TUGAS PROPOSAL EKONOMI KESEHATAN
“SEHATI HOME CARE”
Dosen Pengampu : Supardi, S.E., M. Kes.
Nama : Riska Arini NIM : III.11.3083
S1 - KEPERAWATAN 4B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS JL. GANESHA 1 PURWOSARI KUDUS TAHUN AJARAN 2014/2015
BAB I PENDAHULUAN
A. DASAR GAGASAN MEMBUKA USAHA BARU Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hasil proyeksi dinas Kependudukan menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat, yaitu dari 205,1 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi menjadi 273,1 juta jiwa ditahun 2025. Salah satu ciri kependudukan Indonesia adalah persebaran penduduknya yang tidak merata. Banyak dari penduduk Indonesia tinggal di wilayah pulau Jawa. Hal tersebut juga berpengaruh dengan tingkat perekonomian per ekonomian penduduknya. penduduknya. Kota Kudus memiliki tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 0,9 % dari tahun ke tahun. Selain itu, dengan luas terkecil di tingkat kabupaten se-Jawa Tengah, kabupaten
Kudus
memiliki
kepadatan
penduduk
yang
cukup
tinggi
yaitu
1.798,35/km2 (Wikipedia, 2014). Sebuah wilayah dengan penduduk yang padat memiliki berbagai aspek penting dalam kehidupannya. Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia hal ini tercermin dari banyaknya jumlah penderita yang datang ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan, mereka datang dari berbagai golongan yang berbeda, mulai dari golongan ekonomi kelas tingi hingga ekonomi kelas bawah. Sebagaimana Sebagai mana pencanangan “Gerakan “ Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan” pada 1 Maret 1999 oleh presiden RI, yang salah satu strateginya adalah “Pembangunan Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Sehat Tahun 2010” dan diperkuat oleh perubahan amandemen UUD 1945, tap MPR No.3 th 2000 dan Tap MPR No. VI th 2002, membuktikan kuatnya kepedulian pemerintah akan arti pentingnya sebuah bangsa bangsa yang sehat. Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah. Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerluka ijin operasional.
Dengan banyaknya pelayanan kesehatan saat ini menyebabkan berbagai pelayanan memberikan
service
yang lebih
memuaskan pelanggan,
hal ini
menyebabkan tingginya tarif rumah sakit yang tidak mampu ditanggung oleh masyarakat biasa. Tingginya jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit dan kurangnya perawatan yang diberikan pada rumah sakit menyebabkan LOS ( Length Of Stay/lama tinggal di RS) menjadi semakin panjang sehingga banyak diantara penderita/keluarga merasa keberatan dengan biaya yang harus dibayar untuk biaya perawatan. Hal ini terjadi hampir disemua bangsal perawatan. Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan
kesehatan/memaksimalkan
kemandirian
dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. Salah satu tujuan dari pelayanan keperawatan professional adalah memberikan pelayanan keperawatan yang holistik (menyeluruh ) bio, psiko, sosio, dan kultural kepada individu, kelompok dan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat holistic ini akan lebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan di rumah atau lebih dikenal dengan istilah home health care. Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendirian dan pembangunan jasa pelayanan kesehatan berupa perawatan kunjungan (visiting nurse) Sehati Home Care mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan paripurnanya perawatan kesehatannya. Selain itu hal ini akan sangat menguntungkan masyarakat karena lebih efektif, efisien, dan terjamin karena di kelola dan dijalankan oleh tenagarenaga professional. Home care dilatarbelakangi, salah satunya, oleh permintaan keluarga penderita yang diharuskan opname, namun tempat di rawat inap penuh, sementara untuk ke RSU merasa keberatan dalam hal biaya. Adakalanya, kami melakukan home care bagi penderita kasus terminal, yakni kondisi penyakit yang dianggap tidak punya harapan lagi (dari sisi medis) dan tidak diterima di RS manapun, kami siap menerimanya.
