PENDAHULUAN
Memahami persoalan Jabariyah dan Qadariyah yang menjadi salah satu pokok bahasan utama dalam sejarah teologi Islam, dapat dilihat dari dua sisi pandang, yang pertama adalah sosiologis masyarakat Arab dan kedua yaitu apa yang kita sebut dengan institusi atau aliran pemahaman. A.
Sosi So siol olog ogis is masy masyar arak akat at Arab Arab Kondisi sosiologis masyarakat Arab, dengan suasana teriknya panas dan
tanah berupa padang pasir tandus, menjadikan mereka tidak banyak menemukan cara cara untu untukk meru meruba bahh hidu hidupp ke arah arah yang yang lebi lebihh baik baik.. Hal Hal inil inilah ah kemu kemudi dian an menggirin menggiringg pemahama pemahamann jabary atau fatalism ke dalam dalam parad paradigm igmaa berfik berfikir ir mereka.1 Disam Disampin pingg itu itu,, kuatny kuatnyaa iman iman terhad terhadap ap qudrat qudrat dan irada iradatt All Allah ah SWT, SWT, ditambah pula dengan sifat wahdaniyat-Nya juga mendorong kuatnya pola fikir tersebut.2 B.
Inst Instit itus usii ata atauu ali alira rann pem pemah aham aman an Pola fikir masyarakat Arab seperti tersebut di atas, menjadi sebuah aliran
(institusi) setelah muncul orang (figur) yang menguatkan dan mengembangkan pemahaman tersebut. Tertulis dalam buku-buku sejarah, dua aliran yang saling bertentangan dalam hal pemikiran teologi yaitu Jabariyah dan Qadariyah. Makalah ini akan membahas persoalan teologi kedua aliran tersebut, yaitu asal-u asal-usul sul,, dasar dasar ajara ajarann dan perban perbandin dinga gann pemiki pemikiran ran teolog teologii terkai terkaitt denga dengann perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia, dengan lebih mengedepankan telaah institutif, dan tidak secara sosiologis.
Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran, sejarah analisa perbandingan , UI Press, Jakarta, 1983, hal 31. 2 Abdul Mun’im Thaib Thahir, Ilmu Kalam, Widjaya, Jakarta, 1986, hal 101. 1
1
PEMBAHASAN A.
QADARIYAH
1.
Asal – usul
Penamaan aliran Qadariyah didasarkan pada pandangan kelompok ini yang percaya akan tidak adanya intervensi Tuhan terhadap perbuatan manusia. Kata Qadara berasal
dari bahasa Arab, artinya kemampuan, kekuatan, memutuskan .
Dalam Dalam bahasa bahasa Inggri Inggris, s, sering sering diseb disebut ut dengan dengan istila istilahh free free will atau free free act (kebebasan berkehendak dan kebebasan kebebasan berbuat). Arti Qadariyah secara terminologis adalah satu aliran yang percaya akan kebebasa kebebasann manusia manusia bertindak bertindak dan menentuk menentukan an pilihan pilihan perbuatan perbuatan tanpa tanpa peran peran Tuhan. Setiap manusia adalah pencipta bagi perbuatannya, dengan demikian, kita dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Manusia memiliki qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
3
Secara pasti, tidak dapat diketahui kapan tepatnya aliran Qadariyah ini lahir dan hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli sejarah. Pendapat yang populer, mengatakan bahwa faham Qadariyah pertama kali dimunculkan pada akhir masa Sahabat sekitar tahun 70 H/689 M, oleh Ma’bad al-Juhani (w. 80 H/699 M) dan Ghailan ad-Dimasyqi (w. 105 H/722 M). 