BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian dan pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka dari itu, dalam sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi demi generasi sejalan dengan tuntutan kemajuan masyarakat. Pendidikan berkembang dari yang sederhana (primitif) yang berlangsung dari zaman dimana manusia masih berada dalam ruang lingkup kehidupan yang serba sederhana. Tujuan-tujuan pun amat terbatas pada hal-hal yang bersifat survival (pertahanan hidup terhadap ancaman alam sekitar). Perkembangan zaman membawa pengaruh yang sangat urgen dalam dunia pendidikan serta mengalami pergeseran nilai-nilai didalamnya, semenjak manusia telah dapat membentuk masyarakat yang semakin berbudaya dengan tuntunan hidup yang semakin tinggi. Pendidikan bukan hanya pada pembinaan keterampilan, melainkan kepada pengembangan kemampuan-kemampuan teoritis dan praktis berdasarkan konsep-konsep berfikir ilmiah. Dalam rangka merealisasikan tujuan-tujuan tersebut, maka sangat diperlukan penggunaan suatu metode untuk tercapainya tujuan yang dimaksud. Masalah belajar pada hakekatnya adalah proses kearah terbentuknya tingkah laku yang baru. Perbuatan belajar dilakukan manusia sepanjang hidupnya secara terus menerus dan secara berulang–ulang, sehingga terbentuklah kebiasaan belajar, melalui belajar manusia berusaha mengaktualkan potensi dirinya dan lingkungan secara optimal. Proses pembelajaran di dalam kelas sepanjang sejarah pendidikan akan selalu kita temui beragam persoalan yang silih berganti, berdinamika beserta proses pemecahan masalah (problem solving). Terlepas apakah permasalahan tersebut dengan tuntas terselesaikan maupun tidak sepenuhnya terpecahkan. Permasalahan tersebut biasanya membawa derivatif permasalahan baru yang
SMA Negeri I Lawang
1
cukup kompleks. Sehingga setidaknya hal ini dengan kita deteksi sedini mungkin dengan harapan agar
tidak berkelanjutan dan semakin mengaktifkan kondisi
pembelajaran itu sendiri. Lembaga pendidikan terutama sekolah berusaha, mengarahahkan dan memaksimalkan
efektivitas
belajar
dengan
jalan
merencanakan
dan
mengorganisasikan proses belajar mengajar. Sistem tersebut dikembangkan menjadi empat komponen yatu materi, tujuan, pengalaman belajar mengajar atau metode dan evaluasi. Keempat komponen tersebut dalam proses belajar mengajar merupakan bagian yang integral yang tidak dapat dipisah-pisahkan yang disebut dengan sistem pengajaran. Dalam sisitem pengajaran di atas tujuan menjadi pusat perhatian dan oreintasi kegiatannya, sehingga materi dan pengalamannya atau metode belajar mengajar dirancang dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu untuk membuktikan proses belajar mengajar berhasil atau tidaknya metode juga memegang peranan yang sangat penting dan menentukan proses belajar mengajar karena dengan penggunaan metode yang tepat yang akan mendapatkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, kreativistas siswa dalam proses belajar mengejar merupakan aktivitas yang direncanakan dan dikelola, agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, perlu diadakan metode yang tepat dalam pelaksanaan belajar mengajar yaitu metode tanya jawab, karena dengan metode tersebut nantinya akan tercipta keaktifan dalam proses belajar mengajar antar guru dengan murid. Berdasarkan uraian tersebut, maka metode tanya jawablah yang juga mengikut aktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Karena dalam proses belajar mengajar siswa mempunyai kedudukan ganda yakni sebagai objek (sasaran dalam proses kegiatan guru mengajar) juga sebagai subjek (pelaku dalam proses belajar mengajar) agar terjadi perubahan pada dirinya dari tidak tahu menjadi tahu , dari pasif menjadi aktif, dan hanya dengan metode yang tepat yang bisa mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar dan salah satu metode yang bisa mengaktifkan siswa disamping sang guru adalah dengan penggunaan metode tanya jawab.
SMA Negeri I Lawang
2
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut: 1.
Bagaimana penerapan metode tanya jawab dalam proses belajar
mengajar Al-Qur’an Hadits di kelas? 2.
