pada m. gastrocnemius untuk menilai patensi Achilles Interpretasi positive ; rupture tendo Achilles Interpretasi negative ; Achilles intak - insertional Achilles sprain = lesi di insersi Achilles – calcaneus - non insertional Achilles - eversion sprained = nyeri/lesi di medial -inversion sprained = nyeri/lesi di lateral (tersering) Mcmurray tes ; fleksi panggul, rotasi tungkai Positif pada meniscus tear Bunyi ‘klik’ KELLGREN LAWRENCE FOR OA

TREATMENT ; kurangi berat badan, OAINS, artroscopi debridement, artroplasty.

Rheumatoid Arthritis

Klinis ; Kaku pada pagi hari >15 menit Biasanya simetris Swan neck (+) Rheumatoid factor (+)

NSAID ; DMARDS – methotrexate 40mg/minggu

Gout

Klinis ; Nyeri pada ibu jari kaki Uric acid ++

Hindari allopurinol pada serangan akut, jika sebelumnya rutin mengkonsumsi dapat lanjut diberikan. Kontraindikasi diuretik - serangan akut : Colchicine

Vertebra-ology

Herniated nucleus pulposus (protrusi diskus intervertebralis) ;

Meloxicam – selektif COX2

Low back pain Nyeri panggul menjalar ke paha-kaki Diperberat dengan beban/penekanan Provokasi N.ISCHIADICUS L4-L5 & L5-S1 Menjalar ke N.tibialis dan peroneus comunis Pemfis ; Tes laseque (+) - tidak bisa angkat kaki >70 0 Tes bragard -modifikasi laseque, sementara diangkat, dorsofleksi-kan Tes sicard

Spondylitis TB (pott disease); Gibbus Spider leg appearance Wedging vertebra Ankylosing spondilitis; Peradangan kronis, menyebabkan penyatuan vertebra(menumpuk) Biasa pada usia lanjut Nyeri dan kaku yang menjalar keatas xray : Bamboo spine Anomaly lainnya

Osteosarcoma ; XRAY ; Codman triangle Sunburst appearance

Chondrosarcoma ; Keganasan pada sendi Biasanya pada lempeng epifisis sebelum matur Ewing sarcoma ; Biasanya pada usia muda XRAY ; onion skin

15 mg 1x1 Carbamazepin – antikonvulsan Antidepressant trisiklik

Spondilolistesis = bergeser, melibatkan 2 tulang Spondiloartrosis = bergeser, melibatkan >2 tulang Spondilolisis = rusak

Anomaly lainnya

Paget disease ; * Gangguan resorbsi dan deposisi berlebihan tulang * Biasa pada orang tua * Pembesaran dan perubahan bentuk tulang * Utamanya pada pembesaran kepala dan penebalan tulang panjang XRAY : tanda osteoporosis massif disertai

deposisi irregular pada tulang (cotton wool)

Osteogenesis imperfect ; * osteoporosis remaja * brittle bone disease * khas ; warna biru pada mata – blueish eye * curve spine * malformasi tulang Multiple Myeloma (MM) ; * keganasan sel limfosit b CRAB hiperCalcemia Renal insufisiensi Anemia Bone destruction Dermatom ; Ibu jari kaki ; L4 – L5 Jari kaki lateral ; L5-S1 Perineum ; S2-S4 Umbilicus T10

NEFROLOGI & UROLOGI

Gagal ginjal -akut

- perburukan fungsi ginjal secara cepat dan tibatiba - ditandai dengan oligouria/anuria serta peningkatan kreatinin.

Etiologi

Kreatinin Perempuan = 0,5 – 0,9 Pria = 0,6 – 1,2 Ureum 10 - 50

pre renal * dehidrasi * syok * luka bakar * peritonitis * sirosis

Renal *glomerulon efritis * akut tubular nekrosis * DIC

post renal obstruksi

KLINIS ; - letargi, KU jelek - mual, muntah - diare - edem tungkai - tremor - kulit kering - nafas bau urin - oligouria - peningkatan ur/cr & LED

Criteria RIFLE * Risk = urin output <0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam & kreatinin meningkat 1.5x * Injury = urin output <0,5ml/kg/jam dalam 12 jam & kreatinin 2X * Failure = urin <0,3/kg/jam dalam 24 jam / anuria 12 jam & kreatinin 3x * Loss = fungsi menurun sepenuhnya >4 minggu

* ESRD = >3 bulan - kronik (>3 bulan) Klasifikasi menurut GFR Stage 1 ; GFR >90 2 ; GFR 60 – 89 3 ; GFR 30 – 59 4 ; GFR 15 – 29 / siapkan terapi pengganti ginjal 5 ; <15 / terapi pengganti ginjal (HD , TRANSPLANTASI)

obstruksi

Nefrolitiasis ; Kolik

Anjuran konsumsi air >2 liter/hari

Tidak ada nyeri alih Nyeri ketok costovertebra angle hematuria Ro : tampakan batu setinggi L1-L3

Gambaran radiologi: Radioopak ; komposisi kalsium atau struvit – magnesium-

Vertebra thorax XII

Ureterolitiasis ; Nyeri Alih - 1/3 proximal nyeri sampai testis - 1/3 media nyeri di mcburney/kontralateral - 1/3 distal nyeri dinding skrotum Vesikolitiasis ; BAK lancar dipengaruhi perubahan posisi

proteus Radiolusen; komposisi asam urat/sistin

HIDRONEFROSIS (BFCB) Blunting ; dilatasi pelvis renalis Flattening ; + kaliks mayor Clubbing ; + kaliks minor Ballooning ; disertai penipisan korteks

Uretrolitiasis ; Nyeri di penis saat berkemih Retensi urin BNO-IVP, USG, CT uro

Ruptur urethra

Anterior ; - trauma perineum ‘butterfly hematom’ - straddle injury – jatuh terduduk - hematom penis (fascia buck) – skrotum Posterior ; - fraktur pelvis - RT = floating prostat - retensi urin - bloody discharge

GOLDMAN CRITERIA URETHTAL INJURY

Uretrogram retrograde Tx ; sistostomi perkutan, buli penuh.

‘REFRESH’

Gram (+) ; Cuma dua bentuk ; -bacil ; clostridium tetani, clostridium difficle -coccus ; streptococcus (berderet/rantai), staphylococcus (anggur), mycobacterium Gram (-) ; selain yang diatas, om !

Kelainan Pada anak

Fimosis; - preputium tidak dapat diretraksi - glans penis menggembung - congenital

- Sirkumsisi - kortikosteroid topical * hidrokortisone 2,5% * betametasone 0,05%

Parafimosis; - preputium tidak bisa di reposisi - konstriksi – jeratan pada penis

Dorsumsisi Sirkumsisi

Hipospadia; Muara uretra di ventral penis - chordae, preputium dorsal berlebih-penis bengkok Epispadia; Muara urethra di dorsal penis Undescensus testis / kriptokismus ; Ketiadaan testis dalam skrotum, merupakan kelainan congenital. Observasi maksimal umur 6 bulan, jika tidak ada orkidopeksi. Wilms tumor / nefroblastoma ; Stadium 1; tumor intak 2; penetrasi kapsul ren 3; penetrasi peritoneum 4; metastase hematogen/limfogen 5; tumor bilateral

Urethroplasy

Karsinoma/ Pembesaran/ kista

Ca. buli ; Painless hematuri (gross) Kronik Ca. prostat; Pada usia lanjut Biasanya kelainan terjadi di zona transisional Gejala LUTS RT : prostat membesar, berbenjol-benjol. Skrining ; PSA > 10 Diagnosa ; USG transrektal dan bopsi BPH ; Gejala LUTS RT : prostat membesar, pool atas tidak teraba Konsistensi kenyal Ro : indentasi kaudal pada buli Ginjal polikistik; - genetic - biasanya umur 30 tahun - minimal 2 kista dalam 1 ginjal Peningkatan ureum dan kreatinin - oligouri

ISK Etiologi tersering ; E.COLI Atas ; pielonefritis, prostatitis Bawah ; uretritis, sistitis Komplikata ; Bumil, pria, isk atas pada wanita Non komplikata ; wanita tidak hamil

BPH * A-bloker = baik untuk penderita hipertensi dan BPH ; Prazosin -tamsulosin * 5a-reductase inhibitor Blok konversi testosterone Finasteride Dutasteride * TUR-P

Urinalisis; Piuria

Terapi first line pada isk FLUROKUINOLON , kecuali

Bakteriuria Hematuria Nitrit Leukosit esterase

pada bumil kontraindikasi !

Pielonefritis ; Demam tinggi, menggigil Nyeri ketok kostovertebra Mual, muntah

Fluorokuinolon – gram (-) Ciprofloxacin Jika berat ; ceftriaxone iv

Sistitis ; Disuria Nyeri tekan suprapubik Biasanya tanpa demam

Fluorokuinolon Kotrimoksasol

Prostatitis ; Nyeri tekan prostat ISK A ; Flurokuinolon ; ciprofloxacin 400mg/12 jam Gram (-) levofloxacin 500mg/12 jam

Fluorokuinolon

ISK B ; Minum air putih AB 3 hari;

Ceftriaxone Cefepime Jika gram (+) ; ampisilin + genta

KELAINAN LAINNYA

Cotrimox 2x960 mg (3) Flurokuinolon cipro 2x200 mg (3) Amoclav 2x625 mg (7 hari)

Torsio testis ; Nyeri yg dirasakan secara tiba2 Pada palpasi teraba massa seperti tali Letak testis lebih tinggi, lebih horizontal Phren sign (-) Epididimitis; Nyeri skrotum Demam Phren sign (+) Pada kasus kronik dapat menjadi fistel di skrotum Faktor resiko tb ginjal (riw.tb) Balanopositis ; Inflamasi pada glans dan preputium Iritasi, kemerahan,eksudat pada glans Tersering akibat streptokokus Hidrokel ; Prosesus vaginalis tidak menutup sempurna -cairan peritoneum masuk ke tunika vaginalis -benjolan pada skrotum -tes iluminasi (+)

Varikokel -dilatasi abnormal flexus pampiniformis - bentuk seperti cacing dalam skrotum Spermatokel; -kista epididimis -kista bulat, lunak dan kurang translusen Phenyl keton uria (PKU); Gejala klinis khas, kencing bau tikus Akibat kelebihan phenylalanine (tirosin) Priapismus ; Ereksi persisten Nyeri Bisa terjadi nekrosis Peyronie ; Indurasi pada tunika albuginea

Manual detorsio

Angulasi/bengkok pada penis

Kelainan pada sperma

Oligozoospermia ; spermatozoa kurang <15 juta Astenozoospermia ; motilitas tidak normal, zig-zag, melengkung Teratozoospermia ; bentuk sperma tidak normal <30% Necrospermia ; sperma metong Azoospermia ; tidak ada spermatozoa

INTERNA INFEKSI Leptospira

tifoid

Paparan air seni binatang (tikus;rodensia) Demam tinggi , menggigil Sakit kepala (frontal) Myalgia (utamanya m.gastrocnemius) Mata merah , fotofobia Dapat terjadi ikterus dan gagal organ (gga) – sindrom weil Penunjang ; darkfield, serologi anti leptospira – leptodipstick, MAT Sample ; kecuali feses Khas; Lidah kotor Fetor ex ore Bradikardi relative Leukopeni Trombositopeni Anemia Kultur – baku emas (BASU – 1st blood, 2nd antibody, 3rd Stool, 4th Urin) Kultur darah (minggu 1-2) Kultur feses (minggu 2-3) Kultur urin (minggu 3-4)

Widal meningkat mulai minggu ke-2, positif bila peningkatan titer 4x interval 5-7 hari dari pemeriksaan pertama atau titer O 1:200 Tes tubex lebih spesifik dan sensitive pada fase akut, khususnya pada salmonella serogrup d (murah dan cepat)

DBD Bedakan dengan demam dengue, TANPA tanda perembesan plasma,torniqet (-) tanda demam dengue.

