PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi tiap penduduk agar memperl oleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas diseluruh indonesia. Obat merupakan salah satu komponen penting dan barang yang tidak tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Oleh karena itu, obat perlu dikelola dengan baik, efektif dan efisien. Pengelolaan obat di puskesmas merupakan segi manajemen puskesmas yang penting.
Tujuan pengelolaan obat yang baik di puskesmas adalah agar obat yang di perlukan tersedia setiap saat, dalam jumlah yang cukup dan terjamin untuk mendukung pelayanan bermutu. Obat sebagai salah satu unsur penting bagi upaya penyembuhan dan operasional puskesmas. Di puskesmas pengelolaan obat di laksanakan oleh Apotik / kefarmasian puskesmas. Pengelolaan obat termasuk proses penyimpanan haruslah efektif dan efisien. Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukun gan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem. (Handoko, 1984) Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan dari fisik yang dapat merusak mutu obat. (anonim 2008) Gudang obat adalah tempat dimana semua obat yang datang disimpan untuk didistribusikan ke pasien puskesmas. Salah satu tugas gudang obat adalah melakukan pendistribusian rutin setiap hari ke seluruh ruang pengambilan obat puskesmas, sehingga peran gudang obat sangatlah penting, mengingat gudang obat merupakan tempat semua obat yang datang langsung dari Dinas Kesehatan. B. Visi Misi Puskesmas Trimulyo Visi Terwujudnya Puskesmas Trimulyo menjadi pusat pelayanan yang bermutudan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Misi 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 3. Menuju Trimulyo sehat
1
C. Tujuan Gudang Obat 1) Untuk memelihara mutu obat
2) Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab 3) Menjaga kelangsungan persediaan 4) Memudahkan pencarian dan pengawasan 5) Menghindari kehilangan obat
2
GAMBARAN UMUM
PROFIL PUSKESMAS TRIMULYO A. Data Umum Puskesmas Puskesmas trimulyo terletak di desa trimulyo kecamatan tegineneng kabupaten pesawaran. Puskesmas trimulyo memiliki 3 puskesmas pembantu yaitu : 1. Pustu Margorejo 2. Pustu Margomulyo 3. Pustu Kresno Widodo Batas wilayah kerja puskesmas trimulyo yaitu : 1. Sebelah utara berbatasan dengan desa cendana asri kab. Lampung tengah 2. Sebelah timur berbatasan dengan desa sinar bandung kec. Negri katon 3. Sebelah selatan berbatasan dengan desa gedung gumanti wilayah kerja PuskesmasTegineneng 4. Sebelah barat berbatasan dengan desa bangun rejo kab. Lampung tengah Wilayah kerja puskesmas terdiri dari 7 desa yaitu : 1. Trimulyo 2. Kresno Widodo 3. Margorejo 4. Margo Mulyo Luas wilayah kerja Puskesmas Trimulyo 12.659,8 Km2. Kepadatan penduduk di tiap – tiap desa tidak merata karena ddipengaruhi oleh keadaan geografis yang berbeda – beda. Keadaan geografis sebagian besar berbukit – bukit dengan ketinggian rata – rata 500 – 600 meter diatas permukaan laut, sebagian lagi merupakan dataran rendah. B. Kepegawaian Hingga maret tahun 2015, puskesmas trimulyo memiliki 34 tenaga kesehatan yang terdiridari : No Jenis Nakes Jumlah Keterangan 1 Dokter Umum 2 PNS 2 Kesehatan Masayarakat 1 PNS 3 Bidan 15 8 PNS ; 7 PTT 4 Perawat 10 8 PNS ; 2 TKS 5 Analis kesehatan 1 PNS 6 Perawat Gigi 1 PNS 7 Gizi 1 PNS 8 Farmasi 1 PNS 9 Pekarya 2 PNS C. Gedung Puskesmas Trimulyo Puskesmas Trimulyo sudah memiliki gedung permanen milik sendiri sejak 2014 dengan luas tanah 1500 M2 luas bangunan 300 M2 Adapun daftar ruang yang terdapat pada Puskesmas Trimulyo sebagai berikut : 1. Ruang Ka. UPT 2. Ruang Tata Usaha 3. Ruang Balai Pengobatan
3
4. Ruang KIA 5. Ruang Balai Pengobatan Gigi dan Mulut 6. Riang Loket pendaftaran 7. Ruang Pengambilan Obat / Apotek 8. Ruang Laboratorium 9. Ruang Dapur 10. Toilet Ruang pengambilan obat Puskesmas Trimuyo memiliki luas sebesar 3 x 2 meter, ruang tersebut saat ini digunakan sebagai ruang penyimpanan obat, sedangkan proses pelayanan pengambilan obat pasien dilaksanakan di lorong yang ada pada Puskesmas Trimulyo, hal ini tidak sesuan dengan standar penyimpanan obat danmembuat pengadministrasian serta penyimpanan obat menjadi terganggu. Oleh sebab itu Puskesmas Trimulyo mengajukan permohonan pembangunan gudang obat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran yang sesuai dengan Standar Gudang Obat yang telah di tentukan. PROGRAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS TRIMULYO A. Gudang Obat Fasilitas penyimpanan dan pengiriman merupakan salah satu bagian dari sistem suplai
