MAKALAH PROSES PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN, HADITS DAN SAINS
Dosen Pengampu : Ach. Nasichuddin, M.A
Disusun oleh : Nurul Anggraeni Hidayati
(14610002)
Sholihatin Hanifah
(14610004)
Farah Aunil Haq
(14610006)
Ahmad Syaugi Baharun
(14510095)
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an, Hadits, dan Sains” ini dengan lancar dan tanpa halangan apapun. Ucapan terima kasih tak lupa juga kami sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Studi Al-Qur’an dan Hadits yakni Ach. Nasichuddin, M.A atas bimbingannya serta teman teman kelas A jurusan Matematika angkatan 2014 atas dukungan dan kerjasamanya. Tak lupa juga kepada orang tua kami di rumah yang kami yakin tak pernah luput doanya untuk kami. Dalam penulisan makalah ini, kami yakin bahwa banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu kami mengaharap sekali kritik dan saran dari pembaca sehingga akan membawa perbaikan untuk kedepannya. Dan yang terakhir kami berharap makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Terimakasih.
Malang, 11 April 2016
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2 DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3 BAB I .................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4 1.1.
Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2.
Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 5 BAB II ................................................................................................................................ 6 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6 2.1
Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Al-Qur’an ........................................... 6
2.2
Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Hadits ............................................... 17
2.3. Tinjauan Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Sains Modern......................... 22 BAB III............................................................................................................................. 30 PENUTUP........................................................................................................................ 30 3.1
Kesimpulan ....................................................................................................... 30
3.2
Saran ................................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 32
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Manusia adalah makhuk-Nya yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia dilengkapi akal untuk berfikir yang membedakannya dengan binatang. Mengenai proses kejadian atau penciptaan manusia, dalam Al-Qur’an diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya teori proses manusia tersebut. Khususnya agama Islam yang meyakini bahwa manusia yang pertama diciptakan adalah Nabi Adam, a.s. disusul Siti Hawa kemudian keturunan-keturunannya hingga menjadi banyak seperti sekarang ini. Banyak sekali informasi dan pendapat yang berbeda mengenai proses penciptaan manusia. Oleh karena itu, kami akan membahas proses penciptaan manusia berdasarkan AlQur’an, Hadits, dan Ilmu Pengetahuan atau Sains. 1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimana proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur’an dan penjelasannya? 2. Bagaimana proses penciptaan manusia berdasarkan Hadits dan penjelasannya? 3. Bagaimana tinjauan proses penciptaan manusia berdasarkan Sains modern?
4
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan penyusunan makalah ini adalah : 1. Mengetahui proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur’an dan penjelasannya 2. Mengetahui proses penciptaan manusia berdasarkan Hadits dan penjelasannya 3. Mengetahui tinjauan proses penciptaan manusia berdasarkan Sains modern
5
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Al-Qur’an
Keterangan tentang penciptaan manusia selanjutnya yang merupakan keturunan Nabi Adam AS juga dijadikan dari saripati tanah, dinyatakan dalam Surah Al Mu’minun ayat 12-14 :
Artinya : “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari saripati tanah. Kemudian kami jadikan saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan (nutfah) itu kami olah menjadi struktur darah, dan struktur itu kami olah menjadi segumpal daging, lalu segumpal daging itu kami olah menjadi tulang belulang, selanjutnya tulang belulang itu kami bungkus dengan daging, selanjutnya kami jadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang sebelumnya, Maha Suci Allah pencipta yang paling baik.” (QS Al-Mu’minuun 12-14)
Berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir
QS. Al Mu’minun:12 Status Hadits:Shahih: Muslim (4969) Imam Ahmad berkata : Yahya bin Sa’id menceritakan kepada kami, Auf menceritakan kepada kami, Qasamah bin Zuhair menceritakan kepada kami dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah 6
menciptakan Adam dari segenggam tanah yang digenggam-Nya dari seluruh bumi. Maka lahirlah anak-cucu Adam seperti bentuk tanah. Di antara mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam dan diantara itu, ada yang jahat, ada yang baik da nada yang di antara itu.”1 Status Hadits:Shahih: Riwayat Al-Bazzar. Lihat Shahihul Jami’ no: 4560 Dari Hudzaifah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian adalah keturunan Adam, dan Adam diciptakan dari debu, hendaklah suatu kaum benarbenar berhenti membanggakan nenek moyang mereka atau mereka benar-benar akan menjadi sesuatu yang lebih hina dalam pandangan Allah daripada keik.”2 Status Hadits: Shahih: riwayat Imam Muslim. Lihat Shahihul Jami’ no:3232) Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah ‘Azza Wajalla menciptakan Adam sesuai dengan bentuknya. Panjangnya enam puluh hasta. Tatkala Dia selesai menciptakannya, Dia berfirman, ‘Pergilah, sampaikan salam kepada sekelompok malaikat yang duduk itu. Kemudian dengarkanlah ucapan salam yang akan mereka sampaikan kepadamu; karena sesungguhnya jawaban salam mereka itu adalah penghormatan buatmu dan buat keturunanm. ‘Kemudian Adam pergi (menuju mereka), lalu mengucapkan, ‘ASSALAMUALAIKUM.’ Maka mereka menjawab, ‘ASSALAMU’ALAIKA WA RAHMATULLAAH.’ Mereka menambahkan ucapannya dengan, ‘WARAHMATULLAH.’ Jadi, setiap orang yang masuk surga berbentuk seperti Adam. Panjangnya enam puluh hasta. Setelah itu penciptaan (bentuk) tidak pernah berkurang hingga sekarang.”3 Status Hadits: Shahih: riwayat Imam Tirmidzi dan Imam Hakim dalam alMustadrak. Lihat Shahihul Jami’ no: 5206 Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam, dia mengusap punggungnya lalu lahirlah dari punggungnya setiap jiwa yang diciptakan-Nya dari keturunannya hingga hari Kiamat, dan meletakkan pelita dari cahaya di antara dua mata setiap insan dari kalangan mereka,
