13
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
Analisis Pelaksanaan Program Pelatihan Karyawan pada Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara VIII
Oleh:
Intan Kumala Heina
145213013
Dinyatakan bahwa proposal tugas akhir ini telah disetujui dan diperiksa menjadi syarat menyelesaikan Tugas Akhir Program Studi D3 Administrasi Bisnis jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
NIP NIP NIP 19591005 198603 2 001 NIP 19591005 198603 2 001 Dra. Maya Setiawardani, M.Pd Ivon Sandya Sari Putri, SST., MBA
NIP
NIP
NIP 19591005 198603 2 001
NIP 19591005 198603 2 001
ABSTRACT
Training programs become one of the approaches that companies do to improve employee performance. In PT Perkebunan Nusantara VIII, there are three kinds of training that are conducted, namely the position courses, managerial courses, and technical courses. Indications related to the holding of employee training is related to the performance of employees who have not been optimal and the existence of new knowledge that must be mastered by employees along with the times. This can be seen in terms of discipline that is less to comply with work regulations that have been set such as late arrivals, out at office hours for personal business, and leave early. Employee training programs in the analysis based on the dimensions of planning, implementation, and evaluation of employees. Samples were taken by using Quota Sampling method and determined by Slovin formula as many as 143 people. The analysis method used descriptive analysis and using SPSS 17.0 application.
Keywords: Evaluation, Implementation, and Planning of training
ABSTRAK
Program pelatihan menjadi salah satu pendekatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Pada PT Perkebunan Nusantara VIII terdapat tiga macam pelatihan yang dilaksanakan, yaitu kursus jabatan, kursus manajerial, dan kursus teknis. Indikasi yang berkaitan dengan diadakannya pelatihan karyawan adalah terkait dengan kinerja pegawai yang belum optimal dan adanya pengetahuan baru yang harus dikuasai oleh karyawan seiring dengan perkembangan zaman. Hal tersebut dapat terlihat dari segi kedisiplinan yang kurang mentaati peraturan kerja yang telah ditetapkan seperti terlambat datang, keluar pada saat jam kantor untuk urusan pribadi, dan pulang lebih awal. program pelatihan karyawan di analisis berdasarkan dimensi perencanaan, implementasi, dan evaluasi karyawan. Sampel diambil dengan menggunakan metode Quota Sampling dan ditentukan dengan rumus Slovin sebanyak 143 orang. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dan menggunakan aplikasi SPSS 17.0.
Kata kunci: Evaluasi, implementasi, dan perencaan pelatihan
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan judul "Analisis Pelaksanaan Program Pelatihan Karyawan pada Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara VIII". Proposal tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam penyusunan tugas akhir Diploma III program studi Administrasi Bisnis pada jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Atas peran sertanya dalam membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Ibu Dra. Ii Halilah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung
Ibu Dra. Maya Setiawardani, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan proposal tugas akhir ini.
Ibu Ivon Sandya Sari Putri, SST., MBA selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan proposal tugas akhir ini.
Ibu Dra. Sri Surjani Tjahjawati selaku dosen wali yang memberikan arahan bidang akademik.
Ayah dan Ibu tercinta, serta adikku yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, dan semangat yang tiada henti-hentinya.
Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan proposan tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan proposal tugas akhir ini penulis menyadari masih banyak kekurangan mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis.
Oleh karena itu segala kritik yang bersifat membangun akan diterima dalam penyempurnaan proposal tugas akhir ini. Semoga proposal tugas akhir ini dapat membawa manfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Bandung, Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN i
ABSTRACT ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
1. JUDUL 1
2. PENDAHULUAN 1
2.1 Latar Belakang 1
2.2 Rumusan Masalah 4
2.3 Tujuan 4
2.4 Manfaat 5
2.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah 5
3. TINJAUAN PUSTAKA 5
3.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 5
3.2 Pengertian Pelatihan 6
3.3 Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelatihan dan Pengembangan 6
3.4 Tahapan dalam Proses Pelatihan 7
3.5 Kerangka Berpikir 8
3.6 Hipotesis 8
4. METODE DAN ANALISIS DATA 9
4.1 Prosedur Penelitian 9
4.2 Metode Analisis Data 9
4.3 Populasi dan Sampel 10
4.4 Operasional Variabel 10
5. JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 11
6. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 12
7. DAFTAR PUSTAKA 12
JUDUL
Berdasarkan latar belakang yang ada, pada pengajuan proposal Tugas Akhir ini penulis mengambil judul "Analisis Program Pelatihan Karyawan di PT Perkebunan Nusantara VIII".