obat. Gudang merupakan tempat pemberhentian sementara barang sebelum dialirkan, dan berfungsi mendekatkan barang kepada pemakai hingga menjamin kelancaran permintaan dan keamanan persediaan. Fasilitas penyimpanan dan pengiriman dapat dimanfaatkan secara optimal bila kegiatan lain dalam sistem suplai obat (seperti seleksi obat, perencanaan biaya dan pengadaan) ditetapkan secara tepat. B. Efisiensi Gudang Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas gudang diperlukan :
1. penggunaan ruangan yang ada secara optimal untuk penyimpanan dan mengurangi penggunaan ruangan untuk barang yang seharusnya tidak disimpan di gudang. 2. mengurangi kemungkinan adanya gerakan ataupun arus manusia/barang yang tidak berguna selama proses penyimpanan, pelayanan distribusi atau kegiatan lain. 3. meningkatkan kenyamanan bagi karyawan selama bekerja di gudang 4. mengurangi kegiatan dan biaya pemeliharaan yang tidak perlu, mengingat biaya pengelolaan yang tersedia terbatas C. Indeks Efisensi Gudang Jumlah obat dan perbekalan farmasi yang disimpan di gudang semakin lama semakin
meningkat baik dalam jenis maupun jumlahnya. Agar memberikan dampak positip pada distribusi dan pelayanan, maka perlu diupayakan cara penyimpanan yang seefektif dan seefisien mungkin. Hal ini menyebabkan masalah pergudangan harus ditangani dengan baik dan menuntut adanya parameter atau kriteria penyimpanan di gudang. Parameter
yang
disebut
Indeks
Efisiensi
dimaksudkan
untuk
memberikan
perbandingan dari berbagai sistem penyimpanan atau pergudangan. 4
Hal ini untuk membantu menemukan sistem pergudangan yang optimal, untuk menyimpan sejumlah barang yang ada dengan gambaran perputaran yang telah diketahui dan persyaratan yang telah ditentukan. Bentuk perbandingan yang ada hanya berkaitan dengan fungsi gudang dalam arti tempat penyimpanan barang yang akan jumlah dan/atau nilainya. Area fungsional yang berdekatan, yang pada suatu saat akan membentuk suatu sistem integral dengan gudang tersebut tidak diperhitungkan. Sebagai contoh area semacam ini adalah tempat barang yang masuk/datang dimana barang tersebut diperiksa pada saat diterima. Pada perbandingan tersebut, diasumsikan bahwa barang dimasukkan dan disimpan di gudang dengan alat pengangkut yang sesuai seperti sebuah pallet atau wadah. Pengangkut barang ini harus serupa untuk seluruh ruang gudang, dan digunakan secara optimal. D. Standar Gudang Obat Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut (Anonim,
2011): 1) Persyaratan gudang
-
Luas minimal 3 x 4 m2 Ruang kering tidak lembab Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab Cahaya cukup Lantai dari tegel atau semen Dinding dibuat licin Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam Ada gudang penyimpanan obat Ada pintu dilengkapi kunci ganda Ada lemari khusus untuk narkotika
2) Pengaturan penyimpanan obat
-
Menurut bentuk sediaan dan Alfabetis Menerapkan sistem FIFO dan FEFO Menggunakan almari, rak dan pallet Menggunakan almari khusus untuk menyimpan narkotika dan psikotropika Menggunakan almari khusus untuk perbekalan farmasi yang memerlukan penyimpanan pada suhu tertentu
- Dilengkapi kartu stock obat Kegiatan penyimpanan obat meliputi: 1) Pengaturan Gudang Obat Dalam pengaturan gudang yang akan dipakai untuk penyimpanan haruslah dapat menjaga agar obat:
- Tidak rusak secara fisik dan kimia. oleh karena itu, harus diperhatikan ruangnya tetap kering, adanya ventilasi untuk aliran udara agar tidak panas, cahaya yang cukup, gudang harus ditata berdasarkan sistem arus lurus, arus U, agar memudahkan dalam bergerak, dan penempatan rak yang tepat serta
5
penggunaan Pallet akan dapat meningkatkan sirkukasi uara dan gerakan stok obat.