Trombositopenia <100.000 Tanda kebocoran plasma ; * Ht meningkat >20% , atau menurun setelah resusitasi * Klinis efusi pleura, ascites atau hipoprotein.

Drajad 1 ; tourniquet (+) Drajad 2 ; perdarahan spontan Drajad 3 ; tanda syok (hipotensi, takikardi) , sianosis , kulit dingin, gelisah (kesmen). Drajad 4 ; nadi tidak teraba, TD tdk terukur

DOKSISIKLIN PO Kasus berat ; penisilin g injeksi

Versi padi; Lini 1st Flurokuinolon Kontraindikasi bumil dan anak <18 tahun Lini 2nd kloramfenikol kontraindikasi leukopeni 1st choice pada anak Bumil = amoksilin/ampisilin, kotrimoksasol

Menurut buku pedoman praktik IDI ; 1st choice ; kloramfenikol PO/IV, ampisilin/amoksisilin, atau kotrimoksasol 2nd ; ceftriaxone, cefotaxim (anak), kuinolon.

Rehirasi cairan;

Drajad 1 & 2 - kristalloid 3-7 ml/kg gaspoll - cek tiap 6 jam, ht turun dan klinis membaik, kecepatan cairan dapat diturunkan. Drajad 3 & 4 -20ml/kg gaspoll

-bila tidak membaik ulang, pertimbangkan transfusi jika ht semakin menurun. -jika perbaikan turunkan 10ml/kg/jam (2-4 jam)

MALARIA Plasmodium sp. / nyamuk anopheles Demam, menggigil, keringat, riw. Bepergian daerah endemic, demam intermitten (kembali normal), anemia-hemolisis, splenomegali Sign

Falsiparum/tropikana

Vivax/tertian

Ovale/tertiana

Malariae/kuartana

Demam Mikrosko pik

Tidak berpola Banana / sausage shape (gametosit) Ring form (trafozoit) Bercak maurer

Selang 2 hari RBC membesar Schufner dots

Selang 2 hari RBC membesar Schufner dots Berbentuk ovale Ber-fimbria

Selang 3 hari RBC normal Bercak zieman Basket form Band form Formasi rosette

Keteranga n

Biasanya KU sakit Destruksi eritrosit Destruksi eritrosit Dertruksi normosit berat/malaria serebral muda muda Kesadaran menurun. Bisa relaps Bisa relaps Destruksi semua jenis RBC p.s malaria knowlesi, merupakan kasus jarang terjadi, penyebaran melalui monyet.

FALCIPARUM Vivax/ovale

LINI 1 ACT / DHP 3 hari + primakuin 1 hari LINI 2 Kina + primakuin + doksisiklin/tetrasiklin LINI 1 ACT / DHP 3 hari + primakuin 14 hari (Relaps = primakuin double dose)

Malariae

LINI 2 kina + primakuin ACT /DHP 3 hari tanpa primakuin

BUMIL

PRIMAKUIN HARAM !!!

Trimester 1 ; kina + klindamisin (falsiparum), kina (vivax) Trimester 2 & 3 ; ACT

Kasus malaria berat

Artesunat iv / artemeter im Terapi suportif RUJUK

profilaksis

Doksisiklin 200 mg 1x1 caps, 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu pulang, tidak lebih 12 minggu, jika lebih pakai kelambu atau autan.

Meflokuin 250mg 1 tab/minggu pada ibu hamil Klorokuin mulai ditinggalkan akibat resistensi ACT = Artesunat + amodiakuin DHP = dihidroartemisin + piperaquin HIV – (AIDS (CD4 <200)) Stadium klinis WHO ; Singkatnya ☺ , stadium ; 1. asimptomatik, limfadenopati generalisata. 2. BB menurun <10% tanpa sebab. 3. BB menurun >10% atau diare kronik >1 bulan atau demam persisten idiopatik. 4. Wasting sindrom (BB menurun + diare + demam) , cmv, toxoplasmosis, meningitis. ARV – indikasi 1. St. klinis 3&4 2. CD4 <200 3. TB aktif 4. Bumil 5. Hep.B

PARASIT – CACING Filariasis ; - limfatik = bancrofti - pengambilan sampel malam hari 22.00 – 02.00 - Dietilcarbamazepine (DEC) 6mg/kg/hri 12 hari + ivermectine 150-200 mcg/kg single dose Albendazole dapat diberikan sebagai profilaksis -BMT-Bancrofti, Malayi, Timori w. Bancrofti Elephantiasis Cacing 1:1 edema skrotum Terminal nuclei (-) b. Malayi Hospes anjing, kera, kucing Cacing 2:1 Terminal nuclei (+) b. timori Hospes anopheles Cacing 3:1 Inti pada sampai ujung TREMATODA ; hospes keong prazikuantel - 40mg/kg dibagi 2 dosis(s.hematobium & s.mansoni) - 60mg/kg dibagi 3 dosis (s.japonicum) Cestoda ; cacing pita t. saginata – sapi t. solium – babi - prazikuantel Centipede – badan pipih dorsoventral, flexible, kaki 1 tiap lobus Milipede – bentuk subsilindris, kaku , kaki 2 tiap lobus

Bedakan secara klinis kemungkinan etiologi ;

KLINIS

ERITROSIT PUCAT LETIH LESU LEMAS LETOY LALE *Eh

MASALAH DI LEUKOSIT DAN TROMBOSIT

LEUKOSIT

TROMBOSIT

INFEKSI BERULANG

BLEEDING (PETEKIE, EKIMOSIS, PURPURA)

DEMAM

PANSITOPENI ANEMIA APLASTIK

Splenomegaly ? ikterik ? kemungkinan ; YA 1. anemia hemolitik 2. thalassemia mayor

1. 2. 3. 4.

TIDAK def. fe def. b12, asam folat anemia peny. Kronis anemia perdarahan akut

Lihat jenis morfologi sel darah merah, mikrositik, normo atau makro;

Untuk membedakan jenis mikrositik (MCV <80), lihat Fe, Ferritin dan TIBC 1. Fe ? 2. Ferritin ? Defisiensi fe Menurun Menurun Penyakit kronis Menurun Normal/meningkat Sideroblastik Normal/meningkat Normal/ meningkat Normal/ meningkat Normal/ meningkat thalassemia

3. TIBC ? Meningkat Menurun Normal/meningkat Normal/meningkat

Def. fe Peny. Kronis

= bedakan dengan peny. Kronis, TIBC meningkat, fe & ferritin menurun = TIBC menurun, fe menurun, ferritin normal

Sideroblastik Thalassemia

== semua semua normal/ normal/ meningkat meningkat

Thalassemia ; Khas ; facies cooley, howel jolly, sel target Gang. Sintesis hb – globin a & b ; a. A mayor (hidrops fetalis) – edema, anoksia, kematian janin b. B mayor – sel tear drop, sel target, hair on end (tulang <<<) Lab ; elektroforesis hb Transfuse hb<8 Defisiensi fe ; Klinis ; Atrofi papil lidah – smooth tongue Koilonikia (sendok) Stomatitis Sel pensil / sel cigar Treatment ; 1. ferosulfat (20% fe) = 325 mg (65 mg fe) 3x325 mg – 3-6 mg/kg/hari 2. diet tinggi protein 3. vit. C 3x100 4. target hb meningkat 1g/dl dalam 2-3 minggu sideroblastik ; - bentuk cincin - leukosit, trombosit normal - papenheimer bodies - anisositosis Anemia normositik (MCV 80 – 100), lihat retikulosit ; Produksi normal >2% - anemia hemolitik Produksi terganggu <2% - anemia aplastik, leukemia

Anemia hemolitik; Klinis ; Ikterus Hepatosplenomegali

Limfadenopati Eritrosit muda – besar Coombs tes + Sickle cell Lab ; bilirubin , LDH, Etiologi bermacam2 ; Intra sel ; * Def. G6PD; 1. riwayat drugs exposure (obat malaria) 2. khas ; bite cell 3. Heinz body * Spherocytosis * Dll Ekstrasel ; 1. AIHA = hemolitik e.c autoimun 2. Breast feed ; 3 hari pertama, akibat kurang asi. 3. Breast milk ; 6-7 hari setelah lahir, asi ibu cukup 4. Inkompabilitas ABO, rhesus - coombs tes + - tersering ibu gol. Darah O, anak A atau B (baca lagi antigen/antibodi golongan darah) - ibu rhesus (-), anak rhesus (+) Ikterus neonatorum ; PATOLOGIS FISIOLOGIS - 24 jam pertama paska lahir - hari ke-2 & 3 - bil. Indirek >12 mg/dl - Bil. Indirek <12 mg/dl bayi cukup bulan - bil. Direk >1 mg/dl - Bil. Direk <1 mg/dl - menetap >2 minggu - Hilang 10 hari pertama Terapi ikterus neonatorum, gampangnya lihat bil. Indirek ☺ - indirek >10 fototerapi - indirek >20 transfusi tukar Kramer indeks – neonatorum jaundice