4 Ma’bad al-Juhani adalah seorang Taba’i yang dapat dipercaya dan pernah berguru dengan Hasan al-Basri. Sedangkan Ghailan ad-Dimasyqi adalah seorang orator berasal dari Damaskus. Faham Qadariyah diduga berasal dari orang Irak bernama Susan5 yang beragama Kristen, kemudian memeluk agama Islam, dan Terdapat dua pendapat tentang penamaan aliran Qadariyah; pertama, pendapat yang menyandarkan kepada orang-orang yang berpendapat bahwa manusia adalah pencipta dan memiliki kekuatan mutlak terhadap apa yang akan diperbuatnya, tanpa intervensi apapun dari Tuhan. Dan kedua, adalah orang-orang yang berkeyakinan bahwa qudrah manusi manusiaa bukan bukan pada pada pencip penciptaa taann perbua perbuatan tan tetapi tetapi pada pada pemilih pemilihan an dan pelaks pelaksana anaan an perbuatan tersebut. 4 Ketika terjadi perbedaan pendapat di kalangan ahli sejarah tentang t entang aliran Qadariyah atau Jabariyah yang lebih dulu hadir? Penulis makalah berpendapat bahwa aliran Qadariyah lebih dahulu muncul, disebabkan 2 hal; Pertama, dilihat dari tahun wafat pencetus faham ini yaitu Ma’bad al-Juhani. Kedua, faham jabary atau fatalism yang ada waktu dulu belum berbentuk sebuah institusi aliran. 3
2
kembali lagi ke Kristen. Dari Susan inilah Ma’bad dan Ghailan mengambil faham tersebut. Pendap Pendapat at lain, lain, W. Montgo Montgomer meryy Watt Watt menemu menemukan kan dokume dokumenn lain lain yang yang menyatakan bahwa faham Qadariyah terdapat dalam Kitab ar-Risalah dan ditulis untuk Khalifah Abdul Malik oleh Hasan al-Basri sekitar tahun 700 M. 6 Dengan disebutkannya Ma’bad al-Juhani pernah berguru dengan Hasan alBasri pada keterangan Adz-Dzahabi dalam kitab Mizan al-I’tidal, maka sangat mungkin faham Qadary mula-mula dikenalkan oleh Hasan al-Basri dalam bentuk kajian-kajian kajian-kajian keIslaman, kemudian dicetuskan oleh Ma’bad al-Juhani dan Ghailan ad-Dimasyqi dalam bentuk aliran (institusi).
2.
Seba Sebabb-se seba bab b munc muncul ulny nya a alir aliran an Qada Qadari riah ah
Ada dua sebab utama yang dapat dikategorikan menjadi sebab munculnya faham dan aliran Qadariyah yaitu : a.
Masy Masyar araakat kat Ara Arab yan yangg ce cende nderun rung fatalis , kehidupan yang serba sulit, faktor alam yang tidak mendukung untuk lepas dari faham tersebut. Agama Islam yang dianut oleh mereka justru menjadikan mereka bertambah dalam ke faham fatalis tersebut. Allah SWT telah menentukan nasib manusia terlebih dahulu, dalam perbuatannya, manusia hanya bertindak menurut nasib yang ditentukan sejak azali. Ada Sunnatullah yang hadir dalam setiap detak dan detik denyut kehidupan semesta ini, dan manusia hanya bertindak menurut nasib yang telah ditentukan.
b. b.
Seca ecara polit olitis is,, pemeri merint ntaah yang berku rkuasa asa keti ketikka itu itu, Bani Bani Uma Umayyah yah, menganut dan menekankan faham fatalis, serta menjadikannya legitimasi
Susan adalah penganut filsafat Nasrani Sekte Nestorian yang mendirikan sekolah filsafat di Gundisapur, dan berdekatan dengan Basrah. Sekte Nestorian ini mengadopsi filsafat Yuna Yunani ni alir aliran an Epik Epikur urea eani nism smee (Abiq (Abiqur uriy iyyu yun) n),, deng dengan an kons konsep epny nyaa : Dikarenakan 5
perbuatan-perbuatan kita adalah bebas, dan kepada merekalah (perbuatan-perbuatan tersebut) tersebut) dilekatkan dilekatkan pujian dan celaan. celaan. Shobarin Syakur, Sejara Sejarah h Ilmu Ilmu Kalam Kalam dan tidak terbitkan. Lihat Pemahaman Qada dan Qadar, makalah
www.elvingunawan.blog.frienster.com/2007/02/sejarah-ilmu-kalam-dan-pemahamanqada-da-qadar/. 6 www.ahmad-mubarok.blogspot.com/2008/09/ilmu-kalam.html.. pendapat ini mengutip www.ahmad-mubarok.blogspot.com/2008/09/ilmu-kalam.html buku Rosihan Anwar, Ilmu Kalam, Bandung : Pustaka Setia, 2006, hal. 70.