- Aman. Agar obat tidak hilang maka perlu adanya ruangan khusus untuk gudang dan pelayanan, dan sebaiknya ada lemari/rak yang terkunci, serta ada lamari laci khusus untuk narkotika yang selalu terkunci. Untuk mendapatkan kemudahan dalam penyimpanan, penyusunan, pencarian dan pengawasan obat-obat, maka diperlukan pengaturan tata ruang gudang dengan baik. E. Faktor Yang Berpengaruh Pada Pembuatan Desain Gudang Obat Prinsip utama pada perancangan pembuatan atau pemakaian gudang adalah adanya
ketentuan parameter dan prasyarat untuk mencapai Indeks Efisiensi dan efektifitas yang optimum, terjaminnya mutu dan jumlah obat untuk pelayanan distribusi. Faktor yang mempengaruhi desain gudang adalah : kebebasan bergerak, sistematika penyusunan, kapasitas, kebutuhan ruangan/luas, penyimpanan khusus, biaya, lokasi, sirkulasi udara/cahaya, pemeliharaan serta keamanan. 1. Kebebasan dan efisiensi gerakan
- gunakan sistem satu lantai - adanya sekat akan membatasi pengaturan barang. Jika digunakan sekat harus diperhatikan posisi dinding dan pintu untuk memudahkan gerakan
- luas jalan/gang perlu diperhatikan untuk memudahkan pengambilan obat dan untuk menjamin sirkulasi udara yang baik 2. Sistematika penyusunan dan ukuran ruang Penyusunan obat dan perbekalan farmasi lainnya merupakan faktor yang menentukan bagaimana gudang dirancang, termasuk bagaimana pengelompokan dilakukan. Pengelompokan berbagai jenis, jumlah, volume dan kondisi penyimpanan khusus, dapat dilakukan berdasarkan farmakologi, produsen/sumber dana, kelompok farmasetika, atau hal-hal lain. Misalnya pengaturan dilakukan berdasarkan kelas terapi, indikasi klinis, urutan abjad, dan atau tingkat pemakaian. Pengelompokan apapun yang dipakai, harus diperhitungkan dan diupayakan seoptimum mungkin persentase pemakaian luas dan persentase pemakaian volume ruangan yang terpakai. Pencapaian angka maksimal dari indeks tersebut dilakukan dengan pengaturan dan penempatan rak dan penggunaan pallet yang tepat sekaligus akan dapat meningkatkan sirkulasi udara dan gerakan barang. 3. Kapasitas Setiap gudang mempunyai kapasitas penyimpanan yang maksimum yang dipengaruhi oleh seberapa besar ruangan yang digunakan untuk kepentingan lain seperti ruang administrasi, ruang karantina, ruang pelayanan dan lain sebagainya. Setiap gudang mempunyai kondisi dan kegiatan yang berbeda, tergantung pada lokasi dan pengelolaan gudang atau distribusi di wilayah tersebut. Keadaan ini berpengaruh terhadap kapasitas yang dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan obat.