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan membutuhkan berbagai sumber daya yang terdiri dari pada dasarnya terdiri dari alat-alat produksi, teknologi, potensi pasar, bahan baku, dan manusia. Dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan. Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Program pelatihan menjadi salah satu pendekatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dengan kualitas kinerja karyawan yang baik maka karyawan akan semakin ahli dan terampil dalam pekerjaannya. Pelatihan juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu. Dalam pelatihan tidak hanya kemampuan dan pemahaman atas pekerjaan yang ingin dicapai tetapi diharapkan melalui program pelatihan membentuk dan meningkatkan pola pikir, sikap, behavior, dan cara pandang yang lebih baik dari seorang karyawan terhadap pekerjaannya baik secara individu maupun dalam tim kerja.
Pada posisi lain dengan adanya peningkatan mutu pegawai melalui program pelatihan, diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap pribadi setiap peserta program pelatihan, sehingga ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih beragam, sejalan dengan tujuan perusahaan secara lebih baik dan professional. Hal ini berarti adanya peningkatan kualifikasi pegawai tersebut, dan lebih jauh lagi berarti suatu langkah maju untuk mendapatkan posisi dan tanggung jawab yang lebih besar pada perusahaan tersebut.
Meninjau berbagai hal diatas PT Perkebunan Nusantara VIII menyadari bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan perusahaan dan perusahaan menyadari betul bahwa mereka membutuhkan karyawan-karyawan yang berkualitas untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Pada PT Perkebunan Nusantara VIII terdapat tiga macam pelatihan yang dilaksanakan, yaitu kursus jabatan, kursus manajerial, dan kursus teknis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ketika praktik kerja lapangan di kantor pusat PT Perkebunan Nusantara VIII bahwa indikasi yang berkaitan dengan diadakannya pelatihan karyawan adalah terkait dengan kinerja pegawai yang belum optimal dan adanya pengetahuan baru yang harus dikuasai oleh karyawan seiring dengan perkembangan zaman. Hal tersebut dapat terlihat dari segi kedisiplinan yang kurang mentaati peraturan kerja yang telah ditetapkan seperti terlambat datang, keluar pada saat jam kantor untuk urusan pribadi, dan pulang lebih awal.
Tingkat kedisiplinan serta kemampuan karyawan perlu ditingkatkan agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu salah satu cara perusahaan mendapatkan karyawan-karyawan yang berkualitas yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap karyawan tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dan mencapai hasil yang maksimal dalam menjalankan tugas.
Berikut adalah uraian mengenai jumlah peserta pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII selama tiga tahun terakhir pada tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Peserta Dan Peserta yang Hadir Pelatihan
No
Jenis Pelatihan
Tahun
2014
2015
2016
RKAP
Real
RKAP
Real
RKAP
Real
1
Kursus jabatan
105
22
30
2
11
-
2
Kursus manajerial
762
413
1584
386
1118
983
3
Kursus teknis
2141
2125
1521
713
1221
832
Jumlah
3008
2560
3135
1101
2350
1815
Persentase
85.1%
35.1%
77.2%
Sumber: Data Olahan Penulis (2017)
Gambar 1. Grafik Jumlah Peserta Pelatihan Tahun 2014-2016
Dari penyajian data di atas dapat diketahui bahwa RKAP jumlah peserta pelatihan tahun 2014 sebanyak 3008 orang, sedangkan realisasi sebanyak 2560 orang. Untuk tahun 2015 RKAP jumlah peserta pelatihan sebanyak 3135 orang, sedangkan realisasinya sebanyak 1101. Dan untuk tahun 2016 RKAP jumlah peserta pelatihan sebanyak 2350 orang, sedangkan realisasinya sebanyak 1815 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi jumlah peserta pelatihan dalam waktu tiga tahun terakhir tidak mencapai target yang telah ditentukan. Banyaknya peserta pelatihan yang mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui dimensi apa yang paling mempengaruhi program pelatihan.
berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, maka hal-hal yang dilakukan saat pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII menjadi hal yang perlu diketahui serta dengan adanya program pelatihan yang dilakukan setiap bulannya perlu ditinjau apakah pelatihan sudah cukup mampu membuat karyawan menjadi lebih baik dari segi kemampuan dan kedisiplinan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
Bagaimana pengaruh perencanaan pelatihan terhadap program pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII?
Bagaimana pengaruh implementasi pelatihan terhadap program pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII?
Bagaimana pengaruh evaluasi pelatihan terhadap program pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII?
