Gelombang I Angkatan 1
RANCANGAN AKTUALISASI UPT PUSKESMAS AEK NATOLU KABUPATEN TOBA SAMOSIR
OLEH : HOTRIA TROPINA TROPINA SIANIPAR AMKeb PENGATUR/ II C NIP. 19860111 19860111 201506 2 001
i
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN 2017 LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS UPT PUSKESMAS AEK NATOLU KABUPATEN TOBA SAMOSIR
NAMA
: HOTRIA TROPINA SIANIPAR AMKeb
NIP
: 19860111 201506 2 001
PANGKAT/GOL
: PENGATUR / II C
JABATAN
: BIDAN PELAKSANA
INSTANSI
: UPT PUSKESMAS AEK NATO LU KABUPATEN
GELOMBANG/ANGK./KEL : TOBA SAMOSIR
I/ I/ Kelompok I
Telah diseminarkan pada hari
di hadapan Coach dan Penguji di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara. Medan, 20 juni 2017 Coach,
Peserta Diklat,
HOTRIA TROPINA AMKeb NIP. 1986 0111 201506 2 001
ii
Persetujuan Medan, An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara Kabid. Pengembangan Kompetensi Manajerial Ub. Kasubbid Pengembangan Kompetensi Pimpinan Daerah
Drs.Rahalim PENATA NIP.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena penulis dapat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Gelombang I Angkatan I tahun 2017 di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Provinsi Sumatera Utara, dan dapat menyusun rancangan Aktualisai Nilai- Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil di UPT Puskesmas Aek natolu
Kabupaten Toba Samosir sebagai
aplikasi nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (“ANEKA”). Diklat Prajabatan pola baru menggunakan konsep
“ANEKA” yang diaplikasikan
secara langsung di tempat dinas UPT Puskesmas Aek natolu
merupakan awal suatu
perubahan dengan harapan masa depan orientasi pelayanan masyarakat lebih baik (pelayanan prima). Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada, 1.
sebagai pembimbing/ coach yang telah memberikan arahan dan bimbingan penulis
2. Bapak Ir. Bonar Sirait, M.Si sebagai Kepala BPSDM Pemprovsu beserta jajarannya 3. Seluruh Widyaiswara/ Tenaga pengajar 4. Kepala BKD Kabupaten Toba Samosir 5. Ibu dr. Jimmy R Hasibuan
sebagai Kepala UPT Puskesmas Aek natolu
Toba
Samosir 6. Panitia penyelenggara dan pegawai Diklat Pemprovsu yang telah menyediakan fasilitas dan mendukung pelaksanaan Diklat Prajabatan 7. Orangtua,suami,kakak,adik-adik teman dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan penulis 8. Teman teman anggota Diklat Prajabatan Golongan II gelombang I angkatan II pola baru yang telah memberikan masukan dan ide- ide cemerlangnya
Medan, 20 Juni 2017 Penulis
iii
Suprina Purba AMKeb
DAFTAR ISI Lembar Persetujuan ………………………………………….……………..
i
Kata Pengantar ………………………………………………………………
ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………
iii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………..
1
1.1.
Latar Belakang ………………………………………………………
1
1.2.
Deskripsi Organisasi……………… …………………………………
5
1.2.1 Profil UPT Puskesmas sigumpar …….…………………………
5
1.2.2 Visi UPT Puskesmas Sigumpar...................................................
5
1.2.3 Misi UPT Puskesmas Sigumpar ………..………………………
6
1.2.4 Nilai- Nilai Organisasi……..……………………………………
7
1.2.5 Struktur Organisasi………………………………………………
8
1.2.6 Tugas pokok dan fungsi……………….……………………….. 1.3 Permasalahan ………………………………………………………… BAB II. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH …………………
9 10 11
2.1.
Identifikasi Isu ………………………………………………………..
11
2.2.
Analisis Isu dan Dampaknya …………………………………………
14
2.3.
Penetapan Isu …………………………………………………………
18
2.4.
Penetapan Gagasan Kegiatan …………………………………………
19
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI ………………………………….