3
kekuasaan yang dipegang. Apa yang menjadi ketetapan penguasa adalah takdir Tuhan, sehingga siapapun yang menentang, maka sama saja dengan mene menent ntan angg kete ketent ntua uann Tuha Tuhan. n. Hadi Hadirn rnya ya Qada Qadari riya yahh dian diangg ggap ap seba sebaga gaii hamba hambatan tan dan dukung dukungan an kepada kepada kelomp kelompok ok yang yang kritis kritis terha terhadap dap rezim. rezim. Faham Faham Takdi Takdirr yang yang dikemb dikembang angkan kan Qadari Qadariyah yah sanga sangatt berbed berbedaa denga dengann keyakinan pemerintah.
Seiring perjalanan penyebaran faham ini, Ma’bad al-Juhani terlibat dalam gerakan gerakan politik politik menentang menentang pemerintah pemerintahan an Umayyah. Umayyah. Beliau Beliau memihak memihak kepada kepada ‘Abd ‘Abdur urra rahm hman an ibn ibn al-A al-Asy sy’a ’as, s, Gube Gubern rnur ur Saji Sajist stan an wila wilaya yahh keku kekuas asan annn Bani Bani Umayyah. Dan pada satu pertempuran, Ma’bad al-Juhani terbunuh pada tahun 80H. Ghailan ad-Dimasyqi menjadi penerus aliran Qadariyah pasca terbunuhnya Ma’ba Ma’badd al-Juha al-Juhani. ni. Faham Faham ini menye menyebar bar luas luas ke wil wilaya ayahh Damas Damaskus kus,, namun namun mendapat larangan dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Sete Setela lahh Umar Umar bin bin Abdu Abdull Aziz Aziz wafa wafat, t, peny penyeb ebar aran an faha faham m ini ini dapa dapatt berlangsung lama, tapi Ghailan dihukum mati oleh Khalifah Hisyam bin Malik (724-743 M). Ada dialog singkat sebelum dia dibunuh : “Manusia “Manusia berkuasa berkuasa atas perbuata perbuatan-per n-perbuat buatanny annya, a, manusia manusia sendiri sendirilah lah yang melakukan perbuatan-perbuatan baik atas kehendak dan kekuasaannya sendiri. Dan manusia sendiri yang melakukan atau menjauhi perbuatan-perbuatan jahat atas kemauan dan dayanya sendiri” 7
3.
Dasar Ajaran
Faham Qadariyah, bukanlah faham yang semata-mata disandarkan kepada akal akal fikira fikirann saja saja.. Terbu Terbukti kti,, merek merekaa banya banyakk menja menjadik dikan an ayat-a ayat-ayat yat al-Qur al-Qur’an ’an sebagai pijakan dan penafsiran faham mereka, antara lain : a.
QS. Al-Kahfi : 29
www.zanikhan.multiply.com/profile. tulis www.zanikhan.multiply.com/profile. tulisan an ini ini meng mengut utip ip apa apa yang yang ditu ditulis lis Ali Ali alalMustafa al-Ghurabi, Tarikh al-Firaq al-Islamiyah, Kairo, tt. Hal. 33. 7
4
29. 29. Dan Dan Kata Kataka kanl nlah ah:: "Keb "Keben enar aran an itu itu data datang ngny nya a dari dari Tuha Tuhanm nmu; u; Maka Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. b.