B. VISI, MISI & MOTTO VISI Sehati Home Care mendukung mewujudkan masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri. MISI 1. Menjadi balai Asuhan Keperawatan yang Unggul di Kudus dan sekitarnya pada tahun 2014 dengan mengutamakan program unggulan “Meningkatkan kesehatan klien ditengah keluarga” dan “Stop Amputasi” untuk pasien luka kronis. 2. Mengaktualisasikan peran keperawatan di masyarakat. 3. Memberikan pelayanan keperawatan yang paripurna pada masyarakat dengan menerapkan konsep Empati, Tepat, Insani dan komunikatif. 4. Menjadi lembaga mandiri yang dapat menjamin kesejahteraan karyawan, pengurus dan mitra usaha. 5. Menjadi sistem pelayanan keperawatan yang unggul dan inovatif MOTTO : "Sedekat Sahabat, Sehangat Keluarga"
C. NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN Nama : Sehati Home Care Alamat : Jalan Ganesha No.12, Purwosari, Kudus Kode Pos : 59316
D. BIDANG USAHA Sehati Home Care merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Secara khusus, proyek ini melayani perawatan paripurna paska hospitalisasi.
E. BENTUK PERUSAHAAN Sehati Home Care merupakan suatu perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang didirikan oleh 3 orang ahli yaitu : 1. Priyo Trisnadi, M.Kes. 2. Riska Arini, S.Kep.,Ns. 3. Rizki Aristania, S.Kep.,Ns.. Sebagai persero aktif dan bekerjasama dengan beberapa rumah sakit di wilayah kabupaten Kudus, diantaranya : 1). RSUD Kudus 2). RS Aisyiyah Kudus
3). RS Islam Sunan Kudus Pendirirannya dilengkapi dengan akta otentik sebagai akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris Wibowo, S.H. Bentuk PT dipilih karena memiliki landasan hukum yang jelas, seperti yang diatur dalam UU No.40 tahun 2007, lebih aman bagi pemilik modal karena pemimpin dapat diganti sewaktu-waktu melalui rapat dan keputusan bersama, mudah mendapatkan modal, kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin, efisiensi pengelolaan sumber dana.
BAB II PROYEK YANG DIUSULKAN
A. PROYEK YANG DIUSULKAN 1. Sifat Infestasi Atas inisiatif dan analisis peluang yang diambil, Yayasan Medistra membangun Sehati Home Care. Home care tersebut menjadi yang pertama di wilayah Kaupaten Kudus. 2. Jenis Produk 1) Produk Utama Sehati Home Care melayani jasa pelayanan kesehatan yang meliputi :
Post hospital care -
Wound care
Rehabilitation care -
Terapi fisik
-
Terapi okupasi
-
Terapi gerak untuk pasien orthopedi
Specific medical condition
Maternity, newborn, and pediatric care -
Kehamilan/ pre natal
-
Kehamilan beresiko : DM, hipertensi, ketergantungan obat, AIDS
-
Ibu baru (primi gravida)
-
Bayi : kelahiran dengan trauma, premature
-
Post partum : perawatan luka section secarea, perineum
-
Anak-anak
Private care
Gerontic case management
Educational program
2) Produk Sampingan Selain menyediakan jasa pelayanan kesehatan Sehati Home Care juga menerima pesanan berupa menu diit khusus bagi beberapa penderita penyakit tertentu :
Menu diit diabetes
Menu diit hipertensi
Dll.