20
3.1. Nilai Dasar ASN ………..……………………………………………..
20
3.1.1 Akuntabilitas………………………………………………………
20
3.1.2 Nasionalisme………………………………………………………
20
3.1.3 Etika Publik………………………………………………………
21
3.1.4 Komitmen Mutu………………………………………………….
22
3.1.5 Anti Korupsi……………………………………………………..
22
3.2. Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI …………………………….
23
3.2.1 Manajemen ASN…………………………………………………
23
3.2.2 Pelayanan Publik…………………………………………………
24
3.2.3 Whole of Government (WoG)……………………………………
25
3.3. Rancangan Aktualisasi …………………………………………………
26
iv
Formulir 1 : Rancangan Aktualisasi…………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
27 40
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran yang besar dalam mengelola Negara Kesatuan Republik Indonesia. Didalam Undang- undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Silipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai: 1) Pelaksana
kebijakan Publik; 2) Pelayan Publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsifungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Agar fungsi tersebut dapat dijalankan dengan baik diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar CPNS. Undang – undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi pemerintah untuk wajib memberikan
Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tujuan dari
Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai- nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, di pasal 23 yang menyatakan bahwa Pegawai ASN wajib: 1. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintah 2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa 3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang 4. Menaati ketentuan peraturan perundang- undangan 5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab 6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diuar kedinasan 7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasian jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan
6
8. Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah NKRI Disamping itu, peraturan kepala LAN-RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan Pelatihan Dasar prajabatan pola baru, mengharapkan peserta dapat memahami nilai- nilai dasar profesi
PNS melalui mekanisme penerapan dan
aktualisasi langsung ditempat tugas. Nilai- nilai dasar profesi PNS akan melekat kuat di dalam diri sehingga terbentuk PNS yang profesional. Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014, ASN didefiniskan sebagai profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai PPPK instansi pemerintah diangkat pejabat Pembina kepegawaian, kemudian diserahkan tugas dan digaji berdasarkan peraturan perundang- undangan. Visi Indonesia sehat 2020 menjadi suatu acuan bagi ASN pada bidang kesehatan, sehingga visi tersebut dapat tercapai dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas dan optimal. Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang dilakukan harus tepat, cepat, akurat ditempat pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh ASN yang profesional berdasarkan nilai- nilai dasar ANEKA yaitu ; Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Puskesmas
merupakan salah satu media ASN dalam melaksanakan nilai-
nilai dasar ANEKA. Dalam kesempatan ini saya seba gai ASN yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (Bidan) yang bekerja di Puskesmas Aek natolu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara akan berusaha untuk mengaktualisasikan nilai- nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta mengerti dan menerapkan Pelayanan publik yang baik, Manajemen ASN serta Whole Of Government didalam melakukan pelayanan untuk mencapai tujuan yang diharapkan yang akan dimulai pada tanggal 22 juni s/d 16 september 2017 Membentuk ASN yang profesional yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai- nilai dasar profesi ASN, dan mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar di bidang profesi kesehatan di UPT Puskesmas Aek natolu Kabupaten Toba Samosir yaitu: 1.
Mewujudkan Akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatan dan memberikan pelayanan kesehatan
2.
Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelayanan kesehatan
7
3.
Menjunjung tunggi standar etika publik dalam pelayanan kesehatan dan pelaksanaan tugas jabatan
4.
Mampu berinovasi dan menerapkan ide-ide kreatif untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan
5.