QS. Ali Imran : 165
165. Dan Mengapa Mengapa ketika ketika kamu ditimpa ditimpa musibah (pada (pada peperangan peperangan Uhud), Uhud), padah padahal al kamu kamu Telah Telah menimp menimpaka akan n kekal kekalaha ahan n dua kali kali lipat lipat kepada kepada musuhmusuhmusuhm musuhmu u (pada (pada peper peperang angan an Badar Badar), ), kamu kamu berka berkata ta:: "Darim "Darimana ana datang datangny nya a (kek (kekal alah ahan an)) ini? ini?"" Kata Kataka kanl nlah ah:: "Itu "Itu dari dari (kes (kesal alah ahan an)) diri dirimu mu send sendir iri" i".. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. c.
QS. Ar-Ra’d : 11
5
11. Bagi manusia ada malaikat-mala malaikat-malaikat ikat yang selalu mengikutinya mengikutinya bergiliran, bergiliran, di muka muka dan dan di bela belaka kang ngny nya, a, me mere reka ka me menj njag agan anya ya atas atas peri perint ntah ah Alla Allah. h. Sesunggu Sesungguhnya hnya Allah tidak tidak merobah merobah keadaan keadaan sesuatu sesuatu kaum sehingga sehingga mereka mereka mero me roba bah h kead keadaa aan n yang yang ada ada pada pada diri diri me mere reka ka send sendir iri. i. dan dan apab apabil ila a Alla Allah h menghe menghenda ndaki ki kebur keburuk ukan an terha terhadap dap sesuat sesuatu u kaum, kaum, Maka Maka tak tak ada ada yang yang dapat dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. d.
QS. An-Nisaa : 111
111. 111. Barang rangsi siap apa a yang me men ngerj gerja akan dosa, sa, Maka aka Sesun sungguh gguhn nya ia menge mengerja rjaka kanny nnya a untuk untuk (kemu (kemudha dharat ratan) an) dirin dirinya ya sendi sendiri. ri. dan Allah Allah Maha Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
e.
QS. Fussilat : 40
40. Sesungguhnya Sesungguhnya orang-orang yang yang mengingkari ayat-ayat ayat-ayat kami, mereka tidak tidak tersembunyi dari kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari kiamat? perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. f.
QS. As-Sajadah : 40
6
4. Allah Allah lah yang mencipta menciptakan kan langit langit dan bumi dan apa yang ada di antara antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy [1188]. tidak ada bagi bagi kamu kamu sela selain in dari dari padany padanya a seoran seorang g penolo penolongp ngpun un dan tidak tidak (pula) (pula) seorang pemberi syafa'at [1189]. [1189]. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? [1188] bersemayam bersemayam di atas 'Arsy ialah ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, imani, sesuai dengan dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya. [1189] Syafa'at: Syafa'at: usaha perantaraan perantaraan dalam memberikan memberikan sesuatu manfaat manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
Dari ayat-ayat di atas, faham tentang taqdir ini meluas dan berkembang. 8 Dala Dalam m faha faham m Qada Qadariy riyah ah,, Takd Takdir ir difa difaha hami mi seba sebaga gaii kete ketent ntua uann Alla Allahh yang yang diciptakannya bagi alam semesta beserta seluruh isinya sejak azali, yaitu hukum alam yang dalam isltilah al-Qur’an disebut Sunnatullah. Seseorang diberi ganjaran ganjaran baik dengan balasan surga kelak di akhirat. Dan seseorang akan diberi ganjaran siksa di neraka. Semua ini atas pilihan sadar manusia manusia sendiri, bukan bukan pilihan akhir Tuhan. Tidaklah pantas manusia menerima siksaan atas tindakan salah yang dilakukan bukan atas keinginan dan kemampuannya kemampuannya sendiri.