1
Salim Bahreisy, Terjemah Ringkas Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5, (Surabaya:Bina Ilmu, 1990), hlm. 72 Ibid, hlm. 72 3 Ibid, hlm. 72 2
7
lalu mereka ditampakkan kepada Adam. Kemudian ia bertanya, ‘Wahai Rabbku, siapa mereka itu.’Allah menjawab, ‘Mereka adalah keturunanmu. ‘Lalu ia melihat seorang laki-laki di antara mereka lantas mereka dibuat kagum oleh pelita yang ada diantara dua matanya. Kemudian ia bertanya (lagi), ‘Wahai Rabbku, siapa ini?’ Jawab-Nya, ‘Ini adalah seorang laki-laki dari kalangan umat-umat terakhir yang termasuk keturunanmu yang bernama Daud. ‘Kemudian (Adam) bertanya (lagi), ‘Wahai Rabbku, berapa usianya yang telah Engkau tetapkan (baginya)? ‘Allah menjawabnya: ‘Enam puluh tahun.’ Ia berkata, ‘Wahai Rabbku, tambahkan padanya dari usiaku dari usiaku empat puluh tahun!’ Ketika usia Adam berakhir datanglah malaikat Maut kepadanya, (Adam) berkata, ‘Bukankah usiaku masih tersisa empat puluh tahun?’ Dijawab, ‘Bukankah sudah engkau berikannya kepada anakmu, Daud?’ Kemudian Adam membantag lalu keturunannya membunuh (pula), ia lupa maka keturunannya lupa (juga), dan ia berbuat salah maka keturunannya berbuat salah.”4 QS. Al Mu’minun:13 Status Hadits: Shahih: At-Tirmidzi (2955), Abu Daud (4693) dan Ahmad (Musnad:4/400)/ Shahih menurut Al-Albani (Shahih Jami’:1759) Dari Al A’raj dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Seluruh jasad anak Adam akan binasa kecuali tulang ekor, daripadanya ia diciptakan, dan darinya pula ia akan disusun kembali.”5 QS. Al Mu’minun:14 Status Hadits:Al Bukhari (4554) dan Muslim (3253) Imam Ahmad berkata: Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami, Al A’masy menceritakan kepada kami dari Zaid bin Wahb, dari Abdullah –yaitu Ibnu Mas’ud RA – ia berkata : Rasulullah SAW telah menceritakan kepada kami, dan beliau adalah orang yang benar lagi dibenarkan, “Sesungguhnya penciptaan setiap orang dari kalian (dengan) dihimpun di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Kemudian dia menjadi ‘alaqah (sepotong daging) selama itu pula, kemudian 4 5
Ibid, hlm. 73 Ibid, hlm. 73
8
menjadi mudhghah (segumpal darah) selama itu pula. Kemudian diutuslah kepadanya seorang malaikat dan meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk (menulis) empat kalimat (perkara); rejekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan apakah dia tergolong orang yang celaka atau orang yang bahagia. Maka demi dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kalian selalu beramal dengan amal perbuatan ahli surga hingga tersisa antara dirinya dengan surga jarak satu hasta. (Namun) Ketetapan Allah telah mendahuluinya sehingga di akhir (hayatnya) melakukan perbuatan ahli neraka, sehingga memasukinya. Dan seseorang selalu beramal dengan perbuatan ahli neraka, sehingga tersisa antara dirinya dengan neraka jarak satu hasta. (Namun)
ketetapan Allah telah
mendahuluinya sehingga mengakhiri hayatnya dengan perbuatan ahli surga, sehingga dia memasukinya.”6
ْ ُ) ثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن12( ان ِم ْن سُاللَ ٍة ِم ْن ِطي ٍن ) ثُ َّم َخلَ ْقنَا13( ار َم ِكي ٍن َ َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن َس ٍ طفَةً فِي قَ َر ْ ُّالن ُطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظَا ًما فَ َك َسوْ نَا ْال ِعظَا َم لَحْ ًما ثُ َّم أَ ْن َشأْنَاه َّ ك ) ثُ َّم إِنَّ ُك ْم يَوْ َم15( ون َ ُ) ثُ َّم إِنَّ ُك ْم بَ ْع َد َذلِ َك لَ َميِّت14( ين َ َِّللاُ أَحْ َس ُن ْالخَالِق َ خ َْلقًا آ َخ َر فَتَبَا َر )16( ون َ ُْالقِيَا َم ِة تُ ْب َعث
Berdasarkan Tafsir Al-Maraghi Dalam Tafsir Al-Maraghi, periodisasi Kejadian manusia dituliskan dalam
surat Al Mu’minun ayat 12-16 Artinya: (12) “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
6
Ibid, hlm. 74
9
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (15) Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kalian benar-benar akan mati. (16) Kemudian, sesungguhnya kalian akan dibangkitkan (dari kubur kalian) di hari kiamat.” Penafsiran Kata-kata Sulit7 As-Sulaalah
: Apa saja yang dicabut dan dikeluarkan dari sesuatu.
Kadang bersifat disengaja, seperti saripati sesuatu seperti buih susu, kadang pula bersifat tidak disengaja, seperti tahi kuku dan debu rumah. Qaraar
: Tempat menetap.
Makiin
: Yang Kokoh.
Al-‘Alaqah
: Darah beku.
Al-Mudghah
: Sepotong daging sebesar apa yang bisa dikunyah.
Tabaarakallaah
: Maha Tinggi dan Maha Suci Allah
Pengertian Secara Umum8 Setelah menceritakan keadaan orang-orang yang berbahagia dan beruntung, selanjutnya Allah menceritakan permulaan dan kesusahan mereka serta kesudahan selain mereka di antara umat manusia. Ayat-ayat ini menunjukkan keagungan pemberian Allah dan menganjurkan manusia untuk memiliki sifat-sifat terpuji dan segala taklif. Selanjutnya, Allah menjelaskan bahwa semua itu berkesudahan pada suatu batas, yaitu hari kiamat pada hari kalian dibangkitkan dan dihisab, atas amal yang telah kalian perbuat. Jika amal itu baik, maka balasannya pun baik; dan jika buruk, maka balasannya buruk pula.
7
Terjemahan Ahmad Musthafa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, (Semarang:Toha Putra, 1974), hlm. 11. 8 Ibid, hlm. 12
10
Penjelasan
ان ِم ْن سُاللَ ٍة ِم ْن ِطي ٍن َ َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن َس Sesungguhnya Kami telah menciptakan asal jenis ini dan individunya yang pertama, yaitu Adam as., dari saripati tanah pilihan yang tidak kotor. Sekelompok mufassir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah Adam. Mereka mengatakan bahwa air mani lahir dari darah yang terjadi dari makanan, baik yang bersifat hewani maupun yang bersifat nabati. Makanan yang bersifat hewani akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati, dan tumbuh-tumbuhan lahir dari saripati tanah dan air. Jadi, pada hakikatnya manusia lahir dari saripati tanah, kemudian saripati itu mengalami perkembangan kejadian hingga menjadi air mani.
ْ ُثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن ار َم ِكي ٍن ٍ طفَةً فِي قَ َر Kemudian Kami jadikan keturunannya dari air mani yang terdapat pada tulang rusuk bapak, kemudian dilemparkan ke dalam rahim hingga menetap di suatu tempat yang sangat kokoh sejak masa hamil sampai bersalin.9 Serupa dengan ayat tersebut ialah firman Allah:
َٰ ار َّم ِكي ٍن ٍ فَ َج َع ْلنَهُ فِى قَ َر-أَلَ ْم ن َْخلُق ُّكم ِّمن َّماء َّم ِهي ٍن “Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina, kemudian kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim).” (Al-Mursalat,77:20-21)
ْ ُّثُ َّم َخلَ ْقنَا ٱلن ًطفَةَ َعلَقَة Kemudian Kami ubah air mani itu dari sifatnya yang kedua menjadi sifat darah yang beku.
ًفَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغة Kemudian darah beku itu Kami jadikan sepotong daging sebesar apa yang bisa dikunyah.