B. ASPEK TEKNIS 1. Sifat Proyek Sehati Home care merupakan institusi swasta yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa home care dengan menerima imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ketiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta tentu tidak berorientasi not for profit services. Namun sebagai usaha pelayanan kesehatan yang mengutamakan peningkatan kesehatan masyarakat, Sehati Home Care sekaligus menjadi lembaga sosial dalam educational program karena menjalin kerjasama dengan LSM kesehatan. 2. Jenis Usaha dan Kapasitas Pelayanan Usaha Sehati Home care ini bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan yang melayani wilayah kabupaten Kudus dan sekitarnya serta tidak menutup kemungkinan meluas di sekitar wilayah Karesidenan Pati. Dalam melakukan pelayanan kesehatan, Sehati Home Care mampu melayani kurang lebih 20 pasien perhari baik di wilayah Kudus maupun sekitarnya. 3. Lokasi Berdasarkan analisis yang telah dibuat dengan mempertimbangkan letak yang startegis, Sehati Home Care yang bertempat di Ganesha No.12 Purwosari Kudus. Pemilihan tempat tersebut tidak lain adalah untuk memudahkan paramedis pelaksana dalam menjangkau lokasi pelayanan dengan cepat, serta membantu promosi pada masyarakat untuk mengenal Sehati Home Care. 4. Bangunan
Sehati Home Care berdiri di atas sebidang tanan seluas 12 x 9 m2 dengan ukuran bangunannya 15 x 12 m dan terdiri dari 2 lantai. Lantai 2 merupakan ruang-ruang manajemen dan administrasi. Ruang tamu, ruang rapat, dan dapur berada di lantai 1. Sedangkan basement digunakan untuk gudang penyimpanan, garasi, serta parkir. 5. Mesin dan Peralatan Kesehatan/ Non Kesehatan
Peralatan kesehatan : -
Tas/ nursing kit
-
Pemeriksaan fisik
-
Set perawatan luka
-
Set emergency
-
Set pemasangan selang lambung
-
Set huknah
-
Set memandikan
-
Set pengambilan preparat
-
Set pemeriksaan lab. Sederhana
-
Set infus/ injeksi
-
Sterilisator
-
Pot/ urinal
-
Tiang infuse
-
Tempat tidur khusus orang sakit
-
Pengisap lender
-
Perlengkapan oxygen
-
Kursi roda
-
Tongkat/ tripot
-
Perlak/ alat tenun
-
Alat habis pakai : o
Obat emergency
o
Perawatan luka
o
Suntik/ pengamian darah
o
Untuk infuse
o
Pemasagan selang lambung
o
Huknah, selang lambung, kateter
o
Sarung tangan, masker
Dll
o
Peralatan non kesehatan : -
Property Telepon kantor, telepon selular bagi perawat pelaksana, komputer, printer, meja, kursi alamari dokumen peralatan memasak, mesin pompa air
-
Alat transportasi Mobil ambulance, sepeda motor
dll
Mesin -
Set peralatan perawatan luka
6. Lay Out Proses Pelayanan
Mekanisme pelayanan 1). Proses penerimaan kasus a) Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga. b) Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus. c) Manajer
kasus
membuat
surat
perjanjian
dan
proses
pengelolaan kasus. 2). Proses pelayanan home care a) Persiapan -
Pastikan identitas pasien.
-
Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien.
-
Lengkap kartu identitas unit tempat kerja.
-
Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah.
-
Siapkan file asuhan keperawatan.
-
Siapkan alat bantu media untuk pendidikan.
b) Pelaksanaan -
Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
-
Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat.
-
Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien.
-
Membuat rencana pelayanan.
-
Lakukan perawatan langsung.
-
Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll.
-
Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan.
-
Dokumentasikan kegiatan.
c) Monitoring dan evaluasi -
Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal.
-
Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan.
-
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan.
d) Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :
-
Tercapai sesuai tujuan
-
Kondisi pasien stabil
-
Program rehabilitasi tercapai secara maximal
-
Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
-
Pasien di rujuk
-
Pasien menolak pelayanan lanjutan
-
Pasien meninggal dunia
Manajemen kasus 1) Melakukan seleksi kasus a) Resiko tinggi ( Bayi, balita, lansia, ibu maternal ) b) Cidera tulang belakang cidera kepala c) Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat d) Stroke e) Amputasi f) Ketergantungan obat g) Luka kronis h) Disfungsi kandung kemih i) Rehabilitasi medik j) Nutrisi melalui infuse
k) Post partum dan masalah reproduksi l) Psikiatri m) Kekerasan dalam rumah tangga. 2) Melakukan pengkajian kebutuhan pasien. a) Kondisi fisik b) Kondisi psikologis c) Status sosial ekonomi d) Pola prilaku pasien e) Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien 3) Membuat perencanaan pelayanan a) Membuat rencana kunjungan b) Membuat rencana tindakan c) Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga/ masyarakat. 4) Melakukan koordinasi pelayanan a) Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia b) Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang pelayanan c) Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal d) Melakukan rujukan pasien 5) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan. a) Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim b) Menilai hasil akhir pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal, menolak ) c) Mengevaluasi proses manajemen kasus d) Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur
Asuhan keperawatan 1. Pengkajian a. Riayat kesehatan b. Lingkungan sosial dan budaya c. Spiritual d. Pemeriksaan fisik e. Kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan se- hari- hari
f. Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga 2. Diagnosa Keperawatan a. Aktual b. Resiko c. Potensial 3. Perencanaan keperawatan a. Penentuan prioritas masalah b. Menentukan tujuan c. Menyusun rencana secara komprehensif. 4. Implementasi a. Manajemen perawatan luka b. Perawatan gangguan sistem pernafasan c. Gangguan eleminasi d. Gangguan Nuri e. Kegiatan rehabilitasi f. Pelaksanaan pengobatan g. Tindakan Kolaborasi 5. Evaluasi a. Mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan b. Dilaksanakan selama proses dan akhir peberian asuhan.
Pencatanan dan Pelaporan home care 1. Pencatatan Manajemen kasus a. Persetujuan pasien b. Jadwal kunjungan c. Lembar pengobatan d. Tindakan tim e. Rujukan kasus f. Penghentian perawatan 2. Pencatatan pelaksanaan asuhan keperawatan a. Pengkajian keperawatan b. Perencanaan asuhan c. Evaluasi asuhan 3. Alur Pelaporan
a. Home Care b. Dinkes Kab. c. Dinkes Prov d. Depkes 4. Materi laporan a. Jumlah pasien b. Jenis penyakit c. Frekuensi kunjunagn tiap kasus d. Jumlah pasien dapat pengobatan e. Jumlah pasien yang dirujuk f. Jumlah pasien yang meninggal g. Penyebab kematian h. Tingkat keberhasilan /kemandirian pasien i. Jenis tenaga yang memberi pelayanan
7. Bahan Baku dan Bahan Penolong Sehati Home Care merupakan perusahaan yang menyediakan jasa pelayaan kesehatan. Oleh karena itu segi teknis lebih diutamakan, diantaranya adalah keterampilan dan pengetahuan para tim medisnya. Selain itu pelaksanaannya didukung oleh alat dan bahan-bahan kesehatan (misal kapas, betadine, alcohol, gel, obat-obatan, dan lain-lain.
8. Tenaga Kerja Tenaga kerja Sehati Home care terdiri dari 3 kelompok, yaitu :
Tenaga Medis Terdiri dari : -
Dokter umum : 1 orang Melakukan pemantauan kesehatan klien secara tidak langsung serta memberikan resep obat.
-
Ahli gizi : 1 orang Membuat dan mengelola diit serta menyusun menu klien sesuai dengan kebutuhan
-
Perawat pelaksana : 5 orang
-
Manajer kasus (1 orang)
Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi : a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga. b. Menyusun rencana pelayanan. c. Mengkoordinir aktifitas tim d. Memantau kualitas pelayanan -
Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan fungsi : a. Melakukan pengkajian komprehensif b. Menetapkan masalah c. Menyusun rencana keperawatan d. Melakukan tindakan perawatan e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien. f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif. g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan h. Membimbing semua anggota keluarga klien dalam pemeliharaan kesehatan. i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan. j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
Tenaga Administrasi Terdiri dari : -
Receptionist : 1 orang Melakukan registrasi klien yang masuk
-
Bagian keuangan : 1 orang Melakukan audit keuangan perusahaan, dari pembayaran klien, merancang anggaran belanja perusahaan, dan lain-lain.
