PSIKOLOGI DAN KOMUNIKASI KOMUNIKASI AUDIT
Psikologi ( psyche=ji psyche=jiwa wa;; logos=ilmu)→ilmu logos=ilmu)→ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang berhubungan dengan lingkungannya. Auditor perlu memahami psikologi agar: (1)dapat mengen mengenal al dan memaham memahamii diri diri sendir sendirii dan orang orang lain mengenai mengenai siat! siat! sikap! sikap! moti moti dan kepribadiannya. (")dapat memilih #ara yg tepat untuk berkomunikasi ($)dapat bekerja sama se#ara harmonis dengan auditee! sehingga kegiatan audit berjalan lan#er. %al di atas perlu dipelajari! karena auditor internal memeriksa teman sendiri dalam satu organisasi (berbeda dengan ex auditor! ex auditor! yang memeriksa orang &pihak lain)
'A'AA P'*+,-,* A/*0 A '2'A* 1. 3enjag 3enjagaa perilaku perilaku diri: sopan! sopan! hormat hormat!! halus tutur tutur kata! kata! simpati simpati dan empati! empati! jujur! jujur! tegas. ". 3enyesua 3enyesuaika ikan n persep persepsi si audite auditeee
–
3enghindari 3enghindari halo effect (kesan awal yang bias) 4 stereotyping (kesan yang terbangun sejak lama)
–
3emberi kesan pertama yang positi
–
3enjaga 3enjaga kesan kesan sele5el sele5el dengan dengan audite auditeee (menge (mengenal nalkan kan diri diri dengan dengan pokok pokok pembi#araan yang sesuai tingkatan auditee)
$. 3enghi 3enghinda ndari ri kesan kesan men#ari men#ari kesalah kesalahan an 6. 3en#ip 3en#iptak takan an suasan suasanaa yang yang menyena menyenangk ngkan an (mengg (mengguna unakan kan kata yang yang positi positi! ! tidak tidak mengan mengan#am #am&me &menak nakut7 ut7nak nakuti uti!!
tidak tidak
mondar mondar7ma 7mandi ndirr
selama selama
pemerik pemeriksaan saan&sa &sambi mbill
bertanya).
+,3*+A'* A/*0 A '2'A* 3engen 3engenal al tipe tipe keprib kepribadi adian an auditee auditee (introvert, atau ambivert 8) 8 ) 4 lata latar r introvert, extravert extravert at • •
•
belakangnya 3enggu 3enggunak nakan an lamban lambang g dan message yang yang sesuai sesuai dengan dengan norma norma dan keprib kepribadia adian n auditee 3enggunakan teknik wawan#ara yang baik: 1. Persiap Persiapkan kan kuisi kuisione onerr dan pem buka bukaan an yang yang baik baik ". %indari %indari pertanyaan pertanyaan yang menuduh4m menuduh4memojok emojokkan kan $. %indari %indari istilah istilah teknis audit yang tidak dikenal dikenal auditee auditee 6. 9egah sikap sikap deensi deensi auditee auditee dengan dengan bersikap bersikap positi! positi! men#ari men#ari solusi solusi bersama bersama . atasi atasi inorm inormasi asi yang yang berle berlebih bihan an <. 3enj 3enjad adii pende pendeng ngar ar yang yang baik baik
. +enali namanya dan sebut sesering mungkin >. %indari wawan#ara pada saat yang tidak sesuai (misalnya ?umat sore! menjelang makan siang! sehari setelah sebelum libur) @. Perhatikan tanda7tanda non75erbal bila auditee sudah jenuh 1. Akhiri wawan#ara dengan baik (gunakan hubungan interpersonal)
32%A/AP* '*+AP A/*022 A 0*/A+ 2B'A%AA0 (C2B'* 'AD2B) 3emilih waktu yang tepat • ?angan pernah mengambil posisi (pendapat) yang terkun#i rapat • ?angan mengandalkan logika dari pemikiran (auditee) yang tertutup • ?angan pernah memojokkan diri anda pada posisi yang tidak dapat mundur dengan • • • • • •
terhormat %indari penggunaan kekuatan dan gunakan persuasi 'ejak awal! #ari titik (solusi) yang dapat disetujui bersama ndang klien untuk menjelaskan posisi mereka -akukan usaha se#ara akti untuk menempatkan diri Anda di dalam posisi mereka antu mereka untuk pembenaran