6
4. Kebutuhan luas dan volume gudang Jumlah obat yang akan disimpan tergantung pada rencana pengadaan, rencana kedatangan, rencana distribusi dan kemungkinan adanya pengembalian perbekalan dari unit pelayanan karena rusak atau alasan lainnya. Kebutuhan luas dan volume ruangan yang dapat menampung jumlah maksimum obat dan perbekalan farmasi dalam waktu yang sama dapat diperkirakan dengan melakukan estimasi besarnya persentase pemakaian luas dan volume ruangan dan diperhitungkan juga luas dan volume ruangan yang digunakan untuk keperluan lain. Perhitungan jumlah maksimum dari obat dan perbekalan farmasi yang akan disimpan harus memperhatikan pengelompokan, mutasi penerimaan, pengolahan, atau penerimaan yang akan terjadi serta kenyamanan bekerja dan keamanan selama penyimpanan. 5. First In First Out (FIFO) Prinsip FIFO dalam penerimaan dan pengeluaran obat dan perbekalan farmasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendesain gudang. Gudang yang disusun untuk memudahkan proses FIFO, harus disesuaikan dengan cara penyimpanan yang memungkinkan dilaksanakannya proses FIFO. Jika prinsip FIFO yang digunakan pada desain gudang adalah dengan menggunakan sistem rak (masuk belakang, keluar di depan; masuk di kanan keluar di kiri) yang akan berbeda dengan sistem FIFO yang menggunakan sistem blok (barang ditumpuk pada waktu penerimaan, kemudian dibalik atau ditumpuk ulang dengan cara menempatkan barang yang di atas menjadi di bawah). Kebijakan mengenai FIFO akan menentukan desain ruangan dan juga
perlengkapan penyimpanan yang
digunakan seperti rak dan pallet serta fasilitas lainnya seperti ventilasi, cahaya dan sumber daya manusia. 6. Penyimpanan khusus Beberapa
jenis
obat
memerlukan
tempat
penyimpanan
khusus,
termasuk
diantaranya vaksin, narkotika dan bahan obat yang mudah terbakar. Vaksin memerlukan cold chain khusus dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik. Narkotika dan bahan berbahaya harus disimpan dalam lemari khusus dengan kunci ganda dan selalu dalam keadaan terkunci. Kunci harus disimpan oleh APA. Bahan mudah terbakar seperti alkohol dan eter harus disimpan dalam ruangan khusus, sebaiknya disimpan pada bangunan yang terpisah dari gudang induk. 7. Biaya Aspek biaya yang diperhitungkan adalah biaya investasi yang diperlukan untuk membangun gudang dan biaya operasional yang diperlukan pada saat pemakaian gudang. Biaya investasi adalah biaya yang digunakan pada pembangunan gedung, serta penyediaan alat dan perlengkapannya. Sedang biaya operasional adalah untuk merancang penataan penyimpanan dan pemeliharaan gudang, sehingga biaya ini tidak hanya meliputi biaya pembayaran listrik, telepon, air, kebersihan dan keamanan akan tetapi juga meliputi biaya yang dibutuhkan akibat proses 7
penempatan dan pengambilan obat dan perbekalan farmasi selama proses penerimaan, pengolahan, pengemasan dan penyerahan. 8. Lokasi Dalam menentukan lokasi gudang perlu dipertimbangkan : Lokasi sumber suplai
-
Faktor iklim dan geografis yang dapat mempengaruhi jalur distribusi Jumlah, tipe dan kapasitas gudang Tempat untuk mendirikan gudang hendaknya dapat meningkatkan kemampuan dalam penerimaan, memelihara dan mengirimkan obat ke unit pelayanan kesehatan.
9. Sirkulasi udara dan cahaya Salah satu faktor penting dalam merancang gudang adalah adanya sirkulasi udara yang cukup di dalam gudang. Sirkulasi udara yang baik akan memaksimalkan umur hidup dari obat. Idealnya dalam gudang terdapat AC, namun biayanya menjadi besar untuk ruang gudang yang luas. Alternatifnya adalah penggunaan kipas angin yang apabila tidak mencukupi perlu dibuat ventilasi melalui atap. Lampu yang dipasang harus diperhatikan, baik kekuatan cahaya maupun letak. Lampu harus ditempatkan di atas gang atau jalan sehingga tidak terhalang oleh rak/lemari penyimpanan. GAMBAR DAN FOTO GEDUNG PUSKESMAS TRIMULYO A. Gambar
