Proses Fagositosis Fago Fagosi sito tosi siss yang efek efekti tiff pada pada inva invasi si kuma kuman n akan akan dapa dapatt menc menceg egah ah timb timbul ulny nyaa infe infeks ksi. i. Dalam Dalam kerj kerjany anya, a, sel fago fagosit sit juga juga beri berint nter erak aksi si deng dengan an komp komplem lemen en dan dan sistem sistem imun imun spesi spesifi fik. k. Peng Pengha hanc ncur uran an kuma kuman n terja terjadi di dalam dalam beberapa tingkat sebagai berikut, kemotaksis / penarikan mikroorganisme, pengenalan dan penangkapan, memakan, fusi fagosom-lisosom, pemusnahan dan pencernaan. (rata!idjaja, "#$#% $. Fase Fase kemo kemota taks ksis is &emu &emuaa fase fase pada pada fago fagosi sito tosi sis, s, kecu kecual alii fase fase peng pengen enal alan an dan dan penangkapan, memerlukan tenaga dari fagosit. 'emotaksis, adalah gerakan fagosit ke tempat infeksi sebagai respon terhadap berbagai factor biokimia!i yang dilepas pada aktivasi komplemen. aringan yang rusak atau atau mati mati dapa dapatt juga juga mele melepa pass facto factorr kemo kemota takt ktik ik atau atau kemot kemotak aksi sin. n. Kemotaksin emotaksin adalah mediator kimiawi tertentu yang menuntun menuntun migrasi sel fagositik menuju kea rah tertentu semisal bakteri. Peningkatan kemotaksin ini dengan reseptor protein plasma di membrane sel fagositik meningkatkan masuknya Ca 2+ ke dalam sel. Kalsium, sebaliknya, mengaktifkan perangkat kontraktil sel yang yang
meng mengha hasi silk lkan an
perg perger erak akan an
mera meraya yap p
miri mirip p
amoe amoeba ba..
(rata!idjaja, "#$#% &el limfosit segmen bergerak lebih cepat dan sudah berada pada tempat infeksi "-) jam, sedangkan monosit bergerak lebih lambat dan memerlukan !aktu *-+ jam untuk sampai di tempat tujuan. (&her!ood, "#$$% ". Fase pengen pengenala alan n dan dan pengik pengikata atan n &edangkan &edangkan tahap dua, dua, yaitu penangkapa penangkapan n mikroorgan mikroorganisme isme pada fagosi fagositt terjad terjadii karena karena ikatan ikatan antara antara resepto reseptorr di permu permukaa kaan n sel dan di bakteri atau molekul atau molekul yang diikatnya, misalnya antibodi. ntibodi ntibodi seperti halnya halnya dengna dengna komplemen komplemen (b% dapat meningkatkan meningkatkan fagosi fagositos tosis is (opson (opsonisas isasi%. i%. psono psonoin in adalah adalah moleku molekull besar besar yang yang diikat diikat permukaan mikroba yang dapat dikenal oleh reseptor permukaan sel
sistem fagosit makrofag, sehingga meningkatkan efisiensi fagositosis. ontoh-contoh opsonin antara lain 0g1yang dapat dikenali Fc ϒ-2 pada fagosit dan fragmen komplemen yang dikenal oleh reseptor komplemen tipe $ (2$, D3% dan integrin 4ac-$ pada leukosit. (rata!idjaja, "#$#% Dengan kata lain, opsonin meningkatkan fagositosis dengan cara menghubugkan sel asing dengan sel fagositik. &atu bagian dari molekul opsonin berikatan secara nonspesifik dengan permukaan bakteri sementara bagian lain melekat pada reseptornya yang spesifik pada membrane sel fagositik. Pengikatan ini memastikan bah!a bakteri tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri sebelum sel fagosit dapat melaksanakan serangan mematikannya. (&her!ood, "#$$% . Fase penelanan dan pembentukan vakuol Dalam fase ini, terbentuklah pseudopodia yang mengelilingi mikroorganisme di luar dengan melibatkan polimerase aktin. Dan membungkus mikroorganisme tersebut dalam fagosom internal. (4itchell, "##+% Peningkatan kemotaksin ini
dengan reseptor protein
plasma di membrane sel fagositik meningkatkan masuknya Ca 2+ ke dalam sel. Kalsium, sebaliknya, mengaktifkan perangkat kontraktil sel yang menghasilkan pergerakan merayap mirip amoeba dan akhirnya menelan mikroorganisme. (rata!idjaja,
"#$#% ). Fase fusi fagosom-lisosom 'emudian vakuola fagositik menyatu dengan lisosom yang di dalamnya terdapat en5im-en5im pencernaan. (4itchell, "##+% 3. Fase destruksi dan digesti intraseluler 4ekanisme pemusnahan dibagi menjadi oksidatif dan non oksidatif. Di dalam fagolisosom, bahan yang ditelan akan dicerna en5im yang terkandung di dalam granul lisosom. 0si granul lisosom diperlukan
untuk memecah atau mencerna bahan yang ditelan dan membunuh mikroba. Pembunuhan mikroba terjadi melalui proses yang oksigen dependen
atau
oksigen
independen.