9
Ibid, hlm. 12
11
فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظَا ًما Kemudian, segumpal daging itu Kami jadikan sedemikian rupa dan bagianbagiannya kami uraikan. Maka, bagiannya yang termasuk anasir dalam pembentukan tulang, Kami jadikan tulang; dan yang termasuk substansi daging, Kami jadikan daging. Sedangkan zat-zat makanan meliputi semua itu dan tersebar di dalam darah. Karena itu, Allah berfirman:
فَ َك َسوْ نَا ْال ِعظَا َم لَحْ ًما Maka Kami jadikan daging itu sebagai penutupnya, dalam arti ia menutupi tulang, sehingga menyerupai pakaian yang menutupi tubuh.
ثُ َّم أَ ْن َشأْنَاهُ خ َْلقًا آ َخ َر Kemudian Kami jadikan dia makhluk lain yang berbeda sama sekali dengan kejadiannya yang pertama, karena kami meniupkan ruh padanya dan menjadikannya hewan_ setelah sebelumnya menyerupai benda mati_ yang bisa berbicara, mendengar dan melihat, serta Kami titipkan padanya sekian banyak keanehan, baik lahir maupun batin.10 Ulama mengatakan, seluruh anggota tubuh manusia dapat dibagi secara detail berdasarkan perbandingan tertentu dengan menggunakan aturan jengkalnya. Panjangnya adalah delapan jengkal menurut ukurab jengkal-nya. Apabila dia mengulurkan tangannya ke atas, maka menjadi sepuluh jengkat menurut uurannya. Dan apabila merentangkan kedua tangannya ke samping kiri dan kanan, maka panjang keduanya sama dengan tingginya. Oleh karena itu, orang-orang Mesir menjadikan setiap siku-siku pyramid terbesar di Jizah seribu jengkal manusia
َّ ك ين َ َِّللاُ أَحْ َس ُن ْالخَالِق َ فَتَبَا َر Maka, Maha Suci Tuhan Kami Yang Maha Kuasa. Dia adalah Pengukur dan Pembentuk yang Paling Baik.
10
Ibid, hlm. 13
12
Diriwayatkan dari Anas, bahwa Umar berkata : Tuhanku menyetujuiku dalam empat perkara. Aku berkata: “Ya Rasulullah, sekiranya kita salat di belakang maqam (Ibrahim) adalah lebih baik.” Maka Allah menurunkan ayat:
صلًى َ َواتَّ ِخ ُذوا ِم ْن َمقَ ِام إِ ْب َرا ِهي َم ُم “Dan
jadikanlah
sebagian
maqam
Ibrahim
tempat
salat.”
(Al-
Baqarah,2:125) Kemudian aku berkata, “Ya Rasulullah, sekiranya engkau membuatkan hijab untuk istri-istrimu, (niscaya itu lebih baik), karena orangyang masuk ke rumahmu ada yang baik ada pula yang jahat.” Maka Allah menurunkan ayat:
ب ٍ َوإِ َذا َسأ َ ْلتُ ُموهُ َّن َمتَاعًا فَاسْأَلُوهُ َّن ِم ْن َو َرا ِء ِح َجا “Apabila kalian meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri nabi), maka mintalah dari belakang tabir.” (Al-Ahzab,33:53). Aku berkata kepada istri-istri nabi SAW., Apakah kalian akan berhenti berbicara ataukah Allah memberinya istri-istri yang lebih baik dari pada kalian?!” Maka Allah menurunkan ayat:11
َع َسى َربُّهُ إِ ْن طَلَّقَ ُك َّن “Jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya..” (At-Tahrim,66:5)
ان ِم ْن سُاللَ ٍة َ َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن َس “Dan sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari suatu saripati_sampai firman-Nya.”
ثُ َّم أَ ْن َشأْنَاهُ خ َْلقًا آ َخ َر “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.” Lalu aku mengucapkan:
11
Ibid, hlm. 14
13
َّ ك ين َ َِّللاُ أَحْ َس ُن ْالخَالِق َ فَتَبَا َر “Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang Paling Baik.” Kemudian Rasulullah saw. Bersabda: “Demikianlah ayat-ayat itu di turunkan, ya Umar.” (Hadits ini dikeluarkan oleh At-Tayalisi).
ون َ ُك لَ َميِّت َ ِثُ َّم إِنَّ ُك ْم بَ ْع َد َذل Kemudian setelah kejadian pertama dari sebelumnya tidak ada, kalian akan mati.
ون َ ُثُ َّم إِنَّ ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة تُ ْب َعث Kemudian pada hari kiamat kalian akan dibandkitkan dari kubur untuk dihisab, lalu diberi balasan berupa pahala atau siksa, karena setiap orang akan mendapat balasan amalnya. Jika amal itu baik, maka baik pula balasannya. Dan jika amal itu buruk, maka buruk pula balasannya. Ringkasan: Setelah menerangkan bahwa Dia membeankan taklif kepada hamba-hamba-Nya, sebagaimana telah disebutkan, selanjutnya Dia menjelaskan bahwa pelaksanaan seluruh taklif merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhannya yang telah menjadikannya pada kali yang pertama dan membolakbalikkannya dalam berbagai perkembangan hingga mengantarkannya kesuatu perkembangan yang merupakan puncak kesempurnaannya, sehingga mampu mengemban seluruh taklif
itu. Pada akhirnya, dia mesti sampai pada suatu
perkembangan tempat dia berhak menerima balasan atas apa yang dibebankan kepadanya, yaitu periode pembangkitan setelah mati pada hari kiamat.12 DR. Ahmad Muhammad Kamal mengatakan dalam majalan Ad-Duktur : Kata turab atau tin yang terdapat di dalam Al-Qur’an datang dengan arti yang majazi. Karenam, manusia bahkan seluruh makhluk hidup, secara kimiawi terdiri atas anasir pertama yang dihimpun oleh Al-Khaliq SWT. Dan disusun dalam bentuk zat kimia yang kokoh, yaitu protoplazma, yakni materi vital yang daripadanya tersusunlah sel-sel dan jaringan hewani dan nabati. Materi vital ini terdiri dari
12
Ibid, hlm. 15
14
anasir: oksigen, hydrogen, karbon, gas, belerang, pospor, kalsium, sodium, klor, besi, tembaga dan lain-lain. Jika kita memperhatikan tanah, kemudian menguraikan zatnya, maka kita akan mendapatinya mengandung anasir pertama yang sama seperti tersebut. Tidak ada yang dapat lebih membuktikan bahwa ungkapan Al-Quran itu bersifat majazi daripada kenyataan bahwa tubuh manusia atau hewan atau tumbuhtumbuhan setelah mati berubah menjadi debu atau tanah dengan membawa anasir yang sama. Dalam majalah yang sama, DR. Salim Muhammad mengatakan bahwa alkhalq (penciptaan) dalam firman Allah : inna khlaqnakum min turabin kadang menunjuk kepada penciptaan Adam saja, dan kadang berarti bahwa air mani pada setiap laki-laki dan wanita adalah hasil dari proses makanan yang dimakan oleh manusia atau tubuh. Sumber makanan ini berasal dari tanah. Nutfah adalah air mani laki-laki dan sel telur wanita. Apabila terjadi perkawinan antara air mani laki-laki dan sel telur itu serta sel telur mulai terbagi, maka mulailah perkembangan darah beku, yaitu sel-sel hidup yang kepadanya telur terbagi setelah perkawinannya. Dinamakannya perkembangan ini dengan ‘alaqah (darah beku) karena adanya keserupaan yang besar antara darah dengan lintah air. Masa perkembangan darah beku dalam kehidupan janin mencapai empat minggu, kemudian berkembang menjadi mudgah (sepotong daging) karena serupa benar dengan sepotong daging yang bisa dimamah dan masa perkembangannya mencapai tiga sampai sepuluh minggu. Sesudah itu, mulai tampak sel-sel tulang, lalu daging, yakni otot-otot yang membungkus tulang.
