Proposal Kerja Sama di Bidang Properti
Oleh Aris Effendi,ST Jl. M. Said Gg. Kita Blok C Loa Bahu Samarinda
Tlp. 082158707045 Email.
[email protected] [email protected] – – Blog Blog Pribadi. http://enterpreniurjujur.blogspot.com
I. Pendahuluan Kebutuahan akan Rumah tinggal sangat tinggi di Samarinda khususnya dan Kalimantan Timur Pada umumnya. Samarinda dengan jumlah penduduk di satu juta jiwa dan kaltim tahun 2013 berpenduduk 3.7 juta jiwa. Belum termasuk kaum k aum perantau yang diperkirakan dipe rkirakan 1 juta jiwa lebih, sehingga kebutuhan akan rumah tinggal dan rumah kontrakan serta Kos-kosan sanggat tinggi. Melihat peluang bisnis yang cerah dan menjanjikan ini saya selaku Enterpreniur muda, ingin mengapai peluang emas ini. Untuk mengapai peluang emas ini saya berniat mengajak Bapak Bapak dan Saudara yang ingin maju dan sukses bersama saya untuk bergandeng tangan, bekerjasama dengan saya berbisnis rumah atau Properti. Saya sebagai enterpreniur Muda, jujur dan pekerja keras, selama tiga tahun tinggal di samarinda sudah berhasil memiliki omset 3 unit rumah, 2 kapling tanah dll. Pada awal juli 2011 saya di
mutasi dari Surabaya Jawa Timur ke Samarinda, Kalimantan Timur. Saya bekerja di salah satu Lembaga Nirlaba di bidang Kelistrikan. Pada saat saya berangat kesamarinda saya memutuskan untuk tidak membawa omset yang saya punyai di jawa, Mobil, Sepeda motor, dll saya tinggal di jawa. Saya Membawa modal 25 juta untuk modal awal beli lahan untuk saya bangun dan saya tempati sebagai tempat tinggal. Selain kerja di lembaga Nirlaba di bidang Kelistrikan tersebut saya aktif mencari peluang usaha atau bisnis. bisnis. Setelah saya pilah – pilah – pilah pilah dan saya pelajari dari sekian banyaknya peluang usaha di samarinda dan kaltim pada umumnya, Properti merupakan bisnis yang paling aman dan menjanjikan. Langkah awal yang saya ambil adalah bisnis rumah Kontrakan, melihat peluang bagus itu, dimana setiap hari banyak orang mencari rumah kontrakan atau kos-kosan, saya langsung memberi pemaparan pada Kakak dan saudaraku untuk bekerjasama membangun rumah kontrakan dengan system bagi hasil, dan terlaksana 2 unit rumah. Sebagai informasi 1 unit rumah di kontrak 1 juta / bulan sehingga kami mendapat masukan 2 juta/ perbulan. Setelah sukses di bisnis rumah kontrakan saya mengembangkan diri dibidang kontraktor properti ( Bangunkan rumah orang ) dengan sistem Ongkos kerja dan borongan satu rumah + Matrial, Pemilik tahu rumah jadi terima kunci. Dengan pengalaman pengalaman yang saya miliki kini saya ingin mengembangkan lebih maju lagi yaitu Bangun rumah jadi langsung dijual. Maka dari itu melihat bisnis ini sangat menjanjikan dan mendapatkan keuntungan yang besar
serta membutuhkan modal yang yang cukup besar menurut saya, saya
bermaksuk mengajak Bapak- bapak dan saudara yang memiliki modal untuk bergandeng b ergandeng tangan dan bekerjasama yang saling menguntungkan.
II.
Tujuan Kerjasama Dengan kerja sama kita bisa memiliki modal yang cukup dan memadai sehingga kita akan lebih leluasa dalam mengembangkan usaha. Dengan kerja sama kita akan dapat manfaat yang yang saling menguntungkan di kedua belah pihak. Dan kita bisa membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja dan menyediakan rumah tinggal yang sehat dan layak.
Hak dan Kewajiban
III.
1.
*
Pemilik Modal Memberi Modal untuk Pembelian Tanah, Biaya pembangunan rumah dan kepengurusan suratsurat.
2.
*
Yang diberi Modal
Bertanggung jawab dalam pembelian tanah
Bertangung jawab dalam proses pembangunan rumah
Bertangung jawab dalam proses pengurusan surat- surat.
Bertangung jawab dalam proses jual beli rumah( bila rumah sudah jadi )
Memberi laporan kinerja setiap bulan ke pemilik modal
IV. Konsep Usaha Konsep usaha ini adalah Bangun rumah jadi langsung di jual yang melibatkan Pemilik Modal dan Yang diberi Modal. Bagi hasil dari usaha ini adalah :
Pemilik Modal = 50 %
Yang diberi modal = 50 % Bagi Hasil dibagi dari keuntungan bersih dari penjualan rumah.
V. Analisa Usaha Bangun rumah langsung di jual
Harga tanah siap bangun yang setrategis = 125 jt – jt – 150 150 jt /Kavling
Biaya bangun Rumah = 2.7 jt – jt – 3.5 3.5 jt / perkan
Biaya Pengurusan surat = 7 – 10 10 jt
Biaya pasang pasang listrik dan PDAM = 5jt 5 jt -7 jt
VI.
Ilustrasi Kasus Rencana pembangunan rumah type 60/100 :
Tanah 1 kavling (Bisa jadi 2 unit Rumah) harga: 125 jt (untuk 1 unit rumah 62.5 jt)
Biaya Bangun rumah 60 x 2.750.000,- = 165 jt
Biaya pengurusan surat-surat = 10 jt
Biaya pasang listrik dan PDAM = 7 jt
Jadi total biaya 1 unit rumah = 62.5 + 165 + 10 + 7 = 244.5 jt
Modal yang yang harus disediakan pemodal = 244.5 jt.