Apakah penerapan metode tanya jawab bisa meningkatkan hasil
belajar mengajar Al-Qur’an Hadits ? C. Tujuan Penelitian Setiap manusia bertindak pasti mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, baik tujuan tersebut bermamfaat bagi diri sendiri maupun bermamfaat bagi orang lain Berkaitan dengan tujuan, sutrisno Hadi menerangkan sebagai berikut "Suatu reserch khususnya dalam ilmu-ilmu empirik, pada umumnya bertujuan untuk
menemukan,
mengembangkan
atau
menguji
kebenaran
suatu
pengetahuan"1 Sesuai dengan formulasi permasalahan diatas maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: 1. Ingin mengetahui sejauh mana keberhasilan
penerapan metode tanya
jawab dalam meningkatkan hasil belajar Qur’an Hadits di kelas III IPA MAN Malang II Batu 2. Ingin mengetahui bagaimana hubungan metode tanya jawab dengan peningkatan hasil belajar Qur’an Hadits siswa di kelas III IPA III IPA MAN Malang II Batu D. Manfaat Penelitian 3. Pelaksaannan penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dan memberi kontribusi dalam upaya proses belajar mengajar di MAN Malang II Batu . Adapun secara mendetail manfaat tersebut sebagai berikut :
1
Sutrisno hadi, Metodelogi Reserch I, Fakultas psikologi, UGM Yogyakarta, 1982, Hal. 13.
.
SMA Negeri I Lawang
3
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi superfisor dalam mengadakan pembinaan kepada guru tingkat umum dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan 2. Dapat dijadikan bahan referensi untuk mengkaji tentang penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar mengajar. 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pengajarannya. 4. Sebagai wawasan atau gambaran bagi guru dalam menerapkan metode tanya jawab 5. Dengan penerapan metode tanya jawab ini siswa dapat mengembangkan potensi masing-masing sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik 6. Dengan penelitian ini dapat menambah hasanah keilmuan bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya, sehingga dapat mengembangkan pengetahuan dengan wawasan yang lebih luas, baik secara teoritis maupun praktis. 7. Sebagai
bahan
untuk
memperluas
pengetahuan
peneliti
dalam
mempersiapkan diri sebagai calon tenaga didik E. Hipotesis Tindakan 1. Dengan penerapan metode Tanya jawab maka motivasi belajar siswa kelas III IPA MAN Malang II Batu akan meningkat. 2. Dengan menerapkan metode Tanya jawab akan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran Al-Qur’an Hadits siswa kelas III IPA MAN Malang II Batu
SMA Negeri I Lawang
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian metode tanya jawab Ada beberapa hal yang penulis anggap perlu diberikan batasan lebih jelas dan terurai yaitu antara lain metode dan tanya jawab. Seperti yang kita ketahui bahwa metode berasal dari bahas inggris” Method” yang berarti “ cara “.2 Ada pula yang menyebutkan bahwa metode berasal dari greek ( yunani) yang terdiri dari kata Metha yang berarti melalui dan Hodos yang berarti jalan atau cara. Jadi metode adalah jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.3 Metode yang berarti cara atau jalan yang dilalui maksudnya adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai tujuan tertentu (dalan ilmu pengetahuan
dan
sebagainya)
atau
cara
kerja
yang
sistematis
untuk
mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.4 Senada dengan batasan diatas, ada pula yang menyebutkan bahwa metode adalah cara-cara mengajar yang disusun berdasarkan prinsip dan sistem tertentu.5 Dari berbagai pendapat tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode adalah cara yang menyeluruh, teratur dan berfikir dengan baik untuk mencapaim suatu tujuan dalam kegiatan tertentu. Selanjutnya kita akan membahas tentang metode tanya jawab. Yang dimaksud dengan metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya sedankan murid menjawab tentang bahan atau materi yang ingin diperolehnya.6 Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan yang penting, sebab pertanyaan yang tersususun denagn teknik pengajuan yang tepat akan : 2
John m. echols dan Hasan shaddily, kamus inggris- indonesia, gramedia, jakarta, 1987, Hal. 379 Zuhairini Dkk. Metodelogi pendidikan agama, Ramadhani, solo. 4 Team penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasam, kmus besar bahasa indonesia, Debdikbud RI, Jakarta 1988, Hal. 581 5 Drs. Baseunang Saliwangi, Pengantar strategi belajar mengajar bahasa indonesia, IKIP Malang, 1991, Hal. 45. 6 Zuhairini Dkk. Metodelogi pendidikan agama, Ramadhani, solo.Hal. 86. 3
SMA Negeri I Lawang
5
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan c. Mengembangkan pola berfikir dan belajar aktif siswa, sebab berfikir sendiri adalah bertanya d. Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik. e. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas. B. Jenis-jenis pertanyaan Terdapat berbagai cara untuk menggolongkan jenis-jenis pertanyaan . beberapa diantaranya: Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya, Jenis-jenis pertanyaan menurut taksonomi Bloom, dan jenis-jenis menurut luas sempitnya pertanyaan . a.
Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya 7
1. Pertanyaan permintaan (complience question ) ialah pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan. Contoh: Bisakah saudara tenang agar suara saya bisa didengar? 2. Pertanyaan retorik (Rhetorical question ) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru karena merupakan teknik penyampaian informasi kepada siswa. Contoh : Guru : Apakah yang dimaksud dengan etos kerja menurut bahasa? Etos kerja menurut bahasa adalah …….. 3. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (Prompting question). Adalah pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam proses berfikir . Contoh : Guru : Minggu yang lalu kita telah membicarkan tentang pentingnya mengetahui etos kerja didalam kehidupan sehari-hari. Coba Lucky apa yang dimaksud dengan etos kerja menuurut istilah ? Lucky: diam (sedang berfikir) 7
Drs JJ. Hasibun, Dep. Ed, Drs. Moedjiono, Proses belajar mengajar, Remadja karya Cv, Bandung, 1998, Hal. 15-19.
SMA Negeri I Lawang
6
Guru : Silahkan dilihat dulu dasarnya dalam buku catatan tentang etos kerja yang sudah bapak terangkan pada minggu yang lalu. Nah ….bagaimana…., Lucky ? 4. Pertanyaan menggali (Probing Question). Adalah pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya. Contoh : Guru : Setelah kemarin kita bersama–sama membahas tentang Etos kerja, bagaimana pendapatmu tentang hal tersebut, Lucky? Lucky : semangat kerja, pak. Guru : itu kan menurut bahasa, sedangkan menurut istilah apa etos kerja itu ? dan seterusnya b. Jenis-jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom 1. Pertanyaan pengetahuan (Recall question atau Knowledge question) adalah pertanyaan yang harus mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya. Katakata yang sering digunakan dalam menyusun pertanyaan pengetahuan ini biasanya : Apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan. Contoh : Apa yang dimaksud etos kerja? 2. Pertanyaa pemahaman (comprension question) adalah pertanyaan yang menuntut siswa untuk menjawab pertanyaan dengan jalan mengorganisasi informasi yang telah diterimanya dengan kata–kata sendiri, atau menginterpretasikan atau membaca informasi yng dilukiskan melalui grafik atau kurva dengan jalan membandingkan atau membeda-bedakan. Contoh : Jelaskan dengan kata-katamu apa yang dimaksud dengan etos kerja? 3. Pertanyaan penerapan (Aplication question ) adalah pertanyaan yang menuntut siswa untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-atauran, kreteria, dan lain-lain yang telah diterimanya. Contoh : Berdasarkan penjelasan tadi , maka bagaimana etos kerja yang baik menurut kamu ?
SMA Negeri I Lawang
7
4. Pertanyaan analisis (analisis question) adalah pertanyaan yang menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara : -
Mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan
-
Mencari bukti-bukti atau kejadian yang menunjang suatu kesimpulan atau generalisasi.
-
Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat generalisasi dari atau berdasarkan informasi yang ada
Contoh : Menganalisa kesimpulan atau genearlisasi : dengan etos kerja yang baik, maka cita-cita kita akan tercapai. Dapatkah kalian menunjukkkan bukti bahwa hal tersebut bisa kita mencapainya! 5. Pertanyaan sintesis ( sintesis question ) ciri pertanyaan ini adalah jawabannya yang benar tidak tunggal, melainkan lebih dari satu dan menghendaki siswa untuk mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Pertanyaan sintesis menurt siswa untuk mencari komunikasi memecahkan masalah menurut imajinasinya , membuat ranmaaln atau prediksi. Contoh : Apa yang terjadi jika kita mempunyai etos kerja yang baik ? 6. Pertanyaan evaluasi (Evaluation question) Adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk menjawabnya denagn cara memberikan penilaiana atau pendapatnya terhadap suatu isu yang ditampilkan. Contoh : Menurut pendapat kalian, mana yang lebih baik antara orang yang mempunyai etos kerja dalam kehidupannya dengan orang yang tidak mempunyai etos kerja dalam kehidupannya? c. Jenis-jenis pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran 1. pertanyaan
sempit
(narrow
question)
adalah
pertanyaan
yang
membutuhkan jawaban yang tertutup, damn biasanya kunci jawabannya telah tersedia. a. Pertanyaan sempit informasi langsung : prtanyaan semacam ini menuntut siswa untuk menghafal atau mengingat inforamasi yang ada. Contoh: Bagaimana bunyi surat Al-Insyiroh ayat 7?