Firman Allah: berarti sel-sel dan dari berbagai perkembangan ini Allah mengeluarkan bagi kita bentul insani yang indah ini, yang menyaksikan kekuasaan dan keagungan Pencipta.13
13
Ibid, hlm. 16
15
ثُ َّم أَ ْن َشأْنَاهُ خ َْلقًا آ َخ َر Dan firman-Nya : al-qarar al-makin berarti tempat menatap yang kokok, yakni rahim. Orang yang mempelajari anatomi rahim dan tempatnya yang kokoh di bagian bawah perut wanita, dan melihat tempat itu mempunyai dinding yang lebar dan dalam, kemudian melihat jaringan yang lebar dan jaringan yang bundar, serta bagian-bagian dari priton yang mengikat rahim dengan gelembung kencing dan otot yang lurus, semuanya memelihara keseimbangan dan menguatkan rahim serta menjaganya dari miring atau jatuh, lalu memanjang bersamanya apabila rahim naik sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan dan bertahap memendek secara alami setelah bersalin, demikian pula orang yang membpelajari bagaimana kolam membentuk tulangnya, niscaya dia akan mengetahui dengan jelas kebenaran firman Allah:
ْ ُثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن ار َم ِكي ٍن ٍ طفَةً فِي قَ َر Demikian pula pada rahim terdapat cairan aminos di dalam kantung air, tempat janin berenang. Cairan ini melindungi janin dari berbagai benturan dan guncangan keras yang diterima ibu yang kadang-kadang sampai padanya lalu menyakitinya, jikalau cairan ini tidak menenangkan dan tidak melemahkan kekuatan benturan tersebut. Di samping itu, cairan aminos memelihara janin dengan panas yang cocok baginya, sehingga ia menjadi penghantar panas, Demikian pula ia mengerjakan proses pembatasan leher rahim dan perluasannya waktu bersalin (serupa tanduk), sebagaimana melakukan proses pembersihan di depan janin dengan materi-materi bersih yang ada padanya. Semua itu menambah rahim semakin kokoh dan aman. Demikianlah mukjizat kitab yang menakjubkan dan kekal dan tidak pernah musnah ini, bahwa sumber ilmu dan ilham yang ada padanya tidak pernah lemah dan tidak pernah kering , dan bahwa dunia akan senantiasa menguap daripadanya ufuk demi ufuk, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga mengetahui bahwa di dalam kitab yang mulia ini banyak tersimpan isyarat dan petunjuk:14
14
Ibid, hlm. 17
16
ُّ اق َوفِ ٓى أَنفُ ِس ِہمۡ َحتَّىَٰ يَتَبَي ََّن لَهُمۡ أَنَّهُ ۡٱل َح ۗق ِ ََسنُ ِري ِهمۡ َءايَ َٰـتِنَا فِى ۡٱۡلَف “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar.”(Fussilat, 41:53) 2.2 Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Hadits
َّ َح َّدثَنَا َرسُو ُل:قَا َل-َُّللاُ َع ْنه َّ ض َي َّ َع ْن أَبِي َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن َع ْب ِد صلَّى َ -َِّللا ِ َر-َّللاِ ْب ِن َم ْسعُو ٍد ْ َ إِ َّن أَ َح َد ُك ْم يُجْ َم ُع خ َْلقُهُ فِي ب:ق َّ ُ ق ْال َمصْ ُدو ُ َوهُ َو الصَّا ِد-َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ط ِن أُ ِّم ِه أَرْ بَ ِعي َْن يَوْ ًما ْ ُن ُ َ ثُ َّم يُرْ َس ُل إِلَ ْي ِه ْال َمل،ك فَيَ ْنفُ ُخ،ك َ ِ ثُ َّم يَ ُكوْ ُن ُمضْ َغةً ِم ْث َل َذل،ك َ ِ ثُ َّم يَ ُكوْ ُن َعلَقَةً ِم ْث َل َذل،ًطفَة َّ فَ َو، َو َشقِ ٌّي أَوْ َس ِع ْي ٌد، َو َع َملِ ِه، َوأَ َجلِ ِه،ب ِر ْزقِ ِه ٍ َوي ُْؤ َم ُر بِاَرْ بَ ِع َكلِ َما،فِ ْي ِه الرُّ وْ َح َِّللا ِ ت؛ بِ َك ْت ٌ إِ َّن أَ َح َد ُك ْم لَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل ْال َجنَّ ِة َحتَّى َما يَ ُكوْ َن بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهَا إِال َّ ِذ َرا،ُالَّ ِذي الَ إِلَهَ َغ ْي ُره ،ع ُ ِفَيَ ْسب ار ِ َّ َوإِ َّن أَ َح َد ُك ْم لَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل الن،ار فَيَ ْد ُخلُهَا ِ َّ فَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل الن، ُق َعلَ ْي ِه ْال ِكتَاب ٌ َحتَّى َما يَ ُكوْ َن بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهَا إِالَّ ِذ َرا ُ ِ فَيَ ْسب،ع فَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل ْال َجنَّ ِة فَيَ ْد ُخلُهَا، ُق َعلَ ْي ِه ْال ِكتَاب Artinya : “Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami, dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang benar (ucapannya) dan dibenarkan, “Sesungguhnya (materi) penciptaan salah seorang dari kalian (manusia) dikumpulkan (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala) dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, berupa nuthfah (air mani laki-laki dan wanita yang telah bercampur), kemudian nuthfah tersebut (berubah) menjadi ‘alaqah (segumpal darah beku yang menempel pada rahim) selama empat puluh hari (berikutnya), kemudian ‘alaqah tersebut (berubah) menjadi mudhgah (segumpal daging) selama empat puluh hari (berikutnya), lalu diutus padanya malaikat yang kemudian meniupkan ruh padanya, dan malaikat itu diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala baginya, yaitu): rezeki, ajal, amal perbuatan dan (apakah kemudian hari dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga). Maka demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar kecuali Dia, sungguh salah seorang dari kamu benar-
17
benar ada yang beramal dengan amalan orang-orang yang akan masuk surga, sampai-sampai jarak yang memisahkan antara dirinya dan surga hanya (tinggal) satu hasta (sangat dekat sekali), akan tetapi ketentuan (yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan baginya) mendahuluinya, maka (di akhir hidupnya) dia melakukan perbuatan orang-orang yang akan masuk neraka (maksiat), sehingga dia pun masuk neraka. Dan (sebaliknya) sungguh salah seorang dari kamu benar-benar ada yang melakukan perbuatan orang-orang yang akan masuk neraka, sampaisampai jarak yang memisahkan antara dirinya dan neraka hanya (tinggal) satu hasta (sangat dekat sekali), akan tetapi ketentuan (yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan baginya) telah mendahuluinya, maka (di akhir hidupnya) dia melakukan amalan orang-orang yang akan masuk surga, sehingga dia pun masuk surga”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)”15
Penafsiran Hadits menurut Ibnu Daqiq Al-‘Id Dalam kitab Syarh Arba’in Nawawi, Imam Nawawi menjelaskan tentang