9,0,% '*+AP 0*/A+ 2B'A%AA0 •
Auditee sering membandingkan kesenioran dirinya dengan auditor! membandingkan almamater! terkadang memberi jawaban yang berkonotasi menguji pengetahuan auditor yang lebih yunior (jawaban atas pertanyaan proses kegiatan&produksi! penyusunan harga pokok!metode akuntansi auditee!dll)
•
ntuk mengatasi hal tersebut! pada tahap awal! audit auditor yunior lebih baik melakukan kegiatan audit yang umum dan mudah dikuasai ( stock opname, cash opname! meneliti akun tertentu; sambil mempelajari data dan meyakinkan diri untuk wawan#ara lebih lanjut)
*-A 02B?A/* +,E-*+ /2A A/*022 1. ?angan abaikan aspek positi konlik (mendapat solusi bersama! membantu kemajuan organisasi) ". -akukan kompromi! pertimbangkan keberatan auditee terhadap wording dan temuan yang kurang signiikan $. egosiasi se#ara win-win solution! dengan mengingatkan tujuan eisiensi dan eektiitas kegiatan auditee dan tujuan organisasi; perhatikan sumber konlik serta opsi yang ditawarkan auditee 6. +alau terpaksa! dapatkan dukungan pihak lain (/ireksi8 +omite Audit8)
. ?angan merasa bertanggung jawab atas permasalahan orang lain (misalnya: bila sampai auditee dikenai sanksi perusahaan)
0A%AP P2B+23AA +,E-*+ 1. Latent stage: auditor dan auditee belum sadar ada potensi konlik (mereka sulit bertemu) ". Perceived stage: mulai dirasa potensi bahaya konlik (terbatasnya waktu dan biaya dan mereka masih sulit bertemu) $. Felt stage: merasa tertekan& stress! gelisah dan bermusuhan (adanya beda pendapat dalam komunikasi) 6. Manifest stage: konlik sudah bersifat terbuka dan jelas . onflict outcome: dampak konlik mulai terjadi dan dapat diukur besarnya
+,E-*+ +,'0B+0*E !nterpersonal conflict" • 1. 3endorong kearah win-win outcome! ". +onlik bersiat Fexisting opportunityG (dengan unsur7unsur: a. lebih siap menghadapi konlik! b.memberikan tantangan dan perbaikan kedepan! #.memperkuat hubungan antar anggota! d.meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan persoalan interpersonal dan interdepartemental! e.mendorong peme#ahan masalah se#ara bersama).
•
•
!ntergroup conflict ! dengan 6 perubahan positi: 1. 3eningkatkan kohesiitas (barisan makin rapat) ". 3eningkatkan loyalitas $. -ebih menerima kepemimpinan otokrati 6. -ebih mengutamakan pen#apaian tugas group 3anaat bagi group: meningkatkan koordinasi di antara group! memberikan kontribusi memadai untuk pen#apaian tugas! penggunaan eisien sumber7sumber!
•
pelayanan pelanggan yang meningkat. Potensi pengaruh positive conflict group: 1. Peningkatan kesadaran akan permasalahan ". erkurangnya ketegangan hubungan $. Penyesuaian tugas dan sumber7sumber 6. Pembentukan mekanisme kerja untuk feedback . +lariikasi prioritas tugas dan peran.
+,E-*+ /2'0B+0*E 3erintangi pen#apaian tujuan indi5idu! group dan organisasi keseluruhan. • 3enghasilkan lose-lose outcome • #ancrupty $ jobless • Pengaruh negati: • 1. !ndividual conflict : perilaku bermusuhan! sikap pandang berbeda! komunikasi semakin berkurang ". !ntergroup conflict : mengurangi kekompakan antar group! menurunkan
produkti5itas dan semangat kerja! mengan#am going concern organisasi. '2A 0A3A +,E-*+ +etidak sesuaian tujuan ( goal tidak selaras! sumber tidak men#ukupi! periode waktu •
•
berbeda) 'truktur (interdependensi! power diferrensials, lack of substitute-ability) 2kspektasi peran yang berbeda (role ambiguity& tidak jelas , role conflict, role
•
overload, uncertainty reduction) +emunduran kondisi (mengarah terjadinya konlik destrukti! sulit untuk recovery!