-
Pengelola pembukuan : 1 orang Melakukan audit data registrasi klien serta pengelolaan data medis klien
Tenaga Bantuan Terdiri dari :
-
Sopir ambulance : 1 orang Mengantar jemput perawat ke lokasi klien maupun mengantar klien ke rumah sakit jika ada indikasi/ harus dilakukan perawatan/ cek medis di rumah sakit.
-
Juru masak : 1 orang Belanja dan memasak semua menu diit yang telah dibuat oleh ahli gizi sesuai dengan jumlah dan takaran yang telah ditentukan.
C. ASPEK PEMASARAN 1. Peluang Pasar Masih sedikitnya instansi pelayanan kesehatan berupa home care di daerah Kabupaten Kudus, membuat pendirian Medika Home Care ini menjadi prospek usaha yang cemerlang dan mampu berkembang di ranah instansi kesehatan. Apalagi Sehati Home Care ini akan menjadi home care pertama di wilayah kabupaten Kudus. Selain itu pengobatan dan perawatan ke rumah sakit akan membutuhkan biaya yang cukup besar karena biaya-biaya lain di luar biaya perawatan (biaya menginap, biaya transportasi, dan lain-lain), serta akan menyita waktu yang tidak sedikit bagi keluarga yang menunggunya. Terkadang rumah sakit tidak mampu menampung pasien yang harus dirawat inap (opname) karena jumlah bangsalnya yang sudah terisi penuh. Terlepas dari hal itu, tindakan perawatan yang dilakukan di rumah sakit menjadi suatu trauma psikologis tersendiri bagi pasien. Suasana rumah sakit yang tidak kondusif untuk pengobatan dan perawatan juga akan menggangu proses penyembuhan pasien. Berbeda dengan perawatan yang dilakuakan di rumah pasien. Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau home care. Berbagai faktor yang mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. 2. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
Sehati Home Care yang berkantor di wilayah kabupaten Kudus menjadikan pasien-pasien yang dirawat di RSUD Kudus, RS Aisyiyah Kudus, dan RS Islam Sunan Kudus sebagai daerah pemasarannya secara khusus, serta seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Kudus secara umumnya. Namun tidak menutup kemungkinan Sehati Home Care juga melayani customercostumer di wilayah sekitar Kabupaten Kudus, misalnya Demak, Jepara, Pati, dan lain-lain. 3. Pasar Sasaran (Market Targeting) Sasaran yang dipilih Sehati Home Care dalam menawarkan jasa dia ntaranya :
Klien yang jauh dari pos pelayaan kesehatan.
Klien
dengan
kasus
penyakit
terminal
yang
memerlukan
pendampingan (misal pasca stroke, sakit kronis, dll) dimana sudah tidak memerlukan tindakan medis yang rumit.
Klien dengan indikasi perawatan luka (post op, luka ulkus, luka tekan, luka dekubitus, dll).
Klien dengan bayi baru lahir.
Klien dengan kebutuhan terapi khusus.