9
Kemu Kemudi dian an,, deng dengan an pote potens nsii yang yang dibe diberi rika kann Tuha Tuhan, n, manu manusi siaa dapa dapatt mengembangkan sunnatullah yang ada. Contoh; manusia yang ditakdirkan tidak dapat mengangkat beban seperti kekuatan gajah. Tapi potensi yang ada, manusia dapat dapat berfikir berfikir mengangk mengangkat at dengan dengan mengguna menggunakan kan alat. Kreatifitas Kreatifitas inilah inilah yang menjadi keyakinan aliran ini. Hanya saja faham ini masih menyisakan pertanyaan, sejauh sejauh mana mana kebeb kebebasa asann yang yang dim dimili iliki ki manus manusia? ia? Sia Siapa pa yang yang memba membatas tasii daya daya imajinasi manusia? Dimana batas akhir kreatifitas manusia? Dilihat dari pendapat di atas, Qadariyah yang ada, lebih cenderung kepada pendapat yang mengatakan bahwa aliran Qadariyah disandarkan kepada orangorang yang meyakini meyakini adanya adanya sunnatu sunnatullah llah sebagai sebagai alternativ alternative-alte e-alternati rnatiff pilihan pilihan
Dalam Kitab al-Milal wan Nihal, pembahasan masalah Qadariyah disatukan dengan pembahasan doktrin-doktrin Mu’tazilah, sehingga perbedaan kedua aliran ini tidak begitu jelas. Ahmad Amin juga menjelaskna bahwa doktrin Qadar lebih luas dikupas oleh kalangan Mu’tazilah, sebab faham ini juga menjadikan salah satu doktrin Mu’tazilah. Akibatnya orang menamakan Qadariyah dengan Mu’tazilah karena kedua lairan ini samasama percaya bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tindakan tanpa campur tangan Tuhan. Lihat www.sherikay.blogspot.com/2008/11/aliran-qadariyah.html. 9 Ibid, hal. 3 8
7
yang diciptakan Tuhan dan manusia mempunyai kebebasan untuk memilih dan menentukan perbuatan tersebut. 10
B.
JABARIYAH
1.
Asal – usul
Aliran muncul di masa Pemerintahan Bani Umayyah berkuasa, kondisi sosiologis masyarakat sangat mendukung sehingga kelompok ini muncul. Faham ini dikenal dengan sebutan Fatalism atau Predestination . Kata Jabara dalam dalam bahas bahasaa arab arab berar berarti ti memaks memaksa. a. Secara Secara termin terminolo ologis gis,, Jabari Jabariyah yah diarti diartikan kan dengan dengan aliran aliran yang yang berkey berkeyaki akinan nan bahwa bahwa tid tidak ak adanya adanya perbuatan manusia secara hakekat dan menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah All ah SWT. SWT. Segala Segala perbua perbuatan tan hanya hanya terjad terjadii dengan dengan qudrat qudrat dan Irada Iradat-Ny t-Nya. a. Manusia tidak mempunyai Qudrat dan Iradat, manusia hanya merupakan wadah bagi apa yang Allah kehendaki. Manusia tidak mampu melakukan sesuatu dan memang tidak bisa disebut mamp mampu. u. Dida Didala lam m akti aktifi fita tasn snya ya,, ia terp terpak aksa sa kare karena na ia tida tidakk memp mempun unya yaii kema kemamp mpua uan, n, kehe kehend ndak ak dan dan kebe kebeba basa san. n. Paha Pahala la dan dan siks siksaa serta serta kewa kewaji jiba bann merupakan keterpaksaan seperti semua perbuatan. 11 Aliran Jabariyah pertama kali dicetuskan oleh Ja’ad ibn Dirham. Namun dalam sejarah tertulis bahwa penyebar faham ini adalah Jahm ibn Safwan (w. 127 H/745 M), lahir di kota Samarkand, Khurasan, Iran dan menetap di Iraq. Ia seorang budak yang sudah dimerdekakan (mawali). Aliran ini dimulai di kota Tirmizh (Iran Utara), dan dikenal juga dengan aliran Jahmiyah. 12 Berbeda dengan apa yang penulis baca pada makalah Zainal Abidin Syamsuddin, Lc. Beliau mengutip Hadits dari Abdullah ibn Umar : Nabi SAW bersabda : Qadariyah