•
timbul akibat perbedaan nilai dan ekspektasi) Perbedaan personal (tata nilai! #ara untuk berperilaku! persepsi atas kehidupan) • %&FL!' A/*0,B C' A/*022 1. Penyebab yang dianggap umum ". /ari segi auditee: Auditee merasa terganggu dengan kehadiran auditor; auditee tidak suka auditor #ampur tangan dalam akti5itasnya $. /ari segi auditor: 'ikap auditee mempengaruhi penyelesaian tugas audit ; 0emuan 4 rekomendasi auditor ditanggapi kasar dan tidak bersahabat oleh auditee; adanya task oriented auditor : GharusG mendapat temuan 6. Adanya emotional conflict : 'iat dan perilaku yang melekat pada diri auditor maupun auditee
A+*A0 ?*+A %&FL!' 2AB 02B?A/* 'oo much cost to be paid by auditor • 9enderung lose-lose solution • (ncomfortable, suspectcious $ distrust • 'he unresolved conflict : • 1. agi auditee: tingkat moralitas kerja rendah! produkti5itas turun! tingkat perputaran pegawai tinggi!mudah sensiti! tersinggung dan marah ". agi auditor: terhambat&tidak ter#apainya tugas audit
32A+AP *-A* P,'*0*E +,E-*+ Antisipasi potensi terjadinya • ?ika memang harus terjadi! mampu memberi peluang dan pengaruh positi! misalnya: • 1. 3embantu perkembangan organisasi
". 3embantu akti5itas auditee men#apai tujuan dengan $2(eisien! eekti! ekonomis) $. 3enstimulisasi kreati5itas auditor 6. ersama auditee! melakukan brainstorming masalah dan peme#ahannya
EA+0,B +9* 32A3*- *-A* P,'*0*E +,E-*+ 3engetahui bagaimana berinteraksi di situasi dimana terjadi ketidak7sepahaman • 3enghindari dari kondisi yang mengarah atau membawa pada situasi yang makin • •
panas. oleh karena itu! auditor harus mengembangkan se#ara terus menerus ketrampilan menangani dan mengatasi konlik serta mengetahui langkah7langkah praktis dan taktis dalam sinergi hubungan auditor7auditee (2H72'H)
323A%A3* +,E-*+ A/*0,B7A/*022 /alam praktek! sulit untuk menghindari konlik auditor7auditee! dengan kasus • utamanya: 1. +etidak sepahaman dalam proses pembahasan. ". )ction plan untuk rekomendasi $. +etidak #o#okan penggunaan istilah atau bahasa&redaksional dalam laporan hasil audit
P223AA /*B* A/*0,B /A-A3 32%A/AP* +,E-*+ Auditor harus mampu mengidentiikasi proses perkembangan konlik 4 langkah •
•
antisipasinya %arus mampu membatasi konsekuensi konlik /apat mengidentiikasi penyebab konlik dan alternati peme#ahannya 3endorong auditee utk bersama meme#ahkan konlik yang terjadi 3ampu berempati utk menyatu padukan diri! terbuka &transparan 4 jujur terhadap
•
konlik yang ada 3ampu menguraikan dengan bahasa yang mudah dipahami pd saat konlik berhasil
•
diidentiikasi 3ampu meminimasi konsekuensi konlik
• • •
TUGAS RESUME AUDIT INTERNAL
Psikologi *an +omunikasi )udit
Disusun Oleh: Dyka Fajar M.
!"#!!#!$
A%iel &unia'a(an
!"#!)"*$
Ulayya Ka+illah
!,#!)#*$
Kelas AK-
D/sen: Tri+an0/ Se0y/ 1ar2/y/3 S.E.3 M.Si.3 Ak.3 4A
FAKULTAS EKONOMI &URUSAN AKUNTANSI UNI5ERSITAS KRISTEN MARANAT6A )*!7