BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Depresi merupakan fenomena global. Masalah ini muncul pada kedua jender dan pada masyarakat miskin maupun kaya. Tidak ada kawasan yang bebas dari masalah ini. Jumlah perempuan yang mengidap depresi dua kali lebih besar dibanding lelaki. Deprsei biasanya mudah dialami oleh para orang tua yang sudah berumur 60 tahun ke atas atau biasa disebut lanjut usia (lansia). Depresi merupakan rasa sedih yang menetap lebih dari dua pekan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Yang terburuk, depresi dapat memicu seseorang melakukan bunuh diri. Sekitar satu juta orang di dunia bunuh diri setiap tahun dan separuhnya mengalami depresi. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa depresi berada pada urutan ke empat penyakit di dunia.
Depresi pada lansia berbeda dengan depresi pada pasien yang lebih muda karena gejala-gejala depresi sering berbaur dengan keluhan somatik. Faktor resiko depresi pada lansia lebih banyak diderita oleh wanita daripada
pria, lansia yang memiliki status kesehatan buruk, tinggal sendiri, disabilitas
fungsional, penyakit somatik, status marital, isolasi sosial, gangguan emosi dan kepribadian, tingkat pendidikan, kematian dan lain-lain. Prevalensi depresi pada lansia di masyarakat menurut penelitian-penelitian pada komunitas di seluruh dunia adalah berkisar dari 2-44%.
Menurut World Health Organization (WHO) dalam jangka beberapa tahun terakhir ini jumlah penduduk dunia yang sudah lanjut usia mengalami peningkatan yakni pada tahun 2010 penduduk lansia mencapai 350 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 20%. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah penduduk dunia yang sudah lanjut usia hanya sekitar 250 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 19%. Sementara pada tahun 2012 penduduk lansia mencapai 680 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 32%. Perkembangan lansia sangat dirasakan oleh negara-negara berkembang dibanding dengan negara-negara maju di dunia.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia bahwa jumlah lansia yang ada di Indonesia tiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 berjumlah 9,5 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 20%, tahun 2009 berjumlah 11,3 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 18%, memasuki tahun 2010 lansia berjumlah 17,2 juta jiwa. Pada tahun 2011 lansia mencapai 19,5 juta jiwa dan yang mengalami depresi sekitar 32%.(anonymous 2014 e-blog.Ishak Nur, S.Pd., M.M.Pd).
Pada tahun 2013 menurut dinas kesehatan di kabupaten bondowoso jumlah lansia keseluruhan mencapai 97762 jiwa, dari bulan januari sampai desember jumlah lansia laki-laki 42350 jiwa dan perempuan 55412 jiwa yang tersebar di berbagai tempat di wilayah kabupaten bondowoso. wilayah kerja puskesmas Tlogosari menempati urutan teratas dengan jumlah lansia mencapai 6167 jiwa.
Gejala depresi yang muncul pada lanjut usia seringkali dianggap sebagai bagian dari pada proses menua. Jika pengalaman dan perjalanan hidupnya tidak dapat diterima, maka akan terjadi keputus asaan. Pada stadium ini terjadi konflik antara integritas, pemuasan hidup dan keputus asaan karena kehilangan dukungan
sosial yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk memelihara dan mempertahankan kepuasan hidup dan self-esteemnya sehingga mudah terjadidepresi pada lansia (Stoudemire, 1994). Kejadian depresi ini dapat menyebabkan hal-hal seperti merasa bersalah, tidak berguna, tidur terganggu, sampai percobaan membahayakan diri sendiri atau bunuh diri (Maslim, 1997 dikutip dari Azizah, 2011).
Keadaan lansia yang serba terbatas memerlukan perlakuan yang sama seperti layaknya manusia lainnya karena pada lansia kondisinya yang menurun, bantuan peningkatan kesejahteraan sosial dan sentuhan keperawatan yang khusus sehingga dapat mengurangi angka morbiditas lansia serta menjadikan meraka hidup lebih sejahtera sesuai dengan kondisinya. Oleh karena itu di dirikanlah Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) khusus lansia yang merupakan suatu langkah nyata untuk merealisasikan upaya perawatan khusus keperawatan bagi lansia. Dengan fokus peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, optimalisasi fungsi fisik dan mental serta pemeliharaan kesehatan untuk mendapatkan ketenangan hidup dan berproduktif.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah "Bagaimana tingkat depresi pada lansia di .......
TujuanPenelitian
Umum
Mengidentifikasi tingkat depresi pada lansia di
Khusus
Mengidentifikasi tingkat depresi lansia di....
Mengidentifikasi ....
Mengidentifikasi.....
Manfaat penelitian
Institusi
Dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Responden
Lansia
Diharapkan dapat menjadi motivasi lansia dalam mengontrol emosinya sehingga kejadian depresi dapat terhindari.
Bagi Peneliti
Untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada lansia
4
1