4. Volume dan Tarif Pelayanan
Daftar Tarif Jasa Perawatan No. Tindakan
Tarif 1x Tindakan
1
Rawat luka
45.000 – 60.000
2
Nebulizier
35.000
3
Angkat jahitan
45.000
4
Penanganan nyeri
50.000
5
Pemantauan KKP
50.000
6
Pemantauan Hipertensi
35.000
7
Pemantauan CVA
50.000
8
Pemantauan DM
30.000 – 50.000
Rincian Biaya Perawatan
Bahan habis pakai : Kassa steril 2 box H2O2 1 btl
Na Cl 1 fls Verban roll 2 bj Spuit 5 cc 2 bj Handscoen 1 ps
Alat/bahan : Pinset anatomi Pinset cirurgie Gunting verban Bak instrumen Gunting nekrotomi
Biaya perawatan Alat
: Rp 10.000,-
Bahan Habis Pakai
: Rp 30.000,-
Jasa perawat dan transport
: Rp 50.000,-
Biaya keseluruhan untuk perawatan luka gangren 1 kali tindakan sebesar Rp 90.000,-
Daftar sewa alat No. Alat
Tarif
1
Set rawat luka
30.000 – 40.000
2
Nebulizier
40.000
3
Set angkat jahitan
35.000
4
Set hipertensi
10.000 – 20.000
5
Set oksigen + isi 1 m3
60.000
6
Set DM
20.000 – 30.000
Daftar Tarif Transport No. Transport
Tarif
1
Dalam kota Kudus
5.000 – 25.000
2
Luar Kota Kudus
30.000/km
Daftar Tarif Menu No. Jenis
Tarif
1
Diit Diabetes
30.000/ hari
2
Diit Hipertensi
27.000/ hari
5. Persaingan dan Strategi Bersaing Home care di wilayah Kudus masih dapat dihitung dengan jari dan belum banyak jumlahnya. Bahkan pembangunan Sehati Home Care akan menjadi pelopor dan yang pertama di Kabupaten Kudus. Oleh karena itu Sehati Home Care tidak mengalami permasalahan yang mendalam dalam hal bersaing dengan home care lain. Namun, banyaknya rumah sakit, rumah bersalin, maupun klinik akan menjadi pesaing tersendiri karena masyarakat belum mengenal istilah maupun kinerja dari sebuah home care. Masyarakat masih beranggapan bahwa prosedur pengobatan dan perawatan sepenuhnya dilakukan dari, oleh, dan di rumah sakit. Untuk itu Sehati Home care berusaha untuk mempromosikan pelayanannya dan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi kesehatan dari tingkat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) hingga puskesmas-puskesmas di wilayah Kabupaten Kudus. Dalam hal biaya untuk 1 kali perawatan, tarif yang dikeluarkan oleh home care cenderung sedikit lebih mahal dengan biaya perawatan ketika di rumah sakit maupun klinik kesehatan. Hal ini terjadi karena tim medis home care harus mendatangi lokasi klien yang menyebabkan waktu, tenaga, dan biaya yang relatif tidak sedikit. Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi home care, maka Sehati Home Care senantiasa mengutamakan pelayanan sebagai berikut :
Kemudahan Meliputi kemudahan untuk dihubungi, mendapatkan informasi, dan kemudahan untuk membuat janji.
Selalu tepat janji Sangat penting untuk membina hubungan saling percaya antara masyarakat dengan institusi home care swasta.
Sesuai standar yang ditetapkan Hal ini merupakan ciri professional, baik dalam melaksanakan tindakan, kualitas tenaga ahli, maupun manajemen perusahaan.
Responsif Bersifat responsive terhadap keluhan, kebutuhan, dan harapan klien.
Relasi Mengembangkan hubungan kerjasana secara internal dan eksternal untuk memperbaiki kualitas layanan.
6. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya Usaha Sehati Home Care ini secara khusus melayani pasien yang membutuhkan pelayanan home care dari RSUD Kudus, RS Aisyiyah Kudus, dan RS Islam Sunan Kudus. Namun secara umum juga melayani klien di wilayah Kabupaten Kudus, baik yang rujukan dari rumah sakit maupun pribadi. Kerjasama dengan beberapa rumah sakit yang semakin meluas dan didukung promo melalui situs internet yang bias diakses oleh semua orang, bukan tidak mungkin usaha Sehati Home Care akan dilirik oleh investor dari luar daerah untuk menanamkan modal dan mengembangkan usaha di kotakota lain. 7. Pangsa Pasar Pangsa pasar selisih antara jumlah barang/ jasa yang diminta dengan jumlah barang/ jasa yang ditawarkan. Home care merupakan usaha yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan. Jumlah pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit secara kontinyu sangatlah banyak, namun perawatan itu terbentur oleh banyak hal, misalnya tempat yang jauh dari rumah sakit, minimnya jumlah bangsal, dan terbatasnya perawat di rukah sakit. Disisi lain masih belum banyak usaha home care yang didirikan, bahkan di Purwosari sendiri belum ada satupun. Sehingga pendirian Sehati Home Care ini sangatlah membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sehati Home Care memberikan penawaran rata-rata sebanyak 20 pasien per harinya, hal ini mungkin sebenarnya jauh dari permintaan masyarakat di wilayah Kabupaten Kudus.