Anemia aplastik (retikulosit <2%) - perdarahan - infeksi

- pansitopenia - eritropoetin meningkat - panconi ; herediter resesif autosomal - tx; biopsy / aspirasi sumsum tulang Malignancy - demam - nyeri tulang - hepatosplenomegali - leukositosis Sign Sign

ALL Biasa pada anak Nyeri tulang Demam

CLL limfoblastik

AML Biasa pada dewasa Mudah lelah

Mikroskopik

>30 % limfoblast Limfoblast imatur pada ADT

Leukosit kecil SMUDGE CELL RIDER CELL Limfosit B

>30% myeloblast BEN muda pada ADT AUER ROD

Makrositik ( MCV >100) • Defisiensi B12 - vegetarian - gang. Neurologis - glositis - anemia perniciosa Treat ; 1. B12 IM/SC 1mg/hari – 1 minggu 2. B12 1 mg/minggu – 4 minggu 3. B12 1 mg/bulan •

Asam folat - alkoholik - gizi kurang Treat ; - as. Folat 1-5 mg/hari (1-4 bulan)

CML Leukositosis Bisitopenia Bb menurun Keringat malam Wbc >200.000 – 1.000. 000 >> eosinofil dan basofil

Pendekatan klinis perdarahan (petekie, hematom)

Perdarahan, petekie, hematom

VASKULAR

TROMBOSITOPENIA ITP

Def. faktor koagulasi

Post infeksi ringan Purpura seluruh tubuh Trombositopenia Splenomegali +/-

Hemofilia Delayed bleeding Riw. Keluarga APTT >> A = f. VIII , B = F.IX

Def. vit k Riw. Belum suntik vit. K PT & APTT >>>>

Vaskulitis Henoch schonlein purpura Purpura, rash ekstremitas bawah  artritis / artralgia nyeri abdomen, kelainan ginjal

DIC Shok, asidosis, solusio plasenta Tromositopenia f. koagulasi << PT & APTT >>>>

Klinis bleeding ; - prolong (perdarahan terus menerus )= kelainan trombosit ; von wilebrand – trombosit normal , trombositopeni – DIC, ITP - delayed (ada masa tidak berdarah) = kelainan faktor pembekuan Transfusi ; Wb = perdarahan massif Prc = eritrosit – anemia Washed red cell = demam pada trans. Sebelumnya Platelet concentrate = trombosit , profilaksis op FFP = faktor koagulasi Cryoprecipitate = fibrinogen, f.vii, ix PRC = Δhb x kgBB x 3 WB = Δhb x kgBB x 6 Cat. Penulis ; - polisitemia vera ; hiperviskositas darah, Hb, WBC, PLT meningkat, Mudah lelah dan pusing

RESPIROLOGI •

Asma bronchial * VEP < 80% * REVERSIBLE VEP1 >15 % / setelah pemberian bronkodilator * APE>15% (+) kontraindikasi propanolol (b-bloker) non selektif (b2 – bronkokonstriksi).

Drajad asma Asma Intermitten / bulanan Persisten ringan / mingguan

Persisten sedang / harian Persisten berat / tiap saat

Gejala <1x / minggu VEP > 80 >1x / minggu Tapi tidak tiap hari VEP >80 Tiap hari VEP 60-80 Terus menerus Aktifitas terbataas VEP <60

Tx Reliever + kontrol glukokortikoid dosis rendah + glukokortikoid dosis sedang + glukokortikoid tinggi + teofilin (aminofilin inj.) + Agonist leukotrien (na kromoglikat)

Srangan asma Sign Sesak Bicara RR Retraksi

ringan Bisa baring saat bicara

Sedang Berat Saat bicara memilih Duduk walaupun duduk istirahat kalimat Frase Kata >20 >20 >30 / min + + Status asmatikus = ancaman gagal nafas, klinis sakit berat

Mengi / wheezing ; PPOK ; Batuk berdahak 3 bulan - sesak - Riw. Merokok - barrel chest - wheezing – ekspirasi memanjang - xray = jantung pendulum , batas paru turun - treat ; O2 , bronkodilator , steroid inhalasi, vaksin influenza, PURSED LIPS TRAINING •

•

Bronchitis - akut <3 minggu - kronik >8 minggu

- batuk produktif - nyeri substernal - xray ; peningkatan corakan bronkovaskuler •

Bronkiolitis - < 2 tahun - mengi – ekspirasi memanjang - sesak - demam - RSV virus - xray ; hiperinflasi paru, penebalan peribronkial. - treat ; o2 , anti piretik , SABA, kortikosteroid.

Ronkhi ; 1. Pneumonia ; - Sesak , sianosis, cuping hidung - nafas cepat - batuk – dahak purulen kadang disertai darah - nyeri dada - demam (bisa >40c) - fremitus mengeras - perkusi redup - ronkhi basah - xray ; infiltrate, konsolidasi , air bronchogram - treat ; Lini 1 ; makrolid – eritromisin Alternative ; kotrimoksasol Inap ringan ; ampisilin – gentamisin Inap Berat ; ampisilin – kloramfenikol 2. Bronkopneumonia - ronkhi basah halus/nyaring - bisa ada stridor - xray ; konsolidasi tersebar - WHO ; amoksisilin / kotri -parenteral ; ampisilin (b-laktam) atau kloramfenikol 3. Bronkiektasis - batuk kronis (pagi lebih berat) - sputum mukopurulen / 3 lapis - busuk - hemoptisis - ronkhi basal di basal paru

Ringan ; batuk dan nafas cepat Berat ; ada otot tambahan - opname

- jari tabuh - xray ; honeycomb appearance + air fluid level 4. TB Kategori 1 ; 2(RHZE)/4(RH)3 Kategori 2 ; 2 (RHZE) / RHZE / 5 (RH)3E3 Evaluasi sputum bulan 2, 5 & setelah selesai regimen. Pada kategori 2, evaluasi bulan ke-3 dan ke-5, Jika hasil evaluasi (+) terduga MDR, uji resistensi / rujuk. XRAY ; bercak berawan di apex, kavitas Pada TB lama ada bintik kalsifikasi dan fibr osis TB & hepatitis ; perlu ditunda hingga hepatitis sembuh Hepatotoksik ; Pirazinamid (paling), INH, rifampisin. Hepatitis imbas obat ; - ikterik(+) – stop OAT - ikterik (-) & sgot/sgpt >5X – stop OAT MDR dan XDR ; - MDR ; resisten rifampisin dan INH - XDR ; MDR + 3 dari OAT lini 2 TB masa hamil ; hindari STREPTOMISIN - anjuran ; piridoksin 50mg/hri + vit. K 10mg/hri saat trimester 3 TB dan HIV ; OAT sebelum ARV TB anak ; - skor tb diatas 6 = 2HRZ/4RH (hindari etambutol) - profilaksis ; * primer ; kontak TB (+) , tes mantoux (-) , INH 5-10 mg/kg 6 bulan. * sekunder ; tes tuberculin (+), tapi skor TB <6 , INH 5-10 mg/kg 9 bulan. • • • •

• • •

•

•

•

• •

Efek samping OAT ; 1. Rifampisin ; urin berwarna merah, mempengaruhi efektifitas KB hormonal, anti-DM, gang. Menstruasi, trombositopenia, ruam. 2. Isoniazid ; neuropati perifer – B6 100mg/hari 3. Pirazinamid ; nyeri sendi , asam urat >> , paling hepatotoksik 4. Etambutol ; gang. Penglihatan, bakteriostatik 5. Streptomisin ; ototoksik, nefrotoksik , kontraindikasi pada bumil Catatan penulis; Mediator TB = IL-8, TNF-a, IFN. Kultur sputum (gold standar) = medium Lowenstein Jensen Mantoux ; 0,1 cc PPD intracutan (reaksi 48-72 jam) - indurasi 10-15 mm = (+)probable (tetap dikatakan positif, nilai skor TB = 3) - >15mm = sensitif Batuk, stridor, gurgling (upper resp.) ; 1. Croup ; - barking cough - memberat malam hari - steeple sign - bottle sign 2. Pertusis ; bordetella pertusis - whooping cough (batuk diakhiri nada melengking) - diakhiri muntah - imunisasi tidak lengkap (anak) - eritromisin 12,5/kg/kali 4x1 selama 14 hari 3. Epiglotitis ; - muffled / hot potato voice - drolling - thumb sign Cat. penulis - hemofilus influenza B Anti tusif ; 4. Laryngitis - serak - kodein - batuk - DMP 5. Tracheitis; Ekspektoran ; - sesak - stimulant ;GG , HCl - steeple sign - mukolitik ; ambroxol, bromhexin (nebu) Lainnya ; H5N1 ; Suspek ; flu like sindrom, kontak + • • • •

Probable ; mati Confirmed ; kultur + Profilaksis ; oseltamivir 1x75 mg 7 hari

•

Terapi ; oseltamivir 2x75 mg 5 hari

Abses Paru ; Xray ; kavitas berdinding tebal + air fluid level + metronidazole Emfisema ; Pembesaran permanen bronkiolus serta kerusakan dinding alveolus Edema pulmo Xray ; perselubungan perihilar bilateral- batwing appearance

METABOLIK ENDOKRIN

GDS 140-200 GDP 100-126 TGT = hasil TTGO 140-199 Bedakan DM tipe 1 dan 2 = C-PEPTIDE

Komplikasi DM ; Ketoasidosis diabetic ; Peningkatan pemecahan TG – keton meningkat – KAD -kesmen Trias KAD ; - ketonemia, asidosis, hiperglikemia (gds 300-400) Tanda asidosis ; nafas kusmaul, dehidrasi Treat ; 1. REHIDRASI DAHULU (NaCl 1-2 ltr dalam 1 jam, selanjutnya dikurangi setengah tiap jam) 2. Insulin 2 jam setelah rehidrasi HONK ; Glukosa meningkat – osmosis – dehidrasi serebral Dehidrasi , hipotensi, kesmen, tidak kusmaul, GDS >400 Farmako DM SULFONILUREA (glibenklamid)

Meningkatkan sekresi insulin

BIGUANID (metformin)

Hambat glukoneogenesis hepar

A-Glukosidase inhibit (acarbose)

Hambaat absorbs glukosa

Tiazolidindion (pioglitazon)

Insulin sensitizer di perifer

Agonis reseptor GLP-1 DPP4 inhibit (sitagliptin)

Agonis reseptor GLP-1 Hambat enzim DPP4 – perpanjang kerja GLP-1

Insulin pada DM ; - tipe 1 - KAD , HONK - DM gestasi - gang. Ginjal berat - tidak terkontrol