Tujuan
Tujuan dari penelitian analisis program pelatihan karyawan di PT Perkebunan Nusantara VIII adalah sebagai berikut.
Untuk mengetahui pengaruh perencanaan pelatihan terhadap program pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Untuk mengetahui pengaruh implementasi pelatihan terhadap program pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Untuk mengetahui pengaruh evaluasi pelatihan terhadap program pelatihan karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Manfaat
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.
Bagi perusahaan
Adapun manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi program pelatihan bagi perusahan di masa yang akan datang.
Bagi penulis
Penelitian ini merupakan salah satu pelatihan berpikir secara ilmiah dengan menganalisa data dari obyek yang akan diteliti dan memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dalam program studi D3 Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bandung.
Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi khasanah kepustakaan dan memberikan suatu informasi yang sama dan sesuai dengan masalah yang dibahas oleh penulis.
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variabel yang diteliti yaitu program pelatihan dengan 3 dimensi, yaitu perencanaan program pelatihan, implementasi program pelatihan, dan evaluasi program pelatihan. Penelitian atas variable tersebut dilakukan pada karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara VIII yang beralamat di Jalan Sindangsirna No. 4 Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 223 karyawan.
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia punya beberapa pengertian, ini adalah beberapa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut pengarang dan beberapa ahli. Menurut Hasibuan (2008:10) mengatakan bahwa:
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Menurut Mangkunegara, (2007:2) mengatakan bahwa:
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahaan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3.2 Pengertian Pelatihan
Menurut Rachmawati (2008:110), pelatihan dan pengembangan merupakan kegiatan yang bermaksud memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan, dan pengetahuan para karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan. Pelatihan dan pengembangan ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi kerja para karyawan.
Sedangkan menurut Sudarmanto, mengutip Noe (2009: 228) pelatihan merupakan usaha yang direncanakan oleh perusahaan (organisasi) untuk memfasilitasi pembelajaran kompetensi karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Sedangkan Sudarmanto, mengutip Noe (2009:229) pengembangan dapat berupa pendidikan formal, pengalaman kerja, hubungan interpersonal atau peniIaian personality serta kemampuan untuk membantu pegawai mempersiapkan masa depan.
Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelatihan dan Pengembangan
Menurut Mangkunegara (2011:45), dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan perlu di perhatikan beberapa faktor sebagai berikut:
1. Perbedaan individu pegawai.
2. Hubungan dengan jabatan analisis.
3. Motivasi.
4. Partisipasi aktif.
5. Seleksi peserta penataran.
6. Metode pelatihan dan pengembangan.
Tahapan dalam Proses Pelatihan
Dessler (2011: 92), menjelaskan bahwa terdapat empat langkah dalam proses pelatihan (four steps training process):
Analisis Kebutuhan Pelatihan (Need Analysis)
Analisis kebutuhan pelatihan merupakan tahap awal dalam merumuskan program pelatihan bagi karyawan. ini merupakan tahap mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang secara spesifik dibutuhkan oleh karyawan dan membandingkan
dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimmliki oleh calon peserta pelatihan.
Desain Pengajaran (Instruction Design)
Tahap merumuskan tujuan pelatihan secara spesifik dan terukur. Memeriksa isi program pelatihan yang memungkinkan (materi pelatihan, simulasi dan praktek dalam pelatihan, dan aktifitas lainnya) hingga merumuskan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program pelatihan.
Pelaksanaan Program Pelatihan (Implementation the Training Program)
Dalam melaksanakan program pelatihan, dapat menggunakan metode pelatihan seperti on job training, ataupun pelatihan menggunakan media internet online.
Evaluasi (Evaluation)
Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian apakah program pelatihan memberikan dampak dan mamfaat atau sebaliknya.
Mathis dan Jackson (2008: 260) menyatakan bahwa pelatihan adalah proses bagi karyawan untuk memperoleh kemampuan yang mendukung bagi penyelenggaraan kerja. Mondy (2008: 209 – 232), terdapat tiga dimensi yang harus dipenuhi sebuah perusahaan untuk menyelenggarakan program pelatihan karyawan yang tepat bagi kebutuhan kerja karyawan:
a. Perencanaan Program pelatihan
b. Implementasi Program Pelatihan
c. Evaluasi Program Pelatihan
Kerangka Berpikir
Program Pelatihan KaryawanPerencanaan PelatihanImplementasi PelatihanEvaluasi Pelatihan(Mondy: 2008) Program Pelatihan KaryawanPerencanaan PelatihanImplementasi PelatihanEvaluasi Pelatihan(Mondy: 2008) Berdasarkan landasan teori dari permasalahan yang timbul, maka dapat disusun kerangka berpikir penelitian. Dalam penelitian ini kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut.