SMA Negeri I Lawang
8
b. Pertanyaan sempit memusat: Pertanyaan ini menuntut siswa agar mengembangkan ide atau jawabannya dengan cara menuntunnya melalui petunjuk tertentu. Contoh: Bagaimana etos kerja yang baik dan benar? 2. Pertanyaan Luas (board question) ciri pertanyaan ini jawabannya mungkin lebih dari satu sebab pertanyaan ini belum mencapai jawaban yang spesifik sehingga masih diharapkan hasil yang terbuka. a. Pertanyaan luas terbuka (open-ended question) pertanyaan ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari jawabannya menurut cara dan gaya masing-masing. Contoh: Bagaimana cara kamu meningkatkat etos kerja? b. Pertanyaan luas menilai (evaluating question) pertanyaan ini meminta siswa untuk mengadakan penilaian terhadap aspek kognitif maupun sikap. Pertanyaan ini lebih efektif bila guru menghendaki siswa untuk merumuskan pendapat, menentukan sikap, tukar menukar terhadap issue. Contoh: Bagaimana pendapatmu tentang etos kerja yang baik? d. Teknik Bertanya Suatu pertanyaan yang baik ditinjau dari segi isinya, tetapi cara mengajukannya tidak tepat, akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu aspek teknik dari pertanyaan harus pula dipakai dan dilatih, agar pengajar dapat menggunakan pertanyaan secara efektif dalam prioses belajar mengajar. Faktor-faktor yang harus iperhatikan dalam mengajukan pertanyaan anatara lain: a.
Kejelasan dan keterkaitan pertanyaan Pertanyaan hendaknya diajukan dengan jelas, serta nampak kaitannya
antara jalan pikiran yang satu dengan yang lain. Hindari kebiasaan–kebiasaan yang jelek dalam bertanya. b.
Kecepatan dan selang waktu Usahakan menyampaikan pertanyaan dengan jelas serta tidka tergesa-gesa.
Begitu pertanyaan selesai diucapkan, berhentilah sejenakj untuk memberi
SMA Negeri I Lawang
9
kesempatan kepada siswa untuk berfikir, sementara itu, sambil memonitor kelas apakah sudah ada yang siap menjawab. c.
Arah dan distribusi penunjukan Pertanyaan
hendaknya
diajukan
keseluruh
kelas,
sesudah
diberi
kesempatan berfikir, barulah menunjuk seseorang untuk menjawabnya. Diusahakan agar pertanyaan distribusikan secara meratakeseluruh kelas. d.
Teknik Reinforcemenent Dimaksudkan untuk menuimbulkan sikap yang positif pada siswa serta
meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memungkinkan tercapainya tujuan belajar yang lebih baik. e.
Teknik menuntun dan menggali (promting and probing).
e. Langkah-langkah mempersiapkan tanya jawab 1.
Rumuskan tujuan khusus yang ingi dicapai dengan jelas.
2.
Cari alasan mengapa mempergunakan metode tanya jawab.
3.
Susunlah dan rumuskan pertanyaan-pertanyaan dengan jelas,
singkat, dan dengan menggunkan bahasa yang mudah dipahami. C. Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Penggunaan metode Tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang cukup wajar dan tepat apabila penggunaannya dipergunakan untuk: 1. Merangsang agar perhatian anak terarah pada suatu bahan pelajaran yang sedang dibicarakan. 2. Mengarahkan proses berfikir dan pengamatan anak didik. 3. Meninjau penguasaan anak dalam penguasaan materi yang telah diajarkan. 4. Melaksanakan ulangan dan memberikan selingan dalam ceramah. Kelebihan dan Kelemahan Metode Tanya Jawab Menurut Imansyah Ali Pandie kelebihan metode Tanya jawab terletak pada:
SMA Negeri I Lawang 10
1. Suasana kelas lebih hidup karena siswa berpikir aktif. 2. sangat positif untuk melatih anak untuk berani mengemukakan pendapat secara lisan dan teratur. 3. Murid yang biasanya malas memperhatikan menjadi lebih hati-hati dan sungguh-sungguh mengikuti pelajaran. Sedangakan kelemahan terdapat apabila 1. Terjadi perbedaan pendapat maka akan terjadi perdebatan sengit sehingga memakan waktu yang banyak untuk menyelesaikan 2. Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan. 3. Memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran.
