PENGARUH PROGRAM PARENTING TERHADAP MOTIVASI ORANG TUA DALAM PENDAMPINGAN ANAK (PENELITIAN INI DILAKUKAN TERHADAP ORANG TUA SISWA KELAS B DI RA MUSLIMAT NU PAYAMAN, SECANG, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015)
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi ini disusun oleh : Nama
: Kumala Izza
NIM
: 09.0304.0322
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2015
1
2 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sering dipandang sebagai proses belajar mengajar di kelas, dengan perangkat-perangkatnya seperti gedung sekolah, buku-buku, guru, murid, dan sarana prasarana lainnya. Sedangkan kalau dicermati sebenarnya pendidikan telah ada sejak anak terlahir di dunia. Seorang ibu mengajarkan kepada anak-anaknya berjalan, berbicara, bertingkah laku sopan, dan lain sebagainya merupakan proses pendidikan. Islam memandang keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama yang mengantarkan seorang anak memasuki lembaga berikutnya. Orang tua merupakan wadah yang sangat penting dan strategis dalam pendidikan anak.1 Tetapi setelah anak menginjak bangku sekolah orang tua sering menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada guru, karena para orang tua menganggap bahwa pendidikan di sekolah terprogram dan terarah dengan panduan kurikulum yang berlaku. Masih banyak kenyataan yang terjadi di masyarakat adanya orangtua yang masih mempunyai pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggung jawab pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orangtua menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orangtua yang berani membayar mahal biaya pendidikan anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orangtua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga 1
Khodijah. Fungsi Ganda Orang Tua dalam MPA, Majalah Bulanan, No 72 (Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1992)
3 tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena keliru ini harus segera diluruskan agar tanggung jawab tinggi muncul dalam keluarga sehingga keluarga, khususnya ibu dan ayah juga berperan sebagai pendidik di rumah. Dalam Teori ekologi Bronfenbrenner (1979) menjelaskan mengenai Pendampingan anak yang dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berbagai tingkatan lingkungan sekitarnya yang mencakup interaksi yang saling berhubungan antara di dalam dan di luar rumah, sekolah dan tetangga dari kehidupan anak setiap hari dalam kurun waktu yang sangat lama. Interaksi ini menjadi motor atau penggerak Pendampingan anak yang merupakan pusat dari lingkaran, dikelilingi oleh berbagai sistem interaksi yang terdiri dari sistem mikro, sistem meso, sistem exo dan sistem makro. 2 Sistem Mikro adalah lingkaran yang paling dekat dengan anak yang meliputi kegiatan dan pola interaksi langsung dari anak dengan lingkungan terdekatnya seperti interaksi dengan orangtua, kakak dan adik kandungnya, sekolah, serta teman sebaya. Hubungan dua arah yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang dan intensif di lingkungan terdekat ini mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada Pendampingan anak.3 Sistem Meso adalah lingkaran interaksi dan kesesuaian hubungan antar komponen
dalam
sistem
mikro
anak
yang
sangat
mempengaruhi
Pendampingan anak seperti hubungan antara rumah dan sekolah. Orang tua yang tidak terdidik dan tidak menghargai pentingnya pendidikan dan hubungan dengan lembaga sekolah/sekolah, dan yang tidak berbicara dengan bahasa yang digunakan di sekolah anak, akan menyebabkan anak mengalami 2 Prof. Sarlito Wirawan Sarwono, Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Malas Belajar, (http://www.re-searchengines.com) akses tanggal 10 Februari 2015 3 dr. Awi Muliadi Wijaya, Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif, (http://infodokterku.com) akses tanggal 10 Februari 2015
4 banyak masalah dalam menerapkan pembiasaan di sekolah dan juga dalam melejitkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Sebaliknya bila hubungan antar komponen tersebut serasi dan kuat, menyebabkan anak memiliki kemampuan akademik yang baik. Prinsip utama dari sistem meso adalah semakin kuat dan saling mengisi interaksi antar komponen dalam sistem meso, semakin besar pengaruh dan hasilnya pada Pendampingan anak.4 Sistem Exo merupakan lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar dan tidak berperan secara langsung terhadap anak, dan anak juga tidak langsung berperan di dalamnya, tetapi interaksi komponen dalam sistem ini seperti dalam bentuk keputusan pada tataran lembaga yang mempunyai hubungan dengan anak, berpengaruh terhadap Pendampingan anak. Keputusan-keputusan dari tempat kerja orang tua, komite sekolah, atau lembaga perencanaan adalah contoh dari sistem exo yang
dapat
mempengaruhi anak baik positif maupun negatif meskipun anak tidak langsung terlibat dalam lembaga-lembaga tersebut. Contoh lain adalah kekejaman orang dewasa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal anak dapat berpengaruh pada kesulitan anak untuk tidur.5 Sistem Makro merupakan lingkaran terluar dari lingkungan anak yang terdiri dari nilai-nilai budaya, hukum dan peraturan perundangan, adat
4
Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidi kananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015 5 Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidi kananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015