hadits ke-empat ini. Kalimat “Sesungguhnya (materi) penciptaan salah seorang dari kalian (manusia) dikumpulkan (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala) dalam rahim ibunya” maksudnya yaitu air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruhnya pembuluh darah perempuan sampai kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal didalam rahim. Itlah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya.” Setelah 40 hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah).16
‘Ied, Ibnu Daqiqil. 2005. Syarhul Arba’iina Hadiitsan An-Nawawiyah. Diterjemahkan oleh:
15
Muhammad Thalib.Yogyakarta: Media Hidayah hlm 19
16
Ibid
18
Ibnu Mas’ud berkata : “Sedangkan beliau berkata benar dan selalu dibenarkan,” adalah bahwa nabi SAW selalu benar mengenai apa yang beliau ucapkan dan selalu dibenarkan berkenaan dengan apa yang beliau bawa, yaitu wahyu mulia dari Allah.17 Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud sabda Nabi SAW ,”Sesungguhnya, salah seorang diantara kalian dihimpun penciptaannya didalam perut ibunya,” adalah bahwa air mani masuk ke dalam rahim dalam keadaan terpencar lalu Allah menyatukannya di tempat peranakan, di rahim tersebut selama masa ini. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa beliau menjelaskan hadits ini dengan mengatakan, “Sesungguhnya, nuthfah (air mani) itu jika sudah masuk ke dalam rahim dan Allah menghendaki untuk menciptakan manusia darinya maka nuthfah itu “terbang” (menyebar) ke seluruh kulit tubuh perempuan, dibawah setiap kuku dan rambut. Kemudian, ia tinggal selama empat puluh malam dan kemudian ia berubah menjadi darah didalam rahim. Ketika itulah penhimpunannya, yaitu waktu keberadaannya menjadi “alaqah”.18 “Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya yang kemudian meniupkan ruh kepadanya,” yaitu malaikat yang diserahi untuk mengurus kehidupan didalam rahim perempuan.19
Penafsiran Hadits menurut Imam Nawawi Ibnu Mas’ud berkata : “Sedangkan beliau berkata benar dan selalu
dibenarkan. Maksudnya, Ibnu Mas’ud memberikan kesaksian kepada Allah bahwa beliau SAW adalah seorang yang jujur atau benar (apa yang dikatakannya) dan selalu dibenarkan.”20
17
An-Nawawi, Imam Muhyiddin dkk. 2007. Ad-Durrah As-Salafiyyah Syarh Al-Arba’in An-
Nawawiyah. Diterjemahkan oleh: Salafuddin Abu Sayyid. Solo: Pustaka ‘Arafah. Hlm 105 18
Ibid, hlm 105 Ibid, hlm 105 20 An-Nawawi, Imam Muhyiddin dkk. 2007. Ad-Durrah As-Salafiyyah Syarh Al-Arba’in An19
Nawawiyah. Diterjemahkan oleh: Salafuddin Abu Sayyid. Solo: Pustaka ‘Arafah. Hlm.100
19
Sabda nabi yang artinya :dihimpun penciptaannya didalam perut ibunya. Ada kemungkinan yang dimaksud disini adalah disatukannya sperma laki-laki dan wanita lalu dari keduanya diciptakan anak. Ini adalah seperti firman Allah: “Dia (manusia) diciptakan dari air yang terpancar.” (QS At-Thariq 86:6)21 Ada juga kemungkinan bahwa yang dimaksud adalah disatukannya seluruh badan. Seperti dikatakan, pada fase pertama, nufah itu berjalan didalam tubuh (rahim) wanita selama empat puluh hari, yaitu masa mengidam. Sesudah itu, terjadi penyatuan dan tertanam padanya dari terjadinya pembuahan itu sehingga menjadi alaqah. Ini berlanjut ke periode kedua, dimana ia terus membesar sehingga menjadi mudghah. Dinamakan mudghah karena ia hanya sebesar suapan yang isa dikunyah. Pada fase ketiga, Allah membentuk mudghah itu, membuatkan telinga, mata, hidung, dan mulut. Sedangkan pada bagian dalamnya, Allah membuatkan usus dan lambung. Allah berfirman yang artinya, “Dialah yang membentuk kamu dlama rahim sebagaimana dikehendaki-Nya.” (QS. Ali ‘Imraan 3 :6). 22 Kemudian, jika fase ketiga ini sudah sempurna, yaitu setelah tiga kali empat puluh hari, yang berarti usia empat bulan maka ditiupkanlah ruh kepadanya. Allah berfirman yang artinya, “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur) maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah.” (QS. Al-Hajj 22:5). Maksudnya adalah ayah kalian, Adam. “Kemudian dari setetes mani (nutfah),” maksudnya adalah anak keturunannya. Yang dimaksud nuthfah adalah air mani. Namun, makna asal kata nutfah adalah air yang sedikit (al-maa al-qoliil). Bentuk jamaknya adalah nithaaf. “Kemudian dari ‘alaqah.” Yaitu darah kental dan beku. Jadi, nutfah tadi berubah menjadi darah yang kental. “Kemudian dari mudghah,” yaitu sekerat daging. “Yang tercipta dan yang tidak tercipta.” (Al-Hajj 22:5)23 Ibnu Abbas mengatakan, “Yang tercipta secara sempurna dan yang tidak tercipta, maksudnya tidak sempurna penciptaannya atau kurang.” Mujahid
21
Ibid, hlm 101 Ibid, hlm 101 23 Ibid, hlm 101 22
20
berkata,”Yang terbentuk dan yang tidak terbentuk.” Maksudnya mengalami keguguran. 24 Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia berkata, “Jika nutfah telah menetap didalam rahim maka malaikat mngambilnya dengan telapak tangannya seraya berkaa, “Ya Rabbi, dicipta (secara sempurna) ataukah tidak dicipta? Jika Allah mengatakan, “Tidak dicipta” maka malaikat akan melemparkannya kedalam rahim berupa darah tanpa nyawa. Dan jika Allah mengatakan, “Dicipta” maka malaikat itu berkata, “Ya Rabbi, (dijadikan) laki-laki atau perempuan? Sengsara atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Bagaimana ajalnya? Di bumi mana dia akan mati? Allah menjawab,”Pergilah kamu ke Ummul Kitab karena disana engkau akan mendapatkan semua itu!” Malaikatpun pergi kesana dan mendapatkannya dalam Ummul-Kitab lalu dia (malaikat) pun mengutupnya. Tulisan itu masih terus dipegangnya, higga datang sifat terakhir yang ditemukannya.” Oleh karena itu, dikatakan bahwa kebahagiaan (ditentukan) sejak sebelum kelahiran.25
Penafsiran menurut Syaikh Al-‘Utsaimin
Hadits yang keempat dari kumpulan hadits Al-Arba’in karangan Iman AnNawawi, berisi penjelasan mengenai perkembangan penciptaan manusia didalam perut ibunya, peulisan ajal dan rezekinya, dan seterusnya. Ibnu Mas’ud membawakan riwayat ini dengan mengatakan, “Rasulullah telah bersabda kepada kami, sedangkan beliau selalu berkata benar dan selalu dibenarkan.” Yakni jujur(benar) mengenai apa yang beliau sabdakan dan selalu dibenarkan mengenai apa yang diwahyukan kepada beliau. Ibnu Mas’ud sengaja memberikan pengantar seperti ini karena apa yang hendak disampaikan merupakan dari perkara gha’ib, yang tidak bisa diketahui, kecuali berdasarkan wahyu.26 Selanjutnya, Ibnu Mas’ud menyampaikan bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dihimpun penciptaannya didalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa nuthfah...dst.”27