Hipoglikemia BB naik KI ; Gang. Ginjal Mual, muntah Hindari bila kreatinin >1.5 Peningkatan gas sal. Cerna Hindari gang.ginjal/hati EDEMA KI ; CHF Keluhan gastrointestinal Muntah

Cat. Penulis ; - choice untuk turunkan TG Gol. Statin Dapat ditambah ;ezetimibe , biar manjur - choice untuk obat hipertensi ACE-I / ARB Tidak boleh diberikan bersamaan

DISLIPIDEMIA Target penurunan LDL <100 mg/dl Pada riwayat infark miokard LDL <70 mg/dl + Statin – HMG CoA reduktase inhibit (ES. Peningkatan enzim hepar) + Niasin/B3 – hambat lipolisis (ES. Hiperglikemi, hiperurisemia) + Fibrat – turunkan TG (ES. Peningkatan enzim hepar) SINDROM METABOLIK Criteria SM , 3 atau lebiih ; - lingkar pinggang >40 inch pria , wanita >35 inch - GDP >110

- TD >130/85 -HDL <40 mg/dl pria, <50 wanita -TG >150 mg/dl * ENDOCRINE DISORDER

Penyakit

Hormon

Klinis/diagnosa

Treatment

Diabetes Insipidus

Def. vasopressin

Polyuria

Desmopressin

Water deprivation

(ADH)

Haus

Vasopressin

test SIADH

-

Central DI Neurogenic DI

Sekresi ADH berlebih

Tidak ada penurunan BB Tidak ada Polifagia gagalnya keluaran air

Syndrome

bebas melalui urin,

inappropriate anti

kepekatan urin

diuretic hormone

terganggu,

Kebalikan DI

hiponatremia, hipoosmolalitas dan natriuresis.

Cushing Syndrome

Hiperkortisol kelenjar adrenal -

-

Addison Disease

Eksogen :obat kortikosteroid dan estrogen Endogen :adenoma

BB naik, utama di perut (obes central), moon face Buffalo hump (Lemak

Hindari kortikosteroid

pd leher) Edema kaki Keringat berlebih Hipertensi Menstruasi tidak teratur

Def. Adrenal

Kulit menghitam

Hidrokortison 300-

Hormone (Steroid –

Rambut menghilang

400 mg dalam

Chronic adrenal

Cortisol &

Weight loss

1000cc 8-10 jam

insufficiency

Aldosterone)

Weakness

autoimmune

Joint & muscle pain Craving for salt Hipotensi

Krisis Adrenal

Menurunnya

Gejala syok idiopatik

Rehidrasi – NS

glukokortikoid dan

Mual

1ltr/jam

mineralkortikoid

Muntah

Hidrokortison

Akibat penghentian

100mg bolus

terapi steroid

+ lanjut 100-200

mendadak Graves Disease

Hipertiroid

(toxic difuse goiter) Cat. Penulis ; T3 kontrol pengobatan tiroid. Op. thyroid, menyebabkan gangguan hormone paratiroid = hipokalsemia. Krisis thyroid

mg/24 jam drips Irritability muscle weakness, sleeping problems fast heartbeat poor tolerance of heat diarrhea weight loss thickening of the skin on the shins, known as pretibial myxedema Graves' ophthalmopathy TSH << , T4>> - Hipertermia - Keringat - Muntah, diare - TD meningkat - takiaritmia Mental status change - Cardiovascular collapse BB >>>> Edema Pale/puffy face Feeling cold Sulit hamil TSH >>> , FT4 <<<<

Metimazole 10-20 mg/hari 1st shoice PTU 3000 mg/hri 3x1 B-Blocker Radioiodine Surgery

-

Thyroiditis

Hipotiroid

(Hashimoto) Hipotiroid congenital = kretinisme (retardasi & gang. Pertumbuhan) PCOS

LH dan Insulin >>>>

Levothyroxine Skrining; Anti – TPO ; tiroid autoimun - grave - hashimoto

gejala hirsutisme badan banyak berbulu, berkumis, rambut mudah rontok

Pil KB

dan jerawat Gangguan ovulasi (mens) Kista ovarium

(laparoscopic

Clomiphene citrate dan FSH Operatif laser ovarian drilling)

Gangguan Growth

Kelebihan GH ;

Kekurangan GH ;kerdil

hormone

- Gigantisme, pada

- Dwarfisme ; IQ baik

Hipofisis anterior

anak, sebelum epifisis

- kretinisme ; retardasi

tertutup.

mental

- Acromegali, setelah epifisis tertutup – ekstremitas, muka memanjag

OBSGYN Doppler – DJJ dapat dinilai >12 minggu Tanda pasti kehamilan ; USG antenatal ; - gestasional sac ; elemen pertama yang dapat diukur, minggu ke-5DJJ, USG, PALPASI - CRL ; minggu ke-7 kehamilan Tidak pasti ; - BPD ; trimester 2 Hegar ; perlunakan cervix - femur length ; evaluasi berat fetus Chadwick ; warna kebiruan - humerus length ; marker malformasi congenital pada cervix Prolonged disorder – Fase laten >20 jam – nullipara >14 jam multi Protracted descent – fase aktif Protracted dilatation – fase aktif Arrest ; tidak ada perubahan

Misoprostol ; kala 1 fase laten – pematangan cervix Akselerasi – kala 1 fase aktif Augmentasi – oksitosin – perbaiki HIS

Jarak tiap hodge 2.5 cm Hormone relaxin pada Presentasi bayi ; kehamilan; Bokong ; -complete , kedua kaki flexi LUTEIN -incomplete , satu kaki flexi, satu ekstensi - frank-breech (bokong murni) , dua kaki ekstensi Muka ; - mento anterior ke simphisis – pervaginam Grading perdarahan post partum ; - mento posterior – SC 1. 900ml 2. 1200-1500 Perdarahan post partum ; 3. 1800-2100 > 500 ml setelah bayi lahir Primer ; 24 jam 1 4. >2400 - atonia - robekan jalan lahir - retensio plasenta Robek perineum Sekunder ; 24 jam 2 - rest plasenta Gr.1 ; mukosa vagina, kulit perineum Tatalaksana ; Gr.2 ; otot perineum 1. Oxy 20-40 IU dalam Nacl & 10 IU IM/ergo 0,2 IM/IV Gr.3 ; A. sfingter ani eksterna <50% 2. Traneksamat 1 g B. sfingter ani eksterna >50% 3. Kondom kateter / KBI c. sfingter ani interna Plasenta ; Akreta ; lengket seluruhnya Inkreta ; lepas tapi OUE tertutup

Gr. 4 ; mukosa rectum, epitel anus

Notes ; KPD ; ketuban pecah sebelum HIS

Inersia uteri hipotonus ; Kontraksi uterus normal tapi lebih singkat Inersia uteri hipertonus ; Kontraksi tidak sinkron Nyeri mammae; Menyusui – mastitis ; kloksasilin 500 mg/6 jam , eritromisin 250 mg 3x1 Tidak menyusui – mastalgia Obat henti asi ; bromokriptin Bentuk panggul; Oval – anthropoid Ginecoid – transversal > anteroposterior Android – bentuk segitiga Gepeng – platypoid Hipertensi kehamilan dapat diberikan ; kalsium dan aspirin – untuk cegah eklampsia KTG – non stress test – pada PEB karna faktor resiko hipoksia Hipertiroid pada kehamilan ; trimester 1 – PTU , trimester 2,3 - metimazole -target T3 dan T4 dibatas normal tertinggi Pemasangan AKDR post partum – 4 minggu post partum Emesis ; B6 + doxilamine/difenhidramine

Metimazole ; hambat iodine coupling PTU ; hambat konversi T4-T3 di

Hiperemesis ; ondansentron perifer -tingkat 1 ; dehidrasi sedang -tingkat 2 ; ada aseton -tingkat 3 ; delirium-koma Klasifikasi PUQE ; Mild – folic acid, B6 2.5mg 2x1, doksilamine 12.5 2x1 Moderate – tanpa dehidrasi ; doksilamine + B6 / metoclopramide 8 mg Dengan dehidrasi – IV fluid – metoclopramide or ondansentron 4-8 mg/8 jam Defisiensi asam folat ; Neural tube defek – anencephalus + as folat 400 mg/hari, 2 bulan sebelum hamil

Gingivitis ; kelainan fisiologis pada bumil akibat hormon

Polihidraminion ; DM , multipara Fetal anomaly ; atresia esophagus, atresia duodenum, anencephaly Oligohidramnion ; renal agenesis (potter sindrom) genitourinary obstruct

Anemia ; Suplemen besi 60 mg 3x1 As. Folat 250 mg 3x1 90 hari Trans. PRC ; hb <7 / hb>7 dengan pusing, takikardi Abortus septic ; Penisilin 4x1,2 jt unit atau Ampisilin 4x1 gr Genta 2x80 Metro 2x1 gr Kuret TORCH ; -VAKSINASI MMRToxoplasma kongenital; Menyerang semua organ, kecuali RBC - prematuritas Trias ; - hidrosefalus , retinokoroiditis bilateral, kalsifikasi intracranial (tetrade sabin) Retardasi mental Kelainan psikomotor Kejang Ikterus anemia hepatosplenomegali Diagnose ; igm (+) pada neonates , takizoit pada sampel Treat ; <18 minggu ; Spiramisin – 1g/8 jam >18 minggu ; pyrimethamine 500 mg 2x1 (2 hari) lanjut 50mg/hari & sulfadiazine 75mg/kg loading, maintenance 50mg/kg 2x1 sampai partus + asam folat 10mg/hari Rubella; Kelainan pada bayi ; Mikrosefal, katarak congenital, PDA Glaucoma Deafness Herpes simpleks virus; Mati janin Ensefalitis Dermatitis Keratokonjungtivitis Hepatitis CMV Jaundice

Hepatosplenomegali Microcephal Retardasi mental Serologis – seronegatif-seropositif (dalam 3 minggu) Jika terdeteksi uk <20 minggu – terminasi Tifoid ; B-laktam ; ampisilin, amoksisilin Cephalosporin ; ceftriaxon Malaria ; DHP – dihidroartemisin piperakuin Kontraindikasi ; primakuin, OAINS Salpingitis ; Discharge – keluar darah diantara 2 periode haid Dispareunia Nyeri goyang serviks Endometritis ; Related pregnancy/unrelated - PID Fever Low abdominal pain Foul smell lokia Abnormal vaginal bleed dispareunia + GAM Gentamisin 5mg/kg/24 jam Ampisilin 2g/6 jam Metronidazole 500mg/8jam kristaloid PID Nyeri perut bawah Tiba-tiba Makin sakit bila gerak Mual Demam tinggi Etiologi ; PMS - chlamydia Treat ; Ceftriaxone 250 mg single Doksi 2x100 14 hari Metro 2x500 14 hari (optional) Rawat inap ;