D. ASPEK MANAJEMEN 1. Kepemilikan Usaha pelayanan kesehatan Medika Home care ini dimiliki oleh persero aktif dan pasif, yaitu : a). Persero aktif
1). Riska Arini, S.Kep.,Ns. 2). Rizki Aristania, S.Kep.,Ns.. 3). Priyo Trisnadi, M.Kes. b). Persero pasif 1). RSUD Kudus 2). RS Aisyiyah Kudus 3). RS Islam Sunan Kudus 2. Struktur Organisasi
Direktur
Priyo Trisnadi, M.Kes.
Manager Administrasi
Riska Arini, S.Kep., Ns.
Manager Pelayanan
Rizki Aristania, S.Kep.,Ns.
Dokter
dr. Alexander W.
Perawat
Tutik Kus Endang S.Kep., Ns. Laili Qodriyah S.Kep., Ns. Debry Wirawanti R.R S.Kep., Ns. Mia Rahma S.Kep., Ns. Susilo Hadi S.Kep., Ns.
Ahli Gizi
Renita Ayu S.Gz.
3. Tenaga Kerja/ Karyawan Tenaga kerja Sehati Home care terdiri dari 3 kelompok, yaitu :
Direktur
Tenaga Medis Terdiri dari :
Dokter umum : 1 orang
Ahli gizi : 1 orang
Perawat : 5 orang -
Manajer kasus (1 orang)
-
Perawat Pelaksana (4 orang)
Tenaga Administrasi Terdiri dari :
Receptionist : 1 orang
Bagian keuangan : 1 orang
Pengelola pembukuan : 1 orang
Tenaga Bantuan Terdiri dari :
Sopir ambulance : 1 orang
Juru masak : 1 orang
E. ASPEK KEUANGAN 1. Kebutuhan Dana Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Sehati Home Care dialokasikan untuk : a) Bangunan : Tanah seluas 108 m2 Bedung berlantai 2 Property kantor b) Teknis Mobil ambulance : 1 unit Motor : 2 unit Sarana Komunikasi : 2 HP + 1 telepon kantor c) Medis : Peralatan Kesehatan Bahan baku perawatan kesehatan d) Perpajakan : Pajak Listrik (per bulan) Pajak Telepon dan Internet (perbulan) Pajak kendaraan bermotor (per tahun) Pajak Bumi dan Bangunan/ PBB (per tahun) e) Mengurus perijinan f) Gaji pegawai
2. Sumber Dana Untuk membangun Sehati Home Care, sumber dana yang dibutuhkan diperoleh dari :
Pemilik PT 1) Priyo Trisnadi, M.Kes. sebesar Rp. 75.000.000,2) Riska Arini, S.Kep., Ns. sebesar Rp. 40.000.000,3) Rizki Aristania, S.Kep., Ns. sebesar Rp. 45.000.000,4) RSUD Kudus sebesar Rp. 20.000.000,5) RS Aisyiyah Kudus sebesar Rp. 20.000.000,6) RS Islam Sunan Kudus sebesar Rp. 20.000.000,-
Kredit Bank Mandiri Kudus sebesar Rp. 50.000.000,-
JUMLAH = Rp. 270.000.000, 3. Prediksi Pendapatan Target pendapatan/ bulan
= (20 klien x Rp. 75.000,-) x 30 hari = (Rp.1.875.000,-) x 30 hari = Rp. 56.250.000,-
4. Prediksi Biaya
Bangunan : Tanah seluas 180 m2 = Rp. 24.480.000,Gedung berlantai 2 = Rp. 50.000.000,Property kantor = Rp. 17.500.000,-
Teknis : Mobil ambulance : 1 unit = Rp. 60.000.000,Motor : 2 unit = Rp. 22.000.000,Sarana Komunikasi : 2 HP + 1 telepon kantor = Rp. 2.500.000,-