6eukosit
memusnahkan
mikroorganisme dengna en5im yang ada di dalamnya. 1ranul neutrophil berisi berbagai en5im hidrolitik, mieloperoksida, liso5im, dan argininerich basic protein, fosfatase alkali, laktoferin, dan liso5im. 0si granul tersebut menghancurkan bahan asing terutama melalui en5imnya seperti en5im hidrolitik. 7n5im-en5im tersebut dapat mencerna komponen membrane sel bakteri. (rata!idjaja, "#$#% Dalam mekanisme tak tergantung oksigen, proses pemusnahan mikroorganisme dapat dilakukan terutama dengan cara meningkatkan permeabilitas membran. 6intasan ini meliputi protein bakterisidial peningkat permeabilitas, liso5im, laktoferin, protein utama pada eosinafil, dan defensin. (4itchell, "##+% Defensin adalah protein kationik, bukan en5im. 8amun, peptide dasar yang mengandung sejumlah arginin dalam bentuk polipeptida, membunuh mikroba melalui interaksi dengan membran sel mikroba yang membentuk lubang-lubang kecil yang mengaluarkan metabolit esensial keluar sel. (rata!idjaja, "#$#% &elain itu, netrofil menghasilkan laktoferin yaitu suatu protein yang berikatan erat dengan besi yang bisa menyebabkan besi tak dapat digunakan oleh bakteri penginvasi. Perkembangan bakteri sangat berkaitan erat dengan konsentrasi besi yang tinggi. (&her!ood, "#$$% Dalam mekanisme pemusnahan dependen
oksigen,
mikroorganisme yang dibunuh melalui produk respiratory burst oleh beberapa metabolit oksigen mikrobisidal yang dilepas selama fagositosis. Respiratory burst adalah proses yang menghasilkan 20. ersamaan dengan terbentuknya fagolisosom, reseptor fagosit yang mengikat mikroba akan mengirimkan sinyal yang mengaktifkan beberapa en5im dalam fagolisosom. &alah satu en5im 8DP9 oksidase, terbentuk atas pengaruh mediator inflamasi seperti 6:), PF, dan :8F atau produk bakteri seperti peptide 8-formilmetionil. 7n5im ini dapat merubah molekul oksigen menjadi anion superoksid, radikal bebas, 9 "" yang merupakan
bahan oksidatif poten untuk mikroba. ahan-bahan tersebut disebut 20. (rata!idjaja, "#$#% 'emudian, en5im 4P lisosom mengubah 9 "" dan l-menjadi bakterisidial kuat 9l. (4itchell, "##+% &elain itu ditemukan juga sintesa oksida nitit yang bekerja sinergis dengan 0F8-ϒ dan :8F. 7n5im mengikat oksigen dengan guanidinenitrogen dari l-arginase, membentuk 8 yang toksik untuk parasit, jamur, sel tumor, dan bakteri. (rata!idjaja, "#$#% Bahan kimia dihasilkan fagosit untuk memperantai peradangan Fagosit yang telah dirangsang oleh mikroba tidak hanya sekedar
proses ;telan dan hancurkan<, lebih dari itu, ternyara sel fagosit melakukan fungsi yang sangat kompleks. &el fagosit bisa menghasilkan mediator =mediator kimia!i untuk memacu beragam aktivitas imun yang saling berkaitan, bervariasi dari manifestasi local sampai sistemik. a. &el fagosit merangsang pengeluaran histamin dari sel mast di sekitar tempat peradangan b. &ebagian mediator fagosit memicu sistem pembekuan dan antipembeku
untuk
meningkatkan
proses
pengisolasian
kemudian mempermudah disolusi bertahap bekuan fibrosa setelah tidak diperlukan c. 'alikrein, yaitu 5at yang dihasilkan netrofil yang mengubah perkusor protein plasma spesifik yang dihasilkan hati menjadi kinin
yang aktif. 'inin yang aktif bisa memperkuat proses
peradangan d. Pirogen endogen,
yang
dihasilkan
makrofag,
memicu
terjadinya demam e. MEL (mediator endogen lekosit), yang juga dihasilkan makrofag,
menurunkan
konsentrasi
besi
plasma
dan
menyimpannya dalam hati, limpa, dan jaringan lain sehingga besi yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh menjadi berkurang. 476 juga merangsang pembentukan dan pembebasan netrofil dari sumsum tulang. &elain itu 476 juga merangsang pengeluaran protein fase akut dari hati yang memiliki efek luas pada proses peradangan, perbaikan jaringan, dan aktivasi sel imun.