Clindamisin 900 mg iv/8jam Gentamisin 2mg/kg loading – maintenance 1.5 mg/kg/8 jam Endometriosis; - dismenore - dispareuni - diskezia - infertile USG,MRI Treat ; pil kombinasi , GNRH agonis, NSAID , bedah-LUNA Pubertas prekok ; tanda sex sekunder sebelum usia 9 tahun pada pria dan 8 tahun pada wanita Oligomenorea ; siklus haid lebih panjang (35 hari), >3 bulan - namenorea Menomeroragia ; perdarahan haid lebih banyak Amenorea primer ; (jika kelainan kompartemen 2 keatas, pasti disertakan hasil LAB) Kompartemen 1 – uterus Kompartemen 2 – estrogen progesterone Kompartemen 3 – FSH-LH Kompartemen 4 - GnRH Amenore; Sindrom turner (primer) Amenore primer 45 XO Webbed neck Sindrom asherman (sekunder) Kerokan berlebihan post abortus Destruksi endometrium Sindrom Sheehan Amenore yang disertai perdarahan masif Adenoma hipofisis Amenore - hiperprolaktinemia Galaktorea Infertile Treat ; dopamine agonis PCOS gejala hirsutisme LH meningkat badan banyak berbulu, berkumis, rambut mudah rontok dan jerawat Gangguan ovulasi (mens) Kista ovarium Menopause – vaginismus – nyeri Kista nabothian ; berisi mucus dari permukaan serviks Kista gartner ; pada dinding vagina, menonjol keluar Kista brtolini ; vagina arah jam 7,5 Geburt ; massa bertangkai keluar dari cervix, dari lapisan submucosa Kistadenoma ; dinding licin, permukaan lobulated, kelihatan biru dari peregangan kapsul Teratoma ovarium ; massa berambut, berisi material sebasea, epitel skuamous

Ca. endometrium ; USG – central mass , hiperechoic,hipoechoic region. Pil kb – estrogen,progesterone – kontraindikasi ; penyakit jantung, stroke, Hipertensi

POJOK MABOK / INTOKSIKASI & Efek Samping Obat INTOKSIKASI

ANTIDOTUM

Kokain ; stimulant

Benzodiazepine

Opioid ; depresan - Pupil pinpoint - Hipotensi - Depresi nafas - Kesmen Benzodiazepine Parasetamol Sianida ; singkong Organofosfat ; pestisida - Kolinergik - TTV normal Atropine Jengkol ; - Kolik - Oliguria,anuria, hematuria Methanol - optic neuropati - asidosis metabolic Methemoglobinemia

Nalokson

OBAT Simvastatin Clofazimin Dapson

Flumazenil n-asetilsistein Tiosulfat Atropine

Fisostigmin Na bikarbonat

HD

Metilen blue

EFEK SAMPING Nyeri otot Kreatinin meningkat Kulit kecoklatan Anemia , urtikaria

ANESTESI kriteria SIRS ; - Suhu >38 atau <36 - bradi/takikardi -bradi/takipneu -leukositosis Sepsis ; SIRS + biakan lab (+)

Resusitasi Antibiotic Vascon (norepinefrin)

SYOK Hipovolemik Pendarahan ; resusitasi cairan Kardiogenik Terapi ; Cairan, dobutamin /dopamine Neurogenik ; distributive Cedera spinal, TD,HR, P , semua turun Anafilaktik ; distributive Hipersensitif tipe 1 Septic ; distributive Norepinefrin Anafilaksis ; epinefrin 1:1000 – 0,2 – 0,5 ml SC/IM , 2-3x interval 10-15 menit Table derajat syok disederhanakan sesuai hafalan penulis ; Derajat Volume Loss BP HR <750 N <100/min 1 2 750-1500 N >100/min >1500 menurun 120-140/min 3 4 >2000 menurun >140/min

1&2 RL 3&4 koloid/ darah

NEUROLOGI Parkinson -TRAPTremor Degeneratif sistem ekstrapiramidal Rigiditas – cogwhell phenomena -def. substansia nigra, dopamine menurun Akinesia - Substansia nigra-mesensephalon-midbrain Postural instabilit Treat; Levodopa – dopamine agonis (+ carbidopa – tembus sawar darah otak)(+ benserazide u/efek levodopa) MAO-I - bromokriptine Anti kolinergik – THP Trigeminal Neuralgia Carbamazepine 50-100 mg Alt. oxcarbamazepine Ensefalitis ; -Parese (deficit neuro) -Seizure -Subfebris -Kesmen -Lesi spheris (ring) pada ct scan Ensefalitis toxoplasma – oportunistik HIV Kista ganglion – benjolan di pergelangan tangan , riw. Angkat beban AFASIA

LOKASI

KLINIS

Lobus frontalis Temporalis Parietalis Oksipitalis Korpus callosum Hipotalamus/hipofisis Batang otak Serebellum

Broca Wernicke Akalkulia, agrafia, agnosis Gang. Lapangan pandang Sind. Diskoneksi Gang. Endokrin Kesadaran Ataksia Tremor Nistagmus

Kamus ; - agnosia ; tidak dapat mengenali rangsangan - ataxia ; tidak ada koordinasi gerakan otot -apraxia ; gang. Gerakan - alexia ; tidak bisa baca LEMAH/LAYU ekstremitas ;

Guillan barre sind. Demyelinisasi saraf perifer akibat autoimun

MG

MS

Polio

Gang. Myelin saraf pusat akibat autoimun

Akibat polio virus

Diawali INFEKSI

Gang. Impuls neuromuscular junction akibat autoimun Diawali otot teraktif

Disertai gang. Indra

Riw.Imunisasi tidak ada

Paralisis bilateral ascending Simetris Gloves stocking (+) Peningkatan protein IVIG Plasmaparesis Steroid Fisioterapi

Kelemahan setelah aktifitas, membaik setelah istirahat Lemah sore hari Wartenberg tes - ptosis Asetilkolinesterase inhibitor – piridostigmin 60 – 120 mg 6x1 oral

Tinnitus Diplopia Disfagia Weakness Retensi urin

Paralisis asimetris Atrofi otot Bisa disertai depresi otot pernafasan

Duchenne muscular distrofi ; Matinya sel otot dan jaringan Genetic Onset usia dini-perlahan dari masa kanan, progresif Biasa pada bayi laki-laki Sukar naik tangga / bangun dari lantai Glowers fenomena Waddling gait – jalan melebarkan kaki Gower sign – jika ingin berdiri, dengan bantuan tangan

Amyotropic lateral sclerosis (lou-gehrig) ; Degenerasi neuron Paralisis – atrofi otot Progresif ; awalnya di lokasi terbatas, kelemahan ekstremitas, leher/bahu, bulbar, pernafasan. Spastisitas Babinsky (+) Cerebral palsy ; Gangguan pada korteks cerebri, ganglia basalis dan serebellum Menetap, tidak progresif Onset usia dini , akibat anoxia saat persalinan, trauma kapitis, atau infeksi torch Kelainan posisi dan pergerakan Klinis ; Spastic, tonus meningkat, seperti ‘kodok terlentang’ Babinski + Ataksia Gang. Dengar, bicara, mata 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Lesi N. Radialis ; wrist drop , tidak bisa ekstensi palmar Lesi N. medianus ; ape hand, jari 1-2 Lesi N.ulnaris ; claw hand, jari 4-5 Waiter tips hand ; erb Palsy , reflex genggam (+) Lesi N.tibialis ; tidak bisa plantar fleksi & inverse Lesi N. peroneus komunis ; tidak bisa dorsofleksi & eversi Bells palsy – N.VII perifer – treat ; prednisone 2x30 mg 5 hari asiklovir 5 x 400 mg 7 hari B1.B6.B12 Artificial tear Cluster Abortif ; Oksigen Triptan Profilaksis ; CCB Mood stabilizer

TTH Abortif ; NSAID Profilaksis ; Amitriptilin

Migrain Abortif ; NSAID , ergotamine Sumatriptan Profilaksis Amitriptilin

Tanda peningkatan TIK - nyeri kepala - muntah proyektil - papil edem -kesmen - trias cushing ; hipertensi, bradikardi, nafas ireguler - monro-kelly law ; tengkorak merupakan ruang tertutup dengan volume tetap CPP = MAP – TIK

( <70 = tanda iskemia – edema sitotoksik) TIA – normal 24 jam RIND - >24 jam – 72 jam Treat ; aspirin, clopidogrel TIA pada carotid ; -monovision -disfasia -disfraxia - unilateral weakness NHS ; -TPA -Aspirin 325mg -clopidogrel 300mg - (+) dipiridamole 2x200 mg (tidak boleh monoterapi dipiridamole) - anti edem – mannitol 20% 200cc (0,5-1 mg/kg) HS ; PIS ; anti fibrinolitik – traneksamat PSA ; antivasospasme – nimodipin Krisis hipertensi ; >180/120 + target organ = emergensi – antihipertensi parenteral (nitropruside) >180/120 = urgensi – antiHT oral – nifedipine,clonidin,furosemide Trauma kapitis ; DAI = koma lama pasca trauma, tidak menunjukkan adanya lesi/massa pada foto Contusio = kelainan CT-scan minimal, klinis tidak ada Comotio = tidak ada kelainan CT-Scan Cat. penulis - Tes spurling ; nyeri (+) – cervical root sindrom - Tes mikrofilamen - neuropati - Pupil dilatasi unilateral ; herniasi massa - Konstriksi pupil ; gang. Pons - de quervain sindrom/blackberry sindrom ; sakit saat menulis/sms-an. tes flinkenstein (+) - anatomical snuffbox ; daerah antara ibu jari dan telunjuk, nyeri pada fraktur scaphoid. - cervical radiculopathy ; saat kepala ditekan kebawah, nyeri menjalar ke bawah. - periodic paralisis ; imbalans elektrolit - CTS ; hindari flexi – terapi ; istirahat ekstensi , bebat , inj. KS - nyeri neuropatik – GABA - N. cranialis srco ; 1 & 2 ; cortex cerebri