24
Ibid, hlm 102 Ibid, hlm 102 26 Ibid, hlm 108 27 Ibid, hlm 109 25
21
Beberapa faedah yang bisa dipetik dari hadits ini:28 1. Penjelasan mengenai perkembangan manusia didalam perut ibunya bahwa dia mengalami empat fase perkembangan: Pertama, fase nuthfah selama empat puuh hari Kedua, fase ‘alaqah selama empat puluh hari Ketiga, fase mudghah selama empat puluh hari Keempaat, fase terakhir setelah ditiupkan kepadanya 2. Janin mengalami perkembangan didalam perut ibunya sebanyak empat fase perkembangan diatas 3. Sebelum masa empat bulan, janin tidak bisa dihukumi sebagai manusia yang hidup. Berangkat dari sini jika janin gugur, sebelum memasuki usia empat bulan maka tidak perlu dimandikan, dikafani, atau dishalatkan. Sebab, ia belum menjadi manusia. 4. Setelah berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu pula dapat dihukumi sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami keguguran setelah usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya manusia yang sudah melewati masa sembilan bulan. 5. Bahwa ada malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi SAW bersabda, “Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya.” Maksudnya, malaikat yang dipasrahi mengurus rahim. 6. Segala keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika dia masih berada di perut ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau bahagia. 2.3. Tinjauan Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Sains Modern Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang embriologi terdapat beberapa teori tentang perkembangan (embriologi) antara lain teori yang
28
Ibid, hlm 109
22
dikemukakan oleh Aristoteles (322-384SM) yang menjelaskan bahwa penciptaan manusia berasal dari mani laki-laki dan wanita kemudian berkembang menjadi makhluk kecil yang menyerupai manusia. Teori ini bertahan selama 2000 tahun. Teori ini ditinggalkan karena muncul penemuan dari Fransisco Redi (1688M) dan Louis Pasteur (1864M) yang menjelaskan terbentuknya janin melalui embriologi modern. Penciptaan manusia terjadi melalui proses pertemuan antara mani laki-laki dengan wanita. Dari hasil pertemuan tersebut dihasilkan sebuah sel yang berbentuk bulat. Menurut embriologi modern sel ini disebut zigot. Setelah zigot membelah menjadi 2 sel, selanjutnya sel tersebut akan mengalami serangkaian pembelahan mitosis. Proses pembelahan ini mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. 1. Testis sebagai Organ Produser Sperma Testis (buah zakar) dikenal sebagai ‘pab kedua pangkal paha. Testis mulai rik’ yang memproduksi sperma. Testis berjumlah sepasang, terletak di dalam penis diantara kedua pangkal paha. Testis mulai berfungsi secara optimal semenjak seorang laki-laki mengambil akil baligh (berusia antara 9 tahun sampai 12 tahun). Kecepatan usia akil baligh dipengaruhu oleh beberapa factor, antara lain factor keturunan (genetik), factor makanan, dan factor lingkungan. Akil baligh merupakan tanda bahwa seorang laki- laki telah dewasa secara seksual, artinya seorang laki-laki dapat menyumbangkan sperma pada saat terjadi perkawinan untuk memberikan keturunan. sebagai ‘pabrik’ penghasil sperma, testis terdiri dari ribuan saluran yang berkelok-kelok. Saluran-saluran ini berfungsi untuk mengalirkan sperma yang telah matang menuju ke organ orektil, sehingga terjadi ereksi jika sperma dipancarkan. Saluran-saluran ini sealing berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Sperma diproduksi dengan bantuan hormone testosterone. Jika keberadaan hormone ini kurang memadsi sperma akan terganggu.29 Sperma terdiri dari ribuan sel spermatozoa. Disebut sebagai sel spermatozoa karena dapat bergerak (menggunakan ekor). Gerak merupakan salah satu ciri
29
Kiptiyah, Embriologi dalam Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2007) h. 35
23
yang dimiliki hewan (zoa). Seekor sel spermatozoa terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Kepala spermatozoa pada manusi berbentuk oval dan dilapisi dengan enzim hyaluronidase. Enzim ini berfungsi untuk memudahkan sel spermatozoa dalam menembus sel telur saat mengadakan pembuahan. Di dalam kepala sel spermatozoa mengandung kromosom (X dan Y) yang membawa sifat dari ayah. Kromososm ini berperan penting dalam proses penciptaan manusia dan sekaligus sebagai penentu jenis kelamin. Setelah terjadi proses pembuahan kromosom ini bersatu dengan kromosom wanita untuk membentuk jenis kelamin (laki-laki atau perempuan).30 Ekor spermatozoa berbentuk gilig dan panjang dengan ujung meruncing. Ekor spermatozoa dapat bergerak karena di dalamnya dilengkapi dengan “mesin penggerak” yang disebut mitokondria . mitokondria inilah yang memberikan sejumlah tenaga sehingga spermatozoa mampu bergerak untuk menemui sel telur. Pada saat pertemuan antara sel spermatozoa dengan sel telur inilah yang merupakan proses awal penciptaan manusia. Spermatozoa mengandung bahan-bahan kimia, antara lain asam nukleat, protein, dan lemak. Hamper sepertiga dari berat kering seekor sel spermatozoa terdiri dari inti. Inti kromatin terdiri dari protein dan DNA (merupakan substansi yang berperan dalam mewariskan sifat kepada keturunannya). Pada ekor spermatozoa terdapat protein-protein yangbersifat enzim dan lemak. Inti sel spermatozoa berperan penting dalam mengendalikan gerak spermatozoa, penetuan sifat, dan mengendalikan aktifitas kehidupan. 2. Ovarium sebagai Organ Produser sel telur Ovarium (indung telur) merupakan organ reproduksi wanita yang menghasilkan sel telur dan sebagai kelenjar yang menghasilkan hormone (endokrin). Bentuk nya oval, terletak di dalam rongga peritoneum , berjumlah sepasang kanan dan kri. Ovarium dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Ovarium terdiri dari 2 lapis, yaitu luar (korteks) dan lapisan dalam (medulla). Ovarium berfungsi dalam pembnetukan dan pematangan sel telur (ovum), pengeluaran ovum (ovulasi), pembentukan dan
30
Ibid, h.36
24