Program Pelatihan Karyawan
Perencanaan Pelatihan
Implementasi Pelatihan
Evaluasi Pelatihan
(Mondy: 2008)
Program Pelatihan Karyawan
Perencanaan Pelatihan
Implementasi Pelatihan
Evaluasi Pelatihan
(Mondy: 2008)
Sumber: Data Olahan Penulis (2017)
Gambar 2. Kerangka Berpikir
Berdasarkan gambar di atas program pelatihan karyawan di analisis berdasarkan dimensi yang merupakan tahapan dalam menyelenggarakan pelatihan di suatu perusahaan.
Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya, dari uraian diatas dapat ditarik hipotesis atau dugaan sementara sebagai sebagai berikut:
H0 : Perencanaan pelatihan, implementasi pelatihan, dan evaluasi pelatihan tidak berpengaruh terhadap program pelatihan karyawan.
H1 : Perencanaan pelatihan, implementasi pelatihan, dan evaluasi pelatihan tidak berpengaruh terhadap program pelatihan karyawan.
METODE DAN ANALISIS DATA
Prosedur Penelitian
Pengajuan ProposalPengajuan Surat Izin PenelitianObservasi dan WawancaraAnalisis Data AwalPengumpulan Data dan Studi PustakaPenggandaan Laporan TAPenarikan KesimpulanAnalisis Data AkhirSidang Tugas AkhirPenyusunan Laporan TAPengajuan ProposalPengajuan Surat Izin PenelitianObservasi dan WawancaraAnalisis Data AwalPengumpulan Data dan Studi PustakaPenggandaan Laporan TAPenarikan KesimpulanAnalisis Data AkhirSidang Tugas AkhirPenyusunan Laporan TAProsedur penelitian yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengajuan Proposal
Pengajuan Surat Izin Penelitian
Observasi dan Wawancara
Analisis Data Awal
Pengumpulan Data dan Studi Pustaka
Penggandaan Laporan TA
Penarikan Kesimpulan
Analisis Data Akhir
Sidang Tugas Akhir
Penyusunan Laporan TA
Pengajuan Proposal
Pengajuan Surat Izin Penelitian
Observasi dan Wawancara
Analisis Data Awal
Pengumpulan Data dan Studi Pustaka
Penggandaan Laporan TA
Penarikan Kesimpulan
Analisis Data Akhir
Sidang Tugas Akhir
Penyusunan Laporan TA
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Gambar 3. Alur Prosedur Penelitian
Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17.0. Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti untuk menyatakan tanggapan dari responden terhadap setiap pertanyaan yang diberikan adalah dengan menggunakan Skala Likert.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat setuju (SS) : Skor 5
b. Setuju(S) : Skor 4
c. Netral (N) : Skor 3
d. Tidak setuju (TS) : Skor 2
e. Sangat tidak setuju (STS) : Skor 1
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara VIII, yaitu sebanyak 223 orang. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampelnya dengan menggunakan Quota Sampling yaitu Teknik untuk menentukan sampel populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu, dalam hal ini adalah karyawan yang telah mengikuti program pelatihan, sampai jumlah kuota yang diinginkan. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut.
Rumus Slovin:
Dengan populasi (N) sebanyak 223 Orang dan tingkat kesalahan (e) sebesar 10% maka besaran sampelnya:
n=N1+Ne2
n=2231+ 223 (0,05)2
n=2231+ 223 (0,0025)
n=2231+0,5575
n= 143 orang
Jadi disini yang akan dijadikan sampel penelitian penulis ditetapkan sebanyak 143 orang dari populasi.
Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Definisi operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Program Pelatihan Karyawan
Perencanaan program pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihan
Likert
Implementasi program pelatihan
Metode yang digunakan
Sistem penyampaian
Likert
Evaluasi program pelatihan
Penguasaan pekerjaan
Perubahan perilaku
Tingkat pembelajaran
Likert
Sumber: Data Olahan Penulis (2017)
JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Adapun rincian rencana anggaran biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Indeks.
Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2011. Sumber Daya Manusia Perusahaan, cetakan kesembilan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mathis, Robert L. dan John J. Jackson. 2008. Human Resources Management, Alih Bahasa. Jakarta: Salemba Empat.
Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sudarmanto. 2009. Kinerja Pengembangan Kompetensi SDM, cetakan pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Grafik Jumlah Peserta Pelatihan Tahun 2014-2016