SMA Negeri I Lawang 11
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas penerapan metode tanya jawab terhadap peningkatan prestasi belajar, khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits siswa Kelas III IPA MAN Malang II Batu . Maka dalam hal ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal serta objektif maka sangat diperlukan sekali untuk merumuskan skenario penelitian mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pada evaluasinya. Penelitian ini dimulai dari persiapan penelitian, hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan suatu metode sebelum materi tersebut diberikan. Setelah peneliti menentukan suatu metode untuk diterapkan, maka peneliti mulai melakukan penelitian dikelas. Sejarah MAN Malang II Batu 1.
PGAA NU Batu diresmikan Menjadi SPIAIN Sunan Ampel
dengan surat keputusan Menteri Agama Nomot 02 Tahun 1970, menempati Gedung milik al-Maarif Batu Jalan Semeru No. 22 Batu. 2.
Tahun 1978 secara resmi menjadi MAN Malang II Batu
berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor 17 Tahun 1978, menempati gedung Al-Ma’arif Batu. 3.
Tahun 1979 MAN Malang II Batu pindah lokasi ke gedung milik
MI Raudlatul Ulum di jalan Lahor 23 dengan Hak Sewa Bangunan. 4.
Tahun 1981 secara resmi MAN Malang II telah menempati gedung
milik sendiri (Pemerintah) yang berlokasi di Jalan Patimura Nomor 25 Batu yang dibangun dengan dana DIP Tahun Anggaran 1980/1981. B. Prosedur Penelitian 1. Skenario Tindakan Pembelajaran Penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui efektifitas peranan metode Tanya jawab terhadap motifasi belajar siswa kelas III IPA MAN Malang Batu, khususnya mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Untuk
SMA Negeri I Lawang 12
mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan scenario tindakan pembelajaran mulai dari persiapan sampai evaluasi. Penelitian ini dimulai dari persiapan sebagai berikut: a. Menguasai materi yang akan diajarkan b. Menyediakan alat yang diperlukan c. Membuat rancangan pembelajaran d. Menulis garis besar pertanyaan dan rancangan pembelajaran materi yang sudah diajarkan agar siswa lebih mudah mengikuti Tanya jawab e. Mengusahakan agar siswa paham dengan pertanyan yang dilontarkan f. Mencatat dan memberi nilai terhadap siswa yang bertanya dan yang menjawab pertanyaan. 2. Lokasi Penelitian Dalam hal ini lokasi penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Malang II Batu, yaitu di Jl. Patimura No. 25 Batu. 3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 5 kali pertemuan yang dimulai hari Rabu tanggal 16 Pebruari 2005 dan berakhir tanggal 16 Maret2005. 4. Alat dan Obyek Penelitian Alat yang digunakan dalam peneitian ini adalah Prota, Promes, skenario pembelajaran, alat evaluasi, dan Instrumen yang lain. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III IPA MAN Malang II Batu. C. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan selama 34 hari (5 kali pertemuan) terhitung sejak tanggal 16 Pebruari dan berakhir pada tanggal 16 Maret 2005 Pertemuan Pertama (Rabu,16 Pebruari 2005) . A.A
Tahap Awal
SMA Negeri I Lawang 13
1. Salam Pembuka 2. Perkenalan antara peneliti dan siswa • Memperkenalkan satu persatu dimulai dari peneliti serta dilanjutkan dengan perangkat kelas dan terkhir siswa. • Menjelaskan mengenai maksud dan tujuan peneliti di MAN Malang II • Guru memberikan stimulus dan memberikan garis besar tentang materi yang akan disampaikan B. Tahap Inti 1. Menjelaskan Materi ( Pengembangan Teknologi Kedirgantaraan). 2. Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dapat dimengerti (taya jawab). Disini peneliti mendapatkan adanya kepasifan dalam siswa. 3. Peneliti mengulangi penjelasan kepada siswa sampai seluruhnya paham C. Tahapan Akhir 1. Menyimpulkan materi 2. Pemberian tugas individu 3. Penutup Pertemuan Kedua (Rabu, 23 Pebruari 2005) A
Pendahuluan
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mudah dalam mengikuti pelajaran yang akan disampaikan. 2. Guru mengadakan pre test B
Tahapan Inti
1. Menjelaskan Materi ( Pengembangan Teknologi Pertambangan) 2. Tanya Jawab. Disini guru mulai mendapatkan beberapa siswa yang mulai bertanya. 3. Peneliti mengulangi penjelasan kepada siswa sampai seluruhnya paham C
Tahap akhir
1. Menyimpulkan materi secara keseluruhan 2. Pemberian tugas individu
SMA Negeri I Lawang 14
3. Penutup Pertemuan ketiga (Kamis, 2 Mareti 2005) A
Pendahuluan
1.
Guru memberikan motivasi
2.