10
adalah majusinya umat ini, jika mereka sakit janganlah kalian menjenguknya dan jika mereka mati janganlah kalian menyaksikan jenazahnya. (Shahih: dikeluarkan oleh Imam
Abu Dawud dalam Sunannya 4691), Imam Ahmad dalam Musnadnya (5584 2/86), Imam al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra. Dipublikasikan o l eh : www.ibnuramadhan.wordpress.com. Wallahu a’lam bish showab. 11 www.rdemha65.blogspot.com/2009/03/persoalan-kalam-satu.html,, Pendapat ini dikutip www.rdemha65.blogspot.com/2009/03/persoalan-kalam-satu.html dari pernyataan al-Syahrastani. 12 Faham ini diduga berasal dari filsafat Yunani yang didirikan oleh Zeno (336-264 SM) dari kota Citium pada tahun 30 SM yang kemudian dikembangkan oleh para pengikutnya
8
Filsafat Yunani mulai diadopsi oleh bangsa Persia, menjadi pembahasan pembahasan yang cukup mendapat tempat di kalangan ahli-ahli fikir. Konsep nya Zeno yang disitir oleh Aristoteles yaitu : Everything that is in ‘ruang kosong’ nya moti motion on must must be move moved d by some someth thin ing g
(sega (segala la sesuat sesuatuu yang yang berge bergerak rak,, pasti pasti
digerakkan oleh sesuatu. Artinya tidak ada sesuatu gerakan yang terjadi dengan sendirinya (spontanea). 13 Konsep ini dikaji oleh Iban ibn Sam’an, seorang Yahudi Syam, kemudian disampaikan dan difahami serta diyakini oleh Ja’ad ibn Dirham yang tak lain adalah guru dari Jahm ibn Safwan. Namun diyakini bahwa pengadopsian konsep filsafat Yunani ini hanya sebatas kulit nya nya saja (intifa’) bukan dalam bentuk substansi (Ta’aththur ). ). Jahm ibn Safwan pernah menjadi sekretaris Syuraih ibn al-Haris, golongan Murji’ah. Ia mengatakan bahwa : Manusia tidak mempunyai kekuasaan untuk berbuat apa-apa; manusia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri dan tidak mempunyai pilihan, manusia dalam perbuatan-perbuatannya adalah dipaksan dengan tidak ada kemauan dan pilihan baginya. 14
Sebenarnya
aliran Jabariyah ini sangat disukai dan didukung oleh Pemerintah Bani Umayyah, namun karena Jahm ibn Safwan terlibat pemberontakan terhadap Rezim penguasa, maka ia ditangkap dan dibunuh oleh Salma ibn Ahwaz al-Mazini, penguasa yang ditunjuk oleh bani Umayyah di Marwa (wilayah Turmekistan, Rusia) 15 Aliran Jabariyah terbagi ke dalam dua kelompok : a.
Moderat
Kelompok ini dipelopori oleh al-Husain ibn Muhammad an-Najjar dan Dirar ibn ‘Amr, yang berpendapat Tuhanlah yang menciptakan perbuatan perbuatan manusia baik yang buruk atau jahat. Tetapi, manusia memiliki yang disebut dengan Stoisis (Rawwaqiyyun). Kata Stoisis diambil dari nama gedung tempat ajaran filsafat ini dikembangkan yaitu Stoa. Lihat www.elvingunawan.blog.frienster.com/2007/02/sejarah-ilmu-kalam-dan-pemahamanqada-da-qadar . hal. 3 13 Ibid. 14 Abudin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat danTtasawuf (Dirasah Islamiyah), Jakarta: Grafindo Persada, hal. 39. 15 www. Alwifaqih.blogspot.com/2008/02/qadariyah-vs-jabariyah.html. hal. 1
9
ruang untuk mewujudkan perbuatan tersebut. Manusia tidak semata-mata menja menjadi di wayan wayangg saja saja (dipa (dipaksa ksa)) namun namun ada kerjas kerjasama ama antar antaraa keduan keduanya ya.. Kelompok ini menjadi penengah antara Qadariyah dan Jabariyah Ekstrem. b.
Ekstrem (radikal)
Kelompok ini yang menjadi arus utama aliran Jabariyah, dipelopori oleh Jahm ibn Safwan langsung. Melalui Jahm inilah faham fatalisme ini berkeyakinan bahwa manusia hanya wayang yang dipaksa untuk mengikuti takdir Tuhan.
2.