Kemampuan untuk tidak korupsi dalam memberikan pelayanan kesehatan
Serta mengerti dan memahami tentang manajemen ASN , mengoptimalkan pelayanan publik, melakukan kerjasama lintas sektoral yang relevan dengan tugas dan tujuan. Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat secara terarah, terpadu dan berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat
1.2 DESKRIPSI ORGANISASI
1.2.1 Profil UPT Puskesmas Aek Natolu
UPT Puskesmas Aek natolu terletak di Desa kecamatan Lumban julu
kabupaten Toba Samosir. UPT Puskesmas Aek natolu
milik pemerintah kabupaten Toba Samosir. Fasilitas kesehatan di UPT Puskesmas Aek natolu , adapun fasilitas di UPT Puskesmas Aek natolu yaitu ruangan dan alat- alat kesehatan . Ruangan di UPT Puskesmas Aek natolu antara lain terdiri dari 1) poliklinik umum, 2) laboratorium, 3) ruangan KIA/KB,4) ruang kesling, lansia dan survelence, 5) ruang gizi, 6) ruang imunisasi, 7) ruang BPJS, 8) gudang obat, 9) ruang rapat, 10) ruang kepala puskesmas, 11) ruang tata usaha, 12) poli gigi, 13) ruang obat, 14) ruang dokter Jumlah sumber daya manusia yang ada di UPT Puskesmas Aek natolu terdiri : 10 0rang bidan, 1 orang perawat gigi, 1 orang dokter umum,, 3 orang perawat, 2 orang SKM, 1 orang analisa kesehatan 1orang 1ahli giji 1 apoteker
8
1.2.2
Visi UPT Puskesmas Aek natolu
Untuk mendukung visi Dinas Kesehatan Toba Samosir “TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN BERKWALITAS MENUJU MASYARAKAT YANG SEHAT DAN MANDIRI”maka UPT Puskesmas Aek natolu
menyusun visi untuk
Puskesmas yaitu, MEMBERIKAN PELAYANAN YANG PRIMA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT KECAMATAN AEK NATOLU
YANG
SEHAT DAN HEBAT 2020” .
1.2.3
Misi UPT Puskesmas Aek natolu
Misi mencerminkan peran, fungsi dan wewenang seluruh pegawai di UPT Puskesmas Aek natolu
yang bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran
pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Aek natolu
Untuk mewujudkan; visi UPT Puskesmas Sigumpar ada 7 ( tujuh ) misi, yaitu: 1. Memberdayakan seluruh sumber daya yang ada di Puskesmas Aek natolu melakukan komponen pendukung pembangunan kesehatan 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. 4. Mendorong keinginan masyarakat untuk hidup sehat 5. Meningkatkan status gizi, kesehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat bagi individu, keluarga dan masyarakat 6. Menyelenggarakan sitem informasi puskesmas yang bermutu\ 7. Memanfaatkan teknologi kesehatan yang tepat guna
1.2.4 Nilai-Nilai Organisasi
1. Pro Rakyat
9
Dalam penyelenggaraan pembangunan keasehatan,selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.Diperoleh derajat kesehatan bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku,golongan,agama,dan status sosial ekonomi.
2. Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah,kondisi setempat,sosial budaya dan kondisi geografis.Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam
mengatasi
permasalahan kesehatan
yang berbeda-
beda,sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.
3. Bersih
Penyelenggaraan
pembanguanan
kesehatan
harus
bebas
dari
korupsi,kolusi,dan nepotisme (KKN),transparan, dan akuntabel.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan didaerah, situassi kondisi setempat,sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor- faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda , sehingga diperlukan penanganan yang berbeda.
10
1.2.6 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang angka kreditnya.Tugas pokok bidan
adalah memberikan asuhan kebidanan secara
menyeluruh pada pasien.
Sesuai
dengan
jenjang
pangkat,golongan
ruang
jabatan
fungsional
bidan
pelaksana,maka Pengatur,golongan ruang II/C memiliki jabatan bidan pelaksana dengan rincian sebagai berikut: 1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil ( ANC ) 2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin ( PNC ) 3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir ( kunjungan neonatal ) 4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah kerja puskesmas 5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan 6. Melaksanakan Keluarga Berencana ( KB ) kepada wanita usia subur ( WUS ) 7. Melaksanakan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil resiko tinggi 8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal bila ada kasus kematian ibbu dan bayi 9. Melaksakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan puskesmas.
1.3 Permasalahan
Dalam permasalahan tugas dan fungsi di UPT Puskesmas Aek natolu
banyak
ditemukan permasalahan yang menghambat pekerjaaan.Adapun permasalahan tersebut antara lain : 1.3.1
Belum optimalnya promosi kesehatan tentang pentingnya asi eksklusif di UPT Puskesmas Aek natolu .