sekresi hormone-hormon steroid (estrogen dan progesteron). Keduanya berperan penting dalam kehamilan.31 Selama kehamilan, estrogen diproduksi oleh plasenta. Hormone ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi wanita. Pada Rahim, estrogen berperan dalam mempengaruhi perkembangan endometrium, pada leher Rahim (serviks) dapat menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lender serviks, dan pada payudara berperan dalam merangsang pertumbuhan payudara. Pada tulang (termasuk tulang pinggul), estrogen berfungsi untuk memicu pertumbuhan/regenerasi tulang. Hormone progesterone diproduksi oleh ovarium (terutama pada korpus luteum), dan sebagian di kelenjar adrenal. Pada kehamilan, progesterone diproduksi oleh plasenta. Dengan adanya progesterone menyebabkan terjadinya proses perubahan eksretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus (lapisan dalam pada rahim) berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi (penanaman embrio pada dinding rahim). Ovarium dapat memproduksi sel telur ketika seorang wanita telah mencapai usia dewasa (9 tahun sampai 12 tahun). Hal ini ditandai dengan proses menstruasi yang pertama kali. Pada saat menstruasi, ovarium telah melepaskan sel telurnya untuk menunggu sel spermatozoa yang dating agar terjadi pembuahan. Jika spermatozoa tidak ada yang dating menemuinya maka endometrium uterus yang telah siap secara optimal akan mengalami peluruhan. Akibat dari peluruhan ini Rahim (uterus) akan mengeluarkan darah. Keluarnya darah inilah yang disebut darah menstruasi. Setelah terjadi menstruasi biasanya seorang wanita akan mengalami pertumbuhan secara fisik dan psikis yang sempurna serta siap menerima kehamilan dan persalinan. Pada saat ini seorang wanita dinyatakan dewasa secara seksual. Bentuk dan ukuran ovarium akan bertambah besar sesuai dengan tingkat kedewasaan secara seksual. Pada saat sebelum mengalami kedewasaan (balita), ovarium berukuran kecil dengan permukaan licin seangkan setelah mengalami pendewasaan ovarium berukuran lebih besar dengan permukaan 31
Kiptiyah, Op.cit, h. 43
25
yang kasar. Kasarnya permukaan ovarium ini disebabkan oleh sel telur yang tumbuh dan berkembang menjadi sel telur matang yang siap untuk dilepas/ diovulasikan. 3. Perjalanan Sel Telur dan Spermatozoa Menuju Proses Pembuahan a. Perjalan Sel Telur Menjelang ovulasi. Terjadi persiapan proses pelepasan sel telur yang matang. Sel-sel telur ini dilindungi oleh sekumpulan sel-sel yang disebut cumulus oophorus yang berperan dalam memelihara dan memberi makan sel telur. Sel telur yang berada di dalam folikel akan menuju ke dinding ovarium (indung telur). Sesaat sebelum ovulasi terjadi, diameter folikel menjadi semakin besar; akibatnya permkaan ovarium namppak adanya benjolan-benjolan. Pada keadaan ini terjadi peningkatan cairan folikuler dan tekanan yang menyebabkan permukaan indung telur meregang dan menipis; akhirnya indung telur yang berisi folikel matang pecah. Di bagian obarium yang lain, folikel yang masih muda terus melakukan serangkian proses untuk memasuki tahap pematangan folikel. Keadaan ini diatur oleh hormone Folikel Stimulating Hormon (FSH). Hormone ini dilepaskan sesuai dengan ukuran yang tepat.32 Setelah permukaan indung telur pecah, dinding folikel terbuka, kemudian memntahkan cairan folikel sambil mendorong sel telur menuju fembria (bagian dari tuba fallopi yang berumbai-rumbai). Organ ini berperan dalam menangkap sel telur dan mendorong sel telur dengan sapuan yang lembut menuju ke tuba falopii untuk menunggu sperma yang dating menjemputnya. b. Perjalanan Sperma Ejakulasi pada pria menghasilkan tetesan sperma yang mengandung jutaan sel spermatozoa. Pada saat ejakulai, spermatozoa disemprotkan ke serviks (leher rahim) melalui ujung penis. Selanjutnya setelah dari servis, sperma berenang menuju ke Rahim
melalui gerak peristaltik dinding
Rahim, sperma menuj ke tuba falopii. Sperma yang dapat mencapai tuba falopii pada dasarnya berjumlah sangat sedikit jika dibandingkan dengan 32
Kiptiyah, op.cit, h. 47
26
tempat-tempat yang telah dilalui sebelumnya (yaitu leher Rahim dan rahim). Untuk mencapai sel telur, sperma mempunyai hambatan besar. Ini terlihat dari sejumlah besar spermatozoa yang diletakkan di dalam sarungan genital wanita, hanya sebagian kecil yang dapat sampai pada sel telur.ditemukan di dalam Partodihardjo (1992) juga melaporkan bahwa beberapa menit setelah kopulasi (bersenggama), konsentrasi spermatozoa yang terbesar ditemukan di dalam dinding serviks, tetapi sedikit sekali yang ditemukan di uterus dan hamper tidak ada yang ditemukan di dalam tuba falopii. Sperma yang terperangkap di dalam dinding serviks terus melanjutkan perjalanan kea rah uterus, sedangkan sperma yang abnormal (tidak lincs berenang, cacat, atau bahkan mati) tidak berkesempatan untuk melanjutkan perjalanan, tetapi tetap tinggal di dalam uterus. Spermatozoa yang berkualitas selanjutnya menuju ke tuba falopii. Nasib spermatozoa yang abnormal akan hancur ditelan oleh sel-sel fagosit. Sperma yang tidak dapat bertahan hidup selama menempuh perjalanan akan mati dan mengalami nasib yang sama. Hanya sperma yang mampu bertahan hidup saja, yang dapat meneruskan perjalanan menuju ke Rahim. Selanjutnya di dalam Rahim terjadi pengaturan terjadi pengaturan jalan dan sekresi spermatozoa. Pengaturan perjalanan dan sekresi tersebut dimaksudkan untuk menghadapi kemungkinan tertundanya ovulasi. Jika terjadi perkawinan yang tidak bersamaan
dengan
terjadinya
ovulasi,
maka
spermatozoa
secara
keseluruhan menuju ke tempat fertilisasi (tuba falopii). Apabila sel telur belum berada di tempat tersebut, maka spermatozoa akan terus berjalan hingga masuk ke dalam tuba falopii kemudian rusak dan mati tanpa terjadi fertilisasi. Daya hidup spermatozoa dalam saluran reproduksi wanita sekitar 3 hari.33 4. Perjalanan Cikal Bakal Manusia (Zigot) ke Rahim Ibu Setelah terjadi perteman antara sel spermatozoa dengan sel telur di dalam tuba falopii, selanjutnya akan terjadi peleburan antara kedua inti sel tersebut. Peristiwa ini dalam istilah biologi disebut fertilisasi. Hasil dari fertilisasi ini 33
Kiptiyah, op.cit, h. 49-50
27
berupa makhluk hidup bersel tunggal yang disebut zigot. Pada awal perkembangannya, janin di dalam Rahim ibu berbentuk zigot. Melalui berbagai proses yang panjang zigot ini kemudian menempel pada Rahim ibu agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Zigot ini akan membelah diri membentuk 2 sel, 4 sel, dan seterusnya kemdian