6 4
3 10
7
9
11 8
2
1
5
12 Keterangan : 1. Ruang Ka. UPT 2. Ruang Tata Usaha 3. Ruang Balai Pengobatan 4. Ruang KIA 5. Ruang Balai Pengobatan Gigi dan Mulut 6. Riang Loket pendaftaran 7. Ruang Pengambilan Obat / Apotek 8. Ruang Laboratorium 9. Ruang Dapur 10. Toilet Pegawai 11. Toilet Pengunjung Pria 8
12. Toilet Pengunjung Wanita B. Foto
Puskesmas Trimulyo
Gudang Obat
Tempat Pengambilan Obat
9
RENCANA PENGEMBANGAN PUSKESMAS A. PEMBANGUNAN GUDANG OBAT
UPT Puskesmas Trimulyo kecamatan Tegineneng kabupaten Pesawaran berniat membangun gudang penyimpanan obat, dikarenakan Puskesmas Trimulyo belum melmiliki gudang obat sendiri. Gudang obat rencanan nya akan dibangun pada halaman belakang Puskesmas dengan luas 4 x 6 M2. Lokasi Pembangunan Gudang Obat
6 4
3 10
7
9
11 8
2
1
5
12
Rencana Gudang Obat
Lokasi Rencana Pembangunan Gudang Obat
10
Desain 4m
6m
1m
Pintu 2,5 m
T E R A S
B. RENCANA ANGGARAN BIAYA 1. Kebutuhan Bahan Bangunan No
Nama Bahan
1 Batu Pondasi 2 Batu Bata 3 Pasir 4 Semen 5 Batu Split Sub Total
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
6 9000 20 50 2
M3 Buah M3 Sak M3
Rp. 200.000 Rp. 400 Rp. 200.000 Rp. 60.000 Rp. 270.000
Rp. 1.200.000 Rp. 3.600.000 Rp. 4.000.000 Rp.3.000.000 Rp. 540.000 Rp. 12.340.000
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
50 48 10 24
M2 M3 Buah M3
Rp. 200.000 Rp. 125.000 Rp. 50.000 Rp. 100.000
Rp. 10.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 500.000 Rp. 2.400.000 Rp. 18.900.000
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
25 15 2 10 10
Batang Batang Kg Buah Buah
Rp. 45.000 Rp. 30.000 Rp. 15.000 Rp. 150.000 Rp. 5.000
Rp. 1.125.000 Rp. 450.000 Rp. 30.000 Rp. 1.500.000 Rp. 50.000 Rp. 3.155.000
2. Kebutuhan KAP No
Nama Bahan
1 Baja Tras 2 Plafon 3 Fentilasi 4 Tralis Besi Sub Total 3. Kebutuhan Besi No
Nama Bahan
1 Besi 8 inci 2 Besi 6 inci 3 Bendpah 4 Papan Cor / Mal 5 Ember Cor Sub Total
11
4. Kebutuhan Pintu No
Nama Bahan
1
Roling Door - Panjang - Lebar Sub Total
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
7,5 3 2,5
M M M
Rp. 500.000
Rp. 3.750.000
Rp. 3.750.000
5. Kebersihan Halaman No
Nama Bahan
1 Paping Blok Sub Total
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
32
M2
Rp. 60.000
Rp.1.920.000 Rp.1.920.000
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
25 1 2 1
M2 Pel Buah Buah
Rp. 70.000 Rp. 500.000 Rp. 20.000 Rp. 50.000
Rp. 1.750.000 Rp.500.000 Rp. 40.000 Rp. 50.000 Rp. 2.340.000
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
1
Unit
Rp. 6.000.000
Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 58.405.000
6. Kebutuhan Finising Gedung No
Nama Bahan
1 Kramik 2 Cat Dulux 3 Kuas 10 inci 4 Kuas Rol Sub Total
7. Kebutuhan Alat Pendingin Udara No
Nama Bahan
1 AC Sharp 1,5 PK Sub Total 8. Kebutuhan Biaya Tukang No
Nama Bahan
1 Ongkos Tukang 1 Paket Sub Total Jumlah Total Pembangunan Gudang Obat
12
PENUTUP
Akhirnya dengan memohan ridho dan ‘inayah Allah SWT kami berharap semoga permohonan ini dikabulkan, karena atas terkabulnya permohonan ini dan terwujudnya pembangunan gudang obat Puskesmas Trimulyo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran akan banyak manfaatnya, antara lain : 1. Peningkatan mutu pelayanan Kesehatan terhadap masyarakat ; 2. Sarana dan prasarana pendidikan akan semakin memadai; 3. menjaga kualitas obat tetap baik sampai di distribusikan Kepada masyarakat 4. Masyarakat merasa, nyaman dan sejahtera atas terwujudnya sarana kesehatan yang memadai. Demikian proposal ini, kepada semua pihak semoga berkenan dan atas perhatian serta dikabulkannya permohonan ini kami sampaikan ucapan terima kasih yang mendalam.
Trimulyo, 9 Maret 2015 Ka. UPT. Puskesmas Trimulyo
Devi Nalis, S.Si.T,. M. Kes
NIP. 196507131987032004
13