Guru mengadakan pre test
B
Tahapan Inti
1. Menjealskan materi (Pengembangan Teknologi Perkapalan) 2. Tanya Jawab. Disini sudah banyak siswa yang mulai bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan baik. 3. Guru mengulangi penjelasan kepada siswa sampai seluruhnya paham 4. Guru mengadakan post test C
Tahap akhir
1. Menyimpulkan materi secara keseluruhan 2. Pemberian tugas individu 3. Penutup Pertemuan keempat (Rabu, 9 Maret 2005) A
Pendahuluan
1. Motifasi 2. Pre Test B
Tahapan Inti
1. Menjelaskan Materi (Pengembangan Teknologi Transportasi dan Proses Penciptaan Manusia) 2. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok diharuskan untuk membuat pertanyaan yang ditujukan kepada kelompok yang lain. Dari sini banyak siswa yang mengajukan berbagai macam pertanyaan yang berhubungan dengan materi. C. Tahap akhir 1. Menyimpulkan materi secara keseluruhan 2. Pemberian tugas individu 3. Penutup
SMA Negeri I Lawang 15
Pertemuan Kelima (Rabu, 16 Maret 2005) A. Pendahuluan 1. Motifasi 2. Pre Test B. Tahapan Inti 1. Guru membagikan soal test (tertulis) tentang bab Pengembangan Teknologi
Kedirgantaraan,
Teknologi
Pertambangan,
Teknologi
Perkapalan, Alat Transportasi dan Proses Penciptaan Manusia. 2. Guru memberikan instruksi cara mengerjakan soal kepada siswa 3. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal dengan durasi waktu 60 menit untuk menjawab soal obyrktif dan subyektif. C
Tahap akhir
1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan soal jawaban 2. Guru menutup pertemuan/salam penutup. D. Metode penelitian Metode sangatlah penting didalam penelitian agar tercapainya tujuan secara maksimal dan objektif. Dalam melaksanakan penelitian sudah barang tentu menggunakan metode-metode tertentu disesuaikan dengan kebutuhan peneliti agar dapat mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah Kelas III IPA MAN Malang II Batu 2. Populasi Berdasarkan pokok permasalahan diatas , maka sumber data yang kami butuhkan adalah suatu populasi. Menurut Dr. Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Jadi dalam penelitian ini penulis mengambil sumber data pada MAN Malang II Batu. 3. Sampel
SMA Negeri I Lawang 16
Sampel adalah bagian dari populasi, yaitu yang menjadi objek dari suatu penelitian. Adapun sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas III IPA MAN Malang II Batu. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka dibutuhkan adanya teknik pengumpulan data, agar data-data yang diperoleh dapat mencapai tingkat validitas. Adapun metode yang penulis pakai dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode observasi adalah suatu metode yang digunakan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung, Sutrisno Hadi mengatakan Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomina-fenomina yang diselidiki .8 2. Metode Interview Menurut Suharsimi Arikunto “Metode Interview sering disebut dengan wawancara/koesioner lisan, adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.9 3. Metode Dokumenter Adalah suatu metode yang digunakan dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan. Data tersebut berupa catatan nilai tes yang dilakukan.
E. Metode Analisis Data Adapun analisis data merupakan suatu proses penyederhananaan dan pengelompokan
data
sesuai
dengan
instrumen
yang
digunakan
untuk
menganalisisnya. Dalam penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk 8
Sutrisno Hadi, Metode Research I, fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, 1982, Hal. 136 Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1991, Hal. 126 9
SMA Negeri I Lawang 17
menetapkan sifat suatu situasi pada saat waktu penyelidikan itu dilakukan. Dalam penelitian ini tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikehendaki seperti yang ditemui dalam penelitian eksperimen.10 Untuk mengelola data yang sudah terkumpul, penulis menggunakan metode yang sesuai dengan sifat-sifat data, yaitu : Untuk menganalisis data kualitatif (data yang tidak direalisasikan dengan angka) akan digunakan teknik analisis deskriptif kualitataif atau yang diungkapkan dengan kalimat, yaitu dengan menggunakan reflektif tinking, yaitu dengan mengkombinasikan cara berfikir deduktif dan induktif.