3 & 4 ; midbrain 5 – 8 ; pons 9 – 12 ; medulla oblongata - tatalaksana rabies ; jika digigit pada tubuh bagian atas (bahu,mukosa) diberikan VAR & SAR ,selain itu VAR saja. KEJANG ; Loading; 1. Awalli dengan diazepam rectal/iv 2. Lanjutkan dengan phenytoin 3. Lalu Phenobarbital / midazolam / propofol 4. Pada neonatus ; awali dengan fenobarbital 5. Pada tetanus neonatorum ; awali dengan diazepam Rumatan/ maintenance; kalau bingung tembak as. Valproat - Pada absence/petit mal ; etosuksimide / as. Valproat - Kejang umum ; as. Valproat / lamotrigine - Kejang partial ; carbamazepine / as. Valproat Tetanus ; Gr.1 – trismus ringan, tidak ada gang. Respirasi Gr.2 – trismus sedang, rigid jelas , takipneu (>30) Gr.3 – trismus berat, apneu, takipneu (>40), takikardi Gr. 4 – gr.3 + gang. Otonom berat(hipertensi-takikardi / hipotensi-bradikardi) Luka kotor – vaksin <5 tahun – TT + ATS + HIg Luka bersih – vaksin >10 tahun – TT Neurofibromatosis/von reckinghausen ; - fibroma universal - tumor pada saraf - hiperpigmentasi – café au lait pas ches

CARDIO EKG p-pulmonal = p tinggi, right atrium hipertrofi RVH = R>S p-mitral = p berlekuk (M) , left atrium hipertrofi LVH = RV5/V6 + SV1 >35 mm hiperkalemia = T tall & lancip hiperkalsemia = QT memendek Anterolateral (V3-V6,I, AVL) Left circumflex Anteroseptal (V1-V4) LAD Anterior ekstensif Main Inferior / posterior Right left artery – descenden post Q patologis > 12 jam enzim ; sensitive – trop. T T – tall < 12 jam spesifik - CKMB T-inversi <12 jam tercepat - myoglobin Xray ; Double contour – pembesaran atrium kiri 1/3 hemithorax kanan – pembesaran atrium kanan Apex jantung lengket diafragma – pembesaran ventrikel kiri Apex terangkat – pembesaran ventrikel kanan Murmur ; MS – opening snap Stenosis aorta – ejection click REGURGITASI Pansistolik MR TR Diastolik Aorta regurgitasi Pulmonal regurgitasi PJB SIANOTIK TOF ; 1. Vsd 2. RVH 3. Pulmonal stenosis 4. Overriding aorta Boot shaped heart suka jongkok Pasien TGA ; cenderung Oval shaped heart

STENOSIS Sistolik Aorta stenosis Pulmonal stenosis Late diastolic Mitral stenosis Pulmonal stenosis PJB ASIANOTIK VSD ; murmur pansistolik parasternal IV kiri PDA ; continous murmur di infraklavikula kiri , tersering pada bayi premature & rubella ASD ; fixed split S2

* Coarctatio Aorta ; Penyempitan aorta Klinis ; TD tinggi pada bagian tubuh atas Denyut femoralis lemah Nyeri tungkai * Kor pulmonal Gangguan jantung yang didahului kelainan pada pulmo – PPOK –Asmma, emfisema RVH p-pulmo * cor tamponade Trias beck – suara jantung menjauh, JVP meningkat, hipotensi * endocarditis – duke criteria - riw. Suntik ; staph. Aureus – tricuspid regurgitasi - riw. Cabut gigi ; strep. Viridians – mitral regurgitasi * myocarditis - riw. difteri *pericarditis Pericardial friction rub tatalaksana syok kardiogenik ; Takiaritmia disertai tanda tidak stabil – kardioversi

Tanda tidak stabil ;

Hipotensi Bradiaritmia disertai tanda tidak stabil – SA 0,5 mg max. 3 mg Syok SVT – vagal maneuver (jika ada bruit langsung) – adenosine Nyeri dada VT/VF & tanda tidak stabil ; dc shock kesmen Hipotensi – disertai tanda syok ; dopamine Tanpa tanda syok ; dobutamine Sistol <70 ; norepinefrin

KILLIP ; 1. Tidak ada gagal jantung, tidak ada S3 2. Gagal jantung – ronkhi & S3 3. Edema paru 4. Syok kardiogenik – sistol < 90 NYHA ; 1. Tidak ada batasan fisik 2. Sesak saat kegiatan sedang 3. Sesak saat kegiatan ringan 4. Sesak saat istirahat Gagal jantung ex. Akut – LMNOP (Lasix, Morfin, Nitrat, Oksigen , Posisikan) Turunkan preload – lasix , naikkan kontraksi – digoxin , turunkan afterload – ACE,ARB,CCB

Skrining CHF ; BNP – B type netriuretic peptide AF pada CHF – digoxin Post miokard infark – ACE-I , BBloker Aldosterone – meningkatkan TD – meningkatkan reabsorpsi Na, retensi cairan Rupture M.papillaris - Mitral regurgitasi Xray ; kerley b lines , efusi pleura * takayasu arteritis Inflamasi arteri besar Perbedaan TD kiri dan kanan * DVT Homan sign (+) – dorsofleksi kaki, nyeri Hangat, edem, merah D Dimer meningkat + heparin – cek PT * insufisiensi vena kronik Vena superficial Nyeri saat bergerak Bengkak membaik saat baring Hiperpigmentasi maleolus media disertai pelebaran vena

MATA KERANJANG Disease Refraksi

Keyword Miop ; fokus satu titik depan retina kekuatan refraksi terlalu kuat / bola mata memanjang penglihatan jauh kabur, astenopia oftalmoskop ; cressent miop – miop gravior netralisasi dengan koreksi terendah Hipermetrop ; Fokus dibelakang retina Kekuatan refraksi lemah/ bola mata memendek Netralisasi- tambah dioptri dengan spheris konveks positif tertinggi Manifest ; paling(+) Absolute ; paling (-) Fakultatif ; manifest-absolut Total ; dengan siklopegik Astigmat ; Simple miop ; C +/ C – Tanda beda, angka sama (S-2, C+2) Compound ; Tanda sama Tanda dan angka beda, S>C Mixed ; Tanda beda, C>S

Neuritis retrobulbar

Neuritis optik

Retinitis pigmentosa

Night blind Xeropthalmia / buta senja Vit. A <1 tahun 100.000 (6 bulan 50.000)

Skotoma (+) Discus opticus normal Nyeri digerakkan Papil tidak tegas – papil edem Bone spicule (+) Riw. Keluarga Rods > cones Malnutrisi Konjungtiva kering Lesi putih bercak bitot

>1 tahun 200.000

Loss vision

Uveitis posterior choroiditis

Uveitis anterior Iridosiklitis

Glaukoma CDR >0,5 MIDRIASIS Glaukoma sekunder – pasti serangan akut Tekanan bola mata Perimetri Kontra ; midriatikum - atropin

endoftalmitis

Branch vena occlusion Central vena occlusion

Central retina arteri occlusion

XN – night blind XI A – conjungtiva xerosis XI B – bitot X2 – kornea ulcer XS – scarring XF – fundus Lesi sebelum chiasma optic – mono loss Lesi di optic chiasm – bitemporal hemianopsia Lesi di peri-chiasm – bitemporal homoanopsia Sensasi bintik hitam Skotoma Photopsia Tx ; KS Mata merah, visus menurun Nyeri Edem kornea, presipitat Flare cell Miosis Tx ; midriatik, KS, AB Open angle glaucoma - Carbon inhibit ; asetazolamide 250 mg 3x1 (outflow humour) - trabekuloplasti

Close angle ; TIO >21 - turunkan TIO - asetazolamide 500 mg – maintain 4 x 250 - timolol 0,5% 2x1 - KCl 0,5 gr 3x1 - iridotomi perifer Riw. Post op Intravitreal Tx ; KS , siklopegik , asetazolamid Vancomycin 1mg Ceftazidime 2,25 mg / amikacin / gentamicin Flame hemorrhage Splash tomato app Perdarahan difus Cherry spot (+) Turunkan TIO – mannitol iv , ocular massage

Retinopati hipertensi

Av crossing Copper wire(+)

NPDR

Mikroaneurisma, eksudat, kelainan vena

preproliferati

Soft/hard eksudat

Proliferative

St. dini – Neovaskularisasi St. lanjut – vitreus bleeding

Ablasio -rhegmatogen -- traksional eksudatif Keratitis Nyeri, fotofobia, blepharospasme

konjungtivitis

Neonatal konjungtivitis

dakriosistitis Pinguekula

Retinoblastoma

Floaters (bintik hitam) Fotopsi (kilatan cahaya)

Bakteri – antibiotic , siklopegik, KS Viral – lesi dendritik Jamur – hipopion – natamisin, amfoterisin B Amuba – riw. Berenang, lensa kontak Bakteri – purulen Viral – encer Chlamydia – badan inklusi, folikel Alergi – gatal (+) Vernal – cobble stone, trantas dot, giant papil Flikten – reaksi hipersensitivitas protein m ikroba (tb,candida) Sika – sindrom sjorgen,disertai arthritis,sakit saat siang/malam Gonorrhea – diplococus gram (-) Bengkak, mata merah Ceftriaxone iv Cephalexin Amoclav Degenerative konjungtiva Nodul putih kekuningan Amaurotic cat eye – leukokoria Juling Sering merah

N. III

Sfingter pupil & m. ciliaris -dilatasi pupil - penurunan reflek cahaya

Irigasi

15-30 menit 2000 cc Hirschberg tes – pengguliran bola mata Flourescein test – epitel kornea

Pemeriksaan opthalmologi

Seidel tes – epitel kornea Anel – sistem lakrimasi Schirmer – kuantitas lakrimasi Shadow tes - katarak

THT OE

-

Sirkumskripta

Salep ichtyol Atau AB salep ex. PolymixinB atau basitrasin

Sistemik jika infeksi cukup berat, Pada orang dewa, Ampisilin 250mg 4x1

Difusa Nyeri tekan tragus

-

Tampon AB

Eritromisin 250mg 4x1

Campuran polimiksin B, neomisin, hidrokortison dan anestesi topikal

Pendengaran menurun Tinnitus MAE menyempit Edema meluas MAE hiperemis dan basah OM

Stadium oklusi ;

