PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kualitas dan relevansi pendidikan masih merupakan permasalahan di
Indonesia. Keduanya berkaitan dengan globalisasi dan otonomi yang menuntut
persiapan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dan otonomi
daerah menuntut perubahan dan penyesuaia sistem pendidikan sehingga dapat
mewujudkan proses pendidikan yang demokratis.
Untuk menghadapi tantangan dan mengatasi masalah tersebut pemerintah telah
melakukan berbagai upaya antara lain menyediakan berbagai sarana belajar.
Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu perkembangan baru dari
perpustakaan. PSB lebih lengkap dibandingkan dengan perpustakaan sebab
tidak hanya terdiri dari kumpulan buku atau media cetak lainnya, tetapi
mempunyai koleksi khusus sesuai dengan perguruan tinggi atau sekolah yang
ditunjangnya plus media non cetak misalnya model, kumpulan benda yang
sebenarnya, overhead transparency, foto, slide,filmstrip, video, komputer
dan lain-lain. Selain menyediakan sumber-sumber belajar juga memberikan
konsultasi pengembangan bahan pengajaran dan persentase dengan menggunakan
media, memberikan pengajaran untuk latihan dan memproduksi media.
Beda lainnya dengan perpustakaan adalah PSB diprogram terpadu dengan KBM
diperguruan tinggi atau sekolah tempat dia berada. Kadang-kadang suatu PSB
berfungsi sebagai laboratorium, studio atau workshop baik untuk dosen
maupun mahasiswa.
Departemen pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia telah mengembangkan
PSB ini, baik untuk perguruan tinggi maupun sekolah menengah. Bahkan dengan
bantuan Bank dunia, sekarang diperguruan tinggi negeri seluruh Indonesia
sedang dirintis Inter University Center, suatu pusat informasi yang lebih
menitik beratkan pada pengembangan instruksional.
1. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu :
1. Apakah pengertian sumber belajar?
2. Apakah pengertian pusat sumber belajar?
3. Apakah tujuan pusat sumber belajar?
4. Bagaimanakah fungsi dan kegiatan pusat sumber belajar?
5. Bagaimanakah pola organisasi pusat sumber belajar?
1. Tujuan Pembahasan
2. Untuk mengetahui pengertian sumber belajar
3. Untuk mengetahui pengertian pusat sumber belajar
4. Untuk mengetahui tujuan pusat sumber belajar
5. Untuk mengetahui fungsi dan kegiatan pusat sumber belajar
6. Untuk mengetahui pola organisasi pusat sumber belajar
1. Manfaat Pembahasan
Untuk menambah pemahaman pembaca mengenai pusat sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Sudono (2000:7) sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat
permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada
murid maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar,
nara sumber, benda atau hasil-hasil budaya.
Sedangkan Darmono (2007:6) sumber belajar adalah berbagai sumber baik itu
berupa data orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam
belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi
oarang, bahan, peralatan dan lingkungan yang dapat digunakan untuk
memudahkan seseorang belajar.
1. Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB)
Meriill dan Drop (dalam Mudhoffir, 1992:8) mengemukakan bahwa pusat sumber
belajar adalah "an organized activity consisting of a director, staff and
equipment housed in one or more specialized facilities for porduction,
procurement and presentation of instructional materials and provision of
developmental and planning services related to the curiculum and teaching
on a general university, kampus.
Sedangkan Tucker (dalam Mudhoffir, 1992:13) mendefenisikan pusat sumber
belajar sebagai suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan,
latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media dan pemberian pelayanan
penunjang.
Dapat disimpulkan bahwa pusat sumber belajar merupakan sistem mulai dari
bentuk sederhana sampai ke yang rumit yang dirancang dan diatur secara
khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan, dan
memanfaatkan koleksi sumber belajar dalam berbagai bentuk.
Pertumbuhan PSB merupakan suatu kemajuan bertahap dimulai dari perpustakaan
yang hanya terdiri dari media cetak
Dalam melaksanakan kegiatannya, kegiatan perpustakaan menanggapi permintaan
dan pelayanan kepada konsumen yang bervariasi secara luas. Dengan semakin
meluasnya kemajuan dalam bidang komunikasi dan teknologi semakin diperlukan
pelaksanaan pembelajaran dengan penekanan pada bahan pengajaran yang baru
melalui produksi audiovisual digabung dengan perpustakaan yang melayani
media cetak maka timbul pusat multimedia.