Medis : Peralatan Kesehatan = Rp. 10.000.000,Bahan baku perawatan kesehatan = Rp. 1.000.000,-
Perpajakan : Pajak Listrik (per bulan) = Rp. 500.000,Pajak Telepon dan Internet (perbulan) = Rp. 1.000.000,Pajak kendaraan bermotor (per tahun) = Rp. 1.000.000,Pajak Bumi dan Bangunan/ PBB (per tahun) = Rp. 500.000,-
Mengurus perijinan = Rp. 3.000.000
Gaji pegawai (bulan pertama): = Rp. 30.350.000,Biaya yang dibutuhkan = Rp. 244.830.000,Biaya yang dibutuhkan = Rp. 244.830.000,Biaya tak terduga : 10% x Rp. 234.830.000,- = Rp. 24.483.000,-
TOTAL BIAYA = Rp. 269.313.000,-
5. Prediksi Rugi Laba Target/ bulan = (20 klien x Rp. 75.000,-) x 30 hari (Rp.1.875.000,-) x 30 hari = Rp. 56.250.000,-
Gaji pegawai/ bulan : Direktur
= Rp. 4.000.000,-
Manager Administrasi
= Rp. 3.500.000,-
Manager Pelayanan
= Rp. 3.500.000,-
5 Perawat
= Rp. 12.500.000,-
Dokter
= Rp 2.500.000,-
Ahli gizi
= Rp. 2.500.000,-
Supir
= Rp 1.0000.000,-
Juru masak
= Rp 800.000,-
Jumlah gaji per bulan
= Rp. 30.300.000,-
Pajak telepon dan listrik
= Rp 1.500.000,-
Total
= Rp 31.800.000,-
JUMLAH LABA / bulan = Rp. 24.450.000,6. Kriteria Investasi Sehati Home Care merupakan suatu usaha dibidang jasa pelayanan kesehatan. Infestasi perusahaannya pun tidak begitu banyak, misalnya mobil ambulance, motor, alat kesehatan, dan lain-lain. Alat-alat kesehatan yang digunakan tidak terlalu mahal harganya. Sedangkan untuk kendaraan maupun property lain misalnya telepon dan komputer memiliki masa guna yang panjang
(long
life),
sehingga
untuk
pengadaan
memungkinkan tidak mengalami low benefit.
kembalinya
sangat
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN Usaha pelayanan kesehatan berupa home care masih sangat sedikit dan belum banyak dikembangakan di Indonesia maupun di wilayah Kabupaten Kudus pada khususnya. Banyak rumah sakit yang masih belum menyediakan pelayanan home care bagi para pasiennya. Di wilayah Purwosari sendiri bahkan semua rumah sakitnya belum menyediakan pelayanan home care. Hal ini menjadi peluang yang besar karena Sehati Home Care bekerja sama dengan rumah sakit di Purwosari dan sekitarnya. Dengan promo yang luas dan servis yang memuaskan serta menjalin kerjasama dengan banyak rumah sakit, bukan tidak mungkin Sehati Home Care akan berkembang menjadi proyek besar dan bahkan membuka cabang di kota-kota lain. Banyaknya pasien dengan kasus-kasus terminal yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya perawatan secara kontinyu di rumah sakit karena ketebatasan ruangan unruk menampung pasien membuat usaha Sehati Home Care layak untuk didirikan , terutama di wilayah Purwosari, Kudus.