Akut<3 mggu

Perbaiki fx tuba, tetes hidung HCl Efedrin 0,5-1%

Subakut >3mgg-<2 bulan

Kronik >2 bulan

St. Hiperemis ; Antibiotik ; Ampisilin 4x500mg (25mg/kg)

Perforasi atik/marginal unsafe Amoksisilin 3x500mg (10mg/kg) Eritromisin 4x500mg(10mg/kg) Komplikasi Supuratif; Intra temporal; Miringotomi dan AB Mastoiditis Perforasi; Labirinitis Facial nerve paralisis

Cuci telinga H2O2 3% 3-5 hari AB tidak ototoksik (ofloxacin

Abses citelli – abses oksipital

Intracranial;

tetes telinga sampai 3 minggu)

Abses otak

Resolusi : observasi

Abses subdural

OMSK

meningitis

Benigna; - Secret aktif H202 3% 3-5 hari AB tetes non ototoksik AB oral penisilin eritro amok - Secret tenang Observasi 2 bulan Miringoplasti/timpanoplasti Maligna ; Mastoidektomi +/- timpanoplasti

Otosklerosis

Stapedektomi

Spongiosis pada stapes, kaku dan

Alat bantu dengar

Lebih sering pada wanita

tidak dapat menghantarkan suara

Bilateral

Schwartze – fleming, Disorder stapes – tuli konduktif

Menurun pendengaran progresif Mendengar lebih baik diruang bising MT hiperemis Tinnitus NIHL – rambut koklea rusak

Obat ototoksik

85 – 8 jam

Aminoglikosida

88 – 4 jam

-

Streptomisin Neomisin Gentamisin

91 – 2 jam

-

Eritromisin

94 – 1 jam

Diuretik Aspirin/salisilat Anti malaria kina klorokuin Anti tumor cysplatin Vertigo

Simptomatik

Labirinitis ; Gangguan pendengaran

Anti kolinergik

Meniere ;

Sentral – Romberg abnormal Konstan

Gangguan pendengaran, tinnitus Migraine

-

Sulfa atropine 0,4mg/im

Diuretic

MS Anti histamine

Perifer- mata tutup abnormal Episodic Jarang gejala neurologis

Vestibulosupresant –antimo

-

Diphen 1,5 mg/oral Dimenhidrinat 50-100/6 jam Flunarizin Betahistin

Vasodilator Diet rendah garam, kopi, alcohol

Neuritis vestibularis ; Nyeri disertai tinnitus

Ramsay hunt ; herpes otikus Neuralgia radikuler

BPPV – dixhalpike

Sedative

Brandarof exercise

-

Semont

Parese N.VII perifer

-

Phenobarbital 1530mg/6 jam Diazepam 5-10mg CPZ 25 mg

Meniere (tinnitus,deafness SN,vertigo) Faringitis Akut

Viral akut Diawali gejala rhinitis

Antivirus metisoprinol (isoprenosine) pda HSV dosis 60-

Faring dan tonsil hiperemis

Vesikel telinga luar

100 mg/kg dalam 4-6kali

Asiklovir 5x800 Prednisone 4x10 tap off B6,B12

KGB >>

Istirahat, minum. Kumur air hangat Analgetik

Bakterial akut GABHS

AB Penicilin G 50.000U/kg IM single dose

Nyeri kepala Muntah

Amoksisilin 50mg/kg 3x1 10hri 3x500 mg 6-10 hari

Tonsil membesar dan hiperemis Eritromisin 4x500 mg Ada eksudat Kortikosteroid

Bercak petechie di palatum dan faring

Deksa 8-16mg IM 1x Analgetik

KRONIK

Kumur air hangat/antiseptic

Hiperplastik Kelenjar limfe dibawah mukosa faring

Kaustik

Lateral band hiperplasia Nitras argenti Mukosa dinding posterior tidak rata, bergranular Atrofi

Kauter simptomatis

Tonsilitis

Peradangan tonsil palatine Bagian dari cincin waldeyer;

Tonsillitis bacterial

AB broadspek, penisilin, eritro

Tonsil faringeal/adenoid

GABHS

Antipiretik

Palatine

Detritus berbentuk folikel, lacuna atau tertutup

Obat kumur disinfektan

Lingual

pseudomembran

Eustachius

Tonsilitis difteri Bull neck / burgemester hals

Indikasi tonsilektomi Anti difteri serum 20.000-

Tonsillitis >3x/tahun walau telah

100.000 unit

dapat terapi

Penisilin atau eritromisin 25-50

Sumbatan jalan nafas dan

mg/kg dalam 3 dosis 14 hari

menelan

Komplikasi eksotoksin ; miokarditis Dekompensatio cordis OME/OMS Kelumpuhan otot palatum dan otot nafas

Abses peritonsiler ; aspirasi

Kortikosteroid 1,2 mg/kg

Rhinitis dan sinusitis kronis

Antipiretik

Abses peritonsil

Bedrest

abses

Epistaksis Anterior –

Kompresi 5 menit

plex kisselbach , a. etmoidalis

Kaustik tca 10%

anterior Tampon + vaselin

posterior –

Bellocq 4 hari

Arteri Spenopalatina, a. etmoidalis posterior

Kateter foley

Riw. HT / aterosklerosis Usia >40 tahun Polip

Massa lunak , putih/pucat, bertangkai, epinefrin tidak mengecil hiposmia

Rhinitis alergi ; bersin, rinorea, gatal dan tersumbat – IgE Pada vasomotor biasanya keluhan hidung tersumbat memberat pagi hari

- Seasonal allergic rhinitis / hay fever : trigger musiman, allergen serbuk sari dll - Perennial allergic rhinitis ; sepanjang tahun, allergen inhalan / digestan Allergic shiner Allergic salute

Intermitten <4days / week Persistent >4days / week

Allergic crease Facies adenoid Cobblestone app

Rhinitis atrofi mucus hijau kental

– ozaena – klebsiella

ozaena

Rhinitis vasomotor, mucus/serous , keluhan utamanya hidung tersumbat Laringomalasia = f laksid congenital, biasanya gejala muncul segera setelah lahir hingga 12-18 bulan. GK sesak inspiratoar, tangis tanpa suara (muffle), serta gangguan proses makan. Gejala memberat saat baring, supinasi dibanding pronasi. Vocal nodul ; istirahat bicara, terapi suara, bedah mikro Jakson class 1. 2. 3. 4.

Cuping hidung, tanpa sianosis Retraksi epigastrium, sianosis ringan Retraksi infraklavikula, intercosta, sianosis Retraksi sangat jelas, sianosis, tampak tenang seperti tidur, asfiksia

KULITNYA KELAMIN Penyakit Trichomoniasis

Drugs and Dosage 1. Metronidazole 2g Single Dose oral atau 2. Metronidazole 2x500 mg (7 hari)

Bakterial Vaginosis

1. Metronidazole 2g Single dose oral atau 2. Metronidazole 2x500 mg oral (7 hari) atau 3. Klindamisin 2x300 mg oral (7 hari)

Kandidiasis Vaginitis

1. Mikonazol atau klotrimazol 200 mg intravagina 1x1 (3 hari) atau 2. Klotrimazol 500 mg supp single dose atau 3. Flukonazol 150 mg oral single dose atau 4. Itrakonazol 200 mg oral single dose atau 5. Nistatin 100.000 iu intravagina

Ket Pada pasien dan pasangan Metro – hindari alkohol

Flukonazol dan itrakonazol tidak boleh

pada ibu hamil

(7 hari) Urethritis GO

1. Sefiksim 400 mg oral single dose atau 2. Levofloksasin 500 mg oral single dose atau 3. Ceftriaxone 250 mg IM single dose

Pada keluhan nyeri berkemih disertai keluarnya secret, tanpa hasil lab, terapi diberikan sesuai penatalaksanaan uretritis GO dan NGO

Levo dan Doksi tidak boleh diberikan pada Bumil, Menyusui atau anak <12 tahun Non GO

1. Azitromicyn 1g oral single dose atau 2. Doksisiklin 2x100 mg oral (7 hari) atau 3. Eritromisin 4x500 mg oral (7

Etiologi : Chlamydia (terdapat badan inklusi)

hari)

Sifilis (ulkus durum) Tes VDRL / TPHA Dark field microscopy = motile treponema

Ulkus molle (chancroid)

1. Benzatil-Benzilpenisilin 2,4 juta IU single dose IM atau 2. Penisilin Prokain 600.000 iu im (10 hari) atau 3. Doksisiklin 2x100 mg oral (30 hari) atau 4. Eritromisin 4x500 mg oral (30 hari) 1. Ciprofloxacin 2x500 mg oral (3 hari) atau 2. Eritromisin 4x500 mg oral (2 hari) atau 3. Azithromisin 1g single dose oral atau 4. Seftriakson 250 mg im single dose

Jika alergi penisilin dan tidak hamil maka boleh diberikan Doksi. Cipro tidak boleh pada

Bumil

Bubo Inguinal

1. Doksisiklin 2x100 mg/hari oral (14

Doksi tidak boleh pada

Ulkus (-) Limfogranuloma venerum

hari) atau

bumil, menyusui dan

C. Trachomatis

2. Eritromisin 4x500 mg/hari oral (14

anak <12 tahun

* sangat nyeri

hari)

Herpes Simpleks HSV tipe 1 (tidak seksual)labialis

1. Asiklovir 5x200mg (5 hari) 2. Salep/krim idoksuridin

HSV tipe 2 (seksual) Tzanck tes - - datia berinti banyak

Herpes zoster

Kondiloma Akuminata Massa Bunga Kol HPV : 6 dan 11 Tes acetowhite Lata – datar Akuminata

1. 2. 3. 4.