Harga jual 385 jt jadi keuntungan 385 – 385 – 244.5 244.5 = 140.5 jt Fee marketing = 1.5 % dari harga jual = 5.775.000,Keuntungan bersih yang bisa di bagi = 140.500.000,- - 5.775.000,- = 134.725.000,-
Jadi keuntungan yang didapat =
Pemodal = 50 % x 134.725.000,- = 67.362.500,-
Yang diberi modal = 50 % x 134.725.000,- = 67.362.500,-
Modal tersisa = 244.5 jt jt berupa uang + tanah ½ Kavling dan bisa bangun lagi sehingga dengan sekali tanamkan modal, usaha/ bisnis terus jalan keuntungan mengalir mengalir terus.
VII. Keterangan lain - lain
Semua proses dalam pembelihan tanah , proses pembangunan, pengurusan surat – surat – surat dan penjualan rumah harus kesepakatan berdua ( pemberi modal dan yang diberi modal )
Apa bila terjadi kerugian dari hasil kesepakatan berdua maka masing-masing pihak menanggung kerugian 50 % dari total kerugian.
Surat Perjanjian Kerja sama Pada hari ini ……….tanggal ……bulan……..tahun……,Kami yang bertanda tanggan dibawah ini :
1. Nama
:
Alamat
:
No. KTP/ SIM : Selaku pihak ke 1 ( Satu ) sebagai pemegang saham ( penanam modal ).
2. Nama
:
Alamat
:
No. KTP/ SIM
:
Selaku pihak ke 2 ( Dua ) sebagai Pengelola pembangunan dan penjualan rumah.
Dengan ini pihak ke 1 dan pihak ke 2 bersepakat dalam kerjasama dalam usaha bangun rumah jadi langsung di jual. Adapun ketentuan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1 Lingkup kerjasama
1. Terhitung dengan di tanda tanggani surat perjanjian kerja sama ini maka pihak ke 1 memberikan modal kerja kepada pihak ke 2 berupan uang tunai Rp…….. 2.
Bahwa pihak ke 2 akan mengunakan modal usaha tersebut untuk usaha bangun rumah jadi langsung di jual.
Pasal 2 Jenis usaha
Jenis usaha adalah membangun rumah jadi langsung di jual di daerah Samarinda khususnya dan Kalimantan timur pada umumnya.
Pasal 3 Penentuan Laba
1.
Laba bersih adalah keuntungan dari selisih harga jual rumah dengan modal awal dan biaya – biaya – biaya Surat – Surat – surat surat dan fee marketing penjualan.
2. Laba kotor adalah keuntungan dari selisih harga jual rumah dengan modal awal. Pasal 4 Ketentuan bagi hasil
1. Bagi hasil di bagi setelah rumah laku di jual. 2. Prosestase bagi hasil adalah sebagai berikut :
Pihak ke 1 = 50 % dari laba bersih
Pihak ke 2 = 50 % dari laba bersih
3. Ketentuan bagi hasil tidak bisa dirubah tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak. Pasal 5 Kewajiaban masing – masing masing pihak
Pihak Ke 1 : 1. Pihak pertama tidak boleh menarik penyertaan modalnya sebelum sebelum masa perjanjian berakhir. 2. Pihak pertama hanya boleh memindahkan hak penyertaan modalnya kepada orang lain.
Pihak 2 : 1. Pihak ke 2 bertanggung jawab mennjalankan modal untuk usaha di bidang bangun rumah langsung jual. 2. Memberi laporan atau konsultasi dalam pembelihan lahan / tanah, dalam proses pembangunan rumah dan proses penjualan rumah. 3. Memberi laporan ke uangan setiap bulan.
Pasal 6 Batas waktu kerjasama
Kerjasama ini berlaku selama dua kali bangun bangun rumah dan laku di jual terhitung sejak surat kerja sama ini di tanda tanggani dan akan berakhir bila rumah bangun ke dua laku dijual. Dan bisa di perpanjang lagi sesuai kesepakatan ke dua belah pihak. Pasal 7 Perselisihan Apabila terjadi perselisihan perselisihan antara ke dua belah pihak dalam pelaksanaan pelaksanaan pasal- pasal di dalam surat perjanjian kerjasama, maka akan di selesaikan secara musyawaroh. Pasal 8 Force mayor 1. Apa bila terjadi Force mayor dalam hal – hal – hal hal yang bisa merugikan usaha tersebut, seperti Gempa, tanah longsor, banjir, huru hara, dll . maka pihak ke 2 harus melaporkan ke pihak ke 1 . 2. Apa bila gara – gara – gara gara terjadi force mayor itu mengakibatkan kerugian, kerugian tersebut tidak di bebankan ke pihak ke 2. Pasal 9 Lain - lain
1. Surat perjanjian ini dibuat dan di tanda tanggani ke dua belah pihak, dan apa bila di kemudian hari terjadi kekeliruan atau kekurangan, maka akan di adakan perbaikan sebagai mana mestinya. 2. Hal – hal yang tidak tertera dalam surat perjanjian ini maka di atur dengan hasil kesepakatan ke dua belah pihak. Pasal 10 Penutup
Surat perjanjian kerja sama di buat sama dengan diatas dandi tanda tanggani tanpa ada paksaan dari siapapun, dan di buat 2 rangkap. Pihak ke 1
Pihak ke 2 Matrai
6000
……………………..