5 kebiasaan, kebijakan sosial dan lain sebagainya. Seluruh komponen dari sistem ini juga berpengaruh terhadap Pendampingan.6 Untuk menjawab fenomena ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan program Parent Meeting (temu orangtua) yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di sekolah dan di rumah. Parent Meeting ini ditujukan kepada para orangtua, pengasuh, dan anggota keluarga lain yang berperan secara langsung dalam proses Pendampingan anak. Kegiatan Parent Meeting saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat pentingnya pendidikan sedini mungkin. Kegiatan Parent Meeting bisa dikelola oleh satuan pendidikan maupun pengelolaan secara mandiri. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan program Parent Meeting ini sudah sangat jelas, dengan adanya: (1) Undangundang No 20/2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal. (2) Undang-undang No 23/2002, tentang Perlindungan Anak (3) Konvensi Anak Sedunia. Dengan demikian, kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga) dan pemerintah sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan terutama pada anak usia dini, dapat dioptimalkan. Kerja sama lembaga pendidikan dan orang tua seperti ini diterapkan di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang. Sebagai penyelenggara pendidikan anak usia dini, RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang menyadari bahwa lingkungan anak mendukung Pendampingan anak, tak 6
Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidi kananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015
6 terkecuali pendampingan orang tua dalam proses belajar anak. Oleh karena itu, RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang mengadakan program Parent Meeting (Temu Orang Tua) setiap satu bulan sekali. Program ini ini dipandu oleh psikolog anak yang terlebih dahulu meneliti dan mengobservasi masalah-masalah yang terjadi pada anak, kemudian mengundang orang tua dengan anak yang bermasalah tersebut ke sekolah. Dengan demikian orang tua mengetahui dan menyadari masalah-masalah yang terjadi pada anaknya dan mendapatkan solusi penanganan terhadap masalah dari pakarnya. Skripsi ini akan meneliti bagaimana pengaruh program Parent Meeting yang dilakukan oleh RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang terhadap pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. B. Rumusan Masalah Agar penelitian ini tidak melebar maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti dalam Penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana program Parent Meeting di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang 2. Bagaimana Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang 3. Bagaimana Pengaruh Program Parent Meeting terhadap Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang C. Tujuan Penelitian Berdasar rumusan masalah di atas, maka Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui program Parent Meeting di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang 2. Mengetahui Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang 3. Mengetahui Pengaruh Program Parent Meeting Terhadap Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman Secang Magelang D. Manfaat Penelitian
7 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan, wawasan, bahan informasi, dan bahan referensi mengenai pentingnya Parent Meeting dalam pendampingan oleh orang tua kepada anak; 2. Secara praksis Hasil penelitian ini diharapkan mampu diterapkan di kehidupan sehari-hari sehingga mampu berperan dalam meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya Parent Meeting dalam perkembangan anak, khususnya dalam pendampingan anak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Parent Meeting Parent Meeting berasal dari bahasa Inggris, Parent yang artinya orang tua dan Meeting yang berasal dari kata meet yang berarti temu. Parent Meeting secara istilah adalah yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di sekolah dan di rumah.7 Kegiatan Parent Meeting akan menjadi suatu wadah yang dapat memberikan keuntungan pada semua pihak, baik kepada orang tua, sekolah, maupun pemerintah. Ada beberapa manfaat dalam pelaksanaan kegiatan Parent Meeting yaitu : 1. Terpenuhinya kebutuhan hak-hak anak; 2. Berkembangnya rasa percaya diri orangtua dalam mendidik anak; 3. Terjalinnya hubungan yang harmonis pada masing-masing anggota keluarga sesuai dengan tugasnya masing-masing; 7
2011
Siti Dzulhijjah, PAUD, (http://sweetyajah.blogspot.com) akses tanggal 22 Desember
8 4. Terciptanya hubungan antar keluarga di lingkungan masyarakat sekitar lembaga pendidikan; 5. Terjalinnya mitra kerja antar sesama anggota Parent Meeting.8 Dalam melaksanakan kegiatan Parent Meeting langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh sekolah adalah : 1. Membuat komitmen bersama antara pengelola dan orangtua pada saat mendaftarkan putra-putrinya di sekolah; 2. Menyiapkan penanggungjawab kegiatan kepengurusan pada sekolah 3. Mengidentifikasi kebutuhan
informasi
Parent (isu-isu
Meeting penting
atau
seputar
pendidikan dan tumbuh kembang anak) yang ingin diketahui oleh orang tua; 4. Menyusun program-program kegiatan yang akan dilakukan untuk kegiatan Parent Meeting; 5. Menyusun jadwal kegiatan sekaligus menentukan narasumber atau sponsor, misalnya, kegiatan dapat dilakukan seminggu sekali, sebulan sekali, atau memanfaatkan hari-hari libur nasional, tergantung kebutuhan.9 Kegiatan Parent Meeting akan lebih bermakna jika sekolah dapat menyusun suatu kegiatan Parent Meeting yang berkualitas sehingga “kumpulkumpul orangtua” mempunyai makna dan hasil dari pertemuan tersebut mampu memberikan dampak positif bagi semua pihak. Kegiatan Parent Meeting dapat dilakukan dengan berbagai metode berdasarkan kebutuhan. Bentuk bentuk kegiatan Parent Meeting yang dapat dilakukan antara lain :10 1. Think-thank, yaitu sumbang saran, maksudnya mengeluarkan pendapat dan diskusi tentang pembelajaran yang paling tepat bagi anak usia dini misalnya pembelajaran tematik, setiap anggota dapat menyampaikan gagasan-gagasan atau permasalahan-permasalahan yang ada sekaligus melakukan pembahasannya.