Asiklovir 5x800mg (7 hari) Valasiklovir 1000mg 3x1 (1 hari) Analgesic Kortikosteroid (ramsay hunt) pred 20mg 3x1 1. Tingtura Podofilin 10-25%, lalu dicuci setelah 4 jam, atau 2. TCA 80-90% 3. Podofilotoksin 0,5% Non Kimia -

Krioterapi dengan

Sebaiknya diberikan 3 hari pertama setelah muncul lesi

TINEA

nitrogen cair - Kauterusasi 1. Griseofulvin Dewasa 0,5-1 g/hari (/4x)

Dermatofitosis

Anak 0,5 g/hari atau 10-25 mg/hari

perbaikan klinis)

-Microsporum

2. Ketokonazol 200mg/hari (10-14 hari)

Berikan dengan

Mikosis Superfisial

-Trichopyton -Epidermophyton

Hifa bersekat, bercabang, panjang dan spora berderet (artrospora)

(lanjut hingga 2 minggu stelah

makanan banyak mengandung lemak

Topical Ketoconazol krim 2%

Batas tegas, central healing

Jika resisten griseofulvin berikan ketokonazol

- capitis m. veruginous – grey patch m. canis – kerion – folikulitis trikopiton – black dot incognito – salah terapi,memberat Non dermatofit

Topikal

Diberikan pada anak-

Pt. versicolor

1. Selenium Sulfida 1-2.5% 2-3 kali/minggu

anak, lesi minimal

Malassezia

2. Sulfur presipitat bedak 4-20%

Wood – kuning keemasan Spora pendek bergerombol / spaghetti meatball app

Sistemik Ketokonazole 200mg/hari (10 hari)

Scabies

- Lesi tunnel - Night itching - Menyebar Burrow ink test Skin scrapping

Cutaneus Larva migrant / creeping eruption ANKYLOSTOMA BRAZILIENS

-

Permetrin 5% 1x malam diulang 1 minggu kemudian Sulfur presipitatum 4-20% 1xmalam dalam 3 hari Benzoil benzoate (iritatif) Gameksan

Lesi luas

Sulfur paling aman untuk bumil dan bayi Permetrin (1%) juga merupakan first line pada pediculosis

-

Albendazole 1x400 mg 3 hari Ivermektin 2x6mg KS topical

PIODERMA

-Kompres PK 1/5000

Karbunkel – insisi dan

Staph

- Rivanol 3x1 @1 jam selama akut

drainase

-

Folikulitis Furunkel Karbunkel Impetigo bulosa

Jika tidak tertutup pus -

mupirosin krim 2% As. Fusidat 2% 2x1 7 hri

Strep -

Krustosa ektima

Sistemik 5-7 hari -

Kloksasillin atau dikloksasilin 4x250-500 mg ; 50mg/kg/hri dalam 4 dosis pada anak Amoxiclav 3x250-500 mg ; 25mg/kg/hri dalam 3 dosis anak Eritromisin 4x500 mg ; 20-50 mg/kg/hr dalam 4 dosis

-

-

Morbus Hansen

PB 6 bulan terapi -

Rifampicin 600mg / bulan Dapsone 100mg/hari

Efek samping Clofazimin = tanning

Reaksi kusta tipe 1 / reversal ; belum ada nodus, lesi bertambah merah

MB 12 bulan terapi -

Dapson = anemia, urtikaria Rifampicin = ikterus, purpura,shock

Rifampicin 600mg / bulan Clofazimin 300mg/bulan Dapsone 100mg/hari Clofazimine 50 mg/hari

Tipe 2 hanya pada MB dan terdapat nodus yang nyeri, biasa setelah habis obat

Dermatitis seboroik

Urea krim 10%

Ptyrosporum ovale

Karbonas detergen 2-5%

Pada bayi

Hidrokortison 1% - berat Kepala-sika ; selsun 2-3/minggu Dewasa : steroid + shampoo

Atopi

Lesi simetris pipi, kepala, ekstremitas pada bayi +kortikosteroid ringan – sedang Hidrokortison mometason

Acne

Topical retinoid – comedonal

Pada moderate diganti

Drajad

+ topical antimicrobial – papul/pustule

antibiotic oral

Ringan <20 komedo Sedang 20-100

Oral isotretinon – severe

Berat >100

nodular/conglobata

Vitiligo

PUVA Psoralen 0,6mg/kg 2 jam sblm UVA

-

Tetrasiklin Doksi Minosiklin Klindamisin

Xantelasma Periocular-deposisi lemak Miliaria kristalina ; tanpa keluhan Rubra ; gesekan menimbulkan eritem , gatal Profunda ; pustule dkk Porfiria kutanea tarda ; Def. enzim UROD BAK the Kulit ungu – kena matahari Eritroderma ; Eritem seluruh tubuh + skuama Peny. Sistemik – genetic + kortikosteroid Eritrasma ; Coral red lipat paha +eritromisin Epidermolisis bulosa ; - autoimun - bulla karena trauma Urtikaria Rx. Hipersensitif tipe 1 Pulau-pulau tepi meninggi, batas tegas, pucat Anti histamine H1 Psoriasis vulgaris ; Bercak & plak tebal seperti lilin Auspitz sign – perdarahan jika skuama dilepas SSSS ; Anak <5 tahun Mirip ssj , tapi tidak akibat obat

Eritem, bulla, vesikel Alopecia areata – exclamation mark Androgenic – riw. Keluarga Telogen – riw. sakit 2-3 bulan, faktor psikis dan hormonal SSJ

TEN

Trias ;

Epidermolisis

Vesikobulosa Mukosa orifisium serta mata

Nikolski sign (+) >30%

Gejala umum berat Hipersensitif tipe 3 <30 % Pemfigus vulgaris ; Bula multiple , longgar, nikolsky (+) Bulosa ; Bula tegang SCC

BCC

Melanoma Maligna

Kasar

Nodus berkilat

Asimetris

Benjol-benjol

Seperti lilin

Batas ireguler

Ulkus

Ulkus

Diameter >6mm

Nevus ota ; Nevus congenital Melanosis becker Nevus dan rambut diatasnya Kista aterom – kelenjar sebasea – puncta (titik di puncak) Kista dermoid – ectoderm – terfiksir Kista epidermoid – epidermis – terfiksir Kandidiasis oral - pseudomembran akut ; plak mukosa putih , imunokompromis - atrofik akut ; mukosa terlepas, bercak merah difus, pemakaian antibiotic-tetrasiklin - atrofik kronik ; alergi gigi palsu - hiperplastik kronik – tepi lateral lidah, bintik putih , leukoplakia

Abnormalitas kuku ; - onycohauxis ; penebalan - onycolisis ; putih,kuning , distal kuku terangkat , causa DKI/DKA, jamur - onycorexis ; garis longitudinal, jamur, psoriasis Angioedem = pada mukosa bibir

PSIKIATRI Demensia - Alzheimer ; temporoparietal , (+) kolinesterase inhibitor – levodopa, rivastigmin + NMDA antagonis – memantine - vaskuler ; riw. Stroke - Pick ; diawali gangguan kepribadian – lesi frontotemporal - badan lewy ; Parkinson Depresi ; 3A (afek depresi, anhedonia, anenergi) Def. aminergik neurotransmitter (serotonin, dopamine, noradrenaline) -sedang ; gang. Somatic - berat; bunuh diri SSRI – fluoxetin 1x20 mg Trisiklik – amitriptilin Baby blues <2 minggu Depresi post partum > 2 minggu Psikosis ; + halusinasi waham Bipolar tipe 1 ; ada ep. Mania disertai ep.depresi – mood stabilizer (litium, valproat) Tipe 2 ; ep. Hipomania dan ep. Depresi Siklotimia ; beberapa depresi minor dan hipomania Depresi berulang ; dua episode depresi Gangguan kepribadian; - Aneh ; 1. Schizoid – lonely 2. Skizotipal – pikiran aneh 3. paranoid - Berisik ; 1. Antisosial 2. Ambang – impulsive 3. Histrionik – baper 4. narsistik – lebay, melebihkan diri sendiri - Cemas ; 1. Dependen – takut sendiri 2. anankastik – obsesif kompulsif – perfeksionis 3. menghindar * notes ; beda gang.kepribadian obsesif kompulsif dan gang. Obsesif kompulsif, pada gang.

Obsesif kompulsif merasa terganggu dengan perilakunya (tilikan baik). Ganguan stress; - stress akut ; segera, sampai 1 bulan - gang. Penyesuaian ; >1 bulan sampai kurang dari 6 bulan - PTSD ; 6 bulan setelah kejadian, ada flashback SSRI , amitriptilin Serangan panic ; benzodiazepine Psikotik akut ; <2minggu + waham Psikotik – dopaminergik meningkat - anti psikotik Tipikal – blok dopamine pasca sinaps – CPZ, haloperidol Atipikal – blok dopamine dan serotonin – risperidone, clozapine EPS ; Tremor, distonia, dll Treat ; THP 2mg/hari dalam 3 dosis Anti kolinergik, SA Katapleksi ; lemah tiba-tiba Katalepsi ; kaku Katamenial ; terkait menstruasi Exhibisionisme ; tunjukkan kelamin ke publiq Voyeur ; ngintip cyn Fetish ; benda mati Transvestisme ; pake pakaian beda lawan jenis Hipokondriasis ; keyakinan satu penyaki serius Konversi/disosiatif ; kehilangan fungsi secara tidak sadar Somatisasi ; somatic , shopping doctor Body dismorphic ; keyakinan diri cacat Psikogenik ; nyeri tidak dapat dijelaskan Transdisosiatif ; kerasukan Fugue disosiatif ; pergi jauh Disosiasi identitas ; ubah identitas Night terror ; tidak ingat mimpi Giles dela toret ; TIC (motorik & phonic) + OCD

Gang. Masa kanak Autism ; Trias – gang. Interaksi social, gang. Komunikasi, sterotipik Asperger ; Seperti autis tanpa kelainan bahasa Rett ; Perkembangan awal normal Retardasi ; <20 – sangat berat 20-35 – berat 35-50 – sedang 50-70 ringan ADHD ; Inattention – tidak detail Hiperaktif + metilfenidat

FORENSIK DVI ; 1. Amankan lokasi 2. Post mortem 3. Ante mortem 4. Rekonsiliasi 5. Returning to family Luka berat ; pasal 90 - tidak ada harapan sembuh - tidak mampu menjalankan tugas - terganggu daya piker >4 minggu Luka sedang ; 351 - butuh perawatan Luka ringan ; 352 - tidak butuh perawatan Luka tembak ; Kelim api – sangat dekat <15 cm Kelim jelaga – 15-30 cm Kelim tato – 30-60 cm Kelim lecet - >60 cm Lebam ; Coklat – 2-4 hari Green – 5-7 hari Yellow – 7-10 hari Skin colour – 15-20 hari Cherry red – CO Coklat – benzene Gelap kebiruan – asfiksia Apung paru ; bayi sudah bernafas/belum Tanda tenggelam ; Busa dimulut

Indentasi costa pada paru Diatome 4-5 lpb Wet drowning ; air tawar hemodilusi darah – hemolisis hiperkalemia – hiperkalsemia – hiponatremia VF air asin edema pulmo hemokonsentrasi – syok hipovolemik reflex vagal – immersion VER korban hidup VER tetap/definitive Ver sementara – perlu dirawat Ver lanjutan – setelah rawat

IKM