10
Arief Furchan, Pendekatan Penelitian Dalam Pendidikan, Usaha nasional, Surabaya, 1982, Hal 215
SMA Negeri I Lawang 18
BAB IV HASIL PENELITIAN Untuk mngetahui hasil peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat pada daftar nilai dibawah ini, yang manggunakan penelitian dengan menggunakan metode Tanya jawab. Maka untuk mengetahui hasil peningkatan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan metode Tanya jawab dapat dilihat pada daftar nilai dibawah ini : DAFTAR NILAI SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI MALANG II BATU Tahun Pelajaran 2004/2005 Mata Pelajaran: Al-Qur’an Hadits No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Induk 4145 4150 4158 4164 4169 4176 4177 4215 4216 4217 4218 4220 4222 4225 4227 4228 4233 4240 4241 4243 4247 4249 4258 4262 4273
NAMA Afrilia Budianti Ahmad Ridlollah Ana Nur Aini Solekhah Aniswatin Aisyah Asih Kurniawati Christina Wardani Dafiq Rikomawanto Gilang Yoga Perkasa Hadi Sugianto Halimatus Sa’diyah Hamdan Anang Kholili Hari Mahmudi Hendrik Setiawan Hervina Sovia Rosa Ifan Aminudin Ifatul Khusnah Ika Rosita Fitri Intan Nurani Ira Nursetiadi Ika Putri Joko Sentono Khusnul Fatimah Laila Anisa M. Denny Firmanda Maria Fitri Rahayu Muhammad Asrofi
Semester / kelas: Genap / III IPA L/P
Nilai Tugas
Nilai Ulangan
P L P P P P L L L P L L L P L P L P P L P P L P L
75 80 85 90 75 80 95 80 85 80 85 80 80 75 95 90 85 80 75 95 95 80 90 80 80
87 90 84 87 87 82 85 90 87 87 87 84 80 86 87 86 84 84 85 87 87 87 90 84 88
SMA Negeri I Lawang 19
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
4274 4278 4285 4292 4294 4297 4298 4299 4302 4305 4307 4323 4325 4340 4352 4364 4368 4370 4380
Muhammad Auliansyah Abi Mukhamad Hendrik Lukman Ninik Saudah Nur Hidayah Nur Komaria Nurdina Astari Nuril Anwar Hamdani Nuril Evanti Laila Nurul Fadhilah Pamuji Widodo Pristina Agus Wahyuningsih Roy Saiful Rokim Sumantri Titik Nur Khotimah Wahyu Siswi Utami Wildan Mahsun Yayuk Tri Wahyu Ningsih Zudi Irmawanto
L L P P P P L P P L P L L L P P L P L
70 85
80 80
85 90 95 75 75 75 90 80 70 70 80 70 80 75 85 85 85
88 90 87 84 84 84 87 80 84 80 80 87 87 86 80 87 87
Berdasarkan data diatas dari hasil post test dan tugas maka dapat disimpulkan bahwa metode Tanya Jawab berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar siswa Kelas III IPA MAN Malang II Batu, karena setelah penggunanaan metode tanya jawab tersebut hasil dari post test dan tugas siswa mengalami peningkatan dan dengan memperoleh hasil yang memuaskan.
SMA Negeri I Lawang 20
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah : 1.
Siswa merasa menjadi bagian dalam proses belajar mengajar
(sebagai Subyek) 2.
Dengan penerapan Metode Tanya Jawab mampu meningkatkan
partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar 3.
Dengan penerapan metode tanya jawab siswa lebih aktif sehingga
materi yang disampaikan lebih dipahami dan dicerna dengan baik 4.
Sebagian besar siswa menyukai penerapan metode tanya jawab
5.
sebagian siswa ikut berpartisipasi dalam tanya jawab baik antara
murid dengan murid, murid dengan guru maupun guru dengan murid. 6.
Sebagian besar siswa mendapatkan hasil post test dan ulangan
setelah penggunaan metode tanya jawab. B. Saran 1.
Adanya tanggapan yang baik dari sebagian siswa terhadap metode
tanya jawab, dari hal tersebut diharapkan guru dapat memamfaatkan metode ini dengan baik dalam proses belajar mengajar. 2.
Kesulitan dan kurang senangnya siswa terhadap penerapan metode
tanya jawab ini, seharusnya dijadikan acuan bagi guru dan tenaga pengembang pendidikan untuk memperbaiki praktek pengajaran yang sedang diembannya. 3.
Berdasarkan dari analisa metode-metode yang sering
dipakai
dalam proses belajar mengajar adalah metode ceramah yang kemungkinan siswa mengalami kejenuhan karena tidak dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar, untuk itu maka sangat diperlukan untuk penerapan metode tanya jawab agar siswa lebih aktif dan tidak mengalami kejenuhan dalam peroses belajar mengajar.
SMA Negeri I Lawang 21
DAFTAR PUSTAKA -
Zuhairini dkk, metodelogi Pendidikan Agama, Ramadhani, Solo.