Dasar Ajaran
Dalam menyebarkan fahamnya, aliranini menunjukkan dalil-dalil al-Qur’an untuk mendukung pendapatnya : a.
QS. Ash-Shaffat : 96
96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". b.
QS. Al-Anfal : 17
17. Maka (yang sebenarnya) sebenarnya) bukan kamu yang yang membunuh mereka, mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melemp melempar, ar, teta tetapi pi Alla Allah-l h-lah ah yang yang melemp melempar. ar. (Alla (Allah h berbua berbuatt demik demikia ian n untuk untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
c.
QS. Al-Ihsan : 30
10
30. Dan kamu tidak tidak mampu (menempuh (menempuh jalan jalan itu), kecuali kecuali bila bila dikehendaki dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
d.
QS. Al-An’am : 39 dan 112
39. Dan orang-orang orang-orang yang mendustakan mendustakan ayat-ayat kami kami adalah pekak, bisu bisu dan berada dalam gelap gulita. barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya disesatkan-Nya [473]. dan barangsi barangsiapa apa yang dikehend dikehendaki aki Allah Allah (untuk (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus. [473] disesatkan Allah berarti: berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, Karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat .
112. Dan Demikianlah Demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu yaitu syaitan syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian sebahagian mereka membisikkan membisikkan kepada kepada sebahagi sebahagian an yang lain lain perkataa perkataan-pe n-perkat rkataan aan yang indah-in indah-indah dah untuk untuk menipu (manusia) [499] . Jikalau Jikalau Tuhanmu Tuhanmu menghend menghendaki aki,, niscaya niscaya mereka mereka tidak tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
[499] maksudnya maksudnya syaitan-sya syaitan-syaitan itan jenis jin dan manusia berupaya berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada nabi.
e.
QS. Al-Hadid : 22
11
22. Tiada Tiada suatu bencana bencanapun pun yang menimpa menimpa di bumi bumi dan (Tidak (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami mencipta menciptakann kannya. ya. Sesunggu Sesungguhnya hnya yang demikian demikian itu adalah adalah mudah mudah bagi Allah.
f.
QS. Hud : 6, 107-108
6. Dan tidak tidak ada suatu suatu binatang binatang melata melata [709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan 710] . semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh tempat penyimpanannya[ 710] mahfuzh). [709] yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap segenap makhluk Allah yang bernyawa. bernyawa. [710] menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
107. Mereka Mereka kekal di dalamnya dalamnya selama selama ada langit langit dan bumi [736] , kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.
12
108. Adapun orang-orang orang-orang yang berbahagia, berbahagia, Maka tempatnya tempatnya di dalam syurga, syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. [736] alam akhirat juga mempunyai langit dan bumi tersendiri.
g.
QS. Al-Qamar : 49
49. Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran .
h.
QS. Ar-Rum : 40
40. Allah-lah yang yang menciptakan menciptakan kamu, Kemudian memberimu memberimu rezki, rezki, Kemudian mematikanmu, Kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. i.
QS. Asy-Syura : 12
12. Kepunyaa Kepunyaan-Ny n-Nya-la a-lah h perbenda perbendahara haraan an langit dan bumi; bumi; dia melapangka melapangkan n rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya dia Maha mengetahui segala sesuatu. j. QS. Taha : 50
... ىَهدَ مُّث ُقَل ْخَ ءٍيْ شَ ّ كُ طَ عْ َأ ذ ذِ ّا ننَبرَ ٰ
Arti Artinya nya : Tuhan Tuhan Kamil Kamilah ah yang yang mem membe berik rikan an segal segala a sesuat sesuatu u kejadi kejadiann annya, ya, kemudian Allah memberi petunjuk kepadanya.