8
Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parent Meeting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (http:// https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidik ananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015 9 Ibid. 10 Ibid.
9 2. Arisan bicara, yaitu setiap anggota, secara undian bergilir menjadi pembicara untuk menyampaikan gagasan sesuai topik yang telah ditentukan. 3. Seminar, mengundang narasumber dan sponsor. 4. Praktek ketrampilan, misalnya membuat alat permainan edukatif, memasak makanan bergizi untuk anak, dan sebagainya. 5. Outbond, yakni kegiatan di luar ruangan yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua anggota keluarga, yang disisipkan kegiatan diskusi atau praktek permainan-permainan yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga secara bersama-sama. 6. Kunjungan lapangan, yaitu kegiatan kunjungan ke tempat–tempat khusus yang bersifat mendidik, misalnya ke museum, perpustakaan umum, panti asuhan, panti jompo, ke kebun atau pertanian, dan sebagainya. B. Pendampingan Pendampingan adalah membantu masyarakat baik individu maupun kelompok untuk menemukan kemampuan yang ada pada diri pribadi. Pendampingan bertujuan agar mereka yang didampingi mendapatkan kecakapan untuk mengembangkan kemampuannya itu hingga mencapai kepenuhan. Dalam hal ini pendampingan dilakukan demi kepentingan pihak yang didampingidan bukan kepentingan orang yang mendampingi atau mencari keuntungan demi kepentingan sendiri. Terkait dengan konsep di atas, sistem pendampingan tertuju pada sifat atau jenis pendampingan, disini menerapkan sistem pendampingan partisipatif yang artinya dalam menentukan setiap pendampingan akan dilakukan dengan peran aktif masyarakat yang sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan yang telah disusun. Di dalam menelaah masyarakat, manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga ataupun kelompok besar seperti masyarakat dan lain-lain. Dalam pendampingan partisipatif, terdapat beberapa model pendampingan yang
dapat
menentukan
keberhasilan
orang
tua
dalam
melakukan
pendampingan anak. Model pendampingan tersebut antara lain : 1. Memberikan fasilitas jasa dan pelayanan dalam bentuk arahan atau bimbingan teknis tentang proses dan mekanisme pelaksanaan kegiatan.
10 2. Menumbuhkan motivasi dan upaya kemnadirian 3. Menumbuhkan otivasi dan inisiatif partisipasi aktif dalam mendukung pendampingan tersebut. Pelaksanaan proses dan tujuan pendampingan di atas dicapai melalui penerapan pendekatan pendampingan, yaitu : 1. Pemungkinan Pemungkinan bertujuan untuk menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi berkembang anak 2. Penguatan Penguatan maksudnya adalah memperkuat
pengetahuan
dan
kemampuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Pendampingan
harus
mampu
nmenumbuhkembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri anak yang menunjang kemandirian mereka. 3. Penyokongan Penyokongan dilakukan untuk memberikan bimbingan dan dukungan agar anak mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya. C. Kerangka Berfikir Kegiatan Parent Meeting diartikan sebagai bentuk kegiatan informal yang dilakukan pendidikan
untuk
menyelaraskan
kegiatan-kegiatan
pendampingan
dan
anak antara di lembaga pendidikan dan di rumah. Dengan
demikian ada interaksi antara orang tua dan guru di sekolah, sehingga terdapat sinergi dan persamaan visi dalam mengoptimalkan perkembangan anak. Sinergi antara orang tua di rumah dan guru di sekolah ini yang nantinya dianggap faktor penting keberhasilan optimalisasi perkembangan anak. D. Hipotesa Hipotesa alternatif (Ha) penelitian ini adalah : “ Ada korelasi yang positif yang signifikan antara pengaruh Parent Meeting (variabel X) dan Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman (variabel Y) “
11 Hipotesa nihil (Ho) penelitian ini adalah : “ Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara pengaruh Parent Meeting (variabel X) dan Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman (variabel Y)”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif Analitik. Menurut Ruseffendi, metode deskriptif adalah penelitian yang menggunakan observasi, wawancara, atau angket mengenai keadaan sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita teliti. Metode deskriptif digunakan
karena
penelitian
ini
berusaha
mendeskripsikan
atau
menggambarkan permasalahan yang terjadi pada saat sekarang ini. 11 Sedangkan Metode Analitik digunakan untuk menghitung sampel untuk digeneralisasikan populasinya. B. Subyek Penelitian a.
Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.12 Yang dijadikan populasi oleh penulis dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua 11
Yoni Hermawan, Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Persepsi Terhadap Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharan Kebersihan Lingkungan, http://mayangkanya.blogspot.com 15 Juli 2009 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi IV, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1999) hal. 67
12 siswa RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang pada tahun b.
2014/2015 dengan jumlah keseluruhan anak 156 orang. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diselidiki.13 Dalam mengambil sampel peneliti menggunakan teknik random sampling, yaitu mengambil sampel secara acak. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas B1 RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang pada tahun 2014/2015 dengan jumlah 40 anak.
C. Variabel Penelitian Berdasarkan dengan judul penelitian tersebut di atas, maka variabel penelitian ini adalah pengaruh
Parent Meeting
(variabel
X) dan
pendampingan anak (variabel Y). D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah angket. Angket atau kuisioner adalah pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab responden, yang digunakan oleh peneliti sebagai data. Adapun metode angket atau kuisioner digunakan penulis untuk mendapatkan data mengenai pengaruh Parent Meeting terhadap pendampingan anak. E. Teknik Analisis Data Dalam membuat angket, peneliti berpedoman pada indikator-indikator tiap variabel. Setiap pertanyaan memiliki tiga kemungkinan jawaban dan penilaian tiap-tiap jawaban dengan menggunakan skala Likert diukur pada skor 1-3 a. Pengaruh Parent Meeting, penulis kategorikan menjadi : i.
Skor 1 artinya kurang berpengaruh 13
Ibid.
13
b.
ii.
Skor 2 artinya cukup berpengaruh
iii.
Skor 3 artinya sangat berpengaruh
Pendampingan anak, penulis kategorikan menjadi : i.
Skor 1 artinya kurang berkembang
ii.
Skor 2 artinya cukup berkembang
iii.
Skor 3 artinya sangat berkembang
Setelah data terkumpul, penulis menggunakan teknik analisa deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan dianalisa dengan teknik analisa prosentase, yaitu dengan rumus :
P = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya F = Angka Frekuensi N = Jumlah Frekuensi/banyaknya individu Pada analisa selanjutnya, penulis menggunakan teknis statistik untuk mencari ada tidaknya pengaruh Parent Meeting terhadap Pendampingan anak RA Muslimat NU Payaman Secang Magelang. Dalam tahapan ini penulis menggunakan analisa data statistik Product Moment yaitu dengan menggunakan rumus :
14
Keterangan : = Koefisien korelasi product moment = Jumlah X dan Y n
= Jumlah responden = Jumlah seluruh skor X = Jumlah seluruh skor Y
Jika telah diketahui
maka dilakukan analisa uji hipotesis, sehingga
hipotesis yang dikemukakan dapat diterima atau ditolak.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
15 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi IV, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1999) Hurlock, Elizabeth B.. Psikologi Pendampingan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. (Jakarta: Erlangga, 1999) Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Edisi Kedua. (Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC, 1998) Majalah Khodijah. Fungsi Ganda Orang Tua dalam MPA, Majalah Bulanan, No 72, Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1992 Website Dzulhijjah, Siti, PAUD, (http://sweetyajah.blogspot.com) akses tanggal 22 Desember 2011 Harahap, Mefrida, Program Parent Meeting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpada kelompokbermainpendidikananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015 Hermawan, Yoni, Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Persepsi Terhadap Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharan Kebersihan Lingkungan, (http://mayangkanya.blogspot.com) 21 Desember 2011 “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak” (http://mayangkanya.blogspot.com) akses tanggal 22 Desember 2011 Sarwono, Sarlito Wirawan, Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Malas Belajar, (http://www.re-searchengines.com) akses tanggal 21 Desember 2011 Wijaya, Awi Muliadi, Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif, (http://infodokterku.com) akses tanggal 21 Desember 2011