-
Saliwangi Baseunang Drs. Pengantar Strategi Belajar Mengajar
Bahasa Indonesia, IKIP Malang, 1991. -
Hadi Sutrisno, Metodelogi Research I, Fakultas Psikologi UGM
Yogyakarta, 1982 -
Furchan Arief, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Usaha
Nasional, Surabaya, 1982. -
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, IKIP Malang. 1991 -
Hasibun JJ. Drs. Dep. Ed, Moedjiono. Drs. Proses Belajar
Mengajar. Redmaja Karya CV. Bandung, 1998 -
John M. Echols dan Hasan Shaddily, Kamus Inggris-Indonesia,
Gramedia, Jakarta, 1987.
SMA Negeri I Lawang 22
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Puji Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya,
sehinnga
penulis
dapat
menyelesaikan tugas penyusunan laporan PKLI dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Laporan ini berisi tentang metode tanya jawab yang harus dipersiapkan oleh seorang guru untuk membantu siswa agar lebih mudah dan juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an Hadits. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah semester VII sebagai wujud dari partisipasi serta persiapan kami dalam mengembangkan ilmu yang kami peroleh juga ketika berada di MAN Malang II Batu, agar bermanfaat bagi kita semua dan masyarakat seluruhnya, khususnya bagi penulis sendiri. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu menyukseskan program PKLI, terutama dalam kaitannya dengan pembuatan satuan pelajaran. Kami sadar bahwa dalam hal ini tidaklah mungkin kami dapat menyelesaikan laporan ini tanpa bantuan, pengarahan bimbingan dan motivasi khususnya kepada: 1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang dengan sabar telah membimbing, mendo’akan, mengarahkan, memberikan kepercayaan, danbantuan moril serta materiil hingga terselesesainya laporan ini. 2. Bapak prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku ketua UIN Malang. 3. Bapak Zainuddin selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingannya hingga PKL I ini selesai 4. Bapak Masrur Arifin, S. Pd selaku kepala sekolah MAN Malang II Batu yang telah memberi izin dan kerja samanya. 5. Bapak Abdullah Ubaid selaku guru pamong yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan pada kami.
SMA Negeri I Lawang 23
6. Segenap guru dan karyawan MAN Malang II Batu yang telah memberikan bantuan serta motivasi dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini. 7. Semua teman-teman kelompok 19: Azam, Andar, Cenul, celvin (Avin), Muna, Adik kecil (Ina), Fajar, Widi, Neng Isfi, Beny delloen, Amboe Hud, Amboe Jup, Uus, Diana and Yudik terima kasih atas segala motivasi dan bantuannya. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan penulis berharap semoga dengan rahmat dan hidayah-Nya laporan ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
SMA Negeri I Lawang 24
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PRAKTIK KERJA LAPANGAN INTEGRATIF (PKLI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI MALANG II BATU Jl. Pattimura No. 25 Telp. 0341_592185
Penggunaan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas III IPA MAN Malang II Batu
OLEH RAHMI YUTI 01110264
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM 2005
SMA Negeri I Lawang 25
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN INTEGRATIF (PKLI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI MALANG II BATU Jl. Pattimura No. 25 Telp. 0341_592185 Penggunaan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas III IPA MAN Malang II Batu
Disusun untuk memenuhi tugas akhir PKLI Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Malang 2004/2005 Laporan ini telah disetujui dan disyahkan Di : Batu Tanggal : Maret 2005 Guru Pamong
Dosen Pembimbing Lapangan
Abdullah Ubaid, A.Md. NIP. 150 079 970
Drs. Zainuddin, M.A NIP. 150 207 502
Mengetahui, Kepala MAN Malang II Batu
Masrur Arifin, S.Pd NIP. 150 221 196
SMA Negeri I Lawang 26
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis BAB II : KAJIAN PUSTAKA Metode Tanya Jawab A. Pengertian Metode Tanya Jawab B. Jenis-jenis Pertanyaan dan Petunjuk Penggunaannya C. Kelebihan Metode Tanya Jawab D. Kelemahan Metode Tanya Jawab BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sejarah Singkat MAN Malang II Batu B.
Prosedur Penelitian
1. Skenario Tindakan Pembelajaran 2. Lokasi Penelitian 3. Pelaksanaan Penelitian 4. Alat dan Obyek Penelitian C.
Pelaksanaan Tindakan
D.
Metode Penelitian
E.
Metode Analisis Data
SMA Negeri I Lawang 27
BAB IV : HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA
SMA Negeri I Lawang 28