Timbulnya PSB dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa
pengakuan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan pembelajaran non
tradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan
kebutuhan
Pengembangan sistem instruksional menurut peningkatan efektivitas kegiatan
belajar mengajar dengan menekankan kepada aktivitas siswa dimana kegiatan
belajar dikelas dan pada PSB merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
terpadu dengan demikian fungsi PSB lebih luas lagi seperti gambar dibawah
Pengembangan sistem instruksional adalah suatu proses yang sistematis dan
terus menerus yang akan membantu pembelajaran dalam mengembangkan
pengalaman-pengalaman belajar. Disinilah letak hubungan yang penting antara
pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem instruksional segala sumber
dan bahan, segala macam peralatan audiovisual, segala jenis porsonel yang
ada didalam PSB dimaksudkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan
efisiensi interaksi siswa dan pengajar dalam proses belajar mengajar.
Tujuan Pusat Sumber Belajar
1. Tujuan Umum
Pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem instruksional.
Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk
menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-
cara yang baru (non tradional) yang paling sesuai untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan
lainnya.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk :
1. Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan
kelas tradisional.
2. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk
mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional
lainnya.
3. Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional dan
tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem instruksional
4. Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan
sistem instruksional dan integrasi teknologi dalam proses belajar
mengajar.
5. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media
pendidikan
6. Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai
macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien
7. Menyediakan pelayanan produksi bahan pengajaran
8. Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber
belajar
9. Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber belajar
10. Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan
11. Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan
peralatannya
12. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektivitas
berbagai cara pengajaran.
1. Fungsi dan Kegiatan Pusat Sumber Belajar
Pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut :
1. Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara
individual didalam membuat rancangan (desain) dan Pemilihan Option
(pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan
mengajar.
Hal ini meliputi :
1. Perencaaan kurikulum
2. Identifikasi pilihan program instruksional
3. Seleksi peralatan dan bahan
4. Perkiraan biaya
5. Penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar
6. Perencanaan program
7. Prosedur evaluasi
8. Revisi program
9. Fungsi Informasi
Ada beberapa macam sumber informasi seperti pusat komputer (puskom), bahan
bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga dan sebagainya. Jika informasi
yang diperlukan hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, maka
bahan informasi nya dapat disimpan dalam satu file. Jika lebih banyak, maka
perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Jika lebih banyak
lagi harus menggunakan komputer.
3. Fungsi Pelayanan Media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan
pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, meliputi :
1. Sistem penggunaan media untuk kelompok besar,
2. Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil,
3. Fasilitas dan program belajar sendiri,
4. Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran,
5. Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian,
6. Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralaltan.
7. Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan instruksional
yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial.
Hal ini meliputi :
1. Penyiapan karya seni asli (original atwork) untuk tujuan instruksional.
2. Produksi transparansi untuk OHP
3. Produksi fotografi (slide, filmstrip, foto dan lain-lain)
4. Pelayanan reproduksi fotografi
5. Pemrograman, pengeditan dan reproduksi rekaman pita suara
6. Pemrograman, pemeliharaan dan pengembangan sistem televisi di kampus
7. Fungsi Administrasi
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas
program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program
yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-
cara yang sesuai.
Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Supervisi personalia untuk media
2. Pengembangan koleksi media untuk program pengajaran
3. Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru
4. Pengembangan sistem penyampaian
5. Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pengajaran
6. Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan dan fasilitas.
1. Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar
Defenisi Tucker yang telah dipaparkan diatas mencerminkan fungsi dan isi
dari PSB sendiri. PSB terdiri dari bagian pusat informasi, bagian sirkusi
media cetak dan non cetak, bagian produksi dan latihan dan bagian
pengembangan instruksional. Tiap bagian tersebut dirinci lagi seperti
tercermin pada gambar 2.5.
Apabila pusat sumber belajar kita hubungkan dengan kawasan teknologi
instruksional, maka tampak bahwa sebenarnya PSB itu dibentuk dan
dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya dengan kawasan tersebut.
Lingkungan yang mempengaruhi tersebut dapat berupa klien, pengelolaan,
staf, politik, pasilitas, peralatan dan dana.
Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan PSB
tersebut. Bila PSB tersebut pada perguruan tinggi, klien utama adalah
mahasiswa, asisten dan dosen. Pelayanan diutamakan kepada mereka sebaiknya-
baiknya. Isi dan kegiatan PSB belajar adalah diutamakan untuk memenuhi
kebutuhan klien. Bila suatu PSB belajar tidak dapat memenuhi kebutuhan dan
tidak dapat melayanai klien, maka PSB tersebut berarti tidak operasional.
Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan pusat sumber
belajar tersebut. Seorang kepada pusat sumber belajar bertanggung jawab
terhadap seluruh bagian dan seksi yang terdapat didalam organisasi
tersebut. Demikian juga sebaliknya, setiap karyawan harus bertanggung jawab
kepada kepala bagian.
Staff (petugas) sangat berpengaruh langsung terhadap PSB. Betapapun modern
mutu peralatan dan media yang disediakan, apabila tidak dikelola dengan
baik maka oleh tenaga yang ahli dan trampil maka tidak mungkin PSB akan
berfungsi dengan baik.
Politik secara sadar atau tidak ternyata juga berpengaruh. Karena salah
satu fungsi PSB adalah menyediakan informasi maka dapat dilihat siapa yang
memberikan dan memperoleh informasi tersebut. PSB perguruan tinggi akan
memiliki misi dan pesan yang berbeda dengan PSB lembaga keuangan.
Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf
yang memadai dengan penataan ruang yang baik akan membuat klien menjadi
betah dan mendukung keberhasilan PSB. Apalagi bila dibarengi dengan
pelayanan yang baik.
Peralatan yang memadai berpengaruh langsung dalam efektifitas pelayanan.
Kemajuan dan perkembangan peralatan dan teknologi yang sangat cepat
seharusnya membuat pengelolaan PSB juga mengikuti perkembangan peralatan
yang baru.
Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional. Walaupun pengadaan
peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan dana operasional maka PSB
menjadi tidak berdaya.
Pola organisasi pada umumnya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1. Pola terpisah
Kelebihannya :
Tiap bagian berdiri sendiri sehingga bebas mengurus bagiannya sendiri
tanpa terikat oleh peraturan dari bagian lainnya.
Melayani lebih leluasan dan lebih akrab karena klien yang datang
khusus kebagian tersebut tidak sebanyak bila semua bagian berada pada
satu tempat yang sama.
Ruangan dapat diatur sebaik mungkin sehingga lebih nyaman
Secara fisik maupun administratif bagian tersebut dapat ditempatkan
mendekati klien yang paling membutuhkan.
Kekurangannya :
Memerlukan tambahan tenaga dan pengamanan yang cukup
Jumlah anggaran lebih banyak
Tumpang tindih dalam tugas
Biasanya selalu berebut dana karena semua bagian ingin bebas mengatur
dirinya sendiri
1. Pola Terpusat
Kelebihannnya:
Secara fisik lokasi tidak terpisah. Seluruh bagian seksi,
sekretariat, pimpinan, dan nara sumber berada dalam satu gedung
Memudahkan pengawasan prosedur kerja, penggunaan ruangan dan
peralatann serta pengawasan penggunaan keuangan
Hanya memiliki satu top manager dengan demikian dapat dihindari
hambatan birokratis antar bagian
Hubungan kerja makin erat dan saling mendukung
Penggunaan dana, sarana, peralatan dan pelaksanaan administrasi lebih
efisien
Kekuranganya :
Memerlukan lokasi dan bangunan yang relatif besar dan berdiri
sendiri.
Jumlah klien yang banyak membuat petugas sedikit lebih repot .
1. Pola Hybrid
Pola ini adalah kombinasi antara pola terpisah dan pola terpusat. Pola ini
membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya. Staff
pengajar dan mahasiswa dari fakultas dan jurusan tertentu memerlukan
literatur, bahan, peralatan dan pelayanan khusus sesuai dengan kebutuhannya
dan sering harus segea dilayani. Apa yang dibutuhkannya tidak sama dengan
kebutuhan dari staff pengajar dan mahasiswa dari fakultas dari jurusan
lain. Karena desakan inilah maka pola terpusat ditambah dengan satelit.
Satelit ini merupakan pelayanan khusus untuk klien tertentu.
Seluruh satelit harus menyerahkan seluruh informasi program, bahan belajar,
peralatan, pelayanan dan latihan dari satelit masing-masing kepada PSB pus
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Pusat sumber belajar merupakan sistem mulai dari bentuk sederhana sampai ke
yang rumit yang dirancang dan diatur secara khusus dengan tujuan untuk
menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan koleksi sumber belajar
dalam berbagai bentuk.
Pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem instruksional.
Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk
menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-
cara yang baru (non tradional) yang paling sesuai untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, 2007. Perpustakaan Sekolah. Gramedia : Jakarta
Gillespie, John T. 1983. Administering The School Library Media Center. A.
Bowker Company : Newyork
Mudhoffir. 1992. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Pustaka
karya : Bandung
Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar Dan Alat Permainan. Grasindo :
Jakarta