13
Dari dalil-dalil al-Qur’an di atas, setidaknya ada empat hal pokok yang menjadi doktrin aliran jabariyah : 1. Sifat Allah Allah SWT, SWT, mereka mereka tidak memben membenarkan arkan Allah Allah SWT diberi diberi sifat-si sifat-sifat fat yang yang terdap terdapat at pada pada makhl makhlukuk-Nya Nya.. Ayat Ayat al-Qur al-Qur’an ’an yang yang menye menyebut butkan kan Allah mendengar, berbicara, melihat dan lain-lain, tidak difahami secara tekstual tetapi secara kontekstual (majazi). 2. Surga dan dan Neraka Neraka serta aktifitas aktifitasnya nya tidaklah tidaklah kekal, kekal, meskipun meskipun banyak banyak ayat ayat yang menyatakan kekekalannya. Hal ini juga difahami secara majazi, karena hanya Allah yang kekal, jika ada makhluk yang kekal, maka Allah tidak lagi absolut. 3. Iman Iman dan dan Kufur Kufur yang menyert menyertai ai manusia manusia,, adalah adalah sebag sebagai ai sarana sarana Allah menunjukkan menunjukkan kekuasaan-Nya. Manusia tidak akan menjadi kafir meskipun ia ingkar terhadap Allah, dan sebaliknya. 4. Qudr Qudrat at dan dan Irada Iradatt Manu Manusi sia. a. Manu Manusi siaa tid tidak ak mamp mampuu mela melaku kuka kann suat suatuu perbuatan, tidak memiliki kemauan bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan. Semua adalah ciptaan Allah. Manusia hanya sebagai wayang yang digerakkan oleh dalang.
KESIMPULAN Perbandi Perbandingan ngan Pemaham Pemahaman an Teologi Teologi Qadariya Qadariyah h dan Jabariy Jabariyah ah dalam dalam hal Perbuatan Tuhan dan Perbuatan Manusia
14
A.
Konsep Konsep Pemikir Pemikiran an Qadariyah Qadariyah tent tentang ang Perbuata Perbuatan n Tuhan Tuhan dan Perbuata Perbuatan n Manusia
Tuhan adalah pencipta alternative atau pilihan takdir. Alternatif ketentuan Allah yang diciptakan bagi alam semesta beserta seluruh isinya sejak azali, yaitu hukum alam yang dalam istilah al-Qur’an al- Qur’an disebut Sunnatullah. Manusia menjadi penentu akhir perbuatan yang akan dilakukannya, karena memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memilih yang baik atau yang buruk tanpa intervensi Tuhan. Seseorang diberi ganjaran baik dengan balasan surga kelak di akhirat. Dan seseoran seseorangg akan diberi ganjaran ganjaran siksa di neraka. neraka. Semua ini atas pilihan sadar sadar manusia sendiri, bukan pilihan akhir Tuhan. Tidaklah pantas manusia menerima sik siksaan saan atas atas ti tind ndak akan an sala salahh yang yang dila dilaku kuka kann buka bukann atas atas kein keingi gina nann dan dan kemampuannya kemampuannya sendiri. B.
Konsep Konsep Pem Pemiki ikira ran n Jabari Jabariyah yah tent tentang ang Per Perbua buatan tan Tuhan Tuhan dan dan Perbu Perbuata atan n Manusia
Tuhan adalah Pencipta segala sesuatu di alam semesta, dan Tuhan pula yang menggerakkan & memaksakan ciptaan-Nya tersebut ke seluruh gerak makhluk Nya. Ketika manusia berbuat, itu sama saja dengan sunnah benda mati yang ‘melakukan’ aktifitasnya seperti matahari, air mengalir, hujan, dll. Manusia berbuat, perbuatan baik atau buruk, hanya sebagai wayang, yang dipaks dipaksaa melak melakuka ukann segala segala sesua sesuatu tu tergan tergantun tungg dalan dalang. g. Sehing Sehingga ga jik jikaa nanti nanti mendapat ganjaran surga atau neraka, maka itulah bagian dari kekuatan Tuhan dalam dalam menjalan menjalankan kan qadar-Nya qadar-Nya.. Apapun Apapun perbuata perbuatann manusia, manusia, adalah adalah kekuatan kekuatan Tuhan yang mencipta dan merealisasikannya. 16
Ini adalah pendapat major dari aliran Jabariyah (ekstrem), sedikit berbeda dengan kelompok moderat. 16
15