akan
menjalankan
serangkaian
pembelahan
mitosis,
yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. Ukuran sel menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan. Kemudian sel ini dikenal dengan nama blastomer. Kira-kira pada tingkat8 sel, sel-sel tersebut akan membentuk sebuah bola sel padat yang disatukan oleh persambungan yang kuat, proses ini dinamakan pemadatan. Proses perkembangan telur menjadi zigot dan perkembangan zigot sampai terbentuknya blastula. Kira-kira pada hari ke-3 setelah pembuahan. Sel-sel embrio yang termampatkan membelah lagi dengan bentuk menyerupai buah murbei dengan 16 sel. Embrio yang bentuknya mirip dengan buah murbei ini disebut morula. Sel-sel bagian dalam morula merupakan massa sel dalam, sedangkan sel-sel sekitar membentuk massa sel luar. Massa sel dalam selanjutnya akan membentuk jaringan-jaringan embrio yangsebenarnya. Massa sel luar membentuk tofoblas, yang kemudian berperan dalam membentuk plasenta. Dalam perkembangannya, morula akan memasuki Rahim ibu, cairan mulai emnembus
massa sel dalam. Secara berangsur-angsur massa sel dalam
membentuk rongga. Rongga ini dinamakan blastosol. Pada saat ini embrio dikenal dengan istilah blaskokista. Sel-sel yang ada di dalam massa sel dalam, sekarang dinamakan embrioblas. Embrioblas terletak pada salah satu kutub, sedangkan sel-sel di dalam massa sel luar disebut trofoblas yang menipis dan membentuk dinding untuk blastokista. Pada saat inilah perjalanan cikal bakal manusia (zigot) berakhir dan selanjutnya menempel pada dinding Rahim ibu. Peristiwa ini disebut implantasi. Pada saat implantasi, kelenjar Rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelokkelok dan jaringan ini banyak mengandung cairan. Pada keadaan ini di dalam endometrium dapat dikenali 3 macam lapisan, yaitu lapisan permukaan, lapisan tengah (merupakan lapisan yang empuk), dan lapisan dasar. Biasanya cikal
28
bakal manusia menempel pada endometrium dan muara-muara kelenjar. Pada saat terjadi penempelan cikal bakal manusia inilah seorang ibu memasuki masa kehamilan. Pada saat memasuki fase kehamilan, terjadi perubahan-perubahan pada selaput lender Rahim, sejalan dengan perubahan yang terjadi di dalam ovarium. Masa kehamilan ini pada umumnya terjadi selama 9 bulan dan bayi akan lahir di dunia.
29
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur’an adalah manusia diciptakan dari saripati tanah. Kemudian saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi struktur darah, dan struktur itu menjadi segumpal daging, lalu segumpal daging itu menjadi tulang belulang, selanjutnya tulang belulang itu dibungkus dengan daging, selanjutnya dijadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang sebelumnya, dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Proses penciptaan manusia berdasarkan Hadits Penjelasan mengenai perkembangan manusia didalam perut ibunya bahwa dia mengalami empat fase perkembangan:Pertama, fase nuthfah selama empat puluh hari. Kedua, fase ‘alaqah selama empat puluh hari. Ketiga, fase mudghah selama empat puluh hari. Keempaat, fase terakhir setelah ditiupkan kepadanya. Kemudian janin mengalami perkembangan didalam perut ibunya sebanyak empat fase perkembangan diatas. Sebelum masa empat bulan, janin tidak bisa dihukumi sebagai manusia yang hidup. Berangkat dari sini jika janin gugur, sebelum memasuki usia empat bulan maka tidak perlu dimandikan, dikafani, atau dishalatkan. Sebab, ia belum menjadi manusia. Setelah berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu pula dapat dihukumi sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami keguguran setelah usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya manusia yang sudah melewati masa sembilan bulan. Bahwa ada malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi SAW bersabda, “Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya.” Maksudnya, malaikat yang dipasrahi mengurus rahim. Segala keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika dia masih berada di perut ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau bahagia
30
Proses penciptaan manusia berdasarkan sains modern adalah sebagai berikut: penciptaan manusia terjadi melalui proses pertemuan antara mani laki-laki dengan wanita. Dari hasil pertemuan tersebut dihasilkan sebuah sel yang berbentuk bulat. Menurut embriologi modern sel ini disebut zigot. Setelah zigot membelah menjadi 2 sel, selanjutnya sel tersebut akan mengalami serangkaian pembelahan mitosis. Proses pembelahan ini mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. 3.2 Saran Setelah mengetahui proses penciptaan manusia, hendaknya setiap manusia menyadari akan tujuan hidupnya yaitu mencari ridha Allah SWT. Karena jiwa yang memperoleh ridha Allah adalah jiwa yang berbahagia, mendapat ketenangan serta akan memperoleh imbalan surga.
31
DAFTAR PUSTAKA ‘Ied, Ibnu Daqiqil. 2005. Syarhul Arba’iina Hadiitsan An-Nawawiyah. Diterjemahkan oleh: Muhammad Thalib.Yogyakarta: Media Hidayah Al-Albani, Muhammad Nashiruddin dkk. 2008. Derajat Hadits-Hadits dalam Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta:Pustaka Azzam Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1974. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Toha Putra An-Nawawi, Imam Muhyiddin dkk. 2007. Ad-Durrah As-Salafiyyah Syarh AlArba’in An-Nawawiyah. Diterjemahkan oleh: Salafuddin Abu Sayyid. Solo: Pustaka ‘Arafah Bahreisy, Salim. 1990. Terjemah Ringkas Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5. Surabaya : Bina Ilmu Kiptiyah. 2007. Embriologi Dalam Al-Qur’an: Kajian pada Proses Penciptaan Manusia. Malang : UIN Press Muhammad, bin ‘Abdullah. Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir. Diterjemahkan oleh : M Abdul Ghoffar E.M dkk. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i Partodihardjo, Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Sains Berbasis Al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara Shihab, Quraish M. 2007. Mukjizat Al-Qur’an. Bandung : Mizan
32