1.3.2
Belum optimalnya SOP sterilisasi alat di UPT Puskesmas Sigumpar
1.3.3
Belum optimalnya promosi kesehatan keluarga berencana ( KB ) di UPT Puskesmas Sigumpar
1.3.4
Belum optimalnya
promosi kesehatan posyandu balita di UPT Puskesmas
Sigumpar
11
1.3.5
Belum optimalnya promosi kesehatan posyandu lansia di UPT Puskesmas Aek natolu BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
2.1 Identifikasi Isu
Dalam menyelesaikan permasalahan di tempat kerja,tahap pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian isu menurut Regester dan Larkin bahwa sebuah isu mempresentasikan suatu kesenjangan praktek dengan harapan para stakeholders.Atau dengan kata lain,sebuah isu yang timbul kepermukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa baik di dalam maupun di luar organisasi,yang jika dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi
atau
kinerja
organisasi
tersebut
di
masa
datang.Isu
bisa
meliputi
masalah,perubahan,peristiwa,situasi,kebijakan atau nilai yang tengah berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Penetapan kualitas isu sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu.Alat bantu penerapan isu antara lain adalah : 1. Aktual,artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat 2. Kekhalayakan, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak 3. Problematik, isu memiliki dimensi yang kompleks,sehingga perlu dicarikan solusinya 4. Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Adapun alat bantu lainnya,dengan menggunakan analisis USG dengan menetapkan penilaian 1-5 dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG.USG yang dimaksud adalah : 1. Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,dianalisis dan ditindaklanjuti 2. Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dangan akibat yang ditimbulkan 3. Growth , artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.
12
Setelah menetukan isu,maka langkah selanjutnya adalah merumuskan isu.Adapun isu-isu-isu yang terdapat dari UPT Puskesmas Aek natolu adalah : 2.1.1
Belum optimalnya pelayanan medis poli umum di UPT Puskesmas Aek natolu Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pelayanan para pegawai dalam penanganan pasien di poli klinik misalnya masih banyaknya pasien yang nunggu giliran tanpa nomor atrian pasien .
2.1.2
Belum optimalnya pelaksaan SOP sterilisasi alat di UPT Puskesmas Aek natolu Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran para petugas kesehatan untuk melakukan sterilisasi alat sebelum dan sesudah melakukan tindakan sesuai dengan standart operasional.
2.1.3
Belum optimalnya promosi kesehatan keluarga berencana ( KB ) di UPT Puskesmas Aek natolu Hal ini disebabkan karna kurangnya promosi kesehatan pentingnya keluarga berencana ( KB ) karna masih banyaknya masyarakat yang masih memiliki anak lebih dari 2.
2.1.4
Belum optimalnya promosi kesehatan posyandu balita di UPT Puskesmas Aek natolu Hal ini disebabkan karena kurangnya promosi kesehatan pentingnya posyandu balita karan masih balita yang tidak datang menimbang berat badan setelah selesai uminisasi diposyandu balita.
2.1.5
Belum optimalnya promosi kesehatan posyandu lansia di UPT Puskesmas Aek natolu Hal ini disebabkan karena masih kurangnya promosi kesehatan lansia dan tentang penyakit- penyakit yang sering terjadi pada usia lanjut
2.2Analisis Isu dan Dampaknya
Untuk menentukan isu prioritas yang akan diangkat di Puskesmas Aek natolu , terlebih
13
Dahulu akan dinilai kualitas isu dari segi aktualnya isu tersebut dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta merupakan masalah yang kompleks sehingga layak dan realistas untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya dapat dilihat paada tabel 1.
Tabel.1 Penilaian Kualitas Isu No
ISU
KRITERIA ISU Aktual
1
Kekhala
Proble
yakan
matik
Layak
Belum optimalnya pelayanan medis poli umum
2
Belum optimalnya pelaksaan SOP sterilisasi alat di UPT Puskesmas Aek natolu
3
Belum keluarga
optimalnya berencana
promosi (
KB
kesehatan )
di
UPT
Puskesmas Aek natolu
4
Belum optimalnya
pelayanan kebidanan
kepada ibu hamil di UPT Puskesmas Aek natolu
5
Belum
optimalnya
promosi
kesehatan
posyandu lansia di UPT Puskesmas Aek natolu
Keterangan :A = Aktual K = Kekhalayakan P = Problematik L= Kelayakan
14
15
16